• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAKONTEK 2017 OLEH SEKSI PROMKES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAKONTEK 2017 OLEH SEKSI PROMKES"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

RAKONTEK

2017

(2)

INDIKATOR RPJMN/RENSTRA DAN RKP

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PM

TAHUN 2017

N

o

Indikator

Targ

et

1 Jumlah Kabupaten/Kota

yang melaksanakan

minimal 5 tema kampanye

Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat

5

2 Persentase Desa yang

Memanfaatkan Dana Desa

untuk UKBM

30%

3 Persentase Posyandu Aktif 50%

N

O

INDIKATOR

TARG

ET

1 Jumlah kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan

3

2 Persentase Kab/kota yang

memiliki kebijakan PHBS

50%

3 Persentase desa yang

memanfaatkan dana desa

minimal 10 persen untuk Upaya

Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM)

30%

4 Jumlah dunia usaha yang

memanfaatkan CSR-nya untuk

program kesehatan

8

5 Jumlah organisasi

kemasyarakatan yang

memanfaatkan sumber dayanya

untuk mendukung kesehatan

6

RPJMAN DAN RENSTRA

TAHUN 2017

KINERJA (RKP DAN RENJA)

(3)

No

Indikator

Definisi Operasional

Cara Penghitungan

1 Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Kabupaten/Kota yang menyebarluaskan informasi

minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat di minimal 3 saluran media (cetak, elektronik,

media luar ruang, media tradisional, media lainnya).

Jumlah kabupaten/Kota yang

menyebarluaskan informasi

minimal 5 tema kampanye

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

di minimal 3 saluran media

(cetak, elektronik, media luar

ruang, media tradisional, dan

media lainnya).

2 Persentase Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk UKBM

Persentase desa yang difasilitasi oleh Puskesmas untuk

memanfaatkan dana desa untuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

Fasilitasi yang dilakukan Puskesmas adalah advokasi

kepada pengambil keputusan (Kepala Desa dan tokoh

masyarakat); pendamping proses perencanaan; dan

monitoring pelaksanaan kegiatan untuk UKBM yang

bersumber dari dana desa. Kegiatan fasilitasi

Puskesmas didanai melalui BOK/DAK Non Fisik maupun

sumber lain yang sah di Puskesmas

(Jumlah desa yang

memanfaatkan dana desa untuk

UKBM dibagi jumlah desa) x

100%

3 Persentase Posyandu Aktif

Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan

utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu

nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan

penanggulangan diare) dengan cakupan masing-masing

minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan

(Jumlah Posyandu yang

melakukan kegiatan utama secara

rutin setiap bulan, cakupan

masing-masing minimal 50%, dan

melakukan kegiatan tambahan

dibagi seluruh Posyandu) x 100%

INDIKATOR KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(4)

No Indikator Target Definisi Operasional Cara Penghitungan Data

Sumber

Data Keterangan

1 Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

2 jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan adalah jumlah kebijakan yang dibuat sektoral (K/L) berupa

Peraturan Presiden/ Peraturan Menteri/ Instruksi Menteri/ Surat Edaran

Menteri/ Surat Keputusan Bersama Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, Instruksi Gubernur, Surat Keputusan Gubernur, Surat

Edaran/Himbauan Gubernur yang mendukung kesehatan khususnya dalam upaya peningkatan perilaku sehat dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatan di tingkat provinsi yang dikeluarkan pada tahun 2016

Pusat dan Provinsi Kebijakan yang dikeluarkan tahun 2016 2 Persentase Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS

55% Persentase kabupaten dan kota yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru per tahun (Kebijakan yg mendukung kesehatan/PHBS/perilaku sehat adalah kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Bupati/Walikota, Instruksi Bupati/Walikota, Surat Keputusan Bupati/Walikota, Surat Edaran/Himbauan Bupati/Walikota pada tahun tersebut)

(Jumlah Kabupaten/Kota yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru per tahun dibagi jumlah kab dan kota) x 100% Kabupaten/ Kota Diutamakan Kabupaten/ kota yang belum pernah menerbitka n kebijakan PHBS

Indikator Keberhasilan kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

(5)

Lanjutan . .

