• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Kinerja dan Kompensasi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Proses Manajemen Kinerja

Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja

Hari Keempat Bagian 2

(2)

Proses Manajemen Kinerja Model

Herman Aguinis

Aguinis, H. (2013:38)

Manajemen kinerja adalah proses yang berkelanjutan. manajemen kinerja tidak terjadi hanya sekali setahun. Kinerja manajemen merupakan proses yang berkesinambungan termasuk beberapa komponen. Komponen ini terkait erat satu sama lain dan buruknya implementasi salah satu dari komponen memiliki dampak negatif pada sistem manajemen kinerja secara keseluruhan.

Komponen dalam proses manajemen kinerja adalah: 1. Performance planning (Perencanaan Kinerja)

2. Performance execution (Eksekusi Kinerja) 3. Performance Assesment (Penilaian Kinerja) 4. Performance Review (Review Kinerja)

5. Performance Renewal & Recontracting (Pembaharuan dan Kontrak Ulang Kinerja)

(3)

Proses Manajemen Kinerja Model

Herman Aguinis

5. Performance Review 6. Renewal and Recontracting 4. Performance Assessment 3. Performance Execution 2. Performance Planning 1. Prerequisites Aguinis, H. (2013:39)

(4)

Proses Manajemen Kinerja Model

Herman Aguinis

Aguinis, H. (2013:37)

Ada dua prasyarat penting yang diperlukan sebelum sistem manajemen kinerja diimplementasikan :

1. Pengetahuan tentang misi dan tujuan strategis organisasi 2. Pengetahuan tentang pekerjaan yang bersangkutan

(5)

Knowledge of the organizatio’s mission & strategic goals Where it wants to be in the future The goals it want to achieve Strategy it will use to attain these goals

(6)

Knowledge of the job in

question

What constitute the require duties

(Job desc) What information regarding Knowledge, skill, attitude (Job spec) What standard should the tasks

are performed (Job standard)

(7)

Proses Manajemen Kinerja Model

Herman Aguinis

2. Performance Planning

Karyawan harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang sistem manajemen kinerja. Bahkan pada awal setiap siklus kinerja, pengawas dan karyawan bertemu untuk membahas dan menyepakati apa yang perlu dilakukan dan bagaimana hal itu harus dilakukan. Diskusi perencanaan kinerja ini termasuk pertimbangan, termasuk hasil dan perilaku serta rencana pengembangan.

2.1 Results

Hasil merujuk pada apa yang perlu dilakukan atau yang harus dihasilkan karyawan. Menjadi acuannya adalah Job Decription dan Performance Standard (quality, quantity, cost dan time).

(8)

Proses Manajemen Kinerja Model

Herman Aguinis

2.2 Behaviors

Selain angka penjualan, sales/penjual juga dinilai pada kriteria perilaku (behaviors) seperti ketrampilan komunikasi

(communications skills) dan pengetahuan produk (product knowledge).

Langkah penting sebelum review dimulai untuk supervisor/ pengawas dan karyawan adalah menyetujui rencana

pengembangan. Rencana ini termasuk mengindentifikasi

area2 yg diperlukan untuk pengembangan dan setting goals di setiap area. Development Plan biasanya termasuk results dan behaviors.

(9)

Performance Planning

Result

• The outcomes an employee must produce  key

accountabilities • Specific objective

Behaviors

• How employee do their jobs

• Critical competencies determining how result will be achieved

(10)

Planning

o Ensure that the position description is current

o Identify the essential job function

o Develop Performance expectation

o Identify applicable performance factors

Key steps in planning process :

o Setting expectation

o Setting goals

Setting Expectation and goals :

Source: UCR HR (2015)

(11)

Setting Expectation

What are Performance Expectations

When should Performance expectation

be set

A Performance Expectation should be

(12)

What are Performance Expectations

o

A description of the results expected for

the fully satisfied performance of a job

function/task.

o

Defines

“how well” each function or task

must be performed.

o

Provides a benchmark against which to

evaluate work performance.

(13)

When should Performance

Expectation be set

o

When an employee is hired

o

When responsibilities are changed or added

o

When clarification of responsibilities is needed

(14)

A performance expectation should be

o Derived from mission, goals and values

o Mutually understood

o Developed collaboratively, if appropriate

o Descriptive of how a job is to be performed

o Descriptive of fully satisfactory performance

o Expressed in measurable/observable terms

(15)

Setting Goals

Use

S M A R T

formula

• precise terms • Targeted

S

pecific

• Means for tracking

• How much of what & by when

M

easurable

• Assess the stretch

• Evaluate the growth for the employee

A

ttainable

• Links to results

• Links to higher-level goals (dept.)

