• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana menghadapi anak dengan kejang dan epilepsi ; Peran orangtua. dr. Setyo Handryastuti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bagaimana menghadapi anak dengan kejang dan epilepsi ; Peran orangtua. dr. Setyo Handryastuti"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

dr. Setyo Handryastuti

Bagaimana menghadapi anak dengan

kejang dan epilepsi ;

(2)

Obyektif

• Tahu apa yang harus dilakukan

• Orangtua dapat berperan serta dalam

proses pengobatan

• Mensuport dan mendampingi anak dalam

proses pengobatan dan menghadapi masa-masa sulit : usia sekolah dan remaja

• Ikut mendidik masyarakat agar

concern

terhadap anak penyandang epilepsi 

(3)

Reaksi orangtua pertama kali

• Cemas, khawatir, tidak tahu apa yang

harus dikerjakan.

• Tidak percaya • Menyangkal

• Tenang, menerima, pasrah pada dokter •

Browsing

internet mencari tahu lebih

(4)
(5)

• Kejang : lepas muatan listrik yang

berlebihan di sel-sel saraf otak

• Epilepsi : >2 episode kejang berulang

tanpa provokasi

• Penyebab : genetik, kelainan

perkembangan otak/metabolik/

• Tidak selalu ada faktor keturunan • Bukan penyakit menular

(6)

Reaksi orangtua pertama kali

• Cemas, khawatir, tidak tahu apa yang

harus dikerjakan.

• Tidak percaya • Menyangkal

• Tenang, menerima, pasrah pada dokter •

Browsing

internet mencari tahu lebih

banyak lagi

(7)
(8)

Pada saat kejang

• Jangan panik

• Baringkan anak di tempat yang

datar/lunak, miringkan pada 1 sisi tubuhnya.

• Letakkan bantal/benda lunak lain di

bawah kepala

• Jauhkan dari benda-benda berbahaya • Longgarkan pakaian/apapun di sekitar

(9)

• Berikan obat kejang lewat anus

• Amati kejang : bentuk dan lama kejang,

frekuensi, interval diantara kejang, apa yang terjadi pada anak sebelum, selama dan sesudah kejang

• Dampingi anak sampai betul-betul sadar,

pastikan jalan napas tidak tersumbat

(10)
(11)
(12)
(13)

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan

pada saat anak kejang

• Jangan memasukkan apapun ke dalam

mulut anak (sendok, kopi, jari tangan, minum)

• Anak disembur-sembur dengan air

• Menahan gerakan-gerakan anak pada saat

kejang  tidak akan mempengaruhi lama

(14)

Kapan perlu pertolongan medis ?

• Anak terluka selama serangan (jatuh,

kena benda panas/tajam)

• Curiga anak tersedak sesuatu • Ada perubahan pola napas anak

• Kejang berlangsung lebih dari 5 menit • Anak tidak pernah mengalami kejang

sebelumnya

(15)

Apa yang perlu

disediakan/diperhatikan di rumah ?

• Obat kejang yang dimasukkan melalui

anus, jika habis mintalah resep dokter

• Obat penurun panas dan termometer

(pada anak kejang demam)

• Nomor telepon RS, klinik atau dokter

terdekat

(16)
(17)

Ketika didiagnosis epilepsi pertama

kali

• Minta penjelasan kepada dokter secara

lengkap dan detil untuk menghilangkan keragu-raguan.

▫ Jenis obat, jumlah obat, lama pengobatan ▫ Efek samping obat

▫ Jadwal berobat

• Mencari informasi yang benar dari sumber

yang dapat dipercaya : internet,

(18)

Tips untuk keberhasilan pengobatan

epilepsi

• Minum obat jangka panjang bukan hal yang

mudah

• Sediakan kotak obat dengan kotak-kotak yang

sudah terbagi beberapa dosis

• Alarm untuk mengingatkan waktu minum obat • Minum obat secara teratur, tiap 8 jam untuk

dosis 3x/hari, tiap 12 jam untuk dosis 2x/hari

(19)