3 Persentase desa

yang memanfaatkan

dana desa minimal

10 persen untuk

Upaya Kesehatan

Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM)

25% Persentase desa yang

memanfaatkan alokasi dana desa

minimal 10% untuk UKBM yang

difasilitasi oleh Puskesmas

(Jumlah desa yang memanfaatkan

dana desa minimal 10% untuk UKBM

dibagi jumlah desa) x 100%

Desa Dana desa

2016 yang

digunakan

untuk

UKBM, baik

fisik dan

non fisik

4 Jumlah dunia usaha

yangmemanfaatkan

CSR-nya untuk

program kesehatan

3

Jumlah dunia usaha yang

melakukan kerja sama (MOU) dan

atau Perjanjian Kerja sama (PKS)

dengan Kementerian

Kesehatan/Pemerintah

Daerah/Dinas Kesehatan dalam

mendukung program kesehatan

Jumlah dunia usaha yang melakukan

kerja sama (MOU) dan atau Perjanjian

Kerja sama (PKS) dengan Kementerian

Kesehatan/Pemerintah Daerah/Dinas

Kesehatan dalam mendukung

program kesehatan

Pusat

dan

Provinsi

Baik baru

yang

maupun

lanjutan

tahun

sebelumnya

(6)

Lanjutan . .

5 Jumlah organisasi

kemasyarakatan

yang

memanfaatkan

sumber dayanya

untuk mendukung

kesehatan

4 Jumlah organisasi

kemasyarakatan yang

melakukan kerja sama (MOU)

dan atau Perjanjian Kerja

sama (PKS) dengan

Kementerian

Kesehatan/Pemerintah

Daerah/Dinas Kesehatan

dalam mendukung program

kesehatan

Jumlah organisasi

kemasyarakatan yang

melakukan kerja sama (MOU)

dan atau Perjanjian Kerja sama

(PKS) dengan Kementerian

Kesehatan/Pemerintah

Daerah/Dinas Kesehatan dalam

mendukung program

kesehatan

Pusat dan

Provinsi

Baik

yang

baru

maupun

lanjutan

tahun

sebelum

nya

(7)

Sasaran

Strategis

No Indikator Kinerja Utama

Target Provinsi

2015 2016 2017 2018 2019

Peningkatan

Pelaksana

Pemberdayaan

dan Promosi

Kesehatan

1

Jumlah kebijakan publik yg

berwawasan kesehatan

1

1

2

2

3

2

Persentase Kab/Kota yg memiliki

kebijakan PHBS

35

45 55

65

75

3

Persentase desa yg memanfaatkan

dana desa 10% untuk UKBM

10

15 25

30

40

4

Jumlah dunia usaha yg

memanfaatkan CSR-nya untuk

Program Kesehatan

2

2

3

4

5

5

Jumlah organisasi kemasyarakatan

yg memanfaatkan sumber dayanya

untuk mendukung kesehatan

2

2

4

6

18

Penetapan Target Kinerja Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Aceh

(8)

CAPAIAN PROGRAM

Sasaran

Strategis

NO

Indikator Kinerja Utama

Target

Provinsi

CAPAIAN

2015 2016 2015 2016

Peningkatan

Pelaksana

Pemberdayaan

dan Promosi

Kesehatan

1

Jumlah kebijakan publik yg berwawasan

kesehatan

1

1

4

2

2

Persentase Kab/Kota yg memiliki

kebijakan PHBS

35

45 69%

0

3

Persentase desa yg memanfaatkan dana

desa 10% untuk UKBM

10

15

N

N

4

Jumlah dunia usaha yg memanfaatkan

CSR-nya untuk Program Kesehatan

2

2

N

N

5

Jumlah organisasi kemasyarakatan yg

memanfaatkan sumber dayanya untuk

mendukung kesehatan

(9)

