• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN..."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i LEMBAR PENGESAHAN... ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI

... ... iii

KATA PENGANTAR... iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

... ... v ABSTRAK ... ... vi ABSTRACT ... ... vii RINGKASAN ... ... viii SUMMARY ...

(2)

... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 1.4.1 Manfaat Akademis ... 4 1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1 Work Engagement... 5

2.1.1 Definisi Work Engagement... 5

2.1.2 Dimensi Work Engagement... 6

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi Work Engagement... 7

2.1.4 Dampak Work Engagement ... 9

2.1.5 Pengukuran Work Engagement... 10

2.2 Masa Kerja ... 11

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... ... 13 ... 3.1 Kerangka Berpikir ... 13 3.2 Konsep Penelitian ... 14

(3)

3.3 Hipotesis Penelitian... 14

BAB IV METODE PENELITIAN ... 16

4.1 Rancangan Penelitian ... 16

4.1.1 Desain Penelitian ... 16

4.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

4.2 Subjek dan sampel... 16

4.2.1 Variabilitas ... 16

4.2.2 Kriteria Subjek ... 17

4.2.2.1 Kriteria Inklusi ... 17

4.2.3 Besaran Sampel ... 17

4.2.4 Teknik Penentuan Sampel ... 17

4.3 Variabel ... 18

4.3.1 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel ... 18

4.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 18

4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian ... 19

4.5 Protokol Penelitian ... 20

4.6 Analisis Data ... 22

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 24

5.2 Uji Beda Rerata Skor Work Engagement pada Kelompok Masa Kerja 1-4 tahun, 5-19 tahun, dan Lebih dari 20 tahun... 25

5.2.1 Uji Normalitas Data Work Engagement... 25

5.2.2 Uji Homogentitas Varian ... 25

5.2.3 Uji Komparabilitas ... 26

5.2.4 Analisis Post Hoc... 26

5.3 Uji Korelasi Masa Kerja dan Work Engagement... 29

5.3.1 Uji Normalitas Data Masa Kerja dan Work Engagement... 29

5.3.2 Uji Korelasi Masa Kerja dan Work Engagement... 29

(4)

6.1 Simpulan ... 32

6.2 Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA... 33

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Kategori untuk Skor UWES... 19

Tabel 5.1 Karakteristik umur subjek penelitian ... 24

Tabel 5.2 Karakteristik Subjek Penelitian ... 24

Tabel 5.3 Uji Normalitas Data Work Engagement ... 25

Tabel 5.4 Uji Homogenitas Varian Work Engagement ... 25

Tabel 5.5 Uji Komparabilitas Skor Work Engagement pada Masing-masing Kelompok Masa Kerja ... 26

Tabel 5.6 Analisis Post Hoc ... 26

Tabel 5.7 Uji Normalitas Data Work Engagement dan Masa Kerja ... 29

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Bagan Kerangka Konsep Penelitian... 14 Gambar 4.1 Protokol Penelitian... 20

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent... 35

Lampiran 2. Kuisioner UWES... 37

Lampiran 3. Hasil Perhitungan SPSS... 38

Lampiran 4. Hasil Penelitian ... 45 Lampiran 5. Daftar Riwayat Hidup

(8)

ABSTRAK

PERBEDAAN SKOR WORK ENGAGEMENT

GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN DENPASAR UTARA PADA KELOMPOK MASA KERJA 1-4 TAHUN, 5-19 TAHUN, DAN LEBIH DARI

20 TAHUN

Work engagement dipengaruhi oleh beban kerja, sumber-sumber kerja, dan sumber-sumber pribadi. Namun, terdapat perbedaan hasil penelitian terdahulu mengenai hubungan masa kerja dengan work engagement. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan skor work engagement guru pada kelompok masa kerja 1-4 tahun, 5-19 tahun, dan lebih dari 20 tahun.

Telah dilaksanakan penelitian observasional dengan rancangan crossectional yang dilakukan di SMP Negeri yang terletak di Kecamatan Denpasar Utara, meliputi SMPN 2 Denpasar, SMPN 3 Denpasar, SMPN 4 Denpasar, SMPN 5 Denpasar, SMPN 10 Denpasar, dan SMPN 12 Denpasar. Total subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 147 orang. Skor work engagement dihitung dengan menggunakan Utretch Work Engagement Scale (UWES). Masa kerja diklasifikasikan menjadi 1-4 tahun, 5-19 tahun, dan lebih dari 20 tahun.

