• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN

SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

Laras Pujianti1 (Pujianti.laras@gmail.com) Siti Fadjarajani2 (sfadjarajani2000@yahoo.com)

Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT

LARAS PUJIANTI. The Impact of Tourism Activity Against Community Economies Kampung Naga In Neglasari Village District of Tasikmalaya Regency. Geography Education Program. Faculty Of Teacher Training and Education Siliwangi university.

This research is motivated by the affecting tourism activities on the economy Kampung Naga society in Neglasari Salawu Tasikmalaya District. Besed on this an issue of concern, namely: (1) how the people in Kampung Naga tourism activities Neglasari Salawu Tasikmalaya District, and (2) how the impacts of tourism activities on the economic condition of the people of Kampung Naga Neglasari Salawu District of Tasikmalaya District. The hypothesis in this study were (1) tourism activitiesin Kampung Naga is a cultural tour of the indigeneos villages and the unique culture of the local community (2) the impack of tourism on the economic condition of the people of Kampung Naga Neglasari Salawu Tasikmalaya District is able to add jobs and increase business opportunities income. This study used quantitative descriptive method, with random sampling techniques are drawn randomly using the proportionate stratified random sampling technique and purposive sampling, data processing techniques in this study using percentage analysis. The result showed that the tourism activity in the traditional village of Kampung Naga is 61,11% of the respondents, the unique culture of the local community respondents 50,00%. The impact of tourism activity on the economic conditions of the people of Kampung Naga Salawu Tasikmalaya District is working with business opportunities respondents 51,85% and can increase the income of the people of Kampung Naga with 83,33% of the respondents.

Keywords: Tourism, Economic Conditions, Kampung Naga

1

Mahasiswa Pendidikan Geografi, FKIP Universitas Siliwangi 2

(2)

2 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

ABSTRAK

LARAS PUJIANTI. 2015, “Dampak Kegiatan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Kabupaten Tasikmalaya”. Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Penelitian dilatarbelakangi masalah tentang kegiatan pariwisata yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat Kampung Naga di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi pokok permasalahan, yaitu: (1) bagaimanakah kegiatan pariwisata masyarakat Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, serta (2) bagaimanakah dampak dari adanya kegiatan pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Sakawu Kabupaten Tasikmalaya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) kegiatan pariwisata di Kampung Naga merupakan wisata budaya tentang kampung adat dan keunikan budaya masyarakat setempat (2) dampak kegiatan pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya adalah dapat menambah peluang usaha pekerjaan dan meningkatkan pendapatan. Peneltian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik random sampling yang ditarik secara acak menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan purposive sampling, dengan teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pariwisata di Kampung Naga adalah kampung adat responden 61,11%, keunikan budaya masyarakat setempat responden 50,00%. Dampak kegiatan pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat Kampung Naga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya adalah peluang usaha kerja dengan responden 51,85% dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Kampung Naga dengan responden 83,33%.

Kata Kunci : Pariwisata, Kondisi Ekonomi, Kampung Naga

PENDAHULUAN Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan, sehingga perlu diupayakan pengembangan produk-produk yang mempunyai keterkaitan dengan sektor pariwisata. Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam indonesia.

(3)

3 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

Kemanfaatan disini bukan bearti merubah secara total, tetapi lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan potensi yang ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.

Daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu tujuan wisata (Suwantoro, 2004:19). Objek daya tarik wisata merupakan dasar dari kepariwisataan, tanpa adanya suatu daya tarik di suatu wilayah, kepariwisataan sulit untuk dikembangkan. Pariwisata biasanya akan dapat lebih berkembang atau dikembangkan jika di suatu daerah terdapat lebih dari suatu jenis objek dan daya tarik wisata (Marpaung, 2000: 41).

Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana, promosi yang terencana dan teratur, dan dukungan dari pemerintah terhadap obyek wisata . karena hal-hal tersebut juga sangat diperlukan untuk mendukug dari pengembangan obyek wisata.

