• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Operator Gondola Pada Bangunan Gedung

Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola

F 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

2009

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MEKANIKAL

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BUKU INFORMASI

(2)

BAB I PENGANTAR ... 1

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 1

1.2. Penjelasan Modul ... 1

1.2.1. Desain Modul ... 2

1.2.2. Isi Modul ... 2

1.2.3. Pelaksanaan Modul ... 3

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) ... 3

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1. Peta Paket Pelatihan... 6

2.2. Pengertian Unit Standar ... 6

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7

2.3.1. Judul Unit ... 7

2.3.2. Kode Unit ... 7

2.3.3. Deskripsi Unit ... 8

2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ... 8

2.3.5. Batasan Variabel ... 10

2.3.6. Panduan Penilaian ... 11

2.3.7. Kompetensi Kunci ... 12

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 13

3.1. Strategi Pelatihan ... 13

3.2. Metode Pelatihan ... 14

BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI ... 15

4.1. Tujuan Instruksional Umum ... 15

(3)

4.3.1. Definisi ... 15

4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan ... 15

4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan ... 15

4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan ... 16

4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan ... 16

4.4. Melaksanakan uji coba motor penggerak ... 16

4.4.1. Sistem kerja gondola pada panel kontrol dipahami sesuai dengan pedoman ... 18

4.4.2. Sakelar utama (power Switch) di “On” sehingga arus ke sistem masuk ditandai lampu menyala pada kontrol power ... 23

4.4.3. Tombol kendali (remote control) ditekan sesuai petunjuk penggunaan ... 25

4.4.4. Tombol kendali (remote control) gerakan turun ditekan sehingga pesawat gondola bergerak turun, jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan ... 28

4.4.5. Tombol kendali (remote control) gerakan naik ditekan sehingga pesawat gondola bergerak naik. Jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan ... 30

4.4.6. Tombol kendali (remote control) gerakan samping ke kiri dan ke kanan ditekan sehingga pesawat gondola bergerak jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan ... 32

4.5. Melaksanakan uji coba fungsi “Blockstop Wire Rope” untuk menstabilkan gerakan gondola ... 34

4.5.1. Tombol kendali (remote control) gerakan turun ditekan sehingga pesawat gondola bergerak turun sehingga “Blockstop Wire Rope” bekerja baik ... 34

4.5.2. Tombol kendali (remote control) gerakan naik ditekan sehingga pesawat gondola bergerak naik sehingga “Blockstop Wire Rope” bekerja baik ... 36

(4)

4.6. Melakukan uji fungsi pengamanan gerakan meluncur ... 38

4.6.1. Gerakan naik atau turun dilakukan dengan menekan tombol kendali (remote control) ... 38

4.6.2. Gondola diberhentikan pada ketinggian yang aman dari permukaan tanah dengan ketinggian sesuai panjang gondola ... 40

4.6.3. Motor penggerak (motor hoist) dipastikan tidak ada bunyi untuk memastikan rem pengaman didalamnya bekerja dengan baik ... 41

4.7. Membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar pengoperasian gondola ... 41

4.7.1. Catatan uji fungsi motor listrik, blockstop, dan pengaman gerakan luncuran gondola, dibuat dengan menggunakan daftar simak (Check List) sesuai dengan POS yang diberlakukan ... 42

4.7.2. Catatan hasil uji coba dikonsultasikan dengan atasan dan diarsip dengan SOP atau prosedur kerja yang berlaku ... 43

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 44

5.1. Sumber Daya manusia ... 44

5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan ... 45

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 45

(5)

BAB I

PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

x Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

x Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih.

(6)

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri:

x Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.

x Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta

dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Modul

Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut: a. Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

b. Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

ƒ Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk

mempelajari dan memahami informasi.

ƒ Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor

pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

ƒ Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan

dalam melaksanakan praktik kerja.

c. Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:

ƒ Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

(7)

ƒ Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

ƒ Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencapai keterampilan.

ƒ Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku

Kerja.

ƒ Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

ƒ Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

ƒ Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan

sebagai sumber pelatihan.

ƒ Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

ƒ Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan.

ƒ Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan

dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

ƒ Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

ƒ Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.

ƒ Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

ƒ Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

ƒ Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

ƒ Apakah pengakuan Kompetensi Terkini ( Recognition of Current

Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu,

anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti

(8)

anda telah :

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu

pengetahuan dan keterampilan yang sama atau.

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama .

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan. pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan /jabatan.

Standardisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui

perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta

keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

(9)

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikat Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.

(10)

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut:

NO KODE UNIT JUDUL KOMPETENSI I KELOMPOK KOMPETENSI UMUM

1 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Selama Mengoperasikan Gondola.

2 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 02 Menerapkan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja

3 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 03 Menerapkan Kerjasama ditempat kerja

II KELOMPOK KOMPETENSI INTI

1 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 04 Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola 2 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 05 Melaksanakan Pemeriksaan Gondola sebelum

Dioperasikan Sesuai Petunjuk Pengoperasian 3 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06 Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian

Gondola

4 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07 Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola 5 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08 Membuat Laporan Harian Operasi

III KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS

- - -

2.2. Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi ?

Setiap Standar Kompetensi Menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.