Tips untuk keberhasilan pengobatan

epilepsi

• Jika jadwal minum obat anak masih di

sekolah, informasikan kepada guru

• Jangan sampai kehabisan obat, kontrol

sebelum obat habis

• Jika lupa minum obat, segera berikan

ketika anda ingat dan jangan menggandakan dosis obat

(20)

Tips untuk keberhasilan pengobatan

epilepsi

• Amati apakah kejang sudah

terkontrol/belum, apakah ada pola kejnag yang baru, gejala efek samping

• Jujur kepada dokter jika ada dosis yang

terlewat, minum obat tidak teratur, kehabisan obat

• Jangan mengurangi dosis/menghentikan

(21)

Tips untuk keberhasilan pengobatan

epilepsi

• Tanyakan apakah obat-obat lain

(batuk,pilek,diare,panas,muntah) dapat diminum bersamaan dengan obat kejang

• Menghindari faktor-faktor pencetus

• Tidak ada pantangan makan dalam proses

pengobatan epilepsi

(22)

Hal-hal yang dapat mengakibatkan

kekambuhan

• Anak yang sudah berbulan-bulan bebas kejang

bisa kambuh sewaktu-waktu

• Lupa minum obat/tidak teratur minum obat • Makan tidak teratur

• Perubahan pola tidur • Stres fisik dan psikis

• Anak demam tinggi, dehidrasi, gula darah

(23)
(24)

• Hampir tidak pernah ada ketergantungan

obat epilepsi

• Obat epilepsi bukan golongan NAPZA • Sebaliknya : anak tidak mau minum obat

(25)
(26)

• Memahami perasaan anak (merasa

berbeda,cemas, sedih,rendah diri)

• Membangun kemandirian anak, jangan

overprotektif sehingga anak tidak mandiri.

• Berbagi dengan anggota keluarga besar

sehingga mereka juga memahami keadaan anak

• Membuat lingkungan rumah yang aman untuk

(27)
(28)

• Menjalin komunikasi dengan guru dan

pihak sekolah. Informasi yang benar akan membantu guru dalam mendampingi anak di sekolah

• Anak dengan epilepsi sama dengan anak

lain dalam mencapai prestasi belajar, guru diharapkan tidak

underestimate

• Bantu anak dalam menghadapi problem di

(29)
(30)

• Tidak semua obat epilepsi menyebakan

penurunan prestasi belajar

• Penurunan prestasi belajar dapat

disebabkan :

▫ Sering tidak masuk karena takut kambuh di

sekolah, kunjungan ke dokter

▫ Sikap guru yang underestimate sehingga

menerapkan standar yang lebih rendah

▫ Jenis epilepsi yang berat ▫ Frekuensi kejang

(31)
(32)

• Penting untuk sosialisasi dan rasa percaya diri • Tidak ada batasan aktivitas sosial/olahraga jika

anak sudah bebas kejang

• Berenang : harus ada yang mengawasi • Tidak dianjurkan berenang di laut

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara social comparison tubuh dan kecenderungan ketidakpuasan tubuh pada anak perempuan usia 8-11

Jika dilihat dari nilai signifikansi yang diperoleh yaitu sebesar 0,000 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan

Konsep komunikasi kelompok yang dimaksud dalam penelitian ini mengambil sebagian dari definisi menurut Burgoon dalam Wiryanto (2005) yakni interaksi antara tiga orang

$angguan sensasi pada wajah ,subjektif maupun objektif sering ditemukan. itemukannya trigeminal neuralgia pada dewasa muda mungkin merupakan gejala awal dari

XIV Bukittinggi Nurhasma Lainis Kuriak Kusuik BP

Ketika jumlah jaringan komputer dalam suatu organisasi semakin besar, dengan perangkat yang semakin banyak dan berbeda-beda dari berbagai vendor, maka diperlukanlah suatu

Berbagai kritik atas kelemahan dari pelaksanaan pendidikan agama lebih banyak bermuara pada aspek metodologi pembelajaran PAI dan orientasinya yang lebih bersifat

1) Sampah cair yang berasal dari air cucian, air sabun, minyak goreng, air seni. Selain itu sampah cair juga dapat berasal dari buangan industri, pabrik,