• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

53

1.1.1 Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 1 yang terletak di Jalan Telaga Sarangan No.91 Kelurahan Gelangan Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang. Jarak tempuh SDN Rejowinangun Utara 1 dari jalan raya kurang lebih 200 meter dan letaknya berada diperkampungan warga. Dengan kata lain letak SDN Rejowinangun Utara 1 mudah dijangkau oleh peserta didik yang rata-rata rumahnya dekat dengan sekolah. Pembelajaran di SDN Rejowinangun Utara 1 dilaksanakn mulai hari Senin-Sabtu. Pada hari Senin-Sabtu proses pembelajaran dilakukan mulai pukul 07.00 sampai pukul 12.10 sedangkan untuk hari Jum’at dan Sabtu dimulai pukul 07.00 sampai pukul 11.00 siang.

1.1.2 Gambaran Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Rejowinangun Utara 1 Magelang yang berjumlah 27 siswa. 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki yang mempunyai karakteristik seperti suka berbicara sendiri saat diterangkan guru, masih kurang fokus untuk memperhatikan, masih senang untuk bermain sendiri saat proses pembelajaran dimulai, dan siswa juga kurang bersemangat saat mengikuti pembelajaran. Penelitian di SDN Rejowinangun Utara 1 siswa kelas IV dilakukan pada mata pelajaran IPA dengan materi “Sumber Daya Alam”.

1.1.3 Kondisi Awal

Sebelum siklus I dan siklus II dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pada saat guru kelas IV mengajar mata pelajaran IPA dan mengamati aktivitas siswa selama KBM berlangsung. Setelah melakukan observasi, peneliti meminta hasil ulangan harian IPA kelas IV, ternyata masih terdapat 15 peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM, sedangkan yang mendapat nilai diatas KKM ada 12 peserta didik. Nilai terendahnya 40 sedangkan

(2)

nilai tertingginya adalah 92 dan rata rata nilainya adalah 67,2. Untuk lebih jelasnya akan dimasukkan ke tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Data Hasil Belajar IPA pada Kondisi Awal

No Rentang Nilai Banyaknya Siswa Keterangan

1. 40-69 3 Belum Tuntas KKM 2. 50-59 3 3. 60-69 9 4. 70-79 6 Sudah Tuntas KKM 5. 80-89 4 6. 89-100 2

Jumlah Peserta Didik 27

Rata-Rata 67,2

Nilai Tertinggi 92

Nilai Terendah 40

Dari tabel 4.1 dapat dilihat hasil ulangan harian IPA yang belum tuntas sejumlah 15 peserta didik, sedangkan peserta didik yang sudah tuntas (KKM= 70) sejumlah 12 peserta didik yang dapat diuraikan jumlah peserta didik yang mendapat nilai antara 40-49 sejumlah 3 peserta didik, nilai antara 50-59 sejumlah 3 peserta didik, nilai antara 60-69 sejumlah 9 peserta didik, nilai antara 70-79 sejumlah 6 peserta didik, rentang nilai dari 80-89 sejumlah 4 peserta didik dan untuk rentang nilai 89-100 hanya ada 2 peserta didik saja.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 70) data hasil perolehan nilai pada kondisi awal/ sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2 berikut ini:

(3)

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Pada Kondisi Awal

No Ketuntasan Belajar Banyak Siswa Persen (%)

1. Tuntas 12 44,4

2. Belum Tuntas 15 55,6

Jumlah 27 100

Ketuntasan belajar peserta didik pada kondisi awal/ sebelum tindakan dapat diketahui bahwa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 70) sejumlah 15 peserta didik atau 44,4 %, sedangkan yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal sejumlah 12 peserta didik dengan presentase 55,6 %.

Berdasarkan data siswa kelas IV SDN Rejowinangun Utara 1 maka peneliti melakukan penelitian PTK sesuai yang telah dirancang pada uraian bab III. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahap dan untuk meingkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV peneliti menerapkan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan dongeng.