Demikian juga, dengan salah satu daerah tujuan wisata yang terdapat di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yaitu kawasan obyek wisata budaya Kampung Naga yang terletak di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Dengan kondisi tersebut berdampak bagi masyarakat Kampung Naga karena dengan adanya kegiatan pariwisata di Kampung Naga dapat berdampak postif bagi masyarakat yaitu adanya peluang usaha bagi masyarakat Kampung Naga dan sekitarnya yang bisa menaikan pendapatan mereka. Untuk meningkatkan obyek wisata budaya Kampung Naga ini maka pengelola wisata dan masyarakatnya harus lebih aktif menjaga dan melestarikan budaya di Kampung Naga. Adanya peningkatan kunjungan wisatawan dan aktifitas parawisata yang berlangsung di dalam kawasan secara tidak langsung telah menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan-kehidupan sosial, ekonomi masyarakat setempat.

Kampung Naga ini rata-rata masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin, namun tidak sedikit juga masyarakat di kampung Naga ini yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pariwisatanya. Dengan adanya kegiatan pariwisata di kampung Naga ini masyarakat lebih aktif dalam melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan pariwisata, contoh halnya ada beberapa keluarga yang ada di kampung Naga

(4)

4 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

mempunyai aktivitas mengelola kerajinan tangan, dimana hal itu sangat membantu terhadap perekonomian mereka, ada juga yang menjadi pedagang kerajinan, pedagang makanan dan minuman. Adapun aktivitas lainnya selain menjadi pengrajin banyak pula yang menjadi pemandu wisata (guide). Awalnya hanya segelintir penduduk kampung Naga yang tertarik untuk menjadi pemandu wisata, namun dengan berjalannya waktu dan dengan majunya industri pariwisata maka penduduk kampung Naga lebih responsif dalam aktivitas sebagai pemandu wisata. Hal ini menjadi potensi dalam perekonomian masyarakat kampung Naga serta menunjang dalam dampak positif industri pariwisata.

Atas dasar uraian permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Dampak Kegiatan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Kampung Naga di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya”.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui kegiatan pariwisata di Kampung Naga di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. (2) Untuk mengetahui dampak kegiatan pariwisata terhadap kondisi ekonomi Masyarakat Kampung di Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.

METODE PENELITIAN

Menurut Ahman Sya (2011:47). metode adalah suatu cara untuk memecahkan masalah dan metode deskriftif kuantitatif adalah metode yang dipakai untuk mengkaji dan menganalisis berbagai data, gejala dan peristiwa yang ada dan terjadi sekarang ini pada permukaan bumi. Metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Dalam penelitian penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang mengolah dan menginterprestasikan data yang berbentuk angka dengan perhitungan yang bersifat matematik, dikenal juga dengan metode analisa statistik (Sumaatmadja, 1981:115)

Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, peneliti bertujuan untuk mengkaji tentang “Dampak Kegiatan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Kampung Naga di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten

(5)

5 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

Tasikmalaya” dengan cara mengumpulkan data, menyusun, dan mengklasifikasikan data tersebut sehingga mempunyai arti dan makna.

PEMBAHASAN

1. Kegiatan Pariwisata di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya merupakan Wisata Budaya tentang Kampung Adat dan Keunikan Budaya Masyarakat Setempat

Kegiatan pada hakikatnya adalah aktifitas, usaha dan pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi suatu tujuan. Di objek pariwisata Kampung Naga ini ada beberapa kegiatan masyarakat yang menunjang ke dalam aspek pariwisata. Objek pariwisata Kampung Naga ini berada di wilayah Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya berbatasan dengan kota Garut. Dalam kegiatan pariwisata Kampung Naga terlebih dahulu harus diketahui kegiatan-kegiatan masyarakat Kampung Naga. Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi kegiatan pariwisata Kampung Naga adalah sebagai berikut :

