BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan esensial merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )serta merupakan kesepakatan global maupun nasional.
Yang termasuk dalam upaya Kesehatan esensial adalah promosi Kesehatan, kesehatan lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan keluarga berencana, perbaikan Gizi Masyarakat,Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan . Sedangkan Upaya Kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan kerja, Upaya Kesehatan gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan indra, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Dalam penyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggarakan Puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal , maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efesien. Manajemen Puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh Kegiatan di ats merupakan satu kesatuan saling terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Watubelah, baik upaya kesehatan wajib,
upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang. Perenvanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakan nya secara efesien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan. B. Tujuan dan manfaat
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi manajemen puskesmas dalam upaya meningkatkankinerja puskesmas sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan diwilayah kerjanya. b. Tujuan Khusus
1). Tersusunya rencana kegiatan puskesmas tahun 2017 2). Tersusunya hasil kegiatan tahun sebelumnya
3). Diketahuinya sasaran dan target kegiatan yang harus di capai tahun 2017
4). Diketauinya hambatan, tantangan dan faktor pendorong pancapaian kegiatan.
2. Manfaat
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efesien demi mencapai tujuan yang telah diteteapkan
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan,dukungan dan potensi yang ada
C. Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Tatanilai Puskesmas
1. Visi : Menjadi Puskesmas yang bermutu melalui pelayanan yang santun dan professional dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Misi :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang ramah ,nyaman, terjangkau, rasional & memasyarakat
b. Mewujdkan prilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) pada semua tatanan c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia e. Meningkatkan Angka Usia Harapan Hidup ( UHH ) 3. Motto : “ SERASI ” ( Senyum, Ramah, Santun, Inovatif ) 4. Tujuan :
1. Menjadi Puskesmas yang bermutu pilihan masyarakat
2. Memberika pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pasien/pelanggan
3. Mewujudkan tata kelola Puskesmas yang Profesional,akuntabel,efektif dan efesien
5. Tata Nilai :
1. Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
2. Ramah : memiliki sikap yang sopan santun kepada seluruh
masyarakat dan rekan kerja
3. Inisiatip & Inovatif : memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan
4. Akuntabel : memberi pelayanan kesehatan sesuai pedoman & standart pelayanan yang ditetapkan dapat diukur & dipertanggungjawabkan
BAB II
A. Analisa Situasi Data 1. Data Umum
Puskesmas Watubelaha merupakan Puskesmas yang terletak di Kelurahan Watubelah kecamatan Sumber kabupaten Cirebon, dengan batas wilayah sebagai berikut:
Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Plered Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Astapada
Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Karangsari, seluruh desa mudah dijangkau oleh semua kendaraan roda dua maupun roda empat. Puskesmas Watubelah terletak di kota sumber sebagai kota ibu kota Kabupaten Cirebon, sehingga menjadi lalu lintas utama dalam birokrasi Pemerintahan.
Puskesmas Watubelah didirikan dengan renovasi terakhir pada tahun 2012 dengan luas wilayah 9.47 km2 .Puskesmas Watubelah mempunyai wilayah kerja sebanyak 5 Kelurahan, yaitu : Kelurahan Watubelah mempunyai 6 Rw dan 20 Rt, Kelurahan Pasalakan 5 Rw 25 Rt, Kelurahan Kaliwadas dengan 7 Rw dan 23 Rt, Kelurahan Tukmudal dengan 13 Rw dan 58 Rt , Kelurahan Kenanga dengan 7 Rw dan 28 Rt dengan jarak tempuh terjauh 1 km di Kelurahan Kenanga . Puskesmas Watubelah mempunyai sasaran penduduk 45.532 jiwa pada tahun 2015 yang ada di wilayah kerja Puskesmas, dengan jumlah penduduk yang paling padat di Kelurahan Tukmudal . Sarana dan Prasana serta UKBM dalam wilayah kerja Puskesmas Watubelah cukup memadai dalam upaya kegiatan program – program Kesehatan ( lampiran 1 ) 2. Data Ketenagaan / Sumber Daya
Tabel 2. 1
Data Sumber Daya UPT Puskesmas Watubelah Tahun 2015
No Jenis Ketenagaan
Jumlah tenaga
Status Kepegawaian Keteran gan Jumlah yang ada Kekurangan I Puskesmas Induk 1. Dokter 2 PNS & PTT 2. Dokter Gigi 1 PNS 3. Bidan 27 PNS,PTT, Sukwan/ Kapusk 4. Perawat 13 PNS, PTT , Sukwan
5. Perawat Gigi 2 PNS & Sukwan
7. Tenaga Lab 1 Sukwan
8. Tenaga Gizi 1 PKD
9. Pengelola Obat 2 PNS & PKD
10. Administrasi 2 PNS
11. Penjaga Malam 1
-12. Sopir 1 Honor
13. Sarjana Kesehatan
Masyarakat 1 PNS
Pada tahun 2015 di Puskesmas Watubelah masih kekurangan tenaga administrasi dan tenaga IT yang dapat mengelola system administrasi di Puskesmas. Tenaga yang ada dan berfungsi untuk mengendalikan system administrasi dipuskesmas masih diintegrasikan dengan profesi jabatan lain, seperti : P- care dikelola oleh perawat gigi dan perawat, bendahara, asset barang dan tata usaha masih dikelola oleh jabatan fungsional yang melakukan pelayanan program upaya kesehatan. Pengelola keuangan yang semuanya terintegrasi dengan peran dan tugas perawat, hal ini dapat menimbulkan dampak yang kurang maksimal dalam pelayanan / pelaksanaan kegiatan program yang menjadi tugas dan fungsi perawat. Dengan berkembangnya tuntutan masyarakat dan tehnologi dalam pelayanan yang diberikan, maka kebutuhan akan sumber daya baik sumber daya manusia ataupun sarana dan prasarana yang harus di penuhi.
3. Ketersediaan Obat dan Bahan Habis Pakai Tabel . 2.2
Data Obat dan Bahan Habis Pakai Tahun 2015
No Nama obat Stok Awal
Penerimaa n
Pengeluara
n Sisa
1 Air Raksa Dental Use - -
-2 Aciclovir Cream 5 % 26 200 185 41 3 Azitromisin + Cefixime Kombipak - - - 0 4 Albendazol 400 mg - - - 0 5 Ambroksol tablet 30 mg 0 250 243 7 6 Ambroksol tablet 15 mg/5ml - - - 0 7
Amoksisilin serbuk Injeksi
1000 mg - - - 0
8 Ampisilin Injeksi 140 150 180 110
9
Anti Haemoroid DOEN
Kombinasi - - - 0
11
Davitalisasi Pasta (Non
Arsen) - - - 0
12
Deksametason Injeksi 5
mg/ml - 1 ml - - - 0
13 Dekstrometrofan syrup kombinasi - - - 0