1.1.4 Siklus I

a. Rencana Tindakan

Setelah melakukan observasi, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran serta alat penunjang lain yang diperlukan. Sebelum guru kelas IV mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I, lembar observasi aktivitas guru dan observasi untuk aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran, lembar observasi aktivitas guru saat mengajar dengan menggunakan model Project Based Learning berbantuan dongeng serta mempersiapkan alat peraga yang digunakan seperti video pembelajaran yang berisi tentang Sumber Daya Alam, jenis-jenis Sumber Daya

(4)

Alam, hubungan Sumber Daya Alam dengan lingkungan. Dongeng yang digunakan adalah dongeng yang berjudul Ayam Elsa dan Ayam Ana , oleh karena itu dibuat juga wayang yang gambarnya Ayam Elsa dan Ayam Ana. Dongeng bercerita tentang perjalanan Ayam Elsa dan Ayam Ana pergi ke desa sumber dan nantinya dongeng digunakan saat kegiatan pendahuluan untuk apersepsi.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan I

Pembelajaran pada pertemuan I dilakukan pada tanggal 7 April 2016. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I meliputi:

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan I, kemudian guru melakukan apersespsi menggunakan dongeng, dan guru membagi peserta didik kedalam kelompok secara heterogen.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti setelah peserta didik mengetahui metari yang dipelajari hari ini, peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Sumber Daya Alam, seperti pengertian sumber daya alam, macam-macam sumbe daya alam, dan hubungan anatara ssumber daya alam dengan lingkungan. Guru dalam menjelaskan menggunakan video tentang sumber daya alam. Setelah guru menjelaskan materi, guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya jika ada yang belum jelas. Kemudian dengan menggunakan dongeng guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membuat sebuah karya yaitu bisa membuat peta konsep tentang sumber daya alam, puisi tentang sumber daya alam, naskah pidato tentang sumber daya alam, cerpen tentang sumber daya alam. Setiap kelompok membuat karya yang berbeda dengan kelompok yang lainnya. Setelah setiap kelompok memutuskan mau membikin karya apa, guru berkolaborasi bersama peserta didik untuk membuat jadwal aktivitas proyek dan peserta didik juga harus membuat struktur organisasi dalam kelompok, mereka memilih siapa

(5)

ketua kelompok mereka dan peserta didik juga harus menuliskan bahan bahan apa saja yang akan digunakan untuk membuat karya mereka menjadi sebuah mading. Bahan bahan dibawa pada pertemuan berikutnya. Setelah semuanya siap, peserta didik diperbolehkan untuk mulai membuat karya mereka, mereka bekerjasama untuk membuat karya mereka. Namun karena keterbatasan waktu, setiap kelompok belum bisa menyelesaikan karya mereka saat itu juga jadi guru memberikan perintah untuk melanjutkan membuat karya mereka dirumah namun tetap harus kerjasama dalam kelompok.

Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, peserta didik bersama dengan guru membuat rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari. Peserta didik juga merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. Guru memberikan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

Pengamatan

Bersamaan dengan tindakan pada pertemuan pertama, dilakukan pula pengamatan terhadap langkah–langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat lembar observasi. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah–langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 93,1% atau sebanyak 27 pernyataan dari 29 pernyataan sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan antara lain guru belum menyampiakan tujuan pembelajaran dan belum memberikan motivasi. Meskipun demikian, pada pertemuan pertama langkah–langkah pembelajaran sudah sesuai rencana.

2) Pertemuan II

Pembelajaran pada pertemuan II dilakukan pada tanggal 8 April 2016. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II meliputi:

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan

(6)

tujuan pembelajaran pertemuan II, kemudian guru melakukan apersespsi menggunakan dongeng, dan guru mengarahkan peserta didik untuk berkumpul dengan kelompoknya.