a. Kampung Adat

Kampung Naga merupakan kampung yang berbeda dengan kampung yang lain. Karena bentuk rumah-rumah yang mempunyai ciri khas ini membuat Kampung Naga mempunyai nilai seni yang tinggi dimana keberadaannya selalu ingin di lihat oleh para pengunjung dan arsitektur. Keadaan rumah di Kampung Naga sangatlah alami dan selalu memanfaatkan kekayaan alam yang berada di sekitar wilayah Kampung Naga, seperti kayu yang digunakan untuk rumah mereka, injuk, dan alang-alang yang digunakan untuk bagian atap rumahnya. Tanpa ulasan cat berwarna rumah-rumah di Kampung Naga hanya memakai kapur putih saja atau pernis untuk setiap dinding rumahnya agar terlihat lebih rapih, tidak ada aliran listrik yang masuk ke Kampung Naga karena masyarakat Kampung Naga menghindari adanya kesetrataan sosial antara masyarakat Kampung Naga, dan apabila malam tiba masyarakat Kampung Naga hanya memakai obor untuk menerangi rumahnya. Begitupun dengan alat-alat yang selalu dipakai oleh masyarakat Kampung Naga semuanya serba alami dan tradisional, alat masak disana hanya memakai tungku yang di buat dari batu

(6)

6 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

dengan kayu-kayu bekas dan korek api untuk menghidupkannya. Disamping gaya hidup dan pola kebersamaan mereka yang sangat kuat, ada keunikan yang tak kalah menariknya berupa struktur bangunan tempat tinggal mereka yang memikiki ciri khas tersendiri dan semuanya memiliki aturan-aturan yang harus di turuti oleh semua masyarakat Kampung Naga, dari tata letak dan arah rumahnya juga semua rata-rata sama. Bangunan rumahpun di buat model panggung dengan tinggi 50 cm dari tanah.

b. Keunikan Budaya Masyarakat Setempat

Keunikan budaya Kampung Naga merupakan salah satu kegiatan yang ada di Kampung Naga karena adat istiadatnya yang begitu kuat dari zaman dahulu dan turun temurun sampai sekarang, masyarakat Kampung Naga sangat memegang teguh adat istiadatnya tanpa ada yang berubah sedikitpun, meskipun di zaman yang modernisasi sekarang ini tidak membuat kebiasaan atau budaya di Kampung Naga berubah. Contoh halnya upacara adat yang sering dilakukan dalam waktu-waktu tertentu, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Kampung Naga. Kemudian kesenian-kesenian yang ada di Kampung Naga dan pakaian sehari-hari maupun pakaian adat yang masyakat kenakan untuk upacara adat. Keunikan budaya yang ada di Kampung Naga ini cocok dijadikan salah satu warisan budaya Indonesia, yang mana di beberapa daerah lain juga terdapat keunikan-keunikan budaya seperti ini. Hal ini yang membuat banyaknya parasiswa dan mahasiswa dari berbagai daerah datang mengunjungi Kampung Naga sebagai salah satu pengetahuan budaya Indonesia.

Dengan berbagai kegiatan pariwisata di Kampung Naga diharapkan pihak-pihak yang berkepentingan mampu mengoptimalkan potensi yang ada, sehingga mampu menjadikan objek wisata Kampung Naga sebagai objek wisata unggulan Kabupaten Tasikmalaya.

2. Dampak Kegiatan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Kampung Naga Desa Negalasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya a. Menambah peluang usaha

Kampung Naga merupakan salah satu tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Dengan adanya potensi-potensi dalam uraian di atas membuat masyarakat Kampung Naga memiliki mata pencaharian tambahan atau

(7)

7 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

peluang usaha yang dapat dijadikan pekerjaan sampingan mereka selain sebagai petani. Adanya kegiatan pariwisata membuat dampak positif bagi masyarakat Kampung Naga, mereka bisa membuka usaha tambahan yang menunjang kedalam apek pariwisata. Peluang usaha tersebut bisa dengan berbagai macam pekerjaan yang mereka lakukan diantaranya sebagai pengrajin kerajinan tangan asli masyarakat Kampung Naga, berdagang makanan atau minuman yang disediakan buat para pengunjung yang datang, membuka toko berbagai pernak-pernik kerajinan tangan yang bisa dijadikan oleh-oleh pengunjung untuk di bawa pulang, menjadi guide atau pemandu wisata untuk para pengunjung yang datang baik pengunjung dalam negeri maupun luar negeri bagi masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas. Dengan adanya berbagai usaha tersebut masyarakat Kampung Naga tidak sedikit yang membuka usaha-usaha dagang dan lain-lain sebagai mata pencaharian sampingan mereka, karena peluang usahanya cukup menjanjikan sehingga dapat menambah pendapatan mereka.

