MONITORING TENGAH TAHUN
RENCANA KERJA PEMERINTAH
TAHUN 2011
(DATA TRIWULAN II LAPORAN K/L BERDASARKAN PP 39/2006)
DIREKTORAT EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN SEKTORAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011 merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014 sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional.
Sebagai penjabaran dari RPJMN 2010-2014, dan dengan memperhatikan realisasi pembangunan tahun 2009 dan perkiraan pencapaian tahun 2010, serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi tahun 2011, maka pembangunan tahun 2011 dilaksanakan dengan tema: Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung oleh Pemantatapan tata Kelola dan Sinergi Pusat dan Daerah. Untuk mewujudkan tema tersebut ditetapkan 11 Prioritas Nasional dan 3 Prioritas Lainnya: (1) Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; (2) Prioritas 2: Program Aksi Bidang Pendidikan; (3) Prioritas 3: Program Aksi Bidang Kesehatan; (4) Prioritas 4: Program Aksi Bidang Penanggulangan Kemisikinan; (5) Prioritas 5: Program Aksi di Bidang Pangan; (6) Prioritas 6: Program Aksi di Bidang Infrastruktur; (7) Prioritas 7: Program Aksi Bidang Iklim Investasi dan Iklim Usaha; (8) Prioritas 8: Program Aksi Bidang Energi; (9) Prioritas 9: Program Aksi Di Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; (10) Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; (11) Prioritas 11: Program Aksi Bidang Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi; (12) Prioritas Lainnya: Program Aksi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; (13) Prioritas Lainnya: Bidang Perekonomian; (14) Prioritas Lainnya: Program Aksi Bidang Kesejahteraan rakyat.
Guna mengetahui perkembangan pencapaian sasaran pembangunan yang tercantum dalam dokumen RKP tahun 2011, maka dilakukan Monitoring Tengah Tahun RKP 2011. Hasil Monitoring ini selain berguna sebagai laporan pelaksanaan RKP, juga dapat dipergunakan sebagai early warning bagi pencapaian pelaksanaan pembangunan tahun 2011.
Monitoring Tengah Tahun RKP 2011 dilaksanakan dengan memanfaatkan Laporan Triwulan II K/L berdasarkan PP 39/2006. Secara umum, analisis yang dilakukan terhadap kegiatan pada masing-masing K/L menunjukkan hasil yang cukup baik, meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki dalam rangka mencapai target pembangunan tahun 2011.
Akhirnya, diharapkan laporan Monitoring Tengah Tahun RKP 2011 ini dapat memberikan gambaran secara keseluruhan mengenai kinerja K/L, sehingga hasil tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan dalam penyusunan RKP yang akan datang. Jakarta, Oktober 2011 Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Pembangunan Sektoral Dr. Yohandarwati Arifiyatno, MA
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... ii Daftar Isi ... iv Daftar Tabel ... v Daftar Gambar ... vi Bab I. Pendahuluan ... 1Bab II. Data dan Cara Analisis ... 3
Bab III. Analisis Capaian Pelaksanaan Pembangunan 2011 ... 8
Bab IV. Kesimpulan ... 20 Lampiran
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Status Penyampaian Laporan PP 39 Tahun 2006
Triwulan II Tahun 2011 ... 8
Tabel 3.2 Kategori K/L Berdasarkan Besaran Pagu Anggaran
Definitif TA 2011 ... 9
Tabel 3.3 Kategori K/L Berdasarkan Realisasi Fisik/Kapasitas
Pelaksanaan Pembangunan ... 10
Tabel 3.4 Daftar K/L Berdasarkan Kategori Realisasi Fisik/Kapasitas
Pelaksanaan Pembangunan ... 11
Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi Fisik/Kapasitas Pelaksanaan
Pembangunan Tahun 2010 dan Tahun 2011 ... 12
Tabel 3.6 Kategori K/L Berdasarkan Realisasi Anggaran ... 13
Tabel 3.7 Daftar K/L Berdasarkan Kategori Realisasi Anggaran ... 14
Tabel 3.8 Perkembangan Realisasi Anggaran Tahun 2010 dan
Tahun 2011 ... 15
Tabel 3.9 Daftar K/L Berdasarkan Realisasi Fisik dan Anggaran ... 17
Tabel 3.10 Kinerja Program Per K/L Berdasarkan Kondisi Realisasi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan .. 2
Gambar 3.1 Perkembangan Realisasi Fisik/Kapasitas Pelaksanaan
Pembangunan per K/L Tahun 2010 dan Tahun 2011 ... 12 Gambar 3.2 Perkembangan Realisasi Anggaran per K/L Tahun 2010
dan Tahun 2011 ... 15 Gambar 3.3 Sebaran K/L Berdasarkan Kondisi Realisasi Fisik dan
Anggaran ... 16 Gambar 3.4 Kinerja Program Berdasarkan Realisasi Fisik dan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangRencana Kerja Pemerintah Tahun 2011 merupakan rencana kerja tahun kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Seperti telah diketahui, dokumen RKP merupakan pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya merupakan acuan dalam penyusunan APBN, dan merupakan pedoman pembangunan baik bagi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam RKP 2011 antara lain: (1) Bidang Perekonomian menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%, pengangguran terbuka 7,0 % dan tingkat kemiskinan 11,5-12,5%; (2) Bidang Pendidikan adalah menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas 5,17%; meningkatnya APM SD/SDLB/ MI/Paket A
95,3%; meningkatnya APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B 74,7%;
meningkatnya APK SMA/SMK/ MA/Paket C 76,0%; (3) Bidang pangan dengan sasaran produksi Padi 68,8 juta ton GKG; produksi Jagung 22,0 juta ton, dan produksi Kedelai1,6 juta ton.
Dalam upaya mencapai sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam RKP 2011, kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan merupakan kelengkapan mutlak dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, seperti diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembanguan. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa monitoring dan evaluasi perlu dilakukan terhadap pelaksanaan pembangunan yang sedang berjalan, guna menjamin pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan rencana yang telah ditetapkan.
1.2 Tujuan Monitoring RKP 2011
Monitoring Tengah Tahun pelaksanaan RKP 2011 ditujukan untuk: 1) Menilai perkembangan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh K/L dalam Tahun Anggaran 2011, 2) Memperoleh gambaran pencapaian
RKP 2011, 3) Melihat kinerja K/L, dan 4) Mengidentifikasi permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan RKP 2011.
1.3 Dasar Hukum MTT RKP 2011
Ketentuan mengenai keharusan melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan atas pelaksanaan RKP, dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Pasal 10 menyebutkan bahwa Menteri menghimpun dan menganalisis laporan pemantauan triwulanan kementerian/lembaga dan laporan triwulanan Bappeda Provinsi untuk menilai kemajuan pelaksanaan rencana serta mengidentifikasi permasalahan yang memerlukan tindak lanjut.
Pasal 14. Menteri melakukan evaluasi pelaksanaan RKP periode sebelumnya berdasarkan laporan evaluasi pelaksanaan Renja-KL yang akan dipergunakan sebagai masukan dalam penyusunan rancangan RKP berikutnya.
Dalam peraturan tersebut pelaksanaan evaluasi dilakukan secara
berjenjang, dimulai pelaksanaan evaluasi Renja-KL oleh
kementerian/lembaga, dilanjutkan Bappenas melakukan evaluasi RKP berdasarkan bahan yang disampiakan kementerian/lembaga, sebagaimana terlihat dalam Gambar 1.1.
Gambar 1
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan
Renja-KL Menteri/
Kepala Lembaga
Evaluasi Laporan Evaluasi Pelaksanaan
Renja-KL
Evaluasi
2 Bulan setelah anggaran berakhir
RKP Menteri Perencanaan Evaluasi Laporan Evaluasi Pelaksanaan RKP Evaluasi
3
BAB II
DATA DAN CARA ANALISIS
2.1 Sumber dataIdealnya, yang menjadi dasar dari evaluasi RKP adalah hasil evaluasi Renja
masing-masing Kementerian/Lembaga (Selanjutnya disebut K/L),
sebagaimana peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar, yakni PP 39/2006, berikut ini:
1. Pimpinan Kementerian/Lembaga menyampaikan laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja-KL kepada Menteri paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir (Pasal 13 ayat 4).
