• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Winda Puspitasari S. BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Winda Puspitasari S. BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan ide, pikiran,dan keinginan kepada orang lain. Manusia dapat menyampaikan pesan kepada orang lain melalui bahasa. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2011: 24). Definisi ini sejalan dengan pendapat Sumarsono (2012: 18) bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. Bahasa hanya dimiliki oleh manusia, manusia membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi.

Manusia mengkomunikasikan makna sebagai wakil dari pikiran dan perasaan mereka. Bahasa dalam wujud bunyi, tata bentuk dan tata kalimat hanyalah sebagai sarana komunikasi, yang dikomunikasikan adalah pikiran, makna, tujuan, dan perasaan (Parera, 2004:1). Berkaitan dengan permasalahan bahasa yang sangat unik, memiliki ciri khas, dan variasinya, maka setiap penutur tentunya diharapkan dapat memahami dan mengerti maksud yang ingin disampaikan oleh tuturan lainnya. Seperti memahami maksud teks dalam media cetak.Bahasa juga digunakan sebagai sarana ekspresi dan komunikasi dalam kehidupan, seperti bidang kebudayaan, ilmu dan teknologi.

(2)

2

dapat bersifat positif, namun juga dapat bersifat negatif. Apabila bahasa yang digunakan dalam surat kabar adalah bahasa yang baik dan santun tentu pengaruh terhadap masyarakat pembacanya pun baik. Akan tetapi, jika bahasa yang dipergunakan adalah bahasa yang tidak baik dan kurang sopan maka akan memberikan pengaruh negatif terhadap masyarakat pembaca dan merugikan masyarakat.

Pers harus menjaga etika komunikasi dalam menyajikan sebuah berita. Salah satu caranya adalah menjaga penampilan bahasa dalam penyampaian informasi pada media cetak khususnya surat kabar. Penggunaan bahasa tertentu dalam penyampaian informasi pada media cetak harus disusun sedemikian rupa agar dapat diterima masyarakat pembaca. Kata-kata yang dianggap tabu dan kasar diperhalus dengan gejala bahasa yang disebut eufemia. Eufemia digunakan untuk menghindari pengaruh-pengaruh negatif dalam peristiwa komunikasi.

Secara tidak langsung surat kabar menjadi sarana pembinaan bahasa. Informasi yang disajikan dalam surat kabar sangat mempengaruhi pembacanya. Berbicara mengenai surat kabar maka kita akan berbicara tentang bahasa tulis. Pers memiliki peranan yang sangat besar dalam pembinaan bahasa. Seiring dengan kebebasan pers dalam menerbitkan berita, mengakibatkan setiap orang bebas untuk berpendapat. Kecenderungan penggunaan eufemia banyak dijumpai dalam bahasa pers, khususnya dalam surat kabar. Inilah yang menjadi tugas bagi peneliti sebagai kalangan akademisi untuk mengkaji dan menyajikannya dalam sebuah penelitian.

(3)

3

(1) “Pasalnya, mulai menjabat hingga mundur, mantan kepala Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut dianggap tidak berprestasi” (Suara Merdeka, 1 Februari 2014).

(1.a) “Pasalnya, mulai menjabat hingga mundur, bekas kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut dianggap tidak berprestasi” (Suara Merdeka, 1 Februari 2014).

Pada kata mantan menimbulkan penafsiran yang lebih halus daripada kata bekas. Tidak digunakan kata bekas karena dimungkinkan akan menimbulkan penafsiran yang kasar pada kalimat tersebut.Kata mantan termasuk bentuk eufemia yang berupa kata dasar. Pada kata mantan ini belum mendapatkan afiksasi yakni penambahan awalan atau akhiran. Kata mantan memiliki bentuk terganti yaitu bekas. Penulis berita menggantikan bentuk kata bekas dengan kata mantankarena menghormati kedudukan yang dibicarakan yakni kepala BKPM.

Pada hari lain juga ditemukan kata yang digunakan untuk menutupi bentuk kasarnya, terdapat pada kalimat :

(2) “Saya rasa dia hanya takut jadi bulan-bulanan saja” (Suara Merdeka,1 Februari 2014).

(2.a) “Saya rasa dia hanya takut jadi permainan saja” (Suara Merdeka,1 Februari 2014).

Bulan-bulanan menggantikan kata permainan yang berkonotasi kurang sopan untuk diungkapkan karena dapat menyinggung perasaan orang lain. Eufemia bulan-bulanan merupakan ungkapan yang menggantikkan kata permainan. Kata bulan-bulanan ini lebih halus digunakan dibandingkan kata permainan. Kata bulan-bulanan ini termasuk bentuk eufemia kata berimbuhan. Penulis berita menggantikan kata permainan dengan kata bulan-bulanan untuk menghormati objek yang dibicarakan.

(4)

4

(3) “Artis Jennifer Dunn mengakui mobil mewah Toyota Velfire miliknya

merupakan pemberian Tubagus Chaeri Wardana (Wawan), suami Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany” (Suara Merdeka, 15 Februari 2014).