b. Meningkatkan pendapatan masyarakat

Dengan berbagai uraian di atas sudah di jelaskan mengenai potensi dan peluang usaha yang ada di Kampung Naga, adanya kegiatan pariwisata ini membuat banyak dampak positif bagi masyarakat Kampung Naga, dengan adanya kegiatan pariwisata tersebut membuat masyarakat memiliki pekerjaan sampingan ataupun pekerjaan tetap. Mata pencaharian utama masyarakat Kampung Naga adalah sebagai petani yang mana sebagian hasil dari panen padi dijual namun sebagian lagi untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka. Kini dengan dijadikannya objek pariwisata Kampung Naga ini masyarakatpun bisa menambah dan menaikan tingkat perekonomian mereka dengan cara berbagai pekerjaan yang menunjang kedalam aspek pariwisata. Hal ini yang menjadi dukungan dari adanya kegiatan parawisata di Kampung Naga terhadap ekonomi masyarakat Kampung Naga yang akan menunjang kedalam aspek perekonomian mereka. Pariwisata Kampung Naga ini sudah terkenal di dalam Negeri maupun luar Negeri. Dalam satu bulan kurang lebih ada seribu pengunjung yang datang ke Kampung Naga, baik itu pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Kampung Naga cukup berkembang dengan pesat

(8)

8 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

banyaknya pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia dan dari luar negeri membuat Kampung Naga semakin terkenal di dalam negeri ataupun di luar negeri itu sendiri. Banyaknya artikel tentang Kampung Naga dan pembuatan buku-buku tentang Kampung Naga membuat semua orang penasaran dan ingin datang mengunjungi Kampung yang terkenal dengan kekhasan rumah adatnya dan keunikan budaya serta adat istiadatnya. Hal ini sangat menguntungkan bagi masyarakat Kampung Naga, karena dengan adanya kegiatan pariwisata ini membuat masyarakat mempunyai pekerjaan sampingan selain sebagai petani. Mereka bisa membuka usaha sendiri yang akan menguntungkan mereka baik itu dengan menjadi pengrajin berbagai pernak-pernik ciri khas Kampung Naga, menjual berbagai kerajinan tangan, berdagang makanan dan minuman,menjadi tukang parkir, pemandu wisata bagi para pengunjung yang datang, dan lain-lain. Dengan begitu mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih yang akan meningkatkan perekonomian mereka.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis tentang Dampak Kegiatan Pariwisata Terhadap Ekonomi Masyarakat Kampung Naga di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan pariwisata di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya merupakan wisata budaya tentang:

a. Kampung adat

Kampung Naga merupakan kampung yang berbeda dengan kampung yang lain. Karena bentuk rumah-rumah yang mempunyai ciri khas ini membuat Kampung Naga mempunyai nilai seni yang tinggi dimana keberadaannya selalu ingin di lihat oleh para pengunjung dan arsitektur. Adapun dari hasil penelitian menyatakan, dari 33 responden dengan presentase sebanyak 61,11% masyarakat Kampung Naga berpendapat bahwa yang menjadi kegiatan pariwisata di Kampung Naga adalah kampung adat.

(9)

9 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

b. Keunikan budaya masyarakat setempat

Keunikan budaya Kampung Naga merupakan salah satu kegiatan yang ada di Kampung Naga karena adat istiadatnya yang begitu kuat dari zaman dahulu dan turun temurun sampai sekarang, masyarakat Kampung Naga sangat memegang teguh adat istiadatnya tanpa ada yang berubah sedikitpun, meskipun di zaman yang modernisasi sekarang ini tidak membuat kebiasaan atau budaya di Kampung Naga berubah. Dari hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa jawaban responden masyarakat Kampung Naga yang presentase sebanyak 50,00% atau setengahnya berpendapat yang menjadi kegiatan pariwisata di Kampung Naga dan menjadi daya tarik tersendiri di objek wisata Kampung Naga adalah upacara adatnya yang selalu rutin dilakukan sebanyak enam kali dalam satu tahun.