14 Dekstrometrofan tablet kombinasi - - - 0 15 Diazepam Injeksi 5 mg/ml - 2 ml 27 0 18 9 16 Diazepam Tablet 2 mg 76 1,750 1,578 248 17 Difenhidramin HCl Injeksi 10 mg/ml - 1 ml 5 2 5 2 18 Efedrin HCl Tablet 25 mg - - - 0 19 Etanol 70% - 1.000 ml 0 10 9 1 20 Etarikridina (Rivanol) Larutan 0,1% - 300 ml 5 24 27 2
21 Etil Klorida Semprot - 100 ml 5 13 7 11
22
Fenobarbital Injeksi 50
mg/ml - 2 ml - - - 0
23
Fitomenadion (Vit K1) Injeksi
10 mg/ml - - - 0
24 Fluoride Tablet 0,5 mg - - - 0
25 Gentamisin Salep Kulit 0,1 % 42 624 543 123
26
Gentian Violet Larutan 1% -
10 ml 12 54 51 15
27
Glass Ionomer Cement (GC
IX) 0 1 1 0
28 Gliseril Guayakolat Sirop 55 673 595 133
29
Gliseril Guayakolat Tablet
100 mg 4,200 72,000 61,234 1496 6 30 Hidrogen peroksida - - - 0 31 Hidroklortiazid (HCT) Tablet 25 mg - - - 0 32 Iodium Test 0 18 17 1 33 IV Cateter NO 24 9 25 21 13
34 Jarum jahit no. 9-14 - - - 0
35 Kalsium Hidroksida Pasta - - - 0
36
Kalsium Laktat (Kalk) Tablet
500 mg 1,825 24,000 21,561 4264 37 Kapas Pembalut/Absorben 250 mg 7 40 31 16 38 Karbon aktif 1,060 3,809 4,123 746 39
Kasa Pembalut Hidrofil 4 m
x 10 cm - - - 0 40 Kassa Pembalut 40 x 80 5 17 14 8 41 Kassa Steril 16 x 16 3 14 12 5 42 Kloramfenikol Kapsul 250 mg 111 250 129 232 43 Kloramfenikol Suspensi 125 mg/5 ml - - - 0
44 Kloramfenikol Tetes Telinga 3% 0 80 75 5
45 Klorfeniramin Maleat (CTM) Tablet 4 mg 556 105,000 95,221 1033 5 46 Klorpromazin HCl Tablet Salut 25 mg - - - 0 47 Lancet Blade - - - 0
48 Lisol 0 8 7 1
49 Livertan Salep kulit 18 26 25 19
50 Magnesium Sulfat Injeksi (IV) 40% - 25 ml 10 0 8 2
51 Masker 39 80 54 65
52 Metil dopa tablet 250 mg 96 320 240 176
53
Metilergometrin Maleat Inj
0,200 mg - 1 ml 30 70 43 57 54 Metronidazol Tablet 250 mg 0 450 543 -93 55 Monoklorkamfer Mentol Cairan ( CHKM ) - - - 0 56 Multivitamin Sirup 47 350 342 55 57 Multivitamin Tablet 564 820 354 1030 58 Mummifying Pasta - - - 0 59 Na. Tiroksin - - - 0 60
Natrium Bikarbonat Tablet
500 mg - - - 0
61 OAT (Obat Antituberkulosis) Anak - - - 0
62 OAT (Obat Antituberkulosis) Kategori I dewasa 0 8 7 1 63
Obat Batuk Hitam (OBH)
Cairan - 100 ml 155 730 574 311
64 Oksigen Gas dalam Tabung 0 362 48 314
65
Oksitetrasiklin HCl 1% Salep
Mata 120 500 463 157
66
Oksitosin Injeksi 10 IU/ml - 1
ml 125 540 356 309 67 Papaverin tablet 40 mg - - - 0 68 Parasetamol Tablet 100 mg 0 320 210 110 69 Pirazinamid 500 mg - - 0 70 Piridoksin HCl (Vit. B6) Tablet 10 mg 22,271 24,000 42,000 4271 71 Piroxicam 20 mg kapsul - - 0
72 Plester 5 yard x 2 inchi 15 9 11 13
73 Prednison Tablet 5 mg 28 105 101 32
74
Prokain Benzil Penisilin
injeksi - - 0
75 Propititiourasil - - 0
76
Reagen golongan darah
A&B - - 0
77 Reagen Ziehl Nielson - - 0
78 Salbutamol Tablet 4 mg 440 430 650 220
79 Sarung Tangan 351 420 543 228
80 Scabicid cream 50 75 120 5
81
Semen Seng Fosfat Serbuk
dan cairan - - 0
82
Serum Anti Bisa Ular
Polivalen Injeksi 5 ml 2 3 3 2
83
Serum Anti Tetanus Injeksi
1.500 IU/ampul 4 6 9 1
84
Sulfasetamid Natrium Tetes
85 Temporary Stopping Fletcher - - 0
86 Tensigard 330 340 620 50
87
Tiamin HCl/Mononitrat (vit.
B1) Tablet 50 mg 60,092 65,000 11,320
1137 72
88 TP Rapid test - - - 0
89 Triheksifenidil Hidroklorida Tablet 2 mg 1,521 1,000 1,860 661
90 Urine Bag Steril 2 L 20 25 32 13
91 Vitamin B Komplek Tablet 58,426 60,000 87,320
3110 6 92 Vaksin HB O 391 400 674 117 93 Vaksin BCG 134 150 201 83 94 Vaksin DPT-HB-HIB 276 250 430 96 95 Vaksin POLIO 283 290 550 23 96 Vaksin CAMPAK 163 170 245 88 97 TT 176 190 234 132 98 MB. Dewasa 15 24 23 16 99 MB. Anak - -100 PB. Dewasa - -101 PB. Anak - -102 R. I (Onco probe ) - -103 R II ( Intec ) - -104 R III ( Biometrix ) - -105 Sypilis - -106 Kotrimoksazol 960 mg - -107 Cefixime - -108 Aciclovir tab 200 mg - -109 Flukonazol 150 mg -
-110 Vaksin Anti Rabies -
-111 Rapid HIV 3 (Biomeriux HIV) -
-Pengelolaan logistic obat di Puskesmas Watubelah selalu mengacu kepada kebutuhan pasien, untuk pengadaan kebutuhan obat dipuskesmas watubelah melalui perencanaan dari bulan lalu kemudian dari analisa sepuluh besar penyakit dalam bulan berjalan, lalu di rencakan dalam bentuk kebutuhan dengan menggunakan format LPLPO yang diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melalui unit bidang yankesfar.
Tetapi dalam pengambilan / pengamprahan kebutuhan obat tersebut terkadang masih tidak sesuai dengan kebutuhan yang diajukan puskesmas dalam pengajuan kebutuhan ke Dinas. Hal ini menjadi hambatan pemberian obat ke pasein
dalam pelayanan di puskesmas dan jaringanya. Penyelesaian masalah tersebut dengan kita membatasi pengeluaran keterbatasan obat yang ada dengan menggunakan pola obat rasional.
Penghapusan obat yang sudah expire puskesmas watubelah menggunakan cara yang sudah ditetapkan sebagai protap dalam menjalankan prosesnya, yaitu dengan cara menggunakan berita acara penghapusan obat expire kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon untuk dilakukan penghapusan.
4. Keadaan Peralatan Kesehatan
Tabel 2.3
Keadaan Peralatan Kesehatan Puskesmas Watubelah Tahun 2015 No Jenis Sarana /
Prasarana Jumlah
Kondisi Rusak Ringan Rusak
sedang Rusak Berat I Sarana Kesehatan 1. Gedung Puskesmas 1 2. Pusling R4 1 3. Sepeda Motor 2 4. Gedung Poned 1 II Sarana Penunjang 1. Computer 10 2. Mesin Tik 1 3. Alat Medis & Non Medis a. Tensi b. Hb Meter c. Timban gan d. Dacin e. Termo meter 10 5 12 64 0 4. Obat2an No Jenis Sarana / Prasarana Jumlah Kondisi
Berfungsi Tidak Berfungsi Ket KIA set a. Tensimeter b. Stetoskop c. Paket 2 3 2 2 3
partus d. IUD KIT e. Meja ginecolog f. Lampu ginecolog g. Dopler 3 3 2 4 1 2 3 2 4 Poliklinik set a. Tensimeter b. Stetoskop c. Termomet er d. Standar infus e. Paket oksigen f. Dst 6 8 2 2 2 6 8 2 2 2 PHN kit a. Stetoskop b. Tensimeter c. Payung d. Senter e. Termomet er 1 1 -1 1 1 1 -1 1
Keadaan sarana dan prasana di puskesmas dan poned watubelah pada tahun 2015 masih belum maksimal, untuk peralatan medis terutama pelayanan klinis pasien masih kurang seperti lampu senter tindakan masih kurang, kit untuk promkes, UKGS, UKS pusling dan lain sebagian masih belum memadai, hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran dalam pengadaan sarana dan prasana tersebut. Keterbatasan sarana ini tidak membuat upaya kesehatan dari program – program berhenti, dengan disiasati cara lain yang dapat menggantikan sarana tersebut. Kebutuhan sarana dan prasana yang belum ada di Puskesmas dan Poned Watubelah ini akan diajukan melalui anggaran dana JKN pada tahun 2016.
5. Pembiayaan Puskesmas
Tabel 2.4
Pembiayaan Puskesmas Tahun 2016
1 Retribusi Rp. 107.212.630,-2 APBN ( BOK ) Rp.127.129.000,-3 BPJS ( JKN ) Rp. 706.713.644 5 APBD Kabupaten 0,-6 APBD Propinsi 0,-Jumlah Total Rp.