Kegiatan Inti

Guru mengecek apakah setiap kelompok sudah membawa karya yang telah mereka buat dan mengecek juga apakah setiap kelompok sudah membawa bahan bahan yang diperlukan untuk membuat mading. Seteleh mengecek, guru mengarahkan untuk setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil karya mereka (kelompok 1: peta konsep; kelompok 2: puisi; kelompok 3: naskah pidato; kelompok 4: cerpen). Saat mempresentasikaan hasil karya mereka guru memberikan berbagai masukan dan balikan jika ada kekurangan maka harus ditambahkan. Setelah karya setiap kelompok sudah bagus guru mulai memberikan arahan untuk setiap kelompok membuat hasil karya mereka menjadi sebuah mading. Peserta didik mulai membuat mading menggunakan bahan bahan yang telah mereka persiapkan, seperti: kertas karton, kertas hvs, berbagai gambar, gunting, lem, kertas lipat, dll. Saat peserta didik membuat mading, guru memonitoring dan memfasilitasi peserta didik. Setelah selesai membuat mading, setiap kelompok mendapat arahan dari guru untuk membuat laporan yang menceritakan berlangsungnya saat mereka membuat mading daln kesulitan apa saja yang mereka dapatkan. Kemudian saat laporan mereka sudah selesai, perwakilan kelompok maju kedepan untuk memperlihatkan hasil karya mereka dalam sebuah mading dan juga membacakan laporan mereka, kebanyakan kesulitan yang dialami oleh peserta didik adalah dalam mencari gambar, dan juga saat membuat origami untuk hiasan mading. Guru memberikan berbagai masukan dan pertimbangan terkait dengann kualitas kerja peserta didik.

Kegiatan Penutup

Pada kegiatan akhir, peserta didik bersama dengan guru membuat rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari. Peserta didik juga melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Guru memberikan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

(7)

Pengamatan

Hasil pengamatan yang dilakukan pada pertemuan kedua dapat diketahui bahwa 29 pernyataan sudah dilakukan dengan baik, hanya ada 1 pernyataan yang belum dilakukan sesuai rencana, yaitu guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. Meskipun demikian pada pertemuan kedua ini terdapat peningkatan dari pertemuan pertama. Presentase sebesar 96,5%.

3) Pertemuan III

Pembelajaran pada pertemuan II dilakukan pada tanggal 9 April 2016. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II meliputi:

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan III yaitu untuk mengerjakan soal evaluasi (posttes).

Kegiatan Inti

Peserta didik melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran dengan peneliatan post tes, jenis post tes tertulis bentuknya soal piligan ganda berjumlah 15 butir soal dan juga uraian berjumlah 5 butir soal. Post tes dikerjakan secara individu. Selama peserta didik mengerjakan post tes guru mengamati dan mengawasi peserta didik.

Kegiatan Akhir

Guru bersama peserta didik membahas evaluasi hasil tes tertulis peserta didik. Setelah selesai guru menyampaikan salam penutup untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Pengamatan

Hasil pengamatan pada pertemuan ketiga, dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah sangat sesuai dengan perencanaan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator proses telah tercapai,dan kegiatan pembelajaran sudah baik.

(8)

Tabel 4.3

Rekapitulasi Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No Aspek Ya Tidak

Pertemuan Pertama 1. Mengawali kegiatan dengan mempersiapakn fisik siswa dan

doa, salam, presensi, apersepi menggunakan dongeng

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

3. Memotivasi peserta didik menggunakan dongeng √

4. Mengorganisir peserta didik ke dalam kelompok-kelompok √ 5. Meminta setiap kelompok untuk menyusun struktur

kelompoknya menggunakan dongeng.

√ 6. Memberikan pertanyaan bersifat eksplorasi pengetahuan

yang telah dimiliki siswa.

7. Menjelaskan materi √

8. Memberikan tugas untuk membuat sebuah proyek (peta konsep, puisi, cerpen, naskah pidato) menggunakan dongeng

√ 9. Membimbing kelompok untuk memilih salah satu mau

membuat apa

√ 10. Bersama peserta didik membuat jadwal aktivitas pembuatan

proyek

√ 11. Membimbing peserta didik dalam pembuatan proyek √ 12. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √ 13. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang

sudah dijalankan.