(11)

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan ?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi ?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

x Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

x Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

x Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

x Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja

telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian

2.3.1 Judul Unit

Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 2.3.2 Kode Unit

(12)

2.3.3 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan gerakan dasar gondola secara benar dan aman sesuai dengan teknik gerakan dasar

2.3.4 Elemen Kompetensi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Melaksanakan uji coba

motor penggerak

1.1 Sistem kerja gondola pada panel

kontrol dipahami sesuai dengan pedoman

1.2 Sakelar utama (power Switch) di “On”

sehingga arus ke sistem masuk ditandai lampu menyala pada kontrol power

1.3 Tombol kendali (remote control)

ditekan sesuai petunjuk penggunaan

1.4 Tombol kendali (remote control)

gerakan turun ditekan sehingga pesawat gondola bergerak turun, jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan

1.5 Tombol kendali (remote control)

gerakan naik ditekan sehingga pesawat gondola bergerak naik. Jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan

1.6 Tombol kendali (remote control)

gerakan samping ke kiri dan ke kanan ditekan sehingga pesawat gondola bergerak jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan

(13)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 2. Melaksanakan uji coba

fungsi “Blockstop Wire

Rope” untuk menstabilkan

gerakan gondola

2.1. Tombol kendali (remote control)

gerakan turun ditekan sehingga pesawat gondola bergerak turun

sehingga “Blockstop Wire Rope

bekerja baik

2.2. Tombol kendali (remote control)

gerakan naik ditekan sehingga pesawat gondola bergerak naik

sehingga “Blockstop Wire Rope

bekerja baik

2.3. Fungsi kerja “Blockstop Wire Rope

diperhatikan agar selalu bekerja baik dalam menstabilkan gondola

3. Melakukan uji fungsi

pengamanan gerakan meluncur

3.1. Gerakan naik atau turun dilakukan dengan menekan tombol kendali (remote control)

3.2. Gondola diberhentikan pada

ketinggian yang aman dari permukaan tanah dengan ketinggian sesuai panjang gondola

3.3. Motor penggerak (motor hoist) dipastikan tidak ada bunyi untuk memastikan rem pengaman didalamnya bekerja dengan baik

4. Membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar pengoperasian gondola

4.1. Catatan uji fungsi motor listrik,

blockstop, dan pengaman gerakan luncuran gondola, dibuat dengan

menggunakan daftar simak (Check

List) sesuai dengan POS yang diberlakukan

(14)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4.2. Catatan hasil uji coba dikonsultasikan dengan atasan dan diarsip dengan SOP atau prosedur kerja yang berlaku

2.3.5 Batasan Variabel

1. Kontek Variabel

1.1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator gondola yang bekerja dalam suatu kelompok kerja.

1.2. Kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan pada tahap permulaan bekerja untuk mengetahui kesiapan dan keamanan alat

1.3. Menjadi ukuran apakah alat dapat dioperasikan atau tidak setelah dilakukan uji gerakan dasar.

2. Perlengkapan dan Peralatan

2.1. Unit gondola yang akan digunakan untuk mengerjakan perawatan gedung

2.2. Pedoman pengoperasian gondola dari pabrik 2.3. Buku catatan riwayat gondola

3. Tugas–tugas Yang Harus Dilakukan

3.1 Menghidupkan dan mematikan motor penggerak

3.2 Melaksanakan uji coba fungsi Autostop untuk menstabilkan gerakan gondola

3.3 Melakukan uji fungsi pengaman gerakan meluncur

3.4 Membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar pengoperasian gondola

4. Peraturan–peraturan Yang Diperlukan

4.1 UU No. 1 Tahun 1970 tengan K3 dan pedoman pelaksanaan yang terkait dengan pengoperasian sistem gondola

(15)

4.2 Manual book pengoperasian gondola dari pabrikan 4.3 Prosedur standar pengoperasuian dari perusahaan 4.4 Prosedur pengoperasian dari pabrik.

2.3.6 Panduan Penilaian

1. Kondisi Penilaian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode tersebut antara lain:

1.1 Wawancara/uji lisan, 1.2 Ujian tertulis.

1.3 Observasi,

1.4 Penugasan/demonstrasi

1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:

-2.2 Kaitan Dengan Unit Lain

2.2.1. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01Menerapkan keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) selama mengoperasikan gondola

2.2.2. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07 Melaksanakan tahapan

operasional gondola

(16)

3. Pengetahuan Yang Dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :

3.1 Sistem kerja gondola

3.2 Pengetahuan tentang listrik arus bolak-balik 3.3 Pengetahuan tentang mekanisme dan gerakan 3.4 Cara kerja komponen gondola

4. Keterampilan Yang Dibutuhkan untuk mendukung kompetensi ini 4.1 Menunjuk seluruh komponen mekanisme gondola

4.2 Mengoperasikan handel/sakelar/tuas untuk ketepatan gerakan gondola

5. Aspek Kritis

Menemukan kembali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan

1) Ketepatan menempatkan posisi gondola pada lokasi kerja

2) Mengidentifikasi fungsi rem pada motor pengaman

2.3.7 Kompetensi Kunci

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 1

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1

4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 1

(17)

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/ Perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.

d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau meteri belajar agar dapat menggabungkan

pengetahuan anda.

Pengamatan terhadap tugas praktek

a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

(18)

Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

(19)

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

4.1. Tujuan Instruksional Umum

ƒ Peserta pelatihan mampu melakukan gerakan dasar pengoperasian

gondola

4.2. Tujuan Instruksional Khusus

ƒ Peserta pelatihan mampu melaksanakan uji coba motor penggerak

ƒ Peserta pelatihan mampu melaksanakan uji coba fungsi “Blockstop Wire

Rope” untuk menstabilkan gerakan gondola

ƒ Peserta pelatihan mampu melakukan uji fungsi pengamanan gerakan

meluncur

ƒ Peserta pelatihan mampu membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar

pengoperasian gondola

4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung

4.3.1. Definisi

Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi

4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan

Pelatihan pelaksanaan pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung memerlukan sarana dan prasarana, namun khusus pada modul Komunikasi dan Kerjasama di tempat kerja, penekannya lebih kepada pengetahuan yang dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari

4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan

Mengacu pada sifat pelatihan Komunikasi dan Kerjasama di tempat kerja, yang perlu dibangun adalah sikap kerja dalam berkomunikasi. Untuk hal tersebut maka tidak dperlukan peralatan khusus

(20)

4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan

Sama halnya seperti peralatan utama, maka khusus untuk pelatihan pada modul ini, tidak diperlukan peralatan bantu secara spesifik.