2. Menteri melakukan evaluasi pelaksanaan RKP periode sebelumnya berdasarkan laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja-KL sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1).
Artinya, dengan asumsi semua K/L mematuhi tenggat waktu untuk mengumpulkan hasil evaluasi Renja masing-masing, evaluasi RKP paling cepat baru dapat dilaksanakan akhir Februari dan secepat-cepatnya tuntas dalam satu bulan (perkiraan optimis). Karenanya, evaluasi RKP baru akan selesai dilakukan pada akhir Maret. Padahal, jadwal penyusunan RKP 2 tahun berikutnya sudah dimulai pada Januari.
Oleh karena itu, dengan semangat untuk mempercepat pelaksanaan, evaluasi RKP 2011 ini dicoba dilaksanakan dengan memanfaatkan laporan triwulan II sebagaimana diatur dalam PP 39/2006 berikut ini.
1. Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan pemantauan
pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya (Pasal 4 ayat 1) 2. Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (4), dan
ayat (5) disusun dalam bentuk laporan triwulanan (Pasal 4 ayat 7). 3. Pimpinan Kementerian/Lembaga Lembaga menyusun laporan
triwulanan Kementerian/ Lembaga dengan menggunakan laporan triwulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), laporan triwulanan SKPD Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dan laporan triwulanan SKPD Provinsi dalam rangka pelaksanaan tugas dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) (Pasal 9 ayat 3).
4. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir kepada: a. Menteri; b. Menteri Anggaran; dan c. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. (Pasal 9 ayat 4).
2.2 Cara Analisis
Analisis dilakukan terhadap capaian pelaksanaan pembangunan tahun 2011 yang mencakup analisis hasil keseluruhan K/L yang menyampaikan Laporan PP 39/2006. Fokus analisisnya meliputi: (1) Realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan, (2) Realisasi anggaran, dan (3) Kinerja K/L, dan (4) Kinerja Program per K/L. Selain itu, juga dilakukan
analisis terhadap kesesuaian antara dokumen RKP dengan
pelaksanaannya.
Analisis capaian pelaksanaan pembangunan dilakukan dalam langkah-langkah sebagai berikut:
A. Realisasi Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan
1. Menghitung rata-rata realisasi fisik yang sekaligus menggambarkan kapasitas pelaksanaan pembangunan atau kemampuan untuk melaksanakan dan atau menyelesaikan pembangunan.
Angka realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan diperoleh dari data persentase realisasi fisik yang sudah ada dalam Laporan PP 39.
Rata-rata realisasi fisik dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang (dengan pagu anggaran sebagai bobotnya). Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
Σ (Persentase Realisasi Fisik K/Li x Total Pagu Anggaran K/Li)
Rata-rata Realisasi Fisik
=
Σ Total Pagu Anggaran K/Li
X 100 i = 1,2…..,40
2. Mengkategorikan K/L berdasarkan realisasi fisik/kapasitas
pembangunan menjadi dua kelompok, yaitu (1) Kelompok K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di atas rata-rata, dan (2) Kelompok K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di bawah rata-rata.
5
3. Menganalisis perkembangan realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan untuk tahun 2010 dan 2010. K/L yang dapat dilihat perkembangannya adalah K/L yang menyampaikan laporan triwulan II pada tahun 2010 dan 2010. Tipe perkembangannya meliputi peningkatan, penurunan, atau tidak terdapat perubahan realisasi fisik/kapasitas.
B. Realisasi Anggaran
1. Menghitung rata-rata realisasi anggaran yang dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang (dengan pagu anggaran sebagai bobotnya). Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
Σ (Persentase Realisasi Anggaran K/Li x Total Pagu Anggaran K/Li)
Rata-rata Realisasi Anggaran
=
Σ Total Pagu Anggaran K/Li
X 100 i = 1,2…..,40
2. Mengkategorikan K/L berdasarkan realisasi anggaran menjadi dua kelompok, yaitu (1) Kelompok K/L dengan realisasi anggaran di atas rata-rata, dan (2) Kelompok K/L dengan realisasi anggaran di bawah rata-rata.
3. Menganalisis perkembangan realisasi anggaran untuk tahun 2010 dan 2010. K/L yang dapat dilihat perkembangannya adalah K/L yang menyampaikan laporan triwulan II pada tahun 2010 dan 2010. Tipe perkembangannya meliputi peningkatan, penurunan, atau tidak terdapat perubahan realisasi anggaran.
C. Kinerja K/L
Kinerja K/L dilihat dari kombinasi antara realisasi fisik dengan realisasi anggaran, yang menghasilkan 4 (empat) kondisi sebagai berikut:
Kondisi 1: K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
Kondisi 2: K/L dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi
anggaran di atas/sama dengan rata-rata
Kondisi 3: K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah
Kondisi 4: K/L dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata
Penjelasan lebih rinci mengenai kinerja setiap K/L terdapat pada bagian lampiran.
D. Kinerja Program per K/L
Kinerja program per K/L dilihat dari kombinasi antara realisasi fisik dengan realisasi anggaran, yang menghasilkan 4 (empat) kondisi sebagai berikut: Kondisi 1: Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di
atas/sama dengan rata-rata
Kondisi 2: Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
Kondisi 3: Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata
Kondisi 4: Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata
E. Identifikasi kesesuaian RKP 2011 dengan dokumen pelaksanaannya
Analisis kesesuaian dilakukan dengan melihat kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam Buku I RKP dengan kegiatan-kegiatan pembangunan yang terdapat dalam dokumen DIPA melalui Laporan PP 39/2006 yang disampaikan Kementerian/Lembaga.
1.3 Permasalahan dan Keterbatasan
Dalam pelaksanaan MTT RKP Tahun 2010 dengan menggunakan Laporan PP 39 /2006 Kementerian/Lembaga ini, dijumpai lima kendala utama, sebagai berikut:
a. Seluruh program dalam Laporan PP 39/2006 tidak memiliki indikator
sehingga capaian outcome sulit diukur.
b. Terdapat kegiatan-kegiatan dalam RKP 2010 yang tidak terdapat
dalam Laporan PP 39/2006.
c. Belum seluruh K/L menyampaikan Laporan PP 39/2006 dengan tertib
dan tepat waktu. Hingga laporan ini disusun, baru 40 dari 77 K/L yang menyampaikan Laporan Triwulan II 2010.
7
d. Banyak kegiatan yang datanya dipertanyakan validitasnya (misalnya
angka capaian fisik atau penyerapan anggarannya di atas 100%).
e. Terdapat banyak indikator yang rumusannya bukan rumusan indikator
melainkan target/sasaran, atau indikator yang tidak sesuai dengan tingkatan kebijakannya (misalnya: seharusnya indikator outcome, namun ditempatkan sebagai indikator output).
BAB III
ANALISIS CAPAIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN 2011
3.1 Pengantar
Monitoring Tengah Tahun RKP 2011 dilakukan dengan mempergunakan data laporan PP 39 yang disampaikan oleh K/L. Hingga saat ini, dari 80 K/L yang ada, baru 37 K/L yang telah menyerahkan Laporan PP 39 ke Bappenas (Tabel 3.1). Seluruh laporan yang telah diserahkan ke Bappenas tersebut selanjutnya dicermati, diolah, dan dianalisis untuk mengetahui capaian pelaksanaan pembangunan tahun 2011.
