• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ai Setiawati 1, Dini Sukmalara 2 1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Assyafi iyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ai Setiawati 1, Dini Sukmalara 2 1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Assyafi iyah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

87 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ……… Ai Setiawati, Dini Sukmalara

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGANPEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA KE POSYANDULANSIA JATI RAHAYU WILAYAH KERJA

PUSKESMAS JATI RAHAYU KOTA BEKASI TAHUN 2013 Ai Setiawati1, Dini Sukmalara2

1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam As-syafi’iyah Jakarta, Indonesia

2. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam As-syafi’iyah Jakarta, Indonesia *email :fikesuia@gmail.com

ABSTRAK

Meningkatnya umur harapan hidup tahun 2010 yaitu 70,6 tahun diperkirakan tahun 2014 menjadi 72 tahun, maka jumlah lansia akan semakin meningkat tantangan utama dihadapi adalah masalah kesehatan sehingga perlu peran posyandu lansia, didapatkan kunjungan lansia ke posyandu masih rendah, disebabkan faktor seperti pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, kondisi fisik dan jarak tempat tinggal lansia. Tujuan penelitian Untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke posyandu lansia. Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 131 lansia. Sampel diambil dengan teknik Insidental Sampling sebanyak 50 responden. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan chi-square dengan α=5%, Hasil penelitian ini adalah bahwa faktor

pendidikan, pengetahuan dan sikap lansia memiliki hubungan terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia, sedangkan faktor kondisi fisik, dukungan keluarga, jarak tempat tinggal tidak memiliki hubungan terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia. Adapun Saran dari penelitian ini adalah mengingat pengaruh pengetahuan dan sikap yang cukup erat terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia, maka Puskemas agar dapat meningkatkan promosi dan pendidikan kesehatan pada semua para pengunjung Puskesmas agar masyarakat tahu dan bisa mempersiapkan masa tua.

Kata Kunci : Kondisi fisik, sikap, dukungan keluarga. ABSTRACT

Increased life expectancy in 2010 is 70.6 years in 2014 is estimated to be 72 years, the number of elderly will increase the main challenges faced are health problems that need to be role posyandu elderly, elderly visits to posyandu obtained is low , due to factors such as education , knowledge, attitude, family support, physical condition and distance dwellin elderly. To get an overview of the research goals of the factors that affect the elderly health examination visits to posyandu elderly. Education is formal education through which the elderly. Methods This study used a descriptive correlative, Amount of population at this research is counted 131 elderly. Samples taken by incidental sampling technique of 50 respondents. The analysis used univariate and bivariate using chi - square with α = 5 %. Result of this research is that education factor, attitude and knowledge of elderly have relation to visit inspection of health of lansia to Elderly Posyandu, while factor of condition of physical, family support, residence distance do not have relation to visit inspection of health of elderly to Elderly Posyandu. Advice given the influence of knowledge and attitudes are quite close to the visit to Posyandu Elderly, hence Puskemas to be earning in order to increase promotion and health education at health centers all visitors so that people know and can prepare for old age.

(2)

88

LATAR BELAKANG

Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang terutama dibidang medis sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia, pada tahun 2010 umur harapan hidup 70,6 tahun dan diperkirakan pada tahun 2014 menjadi 72 tahun (Kemenkes RI 2013).

Dengan meningkatnya umur harapan hidup, maka jumlah lansia akan semakin meningkat, dimana pada saat ini di seluruh dunia jumlah lansia diperkirakan mencapai 1 miliyar dengan usia rata – rata 60 tahun, Indonesia merupakan 5 negara besar terbanyak populasi lansia, setelah negara Cina dengan 200 juta jiwa, India 100 juta jiwa, Amerika 41,1 jiwa, Jepang 30 juta jiwa. Indonesia sendiri memiliki 24 juta jiwa lansia.Penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 14.439.967 jiwa (7,18 persen), selanjutnya pada tahun 2010 meningkat menjadi 23.992.553 jiwa (9,77 persen). Pada tahun 2020 diprediksikan jumlah lanjut usia mencapai 28.822.879 jiwa (11,34 persen), (RI, Depsos 2012). Di Jawa Barat jumlah penduduk lansia pada sensus penduduk tahun 2010 mencapai 3,44 juta, (BPS Jawa Barat). Sedangkan di Kota Bekasi jumlah lansia sebanyak 97.172 jiwa yang tersebar di berbagai Puskesmas (Data Primer Kota Bekasi, 2012).

