• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik, dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik, dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai penelitian yang dinyatakan dalam bentuk skala numerik atau angka, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen, analisis datanya bersifat statistik, dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan BMT BIF Yogyakarta.

B. Obyek dan Subyek Penelitian

Obyek penelitian dilakukan di Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ikhsanul Fikri Yogyakarta (BMT BIF Yogyakarta) yang tersebar di seluruh cabang D.I.Y yang berjumlah 11 cabang, yaitu :

1. Cabang Rejowinangun, terletak di jalan Rejowinangun No. 28 B Kotagede Yogyakarta.

2. Cabang Nitikan, terletak di jalan Sorogenen No. 116 B Nitikan Yogyakarta.

(2)

29

3. Cabang Bugisan, terletak di jalan Bugisan No. 26 Patang Puluhan Yogyakarta.

4. Cabang Pleret, terletak di jalan Raya Pleret (depan Kec. Pleret) Bantul. 5. Cabang Parangtritis, terletak di jalan Parangtritis Km. 21 Sidomulyo

Bambanglipuro Bantul.

6. Cabang Sleman Kota, terletak di jalan Magelang Km. 12 Wadas Tridadi Sleman.

7. Cabang Berbah, terletak di jalan Wonosari Km. 9,8 Gamping Sleman. 8. Cabang Gamping, terletak di jalan Wates Km. 5 Gamping Sleman. 9. Cabang Tajem, terletak di jalan Tajem Km. 1,5 Maguwoharjo Depok

Sleman.

10.Cabang Brosot, terletak di jalan Brosot No. 1 Galur Kulonprogo.

11.Cabang Wonosari, terletak di jalan Wonosari-Yogya, Siyono tengah, Logandeng, Playen, Gunungkidul.

Subyek penelitian ini adalah seluruh karyawan BMT BIF Yogyakarta yang berjumlah 94 orang, dengan data jumlah karyawan di setiap cabang BMT BIF Yogyakarta :

1. Cabang Rejowinangun berjumlah 30 orang 2. Cabang Nitikan berjumlah 7 orang

3. Cabang Bugisan berjumlah 7 orang 4. Cabang Pleret berjumlah 6 orang 5. Cabang Parangtritis berjumlah 6 orang 6. Cabang Sleman Kota berjumlah 7 orang

(3)

30

7. Cabang Berbah berjumlah 5 orang 8. Cabang Gamping berjumlah 5 orang 9. Cabang Tajem berjumlah 5 orang 10.Cabang Brosot berjumlah 8 orang 11.Cabang Wonosari berjumlah 8 orang.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.2 Dapat disimpulkan populasi merupakan semua subjek/objek yang dari padanya dapat diperoleh informasi ataupun data yang diperlukan untuk membuktikan kebenaran. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BMT BIF Yogyakarta.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersubut, bila populasi besar maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti bisa menggunakan sampel.3

Dengan menggunakan sampel peneliti tidak perlu meneliti semua populasi hanya dengan sampel tidak menghabiskan waktu, tenaga, dan menghemat biaya. Penggunaan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability

random sampling yaitu tekhnik penentuan sampel yang pengambilan anggota

2Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Manajemen Sumberdaya Manusia, Uin Maliki

Press, Malang, 2013, Hal. 35

3 Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Manajemen Sumberdaya Manusia, Uin Maliki

(4)

31

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, cara ini dilakukan karena populasi dianggap homogen4

Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuisioner.5 Adapun pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner.

Sedangkan Metode pengumpulan data sekunder yaitu dengan metode dokumentasi, metode dokumentasi dilakukan peneliti dengan cara mengamati dengan membaca, malakukan kajian teoritik, dan mencatat, sebagai langkah relevan dari studi pustaka teori, serta studi pustaka hasil penemuan.6 Adapun pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa literatur atau buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian ini serta penelitian-penelitian terdahulu.

E. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian 1. Teknik Penetuan Skala

Teknik pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert.

Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

4 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta CV, Bandung. 2014. Hal.96

5 Ferdinand Augusty, Metode Penelitian Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang, 2011,

Hal. 29

6 Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Manajemen Sumberdaya Manusia, Uin Maliki

(5)

32

atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.7 Responden akan memilih salah satu jawaban dari 5 pilihan yang tersedia. Seluruh variabel dalam penelitian ini akan diberi skor dengan masing-masing bobot, berikut penggunaan skor dengan skala likert :

a. Jawaban sangat setuju diberi skor 5. b. Jawaban setuju diberi skor 4. c. Jawaban netral diberi skor 3. d. Jawaban tidak setuju diberi skor 2. e. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor1.

F. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian

Defenisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel gaya kepemimpinan dan motivasi. Penelitian ini fokus membahas pengaruh dari tiap variabel baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan BMT BIF Yogyakarta. Terdapat 2 jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel Independen

a. Gaya Kepemimpinan (X1)

Gaya kepemimpinan merupakan hubungan antara atasan dan bawahan, strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan mempengaruhi kualitas kinerja karyawannya. Sehingga

(6)

33

indikator dari gaya kepemimpinan adalah kemampuan berkomunikasi, mengambil keputusan, dan mengendalikan bawahan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada 9 item pernyataan yang dikembangkan oleh Fajar Wirawan (2015) dan Annisa Octaviani (2016). Berikut contoh pernyataannya adalah “Pimpinan dalam mendelegasikan wewenang tetap menciptakan hubungan kerja yang menyenangkan”.

b. Motivasi (X2)

Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk menyelesaikan pekerjaanya, kemauan keras untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan. Indikator dari motivasi adalah semangat kerja, rasa tanggung jawab, inisiatif dan kreatifitas. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada 8 item pernyataan yang dikembangkan oleh Randy Mars Tornado (2014) dan Eko Hertanto Program Pasca Sarjana. Berikut contoh pernyataannya adalah “Saya berkeinginan untuk selalu berkreatifitas dalam bekerja”.

2. Variabel Dependen

Kinerja karyawan merupakan pencapaian atau prestasi seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau terpengaruhnya adalah kinerja karyawan. Indikator dari kinerja adalah kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian, dan penilian kinerja. Alat ukur yang digunakan

(7)

34

dalam penelitian ini ada 12 item pernyataan yang dikembangkan oleh Ami Adam (2009) dan Leni (2016). Berikut contoh pernyataannya adalah “Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal”.

G. Teknik Penentuan Skala a. Validitas

Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat valid atau tidaknya suatu instrumen, sehingga dapat dikatakan tepat atau tidaknya instrumen dalam penelitian. Hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.8 Adapun dalam penelitian ini uji validitas item diukur dengan korelasi Pearson Product Moment yang merupakan korelasi item dengan total item berdasarkan data aslinya atau data rill. Dengan ketentuan apabila nilai signifikansi korelasi pearson lebih kecil dari 0,05 (5%) maka item tersebut valid secara statistik.9

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk melihat reliabel atau tidaknya suatu instrumen. Pengukuran yang dilakukan dengan tujuan agar instrumen pernyataan atau pertanyaan dalam kuisioner bisa digunakan lagi untuk mengukur instrumen yang serupa

8 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2014, Hal.137

9 Danang Sunyoto, Analisis Data Untuk Penelitian Kesehatan, Mulia Medika cetakan pertama,

(8)

35

(kontinyu), digunakan untuk mengukur berkali-kali tetap menghasilkan data yang sama (konsisten).10 Adapun dalam penelitian

ini menggunakan tekhnik analisis dengan formula Alpha Cronbach

dengan bantuan program komputer SPSS 20. Uji reliabilitas atau uji konsistensi merupakan suatu item pertanyaan dengan membandingkan antara nilai Alpha Cronbach dan taraf keyakinan (coefficient of confidance = CC). Dengan ketentuan jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60 (𝛼 > 0,60) maka item dikatakan reliabel.11

H. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang sudah ada kemudian mengolah dan menyajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan dibuat analisis untuk di tarik kesimpulan.12 Penelitian ini

menggunakan program aplikasi SPSS, tekhnik analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan model regresi linier berganda.

10 Sugiyono, Metode Pnelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2014, Hal.139

11 Danang Sunyoto, Analisis Data Untuk Penelitian Kesehatan, Mulia Medika cetakan pertama,

Yogyakarta, 2011, Hal. 37

12 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi keempat Universitas

(9)

36

I. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik di gunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linear berganda yang di gunakan untuk menganalisis dalam penelitian terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi multikolonieritas, normalitas dan heterokdesitas, berikut penjelasannya :

1. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan linier antara variabel bebas dalam model regresi. Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk menganlisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, yang kemudian akan diukur tingkat keeratan pengaruh antar variabel bebas melalui besaran koefesien korelasi (r). Dengan ketentuan dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefesien korelasi (r) antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r≤0,60). Dapat juga dengan cara membandingkan nilai toleransi (tolerance value) dan (variance inflation factor) VIF dengan nilai yang disyaratkan, bagi nilai toleransi adalah lebih besar dari 0,01 (10%) sehingga apabila nilai toleransi > 0,01 (10%) maka tidak terjadi multikoleniaritas dan untuk nilai VIF kurang dari 10 sehingga apabila nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikoleniaritas.13

13 Danang Sunyoto, Analisis Data Untuk Penelitian Kesehatan, Mulia Medika cetakan pertama,

(10)