Tabel 3.1
Status Penyampaian Laporan PP 39 Tahun 2006 Triwulan II Tahun 2011
Status Penyampaian Laporan 2010 2011
K/L yang menyampaikan laporan lengkap 43 37
K/L yang tidak menyampaikan laporan 33 43
Jumlah 76 80
Dengan basis besaran pagu anggaran, 37 K/L yang telah menyampaikan Laporan PP 39/2006 ke Bappenas dikategorikan ke dalam tiga kelompok, sebagai berikut:
(1) K/L dengan pagu anggaran sama atau lebih dari Rp 3 triiun - 9 K/L, (2) K/L dengan pagu anggaran antara Rp 1 triliun - Rp 3 triliun - 7 K/L, dan (3) K/L dengan pagu anggaran kurang dari Rp 1 triliun - 21 K/L.
Pagu anggaran tertinggi adalah Kementerian Pekerjaan Umum, sebesar Rp 58,09 triliun, sedangkan pagu anggaran terendah, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoardjo (BPLS) Rp 23,68 miliar. Lebih detail mengenai kategori K/L menurut urutan/rangking besarnya pagu anggaran, disajikan pada
9 Tabel 3.2
Kategori K/L Berdasarkan Besaran Pagu Anggaran Definitif TA 2011
No Kode Kementerian/Lembaga Pagu Dana (000)
K/L dengan pagu anggaran Rp 3 triliun atau lebih
1 033 Kementerian Pekerjaan Umum 58,099,951,796.00
2 012 Kementerian Pertahanan 25,707,340,365.00
3 025 Kementerian Agama 25,673,463,855.00
4 022 Kementerian Perhubungan 12,375,019,240.23
5 024 Kementerian Kesehatan 11,286,931,883.55
6 029 Kementerian Kehutanan 6,000,023,610.00
7 011 Kementerian Luar Negeri 5,665,862,547.00
8 013 Kementerian Hukum dan HAM 4,931,934,738.00
9 027 Kementerian Sosial 3,184,169,045.00
K/L dengan pagu anggaran antara Rp 1-3 triliun
1 005 Mahkamah Agung 2,855,117,706.90
2 091 Kementerian Perumahan Rakyat 2,759,490,000.00
3 019 Kementerian Perindustrian 2,227,254,042.00
4 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2,154,508,063.00
5 007 Sekretariat Negara 2,138,176,185.00
6 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1,883,558,900.00
7 075 Badan Meteorologi dan Geofisika 1,317,341,148.00
K/L dengan pagu anggaran di bawah Rp 1 triliun
1 066 Badan Narkotika Nasional 963,610,000.00
2 043 Kementerian Lingkungan Hidup 863,319,067.00
3 044 Kementerian Koperasi dan UKM 728,793,100.00
4 089 BPKP 714,004,457.00
5 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 624,016,418.00
6 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 601,567,769.00
7 055 Kementerian PPN/Bappenas 586,228,539.70
8 051 Lembaga Sandi Negara 550,000,000.00
9 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 426,184,200.00
10 034 Kementerian Koordinator Bidang Polkam 356,830,000.00
11 xxx Bakorkamla 356,830,000.00
12 077 Mahkamah Konstitusi RI 287,700,000.00
13 035 Kementerian Koordinator Perekonomian 252,091,126.00
14 086 Lembaga Administrasi Negara 244,128,824.00
15 036 Kementerian Koordinator Kesra 233,819,024.00
16 106 LKPP 208,597,000.00
17 048 Kementerian PAN 153,900,000.00
18 047 Kementerian PP dan PA 151,494,160.00
19 087 Arsip Nasional RI 141,751,779.00
20 084 Badan Standardisasi Nasional 82,621,365.00
21 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 23,679,202.00
3.2 Capaian Pelaksanaan Pembangunan
Pencapaian pelaksanaan pembangunan Triwulan II TA 2011 dilakukan dengan menganalisis realisasi fisik, realisasi anggaran, kinerja K/L dan kinerja program.
3.2.1 Realisasi Fisik / Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan
Berdasarkan Laporan Triwulan II tahun 2011, rata-rata realisasi fisik dari 37 K/L adalah 31.88%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 35.18%. Realisasi fisik menggambarkan kapasitas pelaksanaan pembangunan, pengukurannya dilakukan dengan melihat seberapa besar kemampuan K/L dalam menyelesaikan atau melaksanakan
kegiatan pembangunan. Dengan demikian, besarnya kapasitas
pelaksanaan pembangunan akan sama dengan besarnya capaian yang dihasilkan dari suatu pelaksanaan kegiatan pembangunan (realisasi fisik). Semakin besar nilai realisasi fisik menunjukkan semakin baiknya kapasitas K/L yang bersangkutan.
Kategori K/L berdasarkan realisasi fisik/kapasitas pembangunan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di atas rata-rata dan kelompok K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di bawah rata-rata. Dari hasil analisis terhadap realisasi fisik pada Triwulan II tahun 2011, 14 K/L (37.84%) memiliki kapasitas pelaksanaan pembangunan di atas rata-rata dan 23 K/L (62.16%) di bawah rata-rata (Tabel 3.3). Hal tersebut menggambarkan adanya penurunan kapasitas pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh K/L dibandingkan dengan pelaksanaan kegiatan pada tahun 2010, dimana K/L dengan realisasi fisik realisasi fisik di atas rata-rata 39,02% dan dibawah rata rata sebesar 60.98%.
Tabel 3.3
Kategori K/L Berdasarkan Realisasi Fisik/ Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan
2010 2011
Jumlah % Jumlah %
Realisasi fisik/kapasitas K/L di atas rata-rata 16 39.02 14 37.84
Realisasi fisik/kapasitas K/L di bawah rata-rata 25 60.98 23 62.16
Jumlah 41 100 37 100
Daftar K/L berdasarkan pembagian kelompok kategori tersebut untuk Triwulan II TA 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.4.
11 Tabel 3.4
Daftar K/L Berdasarkan Kategori Realisasi Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan
No Kode Kementerian/Lembaga Realisasi
Fisik K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di atas rata-rata
1 086 Lembaga Administrasi Negara 50.25
2 013 Kementerian Hukum dan HAM 45.15
3 012 Kementerian Pertahanan 42.12
4 077 Mahkamah Konstitusi RI 41.17
5 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 41.12
6 029 Kementerian Kehutanan 41.06
7 089 BPKP 40.19
8 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 39.97
9 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 37.76
10 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 35.80
11 007 Sekretariat Negara 35.08
12 084 Badan Standardisasi Nasional 33.63
13 033 Kementerian Pekerjaan Umum 33.17
14 019 Kementerian Perindustrian 32.14
K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di bawah rata-rata
1 025 Kementerian Agama 30.99
2 027 Kementerian Sosial 30.33
3 048 Kementerian PAN 29.95
4 035 Kementerian Koordinator Perekonomian 29.56
5 011 Kementerian Luar Negeri 29.28
6 022 Kementerian Perhubungan 29.17
7 087 Arsip Nasional RI 28.31
8 044 Kementerian Koperasi dan UKM 27.67
9 005 Mahkamah Agung 25.86
10 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 24.27
11 055 Kementerian PPN/Bappenas 20.71
12 051 Lembaga Sandi Negara 18.45
13 066 Badan Narkotika Nasional 18.03
14 075 Badan Meteorologi dan Geofisika 18.01
15 036 Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 17.73
16 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan PA 16.33
17 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 15.10
18 024 Kementerian Kesehatan 13.73
19 091 Kementerian Perumahan Rakyat 13.31
20 034 Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan 10.21
21 xxx Bakorkamla 10.21
22 043 Kementerian Lingkungan Hidup 8.37
23 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 3.37
Rata-rata Realisasi Fisik/Kapasitas TW II 2011 31.88
0 10 20 30 40 50 60 007 SETNEG 011 KEMENLU 012 KEMENHAN 013
KEMENHUKHAM 019 KEMENPERIN 022 KEMENHUB 024 KEMENKES 027 KEMENSOS 029 KEMENHUT 033 KEMEN PU 034 MENKO
POLHUKHANKAM
035 MENKO
PEREKONOMIAN
040 KEMENBUDPAR 044 KEMEN KUKM 047 KEMEN PP DAN
PA 066 BNN 075 BMKG 077 MK RI 079 LIPI 080 BATAN 087 ANRI 106 LKPP
025 KEMENAG
065 BKPM
091 KEMENPERA
Realisasi Fisik TW II 2010 Realisasi Fisik TW II 2011 Rata-Rata Realisasi Fisik TW II 2010 Rata-Rata Realisasi Fisik TW II 2011
Dari hasil analisis terhadapa perkembangan realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan RKP 2011, dari 37 K/L yang menyampaikan Laporan PP 39/2006 Triwulan II TA 2011, hanya 25 K/L yang dapat diperbandingkan dengan tahun 2010. Dari 25 K/L tersebut, 11 K/L menunjukkan
peningkatan realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan
dibandingkan tahun 2010. Sedangkan 14 K/L lainnya menunjukkan penurunan realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan dari tahun 2010 (Tabel 3.5).
