• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Menimbang : a. bahwa retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah untuk memantapkan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab ;

b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu, khususnya terhadap tarif retribusi izin usaha perikanan kelautan dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan sehingga perlu dilakukan perubahan ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu mengubah Peraturan Daerah tentang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 ;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1950,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965

(1965, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5073);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4230);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5161);

(3)

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dua kali terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.12/MEN/2007 tentang Perizinan Usaha Pembudidayaan Ikan;

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.05/MEN/2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap, sebagaimana telah diubah dengan Permen Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.12/MEN/2009;

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia; 14. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang

Retribusi Perizinan Tertentu (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011, Nomor 3/C).

Dengan persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN BANYUWANGI Dan

BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIJINAN TERTENTU.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 Nomor 3/C) diubah sebagai berikut:

(4)

1. Ketentuan pasal 51 ayat (1) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 51

(1) Objek Retribusi Izin Usaha Perikanan adalah:

a.Pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk melakukan kegiatan:

1. Pembudidayaan ikan;

2. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) di bidang pembudidayaan ikan yang berdomisili di wilayah Kabupaten serta tidak menggunakan modal asing dan/atau tenaga kerja asing. b.Pengolahan hasil usaha perikanan.

(2) Dikecualikan dari objek retribusi adalah: a. Nelayan kecil, dan

b. Pembudidaya kecil.

2. Ketentuan Pasal 58 ayat (1) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 58

(1) Izin Usaha Penangkapan dan Usaha Pengumpulan, Pengolahan, Pengangkutan dan Pemasaran berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dengan kewajiban memberikan laporan secara periodik. (2) Izin Usaha Budidaya berlaku untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dengan kewajiban memberikan laporan secara periodik setiap 1 (satu) tahun sekali.

(3) Izin yang sudah habis masa berlakunya dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, atau ditentukan sesuai dengan kondisi serta keberadaan perusahaan sesuai hasil evaluasi yang dilakukan secara periodik.

(4) Perpanjangan izin dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan kepada pemberi izin 3 (tiga) bulan sebelum berakhir izin yang berlaku. (5) Izin yang habis masa berlakunya tidak dilakukan

perpanjangan secara otomatis dan tidak berlaku lagi, serta tidak dibenarkan melakukan kegiatan usaha.

(5)

3. Pasal 71 ditambah 2 (dua) ayat baru, yaitu ayat 3 (tiga) dan ayat 4 (empat) sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 71

(1) Pemilik dan/atau pengguna yang melanggar ketentuan sebagaimana disebut dalam pasal 7 ayat (1), dikenakan sanksi administrative berupa:

a. Peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan pembangunan;

c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan;

d. penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan bangunan gedung;

e. pembekuan izin mendirikan bangunan gedung; f. pencabutan izin mendirikan bangunan gedung; g. pembekuan sertifikat laik fungsi bangunan

gedung;

h. pencabutan sertifikat laik fungsi bangunan gedung; atau

i. perintah pembongkaran bangunan gedung.

(2) Selain pengenaan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai sanksi denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai bangunan yang sedang atau telah dibangun

(3) Pemilik/pengusaha perikanan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 54 ayat (1) dikenakan sanksi administrasi berupa:

a.Peringatan tertulis;

b.Penghentian izin usaha, atau; c. Pencabutan izin.

(4) Tata cara pemberian sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. 4. Ketentuan lampiran Tarif Retribusi Izin Usaha Perikanan

kelautan diubah sebagaimana dimaksud pada lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(6)

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi.

Ditetapkan di Banyuwangi

Pada tanggal 25 September 2015 BUPATI BANYUWANGI,

ttd.

H. ABDULLAH AZWAR ANAS Diundangkan di Banyuwangi

pada tanggal 25 September 2015 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BANYUWANGI, ttd.

Drs. H. SLAMET KARIYONO, M.Si. Pembina Utama Madya

NIP 19561008 198409 1 001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015 NOMOR 6 NOMOR REGISTER 237-6/2015

(7)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

I. UMUM

Bahwa penyelenggaraan otonomi daerah bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah melalui peningkatan peran serta Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah.

Bahwaguna mewujudkan hal tersebut, perlu memaksimalkan potensi retribusi daerah yang merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting untuk memantapkan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab.