Total Skor Work Engagement dibandingkan dengan menggunakan uji Kruskal Wallis dengan tingkat kemaknaan 0,05. Didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan rerata skor work engagement yang signifikan pada kelompok masa kerja 1-4 tahun dengan rerata 79,66±12,98 dan kelompok masa kerja lebih dari 20 tahun dengan rerata skor 87,01±7,99 (p<0.05). Hasil yang signifikan juga didapatkan pada kelompok masa kerja 5-19 tahun dengan rerata 80,84±8,75 dan masa kerja lebih dari 20 tahun dengan rerata skor 87,01±7,99. Namun, berdasarkan hasil uji korelasi tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara masa kerja dan work engagement.

Dari hasil penelitian ini, disarankan untuk melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan work engagement pada kelompok guru dengan masa kerja 1-4 tahun dan 5-19 tahun.

(9)

ABSTRACT

DIFFERENCES WORK ENGAGEMENT SCORE ON JUNIOR HIGH SCHOOL TEACHERS IN NORTH DENPASAR WITH 1-4 YEAR,

5-19 YEAR, AND MORE THAN 20 YEAR LENGTH OF SERVICE Work engagement is influenced by job demand, job resources, and personal resources. However, there are differences in the results of previous studies on the relationship of length of service with work engagement. This study aims to prove the difference of work engagement score on junior high school teachers in North Denpasar with 1-4 year, 5-19 year, and more than 20 year length of service.

It has been implemented an observational study with cross-sectional design, conducted at the Junior High School, located in North Denpasar District, include SMP 2 Denpasar, SMP 3 Denpasar, SMP N 4 Denpasar, SMP 5 Denpasar, SMP 10 Denpasar, and SMP 12 Denpasar. Total subjects were used in this study were 147 people. Work engagement scores were calculated using Utretch Work Engagement Scale (UWES). The length of service is classified into 1-4 years, 5-19 years, and more than 20 years.

Total Work Engagement Scores were compared using Kruskal-Wallis test with a significance level of 0.05. Showed that there was an increase in mean scores significantly in group 1-4 years length of service with a mean of 79.66 ± 12.98 and group over 20 years with a mean score of 87.01 ± 7.99 (p <0.05 ). A significant result was also obtained in the group of 5-19-year length of service with mean score 80.84 ± 8.75 and group with over 20 years with a mean score of 87.01 ± 7.99. However, based on the correlation test, the association between engagement and length of service is not a significant.

It was concluded that there was difference in mean scores significantly in group work period of 1-4 years and group over 20 and also group of 5-19-year length of service with and group with over 20 years. So that should be efforts to improve work engagement in the group of teachers with of 1-4 years and 5-19 years length of service.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam seluruh sektor kehidupan. Sebagai suatu proses pembelajaran, pendidikan dapat membantu seorang individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek tertentu dan spesifik, yang akan berujung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kualitas pendidikan menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu negara karena kualitas pendidikan secara tidak langsung akan berdampak pada kemajuan negara tersebut.

Kualitas pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Di Indonesia, guru sebagai garda terdepan dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang esensial dalam menentukan kualitas peserta didik. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa kinerja guru yang optimal akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas (Leonard, 2009). Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan peningkatan kinerja guru, termasuk work engagement pada guru menjadi hal yang patut mendapat perhatian.

Work engagement diartikan sebagai suatu keadaan mental yang positif, memuaskan, dan berhubungan dengan pekerjaan yang dicirikan dengan kekuatan (vigor), dedikasi (dedication), dan pengabdian (absorption). Work engagement seseorang dipengaruhi oleh tuntutan-tuntutan kerja (job demands), sumber-sumber kerja (job resources), dan sumber-sumber pribadi (personal resources) (Schaufeli

(11)

& Bakker, 2004). Hal lain yang diduga berkaitan dengan work engagement adalah masa kerja seseorang.

Masa kerja (lama bekerja) merupakan pengalaman individu yang akan menentukan pertumbuhan dalam pekerjaan dan jabatan. Masa kerja menunjukkan berapa lama seseorang bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabatan. Klasifikasi masa kerja untuk guru yang didasarkan pada kemampuannya mengajar, terbagi menjadi masa kerja yang terdiri atas 1-4 tahun dan 5-19 tahun, dan lebih dari 20 tahun (Dewi & Paramita, 2013).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wilson (2009), didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok masa kerja tertentu. Dari penelitian tersebut juga didapatkan hasil bahwa seseorang yang bekerja lebih dari 20 tahun memiliki skor work engagement yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan seseorang yang bekerja kurang dari 5 tahun (Wilson, 2009).

Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Wulandari dan Gustomo menunjukkan hasil yang berbeda, dalam penelitian tersebut didapatkan bahwa variabel masa kerja berpengaruh terhadap tingkat engagement dosen di ITB, melalui peningkatan kompensasi. Pada penelitian tersebut terlihat bahwa seiring peningkatan masa kerja, besaran kompensasi akan semakin meningkat dan berbanding lurus dengan peningkatan work engagement (Wulandari & Gustomo, 2002).

Hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Gallup yang menyatakan bahwa work engagement akan menurun seiring berjalannya waktu. Guru tingkat K-12 dengan masa kerja kurang dari satu tahun adalah kelompok yang paling terikat (enganged), yakni sebanyak 35,1%. Keterikatan kerja turun

(12)

menjadi 30,9% bagi guru dengan masa kerja satu sampai tiga tahun, sedangkan guru dengan masa kerja tiga sampai lima tahun memiliki persentase 27,9%. Keterikatan kerja semakin menurun bagi para guru yang mengajar lebih dari lima tahun. Data tersebut merupakan hasil survei lebih dari 7.265 orang guru di Amerika K-12, pada Januari sampai Desember 2012 (Gallup, 2012).

Perbedaan hasil penelitian tersebut menimbulkan sebuah permasalahan yang harus diselesaikan mengingat work engagement pada guru merupakan salah satu faktor yang nantinya akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan sebuah penelitian cross-sectional yang diberi judul “Perbedaan Skor Work Engagement Guru SMP Negeri di Kecamatan Denpasar Utara pada Kelompok Masa Kerja 1-4 Tahun, 5-19 Tahun, dan Lebih dari 20 Tahun.”

1.2 Rumusan Masalah

(1) Apakah terdapat perbedaan skor work engagement guru SMP Negeri di Kecamatan Denpasar Utara pada kelompok masa kerja 1-4 tahun, 5-19 tahun, dan lebih dari 20 tahun?

(2) Apakah terdapat hubungan antara masa kerja dengan work engagement pada kelompok masa kerja 1-4 tahun?

(3) Apakah terdapat hubungan antara masa kerja dengan work engagement pada kelompok masa kerja 5-19 tahun?

(4) Apakah terdapat hubungan antara masa kerja dengan work engagement pada kelompok masa kerja lebih dari 20 tahun?

(13)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan skor work engagement guru SMP Negeri di Kecamatan Denpasar Utara pada kelompok masa kerja 1-4 tahun, 5-19 tahun, dan lebih dari 20 tahun.

1.3.2 Tujuan Khusus

(1) Memperoleh distribusi frekuensi umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan guru SMP Negeri di Kecamatan Denpasar Utara.

(2) Memperoleh rerata skor work engagement pada kelompok masa kerja 1-4 tahun, 5-19 tahun, dan lebih dari 20 tahun.

(3) Mengidentifikasi hubungan masing-masing kelompok masa kerja dengan work engagement.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat akademis

Bagi kalangan akademik, penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan pemikiran untuk dapat dikembangkan dan diteliti lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat praktis

Bagi pihak terkait seperti pemerintah dan kepala sekolah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu acuan dalam pembuatan kebijakan maupun pemberian intervensi pada kelompok masa kerja tertentu sebagai upaya untuk meningkatkan work engagement pada guru SMP Negeri di Kecamatan Denpasar Utara

Referensi

Dokumen terkait

Dan dapat dilihat dari hasil variasi-variasi tersebut turbin angin savonius dengan variasi bukaan fix drag reducing 30° menghasilkan putaran turbin terbaik yang

Dilihat dari kotak mendatar yang hanya boleh diisi dari posisi (1) hanya dua kotak, maka angka yang terletak pada kotak 1 dan kotak 2 merupakan angka pembentuk dari bilangan dua

ugas pokok Bidang Pencegahan Dan Penyuluhan Kebakaran adalah melakukan upaya pengendalian pencegahan bahaya kebakaran pada setiap tahap mulai dari penyusunan

Hasil evaluasi terhadap narasumber pelatihan menunjukkan bahwa lebih dari separuh peserta menyatakan narasumber pelatihan sangat baik, hal itu menggambarkan bahwa narasumber

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan pengaruh kesadaran wajib pajak, dan sanksi perpajakan terhadap

Pola pemanfaatan secara lestari yang selanjutnya dipilih dan dikembangkan sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Alor dalam pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan

Sebagai laboratorium yang telah terakreditasi, maka LP-P3GI perlu melakukan verifikasi metode untuk mengetahui apakah pengujian metode total reducing sugar ICUMSA

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pasien post sectio caesaria sesudah diberikan di RS Setio Husodo Kisaran tahun 2019, dengan jumlah responden 30 orang, dari