• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farida Mokoginta Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo. Anggota Dakia Supriyadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Farida Mokoginta Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo. Anggota Dakia Supriyadi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PAGUYAMAN TAHUN PELAJARAN

2014/2015

Farida Mokoginta

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya

Universitas Negeri Gorontalo Anggota

Dakia Supriyadi

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi struktur isi dalam pembelajaran bahasa Indoensia berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas VII SMP Negeri 3 Paguyaman, dan mendeskripsikan kemampuan siswa menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi fitur bahasa (ejaan, kosakata, dan kalimat). Metode dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitaif, populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Paguyaman dan sampel siswa kelas VII/B SMP Negeri 3 Paguyaman yang berjumlah 22 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teksnik tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) peneliti membaca hasil karya siswa, (2) peneliti member skor sesuai hasil kerja siswa (3) membuat tabulasi yang berisi perolehan skor dari masing-masing siswa (4) menentukan penetapan criteria skala penelitian (5) menentukan criteria dengan persentase. Berdasarkan penelitian dapat dikemukakan bahwa siswa menyusun teks tanggapan deskriptif dari segi struktur teks berada pada kategori baik sebanyak 40% dari jumlah siswa, menyusun teks tanggapan deskriptif dari segi isi berada pada kategori baik sebanyak 40% dari jumlah siswa, menyusun teks tanggapan deskriptif dari segi kosakata berada pada kategori baik sebanyak 63% dari jumlah siswa, menyusun teks tanggapan deskriptif dari segi kalimat pada kategori cukup sebanyak 50% dari jumlah siswa, menyusun teks tanggapan deskriptif dari segi ejaan berada pada kategori cukup sebanyak 63%dari jumlah siswa. Disimpulkan bahwa kemampuan siswa menyusun teks tanggapan deskriptif pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Paguyaman tahun ajaran 2014/2015 secara keseluruhan berada pada predikat baik dengan nilai rata-rata 64,18.

(3)

3 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP berfungsi sebagai alat

pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan

budaya. Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan

berkembang menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian serta siap

berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP

meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca,

dan menulis. Semua itu didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu kosa

kata dan tata bahasa yang sesuai dengan objek (tema) sebagai alat pencapai

tujuan. Jika peserta didik telah mampu melahirkan sebuah tulisan, maka mereka

sudah dapat dikatakan mampu menggunakan bahasa Indonesia ragam tulis.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Tarigan

(2008:3) bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka

dengan orang lain. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dismpulkan bahwa

tujuan utama menulis adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi tidak akan terjalin

dengan baik apabila tidak didukung oleh kemampuan seseorang untuk

menggunakan bahasa dengan baik dan benar.

Keterampilan menulis siswa belum menunjukkan harapan sebagaimana

mestinya. Siswa belum mampu mengungkapkan ide-ide, pendapat, atau tanggapan

terhadap suatu masalah dalam komunikasi tulisan walaupun melalui bentuk

paragraf sederhana. Padahal, pembelajaran menulis paragraf sudah ditekankan

(4)

4 optimalisasi pembelajaran keterampilan menulis selayaknya mendapat perhatian

serius bagi guru bahasa Indonesia di SMP dalam meningkatkan kualitasnya.

Setiap pengetahuan tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia harus

diimplementasikan dalam bentuk produk berupa karya siswa. Artinya

pengetahuan tersebut harus memberikan manfaat untuk meningkatkan

keterampilan siswa dalam membuat karya sesuai dengan genre teks yang

dipelajari. Adapun ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia SMP kelas VII

meliputi lima jenis teks, yaitu: (1) teks eksposisi, (2) teks laporan hasil observasi,

(3) teks tanggapan deskriptif, (4) teks eksplanasi, dan (5) teks cerpen.

Bertolak dari ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia tersebut,

maka pembelajarannya menggunakan pendekatan berbasis teks. Pendekatan ini

bertujuan agar siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan

tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa yang berbasis teks,

bahasa Indonesia diajarkan sekedar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan

sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi aktualisasi diri yang penggunaannya

pada konteks sosial dan akademis.