KEBIJAKAN BER-PHBS TAHUN 2016

No Kab/Kota

Qanun

Jumlah

Perbup

Jumlah Perwal

Jumlah

1

Banda Aceh

1. Qanun KTR (20152.Qanun Kibla (2011) ) 2 - - .Perwal KTR 1

2

Aceh Besar

1. Qanun Pengelolaan Sampah (2013) 1

1. Perbup STBM (2013) 2. Perbub Eliminasi (2013) 3.Perbup KTR (2015)

4.Perbup Kompetensi Bidan (2012)

4 - -

4

Pidie Jaya

- 1. Perbup Eliminasi Malaria

(2015) 1

5

Bireuen

1. Qanun Kibbla(2012) 2.Qanun KTR(2014) 2 1.Perbup Koordinasi LS dlm Rangka Eliminasi Malaria (2014)

1 - -

6

Lhokseumawe

- - - - - -

7

Aceh Utara

- -

1. Perbup Eliminasi Malaria (2013) 2. Perbup KTR (2015)

2 - -

8

Aceh Timur

- - 1.Perbup Eliminasi Malaria(2012) 2.Perbup STBM(2012) 2 - - 9

Langsa

1. Qanun KTR (2015) 2. Qanun Pelayanan Kesehatan(2014) 3. Qanun Pengelolaan Sampah (2014) 4. Qanun PPLH (2015) 5.Qanun Ruang Terbuka Hijau (2015)

5

-

- Perwal Eliminasi

(10)

10

Langsa

1. Qanun KTR (2015) 2. Qanun Pelayanan Kesehatan(2014) 3. Qanun Pengelolaan Sampah (2014) 4. Qanun PPLH (2015) 5.Qanun Ruang Terbuka Hijau (2015)

5

-

- Perwal Eliminasi

Malaria (2013) 1

11

Aceh Jaya

1. Qanun STBM (2015) 2. Qanun ASI Eklusif (2015) 2

1. Perbup Eliminasi Malaria (2011) 2. Perbup Pelayanan Kes.Rujukan

(2015)

3. Perbup Boh Hate Ma (2015) 4. PerbuP KTR (2015)

4 - -

12

Nagan Raya

1. Qanun KTR (2015) 1 1. Perbup Eliminasi Malaria (2014) 1 - - 13

Aceh Barat

1. Qanun KTR(2015) 1 - - - - 14

Aceh Barat Daya

- - 1.Perbup KTR (2015)

2.Perbup Eliminasi Malaria (2014) 2 15

Aceh Selatan

- - 1. Perbup KTR (2013) 1 - - 16

Aceh Singkil

- - 1.Perbup Persalinan Aman dan IMD (2012) 1 - -

17

Aceh Tenggara

- -

1.Perbup Eliminasi Malaria (2014) 2.Perbup ASI Eklusif,Persalinan

Aman dan IMD (2014)

2 -

18

Gayo Lues

- - 1. Perbup Eliminasi Malaria (2015) 1 - -

19

Aceh Tengah

1. Qanun Eliminasi Malaria (2013) 2.Qanun KTR (2013)

2

-

- - -

20

Simeulue

- - 1.Perbup Persalinan aman,IMD

dan Asi Eklusif(2013) 1 - -

Jumlah Qanun =16 Jumlah Perbup =23 Jumlah Perwal =2

(11)

PENGUATAN PROMOSI KESEHATAN

DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(12)

KEGIATAN PUSAT DAN DEKONSENTRASI PROMKES

TERKAIT GERMAS TAHUN 2017

1. PUSAT

a) Koordinasi Germas LP/LS Tingkat Pusat

b) Pedoman Kampanye Germas

c) Sosialisasi Germas melalui Organisasi Masyarakat

d) Publikasi Melalui Media (TV, Radio, Media Cetak, Media Sosial, Media

Online, Media Luar Ruang)

e) Sosialisasi Germas Dengan Lintas Sektor dan Masyarakat Di 180 Kab/Kota

2. DAERAH

a) Penggalangan Komitmen dengan Pemerintah Daerah di 5 Kab/Kota

b) Penggerakkan Germas di 5 Kab/Kota

c) Sosialisasi Germas melalui Organisasi Masyarakat

(13)

1. PUSAT

a) Koordinasi dengan Kementerian Desa terkait Pedoman Umum

Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2018

b) Bimbingan Teknis Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan dana

desa untuk kesehatan.