941.055.274,-Pembiayaan Puskesmas pada tahun 2015 bersumber dari anggaran APBN dan APBD , untuk APBN antara lain : Dana BOK, anggaran dana Bok Puskesmas Watubelah pada tahun 2015 sebesar Rp. 941.055.274,- digunakan 95% untuk kegiatan preventif dan promotif upaya kesehatan di Puskesmas Watubelah sisa saldo dari sumber biaya JKN yang dialokaiskan untuk pembelian sarpras dan alkes, sedangkan untuk anggaran APBD antara lain : Retribusi dari Pemda yaitu sebesar: Rp. 107.212.630,- pengembalian retribusi ini digunakan untuk kegiatan prventif dan promotif juga untuk pengadaan sarana kebutuhan puskesms seprti : ATK dan ART lainnya. Anggaran APBD yang berasal dari pengembalian retribusi ini digunakan untuk upaya preventif dan promotif sebesar 7.9 % ,untuk honor non pegawai sebesar 7.3 %, untuk pengadaan saran dan prasana 41.2 % sedangkan sisa 25 % dugunakan untuk jasa medis pelayanan. Sedangkan anggran yang bersumber JKN pada tahun 2015 masih digunakan untuk jasa pelayanan, sedangkan opersional yang bersumber JKN digunakan untuk pembelian / pengadaan sarana dan prasarana serta untuk preventif dan prmotif program, kegiatan prolanis dan peltihan yang sesuai kebutuhan dengan Puskesmas.
6. Keadaan Prasana Puskesmas
Tabel 2.5
Prasana di Puskesmas Watubelah tahun 2015 No Jenis Sarana /
Prasarana Jumlah
Kondisi
Rusak Ringan Rusak sedang Rusak Berat I Sarana Kesehatan 1. Gedung Puskesmas 1 2. Pusling R4 1 3. Sepeda Motor 2 1 4. Gedung Poned 1 II Sarana Penunjang 7. Computer 10 8. Mesin Tik 1
9. Alat Medis & Non Medis 10. Obat2an
Prasana yang ada di Puskesmas Watubelah pada tahun 2015 adalah cukup memadai, namun keadaan nya masih kurang maksimal, masih banyak yang kurang berfungsi baik, prasarana ini digunakan sebagai pendukung dalam pelayanan upaya kesehatan yang ada di Puskesmas Watubelah, sarana dan prasana sebagai penunjang pelayanan di Puskesmas, untuk sarana dan prasana yang sudah kurang baik untuk menunjang pelayanan, maka petugas coordinator sarpras akan membuat jadwal pemeliharaan bagi sarana prasana yang ada di lungkungan Puskesmas Watubelah.
7. Peran Serta Masyarakat
Dalam menjalankan fungsi puskesmas yaitu sebagai : Pusat penggreka pembangunan berwawasan kesehatan, Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama, maka dalam pelayanan upaya kesehatan baik di dalam gedung maupun diluar gedung adalah dengan melibatkan peran serta msyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas sebagai sasaran penggerakan masyarakat. Peran serta msayarakat diwilayah kerja Puskesmas Watubelah cukup baik, ditandai dengan adanya susunan organisasi posyandu dan Desa Siaga di seluruh Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Bukti bahwa peran serta masyarakat ini menjalin koordinasi yang baik dengan sector terkait . Disamping itu, terdapat beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama dengan lintas sektoral , diantaranya yaitu : 1) Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama, 2) Rapat Koordinasi bulanan ( rakordes ) yang dilaksanakan disetiap bulannya oleh masing – masing Kelurahan.
8. Penduduk dan Sasaran program
Sasaran beban kerjas Puskesmas Watubelah pada tahun 2015 adalah sebanyak 45.532 jiwa yang berada di 5 kelurahan sebagai wilayah kerja Puskesmas Watubelah, penduduk yang paling tinggi dan padat yaitu di Kelurahan Tukmudal, dikarenakan di kelurahan tersebut banyak terdapat perumahan bahkan hamper terdiri dari komplek perumahan sehingga kepadatan penduduk lebih banyak. Dari jumlah tersebut diatas maka terdapat 23..314 ( 51,2 % ) penduduk laki – laki dan 22.218 ( 48.7 % ) penduduk perempuan. Perbandingan jumlah gender yang tidak sama ini agar lebih focus terhadap pelayanan terhadap program – program yang berhubungan dengan pola prilaku baik mulai dari neonatus, bayi, balita, Anak sekolah remaja. Wus dan lansia. Dari jumlah penduduk diatas sebagaian adalah jumlah jiwa miskin pada tahun 2015 di Puskesmas Watubelah terdapat 21.258 jiwa ( 46.6 % ) dari jumlah penduduk, persentasi ini sangat besar dan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 44.9%,tentunya ini merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta prioritas kebijakan tersendiri sehingga puskesmas dan segala program kesehatan memfokuskan pada sasaram primer / jiwa miskin ini dikarenakan dapat berpengaruh
terhadap derajat kesehatan masyarakat tersebut. Mata pencaharian sebagian besar penduduk yang ada diwilayah kerja Puskesmas Watubelah adalah pedagang/ buruh sebanyak 7.975 orang, untuk pegawai negari ( PNS ) sebnyak 6.101 orang, sebagai pegawai swasta sebanyak 6.280 orang hal ini tentunya akan mempengaruhi daya beli masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Watubelah. Pendidikan mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas watubelah adalah lulusan SD sebanyak 22.95 % dari jumlah penduduk , dan masih ada penduduk yang tidak lulus sekolah dasar ( SD ) sebanyak 5.32 % hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap status social ekonomi masyarakat, dimaan akan berdampak pula pada kualitas hidup dan kesehatan masyarakat itu sesndiri. Perlu adanya antisipasi kedepan dengan bekerjasama anatar lintas sektoral seperti Kelurahan, Kecamatan, Dinas Sosial dan pendidikan agar tidak bertambah lagi jumlah anak yang hanya lulusan SD karena keadaan tersebut berpotensi menimbulkan berbagai masalah di dimasyarakat seperti masalah ekonomi, kesehatan dan keamanan seperti kriminalitas, narkoba,miras maupun PSK. Oleh karena itu salah satu penentu keberhasilan pembangunan kesehatan salah satunya adalah bidang pendidikan. Diharapkan dengan lebih meningkatnya pendidikan masyarakat, dapat mengungkit pembangunan diberbagai sector. Sasaran program Puskesmas tersebut kemudian dikelompokkan pada kelompok sasaran khusus/ kelompok rentan. Sasaran kelompok rentan lain yang ada di Puskesmas Watubelah sebagai sasaran program kesehatan yaitu meliputi ibu hamil, ibu bersalin, dan neonatus ,sasaran tersebut adalah untuk program kesehatan imunisasi, kesehatan ibu dan anak termasuk KB adalah: jumlah bayi pada tahun 2015 yaitu sebanyak 963 bayi, balita sebanyak 3870 orang, ibu hamil sebanyak 1063 orang, ibu bersalin 1015 orang dan PUS sebanyak 6.750 orang. Sasaran ini menjadi beban kinerja puskesmas watubelah dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar di masyarakat. Seluruh program kesehatan
9. Data Sekolah
Cakupan Program kesehatan anak sekolah di UPT Puskesmas watubelah cukup banyak , dari semua jumlah siswa sekolah yang menjadi sasaran untuk program kesehatan anak sekolah yaitu siswa SD : 4.929, SMP: 962 , SMU : 766. Kegiatan program kesehatan anak sekolah terbagi menjadi kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah yang dilakukan pada anak kelas 1( siswa baru yang masuk tahun jaraan baru sekolah) dan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa kelas 4,8,10 dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala sebanyak 2 kali pertahun, pemeriksaan kesehatan indra dan pelaksanaan imunisasi anak sekolah dasar serta penyuluhan napza dan narkoika pada siswa SMP. Sasaran ini menjasi focus kegiatan kesehatan anak sekolah yang dipantau terus oleh puskesmas dan jaringannya. Dengan kegiatan
ini adalah salah satu upaya meningkatkan kerjasama lintas sektoral terutama bidang pendidikan dalam meningkatkan derajat kesehatan pada anak usia sekolah.
10.Data kesehatan Lingkungan
Cakupan program kesehetan lingkungan di UPT Puskesmas Watubelah pada tahun 2015 masih banyak yang belum mencapai target yang telah ditetapkan sebagai kualitas kinerja prorgam , dari data cakupan yang didapat pada tahun 2015 program kesehatan lingkungan masih harus meningkatkan kinerja program karena target belum tercapai, hal ini dapat berdampak pada tingkat kesehatan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Watubelah, dengan belum tercapai nya indikaotr ini maka untuk tahun selanjutnya petugas harus meningkatkan kualitas program kesehatan lingkungan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat bail itu kegiatan dalam gedung maupun luar gedung, cakupan program kesehatan lingkungan itu adalah seperti tabel berikut ini :
Tabel 2.6
Data Cakupan Program Kesehatan Lingkungan tahun 2015
Sumber : data Laporan Program kesling tahun 2015
11. Data Kematian
Pada Tahun 2015 di Puskesmas Watubelah tidak terdapat kematian Ibu seperti tahun sebelumnya, namun masih adanya kematian bayi sebanyak 9 bayi yang disebabkan karena sebagian besar kasus IUFD. Dengan adanya kasus kematian bayi ini, maka bagi para petugas kesehatan khususnya di Puskesmas Watubelah harus meningkatkan kewaspadaan pada kasus kegawatdaruratan pada kehamilan dan bayi baru lahir, kegiatan ini akan diharapkan akan lebih meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, pemantauan kepada ibu hamil baik resiko tinggi dengan berbagai kasus apapun juga sehingga dapat menekan angka kemtian ibu dan bayi.