√ 14. Merencanakkan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan

pembelajaran yang selanjutnya.

Pertemuan Kedua

15. Mengawali kegiatan dengan mempersiapakn fisik siswa dan doa, salam, presensi

16. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

17. Memotivasi peserta didik menggunakan dongeng √ 18. Mengarahkan peserta didik untuk kumpul dengan kelompok

menggunakan dongeng

√ 19. Mengecek kesiapan kelompok dalam membawa

barang-barang yang dibutuhkan

√ 20. Membimbing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan

hasil proyek (puisi, cerpen, peta konsep, naskah pidato)

√ 21. Mengawasi aktivitas siswa dalam membuat mading. √ 22. Meminta siswa dalam setiap kelompoknya untuk membuat

laporan dan mempresentasikan hambatan dalam penyelesaian proyek

23. Memberikan berbagai masukan kepada kelompok saat mempublikasikan proyek.

√ 24. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √ 25. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang

sudah dijalankan.

Pertemuan Ketiga

26. Melakukan pra pembelajaran √

27. Mengawali kegiatan dengan doa, presensi, apersepi dongeng, tujuan, motivasi

√ 28. Mengawasi peserta didik dalam melaksanakan hasil evaluasi √ 29. Membahas hasil evaluasi bersama peserta didik √

Jumlah 26

(9)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksaan Project Based Learning sudah hampir sempurna, namun masih ada kekurangan pada pertemuan I dimana guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan tidak memberikan motivasi, dan pada pertemuan II guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. Sehingga hasil yang didapatkan adalah 89,6% dimana ada 3 dari 29 kegiatan yang belum dilakukan guru dalam siklus I.

(10)

Tabel 4.4

Rekapitulasi Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus I

No Aspek Ya Tidak

Pertemuan Pertama

1. Peserta didik mengawali kegiatan berdoa, menjawab salam, presensi dan apersepsi

2. Peserta didik mendengaran tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3. Peserta didik menanggapi motivasi √

4. Peserta didik masuk kedalam kelompok sesuai arahan guru

5. Peserta didik menanggapi pertanyaan esensial dari guru untuk mengeksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki.

6. Menyimak materi yang disampaikan guru M

7. Peserta didik membuat jadwal aktivitas pembuatan proyek

8. Peserta didik mulai untuk pembuatan proyek √

9. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √

10. Peserta didik melakukan refleksi tentang kegiatan dalam merancang jadwal untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek.

11. Peserta didik merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.

Pertemuan Kedua

12. Peserta didik mengawali kegiatan berdoa, menjawab salam, presensi dan apersepsi

13. Peserta didik mendengaran tujuan pembelajaran yang akan dicapai

14. Peserta didik menanggapi motivasi √

15. Mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan √

16. Perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil proyek (puisi, cerpen, peta konsep, naskah pidato)

17. Peserta didik dalam membuat mading √

18. Peserta didik dalam setiap kelompoknya untuk membuat laporan dan mempresentasikan hambatan dalam penyelesaian proyek

19. Menerima berbagai masukan dari guru saat mempublikasikan proyek.

20. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √

21. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan

Pertemuan Ketiga

22. Melakukan pra pembelajaran √

23. Mengawali kegiatan dengan doa, presensi, apersepi dongeng, tujuan, motivasi

24. Melaksanakan hasil evaluasi secara individu √

25. Membahas hasil evaluasi bersama guru √

Jumlah 22

(11)

Berdasarkan tabel lembar observasi kegiatan peserta disik siklus I juga hampir sepurna, namun karena dalam pertemuan I guru tidak melakukan 2 indikator yaitu tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi, peserta didik juga tidak melakukan 2 indikator di pertemuan pertama yaitu tidak mendengarkan tujuan serta tidak menanggapi motivasi. Di pertemuan yang kedua guru juga masih lupa menyampaikan tujuan pembelajarn oelh karena itu peserta didik juga tidak mendengarkan tujuan pembelajaran, sehingga dalam pertemuan 2 ada 1 indikator yang tidak dipenuhi. Namun saat pertemuan ketiga semua indikator telah berhasil dipenuhi.

c. Hasil Tindakan 1) Hasil Belajar IPA

Setelah melakukan pembelajaran siklus I, nilai yang diperoleh peserta didik pada mata pelajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan menerapkan model Project Based Learning berbantuan dongeng sudah banyak mengalami peningkatan, nilai terendah pada siklus 1 yaitu 48 dan nilai tertingginya adalah 100 kemudian rata-rata nilai untuk siklus I juga mengalami peningkatan yaitu 76,4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 beikut ini:

Tabel 4.5

Hasil Belajar IPA materi Sumber Daya Alam pada Siklus I

No Rentang Nilai Banyak Siswa

1. 40-49 1 2. 50-59 2 3. 60-69 4 4. 70-79 10 5. 80-89 7 6. 90-100 3 Jumlah 27 Rata-Rata 76,4 Nilai Tertinggi 48 Nilai Terendah 100

(12)

Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil belajar IPA pada siklus I dari 27 peserta didik yang memperoleh nilai antara 40-49 sejumlah 1 peserta didik, nilai antara 50-59 sejumlah 2 peserta didik, nilai antara 60-69 sejumlah 4 peserta didik, nilai antara 70-79 sejumlah 10 peserta didik, nilai antara 80-89 sejumlah 7 peserta didik, dan nilai antara 90-100 sejumlah 3 peserta didik.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 70) data hasil perolehan nilai pada siklus I dapat diketahui jumlah peserta didik yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dalam tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Data Ketuntasan Siklus I

No Ketuntasan Belajar Banyak Siswa Persen (%)

1. Tuntas 20 74,1

2. Tidak Tuntas 7 25,9

Jumlah 27 100

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I peserta didik yang memiliki nilai kurang dari kriteria ketuntusan minimal (KKM= 70) atau belum tuntas sejumlah 7 peserta didik atau 25,9% sedangkan yang sudah mencapai KKM atau tuntas sejumlah 20 peserta didik dengan presentase 74,1 %. Berarti indikator kinerja dalam penelitian ini belum tercapai karena indikator kinerja penelitian dapat tercapai apabilla ketuntasan nilai mencapai 85% keatas dari jumlah peserta didik, sedangkan pada siklus I ketuntasan nilai hanya 74,1% dari 27 peserta didik. Maka dari itu, untuk memantapkan dari hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan.

d. Refleksi

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA walaupun masih terdapat 25,9 % peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM= 70). Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai peserta didik pada kondisi awal peserta didik yang belum mencapai KKM sejumlah. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai peserta didik

(13)

pada kondisi awal peserta didik yang belum mencapai KKM sejumlah 17 peserta didik atau 44,4%, dan peserta didik yang sudah mencapai KKM sejumlah 12 peserta didik atau 55,6%. Sedangkan pada siklus I perolehan nilai peserta didik yang sudah mencapai KKM sejumlah 20 peserta didik atau 74,1% dan peserta didik yang belum mencapai KKM sejumlah 7 peserta didik atau 25,9%. Dari perolehan nilai pada kondisi awal dan siklus I tersebut, peserta didik yang sudah mencapai KKM meningkat yang semula 12 peserta didik menjadi 20 peserta didik. Dari peningkatan tersebut masih terdapat kekurangan dan kelebihan pada siklus I. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I akan dieprbaiki pada siklus II dan kelebihan pada siklus I tetap dipertahankan disiklus ke II.

Pada siklus I, hal-hal yang perlu diperbaiki untuk siklus berikutnya adalah: 1. Membiasakan peserta didik untuk berani berbicara di depan kelas

dengan percaya diri.

2. Meningkatkan kerjasama, sehingga dalam bekerja kelompok semua peserta didik ikut ambil bagian.

Tindakan atau cara perbaikan yang dilakukan:

1. Guru harus membiasakan peserta didik untuk tampil didepan kelas. Dalam penelitian in guru membiasakan peserta didik untuk maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil dan guru juga mengajari peserta didik bagaiman berkata-kata dan bersikap yang baik saat maju kedepan kelas.