Tabel 3.5
Perkembangan Realisasi Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2010 dan Tahun 2011
Perkembangan Realisasi Fisik/Kapasitas Tahun 2010 dan Tahun 2011
Jumlah K/L
Sama 0
Meningkat 11
Menurun 14
Jumlah 25
Sumber: : Diolah dari Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2010 dan Tahun 2011 Gambar 3.1 memperlihatkan perkembangan 25 K/L dalam hal realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan selama dua TA, 2010 dan 2011.
Gambar 3.1
Perkembangan Realisasi Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan per K/L Tahun 2010 dan Tahun 2011
13
3.2.2 Realisasi Anggaran
Berdasarkan Laporan Triwulan II TA 2011, rata-rata realisasi anggaran untuk melaksanakan pembangunan oleh 37 K/L yang telah menyampaikan laporannya adalah 29.48%, lebih rendah dari tahun 2010 (32.18%).
Kategori K/L berdasarkan realisasi anggaran terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok K/L dengan realisasi anggaran di atas rata-rata dan kelompok K/L dengan realisasi anggaran di bawah rata-rata. Pada tahun Triwulan II 2011, 11 K/L (29.73%) memiliki realisasi anggaran pelaksanaan pembangunan di atas rata-rata dan 26 K/L (70.27%) di bawah rata-rata (Tabel 3.6).
Tabel 3.6
Kategori K/L Berdasarkan Realisasi Anggaran
2010 2011
Jumlah % Jumlah %
K/L dengan realisasi Anggaran di atas rata-rata 14 34.15 11 29.73
K/L dengan realisasi Anggaran di bawah rata-rata 27 65.85 26 70.27
Jumlah 41 100 37 100
Kementerian/Lembaga dengan realisasi anggaran terbesar adalah Badan Standarisasi Nasional 46.50%, Kementerian Hukum dan HAM 45,12%, Kementerian Pertahanan 41.66%, Lembaga Adminsitrasi Negara 41.54%, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 36.03%, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal 35.80%.
Sedangkan kementerian/lembaga yang mempunyai daya serap anggaran terendah adalah Lembaga Sandi Negara realisasinya sebesar 6.80%, Kementerian Perumahan Rakyat 7.65%, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 7.65, Badan Koordinasi Keamanan Laut 10.19, Kementerian Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 10.19, dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo dengan realisasi anggaran sebesar 11.44%.
Secara lebih rinci daftar K/L berdasarkan realisasi anggaran pada Triwulan II TA 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Daftar K/L Berdasarkan Kategori Realisasi Anggaran
No Kode Kementerian/Lembaga Realisasi
Anggaran K/L dengan realisasi Anggaran di atas rata-rata
1 084 Badan Standardisasi Nasional 46.50
2 013 Kementerian Hukum dan HAM 45.12
3 012 Kementerian Pertahanan 41.66
4 086 Lembaga Administrasi Negara 41.54
5 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 36.03
6 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 35.80
7 089 BPKP 34.64
8 029 Kementerian Kehutanan 33.14
9 005 Mahkamah Agung 31.30
10 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan PA 30.33
11 025 Kementerian Agama 29.99
K/L dengan realisasi Anggaran di bawah rata-rata
1 033 Kementerian Pekerjaan Umum 28.57
2 022 Kementerian Perhubungan 28.46
3 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 28.31
4 044 Kementerian Koperasi dan UKM 26.58
5 027 Kementerian Sosial 24.98
6 087 Arsip Nasional RI 24.20
7 011 Kementerian Luar Negeri 23.87
8 055 Kementerian PPN/Bappenas 22.73
9 077 Mahkamah Konstitusi RI 22.60
10 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 21.62
11 007 Sekretariat Negara 21.50
12 024 Kementerian Kesehatan 20.53
13 019 Kementerian Perindustrian 20.04
14 048 Kementerian PAN 19.40
15 043 Kementerian Lingkungan Hidup 19.20
16 035 Kementerian Koordinator Perekonomian 18.44
17 075 Badan Meteorologi dan Geofisika 18.00
18 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 15.10
19 036 Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 13.88
20 066 Badan Narkotika Nasional 13.36
21 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 11.44
22 034 Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan 10.19
23 Xxx Bakorkamla 10.19
24 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 9.24
25 091 Kementerian Perumahan Rakyat 7.65
26 051 Lembaga Sandi Negara 6.80
Rata-Rata Realisasi Anggaran 29.48
15 0 10 20 30 40 50 60 007 SETNEG 011 KEMENLU 012 KEMENHAN 013
KEMENHUKHAM 019 KEMENPERIN 022 KEMENHUB 024 KEMENKES 027 KEMENSOS 029 KEMENHUT 033 KEMEN PU 034 MENKO
POLHUKHANKAM
035 MENKO
PEREKONOMIAN
040
KEMENBUDPAR
044 KEMEN KUKM 047 KEMEN PP DAN
PA 066 BNN 075 BMKG 077 MK RI 079 LIPI 080 BATAN 087 ANRI 106 LKPP
025 KEMENAG
065 BKPM
091 KEMENPERA
Realisasi Anggaran TW II 2010 Realisasi Anggaran TW II 2011 Rata-Rata Realisasi Anggaran TW II 2010 Rata-Rata Realisasi Anggaran TW II 2011
Dari sisi perkembangan realisasi anggaran per K/L, dari 25 K/L yang dapat dibandingkan dengan tahun 2010, 7 K/L menunjukkan peningkatan realisasi anggaran pelaksanaan pembangunan. Sedangkan 18 K/L lainnya menunjukkan penurunan realisasi anggaran dari tahun 2010 (Tabel 3.8).
Tabel 3.8
Perkembangan Realisasi Anggaran Tahun 2010 dan Tahun 2011 Perkembangan Realisasi Anggaran
Tahun 2010 dan Tahun 2010
Jumlah K/L
Sama 0
Meningkat 7
Menurun 18
Jumlah 25
Gambar 3.2 memperlihatkan perkembangan realisasi fisik dan realisasi anggaran 25 K/L selama dua tahun anggaran, 2010 dan 2011.
