• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruk Promkes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ruk Promkes"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya akhirnya penyusunan Perencanaan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) tahun 2015 ini dapat diselesaikan.

Kami menyadari bahwa Perencanaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) ini masih banyak kekurangannya, namun kami mengharapkan dengan adanya Perencanaan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi dan sebagai bahan evaluasi bagi kami, begitu juga bagi pihak yang membutuhkan.

Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan pendapat yang konstruktif dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan perencanaan tahunan ini, sehingga apa yang menjadi target dan visi serta misi Puskesmas menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang kita harapkan.

Demikianlah

Perencanaan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) ini kami susun agar dapat dipedomani bersama untuk mencapai status kesehatan masyarakat yang optimal.

Mojokerto, Januari 2015 Diketahui

Kepala UPTD Puskesmas Blooto

dr. Farida mariana NIP. 19781104 200501 2 014

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana yang dimaksudkan dalam pancasila dan UUD 45.

Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas sebagai bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang berada di Kabupaten/ Kota, Provinsi dan Nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan, Puskesmas dilengkapi dengan organisasi, memiliki Sumber Daya dan Program kegiatan pelayanan kesehatan.

Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan antara lain program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.

Program Promosi Kesehatan merupakan salah satu program pelayanan puskesmas yang bertujuan melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan program untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat.

1.2 Tujuan

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal terutama di wilayah kerja UPTD Puskesmas Blooto. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.

(3)

BAB II

VISI DAN MISI PUSKESMAS

2.1 Visi

Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang bermutu, terpadu, professional dan partisipatif di wilayah Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.

2.2 Misi

Dalam mewujudkan Visi tersebut diatas Puskesmas Blooto mempunyai misi yaitu :

a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (eksternal dan internal). b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, terpadu dan professional.

c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. d. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan karyawan

2.3 Strategi

a. Optimalisasi sumber daya tenaga kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kualitas dan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

b. Meningkatkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat. c. Optimalisasi standar operasional prosedur (SOP) menuju pelayanan bermutu.

d. Meningkatkan infrastruktur dan manajemen Puskesmas

e. Menggerakan/ meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan

f. Optimalisasi pertemuan lintas sektoral melalui rapat koordinasi tingkat kecamatan-desa.

BAB III

(4)

3.1 Kegiatan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

A. Kegiatan di dalam gedung

1. Pemeriksaan antenatal (ANC terpadu), natal dan post natal 2. Pelaksanaan kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita)

3. Pelayanan USG kehamilan 4. Penyuluhan.

5. Rujukan.

6. Bimbingan (konseling) gizi.

7. Pelayanan penanganan vaginitis, servisitis, adneksitis dan ekstirpasi kista kelenjar bartholini 8. Deteksi dini kanker leher Rahim (IVA) dan payudara (sadari)

9. Penjaringan ibu hamil risiko tinggi 10. Pelayanan PMTCT/VCT

11. Pelayanan KB (IUD, implant, suntik, pil dan kondom) 12. Pelayanan Imunisasi capeng, bayi, balita

13. Pelayanan IVA/ Pap Smear

14. Pelayanan pemeriksaan kesehatan neonatal. 15. MTBM

16. Konseling kesehatan anak, ibu hamil, ibu nifas, remaja calon pengantin. B. Kegiatan di luar gedung:

1. Pelayanan kunjungan rumah bagi ibu hamil, ibu nifas dan neonates risiko tinggi 2. Posyandu

3. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah/ SIDDTK (Posyandu, TK, PAUD)

4. Skreening remja dengan KTD 5. PWS

6. Penyuluhan 7. Pendataan sasaran 8. Pertemuan kader 9. Audit Maternal Perinatal 10. Imunisasi

11. Pelayanan pemberian vitamin A 3.2 Tugas Pokok Pemegang Program

Tugas pemegang program Program Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana (KIA-KB) adalah sebagai pelaksana, pengamat, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana (KIA-KB).