Dalam kaitan ini perlu adanya pemaksimalan peran institusi kesehatan seperti posyandu lansia. Namun sejak pelaksanaan posyandu lansia didapatkan bahwa kunjungan lansia ke posyandu masih

rendah, hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor internal seperti, pengetahuan, pendidikan, sikap, kepercayaan, kondisi fisik, lingkungan fisik jauhnya tempat tinggal dari pusat pelayanan kesehatan serta dukungan keluarga dan faktor eksternal seperti, perilaku petugas kesehatan, fasilitas yang tersedia(Nasrul Effendi, 2008).

Puskesmas Jati Rahayu yang terletak di Kecamatan Pondok Melati memiliki jumlah lansia sebanyak 724 jiwa.Puskesmas jati Rahayu memiliki posyandu lansia yang aktif dengan angka kunjungan pada bulan juli sebanyak 131 jiwa (18.09%)(Dok. Posyandu Puskesmas Jati Rahayu, 2013).

Melihat dari kenyataan di atas maka penulis sangat tertarik dan berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Pemeriksaan Kesehatan Lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Jati Rahayu Kota Bekasi.”.

TUJUAN

Untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke posyandu lansia Puskesmas Jati Rahayu. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Puskesmas

Sebagai masukkan bagi petugas Puskesmas untuk melakukan pembinaan pada lansia dalam hal peningkatan kesehatan dan pemanfaatan posyandu lansia sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

(3)

89 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ……… Ai Setiawati, Dini Sukmalara

JURNAL ILMIAH KESEHATAN, Volume 2 No. 1 - 2016 Untuk menambah wawasan

ilmu pengetahuan dalam melaksanakan penelitian terutama tentang kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia dan sebagai dasar pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Lansia

Lanjut usia adalah adalah seseorang laki-laki atau perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih. (Kemenkes RI 2011), baik yang secara fisik masih berkemampuan (potensial) maupun karena sesuatu hal tidak lagi mampu berperan secara aktif dalam pembangunan (tidak potensial).

2. Penggolongan dan Batasan Umur

Lansia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lanjut usia meliputi :

a. Usia pertengahan (Middle age) ialah usia 45 - 59 tahun.

b. Usia lanjut (Elderly) antara 60 – 74 tahun.

c. Tua (Old) antara 75 – 90 tahun. d. Sangat tua (Very old) di atas 90

tahun (Kemenkes RI, 2011)

3. Posyandu

Posyandu adalah suatu forum komunikasi alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak dini (Effendi, 2008).

4. Tujuan Posyandu Lansia

a. Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut.

b. Meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina kesehatannya. c. Meningkatkan kemampuan dan

peran serta keluarga dan masyarakat dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut.

d. Meningkatkan jenis dan jangkawan pelayanan kesehatan usia lanjut. e. Meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan usia lanjut(Effendi, 2008). 5. Hipotesis

1. Ada dan tidak ada pengaruh pendidikan terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Jati Rahayu.

2. Ada dan tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Jati Rahayu.

3. Ada dan tidak ada pengaruh sikap terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Jati Rahayu. 4. Ada dan tidak ada pengaruh

dukungan keluarga terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Jati Rahayu.

5. Ada dan tidak ada pengaruh kondisi fisik terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Jati Rahayu.

6. Adapengaruh jarak tempat tinggal terhadap kunjungan pemeriksaan

(4)

90

kesehatan lansia ke Posyandu Lansia Puskesmas Jati Rahayu. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif bertujuan mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti, mengidentifikasi gambaran faktor-faktor mempengaruhi kunjungan ke posyandu lansia (Sugiyono, 2009).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan Posyandu Lansia Sakura Puskesmas Jati Rahayu Kota Bekasi. Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 17 September-27 September 2013.