12.Data Kunjungan
Tabel 2.7
Data Kunjungan Pasien Puskesmas Watubelah tahun 2015
No Desa Cakupan Sarana Kesehatan Lingkungan
SPAL ( Target 80%) JAGA ( Target 75%) SAB ( Target 80%)
1 Watubelah 76 76 79 2 Pasalakan 78 76 80 3 Kaliwadas 77 75 79 4 Tukmudal 78 78 81 5 Kenanga 76 74 80 Jumlah 77 76 76
Jenis Pelayanan
Jenis Kelamin Jenis Pasien
L P Lama Baru
Bayar 6083 7325 6519 5959
BPJS 5845 5090 6139 5725
Jumlah 11928 12414 12658 11684
Jumlah Total 24342
Sumber: Laporan SP3 Puskesmas Watubelah tahun 2015
Dari data diatas pada tahun 2015, Kunjungan di UPT Puskesmas Watubelah mencapai 53.46 % dari jumlah penduduk sasaran Puskesmas Watubelah, dari jumlah seluruh kunjungan tersebut, jumlah pasien baru sekitar 47.99 %. Data kunjungan ini didapatkan dari semua unit pelayanan dan jejaring puskesmas seperti : Poskesdes, Pusling pada lansia dll yang rutin dilakukan puskesmas. Dari seluruh pasien yang berkunjung ke Puskesmas Watubelah berdasarkan gender, jenis kelamin wanita mencapai 50.99 %. Hal ini dikarenakan wanita lebih banyak mengalami kerentaan fisik yang rendah, sehingga mudah sakit dibandingkan laki – laki. Sehingga kasus penyakit yang ada di puskesmas watubelah lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin wanita.
13.Data Sepuluh Besar Penyakit Terbanyak Tabel 2.8
Data Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Watubelah tahun 2015
10 Masalah Kesehatan :
Menular : Ispa Non Spesifik, Influenza,
Conjungtivitis, Diare
Tidak Menular : Myalgia, Dermatitis, Gastroduodenitis tidak spesifik, Tukak Lambung, Hipertensi
Score : 1 s/d 10
Masalah Kode penyakit Jumlah penderita Ranking Peny. Menular : 1. Ispa Non Spesifik J.00 3369 I
2. Commond Cold J.06.9 1352 II
4. Diare I.10 1151 V Tidak menular : 5. Hipertensi M.79.1 1241 III
6. Myalgia K.30 917 VIII 7. Dispepsia K.25 874 VI 8. Tukang Lambung L.02 358 X 9. Abses Furunkel L.30.9 1415 IV 10. Dermatitis lain K04. 620 IX
Sumber data : SP3 Puskesmas Watubelah tahun 2015
Pada Tahun 2015, jumlah kasus penyakit terbanyak prioritas pertama di Puskesmas Watubelah adalah ispa non spesifik sebanyak 3369 orang. Sedangkan prioritas kedua adalah commond cold sejumlah 1352 orang. Dua kasus penyakit ini menduduki urutan prioritas kasus terbanyak di tahun 2015. Kasus penyakit ini berbasis lingkungan, karena faktor kebersihan lingkungan / higyene sanitasi personality yang rendah. Berkaitan dengan hasil cakupan program kesehatan lingkungan yang masih rendah dan berdampak pada kesehatan masyarakat yang ada di sekitar wilayah puskesmas Watubelah. Kepadatan penduduk yang tinggi juga dapat berpengaruh terhadap banyaknya kasus penyakit ispa di wilayah kerja puskesmas watubelah. Oleh karena itu sebagai bentuk intervensi dari upaya preventif dalam penanganan kasus penyakit ini adalah dengan melakukan kegiatan penyuluhan baik penyuluhan kelompok atau pun individu.
14.Data kejadian Luar Biasa
Tabel 2. 9
Data kejadian luar biasa Pada UPT Puskesmas Watubelah Pada Tahun 2015
No Jenis KLB Lokasi Jumlah
Kasus Meninggal Tindak Lanjut
1 TN 0 0 0 0
2 AFP 0 0 0 0
3 Diare 0 0 0 0
4 Chikungunya 0 0 0 0
6 Rabies 0 1 0 0
7 Rubella/Campak 0 0 0 0
8 Keracunan
Makan 0 0 0 0
Sumber Data : Laporan Tahunan Surveilance Puskesmas Watubelah tahun 2015
Tidak ada kasus Kejadian luar biasa yang terjadi pada tahun 2015 di Puskesmas Watubelah. Berbeda dengan tahun sebelumnya dalam kasus kejadian luar biasa ini, pada tahun 2014 masih cukup tinggi namun di tahun 2015 tidak ada kejadian luar biasa dari aksus insidentil apapun. Namun demikian puskesmas tetap waspada pada kasus penularan yang dapat menyebabkan kejadian luar biasa yang terjadi di mwilayah kerja Pusksmas Watubelah.
15.Analisa hasil Cakupan Program
Hasil Cakupan Kegiatan program yang dilaksanakan di Puskesmas merupakan indicator yang dapat dipergunakan untuk memberi gambaran hasil kinerja Puskesmas yang bersangkutan . berikut ini akan ditampilkan hasil cakupan program UPT Puskesmas Watubelah yang terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib ( esensial ) dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
1. UPAYA KESEHATAN WAJIB
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga berencana c. Upaya Kesehatan Lingkungan
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular f. Upaya Pengobatan dan penanganan kegawatdaruratan A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Tabel 2.10
Hasil Cakupan program Promosi kesehatan tahun 201
No. JENIS KEGIATAN Target Pencapi
an Cakupan
Ket
1 2 3 4 5 6
PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling
(KIP/K) 5.00 1,350 3.19
2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di
dalam gedung Puskesmas 96.00 88 91.67
3 Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS
100.00 2 100.00
PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di
Tatanan Rumah Tangga 55.00 6,853 50.93
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat melalui
Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di
Masyarakat 100.00
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui
persentase (%) Posyandu Purnama & Mandiri 65.00 22 34.92
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat
dilihat melalui Persentase (%) Desa Siaga Aktif
(untuk Kabupaten)/ RW Siaga Aktif (untuk kota) 25.00 5
100.0 0
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga
melalui Kunjungan Rumah 50.00 654 48.44
Hasil Cakupan upaya program promosi kesehatan baik yang dilakukan di dalam gedung maupun diluar gedung belum mencapai target pada tahun 2015, kegiatan pembinaan UKBM ini harus terus ditingkatkan kinerja petugas nya untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan pribadi, keluarga dan masyarakat dengan demikian upaya untuk meningkatkan strata UKBM terutama posyandu agar dapat mencapai strata mandiri dan terciptanya Desa Siaga aktif dapat terwujud sesuai harapan sehingga dapat meningkatkan kelompok di tiap Desa Siaga / RW melalui pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di selurug Wilayah kerja Puskesmas Watubelah.
B. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB Tabel 2.11
Hasil Cakupan Program KIA / KB Tahun 2015
No KESEHATAN IBU target Pencaipan Cakupan Ket
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 92.00 1,000 94.07
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 87.50 953 93.89
3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 80.00 195 91.55
4 Cakupan Pelayanan Nifas 90.00 951 90.49
KESEHATAN ANAK
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 90.00 951 95.96
6 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) 90.00 917 92.53
7 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 80.00 118 79.19
8 Cakupan Kunjungan Bayi 90.00 902 93.28
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90.00 2,970 84.98
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif 73.00 5,291 78.39
Hasil Cakupan program Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana di UPT Puskesmas Watubelah pada tahun 2015 sudah hamper mencapai target dari semua kegiatanh yang dilakukan, namun ada beberapa kegiatan yang masih belum mencapai target nya di tahun 2015 yaitu : Cakupan pelayanan anak balita dan cakupan penanganan neonatus yang dilayani, hal ini dikarenakan kegiatan pelayanan balita di
Puskesmas masih belum terintegrasi dengan pelayanan lainya, kegiatan MTBS belum maksimal dilaksanakan dan dievaluasi.