Gambar 3.2
Perkembangan Realisasi Anggaran per K/L Tahun 2010 dan Tahun 2011
Kemenhukham Kemenhut M K RI BSN LAN LKPP M A Setneg Kemenlu Kemenhan Kemenperin Kemenhub Kemenkes Kemensos Kemen PU Kemenko Ekonomi Kemenko Kesra Kemenbudpar KLH Kemen KUKM Kemen PP dan PA Lemsaneg Bappenas BNN B M KG LIPI Batan ANRI B PKP BPLS Bakorkamla Kemen PAN Kemenag BKPM Kemenpera Kemenakert rans
Realisasi Fisik Di Atas/Sama dengan Rat a-Rata Realisasi A nggaran Di A tas/ Sama dengan Rat a-Rata
Realisasi Fisik Di Atas/Sama dengan Rat a-Rata Realisasi A nggaran Di Bawah Rata-Rata
3 K/L (8.11%) 20 K/L (54.05%) 8 K/L (21.62%) 6 K/L (16.22%)
Realisasi Fisik Di B awah Rata-Rata Realisasi Anggaran Di Bawah Rata-Rata Realisasi Fisik Di Bawah Rata-Rata
Realisasi A nggaran Di atas/Sama dengan Rata-Rata
I
II
III
IV
R at a- R at a R ealisasi F isik 3 1.8 8 R at a- R at a R eal isasi A ng g ar an 2 9 .4 83.2.3 Kinerja K/L (Kondisi Realisasi Fisik dan Realisasi Anggaran)
Penilaian kinerja K/L diukur dengan melihat kombinasi pencapaian realisasi fisik dan realisasi keuangan yang digambarkan dalam kuadran yang menggambar kondisi capaian kinerja K/L. Kuadran I menggambarkan kondisi K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata . Kuadran II, kondisi K/L dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata. Kuadran III, kondisi, K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata, dan Kuadran IV, kondisi 4, K/L dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata
Dari hasil analisis terhadap kinerja K/L sebagaimana pada Gambar 3.3 menunjukkan sebaran K/L berdasarkan 4 (empat) kondisi kombinasi antara realisasi fisik dan realisasi anggaran. K/L yang kinerjanya sesuai dengan harapan sejumlah 8 K/L (21.62%), yaitu yang berada pada kondisi 1. K/L yang kinerjanya masih membutuhkan perhatian adalah K/L pada kondisi 3, yaitu sejumlah 20 K/L (54.05%), secara lebih terinci dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Gambar 3.3
17 Tabel 3.9
Daftar K/L Berdasarkan Kondisi Realisasi Fisik dan Anggaran
No Kode Kementerian/Lembaga Realisasi
Fisik
Realisasi Anggaran
Kondisi K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (Kondisi 1)
1 012 Kementerian Pertahanan 42.12 41.66 1
2 013 Kementerian Hukum dan HAM 45.15 45.12 1
3 029 Kementerian Kehutanan 41.06 33.14 1
4 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 35.80 35.80 1
5 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 37.76 36.03 1
6 084 Badan Standardisasi Nasional 33.63 46.50 1
7 086 Lembaga Administrasi Negara 50.25 41.54 1
8 089 BPKP 40.19 34.64 1
K/L dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (Kondisi 2)
1 005 Mahkamah Agung 25.86 31.30 2
2 025 Kementerian Agama 30.99 29.99 2
3 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan PA 16.33 30.33 2
K/L dengan realisasi fisik dan realisasi Anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 3)
1 011 Kementerian Luar Negeri 29.28 23.87 3
2 022 Kementerian Perhubungan 29.17 28.46 3
3 024 Kementerian Kesehatan 13.73 20.53 3
4 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 24.27 21.62 3
5 027 Kementerian Sosial 30.33 24.98 3
6 034 Kementerian Koordinator Bidang Polhukam 10.21 10.19 3
7 035 Kementerian Koordinator Perekonomian 29.56 18.44 3
8 036 Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 17.73 13.88 3
9 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 15.10 15.10 3
10 043 Kementerian Lingkungan Hidup 8.37 19.20 3
11 044 Kementerian Koperasi dan UKM 27.67 26.58 3
12 048 Kementerian PAN 29.95 19.40 3
13 051 Lembaga Sandi Negara 18.45 6.80 3
14 055 Kementerian PPN/Bappenas 20.71 22.73 3
15 066 Badan Narkotika Nasional 18.03 13.36 3
16 075 Badan Meteorologi dan Geofisika 18.01 18.00 3
17 087 Arsip Nasional RI 28.31 24.20 3
18 091 Kementerian Perumahan Rakyat 13.31 7.65 3
19 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 3.37 11.44 3
20 xxx Bakorkamla 10.21 10.19 3
K/L dengan realisasi di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 4)
1 007 Sekretariat Negara 35.08 21.50 4
2 019 Kementerian Perindustrian 32.14 20.04 4
3 033 Kementerian Pekerjaan Umum 33.17 28.57 4
4 077 Mahkamah Konstitusi RI 41.17 22.60 4
5 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 39.97 28.31 4
6 106 LKPP 41.12 9.24 4
3.2.4 Kinerja Program (Kondisi Realisasi Fisik dan Realisasi Anggaran)
Hasil analisis terhadap 222 program pembangunan yang terdapat pada 37 K/L, menunjukkan bahwa 91 program (40,99%) mempunyai kinerja yang memuaskan dimana program mempunyai realisasi fisik dan anggaran di atas rata (Kondisi 1), 22 program (9,91%) realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata-rata-rata (Kondisi 2), 90 program (40,54%) realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 3), dan 19 program (8,56%) realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 4). (Gambar 3.4)
Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 Kondisi 4 19 Program 8,56% 91 Program 40,99% 22 Program 9,91% 90 Program 40,54% Gambar 3.4
Kinerja Program Berdasarkan Realisasi Fisik dan Anggaran
Hasil analisis kinerja program per K/L, menunjukkan dari 37 K/L yang dievaluasi terdapat 20 K/L mempunyai 50% kinerja programnya menunjukkan pencapaian yang sudah baik, yaitu berada pada kondisi 1 dimana realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata. Sedangkan 16 K/L kinerja programnya masih memerlukan perhatian lebih lanjut dimana, lebih dari 50% kinerja programnya mempunyai capaian realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata. Analisis terhadap seluruh K/L secara rinci dapat dilihat dalam Tabel 3.10.
19 Tabel 3.10
Kinerja Program per K/L Berdasarkan Kondisi Realisasi Fisik dan Anggaran Persentase Program Pada Kondisi
No Kementerian/Lembaga 1 2 3 4 Total Program 1 Mahkamah Agung 50.00% 0.00% 25.00% 25.00% 8 2 Sekretariat Negara 17.65% 17.65% 47.06% 17.65% 17
3 Kementerian Luar Negeri 63.64% 9.09% 18.18% 9.09% 11
4 Kementerian Pertahanan 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 26
5 Kementerian Hukum dan HAM 14.29% 0.00% 85.71% 0.00% 14
6 Kementerian Perindustrian 54.55% 18.18% 27.27% 0.00% 11
7 Kementerian Perhubungan 14.29% 0.00% 57.14% 28.57% 7
8 Kementerian Agama 54.55% 9.09% 36.36% 0.00% 11
9 Kementerian Kesehatan 12.50% 25.00% 12.50% 50.00% 8
10 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
66.67% 0.00% 33.33% 0.00% 9
11 Kementerian Sosial 50.00% 16.67% 16.67% 16.67% 6
12 Kementerian Kehutanan 25.00% 25.00% 50.00% 0.00% 8
13 Kementerian Pekerjaan Umum 50.00% 11.11% 38.89% 0.00% 18
14 Kemenko Polhukkam 100.0% 0.00% 0.00% 0.00% 1
15 Kemenko Perekonomian 0.00% 33.33% 66.67% 0.00% 3
16 Kemenko Kesra 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2
17 Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata
75.00% 0.00% 25.00% 0.00% 8
18 Kementerian Lingkungan Hidup 0.00% 33.33% 33.33% 33.33% 3
19 Kementerian Koperasi dan UKM 66.67% 0.00% 33.33% 0.00% 3
20 Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan PA
0.00% 33.33% 0.00% 66.67% 3
21 Kementerian PAN 33.33% 0.00% 33.33% 33.33% 3
22 Lembaga Sandi Negara 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2
23 Kementerian PPN/Bappenas 25.00% 25.00% 50.00% 0.00% 4
24 BKPM 66.67% 0.00% 33.33% 0.00% 3
25 Badan Narkotika Nasional 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2
26 Badan Meteorologi dan Geofisika 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2
27 Mahkamah Konstitusi RI 75.00% 0.00% 25.00% 0.00% 4
28 LIPI 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2
29 Badan Tenaga Nuklir Nasional 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2
30 Badan Standardisasi Nasional 33.33% 0.00% 66.67% 0.00% 3
31 Lembaga Administrasi Negara 33.33% 0.00% 66.67% 0.00% 3
32 Arsip Nasional RI 33.33% 0.00% 66.67% 0.00% 3
33 BPKP 33.33% 0.00% 66.67% 0.00% 3
34 Kementerian Perumahan Rakyat 33.33% 33.33% 33.33% 0.00% 3
35 Badan Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo
0.00% 50.00% 0.00% 50.00% 2
36 LKPP 0.00% 66.67% 0.00% 33.33% 3
37 Bakorkamla 100.0% 0.00% 0.00% 0.00% 1
Persentase Rata-Rata 40.99% 9.91% 40.54% 8.56% 222
BAB IV KESIMPULAN
Analisis terhadap capaian pelaksanaan pembangunan RKP 2011 dilakukan dengan memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu: 1) Keterbatasan RKP 2010 seperti telah dijelaskan pada Bab 1, dan (2) Permasalahan dan keterbatasan Laporan PP 39 sebagai sumber data analisis seperti telah dijelaskan pada Bab 2. Berikut ini adalah kesimpulan atas hasil analisis berikut rekomendasi atau tindak lanjut.