2. DEKONSENTRASI

a) Advokasi Pemda terkait Pengintegrasian Menu Kesehatan dalam

Peraturan Bupati tentang Prioritas Pemanfaatan Dana Desa

b) Bimbingan Teknis ke Kabupaten dalam pemanfaatan dana desa

untuk UKBM.

KEGIATAN PUSAT DAN DEKONSENTRASI PROMOSI

KESEHATAN

(14)

1. PUSAT

a) Koordinasi dengan Kementerian Desa dan Kementerian Dalam

Negeri terkait Penguatan Layanan Sosial Dasar (Posyandu).

b) Review Pedoman Posyandu Aktif

c) Penguatan Peran Pokjanal Posyandu Pusat.

d) Pengadaan dan distribusi Dacin dan Sarung Timbang.

e) Koordinasi Saka Bakti Husada Tk. Pusat

f) Review Pedoman Saka Bakti Hus

ada

2. DEKONSENTRASI (PROVINSI)

a) Penguatan Peran Pokjanal Posyandu Provinsi dan Kab/Kota.

b) Koordinasi Saka Bakti Husada Tk. Provinsi dan Kab/Kota.

KEGIATAN PUSAT DAN DEKONSENTRASI PROMOSI

KESEHATAN

(15)

MOU KEMENDESA dan KEMENKES

PASAL 2 RUANG LINGKUP

a.Mendorong kebijakan dan harmonisasi peraturan

yang

dibutuhkan oleh PARA PIHAK dalam rangka melaksanakan

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa

,

daerah tertinggal

dan

kawasan transmigrasi

dalam bidang

kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

b.Perbaikan/peningkatan penyelenggaraan

upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat desa

, daerah tertinggal dan

kawasan transmigrasi

c.Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

di

desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi

d.Pemanfaatan

teknologi tepat guna

dalam

pencegahan dan

pengendalian penyakit

di desa, daerah tertinggal dan

kawasan transmigrasi

e.Pembangunan dan peningkatan

sarana dan prasarana

untuk mewujudkan derajat kesehatan masyrakat desa, daerah

tertinggal dan kawasan transmigrasi

f.Pemanfaatan

sumberdaya dan data potensi

desa, daerah

tertinggal dan kawasan transmigrasi

(16)

STRATEGI OPERASIONAL

Meningkatkan pembinaan rumah tangga ber-PHBS

melalui gerakan masyarakat

pendekatan keluarga

sehat

MENINGKATKAN pemberdayaan masyarakat dalam hal

pembentukan dan

pengaktifan Posyandu dan UKBM

di

desa dan kelurahan

GERMAS

MEMPERKUAT kelembagaan dalam hal pembentukan

dan PENGAKTIFAN Pokjanal-pokjanal dan Forum peduli

kesehatan

(17)

PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN

DALAM PENGEMBANGAN UKBM

I

Pemerintah Pusat

II

Pemerintah Provinsi

III

Pemerintah Kab/Kota

IV

Puskesmas

V

Kepala Desa atau Penanggung jawab setempat/lokal

VI

Kader pelaksana

(18)

PEMERINTAH PUSAT/PROVINSI

1.Menetapkan kebijakan koordinatif

2.Melakukan pembinaan

3.Menerbitkan pedoman-pedoman yang diperlukan

4.Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan

5.Menyelenggarakan ToT atau pelatihan fasilitator

pemberdayaan masyarakat

6.Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada lintas sektor

dan pemangku kepentingan

7.Membentuk/mengaktifkan kelompok kerja operasional

(19)

PEMERINTAH KAB/KOTA

1.Menetapkan kebijakan-kebijakan koordinatif

2.Melakukan pembinaan

3.Menerbitkan PETUNJUK TEKNIS dan PETUNJUK

PENYELENGGARAAN

4.MENYELENGGARAKAN sistem pencatatan dan pelaporan

5.Menyelenggarakan PELATIHAN FASILITATOR

pemberdayaan masyarakat atau petugas

6.Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada lintas sektor dan

pemangku kepentingan

7.Membentuk/mengaktifkan kelompok kerja operasional

(20)

PUSKESMAS

1.Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan UKBM

dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait.