3. Populasi dan Sampel.

a. Populasi adalah Keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi penelitian yaitu semua lansia yang berkunjung ke posyandu lansia PuskesmasJati Rahayupada bulan Juli dengan jumlah populasi sebanyak 131 jiwa lansia.

b. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik InsidentalSampling, yaitu penentuan sampel dengan mengambil lansia yang datang berkunjung ke Posyandu Lansia pada tanggal 17-27 September sebanyak 50 responden.

HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Karakteristik Responden

a. Usia Responden No Usia Freku ensi Perse ntase 1 60 – 74 tahun 44 88 2 75 – 90 tahun 5 10 3 90 tahun ke atas 1 2 Total 50 100

b. Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Freku ensi Persent ase 1 Laki-laki 16 32 2 Perempuan 34 68 Total 50 100 c. Pendidikan Responden No Pendidikan Lansia Freku ensi Perse ntase 1 Tidak Sekolah 15 30 2 SD 18 36 3 SMP 3 6 4 SMA 8 16 5 Perguruan Tinggi 6 12 Total 50 100 2. Analisis Univariat

a. Tingkat Pengetahuan Responden

No Tingkat Pengetahuan Freku ensi Persent ase 1 Rendah 26 52 2 Tinggi 24 48 Total 50 100 b. Sikap Responden

(5)

91 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ……… Ai Setiawati, Dini Sukmalara

JURNAL ILMIAH KESEHATAN, Volume 2 No. 1 - 2016

No Sikap Responden Freku ensi Perse ntase 1 Kurang Baik 16 32 2 Baik 34 68 Total 50 100

c. Kondisi Fisik Responden

No Kondisi Fisik Freku

ensi Perse ntase 1 Mobilisasi dengan Bantuan 31 62 2 Mobilisasi Sendiri 19 38 Total 50 100

d. Dukungan Keluarga Responden

No Sikap Responden Frekue nsi Perse ntase 1 Kurang Memberi dukungan 16 32 2 Memberi Dukungan 34 68 Total 50 100

e. Jarak Tempat Tinggal Responden

No Sikap Responden Frekue nsi Perse ntase 1 Jauh 23 46 2 Dekat 27 54 Total 50 100 f. Kunjungan Responden No Sikap Responden Frekue nsi Perse ntase 1 Tidak Teratur 24 48 2 Teratur 26 52 Total 50 100 3. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pendidikan Terhadap

Kunjungan Ke Posyandu Lansia Dari hasil uji statistik nilai P. (Asymp. Sig. (2-sided)) = 0.042 < 0,05 berarti pendidikan dengan kunjungan ke Posyandu Lansia terdapat hubungan nyata, berdasarkan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,406 berpengaruh sebesar 40,6 % terhadap kunjungan ke Posyandu Lansia. Dengan demikian hasil dari penelitian dapat di klasifikasikan pada kategori sedang (cukup erat). Berdasarkan nilai Chi-Square (χ2) = 9,891 nilai ini lebih besar dari χ2 tabel (χ2 α = 5% dan derajat bebas = 1 atau χ2

0,05 (1) = 3,840, maka hipotesis nol ditolak, yang artinya terdapat hubungan pendidikan dengan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia.

b. Hubungan Pengetahuan Terhadap

Kunjungan Ke Posyandu Lansia Dari hasil uji statistik nilai P. (Asymp. Sig. (2-sided)) = 0,000 < 0,05 berarti pengetahuan lansia dengan kunjungan ke Posyandu Lansia terdapat hubungan nyata, nilai Contingency Coefficient sebesar 0,463 berpengaruh sebesar 46,3% terhadap kunjungan ke Posyandu Lansia. Hasil dari penelitian dapat di klasifikasikan pada kategori sedang (cukup erat). Berdasarkan nilai Chi-Square (χ2) = 13,647nilai ini lebih besar dari χ2 tabel (χ2 α = 5% dan derajat bebas = 1 atau χ2

(6)

92

hipotesis nol ditolak, yang artinya terdapat hubungan pengetahuan dengan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia.

c. Hubungan Sikap Terhadap

Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia

Dari hasil uji statistik nilai P. (Asymp. Sig. (2-sided)) = 0,001 < 0,05 berarti sikap lansia dengan kunjungan ke Posyandu Lansia terdapat hubungan nyata, nilai Contingency Coefficient sebesar 0,415 berpengaruh sebesar 41,5% terhadap kunjungan ke Posyandu Lansia. Hasil dari penelitian dapat di klasifikasikan pada kategori sedang (cukup erat). Nilai Chi-Square (χ2) = 10,422 nilai ini lebih besar dari χ2 tabel (χ2 α = 5% derajat bebas = 1 atau χ2