4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan

Perangkat lunak yang diperlukan dapat berbentuk materi presentasi yang akan dibawakan oleh instrukstur ketika mengajar dalam kelas. Aplikasi program disesuaikan dengan kebutuhan, namun hal yang utama adalah seluruh materi dapat disampaikan melalui visualisasi yang mempermudah peserta latih menyerap ilmu yang disampaikan.

4.4. Melaksanakan uji coba motor penggerak

Ada beberapa motor yang digunakan dalam gondola yaitu: 1. Traver motor

Mekanik ini diputar oleh motor yang menggerakkan roda traver sehingga gondola dapat berjalan ke kiri dan ke kanan

2. Turn table

Letak turn tabel ada yang berada diantara body dengan support atau base frame, ada pula yang diletakkan diantara arm dengan body pada dasarnya kedua peletakkan tersebut tidak merubah fungsi dari turn table untuk memutar arah arm sesuai dengan kebutuhan pekerjaan

3. Drum winder

Drum winder pada gondola permanen berupa as beralur (alur berfungsi sebagai tempat wire rope digulung) yang dihubungkan dengan motor yang mampu menggerakkan drum tersebut. Untuk mengatur peletakan wire rope pada drum winder dibantu alat bantu yang disebut regulator. Implementasi dari gerakan menggulung dan mengulur wire rope adalah gerakan naik-turunnya keranjang atau platform. Untuk meringankan gerakan drum winder (kerja motor) maka digunakanlah pulley dibeberapa tempat disamping hal tersebut pulley juga memberikan arah wire rope

(21)

4. Teleskopic

Telescopic arm digunakan untuk memanjangkan atau memendekkan jangkauan arm yang digerakkan oleh motor untuk menuju ke lokasi dinding gedung yang akan dibersihkan.

5. Swivel arm

Prinsip swivel arm pada dasarnya sama dengan turn table perbedaan keduanya hanya terletak pada besarnya tenaga motor penggerak. Swivel arm berfungsi untuk memutar platform (keranjang) sesuai dengan posisi pekerjaan yang diinginkan

6. Luffing

Letak mekanik ini dihubungkan antara arm dengan body. Berfungsi untuk mengangkat arm gondola sebagai pengatur jangkauan ataupun kebutuhan lainnya

7. Hubungan kerja setiap mekanik

Dengan adanya beberapa fungsi mekanik yang melekat pada gondola diharapkan semua pekerjaan yang diinginkan dapat tertangani dengan baik. Adapun hubungan kerja mekanik satu dengan mekanik lainnya dapat dilihat antara lain sebagai berikut:

a. Pada saat parkir gondola

Apabila gondola termasuk dalam kategori parkir atas. Aktivkan drum winder untuk menggulung wire rope yang menarik kerjanjang pada level teratas dan dan angkat arm dengan mengaktivkan fungsi luffing. Setelah itu putar arm dengan menggerakkan turn table, maka gondola telah berada pada salah satu posisi parkir.

b. Pada saat kerjanjang pada posisi bergerak naik atau turn maka pergerakan traver ke kiri dan ke kanan dalam keadaan diam dihentikan. hal ini dimaksudkan untuk meinadakan atau mengurangi goncangan yang terjadi dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

8. Motorized hoist

Motorized hoist ini digunakan pada gondola temporary yang fungsinya adalah untuk menaikkan atau menurunkan keranjang gondola. Untuk melakukan uji

(22)

maka jika keranjang gondola tidak bergerak naik atau turun lakukan pengecekan pada motorized hoist untuk mengetahui kerusakan yang terjadi,

misalnya aliran listriknya, roda gigi (gear) dan komponen-komponen di

dalamnya . Jika tidak dapat menemukan kerusakan tersebut lapor pada atasan untuk mendapat arahan atau perintah lebih lanjut.

9. Wire winder

Wire winder ini digunakan pada gondola tipe temporary fungsinya adalah untuk menggulung wire rope secara rapi. Apabila wire rope ini dioperasikan tidak berfungsi maka lakukan pemeriksaan pada komponen- komponennya dan lapor pada atasan untuk melakukan perbaikannya. Mekanik ini diputar oleh motor dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan vertikal hoist (kurang lebih 8 meter/menit).

10. Safety device (Blockstop)

Mekanik ini hanya berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi kemiringan

pada keranjang sebesar 150. Hal ini disebabkan pengunci block stop mulai

bekerja pada kemiringan tersebut. Untuk melakukan uji coba alat ini maka ketika gondola mengalami kemiringan fungsinkan blockstop ini jika ternyata tidak bekerja dengan baik artinya gondola masih meluncur maka periksa komponen-komponen blockstop tersebut untuk mengetahui kerusakannya. Selanjutnya laporkan pada atasan untuk melakukan perbaikan blockstop tersebut.

4.4.1. Sistem kerja gondola pada panel kontrol dipahami sesuai dengan pedoman.

Untuk memahami sistem kerja gondola pada Panel kontrol, maka lebih dahulu harus dipahami panel kontrol berikut bagian-bagiannya. Hal ini dapat dilihat pada gambar (4.1) di bawah ini dengan keterangan-keterangannya. Tipe ini digunakan untuk gondola jenis temporer yang mana panel ini terletak di keranjang gondola.

Adapun cara atau sistem kerja gondola pada panel kontrol akan diterangkan sebagai berikut:

1. Kotak panel seperti pada gambar dibawah

(23)

dalamnya agar tidak terkena air hujan dan lain-lain yang dapat mengganggu kinerja listrik.