5.1. Kesimpulan
Hasil analisis terhadap 37 K/L yang menyampaikan laporan Triwulan II TA 2011 berdasarkan PP 39 tahun 2006, secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Analisis realisasi fisik sekaligus menggambarkan kapasitas pelaksanaan pembangunan pada Triwulan II TA 2011, 31.88%. Kelompok K/L yang memiliki realisasi fisik/kapasitas di atas rata-rata 14 K/L (37,84%) sedangkan kelompok K/L yang di bawah rata-rata 23 K/L (62,16%). Hal ini menunjukkan bahwa pada Triwulan II TA 2011, sebagian besar K/L belum memiliki kapasitas pembangunan yang sesuai dengan harapan. 2. Hasil analisas terhadap realisasi anggaran dengan rata-rata 29,48%. Dari 37 K/L, 29,73% ( 11 K/L) realisasi anggaran di atas rata-rata dan 26 K/L (70,27%) berada di bawah rata-rata. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan anggaran belum dilaksanakan secara optimal. 3. Dari sisi kinerja K/L yang ditentukan berdasarkan kombinasi kondisi
realisasi fisik dan realisasi anggaran pada Triwulan II TA 2011, menunjukkan hanya 8 K/L (21.62%) telah sesuai dengan harapan yaitu memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas atau sama dengan rata-rata. Sedangkan 20 K/L (54.05%) kinerjanya masih membutuhkan perhatian karena memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata.
4. Dari sisi kinerja program yang dilaksanakan oleh K/L, berdasarkan kombinasi kondisi realisasi fisik dan realisasi anggaran pada akhir TA
21
2011 menunjukkan, bahwa dari 222 program, 91 program (40,99%) mempunyai kinerja yang cukup baik dan 90 program (40,54%) kinerjanya belum memuaskan. Pada sisi K/L, sebanyak 20 K/L realisasi fisik dan anggaran cukup baik dimana lebih dari 50% program di atas atau sama dengan rata-rata. Sementara itu, terdapat 16 K/L yang memiliki realisasi fisik dan anggaran 50% dari kinerja program di bawah rata-rata.
23
BAGIAN A
KELOMPOK K/L DENGAN PAGU ANGGARAN DI ATAS 3 TRILIUN RUPIAH
A.1 Kementerian Pekerjaan Umum A.1.1 Analisis Umum
Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) mendapatkan alokasi pagu anggaran sebesar 58,09 triliun rupiah pada TA 2011. Berdasarkan Laporan Triwulan II yang masuk, rata-rata realisasi fisik dan realisasi anggaran Kemen PU pada Triwulan II tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu masing-masing 105.03% dan 94.06% pada tahun 2010 menjadi 89.29% dan 86.79% pada tahun 2011 (Tabel A.1.1).
Jika dibandingkan dengan rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran dari 40 K/L yang menyampaikan laporan PP 39 pada Triwulan II TA 2011, yaitu masing-masing 86.27% dan 84.68%, Kemendiknas memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (kondisi 1).
Tabel A.1.1
Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum
2010 2011
Pagu Anggaran (Rp) 35,136,595,315.00 8,099,951,796.00
Realisasi Fisik /Kapasitas (%) 33.28 33.17
Realisasi Anggaran (%) 27.65 28.57
A.1.2 Analisis Program
Kemen PU terlibat dalam 4 Prioritas Nasional yakni Prioritas 3: Program Aksi Bidang Kesehatan, melalui 1 Program, yakni Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman; Prioritas 4: Program Aksi Bidang Penanggulangan Kemiskinan, melalui 1 Program, yakni Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman; Prioritas 5: Program Aksi Di Bidang Pangan, melalui 1 Program, yakni Program Pengelolaan Sumber Daya Ai; dan Prioritas 6: Program Aksi Di Bidang Infrastruktur, melalui 4 Program, yakni: (1) Program Penyelenggaraan Jalan, (2) Program Pengelolaan Sumber Daya Air, (3) Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, Dan (4) Program Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Secara keseluruhan, Kemen PU melaporkan 18 (empat belas) Program. Berdasarkan nilai rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemen PU pada Triwulan II tahun 2011 (33.17% dan 28.57%), diperoleh 9
25 10 15 20 25 30 35 40 45 10 15 20 25 30 35 40 45 50 2 Program 11.11% 7 Program 38.89% 9 Program 50.00% 0 Program 0.00% Rata-Rata Realisasi Fisik 33.17 Rata-Rata Realisasi Anggaran 28.57 I II III IV
Realisasi Fisik Di At as/Sama dengan Rat a-Rat a Realisasi Anggaran Di Atas/ Sama dengan Rat a-Rat a
Realisasi Fisik Di Bawah Rat a-Rata Realisasi Anggaran Di B awah Rat a-Rat a Realisasi Fisik Di Bawah Rat a-Rata
Realisasi Anggaran Di atas/Sama dengan Rata-Rata
Realisasi Fisik Di A tas/Sama dengan Rata-Rata Realisasi A nggaran Di B awah Rata-Rata
Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (50.00%), 2 Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (11.11%), dan 7 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata (38.89%). (Gambar A.1.1)
Gambar A.1.1
Sebaran Program Kementerian Pekerjaan Umum Berdasarkan Realisasi Fisik dan Realisasi Anggaran, Tahun 2011
Selanjutnya, Tabel A.1.2 berikut ini menyajikan kinerja Program untuk 9 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, 2 Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, dan 7 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata.
Tabel A.1.2
Daftar Program Kementerian Pekerjaan Umum Berdasarkan Realisasi Fisik dan Realisasi Anggaran, Tahun 2011
No. Program Realisasi
Fisik (%)
Realisasi Anggaran
(%) I Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Pekerjaan Umum
35.23 35.90
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kementerian Pekerjaan Umum
35.13 28.83
3 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan
Umum (Pelayanan Umum Lainnya)
48.17 39.17
4 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman (Pelayanan Umum Lainnya)
33.94 32.84
5 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang (Pelayanan Umum
Lainnya)
35.40 35.21
6 Program Pengelolaan Sumber Daya Air (Pelayanan Umum
Lainnya)
40.50 40.05
7 Program Pengelolaan Sumber Daya Air (Pengairan) 39.35 30.24
8 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman (Penyediaan Air Minum)
38.66 35.19
9 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman (Perumahan dan Fasilitas Umum Lainnya)
33.34 30.56
II Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
1 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan
Umum (Ekonomi Lainnya)
31.93 31.21
2 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman (Pemberdayaan Komunitas Permukiman)
28.53 37.05
III Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata
1 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman (Lembaga Eksekutif dan Legislatif, Masalah Keuangan dan Fiskal, serta Urusan Luar Negeri)
27.12 28.16
2 Program Penyelenggaraan Jalan (Pelayanan Umum Lainnya) 13.74 13.73
3 Program Pembinaan Konstruksi 31.43 25.57
4 Program Penyelenggaraan Jalan (Transportasi) 31.09 26.38
5 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Pekerjaan Umum
27.00 27.13
6 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman (Manajemen Limbah)
30.92 26.35
7 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang (Tata Ruang dan
Pertanahan)
25.14 23.83
27
A.2 Kementerian Perhubungan A.2.1 Analisis Umum
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan alokasi pagu anggaran sebesar 12.38 Triliun rupiah pada Triwulan II tahun 2011. Berdasarkan Laporan Triwulan II yang masuk, rata-rata realisasi fisik dan realisasi anggaran Kemenhub pada tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu masing-masing 24.81% dan 22.59% pada tahun 2010 menjadi 29.17% dan 28.46% pada tahun 2011 (Tabel A.2.1).