Uraian tugas pemegang program Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana (KIA-KB) berdasarkan struktur organisasi adalah sebagai berikut:

(5)

1. Menyusun dan mensosialisasikan rencana dan jadwal kegiatan, Standar Operasional Prosedur (SOP) serta Kerangka Acua Kegiatan (KAK) Pelayanan KIA-KB berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan KIA / KB meliputi ANC, PNC, perawatan Neonatus, pelayanan KB, penyuluhan KIA / KB, pelayanan IVA sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan KIA / KB secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Uraian tugas pelaksana program Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana (KIA-KB) berdasarkan struktur organisasi adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan kelengkapan pelayanan di ruang KIA 2. Memanggil penderita sesuai antrian

3. Melakukan penimbangan anak balita

4. Melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang pada bayi dan balita 5. Melakukan pemeriksaan pada balita sakit

6. Memberikan terapi dan konseling pada balita sakit 7. Memeriksa kehamilan ,nifas dan kunjungan neonatal 8. Membuat pencatatan dan pelaporan

9. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor sesuai pengarahan PJ KIA 10. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian ruang KIA.

11. Pengawasan dan bimbingan kepada Taman Kanak-Kanak

12. Pengobatan bagi bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk jenis penyakit ringan. 13. Pemantauan/pelaksanaan DDTKA pada bayi, anak balita dan anak pra sekolah

(6)

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas.

BAB IV

PENCAPAIAN PROGRAM KIA-KB TAHUN 2014 & PERENCANAAN PROGRAM KIA-KB TAHUN 2015 4.1 Pencapaian Target Kegiatan KIA-KB tahun 2014

(7)

No

Jenis kegiatan Satuan

Target sasaran (T) Pencapaia n Cakupan Sub variabel (SV) Variabel (V) A Kesehatan Ibu 87,69%

1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standar, untuk kunjungan lengkap (K4)

Ibu

hamil 535 545 100%

2. Drop out K1-K4 Ibu

(8)

3. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten

Ibu bersali n

510 579 100%

4. Pelayanan nifas lengkap sesuai standar Ibu

nifas 510 566 95,01%

5. Penanganan komplikasi kebidanan (20%xibu hamil) Ibu hamil 90 144 100% B . Kesehatan bayi 100%

1. Pelayanan neonatal risti/komplikasi yang

ditangani (5% bayi) bayi 61 85 100%

2. Pelayanan neonatal sesuai standar (KN

lengkap) bayi 480 564 100%

3. Pelayanan bayi paripurna bayi 455 516 100%

C Upaya Kesehatan Balita dan Anak pra

sekolah 100%

1. Pelayanan kesehatan anak balita Desa 1750 1821 100%

2. Pelayanan balita sakit di MTBS Anak 3967 4522 100%

3. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah anak 911 1002 100%

D Upaya kesehatan anak usia sekolah dan

remaja 97,93%

1. Jumlah murid yang dilakukan penjaringan

kesehatannya: 93,78%

a. Murid Kelas I SD/MI murid 769 733 95,32%

b. Murid kelas VII SMP/MTs murid 832 788 94,71%

c. Murid kelas X SMA/MA murid 1013 925 91,31%

2. Frekuensi pembinaan kesehatan di

sekolah: 100%

(9)

b. SMP/MTs Kali 7 7 100%

c. SMA/MA Kali 7 7 100%

3. Jumlah kader yang dilatih tentang

kesehatan 100% a. Murid SD/MI Murid 416 750 100% b. Murid SMP/MTs Murid 256 300 100% c. Murid SMA/MA Murid 320 450 100%

4. Jumlah siswa yang mendapatkan

pelayanan kesehatan di puskesmas 93,36%

a. Murid SD/MI Siswa 322 308 95,65%

b. Murid SMP/MTs Siswa 255 310 100%

c. Murid SMA/MA siswa 304 284 93,42%

5. Cakupan pelayanan kesehatan remaja

siswa 1189 1177 98,99% 74,95% Setingkat SMP siswa 1283 2198 100% Setingkat SMA siswa

E. Pelayanan keluarga berencana 94,65%

1. Cakupan KB aktif (contraceptive

prevalence rate/CPR) peserta 3635 3771 100%

2. Cakupan peserta KB baru peserta 751 537 71,50%

3. Cakupan KB drop out peserta 377 391 96,42%

4. Cakupan peserta KB mengalami

komplikasi peserta 131 0 100%

5. Cakupan peserta KB yang mengalami

komplikasi peserta 7 0 100%

6. Cakupan peserta KB mengalami efek

(10)

Dari data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil cakupan yang masih rendah yakni pada:

1. Upaya kesehatan ibu (87,69%) dengan cakupan kegiatan yang masih kurang pada pelayanan drop out K1-K4 (38,46%).

2. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja (97, 93 %) dengan cakupan sub variabel yang rendah pada:

a. Jumlah siswa yang mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas murid SD/MI (95,65%) dan murid SMA/MA (93,42%)

b. Cakupan pelayanan kesehatan remaja (99,50%) dengan cakupan yang masih rendah pada cakupan pelayanan kesehatan remaja setingkat SMP (98,99%).