2. Tutup panel dimana terdapat beberapa tombol dan kunci untuk pengaman Tutup panel ini berfungsi untuk tutup kotak panel sebagai pelindung instalasi listrik yang ada di dalamnya agar tidak terkena air hujan dan lain-lain yang dapat mengganggu kinerja listrik.

3. Tombol naik untuk menggerakan gondola naik

Tombol ini digunakan untuk menggerakkan gondola ke arah atas gedung menuju lokasi yang dikehendaki. Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol tersebut, jika keranjang gondola tidak naik, lakukan pengecekan pada tombol tersebut, instalasi di dalamnya maupun sekring di dalam panel. Kemudian laporkan pada atasan atas kerusakan yang terjadi untuk dilakukan perbaikan. Pada saat mengaktivkan tombol ini, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus. Ketika keranjang gondola telah sampai kepada lokasi yang diinginkan maka ditekan tombol off untuk menghentikan gondola, kemudian kedua operator gondola mulai membersihkan dinding gedung sesuai dengan target atau jadwal yang telah ditetapkan.

4. Tombol untuk menstabilkan gondola

Tombol ini digunakan untuk menggerakkan menstabilakan gondola pada posisi miring Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol tersebut, jika keranjang gondola tidak bergerak dari posisi miringnya, lakukan pengecekan pada tombol tersebut, instalasi di dalamnya maupun sekring di dalam panel. Kemudian laporkan pada atasan atas kerusakan yang terjadi untuk dilakukan perbaikan. Pada saat mengaktivkan tombol ini, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehinggakeranjang gondola dapat mecapai posisi stabil (rata) pada dinding gedung. Ketika gondola pada posisi stabil maka kedua oeprator gondola melakukan kegiatan

(24)

5. Tombol indikator lamp untuk menunjukkan bahwa aliran listrik telah masuk pada gondola tersebut atau aliran listrik dari gedung telah tersambung pada gondola.

Jika lampu indikator tidak menyalah melakukan pemeriksaan terhadap tombol tersebut, instalasi listrik dan sekring dalam panel. Jika kerusakan tidak bisa diatasi lapor pada atasan untuk dilakukan perbaikan.

6. Tombol selector switch: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah

kanan dan ke arah kiri dan sekaligun untuk menstabilkan gondola.

Tombol ini digunakan untuk menggerakkan gondola ke arah kanan dan kiri gedung menuju lokasi yang dikehendaki. Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol tersebut, jika keranjang gondola tidak bergerak ke kanan dan kiri, lakukan pengecekan pada tombol tersebut, instalasi di dalamnya maupun sekring di dalam panel. Kemudian laporkan pada atasan atas kerusakan yang terjadi untuk dilkukan perbaikan. Pada saat mengaktivkan tombol ini, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus. Ketika keranjang gondola telah sampai kepada lokasi yang diinginkan maka ditekan tombol off untuk menghentikan gondola, kemudian kedua operator gondola mulai membersihkan dinding gedung sesuai dengan target atau jadwal yang telah ditetapkan.

7. Tombol Emergency stop: Tombol untuk mematikan dalam kondisi darurat Cara kerja tombol ini adalah menekan tombol tersebut sehingga gondola yang sedang bergerak dapat berhenti. Hal ini dilakukan pada kondisi darurat, Pada saat mengaktivkan tombol ini, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya memandu gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga keranjang gondola berhenti dengan mulus. Ketika keranjang gondola telah berhenti pada lokasi maka operator gondola dapat menurunkan gondola ke lantai dasar atau menuju lantai atas tergantung jarak yang terdekat. Jika keadaan darurat telah dapat diatasi maka gondola dapat di gerakkan lagi ke lokasi yang dikehendaki guna

(25)

melanjutkan pekerjaan pembersihan yang tertunda.

8. Tombol start: Tombol untuk menghidupkan dan mematikan gondola Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan gondola dalam rangka pengoperasian gondola. Untuk menghidupkan gondola maka operator gondola menekan tombol tersebut sehingga terlihat lampu indikator menyala. Sedangkan mematikan gondola saat gondola sedang beroperasi atau digunakan, operator gondola menekan tombol Off untuk mematikan gondola dan akan terlihat pada lampu indikator.

9. Kunci Pintu panel: Tombol pengaman agar tidak salah digunakan atau menghindari tindakan dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab

Kunci ini digunakan untuk mengunci tutup panel agar tidak terbuka baik saat gondola beroperasi maupaun sedang tidak dioperasikan. Tujuannya adalah untuk menjaga agar pintu panel selalu dalam keadaan tertutup guna menghindari kerusakan instalasi listrik yang ada di dalam panel tersebut.

10. Di dalam panel terdapat kabel-kabel dan sekring instalasi listrik yang berkaitan dengan kerja gerakan gondola yaitu gerakan naik, turun, kiri, kanan dan menstabilkan gondola, menghidupkan dan mematikan gondola.

Setelah memahami komponen panel maka selanjutnya memahami sistem kerja panel sesuai pedoman

(26)

Gambar 4.1. Tombol dan kabel pada panel

Tombol naik

Tombol Turun

Indikator lamp

Selector Switch (Kanan, Kiri dan stabilizer)

Emergency Stop

Tombol Start

(27)

Untuk memahami Sistim kerja gondola sesuai dengan buku manual maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memahami buku pedoman dari pabrik atau petunjuk atasan

Operator gondola memahami atau mempelajari pedoman buku gondola, manual, brosur atau pedoman yang tentang pengoperasian panel kontrol gondola.