C. Upaya Kesehatan Lingkungan
Tabel 2. 12
Hasil Cakupan Program Kesehatan Lingkungan Tahun 2015
B .
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat 10,99 7 7,806 70.98 75.00 2 Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih
9,347 7,294 78.04 80.00 3 Cakupan Pengawasan Jamban
8,797 6,426 73.05 75.00 4 Cakupan pengawasan SPAL
8,358 5,852 70.02 80.00 5 Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum
(TTU) 128 95 74.22 75.00 6 Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan
Makanan (TPM) 16 14 87.50 75.00 7 Cakupan Pengawasan Industri
- - - 75.00 8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi
8,91 4
1,350 15.14 25.00
Hasil Cakupan kegiatan Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Watubelah pada tahun 2015 masih belum tercapai, untuk kegiatan yang menjadi daya ungkit keberhasilan program kesehatan lingkungan seperti sarana jamban yang masih rendah belum tercapai drai target 75% hanya tercapai 73.9 %, cakupan rumah sehat target 75 % hanya mencapai 70.9 %, cakupan sarana air bersih target 80 % hanya mencapai 78.04 %
D. Upaya Gizi Keluarga
Tabel 2.13
Hasil Cakupan Program Gizi Tahun 2015
D .
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Sasaran pencapai an
Cakupan target 1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 223 223 100.00 100.0
0 2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 3,873 3,245 83.79 80.00 3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin
A bagi Bayi (6-11 bulan) 467 450 96.36 100.00 4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin
A Bagi Anak Balita (12-59 bulan) 3,395 3,149 92.75 90.00 5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin
A bagi Ibu Nifas 1,015 980 96.55
100.0 0 6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 1,063 1,000 94.07 90.00
tablet pada ibu hamil
7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta
Gakin - -
-100.0 0 8 Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan 7 7 100.00
100.0 0
9 Cakupan ASI Eksklusif 113 60 53.10 80.00
Cakupan program gizi Puskesmas Watubelah pada tahun 2015 mencapai target yang ditentukan ,cakupan keluarga sadar gizi dari target 100 % mencapai hanya 100 %, cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi ibu nifas target 100 % hanya mencapai 96.55 %. Kegiatan yang lainnya sudah mencapai target yang sudah ditetapkan.
E. Upaya Pencegahan dan pemberantasan penyakit Tabel 2.14
Hasil Cakupan Program P2P Tahun 2015
I UPAYA PENCEGAHAN & P2M Target Cakupa n
PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1 Cakupan BCG 98.00 98.55 2 Cakupan DPTHB 1 98.00 95.64 3 Cakupan DPTHB 3 93.00 95.53 4 Cakupan Polio 4 90.00 95.64 5 Cakupan Campak 90.00 99.27
PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT 95.00 99.64 7 Cakupan BIAS TT 95.00 99.88
8 Cakupan BIAS Campak
95.00 99.64
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+
90.00 93.98
1 0
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 85.00 100.00 1
1 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 90.00 100.00
1 2
Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit
90.00
100.00
1
3 Cakupan Pengendalian KLB 100.00 100.00
PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT
1
1 5
Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif
80.00
28.57
1 6
Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif
85.00
100.00
1
7 Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100.00 100.00
1
8 Cakupan Penemuan Penderita Diare 100.00 91.35
Dari hasil cakupan kegiatan pengendalian dan penularan penyakit di puskesmas watubelah, untuk upaya pencegahan sudah mencapai target nya namun pencapaian imunisasi sudah mencapai target nya di tahun 2015. cakupan kegiatan lainnya yang belum tercapai adalah cakupan penemuan balita pneumonia, cakupan penemuan pasien TB BTA Positip, cakupan Kesembuhan pasien BTA Positiip, cakupan tersebut masih jauh dari target yang ditentukan.
F. Upaya Pengembangan
No. JENIS KEGIATAN
TARGE T SASAR AN PENCAPAI AN CAKUP AN TARG ET (4/3 X 100%) 1 2 3 4 5 6
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH 1 Cakupan Sekolah (SD/MI/
sederajat) yang melaksanakan
penjaringan Kesehatan 16 16 100.00 100.0 0 CAKUP AN VARIAB EL 2.A. 100.0 0
B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA
1 Cakupan Pembinaan Kelompok
Olahraga 34 34 100.00 100.00 CAKUP AN VARIAB EL 2.B. 100.0 0
C. UPAYA PERAWATAN KES. MASY.
1 Cakupan Keluarga Dibina
(Keluarga Rawan) 136 133 97.79 100.00
2 Cakupan Keluarga Rawan
Selesai Dibina 133 133 100.00 100.00
3 Cakupan Keluarga Mandiri III 133 133 100.00 100.0 0 CAKUP AN VARIAB EL 2.C. 99.26
D. UPAYA KESEHATAN KERJA
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK - - - 100.0
2 Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit
Akibat Hubungan Kerja (AHK) 100 82 82.00
100.0 0 CAKUP AN VARIAB EL 2.D. 41.00
E. UPAYA KES. GIGI & MULUT 1 Cakupan Pembinaan Kesehatan
Gigi di Masyarakat 63 63 100.00 60.00
2 Cakupan Pembinaan Kesehatan
Gigi di TK 13 13 100.00 80.00
3 Cakupan Pembinaan Kesehatan
Gigi dan Mulut di SD/ MI 16 16 100.00 80.00 4 Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK
565 1,066 188.67 80.00 5 Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD
2,321 2,149 92.59 80.00 6 Cakupan Penanganan Siswa TK
yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
815 595 73.01 100.00 7 Cakupan Penanganan Siswa SD
yang Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi 1,171 744 63.54 100.0 0 CAKUP AN VARIAB EL 2.E. 102.5 4
F. UPAYA KESEHATAN JIWA 1 Cakupan Deteksi Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa 42,342 766 1.81 20.00
2 Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan
Jiwa 766 719 93.86 100.0 0 CAKUP AN VARIAB EL 2.F. 47.84
G. UPAYA KESEHATAN INDRA
KESEHATAN MATA
1 Cakupan Skrining Kelainan/ gangguan refraksi pada anak sekolah
854 797 93.33 80.00
2 Cakupan Penanganan kasus
kelaianan refraksi 105 72 68.57
100.0 0 3 Cakupan skrining katarak 154 65 42.21 100.0
0 4 Cakupan Penanganan Penyakit
Katarak 65 3 4.62 100.00
5 Cakupan rujukan gangguan penglihatan pada kasus
Diabetes Militus ke RS 65 7 10.77
100.0 0 6 Cakupan Kegiatan Penjaringan
Penemuan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI 854 793 92.86 80.00
7 Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang ditangani 252 252 100.00 100.00 CAKUP AN VARIAB EL 2.G. 58.91
H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan
Usia Lanjut 9,063 11,644 128.48 70.00
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut
pada Kelompok Usia lanjut 6 6 100.00 100.00 CAKUP AN VARIAB EL 2.H. 114.2 4 I. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan Upaya
Kesehatan Tradisional (Kestrad) 3 2 66.67 13.00 2 Cakupan Pengobat Tradisional
Terdaftar/ berijin 3 2 66.67
100.0 0 3 Cakupan Pembinaaan Kelompok
Taman Obat Keluarga (TOGA) 1 1 100.00
100.0 0 CAKUP AN VARIAB EL 2.I. 77.78 Hasil PKP tahun 2015
Analisa masalah hasil cakupan upaya pengembangan terendah adalah pada kesehatan jiwa, kesehatan indra penglihatan dan keperkom kemudian kestrad ( Pengobat tradisional ). Ha ini dikarenakan karena masih rendahnya koordinasi lintas program dan lintas sector dalam pembinaan dan monitoring program kesehatan di masyarakat.
BAB III
ANALISA MASALAH
A. Identifikasi Masalah
a. Upaya kesehatan Promosi Kesehatan No
. JENIS KEGIATAN sasaran Pencapaian Target Prioritasmasalah
1 2 3 4 5
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) 1,35 0 3.19 5.00 1
2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam
gedung Puskesmas 88 91.67 96.00 3
3 Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS
2 100.00 100.0 0
PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan
Rumah Tangga 6,85 3 50.93 55.00 2
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat melalui
Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di Masyarakat 42 116.67 100.0 0
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase
(%) Posyandu Purnama & Mandiri
22 34.92 65.00 4
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat
melalui Persentase (%) Desa Siaga Aktif (untuk Kabupaten)/ RW Siaga Aktif (untuk kota)
5 100.00 25.00
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui
Kunjungan Rumah
654 48.44 50.00 5
b. Upaya Kesehatan lingkungan B
.