Oleh sebab itu, guru secara perlahan-lahan harus mengarahkan siswa agar

mandiri. Sehingga siswa menguasai model teks yang diajarkan. Hal ini dapat

dilakukan siswa melalui kegiatan diskusi, melengkapi teks rumpang, membuat

kerangka teks, dan membuat teks yang mirip dengan teks yang diajarkan. Dengan

demikian, pembelajaran bahasa Indonesia berlandaskan sebagaimana uraian di

(5)

5 maka siswa akan mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan membuat

berbagai teks.

Namun kenyataan yang sering terjadi di sekolah, banyak terdengar

keluhan-keluhan dari para guru pengajar bahasa Indonesia. Salah satu keluhan

mereka adalah kurangnya kemampuan mereka mengajarkan bahasa Indonesia

berbasis teks, terutama menyusun teks. Hal ini akan berdampak pada proses dan

hasil pembelajaran. Salah satunya akan berdampak pada ketidak kemampuan

siswa menyusun berbagai teks.

Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian adalah (1) bagaimanakah kemampuan

menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi struktur isi dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas VII SMP

Negeri 3 Paguyaman tahun pelajaran 2014/2015, (2) bagaimanakah kemampuan

menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi unsur kebahasaan (ejaan,

kosakata, dan kalimat) dalam pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan

kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 paguyaman tahun pelajaran

2014/2015.

KAJIAN TEORI Landasan Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu proses

(6)

6 merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan

penilaian atau pengukuran hasil belajar. Berdasarkan pengertian evaluasi hasil

belajar kita dapat menengarai tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat

keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan

pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan

skal nilai berupa huruf, kata atau symbol.

2. Sistem Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013

Sistem penilaian hasil belajar merupakan sistem penilaian yang digunakan

untuk seorang pendidik dalam menentukan hasil belajar siswa. Namun, dalam

Kurikulum 2013 sistem penilaian hasil belajar ada 3 bentuk yang harus dinilai

yakni penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Menurut Permendikbud

Nomor 104 Tahun 2014 pasal 7 mengemukakan bahwa (a) penilaian hasil belajar

oleh pendidik untuk kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan menggunakan skala penilaian, (b) sikap penilain sebagaimana

dimaksud pada ayat 1 untuk kompetensi sikap menggunakan rentang predikat

sangat baik (SB), baik (B), cukup (C) skala penilaian sebagaimana dimakasud

pada ayat 1 untuk kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan

menggunakan rentang angka dan huruf 4,00 (A)- 1,00 (D).

3. Teks Tanggapan Deskriptif

Menurut Kosasih (2007:138) tanggapan deskriptif adalah buah

pikiran/anggapan terhadap suatu peristiwa atau keadaan. Pendapat ataupun reaksi

seorang setelah melihat, mendengar ataupun merasakan sesuatu. Paragraf

(7)

7 pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf

ini menggambarkan sesuatu hal dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Hal

yang digambarkan bisa tentang keindahan alam. Keadaan jasmani, watak, atau

perasaan seseorang.

4. Ciri-ciri Paragraf Deskripsi

Menurut Tarigan (1986:5) menyebutkan bahwa pengarang deskripsi

mengajak para pembaca bersama-sama menikmati, merasakan, memahami dengan

sebaik-baiknya objek, adegan, pribadi, dan suasana hati yang telah dialami oleh

pengarang. Keraf (1982:94) pun memakai kata “ memberikan rincian-rincian dan objek-objek”, berarti cara penyampaiannya harus dengan rincian-rincian objek

yang akan dibicarakan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan ciri-ciri karangan deskripsi

secara umum, yaitu:

1. Melukiskan atau menggambarkan objek,

2. Berisi rincian-rincian objek,

3. Memberikan suatu objek sesuai dengan ciri-ciri, sifat, hakikat yang

sebenarnya,

4. Hasil penyerapan panca indra.

5. Struktur Isi Teks Tanggapan Deskriptif

Struktur teks deskriptif terdiri atas identifikasi, klasifikasi/definisi, dan

deskripsi bagian. Pernyataan tersebut berdasarkan buku teks siswa Kurikulum

(8)

8 a. Identifikasi

Pada identifikasi ini yaitu penentu atau penetapan identitas Contoh, “Tari saman berasal dari Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri.

b. Klasifikasi/definisi

Pada klasifikasi/definisi ini yaitu penggolongan atau pengelompokkan. Contoh, “Tari saman mempunyai penari yang ganjil”.

c. Deskripsi bagian

Pada deskripsi bagian ini berisi tentang bagian-bagian dari teks yang akan

dibuat. Artinya penggambaran atau mendeskripsikan bagian-bagian dari

definisi umum. Contoh, “Tari saman mempunyai kostum atau busana khusus yang terbagi 3 bagian yaitu pada kepala dipakai bulung teleng dan sunting

kepies.