3. Pelayanan keluarga berencana (94,65%) dengan cakupan sub variabel yang rendah pada cakupan peserta KB baru (71,50%) dan cakupan KB drop out (96,42%).

4.2. Penentuan prioritas masalah dan akar penyebab masalah Program KIA-KB

No. JENIS KEGIATAN UKriteria S G JUMLAH RANGKING

UPAYA KIA & KB

Kesehatan ibu 3 4 2 9 1

Pelayanan Keluarga Berencana 3 2 3 8 2

Upaya Kesehatan Anak Usia sekolah dan Remaja 2 3 2 7 3

Pelayanan kesehatan ibu yang mencakup drop out K1-K4 (13%), upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja meliputi jumlah murid yang dilakukan penjaringan kesehatan (93,78%), jumlah siswa yang mendapatkan pelayanan puskesmas (96,36%) dan cakupan pelayanan kesehatan remaja (99,50%), serta kegiatan pelayanan keluarga berencana (94,65%) merupakan kegiatan yang harus ditingkatkan pada tahun 2015 guna mencapai cakupan program yang lebih maksimal dan menyokong pencapaian MDG 4. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya tenaga kesehatan terlatih KB dan mengenai kesehatan anak usia sekolah, kurangnya kerja sama dengan kader, kurangnya koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral guna meningkatkan capaian program. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan

(11)

adalah sosialisasi dan pelatihan tenaga kesehatan tentang kesehatan anak usia sekolah, pelatihan kader tentang kesehatan anak usia sekolah dan KB, meningkatkan frekeuensi kunjungan ke sekolah dll

Akar penyebab masalah program KIA-KB dapat digambarkan menggunakan metode tulang ikan yang akan dijabarkan di bawah ini.

(12)

KIA : Kesehatan Ibu (87,69%), upaya kesehatan anak usia sekolah (97,93%) dan pelayanan keluarga berencana (94,65%) METOD E MANUSI

A

Data yang ada kurang valid Pendataan sasaran kurang akurat

Metode promosi kesehatan kurang mengena ke sasaran Kunjungan sasaran ke puskesmas rendah

Pembinaan/supervisi suportif kurang

Penyuluhan kb pd PUS, kesehatan balita dan anak usia sekolah kurang Pengetahuan kesehatan masih rendah Pelacakan kasus dan pelayanan balita kurang

Kesadaran/pemahaman sasaran masih rendah Sosialisasi ke sekolah masih kurang

Kurangnya koordinasi lintas program, lintas sektor Kesehatan Ibu (87,69%),

upaya kesehatan anak usia sekolah (97,93%) dan pelayanan keluarga berencana (94,65%) Keterbatasan dana utk

untuk melakukan intervensi Keterbatasan sediaan sarana

pemeriksaan & penyuluhan

Rendahnya tingkat ekonomi masyarakat LINGKUNG AN SARANA DANA

(13)

4.3 Menetapkan cara-cara Pemecahan Masalah

No Prioritas Masalah Prioritas Penyebab masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih

3

KIA : Kesehatan Ibu (87,69%), upaya kesehatan anak usia sekolah (97,93%) dan pelayanan keluarga berencana (94,65%)

Pembinaan/ Supervisi suportif kurang

Kurangnya koordinasi lintas program

Penyuluhan kesehatan ibu, kesehatan anak usia sekolah dan keluarga berencana masih kurang

Keterbatasan sediaan sarana dan media penyuluhan

- Pembinaan bidan oleh Ka Puskesmas

- Supervisi suportif oleh koordinator bidan

- Pertemuan rutin mingguan di KIA

- Pembinaan dari dinas kesehatan sbulan sekali - Koordinasi dengan lintas

program terkait

- Melakukan perencanaan koordinasi kegiatan pada pertemuan lokmin bulanan - Koordinasi penyuluhan

dengan program promkes - Pelaksanaan penyuluhan

oleh Bidesa

- Penyediaan sarana dan media penyuluhan

- Pengajuan dana ke BOK atau DAU

- Supervisi Suportif oleh koordinator bidan

- Melakukan perencanaan koordinasi kegiatan pada pertemuan lokmin bulanan

- Koordinas penyuluhan antara bidan desa dan petugas promkes

(14)