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN Sasaran Cakupa
n
Target Priorita s masala h 1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat
7,806 70.98 75.00 3 2 Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih
7,294 78.04 80.00 4 3 Cakupan Pengawasan Jamban
6,426 73.05 75.00 1 4 Cakupan pengawasan SPAL
5,852 70.02 80.00 5 Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat
Umum (TTU) 95 74.22 75.00 6 Cakupan Pengawasan Tempat
Pengolahan Makanan (TPM) 14 87.50 75.00 7 Cakupan Pengawasan Industri
-
-
75.00 8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi 2
1,350 15.14 25.00
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga berencana
No KESEHATAN IBU target Sasaran Cakupan Prioritas
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 92.00 1,000 94.07
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 87.50 953 93.89
3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 80.00 195 91.55
4 Cakupan Pelayanan Nifas 90.00 951 90.49
KESEHATAN ANAK
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 90.00 951 95.96
6 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) 90.00 917 92.53
7 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 80.00 118 79.19
8 Cakupan Kunjungan Bayi 90.00 902 93.28
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90.00 2,970 84.98 1
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif 73.00 5,291 78.39
d. Upaya Gizi Keluarga D. UPAYA PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT Sasaran Cakupan target Priortias
masala h 1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 223 100.00 100.00 2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 3,245 83.79 80.00 3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
bagi Bayi (6-11 bulan) 450 96.36 100.00 2
4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
Bagi Anak Balita (12-59 bulan) 3,149 92.75 90.00 5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
bagi Ibu Nifas 980 96.55 100.00 3
6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90
tablet pada ibu hamil 1,000 94.07 90.00
7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta
Gakin - - 100.00
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan 7 100.00 100.00
9 Cakupan ASI Eksklusif 60 53.10 80.00 1
I UPAYA PENCEGAHAN & P2M Targe t
Cakupa n
Prioritas
PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1 Cakupan BCG 98.00 98.55 2 Cakupan DPTHB 1 98.00 95.64 3 Cakupan DPTHB 3 93.00 95.53 4 Cakupan Polio 4 90.00 95.64 5 Cakupan Campak 90.00 99.27
PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT 95.00 99.64 7 Cakupan BIAS TT 95.00 99.88
8 Cakupan BIAS Campak
95.00 99.64
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+
90.00
93.98
1
0 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 85.00 100.00
1 1
Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini
90.00
100.00
1
2 Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit 90.00 100.00
1 3 Cakupan Pengendalian KLB 100.0 0 100.00
PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT
1
4 Cakupan Penderita Peneumonia Balita 86.00 44.22 2
1 5
Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif
80.00 28.57 1 1 6
Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif
85.00 100.00 3 1 7
Cakupan Penderita DBD yang ditangani
100.0 0
100.00
1
8 Cakupan Penemuan Penderita Diare 100.0
0
91.35 4
2. Program Upaya Pengembangan No. JENIS KEGIATAN SASARATARGET
N
PENC APAIA N
CAKUPA
N TARGET Prioritasmasalah
1 2 3 4 5 6 7
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN A. UPAYA KESEHATAN
SEKOLAH
1 Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang
melaksanakan penjaringan Kesehatan
B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA
1 Cakupan Pembinaan
Kelompok Olahraga 34 34 100.00 100.00 C. UPAYA PERAWATAN KES.
MASY.
1 Cakupan Keluarga Dibina
(Keluarga Rawan) 136 133 97.79 100.00
1 2 Cakupan Keluarga Rawan
Selesai Dibina 133 133 100.00 100.00 3 Cakupan Keluarga Mandiri III 133 133 100.00 100.00 D. UPAYA KESEHATAN KERJA
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK - - - 100.00 2 Cakupan Penanganan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit Akibat
Hubungan Kerja (AHK)
100 82 82.00 100.00 E. UPAYA KES. GIGI & MULUT
1 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi di Masyarakat 63 63 100.00 60.00 2 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi di TK 13 13 100.00 80.00 3 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi dan Mulut di
SD/ MI 16 16 100.00 80.00
4 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK
565 1,066 188.67 80.00 5 Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD
2,321 2,149 92.59 80.00 6 Cakupan Penanganan Siswa
TK yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
815 595 73.01 100.00 7 Cakupan Penanganan Siswa
SD yang Membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi 1,171 744 63.54 100.00 F. UPAYA KESEHATAN JIWA
1 Cakupan Deteksi Dini
Gangguan Kesehatan Jiwa 42,342 766 1.81 20.00 2 2 Cakupan Penanganan Pasien
Terdeteksi Gangguan
Kesehatan Jiwa 766 719 93.86 100.00
3 G. UPAYA KESEHATAN INDRA
KESEHATAN MATA
1 Cakupan Skrining Kelainan/ gangguan refraksi pada anak sekolah
854 797 93.33 80.00 2 Cakupan Penanganan kasus
kelaianan refraksi 105 72 68.57 100.00 4
3 Cakupan skrining katarak 154 65 42.21 100.00 5 4 Cakupan Penanganan
Penyakit Katarak 65 3 4.62 100.00 6
5 Cakupan rujukan gangguan penglihatan pada kasus Diabetes Militus ke RS
65 7 10.77 100.00 7
6 Cakupan Kegiatan
Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI
854 793 92.86 80.00 7 Cakupan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI yang
ditangani
H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
1 Cakupan Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut 9,063
11,64
4 128.48 70.00 2 Cakupan Pembinaan Usia
Lanjut pada Kelompok Usia lanjut
6 6 100.00 100.00 I. UPAYA KESEHATAN
TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)
3 2 66.67 13.00
2 Cakupan Pengobat Tradisional
Terdaftar/ berijin 3 2 66.67 100.00
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok Taman Obat
Keluarga (TOGA) 1 1 100.00 100.00
Dari data yang di tampilkan di atas setiap program kesehatan, maka dapat diindentifikasikan masalah kesehatan yang terdapat di Puskesmas Watubelah berdasarkan indicator penilaian kinerja , selain dari pencapaian indicator kinerja puskesamas, identifikasi masalah dalam penyusunan perencaan berdasarkan asupan dan harapan masyarakat yang didapatkan melalui hasil survey mawas diri yang dilakukan oleh kader, kotak saran dan survey kepusan pelanggan yang dilakukan ke pengunjung puskesmas, adapun identikasi masalah perencanaan di Puskesmas sebagai berikut :
Identifikasi masalah kesehatan di masyarakat
No Jenis Kegiatan Program Sumber Data
1. Cakupan Kip / K promkes PKP
2. Kunjungan Klinik Sanitasi masih
kurang Kesling
PKP
3. Cakupan pelayanan kesehatan
balita KIA
PKP
4. Asi Ekslusif Gizi PKP
5 Penemuan Pasien Baru TB paru
BTA + P2P
PKP
6 Penemuan Kasus Kesehatan Jiwa Keswa PKP
7 Penemuan kasus Katarak Kesehatan indra PKP
8 Pembinaan Kesehatan lansia lansia PKP
9 Kesehatan gigi dan mulut Kesgimul PKP
10 Masyarakat ingin dilakukan PSN
dan foging pada kasus DBD 61.3 %
Survey Mawas Diri
11 Masyarakat menginginkan agar
dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok
93.7 %
Survey Mawas Diri
12 Masyarakat menginginkan agar
dibuatnya TPS untuk
pengelaolaan Sampah 43.%
Survey Mawas Diri 13 Masyarakat mengingingkan agar
dilakukan sweeping dan
penyuluhan imunisasi 76, 3%
Survey Mawas Diri
14 Masyarakat menghimbau adanya
tentang manfaat dan dampak terhadap KB hormonal 15 Masyarakat menginginkan adanya
Ruangan khusus untuk konsultasi
di Puskesmas 57,3
Survey Mawas Diri
16 Masyarakat menginginkan agar
adanya Pelayanan kegiatan pusling di posyandu
13,7 Survey Mawas Diri
17 Masyarakat ingin agar ada
Keamanan tempat parkir di puskesmas
49.0 Survey Mawas Diri
18 Masyarakat menghimbau agar
dilakukan penyuluhan tentang pentingnya asi ekslusif dan pojok
asi dipuskesmas bagi pelayanan masyarakat
46,3
Survey Mawas Diri
19 Masyarakat ingin dilakukan PSN
dan foging pada kasus DBD 35 Kasus Survey Mawas Diri
17 Pelayanan yang masih menunggu
lama di pendaftaran
Survey Asupan masyarakat 18 Kurangnya taman / tanaman di
Puskesmas
Survey Asupan masyarakat
19 Keramahan petugas masih
kurang
Survey Asupan masyarakat B. Menetapkan Prioritas masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah sekaligus, ketidak tersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya maka digunakan Kriteria Matriks (USG) untuk memprioritaskan masalah yang ada dalam wilayah kerja program Upaya esensial promkes. Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 – 5, Nilai semakin besar bila tk urgensinya makin mendesak atau tk perkembangan dan keseriusan makin memprihatinkan apabila tidak diatasi,kemudian kalikan U dengan S dan G, Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian yang paling besar. 1. Identifikasi Prioritas Masalah Kesehatan di masyarakat berdasarakan
penilaian kinerja dan asupan masyakarat
No Masalah Kriteria Nilai Prioritas
U S G
1 Asi Esklusif 4 3 3 36 4
2 Cakupan KIP / K 5 5 4 100 1
3 Tingginya Kasus DBD 5 4 4 80 2
4 Pelayanan kesehatan balita 4 4 4 64 3
5 tempatnya & cakupan jamban yangMembuang Sampah tidak pada
masih kurang 4 4 3 48 5
No Masalah Kriteria Nilai Prioritas
U S G
1 Cakupan Diteksi Dini gangguan kes.jiwa 4 3 3 36 4
2 UKS 5 5 4 100 1
3 Kesehatan Indra penglihatan 5 4 4 80 2
4 Cakupan pelayanan senam lansia di Posbindu 4 4 4 64 3
5 Pemeriksaan kesehatan kesgimul di SD 4 4 3 48 5
3. Survey Kepuasan pelanggan
No Masalah Kriteria Nilai Prioritas
U S G
1 Kemanaan tempat parkir 4 3 3 36 4
2 Pelayanan di pednaftaran masih
menunggu lama 5 5 4 100 1
3 Tidak adanya ruangan khusus
untuk konsultasi pasien 5 4 4 80 2
4 Pelayanan Pusling yang diadakan
di poasyandu 4 4 4 64 3
5 Keramahan petugas masih kurang 4 4 3 48 5
C. Merumuskan Masalah
Berdasarkan Urutan Prioritas Masalah dengan menggambarkan 5 W dan 1 H (What, When, Where, Who, Why dan How)
- Apa - Kapan - Dimana - Siapa - Mengapa - Bagaimana
1. Upaya Program esensial a. Promosi Kesehatan
Cakupan KIP / K : Kunjungan penyuluhan interpersonal di Puskesmas Watubelah masih belum mencapai target, dari target 5 % puskesmas hanya mencapai 3.08% di tahun 2015, rendahnya pencapaian KIP/ K dapat memperngaruhi rendanya tingkat PHBS ditatanan rumah tangga, pencapaian PHBS rumah tangga yang tertinggi di Kelurahan Tukmudal dan terendah di Kelurahan Pasalakan, dikarenakan di Kelurahan
pasalakan tingkat pendidikan penduduk / masyarakatnya masih banyak tingkat pendidikan SD sehingga masih kurang pengetahuan tentang cara hidup bersih dan sehat, begitu juga jika dianalisa dari sumber mata pencaharian nya di Kelurahan Pasalakan masih banyak yang mata pencahariannya menjadi buruh sehinnga pendapatan masyarakat tidak terlalu mencukupi untuk kebutuhan sehari – hari mereka, hal ini dikarenakan sarana dan prasarana dalam penyuluhan masih belum masimal tidak sesuai dengan standart, Motivasi petugas dalam meberikan edukasi / penyuluhan baik kelompok di luar gedung dan dalam gedung masih kurang dibuktikan dengan tidak adanya jadwal kegiatan petugas untuk membina UKBM di masyarakat, peran serta lintas sector dan lintas program masih belum maksimal dibuktikan dengan tata hubungan kerja yang masih belom tampak koordinasi yang baik, transport untuk kader dalam survey PHBS tatanan rumah tangga ini masih kurang, ketersediaan saran dan prasana sebagai penunjang kegiatan punyuluhan masih kurang. Oleh karena itu perlu diadakan untuk meningkatkan koordinasi baik lintas sector maupun lintas program untuk kegiatan upaya promkes dalam pergerakan masyarakat, kemudian harus disusun jadwal kegiatan penyuluhan kelompok luar gedung maupun dalam gedung sebagai upaya menambah wawasan tentang kesehatan khususnya untuk hidup bersih dan sehat.
b. Tingginya kasus DBD
Setelah dilakukan penilaian dengan menggunakan matrik USG (Urgensi, Keseriusan dan pekembangan) beradsarkan hsil survey mawas diri ( SMD ) maka prioritas masalahnya adalah sebagai berikut : masih tingginya kasus DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Watubelah yaitu 35 kasus dan 2 meninggal.
Hal ini disebabkan karena kurang nya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan terhadap kasus DBD di wilayahnya, dibuktikan dengan rendahnya PSN dimasyarakat ( Hasil SMD ). Prilaku yang salah akan menjadi dampak utama pada kasus penyakit yang ada di masyarakat. Kurangnya kerjasama lintas Sektoral dalam peran serta PSN, belum adanya kader jumantik. PJB yang masih belum maksimal maka sangat mengakibatkan terjadinya tinggi kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Watubelah. Maka untuk pemecahan masalahnya diharuskan untuk meningkatkan kerjasamas lintas sector dan LP untuk meminimalisir kasus DBD dimasyarakat, penyuluhan kelompok luar dan dalam Puskesmas kepada pengunjung Puskesmas tentang DBD , pembagian leaflet tentang
masalah dbd di masyakarat melalui kegiatan penyuluhan di posyandu atau posbindu. Membentk kader Jumantik ditiap kelurahan yang dapat melakukan PSN dan penggerakan masyarakat untuk melakukan PSN. d. Kesehatan Ibu keluarga ( Kesga )
Program Kesehatan dan keluarga masalah yang ada di tahun 2015 adalah cakupan pelayanan balita yaitu : target sebagai indicator kinerja adalah 90 sedangkan Puskesmas hanya mencapai 84 %, hal ini dikarenakan pada tahun 2015 program MTBS masih belum terintergrasi dengan program lainnya ( masih kurang maksimal dalam pelayanan program ) karena keterbatasan sarana dan prasarana di Puskesmas, ruang penyuluhan dan ramah anak belum ada, sumber daya lainnya masih belum maksimal. Kurang nya pembinaan oleh coordinator dan pimpinan puskesmas belum maksimal. SDIDTK yang belum dilakukan secara menyeluruh pada sasaran di posyandu, maka berpengaruh pada hasil cakupan yang didapatkan. Maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kerjasama LP & LS dalam penggerakan masyarakat dalam pelayanan kesehatan balita di posyandu atau di dalam gedung Puskesmas. Meningkatkan sosialisasi program pada LP dan membuat komitmen bersama dalam meningkatkan cakupan pelayanan, membuat ruang / pojok konsultasi tentang tumbang anak. Refreshing kader sebagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas / kemampuan kader untuk melakukan pelayanan SDIDTK di Posyandu.
e. Kesehatan Lingkungan
Dari hasil Survey mawas diri dan Pencapaian indicator kinerja pUskesmas yang ditetapkan sebagai data dalam penyusunan perencanaan program kesehatan, maka dalam masalah kesehatan lingkungan di dapatkan masih banyaknya masyaraat yang membuang samapah di sungai atau di lahan kosong yang tidak ada pengelolaannya, begitu juga masih rendahnya penggunaan jamban yang sehat di masyarakat. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi dalam pengelolaan sampah dengan pihak terkait. Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk PHBS di karenakan tingkat pendidikan di Masyarakat yang masih banyak hanya berpendidikan SD, sehingga dapat berdampak pada prilaku dan kesehatan. Oleh karena itu diharapakan upaya penyuluhan dan koordinasi dengn pihak terkait lainya di tingkatkan dalam pengelolaan sampah dimasyakarat. Memotifasi masyarakat untuk tetap hidup sehat sesuai dengan standart PHBS .
f. Upaya Gizi
ASI eklusif adalah pemberian Air susu ibu saja kepada bayi usia 0-6 bulan,pencapaian ASI eksklusif belum mencapai target pada tahun 2015, target 80 % Puskesmas mencapai 53 %.
