• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

105

ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL

MODERATING PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

Duma Rahel Situmorang

Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Methodist Indoesia

ABSTRACT

The objective of the research was to examine analysis of fundamental factor on stock return with dividend policy as moderating variable in consumer goods companies listed in BEI (Indonesia Stock Market) in the period of 2011-2015. The research used causal research method. The population was 36 consumer goods companies listed in BEI in the period of 2011-2015, and 26 of them were used as the samples, taken by using purposive sampling technique. The data were analyzed by using path analysis. The data obtained were processed through multiple liniear regression analysis technique and residual test with least square equation and hypothesis testing using F – statistic test to simultaneously test the influence and t – statistictet to partially test the regression coefficient at the level of significance of 5%. The result of this study showed that simultaneously the variables of current ratio, debt to equity ratio, return on asset, earning per share and firm size had influence on stock return with dividend policy as moderating variable. Partially, current ratio and debt to equity ratio had insignificant positive influence on stock return. Return on asset had significant positive influence on stock return. The other variables such as earning per share and firm size had insignificant negative influence on stock return.

Keywords: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Earning Per Share, Firm Size, Dividend Policy and Stock Return.

PENDAHULUAN

Perusahaan consumer goods merupakan badan usaha yang menjual barang konsumsi (produk) yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. Pada umumnya consumer goods dibedakan menjadi empat jenis yakni; 1. Convenience goods (barang sehari hari) seperti; beras, rokok, sabun mandi, detergen dan lain –lain 2. Shopping goods ( barang toko) seperti; alat – alat rumah tangga, pakaian, furniture dan lainnya 3.

Specialty goods (barang khusus) seperti; barang – barang limited edition 4. Unsought goods (barang yang tidak dicari) seperti; asuransi jiwa.

.

Industri consumer goods mempunyai pangsa pasar yang besar dan memiliki prospek yang bagus karena daya beli masyarakat yang semakin tinggi berbanding lurus dengan semakin besar proporsi masyarakat golongan ekonomi menengah di Indonesia sehingga menjadi penyumbang nilai tambah yang dominan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.

Menariknya, banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa trend pasar

consumer goods akan meningkat pada masa yang akan datang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap

(2)

106

barang consumer goods relatif bagus sehingga, kondisi ini membuka peluang bagi peningkatan konsumsi yang akhirnya meningkatkan pertumbuhan industri consumer goods. Banyaknya perusahaan dalam industri ini, telah menciptakan suatu persaingan antar perusahaan consumer goods. Persaingan membuat setiap perusahaan akan berusaha meningkatkan kinerja manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan seperti return saham yang tinggi dan pembagian dividen yang besar kepada para pemegang saham.

Investor sebagai pihak yang menanamkan dana pada suatu perusahaan tentunya menginginkan agar nilai saham yang tercermin dalam harga saham yang dimilikinya tersebut semakin meningkat, yang secara otomatis akan meningkatkan return saham dan nilai kekayaan para investor. Sehingga membuat investor akan lebih memilih emiten dengan kinerja yang baik. Semakin baik tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan maka diharapkan return saham akan meningkat dan akan memberikan keuntungan (return) saham bagi investor. Return saham yang tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal.

Teori kebijakan dividen yang optimal diartikan sebagai rasio pembayaran dividen yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kesempatan untuk menginvestasikan dana serta berbagai preferensi yang dimiliki para investor mengenai dividen daripada

capital gain. Kebijakan tersebut juga diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa yang akan datang sehingga dapat memaksimalkan harga saham.Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh faktor fundamental terhadap return saham sebagai kelanjutan dari penelitian sebelumnya karena masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian - penelitian tersebut. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Basriyani (2014) yang menguji faktor yang mempengaruhi return saham dengan komisaris independen sebagai variabel moderating pada perusahaan wholesale dan retail di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya variabel bebas yang digunakan adalah Return On Eqity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Price Ratio (EPR) dan size. Sementara dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Current Ratio (CR), Debt Equity Rati (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan firm size. Perbedaan lainnya periode penelitian sebelumnya dari tahun 2008-2011 sedangkan periode penelitian ini dilakukan dari tahun 2011-2015. Melihat hasil penelitian yang tidak konsisten tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian untuk memberikan kajian akademik yang semakin jelas mengenai permasalahan yang dikemukakan diatas dengan judul “ Analisa Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

LANDASAN TEORI

Return saham merupakan hasil dari keseluruhan yang diperoleh dari investasi selama periode tertentu dan dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Menurut Tandelilin (2001) return saham adalah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor dari keuntungan saham dalam bentuk laba. Oleh karena itu return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor dalam berinvestasi dan juga imbalan jasa atas investasi yang dilakukan. Jogianto (2003) mengatakan return saham adalah hasil yang diperoleh dari hasil berinvestasi sebagai imbalan atas dana yang telah ditanamkan atas kesediaannya menanggung resiko yang ada dalam investasi tersebut.