2. Dampak kegiatan pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat setempat adalah:

a. Menambah peluang usaha

Kampung Naga merupakan salah satu tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Dengan adanya kegiatan- kegiatan pariwisata dalam uraian di atas membuat masyarakat Kampung Naga memiliki mata pencaharian tambahan atau peluang usaha yang dapat dijadikan pekerjaan sampingan mereka selain sebagai petani. Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa jawaban responden masyarakat Kampung Naga dengan presentase sebanyak 51,85% atau lebih dari setengahnya berpendapat adanya kegiatan pariwisata Kampung Naga berpeluang terhadap usaha mereka.

b. Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat

Mata pencaharian utama masyarakat Kampung Naga adalah sebagai petani yang mana sebagian hasil dari panen padi dijual namun sebagian lagi untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka. Kini dengan dijadikannya objek pariwisata Kampung Naga ini masyarakatpun bisa menaikan tingkat perekonomian mereka dengan cara berbagai pekerjaan yang menunjang kedalam aspek pariwisata. Hal tersebut, dapat dilihat dari presentase jawaban masyarakat Kampung Naga sebanyak 83,33% atau sebagian besar dari masyarakat berpendapat dengan adanya kegiatan pariwisata

(10)

10 ǀ Siti Fadjarajani dan Laras Pujianti

dan peluang usaha di Kampung Naga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai beriku:

1. Perhatian dari pengelola perlu ditingkatkan agar objek pariwisata Kampung Naga lebih berkembang lagi dan banyak dikunjungi oleh para wisatan dalam negeri maupun luar negeri.

2. Sarana dan prasaran yang belum tersedia di objek pariwisata Kampung Naga agar dilengkapi sehingga wisatawan yang berkunjung mendapat kepuasan tersendiri dengan lengkapnya sarana dan prasarana.

3. Bagi pemerintah diharapkan dapat lebih meningkatkan objek pariwisata Kampung Naga baik itu berupa promosi serta pengadaan sarana dan prasarana.

4. Penulis mengharapkan agar penulis selanjutnya bisa meneliti secara mendalam dan terperinci, karena dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil penelitian ini belum dapat mencapai keberhasilan yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Ahman Sya. 2011. Pengantar Geografi. Bandung: LPPM Universitas BSI

Marpaung, H. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: ALPABETA

Pitiana, Gde dan Diarta, Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta:

C.V ANDI OFFSET (ANDI)

Sumaatmadja, Nursid. 1998. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan.

Bandung: Alumni.

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI METODE INKUIRI BERBASIS PENGALAMAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Analisis Dampak Pemberian Perlakuan Program Perkuliahan untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Materi Ajar Menggunakan Multi Modus Representasi. Penentuan Peningkatan

Dalam pembahasan masalah ini yang akan dibahas adalah mengenai cara pembuatan dari mulai menentukan struktur navigasi, membuat peta navigasi, membuat disain antarmuka,

Sebagai iklan kosmetik halal, Mazaya menampilkan konsep kecantikan yang berbeda dengan standar kecantikan dalam iklan kosmetik pada umumnya yaitu dengan menampilkan tiga

[r]

Adik-adik, ayah saya juga kembali mengatakan, bahwa di Manggarai itu, selain membangun rumah untuk ditempatkan seperti biasanya tempat tinggal berupa rumah panggung atau disebut

Dan berkaitan dengan sumber pendapatan upah pegawai tenaga kerja pada Liquid Cafe Semarang yang memperjualbelikan minuman yang dilarang dan diharamkan, dengan kadar

Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nurul Indarti dan Rokhima Rostiana (2008), Kolvereid (1996), Scott dan Twomey (1988) bahwa mahasiwa yang