6. Ejaan

Menurut Arifin (2009:164) ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana

melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara

lambang-lambang itu (pemisahan dan penggambungannya dalam suatu bahasa). Secara

teknik yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan

pemakaian tanda baca. Menurut Tarigan (1985:2) ejaan adalah cara atau aturan

menulis kata-kata dengan huruf menurut disiplin ilmu bahasa. Menurut Badudu

(1984:7) merumuskan ejaan ialah menggambarkan bunyi bahasa dengan kaidah

tulis menulis yang distandarlisasikan yang lazimya mempunyai tiga aspek yakni

(9)

9 penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut penggambaran

satuan-satuan morfemis, aspek sintaksi yang menyangkut penanda ujaran tanda baca.

7. Kosakata

Menurut (Soedjito, 1992:5) kosakata adalah perbendaharaan dapat

diartikan sebagai (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa (2) kekayaan

kata yag dimiliki oleh seseorang pembicara atau penulis (3) kata yang dipakai

dalam suatu bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus

disertai penjelasan secara singkat dan praktis.

8. Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan,

yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan

dengan suara naik turun, dan keras lembut, di sela jeda, dan diakhiri dengan

intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf

kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), tanda seru (!) (Arifin

2009:66). Chaer (1994:240) kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur dan

berisi pikiran yang lengkap.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan hasil belajar

siswa secara objektif hasil yang diperoleh dalam menyusun teks tanggapan

(10)

10 Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah teknik Tes.

Kemampuan atau tes IQ (Intelligence Quotient) menurut Kunandar (2013:334)

adalah tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan peserta didik.

Pada penelitian ini peneliti memberikan tes kepada siswa berupa tugas menyusun

teks tanggapan deskriptif sebagai berikut.

a. Menjelaskan pada siswa tentang pengertian paragraf deskriptif

b. Setelah selesai membaca, siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan

menyusun teks tanggapan deskriptif.

c. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan hasil pekerjaan siswa

d. Peneliti memeriksa hasil pekerjaan siswa dengan berpedoman pada

indikator yang telah ditentukan dan memberikan skor.

Menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP

Negeri 3 Paguyaman. Yang menjadi sampel adalah siswa kelas VII A SMP Negeri

3 Paguyaman.

Data yang terkumpul, dianalisis dengan menggunakan rubriK penilaian

dibawah ini :

Aspek yang Dinilai Skor Kriteria

Isi

27-30

Sangat baik-sempurna: menguasai topik tulisan, sustansif, pengembengan teks deskripsi lengkap, relevan dengan topik yang dibahas

22-26

Cukup baik: cukup menguasai permasalahan, cukup memadai, pengembagan deskriptif terbatas, relevan dengan topik tetapi kurang terperinci

17-21

Sedang cukup: penguasaan permasalahan terbatas, substansi kurang, pengembangan topik tidak memadai

(11)

11 13-16

Sangat kurang: tidak menguasai permasalahan, tidak ada substansi, tidak relevan, atau tidak layak dinilai

Struktur (Identifikasi, Klasifikasi/ Definisi,

Deskripsi bagian)

18-20

Sangat baik-sempurna: ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat tertata dengan baik, urutan logis, kohesif

14-17

Cukup baik: kurang lancar, kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan, pendukung terbatas, logis tetapi tidak lengkap

10-13

Sedang cukup: tidak lancar, gagasan kacau atau tidak terkait, urutan dan pengembangan kurang logis

7-9

Sangat kurang: tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau tidak layak dinilai

Kosakata

18-20

Sangat baik-sempurna: penguasaan kata canggih, pilihan kata dan ungkapan efektif, menguasai pembentukan kata, penggunaan register tepat

14-17

Cukup baik: penguasaan kata memadai, pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu

10-13

Sedang cukup: penguasaan kata terbatas, sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan makna atau tidak jelas

7-9

Sangat kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah, tidak layak dinilai