(3)

107

kemampuan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang ada. Current ratio merupakan salah satu indikator dari rasio likuiditas. Current ratio juga merupakan rasio antara aktiva lancar dengan hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Semakin besar nilai aktiva lancar dibandingkan dengan nilai hutang lancar maka current ratio akan semakin tinggi. Sebaliknya semakin kecil nilai aktiva lancar dibandingkan dengan nilai hutang lancar maka current ratio akan semakin rendah.

Debt to Equity Ratio dimana rasio ini menggambarkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang dengan seluruh modal yang dimiliki. Semakin besar nilai total hutang dibandingkan dengan nilai total modal maka rasio DER akan semakin besar. Sebaliknya semakin kecil nilai total hutang dibandingkan dengan nilai total modal perusahaan maka rasio DER akan semkakin kecil.

Return On Asset dimana rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan aset yang dimiliki. Semakin besar nilai laba yang dimiliki perusahaan dibandingkan nilai seluruh assets maka nilai ROA akan semakin tinggi. Sebaliknya semakin kecil nilai laba yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan nilai seluruh assets maka nilai ROA akan semakin rendah.

Earning Per Share adalah salah satu rasio pasar yang merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh para pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilkinya dalam perusahaan. Pertumbuhan Earning Per Share (EPS) memberikan informasi tentang perkembangan suatu perusahaan. Kenaikan pada

Earning Per Share menunjukkan bahwa kinerja dari laba perusahaan sangat baik sehingga hal tersebut dapat meningkatkan penghasilan dari pemegang saham atau investor yang akan menanamkan sahamnya.

Firm Size (ukuran perusahaan) pada dasarnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size) dan perusahaan kecil (small size) (Machfoeda, 1994). Pengklasifikasian ukuran perusahaan bertujuan untuk memprediksi kondisi perusahaan yang dipengaruhi oleh perubahan kondisi perekonomian. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva perusahaan tersebut (Suryono 2013: 15).

Kebijakan Dividen adalah kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membagikan deviden kepada para pemegang saham atau akan menahannya dalam bentuk laba ditahan sebagai deviden. Jika perusahaan membagikan dividen kepada para pemegang saham maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual sebagaimana yang telah diuraikan di muka, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor fundamental yang terdiri Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan firm size secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan consumer goods di Bursa Efek Indonesia. 2. Kebijakan dividen mampu memoderasikan pengaruh faktor fundamental

Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan firm size terhadap return saham pada perusahaan consumer goods

di Bursa Efek Indonesia.

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah di audit periode 2011 – 2015 yang berjumlah 39 perusahaan.

(4)

108

Sampel yang diambil dengan menggunakan metode Purposive Samling dengan kriteria: (1) Perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan 2015. (2) Perusahaan consumer goods yang tidak mempublikasikan laporan keuangan secara berturut turut periode tahun 2011 samapi dengan 2015. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel akhir berjumlah 13 perusahaan. Penelitian ini menggunakan pooling data yakni dengan menggunakan data time series 5 tahun pengamatan dimulai tahun 2011 – 2015. Dan cross section

yaitu sebanyak 39 perusahaan. Jumlah observasi yaitu sebanyak 65 data analisis yaitu dengan cara 5 tahun pengamatan X 13 perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder, yaitu data kuantitatif yang di unduh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

Definisi operasional variabel dan pengukuran variabel Return Saham (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham adalah pengembalian hasil atau laba atas investasi modal. Return saham ini dipandang layak untuk mewakili pencerminan kinerja perusahaan dalam satu periode laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan untuk melihat return saham perusahaan. Variabel return saham akan dihitung berdasarkan rasio persentase perubahan harga saham antara dua periode waktu yang berurutan.

Current Ratio (X1)

Current Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi dengan menggunakan aktiva lancar dibagi utang lancar.