Rendahnya cakupan ASI eksklusif antara lain disebabkan kinerja petugas yang kurang optimal,penyuluhan dari kader masih kurang dan pengetahuan orang tua yangmasih kurang. Hal ini dapat diatasi dengan koordinasi lintas program, penyuluhan dan konseling di masyarakat. 2. Upaya Program Pengembangan
Prioritas masalah di upaya pengembangan berdasarkan hasil USG adalah:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
Pembentukan KKS di sekolah belum mencapai target dari 20% di wilayah kerja UPT Puskesmas Watubelah tahun 2015. Belum terbentuknya KKS di sekolah ini dikarenakan kepatuhan petugas terhadap alur program masih kurang, kurang pahamnya kepala sekolah tentang progran UKS. Program UKS masih dianggap milik instansi kesehatan, kurangnya kerjasama lintas sektor terkait terutama 4 instasi yang sesuai 4 SKB. hal ini dapat di atasi dengan pembinaan terhadap program ke petugas oleh kapus, advokasi terhadap kepala sekolah tentang Program UKS, meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan mengadakan pertemuan tiap triwulan.
b. Kesehatan indra penglihatan
Cakupan kesehatan indra penglihatan masih sangat rendah di Puskesmas Wtaubelah pada tahun 2015, dari target 100 % hanya tercapai 42 % pada penanganan kasus skrining katarak yang dilakukan oleh coordinator program Kesehatan indra di Puskesmas. Motivasi kerja yang masih belum maksimal koord. Program kesehatan indra, kurangnya kerjasama LP/LS, oleh karena itu upaya yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada adalah dengan cara Koordinasi dengan lintas program dalam penjaringan / penanganan kasus kesehatan indra peglihatan, meningkatkan kapasiti petugas dengan cara peerriviuw dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berkaitan dengan program kesehatan mata.
c. Kesehatan Usia Lanjut
Dari hasil pencapaian kegiatan pelayanan senam Lansia di Posbindu hanya 1 kelompok posbindu yang melaksanakan kegiatan senam Lansia dari target 3 posbindu yang seharusnya melaksanakan senam Lansia. Hal ini di sebabkan karena motivasi petugas dalam pelaksanaan masih
kurang,kerja sama lintas program masih kurang,kepatuhan petugas terhadap SOP Usila masih kurang, keterbatasannya prasarana dalam pelaksanaan kegiatan senam, kurangnya pengetahuan petugas dalam teori dan praktek senam Lansia.
d. Kesehatan jiwa
Cakupan Deteksi Dini Gangguan jiwa di puskesmas Watubelah th 2015 masih belum mencapai target dari target 20% dengan cakupan 1.8 & kesenjangan 18.2 % dikarenakan pengetahuan masyarakat rendah dan skrining gangguan jiwa oleh petugas kesehatan belum optimal baik di Puskesmas, BP Desa dan Posyandu, untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan penyuluhan di masyarakat dan meningkatkan kemampuan petugas dalam melakukan skrining gangguan jiwa melalui refreshing petugas dan konsultatifkepada dokter / tenaga keseahatan lainnya yang terkait dengan program keswa dan sosialisasi pada kader di posyandu
e. Kesehatan gigi dan mulut
Cakupan penanganan siswa SD / MI yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut di wilayah Puskesmas Watubelah pada tahun 2015 belum mencapai target, dari target 100 %baru mencapai 62 %. Hal ini disebabkan karena siswa SD / MI yang dirujuk tidak datang untuk melakukan perawatan lebih lanjut. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan kunjungan ulang petugas kesehatan ke sekolah-sekolah yang siswanya belum datang melakukan perawatan. Selain itu, di lakukan juga pemberian informasi kesehatan terutama pada orang tua siswa saat pertemuan orang tua siswa di sekolah, juga meningkatkan kerjasama dengan guru UKS, oleh karena itu harus meningkatkan kerjasama lintas sector ( dinas Pendidikan ) untuk memotivasi siswa dalam penanganan kasus kesehatan gigi dan mulut.
3. asupan masyarakat
a. Pelayanan dipendaftaran masih menunggu lama
Pelayanan yang masih terlambat di unit pendaftaran dikarenakan masih adanya petugas yang belum mengikuti pelatihan P care , sehingga masih dalam proses belajar, kompetensi petugas pendafatran yang memang bukan dari latar belakang pendidikan adminitrasi namun profesi sehingga merangkap tugas pelayanan pada unitlainya. Pemecahan dan tindak lanjutnya adalah dengan menyiapkan tenaga khusus untuk di pendafatran tanpa tugas lainya sehingga maksimal dalam pelayanan di unit pendaftaran.
b. Tidak adanya Ruang konsultasi khusus di Puskesmas
Keterbatasan ruangan di Puskesmas Watubelah,sehingga pelayanan klinik khusus konsultasi tidak ada, pasien yang konsultasi selama ini masih tidak terpisah dengan unit pelayanan yang ada di Puskesmas. Keadaan ini mengurangi motivasi pasein untuk konsultasi tentang masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas. Pemecahan masalah nya Puskesmas akan merencanakan untuk pengadaan ruang konsultasi sebagai media untuk konseling tentang kesehatan kepada pasien yang berkunjung ke Puskesmas.
c. Pelayanan Pusling di Posyandu
Dari hasil survey dimasyarakat tentang kebutuhan masyarakat di lingkup kerja UPT Puskesmas Watubelah, yaitu untuk diadakan pelayanan pusling diposyandu dengan harapan masyarakat yang jauh dari puskesmas dapat mendapatkan pelayanan kesehatan melalui pelayanan puskesmas keliling pada saat hari buka posyandu, karena masih terbatasnya sumber daya manuasia di Puskesmas untuk pelayanan Pusling di tiap posnyandu maka hanya beberapa pelayanan pusling yang dilakukan hanya pada posbindu pada saat hari buka posbindu saja di tiap posbindu yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Pemecahan pada masalah ini , akan direncanakan pengadaan kegiatan pelayanan Pusling di Posyandu untuk prioritas jarak yang agak jauh dari Puskesmas.
d. Keamanan tempat parkir pasien di Puskesmas saat berkunjung ke Puskesmas.
Dari data yang didapatkan tentang laporan kehilangan di tempat parkir pasien saat berkunjung ke puskesmas dan Poned Watubelah, bahwa pasien adayang kehilangan sepeda motor saat di parkir dihalamam depan puskesmas.oleh karena itu Puskesmas Watubelah wajib dalam memberikan keamanan bagi pasien yang berkunjung ke Puskesmas WatubelahdanPoned.
e. Keramahan petugas masih kuranng.
Dari hasil survey kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh puskesmas Watubelah kepada pengunjung puskesmas pada tahun 2016 didapatkan bahwa umpan balik dari masyarakat tentang rpilaku dan sikap petugas terhadap pasien masih kurang ramah. Hal ini disebabkan karena beban tugas petigas di yang terlalu sering dan banyak tidak ada pergantian petugas. Maka pemecahan nya diharapkan dapat membuat jadwal petugas secara bergantian. Menerapkan kebijakan internal
tentang sikap dan prilaku yang ramah dan sopan kepada pasien/ pengunjung puskesmas.
f. Mencari akar penyebab masalah
1. Promkes
Manusia Metode
Sarana Dana Lingkungan
Masih rendahnya cakupan KIP/ K
Prosedur pelaksanaan yang masih belum ada
Alur penatalaksaan belum ada Motivasi petugas yang masih kurang
dalam meberikan pelayanan KIP / K
LP dan LS masih belum maskimal
Sarana penyluhan dan ruang penyuluhan yang masih kurang
Ketersediaan leaflet poster dan brosur masih kurang
Kurangnya dana stimulant dalam pelaksanaan program promkes
Peran lintas program masih belum terintergrasi dalam pelaksanaan program Kompetensi ptugas yang masih kurang
dalam penyuluhan interpersonal
Beranggapan Program KIP/ K seakan masih belum terlalu penting dalam pelayanan program
Rendahnya hiegine sanitasi lingkungan
dan personal Peltihan dan penddikan untuk petugas
2.Kasus DBD
Masih rendahnya pemahaman masy tentang P2DBD
Kurangnya pengetahuan kader jumantik tentang P2DBD MANUSIA Sarana Penyuluhan Terbatas SARANA Pengetahuan petugas pelayanan kesehatan tentang P2DBD masih kurang Transport Kader Jumantik (-) DANA
Kurangnya koordinasi lintas program & sektor
METODE Sanitasi lingkungan masih kurang LINGKUNGAN Tingginya kasus DBD BP Swasta Dr Praktek Swasta Desa
Sarana Penunjang Lab Terbatas