2. Mempelajari daya listrik

Instalasi listrik diperiksa sebelum dioperasikan, yaitu mengenai daya listrik yang tersedia, sumbernya, instalasinya, kabel utama dan pembumiannya. 3. Mempelajari putaran motor atau RPM

Operator gondola perlu memahami atau mempelajari buku pedoman tau manual tentang putaran atau RPM motor - motor yang ada pada gondola termasuk cara pengopersiannya

4. Mempelajari daya angkut motor sesuai name plate

Operator gondola harus mempelajari atau mengetahui dengan pasti dayan angkut motor sehingga dalam pengoperasian gondola tidak terjasdi beban berlebih.

5. Memahami fungsi dioda untuk break

Operator gondola harus tahu fungsi dioda untuk break sehingga tidak salah pengoperasian.

6. Uji coba panel control

Tombol-tombol yang ada pada panel control diuji coba, yaitu tombol untuk On Off, menggerakkan naik turun, ke kiri ke kanan dan gerakan menstabilkan gondola

4.4.2. Sakelar utama (power Switch) di “On” sehingga arus ke sistem masuk ditandai lampu menyala pada kontrol power

Untuk meng On kan/menghidupkan gondola, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tekan tombol saklar utama untuk menghidupkan gondola

(28)

a. Ada kabel yang lepas, perbaikannya adalah dengan menyambung kembali kebel yang lepas tersebut. Namun jika kabel ini tidak dapat disambung lagi lapor pada atasan untuk dilakukan perbaikan atau penggantian kabel.

b. Sekring putus, perbaikannya adalah mengganti sekring yang putus dengan sekring baru. Selanjutnya lapor pada atasan hasil perbaikan tersebut untuk mendapat perintah dan arahan lebih lanjut.

c. Sambungan kabel utama pada sistem gondola ada yang kendor atau tidak tepat, Jika hal ini terjadi maka segera kencangkan kembali sambungan tersebut dengan tepat, sehingga sistim listrik gondola dapat berfungsi dengan baik. Laporkan hasilnya pada atasan untuk mendapat perintah dan arahan lebih lanjut.

2. Lihat lampu indikator menyala atau tidak

Jika lampu indikator tidak menyala, periksa bolamnya, instalasi atau sekringnya (MCB ). Beberapa kerusakan yang mungkin terjadi didalam lampu indikator yang mungkin terjadi:

a) Bolam lampu indikator putus, perbaikan yang dilakukan adalah mengganti bolam lampu yang putus dengan bolam yang baru

b) Instalasi ke arah indikator lamp ada yang putus, perbaikan yang dilakukan dengan cara menyambung atau mengganti instalasi yang baru. Laporkan hasilnya pada atasan untuk mendapat perintah dan arahan lebih lanjut.

c) Kabel ke lampu indikator ada yang kendor, perbaikan yang dilakukan adalah mengencangkan kabel yang kendor, jika lampu indikator tidak menyala maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah dan arahan lebih lanjut.

3. Gondola bekerja atau tidak

Jika gondola tidak bekerja, periksa kemungkinan kerusakan yang terjadi dan lakukan perbaikan. Beberapa kerusakan pada panel gondola yang mungkin terjadi adalah:

(29)

b. Sekring putus

c. Sambungan kabel utama pada sistem gondola ada yang kendor atau tidak tepat

d. Gangguan atau kerusakan pada motor

Jika operator gondola berhasil melakukan perbaikan atas gangguan-gangguan ini dengan mengikuti langkah – langkah seperti diuraikan sebelumnya, laporkan pada atasan untuk mendapat perintah atau arahan lebih lanjut. Jika operator gondola tidak berhasil melakukan perbaikan segera lapor pada atasan untuk dilakukan perbaikan.

4. Bila gondola bekerja tetapi lampu indikator tidak menyala maka perbaiki lampu indikator

Gondola dapat bekerja atau berfungsi tetapi lampu indikator tidak menyala, maka periksa dari kemungkinan kerusakan yang terjadi, misal bolamnya putus, intsalasi lepas, MCB (sekring) putus.

4.4.3. Tombol kendali (remote control) ditekan sesuai petunjuk penggunaan

Tombol kendali berupa remote kontrol dugunakan untuk gondola jenis permanen atau telescopis yang lokasinya berada di lantai atap. Di dalam tombol kendali (remote control) terdapat beberapa tombol yaitu:

(a) Tombol Up: Tombol ini berfungsi untuk menaikkan gondola (b) Tombol down: Tombol ini untuk menurunkan gondola

(c) Tombol East: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah Timur (d) Tombol West: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah Barat (e) Tombol North: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah Utara (f) Tombol South: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah selatan Untuk menekan tombol kendali dilakukan langkah sebagai berikut : 1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali

Untuk gondola permanen dengan mobile car, tombol kendali terletak pada

(30)
(31)

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola

Untuk menggerakkan gondola ke kiri ke kanan atau menggeser gondola maka tekan tombol kendali atau remotre control gerakan ke kiri dan ke kanan.

Gambar 4.3. Tombol-Tombol Kendali

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki

Selanjutnya dengan tombol kendali tersebut, gondola diarahkan ke lokasi atau posisi dinding yang dikehendaki untuk dibersihkan. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga

(32)

gondola telah sampai kepada lokasi yang diinginkan maka ditekan tombol off untuk menghentikan gondola, kemudian kedua operator gondola mulai membersihkan dinding gedung sesuai dengan target atau jadwal yang telah ditetapkan.