R

elevant

• Timeframe for actions • Completion dates

T

rackable

(16)

Proses Manajemen Kinerja Model

Herman Aguinis

3 Performance Execution

Pada tahap eksekusi kinerja faktor-faktor berikut harus diperhatikan: 1. Commitment to goal achievement

2. Ongoing performance feedback and coaching 3. Communication with supervisor

4. Collecting and sharing performance data 5. Preparing for performance reviews

Supervisor memiliki tanggung jawab utama atas isu-isu berikut : 1. Observation and Documentation

2. Updates 3. Feedback 4. Resources

5. Reinforcement/penguatan: supervisor harus reinforcing/memperkuat perilaku dan goals yg efektif.

(17)

Performance Execution

 Commitment to goal achievement

Employees must be committed, so involving employees actively in setting the goals.

 Ongoing performance feedback and coaching

Employees should not wait until facing serious problem, so they can ask feedback proactively

 Communication with supervisor openly and regularly

 Collecting and sharing performance data

Employees should provide the supervisor progress toward goal achievement (behavior and result)

 Preparing performance Review

Employees should engage in self appraisal

(18)

Performance Execution

 Observation and documentation

Supervisor must observe and document performance. It is important to keep track good and poor performance.

 Updates

If organizational goals are changed, it is important to update and revise initial objectives.

 Feedback

 Resources

Supervisor provide resources and opportunities to participate in development activities.

 Reinforcement

Supervisor must let employees know that their outstanding performance.

(19)

Performance Execution

 Commitment to goal

achievement

 Ongoing performance

feedback and coaching

 Communication with

supervisor

 Collecting and sharing performance data  Preparing performance Review  Observation and documentation  Updates  Feedback  Resources  Reinforcement Employees Managers

(20)

Performance Execution

 Preparing performance appraisal form

 Gather the documentation regarding performance

 Measuring Result

(21)

Proses Manajemen Kinerja Model

Herman Aguinis

4 Performance Assessment

Dalam tahap penilaian baik karyawan maupun manajer

bertanggung jawab untuk mengevaluasi sejauh mana perilaku yang diinginkan telah ditampilkan dan apakah hasil yang diinginkan telah tercapai.

Baik karyawan dan supervisor harus mengevaluasi kinerja

karyawan. keterlibatan karyawan dalam proses untuk

meningkatkan rasa kepemilikan karyawan dan komitmen untuk system performansi manajemen yg dijalanin di samping itu memberikan informasi penting yg akan dibahas dalam tinjauan kinerja berikutnya.

(22)

Proses Manajemen Kinerja Model

Herman Aguinis

5 Performance Review

Tahap review kinerja melibatkan pertemuan antara karyawan dan manajer untuk meninjau penilaian mereka. Rapat penilaian ini penting karena memberikan pengaturan secara formal di mana karyawan menerima umpan balik tentang kinerja nya. Pertemuan ini biasanya disebut pertemuan penilaian atau diskusi penilaian.

Tahap akhir dalam proses kinerja adalah pembaharuan dan kontrak ulang. Pada dasarnya ini adalah identik dengan komponen perencanaan kinerja, Perbedaan utama adalah bahwa tahap pembaharuan dan recontracting menggunakan wawasan dan informasi yang diperoleh dari fase lainnya.

(23)

Best Practice Proses Manajemen Kinerja

Model Telkom University

(24)

Rencana Strategis

Yayasan/Telkom Annual Message Rencana Kerja Manajerial

Menyusun Draft Kinerja Universitas/Fakultas One on one Kinerja Universitas/Fakultas

Penetapan Kinerja Universitas/Fakultas Implementasi Kinerja Universitas/Fakultas

One on one Kinerja Universitas/Fakultas (Assessment and Review - Triwulanan)

Penetapan Kinerja Dosen/Staf Penetapan Kinerja Universitas/Fak

Rewarding

remunerasi, dll

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Penanggung dengan ini setuju dengan Tertanggung bahwa jika pada suatu saat selama jangka waktu asuransi seperti yang tercantum dalam Ikhtisar atau selama jangka waktu berikutnya

Jika dihubungkan dengan Model Tujuan dan Model Sistem yang sedang di analisis ini, model tujuan dan model sistem BPJS Ketenagakerjaan dalam konsep berfikir Amitai Etzioni

Artinya, dalam asuransi syariah tidak dikenal sistem dana hangus sehingga peserta yang baru masuk sekalipun, karena sesuatu hal ingin mengundurkan diri, maka dana

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hazmi (2014) dengan judul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan APBD Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah,

 Keputusan Menteri PUPR Nomor 63/KPTS/M/2017 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 720/KPTS/M/2016 Tentang Program Legislasi

Program : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan 3' Sasaran Program : l.Dukungan manajemen dan program teknis

Dalam tipe ini, pembentukan kata dapat dilakukan dengan afiksasi (pembentukan kata melalui pengimbuhan), komposisi (pembentukan kata melalui pemajemukan), dan reduplikasi

PENGARUH PELAYANAN, HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP PADA HOTEL JATI WISATA KOTA PANGKALPINANG”.. 1.2