(3.a) “Artis Jennifer Dunn mengakui mobil mewah Toyota Velfire miliknya merupakan pemberian Tubagus Chaeri Wardana (Wawan), laki Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany” (Suara Merdeka, 15 Februari 2014).

Bentuk eufemia suami merupakan ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan disfemia (dianggap merugikan, dirasakan kasar atau tidak menyenangkan). Kata suami menggantikan katalaki. Kata suami ini merupakan bentuk eufemia yang berupa kata dasar.Kata suami merupakan bentuk tunggal karena belum mengalami penambahan awalan atau akhiran (afiksasi). Kata suami adalah satuan gramatik yang memiliki makna pria yang menjadi pasangan hidup seorang wanita. Kata suami menggantikan kata laki yang berkonotasi tidak pantas.

Ada bentuk-bentuk tertentu yang sengaja dipilih penulis berita untuk menutupi bentuk kasar dalam sebuah kalimat. Bentuk-bentuk tersebut merupakan bentuk eufemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penggunaan bahasa eufemia pada halaman depan surat kabarSuara Merdeka yakni mengenai bentuk-bentuk eufemia yang digunakan serta konotasi yang digantikan oleh bentuk eufemia.Peneliti memilih halaman depan surat kabar Suara Merdeka karena surat kabar tersebut merupakan surat kabar yang sangat meluas edarannya. Surat kabar Suara Merdeka merupakan surat kabar dengan pangsa pasar terbesar di Jawa Tengah. Surat kabar Suara Merdekajugamerupakan sebuah surat kabar yang bisa dinikmati semua

(5)

5

Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, peneliti berasumsi bahwa pada halaman depan surat kabar Suara Merdeka terdapat penggunaan bentuk eufemia dan konotasi yang digantikan oleh bentuk eufemia. Halaman depan merupakan halaman yang pertama kali dilihat oleh para pembaca. Di samping itu, halaman depan juga memiliki nilai lebih dari segi aktualitas. Halaman depan juga memuat berita utama dan sangat menolong pembaca untuk mengetahui peristiwa yang akan dibicarakan. Untuk mengetahui benar atau tidaknya asumsi peneliti, maka penelitian yang berjudul Eufemia Halaman Depan dalam Surat Kabar Suara Merdeka Edisi Maret - April

2014penting untuk diteliti secara empirik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk eufemia pada halaman depan surat kabar Suara Merdeka edisi Maret- April 2014 ?

2. Apa sajakahkonotasi yang digantikan oleh bentuk eufemia pada halaman depan surat kabar Suara Merdeka edisi Maret-April 2014 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan bentuk eufemia pada halaman depan surat kabarSuara Merdeka edisi Maret- April 2014.

2. Mendeskripsikan konotasi yang digantikan olehbentuk eufemia pada halaman depan surat kabarSuara Merdekaedisi Maret-April 2014.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

(6)

6

b. Hasil penelitian ini dapat memberikan referensi kepada penelitian lain yang ingin meneliti dan mengkaji tentang makna.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil peneliti ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai semantik, khususnya eufemia halaman depan dalam surat kabar Suara Merdeka bulan Maret - April 2014.

b. Bagi praktisi bahasa, penelitian ini dapat memberikan tuntunan agar lebih memperhatikan penggunaan kata-kata dalam berkomunikasi.

E. Sistematika Penulisan

Pembuatan sistematika penulisan ini bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi dan mencari bab atau sub bab yang dibutuhkan. Skripsi ini berjudul Eufemia Halaman Depan pada Surat Kabar Suara Merdeka EdisiMaret - April 2014. Pembahasan dalam skripsi ini terdiri lima bab. Masing-masing bab

mengandung satu pokok pembicaraan yang berbeda-beda, tetapi secara keseluruhan saling berhubungan. Adapun isi dari setiap bab adalah sebagai berikut:

(7)

7

Kemudian pada bab II yaitu berupa landasan teori. Sebuah penelitian ilmiah tentu membutuhkan teori sebagai pendukungnya. Landasan teori tersebut menguraikan tentang teori-teori yang digunakan peneliti dalam kegiatan penelitian. Teori-teori tersebut meliputi pengertian bahasa, fungsi bahasa, pengertian semantik, pengertian makna, jenis makna, jenis konotasi, pengertian eufemia, bentuk eufemia, pengertian surat kabar Suara Merdeka.Berdasarkan teori-teori tersebut yang paling mendasar dalam penelitian ini adalah teori mengenai eufemia dan bentuk gramatik eufemia serta jenis makna konotasi.

Pada bab III yaitu metodologi penelitian. Pada bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, data dan sumber data, dan metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti. Metode penelitian sendiri terdiri dari penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data dalam penelitian. Pada tahap penyediaan data menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data. Semua bagian-bagian tersebut juga akan dijabarkan lebih detail dalam bagian ini.

(8)

8

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan HidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas dengan berkat, anugrah dan penyertaan-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

SEGMEN BERITA REPORTER A Kreasi 1000 Jilbab Pecahkan Muri Rina & Deska. CAREER DAY AMIKOM Adib & Imam Wisuda smik amikom Adib