4. Menonaktifkan tombol atau remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki Bila gondola sedang bekerja kemudian ingin dimatikan ( non aktif ) maka

tekan tombol atau remote kontrol untuk mengnon aktifkan. Pada saat mengnon aktifkan tombol ini, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4.4.4. Tombol kendali (remote control) gerakan turun ditekan sehingga pesawat gondola bergerak turun, jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan

Tombol kendali digunakan untuk gondola temporary lokasinya terpasang di keranjang gondola sedangkan remote kontrol digunakan untuk gondola permanen yang lokasinya berada di lantai atap. Secara garis besar cara mengoperasikan tombol kendali mapun remote control hampir sama hanya penempatan dan tanda-tanda yang digunakan berbeda.

Untuk Menekan tombol kendali gerakan turun dilakukan langkah sebagai berikut:

1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali

Untuk memastikan bahwa kondisi remote controle atau tombol dalam keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola

Gondola digerakkan turun dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan turun. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti: sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,

(33)

kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki

Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan dibersihkan. Gondola digerakkan turun dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan turun. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan

terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:

sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki

Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian gondola. Jika tujuannya untuk mengakhiri pengoperasian gondola maka setalah gondola mencapai lantai dasar atau mencapai lantai atap maka dilakukan langkah-langkah pengakhiran operasi gondola yang akan di terangkan pada bab berikutnya. Namun jika tujuan menonaktifkan gondola ini masih dalam rangka untuk membersihkan dinding gedung, maka setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka gondola dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai membersihkan dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang

(34)

mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus

Gambar 4.3. Tombol kendali (remote control) pada gondola

4.4.5. Tombol kendali (remote control) gerakan naik ditekan sehingga pesawat gondola bergerak naik. Jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan

Salah satu fungsi tombol kendali (remote control) adalah untuk

menggerakkan gondola naik. Sebelum gondola dioperasikan perlu di periksa

lebih dahulu kondis atau kinerja tombol kendali (remote control). Sehingga

jika ditemui adanya kelainan atau gangguan terhadap tombol kendali (remote control) yang berdampak pada pengoperasian gondola dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu.

Untuk menekan tombol kendali gerakan naik dilakukan langkah sebagai berikut:

(35)

1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali

Untuk memastikan bahwa kondisi remote controle atau tombol dalam keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol atau tombol untuk menggeser posisi gondola

Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti: sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki

Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan

terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:

sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki

Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju

(36)

gondola. Jika tujuannya untuk mengakhiri pengoperasian gondola maka setalah gondola mencapai lantai dasar atau mencapai lantai atap maka dilakukan langkah-langkah pengakhiran operasi gondola yang akan di terangkan pada bab berikutnya. Namun jika tujuan menonaktifkan gondola ini masih dalam rangka untuk membersihkan dinding gedung, maka setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka gondola dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai membersihkan dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4.4.6. Tombol kendali (remote control) gerakan samping ke kiri dan ke kanan ditekan sehingga pesawat gondola bergerak jika berfungsi dengan baik tombol dimatikan

Gerakan ke kanan dan ke kiri gondola dieperlukan untuk mencapai lokasi yang dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung. Untuk itu perlu dilakukan uji coba fungsi tombol kendali atau remote control ini apakah bekerja dengan baik sebelum gondola dioperasikan. Dengan demikian jika terjadi sistem gangguan tidak berfungsinya tombol kendali maupan remote control maka dilakukan perbaikan sehingga berfungsi dengan baik.

Untuk menggerakkan gondola ke arah kiri kanan dilakukan dengan cara menekan tombol kendali atau remote control gerakan samping dilakukan langkah sebagai berikut:

1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali

Untuk memastikan bahwa kondisi remote control atau tombol dalam keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola

(37)

dengan menekan remote control atau tombol gerakan kiri kanan. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti: sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki

Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan

terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:

sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendak

Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian gondola. Jika tujuannya untuk mengakhiri pengoperasian gondola maka setalah gondola mencapai lantai dasar atau mencapai lantai atap maka dilakukan langkah-langkah pengakhiran operasi gondola yang akan di terangkan pada bab berikutnya. Namun jika tujuan menonaktifkan gondola ini masih dalam rangka untuk membersihkan dinding gedung,

(38)

dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai membersihkan dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4.5. Melaksanakan uji coba fungsi “Blocstop Wire Rope” untuk menstabilkan gerakan gondola

Blockstop adalah bagian dari alat atau perlengkapan sistem keselamatan gondola yaitu untuk menstabilkan gerakan gondola ataupun mengerem gerakan gondola yang meluncur. Oleh karena itu fungsi blockstop pada gondola sangat penting untuk menjaga keselamatan operator gondola khusunya maupun orang lain yang berada dibawah lokasi pengoperasian gondola. Maka dari itu perlu dilakukan uji coba terhadap fungsi blockstop sebelum gondola dioperasikan,

sehingga jika ditemui adanya gangguan pada blockstop tersebut dapat segera

diperbaiki agar berfungsi dengan baik. Untuk melaksanakan uji coba fungsi blockstop dilakukan seperti angkah - langkah dibawah ini.

4.5.1. Tombol kendali (remote control) gerakan turun ditekan sehingga pesawat gondola bergerak turun sehingga “Blocstop Wire Rope bekerja baik

Untuk menekan tombol kendali (remote control) gerakan turun

dilakukan langkah sebagai berikut:

1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali

Untuk memastikan bahwa kondisi remote control atau tombol dalam

keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola

Gondola digerakkan turun dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki

dengan menekan remote control atau tombol gerakan turun. Namun jika

(39)

tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti: sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki

Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan

terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:

sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki

Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian gondola. Jika tujuannya untuk mengakhiri pengoperasian gondola maka setalah gondola mencapai lantai dasar atau mencapai lantai atap maka dilakukan langkah-langkah pengakhiran operasi gondola yang akan di terangkan pada bab berikutnya. Namun jika tujuan menonaktifkan gondola ini masih dalam rangka untuk membersihkan dinding gedung, maka setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, gondola dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk

(40)

dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4.5.2. Tombol kendali (remote control) gerakan naik ditekan sehingga pesawat gondola bergerak naik sehingga “Blockstop Wire Rope” bekerja baik

Untuk menekan tombol kendali (remote control) gerakan naik

dilakukan langkah sebagai berikut

1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali

Untuk memastikan bahwa kondisi remote controle atau tombol dalam keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola

Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti: sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki

Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan

terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:

sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan

(41)

kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki

Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian gondola. Setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka gondola dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai membersihkan dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4.5.3. Fungsi kerja “Blockstop Wire Rope” diperhatikan agar selalu bekerja baik dalam menstabilkan gondola

Fungsi kerja blockstop wire rope adalah untuk mengerem atau

menghentikan gerakan gondola yang meluncur kebawah agar terkendali dengan baik sehingga tidak menimbulkan kecelakaan bagi operator gondola khusunya maupun menimbulkan kerusakan pada dinding gedung serta kerugian yang bisa terjadi karena adanya benda-benda atau orang di bawah area pengoperasian gondola. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap blockstop dan diamati kinerjanya untuk memastikan bahwa blockstop wire rope berfungsi dengan baik.

(42)

Untuk mengamati/mengecek fungsi kerja Blockstop Wire Rope dilakukan sebagai berikut :

1. Gondola di miringkan ke salah satu sisi sekitar 150

2. Jika setelah posisi miring gondola masih meluncur kebawah berarti blockstop tidak berfungsi dengan normal. Segera lakukan pengecekan blockstop wire rope untuk mengetahui kerusakan yang terjadi. Kemudian lapor pada atasan untuk melakukan perbaikan blockstop tersebut.

3. Jika pada posisi miring gondola bisa berhenti berarti blocstop berfungsi dengan baik.

4. Jika blocstop tidak berfungsi maka gondola tidak boleh dioperasikan,

karena itu segera lakukan perbaikan sehingga blockstop dapat berfungsi dengan baik, kemudian lapor pada atasan untuk melakukan perbaikan blockstop tersebut.

4.6. Melakukan uji fungsi pengamanan gerakan meluncur

Seperti diketahui gerakan gondola jika mengalami gangguan akan meluncur sehingga perlu dilakukan pengamanan agar tidak membahayakan keselamatan operator gondola. Oleh karena itu perlu dilakukan uji fungsi lebih dahulu terhadap komponen-komponen fungsi pengamanan gerakan meluncur ini agar ketika gondola dioperasikan fungsi pengaman gerakan meluncur bekerja dengan baik.

Adapun uji fungsi ini dilakukan dengan menekan tombol kendali (remote control)

untuk gerakan naik turun, menekan tombol kendali (remote control) untuk

menghentikan pada gondola pada ketinggian tertentu, dan motor penggerak (motor hoist).

4.6.1. Gerakan naik atau turun dilakukan dengan menekan tombol kendali (remote control)

Untuk melakukan gerakan naik atau turun dilakukan sebagai berikut : 1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali yang terkait. Untuk memastikan bahwa kondisi remote controle atau tombol dalam

(43)

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola

Gondola digerakkan naik turun dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik turun. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti: sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendak

Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan

terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:

sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak, kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki

Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian gondola. Setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka gondola dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai

(44)

seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4.6.2. Gondola diberhentikan pada ketinggian yang aman dari permukaan tanah dengan ketinggian sesuai panjang gondola Tujuan gondola untuk diberhentikan pada ketinggian yang aman dari permukaan tanah dengan ketinggian sesuai panjang gondola adalah akan melakukan uji coba apakah fungsi pengaman peluncur bekerja dengan baik. Oleh karena itu setelah gondola mengalami uji coba gerakan yaitu gerakan naik, turun, kanan, kiri dan menstabilkan maka berikutnya adalah menguji fungsi alat pengaman tersebut. Alat pengaman peluncur ini sangat penting karena apabila alat pengaman ini tidak berfugsi tidak baik maka sangat membahayakn bagi operator godnola khususnya maupun pihak-pihak lain pada umumnya. Untuk melakukan uji alat peluncur tersebut dilakukan dengan cara:

a. Menurunkan atau memiringkan gondola pada ketinggian/kemiringan tertentu.

b. Aktivkan fungsi pengaman untuk menghentikan gerakan meluncur gondola.

c. Apabila gondola berhenti maka fungsi alat tersebut bekerja dengan baik. d. Apabila fungsi pengaman tersebut diaktivkan ternyata gondola masih

meluncur maka dapat disimpulkan bahwa fungsi pengaman gondola ini tidak bekerja dengan baik. Dalam hal demikian maka fungsi pengaman ini tidak boleh digunakan dan segera lapor atasan untuk mendapat arahan atau perintah dari atasan.

e. Ikuti perintah atau arahan dari atasan untuk melakukan tahapan berikutnya.

Untuk menghentikan gondola pada ketinggian yang aman dari permukaan tanah, akan diperhitungkan dengan panjang gondola. Jika panjang gondola adalah 2-3 meter, maka ketinggian yang aman adalah 0,5 m + 2 m = 2,5 meter dari permukaan tanah.

(45)

4.6.3. Motor penggerak (motor hoist) dipastikan tidak ada bunyi untuk memastikan rem pengaman didalamnya bekerja dengan baik Bunyi-bunyi yang tidak standar (tidak lazim) dari pada motor

penggerak /motor hoist menunjukkan adanya kelainan atau kerusakan.

Untuk memastikan tidak ada bunyi-bunyi yang tidak lazim pada motor penggerak, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Hidupkan motor penggerak atau motor hoist.