2.Mengkoordinasikan

penerapan

kebijakan/

peraturan

perundang-undangan berkaitan dengan pengembangan

UKBM

3.Menyelenggarakan sistem pencatatan dan pelaporan

pengembang-an UKBM

4.Membina secara teknis kesehatan pelaksanaan UKBM di

masyarakat

5.Menyelenggarakan mini lokakarya secara rutin terkait

pengembangan UKBM

(21)

KEPALA DESA ATAU PENANGGUNG JAWAB

SETEMPAT/LOKAL

1.Menerbitkan peraturan tingkat desa dan kelurahan serta mengawasi

pelaksanaannya.

2.Mengintegrasikan Rencana Pengembangan UKBM ke dalam

Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa/Kelurahan

3.Mengupayakan bantuan dana dan sumber daya lain baik dari

Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun dari pihak-pihak lain

4.Mengarahkan pelaksanaan Alokasi Dana Desa agar sesuai

kebutuhan lokal desa

5.Melakukan konsultasi dengan BPD dan masyarakat tentang

penggerahan masyarakat dalam melaksanakan UKBM.

6.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan UKBM

7.Membentuk/mengaktifkan forum yang ada untuk membahas

permasalahan kesehatan di desa/kelurahannya, khususnya

pengem-bangan UKBM

(22)

KADER PELAKSANA

1. Menyusun rencana pengembangan UKBM bersama Forum

Desa dan Kelurahan Siaga.

2. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, dan

meme-lihara upaya pengembangan UKBM secara partisipatif.

3. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong

dan swadaya masyarakat untuk pengembangan UKBM.

4. Membantu dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan

pengem-bangan UKBM.

(23)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pelaksanaan kegiatan Pokjanal/forum peduli kesehatan

dilakukan secara berjenjang. Pemantauan perkembangan

desa dan kelurahan siaga aktif lingkup nasional dilakukan

melalui rapat berkala tingkat pusat minimal 2 kali setahun.

Evaluasi dapat dilakukan oleh tingkat pusat (secara

terpadu)

dan

atau

lembaga

independen

yang

berkepentingan

dalam

pembinaan

pemberdayaan

masyarakat bidang kesehatan yang dilakukan paling

sedikit 1(satu) kali dalam satu tahun.

(24)

PEMANFAATAN DANA DESA YANG

BERSUMBER DARI APBN

(25)

KEBIJAKAN TERKAIT

PENGGUNAAN DANA DESA

• Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

• Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47

Tahun 2015

• Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

sebagaimana terakhir telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2016

• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa

• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Desa

(26)

KEBIJAKAN TERKAIT

PENGGUNAAN DANA DESA

Peraturan Menteri Desa PDT Trans Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Kewenangan Desa

Peraturan Menteri Desa PDT Trans Nomor 22 Tahun 2016 tentang

Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Indeks Desa

Membangun

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata

Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan

Evaluasi Dana Desa

(27)

PENGERTIAN DANA DESA

Dana yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara

yang

diperuntukkan bagi desa

yang ditransfer

melalui anggaran pendapatan dan

belanja daerah kabupaten/kota

dan digunakan

untuk mendanai penyelenggaraan pemerintah,

pelaksanaan pembangunan,

pembinaan

(28)

Pedoman penggunaan dana desa

• Peraturan Menteri dan Lampiran Pedoman

Umum menjadi

pedoman dalam penyusunan

petunjuk teknis

prioritas penggunaan Dana

Desa.

• Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menyusun

Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa

dengan mempertimbangkan kebutuhan desa,

karakteristik wilayah dan kearifan lokal desa,

serta keterbatasan waktu penyelenggaraan

perencanaan pembangunan Desa.

(29)

Penetapan prioritas penggunaan

dana desa

• Pemerintah Desa bersama Badan

Permusyawaratan Desa dapat menetapkan

prioritas sesuai

Daftar Kewenangan Hak Asal Usul

dan Kewenangan Lokal Berskala Desa yang

ditetapkan dalam Peraturan Desa.

• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melakukan

pendampingan

terhadap penyusunan prioritas

berdasarkan Daftar Kewenangan Hak Asal Usul

dan Kewenangan Lokal Berskala Desa yang telah

ditetapkan dalam

Peraturan Bupati/Walikota

.

(30)

Prinsip

• Kewenangan Desa, dengan mengutamakan

kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal

berskala Desa;

• Partisipatif, dengan mengutamakan prakarsa dan

kreatifitas Masyarakat;

• Swakelola dan berbasis sumber daya Desa

mengutamakan pelaksanaan secara mandiri

dengan pendayagunaan sumberdaya alam Desa,

mengutamakan tenaga, pikiran dan keterampilan

warga Desa dan kearifan lokal; dan

(31)

PASAL 10: KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI BIDANG

PELAYANAN DASAR DESA MELIPUTI:

a. Pengembangan Pos Kesehatan Desa Dan Polindes

b. Pengembangan Tenaga Kesehatan Desa

c. Pengelolaan Dan Pembinaan Posyandu Melalui:

Layanan Gizi Balita, Pemeriksaan Ibu Hamil, Pmt, Penyuluhan

Kesehatan, Gerakan PHBS, Penimbangan Bayi Dan Balita Dan

Gerakan Sehat Untuk Lansia

d. Pembinaan Dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional

e. Pemantauan Dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Dan

Zat Adiktif Di Desa

f. Pembinaan Dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)

g. Pengadaan Dan Pengelolaan Sanggar Belajar, Sanggar Seni

Budaya Dan Perpustakaan Desa

h. Fasilitasi Dan Moivasi Terhadap Kelompok Belajar Di Desa.

PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN

TRANSMIGRASI

(32)

Prioritas

Bidang Pembangunan

: Dana Desa digunakan untuk

membiayai pembangunan Desa yang ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, peningkatan

kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

: Dana Desa digunakan

untuk membiayai program dan kegiatan bidang

Pemberdayaan Masyarakat Desa yang ditujukan untuk

meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desa

dengan mendayagunakan potensi dan sumberdayanya

sendiri sehingga Desa dapat menghidupi dirinya secara

(33)

Penetapan Prioritas Di Desa

merupakan bagian dari perencanaan

pembangunan Desa

diputuskan melalui Musyawarah Desa

tertuang dalam RPJM Desa → RKP Desa → APB

Desa

didasarkan pada tipologi desa

Mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik

geografis, sosiologis, antropologis, ekonomidan ekologi

desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan

dan kemajuan desa

(34)

PRIORITAS

BIDANG

PEMBANGUNAN

PRIORITAS

BIDANG

PEMBERDAYAAN

DISEPAKATI

DAN

DIPUTUSKAN

DALAM

MUSYAWARAH

DESA

(juli)

RKP DESA

(Sept-Okt)

APB DESA

(Desember)

DITETAPK

AN

DALAM

PERDES

(35)

Bidang pembangunan

Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana

prasarana kesehatan, antara lain:

a) air bersih berskala Desa;

b) sanitasi lingkungan;

c) jambanisasi;

d) mandi, cuci, kakus (MCK);

e) mobil/kapal motor untuk ambulance Desa;

f) alat bantu penyandang disabilitas;

g) panti rehabilitasi penyandang disabilitas;

h) balai pengobatan;

i) posyandu; dan

j) sarana prasarana kesehatan lainnya yang sesuai dengan analisis

(36)