37

2. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang bertujuan untuk melihat apakah data dalam penelitian terdistribusi normal atau tidak, dalam pengujian ini bisa menggunakan grafik histogram dan normal probability plots untuk melakukan pengujian terhadap uji normalitas data dengan bantuan SPSS 20, bandingkan antara data rill dengan data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara komulatif, data dapat dikatakan berdistribusi normal jika garis data rill mengikuti garis diagonal.14

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan model regresi, dimana prasayarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas, dalam pengujian ini menggunakan uji glejser dengan meregresi antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya (ABS_RES) jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual > dari 0,05 maka tidak terjadi masalah hetereoskedastisitas.15

14 Danang Sunyoto, Analisis Data Untuk Penelitian Kesehatan, Mulia Medika cetakan pertama,

Yogyakarta, 2011, Hal.149

15 Duwi Priyatno, Tekhnik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian, Gava Media,

(11)

38

J. Uji Analisis Data

Pengujian ini adalah untuk menganalisis dan menginterprestasi data, dan merupakan langkah akhir untuk mendapatkan jawaban dari penelitian ini.

1. Analisis regresi linier berganda

Analisis regresi linear berganda merupakan analisis untuk mengukur antara satu atau lebih variabel bebas, dengan tujuan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas dan terikat. Hubungan antar variabel dapat dinyatakan dengan model analisis :

Y= α + β1 X + β2 X+ e

Keterangan :

Y = Kinerja karyawan BMT BIF Yogyakarta X1 =Gaya Kepemimpinan

X2 = Motivasi

β1 β2 = Koefesien regresi variabel independen/koefesien

parameter regresi e = Koefesien pengganggu (error)

Analisis persamaan regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan SPSS 20.

2. Uji F

Uji F merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen, apakah memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan

(12)

39

motivasi secara bersama-sama mampu mempengaruhi kinerja karyawan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Ho = b1 = b2 = 0, artinya variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan

dan motivasi) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (kinerja karyawan). Ho = b1 = b2 ≠ 0, artinya variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan

dan motivasi) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (kinerja karyawan).

b. Dasar pengambilan keputusan :

1) Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F table Apabila Ftabel > Fhitung, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Apabila Ftabel < Fhitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan H1

ditolak.

Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan H1

diterima.16

16 Duwi Priyatno, SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate, Gava Media, Yogyakrta,

(13)

40

3. Uji t

Setelah melakukan perhitungan terhadap regresi dengan menggunakan analisis regresi berganda maka langkah berikutnya adalah melakukan uji t. Uji t merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara sendiri terhadap variabel terikat.

a. Ho = b1 = b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel bebas (gaya

kepemimpinan dan motivasi) secara parsial terhadap kinerja karyawan BMT BIF Yogyakarta.

b. Ho = b1 = b2 ≠ 0, ada pengaruh variabel bebas (gaya kepemimpinan

dan motivasi) secara parsial terhadap kinerja karyawan BMT BIF Yogyakarta.

Dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5% (𝜆 = 0,05) dengan kriteria berikut :

a. Jika thitung > Ttabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat

signifikansi 5% (𝜆 = 0,05) maka Ho diterima dan H1 ditolak. Berarti

ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Jika thitung < Ttabel dan probabilitas (nilai signifikan) > tingkat

signifikansi 5% (𝜆 = 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti

tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian yang lebih mengutamakan pada peningkatan hasil belajar siswa, aktifitas guru dalam pembelajaran, dan respon

e) Merias fantasi dengan tema alegoris, yaitu suatu riasan yang dibuat untuk melakukan sindiran terhadap seorang tokoh masyarakat atau terhadap keadaan

Dengan demikian, bahwa peristiwa hukum tersebut dapat dijadikan sebagai dasar hukum dalam penerapan pembalikan beban pembuktian dalam sistem peradilan hukum pidana Islam, di

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara keterampilan matematika dengan kemampuan menyelesaikan soal materi

Fallah dan Ubell (2000) membandingkan skor peperiksaan pertengahan semester antara pelajar dalam talian dan tradisional di Institut Teknologi Stevens dan mendapati sedikit atau

Dan Masjid Darussalam Dusun Krajan Desa Sruni, metode yang digunakan dalam penentuan arah kiblatnya adalah dengan perkiraan (hanya menunjuk arahnya saja).. Serta Masjid

Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa evaluasi pelaksanaan program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni di Jorong Kandang Melabung Nagari

³ Penerapan Teknik Self-Instruction Untuk Mengurangi Perilaku Off Task Siswa Kelas X Di SMK Negeri 12 Surabaya ´ 6LVZD \DQJ PHPLOLNL SHULODNX off task akan diberikan teknik