2. Guru harus selalau mendampingi dan memberikan pengarahan kepada peserta didik selama kegiatan bekerja kelompok berlangsung. Guru berkeliling ke masing-masing kelompok untuk mengecek apakah semua peserta didik sudah ambil bagian atau belum, jika belum guru harus memotivasi peserta didik untuk ikut ambil bagian.

(14)

Kelebihan pada siklus I yang harus di pertahankan atau di tingkatkan lagi yaitu: 1. Semangat peserta didik saat melakukan kegiatan. Hal ini dapat

dilihat pada saat peserta didik pada saat pembagian kerja, pembagian bahan apa yang akan dibawa oleh setiap peserta didik. 2. Antusias siswa dalam membuat mading (membuat karya,

membawa bahan-bahan, membuat mading, menghiasi mading, dll). Hal ini dapat dilihat saat peserta didik membuat mading, mereka berlomba-lomba untuk membuat mading mereka lebih bagus dari pada kelompok yang lainnya.

1.1.5 Siklus II

a. Rencana Tindakan

Perencanaan pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah memperbaiki kekurangan yang ada di siklus I dan mempersiapkan alat penunjang pembelajaran disiklus II. Sebelum guru kelas IV mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II, lembar aktivitas guru saat mengajar dalam menerapkan model Project Based Learning berbantuan dongeng serta mempersiapkan alat peraga yang dipergunakan dalam pembelajaran seperti video penggunaan teknologi dalam pengolahan sumber daya alam yang menceritkan tentang pembuatan kertas dari kayu, dan pembuatan slide power point yang berisi perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan teknologi dalam mengolah sumber daya alam.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan 1) Pertemuan I

Pembelajaran pada pertemuan I dilakukan pada tanggal 12 April 2016. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I meliputi:

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan I , kemudian guru melakukan

(15)

apersespsi menggunakan dongeng, dan guru membagi peserta didik kedalam kelompok secara heterogen.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti setelah peserta didik mengetahui metari yang dipelajari hari ini, peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Hubungan Sumber Daya Alam dengan Teknologi seperti teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya alam dan cara kerja teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya alam. Guru dalam menjelaskan menggunakan slide powerpoint tentang hubungan sumber daya alam dengan teknologi, kemudian guru juga menampilkan sebuah video yang berisikan tentang cara kerja teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya alam dalam video ini berisi cara pembuatan kerta dari pohon.. Setelah guru menjelaskan materi, guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya jika ada yang belum jelas. Kemudian dengan menggunakan dongeng guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membuat sebuah karya yaitu bisa membuat peta konsep tentang sumber daya alam, puisi tentang sumber daya alam, naskah pidato tentang sumber daya alam, cerpen tentang sumber daya alam. Setiap kelompok membuat karya yang berbeda dengan kelompok yang lainnya. Setelah setiap kelompok memutuskan mau membikin karya apa, guru berkolaborasi bersama peserta didik untuk membuat jadwal aktivitas proyek dan peserta didik juga harus membuat struktur organisasi dalam kelompok, mereka memilih siapa ketua kelompok mereka dan peserta didik juga harus menuliskan bahan bahan apa saja yang akan digunakan untuk membuat karya mereka menjadi sebuah mading. Bahan bahan dibawa pada pertemuan berikutnya. Setelah semuanya siap, peserta didik diperbolehkan untuk mulai membuat karya mereka, mereka bekerjasama untuk membuat karya mereka. Namun karena keterbatasan waktu, setiap kelompok belum bisa menyelesaikan karya mereka saat itu juga jadi guru memberikan perintah untuk melanjutkan membuat karya mereka dirumah namun tetap harus kerjasama dalam kelompok.