4.4. Inventarisasi rencana kegiatan Program KIA-KB No Pendekatan pemecahan

masalah

Inventarisasi rencana kegiatan Rencana kegiatan 1 Penyuluhan dalam dan luar

gedung Jadwal penyuluhan Setiap bulan (12 x setahun)

2 Pembinaan dan Pelatihan Kader Jadwal Pembinaan dan Pelatihan

Kader Setiap bulan (12 x setahun) 3 Koordinasi lintas program dan

lintas sektor

Minlok linsek dan pertemuan kader

Setiap 3 bulan 4 Penyediaan format dan media

KIA-KB Membuat media sosialisasikesehatan lingkugan Setiap bulan (12 x setahun)

4.5 Rencana usulan kegiatan Program KIA-KB Kegiatan

pokok

Rencana kegiatan Target Volume kegiatan Sasaran KIA-KB Promosi ASI eksklusif dan

IMD

1 x seminggu 48 x setahun Ibu hamil dan ibu menyusui

Kunjungan rumah bumil, neonates dan ibu nifas risiko tinggi dan bumil drop out

1 x sebulan 12 x setahun

Rumah sasaran program

DDTK 1 x setahun 1 x setahun TK/PAUD di wilker

PKM Blooto

Pertemuan BPS+DPS+klinik

2 x setahun 2 x setahun Bidan mandiri,

klinik PPK 1

Lomba Balita Sehat 1 x setahun 1 x setahun Balita di wilker PKM Blooto

Promosi KB kepada PUS 1x sebulan 12 x setahun Pasangan Usia Subur di wilker PKM Blooto

(15)

4.6 Analisa Hambatan Potensial Program KIA-KB

NO KEGIATAN KEMUNGKINAN HAMBATAN PELAKSANAAN

LANGKAH MENCEGAH TIMBULNYA HAMBATAN

1 2 3 4

1 Penyuluhan Tidak semua masyarakat datang diundang

atau tidak berada dirumah

 Melalui undangan

 Kunjungan rumah oleh petugas dan

kader kesling

 Menggunakan puskel

2 Membuat jadwal

kunjungan

Adanya jadwal yang bentrok dengan kegiatan lain

Konfirmasi ulang sebelum jadwal kunjungan

3 Mengusulkan

leaflet ke DKK

Dana tidak di anggarkan Di usulkan dalam anggaran

4 Pertemuan BPS,

DPS, klinik

Kurangnya kesadaran bidan mandiri dan klinik dalam berpartisipasi aktif mendukung pelaksanaan kegiatan KIA-KB UPTD Pkm Blooto

Supervisi dilaksanakan bersama dinas sebagai penguat kebijakan

(16)

BAB V

PENUTUP

Penyusunan perencancanan program kesling ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan program Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana (KIA-KB) sehingga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan yang dilaksanakan akan lebih terarah. Diharapkan pada semua pihak yang terkait dapat melaksanakan program Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana (KIA-KB) dengan baik dan profesional sehingga mendapat hasil yang lebih baik. Akhirnya kami mengharapkan dukungan dari semua pihak maupun lintas sektoral terkait untuk dapat berperan serta dalam program kesehatan yang kami rencanakan.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, program promosi kesehatan yang akan dilakukan di wilayah kerja puskesmas Kenten mengenai Imunisasi Dasar diharapkan dapat meningkatkan cakupan

dikatakan bahwa desa/kelurahan siaga sebagai simpul dari kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat, seperti promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,

Daerah/Dinas Kesehatan dalam mendukung program kesehatan Pusat dan Provinsi Baik yang baru maupun lanjutan tahun sebelum nya.. PENGUATAN PROMOSI KESEHATAN DAN

Pelaksanaan kegiatan melaksanakan Pre-Test memberikan kontribusi terhadap visi UPT Puskesmas Kandangsapi, yaitu “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Terpadu untuk

Disampng pemberdayaan masyarakat juga dilaksanakan program Pengembangan JPKM dan Usaha Kesehatan Sekolah dimana arah dan penyelenggaraan dengan program Triasn UKS

$romosi Kesehatan menjadi tugas bagi seluruh petugas kesehatan di puskesmas dan yang paling pentingpromosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan baik pemberdayaan pada

Kegiatan yang di lakukan oleh petugas kesehatan sebagai tindak lanjut upaya promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas yang telah di lakukan kepada pasien/keluarga

Dengan disusunnya Laporan Tahunan Kegiatan Promosi Kesehatan ini, maka akan memberikan gambaran secara umum tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas