• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN, KALIMANTAN BARA T TAHUN 2004

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN, KALIMANTAN BARA T TAHUN 2004"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5

PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN, KALIMANTAN BARA T

TAHUN 2004 (P2BGGN/KL/K/O 1/2004)

Oleh: M. Najib, Titi Wismawati, Eep Deddi, Andung Nugroho, Sri Widarti, A. Sorot Sudiro

ABSTRAK

PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN, KALIMANTAN BARAT TAHUN 2004. Telah dilakukan pemantauan dampak

lingkungan eksplorasi U Kalan, Kalimantan Barat. Tujuan pemantauan adalah untuk

mengetahui perubahan kualitas komponen lingkungan, sejalan dengan adanya kegiatan

penelitian eksplorasi dan penambangan di wilayah tersebut. Daerah yang dipantau meliputi

Eko Remaja, Lemajung, Rirang dan Jeronang. Pemantauan meliputi contoh air sungai.

Pengambilan contoh dilakukan pada lokasi yang sarna dengan tahun sebelumnya. Secara

umum hasil analisis kimia COD, BOD, Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb, Mo dan U lebib rendab dari tahun 2003 dan 2002. Hasil analisis air sungai dibandingkan dengan PP No. 20/1990 dan Kep Men KLH No. 02/1998. Hasil analisis U lebih rendah ketentuan yang berlaku. Evaluasi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa adanya penelitian eksplorasi dan penambangan

di daerah Kalan tidak merubah kualitas air sungai dan juga tidak mengganggu keseimbangan

lingkungan.

Kata kunci : Pemantauan, lingkungan, eksplorasi D, Kalan.

ABSTRACT

MONITORING ON ENVIRONMENTAL IMPACT OF U EXPLORATION ACTIVITY AT KALAN AREA, WEST KALIMANT AN 2004. Environmental monitoring impact U exploration activity at Kalan area, West Kalimantan have been carried out. The objectives of monitoring is to know change of environmental qualities in accordance with exploration and mining research activities. Observation area are Eko Remaja, Lemajung, Rirang and Jeronang. Monitoring included river water. The samples has been taken at the same location previous years activity. The results of BOD, COD, Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb, Mo, and U Jower than environmental monitoring 2003 and 2002. The river water quality

compared with PP No. 20/1990 and Kep Men KLH No. 02/1988. U assay lower than our

regulation. The whole evaluation can be conclution that exploration and mining research activities at Kalan area have not changed river water quality and so environmental balance yet.

Key word: Monitoring, environment, D exploration, Kalan.

(2)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2004

I. PENDAHULUAN

ISBN. 978-979-99141-2-5

Kegiatan Proyek Penelitian Tehnik Penambangan Bahan Galian dan Geologi Nuklir

(PPTPBGGN) di Kalan adalah survey geologi, pemboran eksplorasi, evaluasi penelitian

penambangan. Kegiatan itu kemungkinan dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran

terhadap lingkungan hidup, baik pencemaran terhadap air sungai, endapan sungai dan tanah yang secara keseluruhan dapat menurunkan kadar kualitas lingkungan.

Dampak penting kegiatan tersebut adalah dihasilkannya air buangan terowongan pada kegiatan penelitian penambangan. [I]

Hasil pemantauan lingkungan ini diharapkan didapatnya kepastian apakah ada atau tidak

pencemaran terhadap lingkungan didaerah kegiatan PPTPBGGN Kalan. Disamping itu juga

untuk mengetahui apakah ada pengaruh terhadap lingkungan dengan adanya proyek

PPTPBGGN di daerah Kalan tersebut.

Guna mengevaluasi dan memberikan saran tindak lanjut apakah terjadi perubahan kualitas

lingkungan akibat kegiatan terse but maka perlu dilaksanakan pemantauan beberapa

parameter tertentu dari lingkungan yang akan digunakan sebagai indikator.

Aspek lingkungan yang dipantau yaitu komponcn tisik-kimia dari air sungai. Daerah Kalan yang dilakukan pemantauan adalah terowongan Eko Remaja, Efka, Lemajung, Rirang dan Jeronang. Ada 17 titik (lokasi) tempat pengambilan contoh air sungai 6 lokasi di Eko Remaja, 2 lokasi Efka, 2 lokasi Lemajung, 6 lokasi Rirang dan 1lokasi Jeronang.

Komponen tisik-kimia yang dipantau untuk air sungai adalah kckeruhan, pH, COD, BOD, Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn, Mo, U dan Ra. Sedangkan komponen tisik-kimia yang dipantau untuk endapan sungai dan tanah adalah Ca, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn, Mo, U. Analisis

contoh dilaksanakan dengan spektrofotometer, AAS dan titrasi. Lokasi pengambilan

contoh pemantauan terdapat dalam Gan1bar 1. Tujuan pemantauan adalah kegiatan

penelitian eksplorasi dan penambangan U di Kalan pada daerah seluas 20 knl terpantau dengan baik dan senantiasa berwawasan lingkungan.

(3)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2004

..

PUrI{;"""k ~'!iI K.-ff./.lff."'T.jf..' KALAN u o 0.5 IJ.;m ~ ISBN. 978-979-99141-2-5 KeteranQan

810 "Lokasi Pengambilan Air

~ =Lokasi Pengambilan Tanal1 I r . "Tef'Owongan Remaja

• =Base Camp

1'1'''1 "tanah Kalan ITEI =Tanah Rirang

ASK "Air Sungai Kalan ASR = Air 5ungai Rirang ESK .::Endapan Sungai Kalan ESR =Endapan 5unga; Rirang

. Gambar 1. Peta Lokasi Kerja Pemantauan Lin!:lkun!:lan

II. ALAT, BAHAN DAN TAT A KERJA (2,3)

1. ALAT YANG DIGUNAKAN - pH meter - Jerigen 20 liter - Magnetik Stirrer - Timbangan Analitis - Hot Plate -AAS - Spektrofotometer - Alat -alat gelas

(4)

KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2004

2. BAHAN YANG DIGUNAKAN

ISBN. 978-979-99141-2-5 -HN03 - H2S04 -HCI04 - HF - TOPO

3. TATAKERJA

- Tri Etanol Amin - Bromopadap - Alkohol Teknis

- Ammonium Hepta Molibdat - HCI

8. Pengambilan contoh

Lokasi temp at pengambilan contoh air sungai diambil sesuai dengan peta yang terdapat dalam gambar 1. Titik-titik tempat pengambilan contoh itu dilakukan pada tempat yang sarna dengan tahun sebelumnya.

9. Preparasi Contoh

- Contoh air sungai

Air sungai diatur pH nya menjadi 1 dengan menggunakan HN03. Untuk analisis

uranium 6 liter contoh dikisatkan diatas hot plate sampai volume

±

125 ml. Hasil

pengkisatan dimasukkan kedalam botol plastik. Untuk analisis logam berat 10 liter

contoh dikisatkan diatas hot plate sampai volume

±

125 ml. Hasil pengkisatan

dimasukkan kedalam botol plastik.

c. Analisis BOD dan COD

Analisis BOD dan COD dilaksanakan di lab. KL Efka (Kalan) dilakukan dengan cara titrasi. Untuk analisis BOD contoh air sungai yang masih segar dimasukkan kedalam

5 botol contoh BOD, yaitu 3 botol untuk analisis DOo dan 2 botol untuk analisis DOs.

Hasil analisis yang ditampilkan adalah hasil perhitungan DOo - DOs. Analisis COD

pada air sungai yaitu dengan menambahkan K2Cr207, HgS04 dan campuran AgS04

dan H2S04 selanjutnya direfluk selama 2 jam. Hasil refluk dititrasi dengan larutan FAS dengan indikator Ferroin.

(5)

KUMPULAN LAPORAN HAS!L PENELITlAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5

d. Analisis kimia di lab. KL P2BGGN Jakarta

Analisis kekeruhan dilaksanakan dengan menggunakan alat Spektrofotometer. Analisis

uranium dilakukan dimana contoh diekstrak dengan menggunakan Tapa. Hasil ekstraksi

di kompleks dengan menggunakan bromopadap. Spektrum uranilbromopadap diukur

dengan spektrofotometer. Analisis radium dicacah dengan menggunakan Ludlum Scaler

Model 1000. Analisis kimia lain dilaksanakan dengan alat AAS. e. Evaluasi

Hasil analisis kimia contoh pemantauan dibandingkan dengan analisis kimia tahun

sebelumnya (tahun 2003 dan sebagian dengan tahun 2002).

Hasil analisis air sungai terdapat dalam Tabel 1 dan 2. Evaluasi secara keseluruhan

terhadap kualitas air sungai dilakukan dengan menggunakan PP No. 20 Tahun 1990

Tentang Pengendalian Pencemaran Air[4]dan Keputusan Menteri KLH No. Kep. 02/Men

KLH/I/1988 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. [5] Kandungan U dan

Ra dalam air sungai dievaluasi menurut Keputusan Kepala Bapeten No. 02/Ka

Bapeten/VI1999 Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas Lingkungan. [6] dan SK Dirjend

BAT AN No. 293/DJNII/1995 Tentang Baku Mutu Kualitas Air. (7)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga

perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta

makhluk hidup lainnya. Hal ini berarti pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus

dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan

mendatang. Agar air dapat bermanfaat secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang

diinginkan maka pengendalian pencemaran air menjadi sangat penting. (8)

Pencemaran dapat menganggu kehidupan sekitarnya dan adanya pencemaran di aIr

dapat mengakibatkan pengaruh bagi ikan, binatang, atau kehidupan lainnya. Dengan

menganalisa kandungan fisik-kimia air maka dapat diketahui tingkat pencemaran dalam air

(6)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTIAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5

Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn, Mo, U, Ra. (1,9,10) Hasil pengamatan di lapangan

menunjukkan bahwa air sungai di daerah hulu Kalan (Eko Remaja, Efka dan Lemajung) dan Rirang tidak berasa, tidak berwama, tidak berbau dan mempunyai pH 5,5 - 5,6. Hasil analisis air sungai di daerah Eko Remaja, Efka dan Lemajung terdapat dalarn Tabel 1, sedangkan Tabel 2 adalah hasil analisis air sungai di daerah Rirang dan Jeronang.

Dari Tabel 1 untuk air sungai Eko Remaja, Efka dan Lemajung dengan parameter kekeruhan besamya dari 2,761 - 3,874 mg/l, BOD dari 0,271 - 0,460 mg/l, COD dari 2,276-3,220 mg/l, pH rata-rata 5,5, Ca dari 0,266 - 0,347 mg/l, Mg dari 0,026 - 0,116 mg/l, Fe dari 0,011 0,027 mg/l, Ni dari 0,0009 0,003 mg/l, Zn dari 0,001 0,004 mg/I, Cu dari 0,001 -0,002mg/l, Pb dari 0,001 - 0,002 mg/l, Mn dari 0,0007 - 0,002 mg/l, Mo 0,001 mg/l, U dari

(0,002 - 0,0012) x 10-3Bq/l, Ra dari (0,105 - 0,245)x 10-1 Bq/l. Secara umum kandungan

kimia air sungai pada ASK-5 dan ASK-6 cenderung lebih besar kandungan kimia air sungai lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena ASK-5 dan ASK-6 berdekatan dengan kolarn limbah pengolahan uranium Lemajung. Analisis uranium masih lebih rendah dari 0,4 Bq/l

yaitu batas maksimum yang diizinkan untuk air (6,7) sehingga air sungai Eko Remaja, Efka

dan Lemajung dinyatakan arnan untuk dikonsumsi.

Data hasil analisis kimia pemantauan tahun sebelumnya untuk Eko Remaja, Efka dan Lemajung (tahun 2003 dan 2002) terdapat dalam Tabel 3 dan 4. Hasil analisis kimia dalarn Tabel 1 dalarn bentuk grafik terdapat dalam Gambar 2 sd 5. Dari Gambar 2, 3, 4 itu terlihat

bahwa data analisis Ca, Mg dan Fe untuk contoh air sungai di Eko Remaja, Efka dan

Lemajung mengalarni sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya (tahun 2003 dan 2002).(9)

Kenaikan kandungan Ca, Mg dan Fe tersebut masih dalam batas yang aman(4,5).

Hasil analisis U (Garnbar 5) relatif sarna dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2003. (9) Kenaikan kandungan Ca, Mg, Fe dalam air sungai lebih banyak disebabkan oleh erosi

alamiah dimana erosi alamiah tersebut membawa dan melarutkan beberapa komponen

lingkungan yang dipantau. Parameter lain (Ni, Zn, Cu, Pb, Mo, Mn dan Mo) cenderung

stabil. Hal ini mungkin disebabkan karena berkurangnya kegiatan penelitian atau tidak

adanya penelitian pengolahan uranium di Lemajung mengakibatkan kandungan kimia Ni, Zn, Cu, Pb, Mo, Mn dan Mo dalam air sungai didaerah Kalan cenderung stabil. Kenaikan kadar

(7)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5

Ni, Zn, CU, Pb, Mo, Mn dan Mo dalam air di Kalan bisa terjadi kalau ada proses yang melibatkan bahan kimia.

Hasil analisis air sungai Rirang dan Jeronang terdapat dalam Tabel 2. Parameter yang dianalisis adalah kekeruhan besamya dari 2,563 - 3,673 mg/l, BOD dari 0,311 - 0,461 mg/l, COD dari 2,443 - 3,312 mg/l, pH rata-rata 5,500 Ca dari 0,241 - 0,356 mg/l, Mg dari 0,016 - 0,048 mg/l, Fe dari 0,011 - 0,016 mg/I, Ni dari 0,0005 - 0,003 mg/l, Zn dari 0,001 - 0,003

mg/l, Cu dari 0,0005 - 0,003mg/l, Pb 0,001 mg/l, Mn 0,001 mg/l, Mo 0,001 mg/l,

U

dari

(0,003 - 0,009) x 10-3 Bq/l, Ra dari (0,107 - 0,223)x 10-1Bq/l. Hasil analisis kimia dalam

tabel2 dalam bentuk grafik terdapat dalam gambar 6, 7,8 dan 9.

Pada Gambar 6, 7, 8 terlihat bahwa kadar Ca, Mg dan Fe dalam beberapa contoh air di Rirang dan Jeronang mengalami sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya (tahun 2003 dan 2002).(9) Parameter lain yaitu Ni, Zn, Cu, Pb, Mo, Mn dan Mo cenderung stabil. Data hasil analisis kimia pemantauan tahun sebelumnya untuk daerah Rirang dan Jeronang (tahun 2003 dan 2002) terdapat dalam Tabel 5 dan 6. Kenaikan kandungan Ca, Mg dan Fe tersebut masih dalam batas yang aman menurut PP 20 tahun 1990(4),Keputusan Menteri KLH tahun 1988

Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan(5) yaitu 75 - 200 mg/l untuk Ca dan

30 - 150 mg/l untuk Mg serta 1 mg/l untuk Fe. Hasil analisis

U

relatif sarna dengan tahun

2003 (Gambar 9)

Pada saat dilakukan pemantauan kegiatan penelitian eksplorasi di daerah Rirang dan Jeronang sudah sangat jauh berkurang dimana hal ini mengakibatkan kandungan kimia dari air sungai yang dipantau relatif stabil.

Naik/turunnya kandungan kimia air sungai kemungkinan besar lebih banyak disebabkan oleh erosi alamiah hutan di daerah Rirang dan Jeronang dimana erosi alamiah itu membawa dan melarutkan beberapa komponen lingkungan yang dipantau.

Hasil analisis

U

untuk sampel ASR-l = 0,009 x 10-3Bq/l, ASR-4 = 0,004 x 10-3Bq/l, ASR-5

=

0,004 x 10-3Bq/l. Hasil analisis

U

pada lokasi ASR-4 terlihat lebih kecil dari yang lainnya. Hal ini disebabkan karena lokasi ASR-4 itu terletak di muara Rirang.

(8)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5

Jeronang adalah lebih rendah dari baku mutu kualitas air menurut PP 20 tahun 1990 Tentang

Pengendalian Pencemaran Air(4), Keputusan Menteri KLH tahoo 1988 Tentang Pedoman

Penetapan Baku Mutu Lingkoogan(5), Kep. Kepala Bapeten No. 02/Ka. Bapeten/V/99

Tentang Baku Tingkat Lingkungan (6)dan SK Dirjend BA TAN No. 293/DJNII/1995 Tentang

Baku Mutu Lualitas Air (7) dan air sungai di Eko Remaja, Lemajung, Rirang dan Jeronang

aman untuk di konsumsi sebagai air minum.

Dari data hasil pemantauan dapat dilihat bahwa kegiatan PPTPBGGN di Kalan tidak

mengganggu kualitas air sungai dan juga tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.

Kecuali hasil analisis Ca, Mg dan Fe secara umum hasil pemantauan lingkun~an tahun 2004 lebih rendah dari tahun 2003 atau 2002.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

3. Parameter BOD, COD, Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn, Mo dan U hasil analisis air

sungai di daerah Eko Remaja, Lemajung, Rirang dan Jeronang masih dibawah kadar

maksimal yang diperbolehkan menurut PP No 20/1990 Tentang Pengendalian

Pencemaran Air, Keputusan Menteri KLH tahoo 1988 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Kep. Kepala Bapeten No. 02/Ka. Bapeten/V /99 Tentang

Baku Tingkat Lingkungan dan SK DiIjend BA TAN No. 293/DJNII/1995 Tentang

Baku Mutu Kualitas Air. Hasil analisis fisik-kimia air sungai Eko Remaja, Lemajung, Rirang dan Jeronang dinyatakan aman dan dapat dijadikan sebagai sumber air minum.

4. SecaI'a umum analisis fisik-kimia tahun 2004 lebih rendah dibandingkan Tahoo 2003

atau 2002. Kegiatan P2BGGN - BAT AN melalui proyek PPTPBGGN di daerah

Kalan tidak merubah kualitas air soogai dan kegiatan tersebut tidak merubah kualitas lingkungan.

5. Naik/turunnya kandoogan kimia hasil pemantauan kemungkinan besar disebabkan

oleh erosi alamiah hutan di daerah Eko Remaja, Lemajung, Rirang dan Jeronang dimana erosi alamiah itu membawa dan melarutkan beberapa komponen lingkungan yang dipantau.

(9)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENEL/TIAN TAHUN 2004

Saran

ISBN. 978-979-99141-2-5

Sesuai dengan tugas pokok P2BGGN - BAT AN dibidang eksplorasi, penelitian

penambangan dan pengolahan bijih uranium yang kegiatan tersebut kemungkinan akan

berpengaruh pada lingkungan tempat dilakukannya kegiatan maka pemantauan lingkungan harus selalu diamati setiap tahun.

UCAP AN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan

memberikan saran sampai selesainya penelitian ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan

kepada Ka Bid. Eksplorasi dan sub bidang Geokimia dalam analisis kimia menggunakan AAS. Ucapan yang sama kami tujukan juga kepada Ka Bid PGN dan TPBGN dan kelompok aplikasi dalam analisis kimia menggunakan Spektrofotometer.

DAFT AR PUSTAKA

1. Laporan Akhir Studi Evaluasi Lingkungan Proyek Penelitian Tehnik Eksporasi dan

Penambangan Bahan Nuklir, Pusat Penegmbangan Bahan Galian Nuklir, Jakarta,

1993, halaman 1-1 s.d 1-2

2. BAT AN, Keputusan Dirjen Batan No. 455/DJ/X/1994, Tentang Rencana Pemantauan

Proyek Penelitian Tehnik Eksplorasi dan Penambangan Bahan Galian Nuklir Batan, Jakarta, 1994.

3. Badan Tenaga Nuklir Nasional, "Prosedur analisis sampel radioaktivitas lingkungan", Jakarta, 1998, halaman 23 - 26.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian

Pencemaran Air, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Jakarta, 1991.

5. Keputusan Menteri Negara KLH No: Kep-02/MenKLH/I/1988 Tentang Pedoman

Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Sekretariat Menteri Negara KLH, Jakarta, 1988.

6. BAPETEN, Keputusan Kepala Bapeten No. 02/Ka/Bapeten/V/1999 Tentang

(10)

KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5

7. BATAN, SK Dirjen Batan No.293/DJNII/I995, Tentang Baku Mutu Kualitas air,

1995

8. FG WINARNO dan SRIKANDI FERDIAZ, "Polusi dan Analisa Air", Departemen Teknologi Hasil Pertanian, IPB, Bogor, 1973, hal16 -23; 57 -65.

9. ACHMAD SOROT SOEDIRO, dkk, "Pengukuran Komponen Lingkungan

Fisik-Kimia di Rirang Kalimantan Barat Tahun 2002", Jakarta, 2003.

10. PAHALA TOT dan W. SIHOMBING, "Pengukuran Komponen Fisik-Kimia di

Referensi

Dokumen terkait

Saluran tertutup merupakan bagian dari saluran sistem drainase yang pada tempat tertentu seperti kawasan pasar, perdagangan dsb yang tanah permukaannya tidak memungkinkan untuk

Koreksi asidosis metabolik pada trauma pasien lebih baik dilakukan dengan resusitasi darah dan produk darah yang agresif dan pemberian vasopressor hingga surgical control

bahwa TERADU I tidak pernah melakukan penerbitan Surat Keputusan tentang pengangkatan anggota KPPS yang berganda di Distrik Poga pada Pilkada 2017 sebagaimana

King’s Score merupakan metode non – invasif yang diusulkan oleh sebuah institusi ( Institute of Liver Studies, King’s College Hospital ) dengan menggunakan parameter –

Sebagaimana yang dikemukan oleh Sathvik (2008) dalam penelitiannya bahwa makin panjang durasi/waktu sesi hemodialisis akan makin mengoptimalkan bersihan ureum sehingga

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kitosan cangkang udang putih (Penaeus merguiensis) selama 14 hari pada tikus wistar betina pasca

Selan- jutnya tidak ada perbedaan rata-rata kadar hemoglobin (p=0,399) antara pa- sien meninggal dengan pasien hidup pada pasien gagal ginjal kronik, tidak ada hubungan antara

Berdasarkan permasalahan dan kebutuhan tersebut, dalam penelitian ini dikembangkan prototype mesin milling mini CNC 3-axis yang berukuran kecil dengan kontroller