0,05 (1) = 3,840, maka hipotesis nol ditolak, yang artinya terdapat hubungan sikap dengan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia.

d. Hubungan Dukungan Keluarga

Lansia Terhadap Kunjungan Ke Posyandu Lansia

Dari hasil uji statistik nilai P. (Asymp. Sig. (2-sided)) = 0,159 > 0,05 berarti dukungan lansia dengan kunjungan ke Posyandu Lansia tidak terdapat hubungan nyata, nilai Contingency Coefficient sebesar 0,195 berpengaruh sebesar 19,5% terhadap kunjungan ke Posyandu Lansia. Hasil dari penelitian dapat di klasifikasikan pada kategori sangat

lemah. Berdasarkan nilai

Chi-Square (χ2) = 1,982 nilai ini lebih kecil dari χ2 tabel (χ2 α = 5% dan derajat bebas = 1 atau χ2

0,05 (1) = 3,840, maka hipotesis nol diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia.

e. Hubungan Kondisi Fisik Terhadap

Kunjungan Ke Posyandu Lansia Dari hasil uji statistik nilai P. (Asymp. Sig. (2-sided)) = 0,159 > 0,05 berarti dukungan lansia dengan kunjungan ke Posyandu Lansia tidak terdapat hubungan nyata, nilai Contingency Coefficient sebesar 0,195 dinyatakan dukungan lansia berpengaruh sebesar 19,5% terhadap kunjungan ke Posyandu Lansia. Penelitian di klasifikasikan pada kategori sangat lemah. nilai Chi-Square (χ2

) = 1,982 nilai ini lebih kecil dari χ2 tabel (χ2 α = 5% dan derajat bebas = 1 atau χ2

0,05 (1) = 3,840, maka hipotesis nol diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia.

f. Hubungan Jarak Tempat Tinggal

Lansia Terhadap Kunjungan

Lansia Ke Posyandu Lansia

Dari hasil uji statistik nilai P. (Asymp. Sig. (2-sided)) = 0,093 > 0,05 berarti jarak tempat tinggal dengan kunjungan ke Posyandu Lansia tidak terdapat hubungan nyata, nilai Contingency Coefficientsebesar 0,231

(7)

93 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ……… Ai Setiawati, Dini Sukmalara

JURNAL ILMIAH KESEHATAN, Volume 2 No. 1 - 2016 berpengaruh sebesar 23,1% terhadap

kunjungan ke Posyandu Lansia. Hasil dari penelitian dapat di klasifikasikan pada kategori lemah, nilai Chi-Square (χ2) = 2,826nilai ini lebih kecil dari χ2 tabel (χ2 α = 5% derajat bebas = 1 atau χ2

0,05 (1) = 3,840, hipotesis nol diterima, artinya tidak terdapat hubungan jarak tempat tinggal dengan kunjungan ke Posyandu Lansia.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan adanya hubungan antara pendidikan lansia terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia. 2. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan

adanya hubungan antara pengetahuan lansia terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia. 3. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan

adanya hubungan antara sikap lansia terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia. 4. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan

tidak adanya hubungan antara kondisi fisik terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia. 5. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan

tidak adanya hubungan antara dukungan keluarga lansia terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia.

6. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan tidak adanya hubungan antara jarak tempat tinggal keluarga lansia terhadap kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia ke Posyandu Lansia.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti mengajukan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini kepada : 1. Puskesmas Jati Rahayu

a. Mengingat pengaruh pengetahuan dan sikap yang cukup erat terhadap kunjungan lansia ke Posyandu Lansia, agar dapat meningkatkan promosi dan pendidikan kesehatan pada semua para pengunjung Puskesmas agar masyarakat tahu dan bisa mempersiapkan masa tua.

b. Mengingat yang berkunjung ke Posyandu Lansia adalah lansia agar pendidikan kesehatan mudah dilihat, dipahami dan dimengerti oleh lansia sebaiknya diberikan dengan media seperti banner dan poster di Posyandu Lansia.

