• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

48

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada smartphone SmartFren Andromax New U. Objek penelitian yang digunakan adalah warga yang berdomisili di kemandoran 1 jakarta selatan yang menggunakan smartfren andromax U. Data yang diambil merupakan data hasil kuesioner kepada konsumen yang sudah menggunakan produk tersebut yang sudah mengetahui persepsi harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian

smartphone android.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai pada tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan selesai.

3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2010:13), desain asosiatif kausal berguna untuk

(2)

menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Tujuan penelitian asosiatif kausal ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh suatu variabel bebas (independent variabel) terhadap Variabel terikat (dependent variabel). Seberapa besar pengaruh Persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone SmartFren Andromax New U yang dipakai oleh konsumen yang berdomisili di Kemandoran 1 Jakarta Selatan.

3.3 Skala Pengukuran Variabel

Di dalam melakukan penelitian, penelitian memberikan skala untuk mengukur variabel – variabel yang akan di teliti melalui anggapan responden dengan menggunakan skala likert. Menurut sugiyono (2010: 132) Skala likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 5 titik.

1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 2. Jawaban setuju diberi bobot 4

(3)

4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2

5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1

3.4 Definisi Operasional Variabel

Pada konsep yang dapat diamati, terbuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain. Adapun operasionalisasi dari masing-masing variabel terdapat pada Tabel 3.1 di bawah ini :

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definsi Indikator Skala

Pengukuran Persepsi

Harga (X1)

Persepsi harga adalah biaya relative yang harus konsumen keluarkan untuk memperoleh produk atau jasa yang ia inginkan. Freddy Rangkuti (2008:103) 1. Harga terjangkau 2. Perbandingan harga dengan kompetitor 3. Kesesuaian harga dengan kualitas (Dinawan 2010) Ordinal Kualitas Produk (X2)

Kualitas produk adalah karakteristik sebuah produk atau jasa yang memberikan

kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pelanggan Kotler dan Armstrong (2010: 229) 1. Performance (Kinerja) 2. Durability (daya tahan) 3. Confermance to Specification (kesesuaian dengan spesifikasi) 4. Features (fitur) 5. Reliability (kehandalan) 6. Esthetics (estetika) 7. Perceived Quality (kesan kualitas) Ordinal

(4)

Orville, Larreche dan Boyd (2005:422). Keputusa n membeli (Y) Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Engel et. Al (2006:31) 1. Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan membeli a.pembelian percobaan b. pembelian ulang 5. Tingkah laku paska pembelian Kotler dan keller

(2007:269)

Ordinal

Sumber : Freddy Rangkuti (2008:103), Monroe (2006:161), Kotler dan Armstrong (2010: 229), Orville, Larreche dan Boyd (2005:422), Engel et. Al (2006:31), Kotler & keller (2007:178)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2010: 199).

3.5.1 Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan

(5)

pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data yang diambil merupakan data primer yang diperoleh dengan hasil kuesioner kepada konsumen yang sudah menggunakan produk smartfren tersebut.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket/ Kuesioner, tipe dan bentuk pertanyaan adalah tertutup karna responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

3.6 Variabel Penelitian

Variabel disini dibagi menjadi dua jenis, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel tidak bebas (dependent) yaitu :

a. Variabel bebas / independent (variabel X )

Variabel yang mempengaruhi variabel dependent dan disimbolkan sebagai variabel X. Variabel independent dalam penelitian ini adalah Persepsi harga (X1), kualitas produk (X2).

(6)

Variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent dan disimbolkan sebagai variabel Y. Dalam penelitian ini sebagai variabel

dependent adalah keputusan pembelian.

3.7 Jenis Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Seperti data yang diperoleh dari kusioner, diamati dan dicatat oleh peneliti langsung dari konsumen yang menjadi objek penelitian.

3.8 Populasi dan Sampel

3.8.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang berdomisili di wilayah kemandoran1 jakarta selatan yang menggunakan smartphone smartfren andromax new U. Tetapi untuk

(7)

responden tidak diketahui secara pasti, karena dapat didefinisikan bahwa seluruh konsumen yang berdomisili di wilayah Kemandoran 1 Jakarta

selatan tidak semuanya memakai Smartphone Smartfren Andromax New U.