Debt to Equity Ratio (X2)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan indikator untuk mengukur seberapa besar utang yang dimiliki oleh perusahaan atas ekuitas (modal sendiri) dari perusahaan tersebut. Namun, seperti layaknya rasio-rasio yang lain, rasio initidak memiliki angka yang bisa dijadikan benchmark. Penjelasannya bisa didapat dengan membandingkan rasio yang sama dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sejenis.

Return On Asset (X3)

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap aset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini dapat digunakan untuk menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan.

Earning Per Share (X4)

Earning Per Share merupakan rasio yang menggambarkan profitabilitas perusahaan yang akan diterima oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham.

Size (X5)

Size merupakan penilaian terhadap ukuran perusahaan dengan menggunakan fungsi logaritma terhadap nilai total aktiva.

Model Analisis

Model analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh faktor fundamental Current Ratio

(CR), Debt Equity Ratio (DER),Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan

firm size terhadap return saham pada perusahaan consumer goods di Bursa Efek Indonesia. Model analisis data yang dipergunakan untuk menjawab hipotesis penelitian di atas adalah sebagai berikut:

Y = b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + b4X4 + + b5X5 +є

Z = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + є

(5)

109

Variabel – variabel penelitian yang disajikan dalam tabel descriptive statistics, variabel penelitian menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata dan standar deviasi..

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tabel Descriptive Statistics menunjukkan gambaran mengenai variabel – variabel penelitian disajikan bahwa variabel penelitian menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata dan standar deviasi. Apabila nilai Standar Deviasi lebih kecil daripada nilai rata – rata maka data berdistribusi normal. Pada penelitian ini nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata – rata, dapat dikatakan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

Uji Normalitas Data

Uji normalitas data akan dideteksi melalui analisa grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan menggunakan software SPSS. Hasil uji normalitas data dapat dilihat dari grafik dan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Penelitian ini sudah bebas dari uji normalitas data, maka data sudah berdistribusi dengan normal.

Uji Multikolinieritas

Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa hasil olah data tidak menunjukkan ada terjadinya multikolinieritas. Dalam hal ini nilai daripada masing – masing variabel memenuhi kriteria yaitu nilai Tolerance> 0,1 dan nilai VIF < 5. Current Ratio

mempunyai nilai tolerannce sebesar 0,572 > 0,1 dan VIF sebesar 1,747 < 5, Return On Asset nilai tolerance sebesar 0,749 > 0,1 dan VIF sebesar 1,334 < 5, Earning Per Share nilai tolerance sebesar 0,754 > 0,1 dan VIF sebesar 1,327 < 5, dan firm size

nilai tolerance sebesar 0,753 > 0,1 dan VIF sebesar 1,328 < 5. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Autokorelasi.

Peneliti menggunakan uji autokorelasi dengan menggunakan uji Runs test yaitu dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) > α =

5% (0,05) maka dapat dikatakan bahwa data tidak terjadi autokorelasi. Berdasarkan hasil runs test dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,481 > α = 5% (0,05) ini berarti bahwa data tidak terjadi autokorelasi.

Uji Heteroskedastisitas.

Dari hasil di atas memperlihatkan bahwa titik – titik menyebar di sekitar titik nol, serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut memenuhi uji heterokedastisitas atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedastisitas

Tabel 1. Persamaan Regresi Coefficienta Model Unstandardized Coefficients t Sig. B Std. Error 1 (Constan t) ,072 ,289 ,248 ,804 X1 ,003 ,024 ,140 ,889 X2 ,023 ,068 ,337 ,736 X3 ,728 ,251 2,904 ,004 X4 -1,067E-6 ,000 -,031 ,976

(6)

110 Ln_X5 -,008 ,018 -,468 ,641

Dependent Variable: Return Saham

Berdasarkan tabel dari persamaan regresi diatas maka model regresi antara variabel faktor fundamental Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan firm size terhadap return saham pada perusahaan consumer goods di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

Dari uji hipotesis yaitu uji simultan (Uji statistik F) yaitu nilai sig. sebesar 0,000 < α = 5% (0,05) yang dilakukan maka diperoleh hipotesis yaitu faktor fundamental Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per Share

(EPS) dan firm size berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan consumer goods di Bursa Efek Indonesia

Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui dan menganaisis pengaruh Faktor fundamental Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per Share

(EPS) dan firm size terhadap Return Saham dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderating pada perusahaan consumer goods di Bursa Efek Indonesia. Data diolah dengan menggunakan program komputer Statistical Package For Social Science (SPSS). Pengujian hipotesis ini di uji dengan menggunakan uji statistik – F, uji

statistik – t, dan uji koefisien determinasi (R2).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Secara parsial,

a. Current Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return Saham. b. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return

Saham.

c. Return On Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. d. Earning Per Share berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return

Saham.

e. Ln_Total Asset berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return Saham.