2. Dengarkan apakah ada bunyi-bunyi yang berisik, kasar

Teliti bunyi-bunyi maupun getaran yang terjadi, apakah wajar atau karena ada kerusakan.

3. Jika terjadi bunyi seperti no.2 maka perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan.

Sebelum dilakukan perbaikan atas bunyi-bunyi dan getaran yang terjadi pada motor hoist, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Jika perbaikan tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk dilakukan perbaikan lebih lanjut

4. Jika terjadi getaran dicek dan diperbaiki

Getaran yang terjadi diperiksa penyebabnya, kemudian lakukan perbaikan.

Hasil pemeriksaan dilaporkan pada atasan, jika menurut penilaian atasan ternyata tidak memenuhi syarat pengoperasian gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan, selanjutnya segera dilakukan perbaikan. Jika menurut penilaian atasan ternyata hasil pemeriksaan telah memenuhi syarat pengoperasian gondola, maka dapat dilakukan pada tahap berikutnya.

4.7. Membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar pengoperasian gondola Semua hasil uji coba yang telah dilakukan oleh operator gondola sebelum mengoperasikan gondola harus dibuat laporan secara tertulis pada atasan untuk mendapat persetujuan dari atasan. Apabila atasan menilai bahwa berdasarkan

(46)

berikutnya. Namun jika atasan berpendapat bahwa hasil laporan menunjukkan gondola tidak layak dioperasikan maka tidak boleh dilakukan pengoperasian gondola dan selanjutnya dilakukan perbaikan atas kerusakan atau gangguan yang terjadi.

4.7.1. Catatan uji fungsi motor listrik, blockstop, dan pengaman gerakan luncuran gondola, dibuat dengan menggunakan daftar simak (Check List) sesuai dengan POS yang diberlakukan

Operator gondola membuat laporan hasil uji fungsi motor listrik, blockstop, dan pengaman gerakan luncuran gondola dengan menggunakan

daftar simak atau checklist di bawah ini.

Daftar simak uji fungsi

Motor listrik, blockstop dan pengaman gerakan luncur

No Nama Alat Hasil Uji Fungsi Keterangan Berfungsi Baik Tidak Berfungsi Baik

1. Motor Listrik

2. Blockstop

3. Pengaman gerak luncuran

Persetujuan Atasan Jakarta,

Tanggal:..,...,...

Nama Atasan Nama Operator

Hasil uji coba ini dilaporkan pada atasan, jika atasan menilai telah memenuhi syarat untuk pengoperasian gondola, maka dilakukan kegiatan tahap berikutnya. Namun jika atasan menilai belum memenuhi syarat pengoperasian gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan, kemudian segera lakukan perbaikan.

(47)

4.7.2. Catatan hasil uji coba dikonsultasikan dengan atasan dan diarsip dengan SOP atau prosedur kerja yang berlaku

Catatan hasil uji coba fungsi motor listrik, bloc stop dan pengaman gerakan luncuran yang telah disusun oleh operator gondola dikonsultasikan kepada atasannya. Jika menurut penilaian atasannya laporan atau catatan tersebut sudah benar maka catatan tersebut ditandatangani oleh operator gondola dan atsannya. Namun jika atasannya menilai bahwa catatan atau laporan yang dibuat oleh operator gondola ternyata masih terdapat kesalahan, maka operator gondola harus memperbaikinya sampai benar. Setelah catatan atau laporan tersebut ditandatangani oleh operator gondola dan atasannya. Selanjutnya laporan atau catatan ini diarsipakan secara rapi dan disimpan ditempat yang aman serta mudah dimbil oleh yang berwenang sewaktu-waktu diperlukan.

(48)

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar

b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar

c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.

d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda .

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk deperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama beserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

(49)

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman belajar ini. Sumber-sumber tersebut meliputi :

1. Buku referensi (text book) / buku manual servis

2. Lembar kerja

3. Contoh form-form check list

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu. Dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

1. Judul/Nama Pelatihan : Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian

Gondola

2. Kode Program Pelatihan : F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

NO UNIT

KOMPETENSI KODE UNIT

DAFTAR PERALATAN

DAFTAR

BAHAN KETERANGAN

Gambar

Gambar 4.1. Tombol dan kabel pada panel
Gambar 4.2. Tombol Kendali dan kabel-kabel dalam panel
Gambar 4.3. Tombol-Tombol Kendali
Gambar 4.3. Tombol kendali (remote control) pada gondola

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, walaupun ada orang tua yang mendampingi anak untuk belajar di rumah, peran guru ঞ7-h7-r-|7b]-mঞh-moѴ;_ou-m]|†-ĺ";0-]b-m0;v-uou-m] tua memiliki

Fenobarbital bersifat penginduksi enzim sehingga dapat meningkatkan laju metabolisme fenitoin, shg V maks meningkat, & [ ] saat steady state akan menurun... •

Gambar memperlihatkan banyak reseptor asetilkolin yang sangat kecil dalam mebran serabut otot ini merupakan kanal ion bergerbang asetilkolin, dan kanal ion

01 Untuk mencegah kemungkinan bagi debitur melakukan tindakan terhadap kekayaan debitur sehingga dapat merugikan kepentingan kreditur dalam rangka

Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2001 tentang Paten, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Syuhendri (2017) untuk meningkatkan pemahaman konsep dan meremediasi konsep dengan menggunakan TPK mendapatkan bahwa

Nomor (12) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak dalam hal yang menandatangani surat permohonan perpanjangan jangka waktu pelunasan pembayaran pajak bagi Wajib Pajak

Disaat perusahaan sudah tidak mampu menjalankan roda kegiatannya maka kewajiban pihak manajemen untuk mencari solusi.Salah satu solusi yang bisa diambil oleh pihak