Fitur bahasa (kalimat)

18-20

Sangat baik-sempurna: konstruksi kompleks dan efektif terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)

14-17

Cukup baik: konstruksi sederhana tetapi efektif, terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/ urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas

10-13

Sedang cukup: terjadi banyak kesalahan dalam konstruksi kalimat tunggal, kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata artikel, pronomina), tetapi makna membingungkan atau kabur

(12)

12 Ejaan

7-9

Sangat kurang: tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, tidak layak dinilai

10 sangat baik: menguasai aturan penulisan, terdapat sedikit sekali kesalahan ejaan, tada baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf

6

cukup baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna

4

Sedang-cukup : sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tindak jelas; makna membingungkan atau kabur.

2

Sangat kurang : tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai.

Menggunakan rumus distribusi frekuensi

𝑋 =X1 + X2 + X3 + ⋯ Xn

N

Ket : X adalah nilai rata-rata N adalah jumlah siswa

X1,X2, X3 dan seterusnya adalah skor yang diperoleh HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan

(13)

13 berdasarkan kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 paguyaman

tahun ajaran 2014/2015 diuraikan sebagai berikut.

Menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari struktur teks siswa yang

memperoleh kategori siswa yang memperoleh kategori kemampuan sangat baik

sebanyak 4 orang atau 18 %. Kategori kemampuan baik sebanyak 9 orang atau

40%. Kategori kemampuan cukup sebanyak 5 orang atau 22%, dan kemampuan

kurang sebanyak 4 orang atau 18%.

Berdasarkan analisis data kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

dari segi isi teks bahwa siswa yang memperoleh kategori kemampuan sangat baik

sebanyak 4 orang atau 18%, kategori kemampuan baik sebanyak 9 orang atau

40%, kategori kemampuan cukup sebanyak 5 orang atau 22% dan kategori

kemampuan kurang sebanyak 4 orang atau 18%.

Dalam menyusun teks tanggapan deskriptif tidak sekedar memperhatikan

struktur dan isi teks. Namun, unsur kebahasaan dalam menyusun teks tanggapan

deskriptif penting juga untuk diperhatikan. Adapun yang menjadi unsur

kebahasaan dalam menyusun teks tanggapan deskriptif adalah kosakata, ejaan dan

kalimat. Analisis data kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat

dari segikosakata siswa yang memperoleh kateogori kemampuan sangat baik

sebanyak 4 orang atau 18 %. Kategori kemampuan baik sebanyak 9 orang atau

40%. Kategori kemampuan cukup sebanyak 5 orang atau 22%, dan kemampuan

kurang sebanyak 4 orang atau 18%. Kemampuan menyusun teks tanggapan

deskriptif dilihat dari segi kalimat kemampuan sangat baik tidak ada sama sekali

(14)

14 sebanyak 11 orang atau 50%, sedangkan kemampuan kurang sebanyak 4 orang

atau 18%. Kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi ejaan

kemampuan sangat baik tidak ada sama sekali atau 0%, kategori baik sebanyak 3

orang atau 13%, kategori cukup sebanyak 14 orang atau 63%, kategori kurang

sebanyak 5 orang atau 22%.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperoleh data kemampuan menyusun

teks tanggapan deskriptif secara keseluruhan.

No Nama Siswa Skor Jlh Nilai Ubahan 1 2 3 4 5 1-4 D-A 1 Nisa S. Kumayi 14 22 14 14 4 68 3,00 B 2 Arlan Bahuwa 9 13 13 9 4 48 2,33 C+ 3 Saptian Suleman 9 22 14 9 4 58 2,66 B 4 Abdul Hafidz 14 22 14 10 2 62 2,66 B 5 Nabila Salsabila 18 27 14 14 4 77 3,00 B+ 6 Sri Yulandari 9 17 14 15 4 59 2,66 B 7 Riyanto Ano 10 17 14 12 2 55 2,33 B- 8 Yulia Fransisca 15 23 18 15 2 73 3,00 B+ 9 Rostia Bakari 18 27 18 17 6 86 3,33 A- 10 Julfikar Ayabu 13 17 14 11 2 57 2,66 B 11 Asmawati 9 13 14 13 6 55 2,33 B- 12 Romi S. Antu 9 22 14 10 4 59 2,66 B 13 Nazlia Ngadi 18 27 17 13 17 4 79 3,33 B+ 14 Tegar Setiawan 10 13 13 9 4 49 2,33 C+ 15 Nurul Nahri 18 27 14 14 4 77 3,00 B+ 16 Nuryati Palilati 9 13 10 13 4 49 2,33 C+ 17 Wahyu P. Mohammad 17 22 17 17 4 77 3,00 B+ 18 Rahnia 10 17 13 13 4 57 2,33 B+ 19 Sintiya Uli 17 22 17 11 6 73 3,00 B+ 20 Safwan R. Ridam 14 22 13 13 2 64 2,66 B 21 Fadel R. Daud 9 13 9 9 4 44 2,00 C+ 22 Nur F. Lamangida 17 22 18 13 4 74 3,00 B+ Rata-Rata 64,18 3,00 B