2. Secara simultan, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Earning Per Share dan Ln_Total Asset berpengaruh terhadap Return Saham.

Saran

Dapat melakukan penelitian dengan skala perusahaan besar dan jumlah perusahaan lebih banyak dari perusahaan consumer goods.

Dapat melakukan penambahan variabel independen seperti Keputusan Investasi (PER), Growth Potential, Tingkat Suku Bunga (SBBI) dan lain – lain.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham., Eugene, Gapenski., Louis, 2000, Intermediate Financial Management,

Florida : The Dryden Press

Deitiana, Tita. 2009. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11, No 1, April 2009, Hlm. 57-64.

Erlina, 2011.Metode Penelitian., Medan : Penerbit USU Press

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Up Date PLS Regresi, Cetakan Ketujuh: ISBN: 979.704.015.1. Penerbit: Badan

(7)

111

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harianto, Farid dan S. Sudomo. 1998. “Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia”. P.T. Bursa Efek Jakarta, Jakarta.

Harjito, A., dan Martono,.2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta.

Herawaty, Vinolla. 2008. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan" Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, pp. 97-108.

Husnan, Suad, (2001). “Corporate Governance dan Keputusan Pendanaan: Perbandingan Kinerja Perusahaan dengan Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Multinasional dan Bukan Multinasional”. Jurnal Riset Akuntansi,

Manajemen, Ekonomi, Vol. 1 No.1, Februari: 1 – 12.

Keown, A.J. 2005. Financial Management, Tenth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Litner, Jhon. 1962. Dividends, Earning, Leverage, Stock Price and The Supply of Capital to Corporations Review of Economics and Statistic. “Journal of Finance”.

Vol XLIV No 3. Diakses 21 Maret 2016

Modigliani, F., dan M. H. Miller. 1958. The Cost of Capital, Corporation Finance, and The Theory of Investment. American Economics Review 13 (3): 261-297.

Puspitasari, Sudiyatno. 2010. “Pengaruh Kebijakan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening” Jurnal”

Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol 2, No 1 (2010)

Rozeff, M., 1982,"Growth, Beta, and Agency Cost as Determinants of Dividend Payout Ratios," Journal of Financial research 5, 11, 249-259.

Soliha dan Taswan. 2002. “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, September 2002.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.

Suharli, Michell. 2002. “Studi Empiris terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Go Public di Indonesia”. Jurnal Maksi, Volume 6 Nomor 1.Januari : 23-41.

Sukamulja, Sukmawati. 2004,”Good Corporate Governance di Sektor Keuangan: Dampak Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan”. Benefit

Vol.8.No.1. Juni 2004. Hal 1-25.

Suranta, Eddy, dan Pratana Puspita Merdistusi. 2004. “Income Smoothing, Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja Perusahaan”. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VII. Bali, 2 – 3 Desember

Ulupui, I.G.K.A. 2007.”Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)”.Jurnal Akuntansi dan Bisnis.Vol. 2. No. 1, Januari: 88 – 102.

Gambar

Tabel 1. Persamaan Regresi   Coefficient a Model  Unstandardized Coefficients  t  Sig

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PENJABARAN PERUBAHAN APBD. TAHUN

[r]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap siswa di SMK Muhammadiyah Pontianak, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah

• Priorities of parent involvement in order to encourage the involvement of parents with their ways that matter to the child’s learning: to involve parents

Penghijauan adalah salah satu program yang diupayakan untuk menciptakan lingkungan sehat yang ada di Kelurahan Mojo. Penanggung jawab : Suci

Juga kata-kata yang menunjukkan perpindahan tempat (masuk, keluar, maju, mundur, dsb). Selain itu, yang khas dalam wacana adalah digunakannya deiksis-deiksis

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah dan kuat lentur dari benda uji beton yang menggunakan serbuk kaca sebagai

1 Harapan saya, pihak CU Merdeka unit Penceren dalam. menangani nasabah memberikan kemudahan