Jika dibandingkan dengan rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran, dari 37 K/L yang menyampaikan laporan PP 39 pada TW II tahun 2011, yaitu masing-masing 31.88% dan 29.48%, Kemenhub memiliki realisasi fisik di bawah rata-rata dengan realisasi anggaran yang juga di bawah rata-rata (kondisi 3).
Tabel A.2.1
Kinerja Kementerian Perhubungan
2010 2011
Pagu Anggaran (Rp) 12,045,459,430.05 12,375,019,240.23
Realisasi Fisik /Kapasitas (%) 24.81 29.17
Realisasi Anggaran (%) 22.59 28.46
A.2.2 Analisis Program
Kemenhub terlibat dalam 3 Prioritas Nasional yakni Prioritas 6 Program Aksi Di Bidang Infrastruktur, melalui 4 Program, yakni: (1) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Darat; (2) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian; (3) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Udara; dan (4) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Laut, Prioritas 7: Program Aksi Di Bidang Iklim Investasi Dan Iklim Usaha, melalui 1 Program, yakni Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Laut, dan Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, Dan Pasca-Konflik melalui 3 Program, yakni: 3 Program, yakni: (1) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Darat; (2) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Udara; dan (3) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Laut.
5 10 15 20 25 30 35 40 5 10 15 20 25 30 35 40 45 0 Program 0.00% 4 Program 57.14% 1 Program 14.29% 2 Program 28.57% Rata-Rata Realisasi Fisik 29.17 Rata-Rata Realisasi Anggaran 28.46 I II III IV
Realisasi Fisik Di A tas/Sama dengan Rat a-Rat a Realisasi A nggaran Di At as/Sama dengan Rat a-Rat a
Realisasi Fisik Di Bawah Rat a-Rat a Realisasi Anggaran Di B awah Rata-Rat a Realisasi Fisik Di Bawah Rat a-Rat a
Realisasi Anggaran Di atas/Sama dengan Rata-Rata
Realisasi Fisik Di Atas/ Sama dengan Rata-Rata Realisasi A nggaran Di B awah Rata-Rata
Secara keseluruhan, Kemenhub melaporkan 7 (tujuh) Program. Adapun 3 Program lainnya adalah: (1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perhubungan, (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perhubungan, (3) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perhubungan.
Gambar A.2.1
Sebaran Program Kementerian Perhubungan
Berdasarkan Realisasi Fisik dan Realisasi Anggaran, Tahun 2011
Berdasarkan nilai rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenhub pada Triwulan II tahun 2011 (29.17% dan 28.46%), diperoleh 1 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (14.29%), 4 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata (57.14%), dan 2 Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (28.57%). (Gambar A.2.1).
Selanjutnya, Tabel A.3.2 berikut ini menyajikan kinerja Program untuk 1 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, 4 Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, dan 2 Program dengan realisasi
29
fisik di atas/sama dengan rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata.
Tabel A.2.2
Daftar Program Kementerian Perhubungan
Berdasarkan Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik, Tahun 2011
No. Program Realisasi
Fisik (%)
Realisasi Anggaran (%) I Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata 1 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi
Laut
31.96 31.17
II Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian Perhubungan
23.65 24.34
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kementerian Perhubungan
17.46 16.04
3 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara
16.94 25.17
4 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Perhubungan
17.91 18.09
IV Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata.
1 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Perhubungan
36.69 24.82
2 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian
29.65 25.23
A.3 Kementerian Pertahanan A.3.1 Analisis Umum
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memiliki pagu sebesar 25.71 Triliun. Berdasarkan Laporan Triwulan yang masuk, rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenhan pada tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu masing-masing 46.96% dan 46.23% pada tahun 2010 menjadi 42.12% dan 41.66% pada tahun 2011 (Tabel A.3.1).
Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran dari 40 K/L yang menyampaikan laporan PP 39 pada TW II tahun 2011, yaitu masing-masing 31.88% dan 29.48%, Kemenhan memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas rata-rata (kondisi 1).
Tabel A.3.1.
Kinerja Kementerian Pertahanan
2010 2011
Pagu Anggaran (Rp) 21,837,811,150.00 25,707,340,365.00
Realisasi Fisik /Kapasitas (%) 46.96 42.12
Realisasi Anggaran (%) 46.23 41.66
A.3.2 Analisis Program
Kemenhan terlibat dalam 2 Prioritas Nasional yakni Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, Dan Pasca-Konflik melalui 2 Program, yakni: (1) Program Manajemen Pembangunan Sarana Prasarana Pertahanan, dan (2) Program Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integratif, dan Prioritas Lainnya Program Aksi Bidang Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan melalui 4 Program, yakni: (1) Program Penelitian Dan Pengembangan Dephan; (2) Program Pengembangan Teknologi Dan Industri Pertahanan; (3) Program Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integratif; dan (4) Program Dukungan Kesiapan Matra Darat
Secara keseluruhan, Kemenhan melaporkan 26 (dua puluh enam) Program. Adapun 22 Program lainnya adalah: (1) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur; (2) Program Profesionalisme Prajurit Integratif; (3) Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Integratif; (4) Program Modernisasi Alutsista dan Non Alutsista/ Sarana dan Prasarana Matra Darat; (5) Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Darat; (6) Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Darat; (7) Program Peningkatan Profesionalisme
31 -5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 - 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 0 Program 0.00% 13 Program 50.00% 13 Program 50.00% 0 Program 0.00% Rata-Rata Realisasi Fisik 42.12 Rata-Rata Realisasi Anggaran 41.66 I II III IV
Realisasi Fisik Di At as/ Sama dengan Rata-Rata Realis asi Anggaran Di At as/ Sama dengan Rata-Rata
Realis as i Fis ik Di B awah Rata-Rata Realis as i Anggaran Di Bawah Rata-Rata Realis as i Fis ik Di B awah Rata-Rata
Realis as i Anggaran Di atas/Sama dengan Rata-Rat a
Realisas i Fisik Di Atas/Sama dengan Rata-Rat a Realisasi A nggaran Di B awah Rata-Rat a
Personel Matra Laut; (8) Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Laut; (9) Program Dukungan Kesiapan Matra Udara; (10) Program Modernisasi Alutsista Dan Non Alutsista Serta Pengembangan Fasilitas Dan Sarpras Matra Udara; (11) Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Udara; (12) Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Udara; (13) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya; (14) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur; (15) Program Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan/TNI; (16) Program Strategi Pertahanan; (17) Program Perencanaan Umum dan Penganggaran Pertahanan; (18) Program Potensi Pertahanan; (19) Program Kekuatan Pertahanan; (20) Program Modernisasi Alutsista/ Non-Alutsista/ Sarpras Integratif; (21) Program Dukungan Kesiapan Matra Laut; (22) Program Modernisasi Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) dan Non Alutsista Serta Pengembangan Fasilitas dan Sarana Prasarana Matra Laut.
Gambar A.3.1
Sebaran Program Kementerian Pertahanan
Berdasarkan Realisasi Fisik dan Realisasi Anggaran, Tahun 2011
Berdasarkan nilai rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenhan pada tahun 2011 (42.12% dan 41.66%), diperoleh 13 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (50.00%), dan 13 Program lainnya memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata (50.00%) (Gambar A.3.1).
Selanjutnya, Tabel A.3.2 berikut ini menyajikan kinerja Program 13 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, dan 13 Program lainnya memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata.