3.8.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memeiliki keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel, sehingga generalisasi kepada populasi yang diteliti. Maknanya sampel yang diambil dapat mewakili atau representatif bagi populasi tersebut.

Tehnik sampling yang digunakan untuk menentukan responden adalah cara memilih anggota dari populasi untuk dijadikan sampel dimana sesuka penelitian (Ronny Kountour (2004).

Sugiyono (2010: 131) “Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500”. Tetapi, untuk Responden tidak dapat diketahui secara pasti. Karena dapat didefinisikan bahwa seluruh warga kemandoran 1 tidak semuanya memakai Smartphone Smartfren. Ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah indikator dengan 5 atau 5x jumlah indikator. Jadi pada penelitian ini jumlah indikatornya 15, maka jumlah sampel yang ditetapkan pada penelitian ini adalah 5 x 15 = 75 sampel.

(8)

3.9 Metode Analisis Data

3.9.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas 3.9.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2006).

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk

(9)

atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2006).

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan (valid untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian normalitas, multikoliniearitas,heteroskedastisitas).

3.9.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2006). Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.

3.9.2.2 Uji Multikoliniearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Apabila

(10)

terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Ghozali, 2006).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2005). Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya.

3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians

(11)

berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analsisnya adalah: Dasar analsisnya adalah:

1. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.9.3 Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: Pengaruh Persepsi Harga (X1), Kualitas Produk (X2) terhadap variabel terikatnya yaitu Keputusan Membeli (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006):

(12)

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Variabel dependen (Keputusan membeli)

a = Konstanta

b1, b2, = Koefisien garis regresi

X1 = Variabel independen (Persepsi Harga)

X2 = Variabel independen (Kualitas produk)

e = error

3.9.4 Sistematika Penulisan

3.9.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Dalam penelitian uji f hipotesis yang digunakan adalah :

Ho : Varibel-variabel bebas yaitu pengaruh persepsi harga, kualitas produk diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian.

Ha : Varibel-variabel bebas yaitu persepsi harga, kualitas produk diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian.

(13)

Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2006) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

1. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Apabila. probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.9.4.2 Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2 (persepsi harga, kualitas produk) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2006). Hipotesis yang digunakan peneliti dalam uji t adalah :

Ho1 : Varibel-variabel bebas yaitu pengaruh persepsi harga diduga

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu Perilaku Keputusan Pembelian.

Ha1 : Varibel-variabel bebas yaitu pengaruh persepsi harga diduga tidak

terdapat pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu Perilaku Keputusan Pembelian.

(14)

Ho2 : Varibel-variabel bebas yaitu pengaruh kualitas produk diduga

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu Perilaku Keputusan Pembelian.

Ha2 : Varibel-variabel bebas yaitu pengaruh kualitas produk diduga tidak

terdapat pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu Perilaku Keputusan Pembelian.

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2006) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Belajar pada hakekatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab

Dalam kisah Sunan Kalijaga menampilkan tiga potongan kisah terpilih yang menceritakan mengenai media dakwah Sunan Kalijaga dalam bidang seni dan budaya seperti gamelan, wayang,

Informasi ini menunjukkan bahwa cemaran mikroba terbanyak ditemukan pada kualitas desinfeksi tidak memenuhi syarat dan nilai sikap rendah, sedangkan variabel tingkah laku

Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 005 Sungai Pinang Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir melalui penerapan model

Pembelajaran yang telah dirancang oleh dosen model dan para dosen observer telah dapat memunculkan partisipasi aktif, kemandirian belajar dan kemampuan komunikasi

Berdasarkan hal di atas, terkait tentang penilaian guru terhadap hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika sesuai dengan temuan masalah yang ada di

Pada bahan polimer biasa atau bahan polimer yang bersifat isolator misalnya cat, ion-ion korosif tersebut akan dapat dengan mudah mengkorosi bahan dikarenakan ion-ion Cl

(4). Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, dengan sasaran : a. Meningkatnya penataan dan pendayagunaan asset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Kabupaten dan