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar

pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:

a) penyediaan air bersih;

b) pelayanan kesehatan lingkungan;

c) penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi bagi balita dan

anak sekolah;

d) pengelolaan balai pengobatan Desa;

e) perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui;

f) pengobatan untuk lansia;

g) fasilitasi keluarga berencana;

h) pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas;

i) kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa

lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa

yang diputuskan dalam musyawarah Desa

(37)

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PEMDA

KAB/KOTA

SATUAN KERJA KHUSUS

PEMBINAAN IMPLEMENTASI

UNDANG UNDANG DESA

PENDAMPINGAN

DAN

(38)

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN KERJA

KHUSUS PEMBINAAN IMPLEMENTASI UU DESA

Sosialisasi Kebijakan Dan Regulasi Pusat Dan

Daerah

Pembinaan Serta Pengendalian Implementasi

UU Desa, Termasuk:

Penyaluran Dan Akuntabilitas Pengelolaan

Dana Desa Dan Alokasi Dana Desa;

Penanganan Pengaduan Dan Masalah

(39)

PARTISIPASI MASYARAKAT

Pengaduan Masalah

Pusat Pengaduan Dan

Penanganan Masalah (Crisis Center)

Kementerian Desa, Pdt Dan Transmigrasi Dan

Atau Website LAPOR Kantor Sekretariat

Presiden

Pendampingan Desa

Studi, Pemantauan Dan Publikasi Terhadap

Praktek Baik Dan Buruk Desa-desa Dalam

Penerapan Prioritas Penggunaan Dana Desa

Sesuai Kewenangan

(40)

40

1. Mandat Prioritas Penggunaan Dana Desa Belum

Optimal Ditaati Oleh Desa: Kegiatan Bidang

Pemerintahan Desa Lebih Besar Dibandingkan

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa

2. Pemerintah

Kabupaten/Kota

Belum

Optimal

Menegakkan Kewenangan Lokal Berskala Desa Dan

Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-usul

3. Peran SKPD Dalam Mendampingi Desa Belum

Optimal

4. Sosialisasi UU Desa Khususnya Pokok-pokok

Kebijakan Penggunaan Dana Desa Belum Optimal

(41)

SAKA BAKTI HUSADA

(42)

NO Kegiatan

Sasaran

Output

1

Review Petunjuk

Penyelenggaraan

SBH

• Pinsaka dan Anggotanya

• Kwarnas

• Dewan Kerja Nasional

1. Kepmenkes Petunjuk

Penyelenggaraan SBH

2. SK Kwarnas mengenai

SBH

2

Partisipasi dalam

kegiatan antar Saka

Peserta Antar Saka

Peningkatan Kemitraan

dan kapasitas SBH tingkat

pusat dan Provinsi

3

Partisipasi dalam

Kegiatan Nasional

Internasional

Gerakan Pramuka

SBH Tingkat Pusat dan

Daerah

Peningkatan Kemitraan

dan kapasitas SBH tingkat

pusat, Provinsi dan

Internasional

4

Reorientasi

Kepramukaan bagi

Anggota Pinsaka

Pusat

Pengurus dan Anggota

Pinsaka SBH Pusat

Peningkatan Pengetahuan

Kepramukaan dan SBH

KRIDA PHBS

(43)

NO Kegiatan

Sasaran

Output

5

Pertemuan

Koordinasi di

Pusat dan di

Daerah

• Pengelola Krida /SBH

di Pusat

• Pengelola Krida /SBH

di Daerah (dana

Dekon)

• Kwarnas

• Kwarda (terbatas)

1. Peningkatan

Kapasitas Dalam

rangka pembinaan

Krida

2. Pembinaan Krida

Bina PHBS

6

Sosialisasi SBH

dalam Event

Kepramukaan

Pengelola Krida/SBH di

Pusat dan daerah

1. Raimuna

2. Lomba Pramuka

Penggalang Tkt Nas

3. Perkemahan Putri

Tkt Nasional di

Balikpapan

KRIDA PHBS

Tahun 2017

(44)