Berdasarkan tabel 4.6 rekapitulasi hasil penilaian kemampuan siswa

menyusun teks tanggapan deskriptif di atas, menunjukkan bahwa kemampuan

siswa menyusun teks tanggapan deskriptif berada pada kategori baik dengan nilai

(15)

15 keempat aspek atau permasalahan pada umumnya berada pada kategori baik. Dari

keseluruhan siswa yakni 22 orang siswa yang berada pada kategori baik sekali

90-100 sebanyak 1 orang. Kategori baik 60-69 sebanyak 17 orang, kategori cukup

30-39 sebanyak 4 orang, dan kategori kurang tidak ada sama sekali.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan siswa menyusun teks

tanggapan deskriptif dilihat dari segi struktur teks rata-rata berada pada kategori

cukup. Hal ini diakibatkan oleh siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif

dilihat dari struktur teks masih banyak yang belum sesuai dengan struktur yang

dijelaskan oleh guru. Dalam tulisan siswa tidak menguraikan bagaimana

identifikasi dan cara membandingkannya dengan topik lain hanya langsung

menjelaskan mengklasifikasi/definisi dan mendeskripsikan bagian. Sedangkan

menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi struktur harus

memperhatikan identifikasi, klasifikasi definisi, dan deskripsi bagian. Hal ini

berdasarkan buku teks siswa oleh Permendikbud menyusun teks tanggapan

deskriptif harus memperhatikan tiga bagian yaitu, identifikasi, klasifikasi/definisi,

deskripsi bagian. Sedangkan dalam tulisan siswa menyusun struktur teks

tanggapan deskriptif masih banyak yang belum sesuai. Seperti tertukar, antara

identifikasi dan deskripsi bagian, begitu juga kalsifikasi dan identifikasi.

Kemampuan siswa menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi isi

teks rata-rata berada pada kategori cukup. Hal ini diakibatkan oleh siswa yang

belum mengerti tentang penjelasan guru, dan kebanyakan juga siswa di dalam

(16)

16 siswa. Dalam tulisan siswa tersebut penguasaan permasalahan terbatas, substansi

kurang, dan pengembangan topik tidak memadai. Seperti yang diketahui bahwa

menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi isi harus memenuhi

kriteria-kriteria menguasai topik tulisan, substansif, pengembangan teks deskriptif

lengkap, relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini berdasarkan pendapat

Nurgiyantoro dan buku guru oleh Permendikbud. Sedangkan dalam tulisan siswa

masih banyak hanya mengarang, menyalin dalam buku dan tidak memperhatikan

tema yang diberikan guru.

Dalam menyusun teks tanggapan deskriptif ada beberapa kebahasaan yang

harus diperhatikan antara lain adalah kosakata, kalimat dan ejaan. Namun,

berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kemampuan siswa menyusun teks

tanggapan deskriptif dilihat dari segi kebahasaan rata-rata berada pada kategori

cukup. Hal ini diakibatkan oleh siswa yang belum menguasai cara menyusun teks

tanggapan deskriptif dengan memperhatikan koskata, kalimat dan ejaan. Dalam

hasil karya siswa tersebut penggunaan bahasa (kosakata, kalimat, dan ejaan)

masih ada yang salah. Padahal dalam menyusun teks tanggapan deskriptif

kebahasaan tersebut harus memadai dan jelas. Seperti halnya dengan kosakata

menurut (Suedjito, 1992:5) kosakata adalah perbendaharaan sebagai semua

kata-kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kekayaan kata-kata yang dimiliki oleh

seseorang pembicara atau penulis, kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu

pengetahuan, daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara

singkat dan praktis. Kalimat menurut (Widjono, 2012:186) adalah satuan bahasa

(17)