c. Mengingat sekian banyak lansia yang memiliki gangguan kesehatan diharapkan obatnya bisa disediakan dengan sepenuhnya untuk meningkatkan kesehatan lansia. d. Kepada pihak pengembangan

penelitian diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca, wawasan penelitian dan informasi pada peneliti yang akan datang

e. Kepada pihak institusi pendidikan mengingatProgram Studi Ilmu Keperawatan yang mengarah ke Gerontologi diharapkan mempunyai Puskesmas Binaan di bagian gerontologi untuk memperdalam pengetahuan Gerontologi dan prakteknya bagi mahasiswa.

(8)

94

Arikunto, S. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV.Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. 2009.Sikap Manusia Teori dan

pengukurannya.Edisi II. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Badan Pusat Satitistik Jawa Barat. (2011). Sensus Penduduk Jawa Barat 2010. Jawa Barat. (http://.www.bps.jawa barat.go.id/download/sensus%pendud uk %jawa%barat%.pdf)

Data Primer Kota Bekasi. (2012).Populasi Lansia Kota Bekasi 2011. Kota Bekasi. (http://.www.data.primer.go. id/download/populasi%lansia%kota% bekasi%.pdf)

Depsos RI. 2012.Lansia Modal Ekonomi Masa Depan. Jakarta: Dirjen Bina Kesejahteraan Sosial.

Effendi, N.2008.Dasar-Dasar Keperawatan Kemasyarakatan. Edisi II, Jakarta: EGC.

Fatah, N. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:Remaja Rosda Friedman, M. 2005. Teori & Praktik

Keperawatan keluarga. Jakarta: EGC. Kemenkes RI. 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Lansia. Jakarta: Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

___________. 2011.Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. ___________. 2011.Pedoman Pembinaan

Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.

Koeswara, E. 2009. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: Refika Aditama.

Lalenoh, T. 2008. Lanjut usia dan Usia Lanjut. Bandung: STKS.

Notoatmojo, S. 2012. IlmuKesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.Edisi Revisi IV Jakarta: Rineka Cipta.

____________. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

____________.2008. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi: Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, W. 2008.Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

____________. 2008. Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tamher, S. 2008. Kesehatan Usia lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Sugiono. 2009. Statistika Untuk Penelitan. Bandung: Alfa Beta.

Warta Demografi. (2011). Lansia Sejahtera 2010. Jakarta.(http://www.warta. demografi.ac.id/download/lansia%20 sejahtera%20.pdf)

Puskesmas Jati Rahayu. 2013. Dokumentasi Posyandu Lansia Puskesmas Jati Rahayu.

Referensi

Dokumen terkait

fokus usaha khusus untuk mendukung penyediaan kredit ritel (misalnya kartu kredit). Adapun anggota LPIP yang memanfaatkan produk tersebut berasal dari Bank Umum yang

Sesuai dengan bahasan atau pokok permasalahan yang tercantum dalam jurnal, dalam penelitian ini sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, yang digunakan

Pada Fase ini, analis akan membuat desain logis dari fase analisis persyaratan kedalam model sistem yang telah ditentukan dengan menggunakan desain logis yang ada, seperti

Abstrak : Penyegaran udara merupakan usaha untuk memberikan kenyamanan dan kesegaran kerja , oleh karena itu terutama didaerah beriklim tropis penyegaran udara merupakan

Dari penelitian yang telah dilaksanakan terdapat 10 spesies mamalia kecil terrestrial di lokasi penelitian, dengan 7 spesies di Gunung Kerinci dan 6 spesies di

Secara garis besar nilai PMV di kampus IPB darmaga, baik itu ruang besar, sedang, dan kecil sedikit mengalami peningkatan, namun tidak terlalu besar, karena sensasi

Bagi Peneliti Lain, yang mempunyai minat yang sama terhadap perkembangan siswa, terutama mengenai asertifitas dapat melakukan penelitian mengenai hal ini dengan sampel yang

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Takhassus Al-Qur’an, Kabupaten Wonosobo untuk mengetahui Hubungan Adversity Quotient dengan Motivasi Belajar siswa kelas XI IPS dan