NO Kegiatan

Sasaran

Output

7

Rapat Berkala

Pinsaka SBH

Pengelola Krida /SBH di

Pusat

Informasi pelaksanaan

kegiatan antar krida tiap

3 bulan

8

Rapat Koordinasi

Pada Event

Kepramukaan

• Pengelola Krida /SBH

di Pusat

• Pengelola Krida /SBH

di Daerah

• Kwarnas

• Kwarda (terbatas)

1. Peningkatan

Kapasitas Dalam

rangka pembinaan

Krida

2. Pembinaan Krida

Bina PHBS

9

Pembinaan Krida

Bina PHBS

Krida Bina PHBS di

Daerah

Adanya Model

Penerapan

penggerakan

masyarakat

KRIDA PHBS

Tahun 2017

(45)

NO Kegiatan

Sasaran

Output

1

Sosialisasi

Kemitraan SBH

Anggota saka bakti

husada

Informasi pelaksanaan

kegiatan SBH

2

Pertemuan Forum

Kemitraan SBH

• Pengelola Krida /SBH

di Daerah

• Kwarda

1. Peningkatan

Kapasitas Dalam

rangka pembinaan

Krida

2. Pembinaan Krida

Bina PHBS

KRIDA PHBS PROVINSI

Tahun 2017

(46)

upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

dan mengembangkan keikutsertaan

masyarakat dan ikut bertanggungjawab

dalam melaksanakan program-program

kesehatan

keikutsertaan dalam pengambilan keputusan,

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan

penilaian kegiatan dan program kesehatan

memperoleh manfaat dari keikutsertaannya

dalam rangka membangun kemandirian

masyarakat.

UPAYA PENGEMBANGAN

PERAN SERTA MASYARAKAT

(47)

Peran Serta Masyarakat dan Pihak lain

Dalam Upaya Kesehatan Masyarakat

• Dalam pengembalian keputusan

• Pelaksanaan upaya kesehatan

• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan

• Pemantauan hasil upaya kesehatan

(48)

STRATEGI

PENGUATAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Melalui Peningkatan Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat : Posyandu,

Poskesdes, Poskestrens, Posbindu

Melalui institusi di masyarakat

Organisasi kemasyarakatan

Organisasi keagamaan

Organisasi profesi dalam penguatan kapasitas

promotif-preventif pada tenaga kesehatan

(49)

1. Advokasi kepada pengambil kebijakan di wilayah binaan

dlm mendukung Germas Hidup Sehat

2. Penyebarluasan informasi program2 kesehatan

masyarakat melalui berbagai saluran media komunikasi

3. Penggerakkan masyarakat dlm program2 kesehatan &

pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

4. Peningkatan kapasitas sumberdaya dlm upaya

peningkatan promosi program2 kesehatan &

pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

KEGIATAN ORMAS dan PIHAK POTENSI

LAIN

(50)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas dan sesuai Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1995, dianggap perlu untuk mengatur Pelaksanaan Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara

Dengan bertambahnya waktu dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat,sehingga pembangkit bengkulu tidak mampu lagi dapat memenuhi kebutuhan akan energi

Dari hasil analisis dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran rumah tangga petani karet rakyat maka dapat di tarik beberapa kesimpulan

Laba perusahaan dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Asumsinya apabila rasio profitabilitas tersebut baik maka kinerja keuangan perusahaan tersebut menghasilkan

Sebelumnya telah dilakukan kajian mengenai analisis distribusi laju alir desain teras reaktor riset berbahan bakar tingkat muat tinggi, dimana basis daya yang

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis pertama menggunakan Uji-t komparatif dua sampel independen, yaitu untuk mengetahui minat belajar siswa dengan metode pembelajaran

ANALISIS MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT..

Pada 15-20 Mei 2012, Tim Desa Dharma Ehipassiko melakukan kunjungan ke Banyuwangi dan Blitar untuk mensosialisasikan program Desa Dharma kepada umat di tiap wihara yang