Bahwa upaya memaksimalkan potensi retribusi daerah dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan tarif retribusi perizinan tertentu dengan peningkatan kondisi ekonomi di daerah.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu menetapkan Peraturan DaerahKabupaten Banyuwangi tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Cukup jelas. Angka 2 Cukup jelas. Angka 3 Cukup jelas. Angka 4 Cukup jelas. Pasal II Cukup jelas. ======================================

(8)

BANYUWANGI

NOMOR : 6 TAHUN 2015 TANGGAL : 25 September 2015 TARIF RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN KELAUTAN

NO SEKTOR KLARIFIKASI JENIS USAHA UKURAN/

KAPASITAS BESARNYA (Rp.) 1 2 3 4 5 6 1 Pembudidaya an Ikan Budidaya Ikan Air Tawar

Kolam Intensif per hektar 200.000,00 Kolam Semi Intensif s/d 500 m2 50.000,00

500-1.000 m2 75.000,00

>1.000 m2 100.000,00

Karamba Jaring Apung (KJA) Air Tawar

Per m2 20.000,00

Pemancingan Ikan per lokasi 200.000,00

Budidaya Air Payau Tambak Udang Intensif/Semi Intensif per hektar 250.000,00 Tambak Ikan, Kepiting, Kerang-Kerangan Intensif/Semi Intensif per m2 100.000,00 Penampung Ikan,

Udang dan Biota Air Payau Hidup per m2 2.000,00 Budidaya Air Laut Penampung Ikan, Udang dan Biota Air Laut Hidup per m2 10.000,00 Panti Pembenihan Hatchery Udang Laut/Payau per lokasi 1.000.000,00 Backyard (HSRT) Laut/Payau per lokasi 300.000,00

Hatchery Ikan Laut per lokasi 500.000,00

Unit Pembenihan Rakyat (UPR)

per lokasi 150.000,00 2 Pengolahan Tradisional Pemindangan >5 ton/hari 500.000,00

Ikan 2 s/d 5 ton/hari 200.000,00 <2 ton/hari 100.000,00 Pengasinan/pengerin gan/Pengasapan >1 ton/hari 0,1 s/d 1 ton/hari <0,1 ton 150.000,00 75.000,00 50.000,00

Penepungan Ikan dan

Minyak Ikan Tradisional >1 ton <1 ton 150.000,00 5.000,00 Pembuatan Trasi >100kg 100.000,00 <100kg 50.000,00

(9)

Peng Es Ikan >1 ton 0,1 ton-1 ton <0,1 ton 200.000,00 150.000,00 50.000,00 Pengolahan Ikan Tradisional Lainnya (Krupuk Ikan, Abon Ikan, Nugget Ikan, Bakso Ikan, Kecap Ikan, Pembuatan Pupuk Organik >100 kg <100 kg 150.000,00 50.000,00 Modern/ mekanik

Pengalengan Ikan >20 ton/hari >10 ton/hari

7.500.000,00 5.000.000,00

<10 ton/hari 2.000.000,00

Penepungan Ikan >20 ton/hari

>10 ton/hari

7.500.000,00 5.000.000,00

<10 ton/hari 2.000.000,00

Pakan Udang/Ikan >20 ton/hari

>10 ton/hari

7.500.000,00 5.000.000,00

<10 ton/hari 2.000.000,00

Minyak Ikan >20 ton/hari

>10 ton/hari

7.500.000,00 5.000.000,00

<10 ton/hari 2.000.000,00

Cold Storage >20 ton/hari

>10 ton/hari 2.000.000,00 1.500.000,00 <10 ton/hari 750.000,00 Pengasinan/Pengerin gan/Pengasapan >10 ton/hari >5 ton/hari <5 ton/hari 1.500.000,00 1.000.000,00 750.000,00 Pengolahan Ikan Tradisional Lainnya (Krupuk Ikan, Abon Ikan, Nugget Ikan, Bakso Ikan, Kecap Ikan, Pembuatan Pupuk Organik >5 ton/hari <5 ton/hari 1.000.000,00 500.000,00 BUPATI BANYUWANGI, ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Penyimpangan diatas ada dikarenakan sikap etis seorang akuntan yang tidak sesuai dengan prinsip yang berlaku umum. Padahal sudah jelas terdapat kode etik akuntan yang menjelaskan

dengan pengaruh laju udara khususnya pada heat sink fan masih jarang ditemui, maka untuk merealisasikan alat ukur hambatan termal heat sink fan dengan variasi laju aliran volume

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 78 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, penyelenggaraan makanan adalah proses kegiatan yang

Dia-lah yang senantiasa menemani penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaru Latihan Konvisional dan Modifikasi Terhadap Hasil Kecepatan

Oleh karena itu usaha pengembangan RTH tidak hanya dapat dilakukan pada usaha pengadaan taman kota dan jalur hijau seperti yang selama ini dilaksanakan tetapi

Walikota Bambang DH saat meresmikan Pasar Kapasan Baru menyatakan bahwa Pasar Kapasan Baru ini merupakan salah satu bukti komitmen Pemkot untuk melakukan revitalisasi pasar

Mural sering kali dikaitkan dengan Street art (Seni jalanan) karena lokasinya yang terkadang berada di jalan-jalan umum. Perbedaannya dengan coret-coretan cat

1) Menurunkan kesalahan pada meter air (meter error), dengan cara pengujian, perekatan yang baik, dan penggantiannya. 2) Menurunkan kesalahan oleh manusia (human error), dengan