Tabel A.3.2
Daftar Program Kementerian Pertahanan
Berdasarkan Realisasi Fisik dan Realisasi Anggaran, Tahun 2011
No. Program Realisasi
Fisik (%)
Realisasi Anggaran
(%) I Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
1 Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur 43.26 43.26
2 Profesionalisme Prajurit Integratif 67.54 74.43
3 Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Integratif 50.04 42.51
4 Dukungan Kesiapan Matra Darat 71.01 71.01
5 Modernisasi Alutsista dan Non Alutsista/ Sarana dan Prasarana Matra Darat
60.70 60.70
6 Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Darat 49.80 49.80
7 Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Darat 51.26 51.26
8 Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Laut 72.17 72.17
9 Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Laut 50.59 50.59
10 Dukungan Kesiapan Matra Udara 51.99 51.99
11 Modernisasi Alutsista Dan Non Alutsista Serta Pengembangan Fasilitas Dan Sarpras Matra Udara
49.79 49.79
12 Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Udara 78.35 78.35
13 Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Udara 47.40 47.41
III Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
12.07 12.30
2 Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 16.51 16.51
3 Penelitian dan Pengembangan 33.57 33.57
4 Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan/TNI 15.61 15.61
5 Strategi Pertahanan 13.98 13.98
6 Perencanaan Umum dan Penganggaran Pertahanan 5.12 5.16
7 Pengembangan Teknologi dan Industri Pertahanan 0.00 0.85
8 Potensi Pertahanan 15.20 16.39
9 Kekuatan Pertahanan 5.16 5.16
10 Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integratif 39.77 39.64
11 Modernisasi Alutsista/ Non-Alutsista/ Sarpras Integratif 36.25 36.37
12 Dukungan Kesiapan Matra Laut 41.08 41.08
13 Modernisasi Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) dan Non Alutsista Serta Pengembangan Fasilitas dan Sarana Prasarana Matra Laut
34.20 34.20
33
A.4 Kementerian Kesehatan A.4.1 Analisis Umum
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki pagu sebesar 11.29 Triliun. Berdasarkan Laporan Triwulan yang masuk, rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenkes pada Triwulan II tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan dengan Triwulan II tahun 2010, yaitu masing-masing 26.11% dan 27.44% pada tahun 2010 menjadi 13.73% dan 20.53% pada tahun 2011 (Tabel A.4.1).
Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran dari 37 K/L yang menyampaikan laporan PP 39 pada TW II tahun 2011, yaitu masing-masing 31.88% dan 29.48%, Kemenkes memiliki realisasi fisik di bawah rata-rata dengan realisasi anggaran yang juga di bawah rata-rata (kondisi 3).
Tabel A.4.1
Kinerja Kementerian Kesehatan
TW II 2010 TW II 2011
Pagu Anggaran (Rp) 8,639,639,224.90 11,286,931,883.55
Realisasi Fisik /Kapasitas (%) 26.11 13.73
Realisasi Anggaran (%) 27.44 20.53
A.4.2 Analisis Program
Kemenkes terlibat dalam 5 Prioritas Nasional yakni Prioritas 3: Program Aksi Bidang Kesehatan, melalui 5 Program, yakni (1) Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya; (2) Program Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak; (3) Program Pembinaan Upaya Kesehatan; (4) Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan; dan (5) Program Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Prioritas 4: Program Aksi Bidang Penanggulangan Kemiskinan, melalui 2 Program, yakni (1) Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya; dan (2) Program Pembinaan Upaya Kesehatan, Prioritas 5: Program Aksi Di Bidang Pangan melalui 1 Program, yakni Program: Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak, Prioritas 10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, Dan Pasca-Konflik melalui 2 Program, yakni: (1) Program Pembinaan Upaya Kesehatan; dan (2) Program Pengembangan Dan Pemberdayaan Sdm Kesehatan, serta Prioritas Lainnya Program Aksi Bidang Kesejahteraan
10 15 20 25 30 35 - 10 20 30 40 50 2 Program 25.00% 1 Program 12.50% 1 Program 12.50% 4 Program 50.00% Rata-Rata Realisasi Fisik 13.73 Rata-Rata Realisasi Anggaran 20.53 I II III IV
Realisasi F isik Di A tas /Sama dengan Rata-Rata Realis asi A nggaran Di A tas/Sama dengan Rata-Rata
Realisasi Fisik Di B awah Rata-Rata Realisasi A nggaran Di B awah Rata-Rata Realisasi Fisik Di B awah Rata-Rata Realisasi A nggaran Di atas/Sama dengan Rata-Rata
Realisas i Fisik Di A tas/Sama dengan Rata-Rata Realisasi A nggaran Di B awah Rata-Rata
Rakyat melalui 1 Program, yakni Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan.
Secara keseluruhan, Kemenkes melaporkan 7 (tujuh) Program. Adapun 2 Program lainnya adalah: (1) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan; dan (2) Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Berdasarkan nilai rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenkes pada tahun 2011 (13.73% dan 20.53%), diperoleh 1 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (12.50%), 2 Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (25.00%), 1 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata (12.50%), serta 4 Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (50.00%). (Gambar A.4.1).
Gambar A.4.1
Sebaran Program Kementerian Kesehatan
Berdasarkan Realisasi Fisik dan Realisasi Anggaran, Tahun 2011
Selanjutnya, Tabel A.4.2 berikut ini menyajikan kinerja Program untuk 1 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, 2 Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi
35
anggaran di atas/sama dengan rata-rata, 1 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata, serta 4 Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata.
Tabel A.4.2
Daftar Program Kementerian Kesehatan
Berdasarkan Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik, Tahun 2011
No. Program Realisasi
Fisik (%)
Realisasi Anggaran
(%) I Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
1 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Kesehatan
49.47 32.04
II Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
1 Program Pembinaan Upaya Kesehatan 12.27 23.82
2 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (Ppsdmk)
11.57 22.88
III Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan
4.37 16.87
IV Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata
1 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 24.64 20.1
2 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
13.83 11.14
3 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 14.34 13.54
4 Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 19.54 13.44
Rata-Rata Kementerian Kesehatan 13.73 20.53
A.5 Kementerian Luar Negeri A.5.1 Analisis Umum
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memiliki pagu sebesar 5.67 Triliun. Berdasarkan Laporan Triwulan yang masuk, rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenlu pada Triwulan II tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu masing-masing 27.23% dan 23.75% pada tahun 2010 menjadi 29.28% dan 23.87% pada tahun 2011 (Tabel A.5.1).
Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran dari 37 K/L yang menyampaikan laporan PP 39 pada TW II tahun 2011, yaitu masing-masing 31.88% dan 29.48%, Kemenlu memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (kondisi 3).
Tabel A.5.1
Kinerja Kementerian Luar Negeri
2010 2011
Pagu Anggaran (Rp) 5,563,674,700.00 5,665,862,547.00
Realisasi Fisik /Kapasitas (%) 27.23 29.28
Realisasi Anggaran (%) 23.75 23.87
A.5.2 Analisis Program
Kemenlu terlibat dalam 3 Prioritas Nasional yakni Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, Dan Pasca-Konflik melalui 1 Program, yakni Program Optimalisasi Diplomasi Terkait Dengan Pengelolaan Hukum Dan Perjanjian Internasional, Prioritas Lainnya: Program Aksi Bidang Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan melalui 2 Program, yakni: (1) Program Peningkatan Peran Dan Diplomasi Indonesia Di Bidang Multilateral; dan (2) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keprotokolan Dan Kekonsuleran dan Prioritas Lainnya Bidang Perekonomian melalui 3 Program, yakni: (1) Program Peningkatan Peran Dan Diplomasi Indonesia Di Bidang Multilateral; (2) Program Pemantapan Hubungan Dan Politik Luar Negeri Serta Optimalisasi Diplomasi Di Kawasan Asia Pasifik Dan Afrika; dan (3) Program Pemantapan Hubungan Dan Politik Luar Negeri Serta Optimalisasi Diplomasi Di Kawasan Amerika Dan Eropa
Secara keseluruhan, Kemenlu melaporkan 11 (sebelas) Program. Adapun 6 Program lainnya adalah: (1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya; (2) Program Optimalisasi Informasi dan