17 diakhiri dengan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda seru (!). Sedangkan ejaan

menurut (Tarigan, 1985:2) adalah cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf

menurut disiplin ilmu bahasa. Dari segi ejaan, dalam menyusun teks tanggapan

deskritif, siswa banyak menggunakan huruf kecil di awal kalimat, penulisan

kalimat tidak diakhiri dengan titik (.), tidak menggunakan tanda koma (,) di setiap

kata yang harus digunakan tanda baca.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka simpulan penelitian ini diuraikan sebagai berikut. Kemampuan

menyusun teks tanggapan deskriptif secara keseluruhan berada pada predikat baik

dengan nilai rata-rata 64,18. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal: kemampuan

menyusun teks tanggapan deskriptif dari segi struktur pada siswa kelas VII SMP

Negeri 3 Paguyaman berada pada kategori baik. Karena pengetahuan siswa dan

penguasaan terhadap struktur teks tanggapan deskriptif sudah membaik.

Kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi isi pada siswa

kelas VII SMP Negeri 3 Paguyaman berada pada kategori baik. Karena hasil kerja

siswa tersebut sudah sesuai dengan isi struktur teks tanggapan deskriptif.

Kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif dari segi unsur kebahasaan pada

siswa kelas VII SMP Negeri 3 Paguyaman rata-rata berada pada kategori baik.

Karena hasil siswa tersebut penggunaan kata dan ungkapan kurang tepat,

(18)

18 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang dikemukakan diatas,

peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut. Penelitian ini merupakan

penelitian menyarankan beberapa hal sebagai berikut. Penelitian ini merupakan

penelitian permulaan terhadap kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif.

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan hasil penelitian kemampuan menyusun

teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi struktur isi teks, dari segi unsur

kebahasaan. Untuk mendukung hasil penelitian ini, perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut khususnya pada struktur teks tanggapan deskriptif. Penelitian ini telah

menemukan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif dilihat dari segi

struktur isi teks, dan segi unsur kebahasaan. Untuk melengkapi hasil penelitian

ini, perlu dilakukan penelitian yang dilihat dari aspek lain seperti sistematika teks

tanggapan deskriptif yang secara keseluruhan. Penelitian ini tidak hanya dapat

dilakukan pada kelas VII SMP Negeri 3 Paguyaman, tetapi perlu juga dilakukan

(19)

19 DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.

Akademi Presindo. Jakarta

Badudu. 1984. Ejaan Bahasa Indonesia. CV Pustaka. Bandung

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Keterampilan Menulis. Jakarta: Erlangga

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Angkasa. Bandung

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Kosasih, E. 2007. Bahasa Indonesia untuk SMP. Bandung : CV. Yrama Widya.

Keraf, Gorys. 1982. Online. Tersedia: http://anezthiencute8. Blogspot. Com /2011 /11/karangan-deskripsi.htm tgl 10 Oktober 2014

Kunandar. 2013. Penelitian Autentik (Penilaian Hasil Belajar peserta didik

berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta : PT Rajagrafindo persada

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjaga mutu produk part accesories barbie dolls maka, harus terus dilakukan perbaikan termasuk dalam menghadapi masalah cacat flash pada proses plastic

Menindaklanjuti proses pengadaan secara elektronik, dengan ini kami mengundang peserta seleksi untuk mengikuti kegiatan Klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi, untuk paket

[r]

Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste tentang Pembentukan Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral, ditandatangani di Jakarta pada tanggal 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Deskripsi Data Awal ... Deskripsi Hasil Penelitian ... Tindakan Penelitian Siklus 1... Tindakan Penelitian Siklus 2...

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran

enelitian ini menjelaskan kompensasi kerja disiplin kerja guru, dalam hubungannya dengan kinerja guru di SMP Kristen BPK PENABUR Jakarta. Penelitian dengan metode survey dan

Hasil penelitian dengan uji regresi logistik variabel yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku guru terhadap pemberian informasi kesehatan reproduksi yaitu Pengetahuan Guru