(16)

Kegiatan Penutup

Pada kegiatan akhir, peserta didik bersama dengan guru membuat rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari. Peserta didik juga melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa dan memberikan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar IPA menggunakan model Picture and Picture pada pertemuan pertama siklus II ini sudah benar–benar dilakukan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi dalam lampiran. Siswa mulai aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat. Semua siswa terlihat senang dan sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Pertemuan II

Pembelajaran pada pertemuan II dilakukan pada tanggal 13 April 2016. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II meliputi:

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan II , kemudian guru melakukan apersespsi menggunakan dongeng, dan guru mengarahkan peserta didik untuk berkumpul dengan kelompoknya.

Kegiatan Inti

Guru mengecek apakah setiap kelompok sudah membawa karya yang telah mereka buat dan mengecek juga apakah setiap kelompok sudah membawa bahan bahan yang diperlukan untuk membuat mading. Seteleh mengecek, guru mengarahkan untuk setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil karya mereka (kelompok 1: peta konsep; kelompok 2: naskah pidato; kelompok 3: cerpen; kelompok 4: puisi). Saat mempresentasikaan hasil karya mereka guru memberikan berbagai masukan

(17)

dan balikan jika ada kekurangan maka harus ditambahkan. Seperti kelompom 4 mendapat saran dari guru untuk menambahkan lagi puisi mereka. Setelah karya setiap kelompok sudah bagus guru mulai memberikan arahan untuk setiap kelompok membuat hasil karya mereka menjadi sebuah mading. Peserta didik mulai membuat mading menggunakan bahan bahan yang telah mereka persiapkan, seperti: kertas karton, kertas hvs, berbagai gambar, gunting, lem, kertas lipat, dll. Saat peserta didik membuat mading, guru memonitoring dan memfasilitasi peserta didik. Setelah selesai membuat mading, setiap kelompok mendapat arahan dari guru untuk membuat laporan yang menceritakan berlangsungnya saat mereka membuat mading daln kesulitan apa saja yang mereka dapatkan. Kemudian saat laporan mereka sudah selesai, perwakilan kelompok maju kedepan untuk memperlihatkan hasil karya mereka dalam sebuah mading dan juga membacakan laporan mereka, kebanyakan kesulitan yang dialami oleh peserta didik adalah dalam mencari gambar, dan juga saat membuat origami untuk hiasan mading. Guru memberikan berbagai masukan dan pertimbangan terkait dengann kualitas kerja peserta didik. Dan pada pertemuan ke II siklus II ini juga diberikan reward kepada peserta didik berupa kado yang berisi makanan ringan.

Kegiatan Penutup

Pada kegiatan akhir, peserta didik bersama dengan guru membuat rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari. Peserta didik juga melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Guru memberikan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

Pengamatan

Pada pertemuan kedua ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, di mana kegiatan pembelajaran berlangsung baik dan sesuai dengan rencana maupun sintaks yang telah dibuat. Siswa lebih aktif, berantusias, senang, lebih kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka sudah berani menyatakan pendapat, berani bertanya, dan sudah mampu menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah mereka lakukan.

(18)

3) Pertemuan III

Pembelajaran pada pertemuan II dilakukan pada tanggal 14 April 2016. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II meliputi:

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan III yaitu untuk mengerjakan soal evaluasi (posttest).

Kegiatan Inti

Peserta didik melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran dengan peneliatan post tes, jenis post tes tertulis bentuknya soal piligan ganda berjumlah 15 butir soal dan juga uraian berjumlah 5 butir soal. Post tes dikerjakan secara individu. Selama peserta didik mengerjakan post tes guru mengamati dan mengawasi peserta didik.

Kegiatan Akhir

Guru bersama peserta didik membahas evaluasi hasil tes tertulis peserta didik. Setelah selesai guru menyampaikan salam penutup untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Pengamatan

Pengamatan yag dilakukan pada pertemuan ketiga ini memperoleh hasil yang tidak jauh beda dari pertemuan pertama dan kedua. Langkah– langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan sintaks. Model Project Based Learning berbantuan dongeng sudah terlihat dan dapat berjalan sesuai rencana. Siswa terlihat lebih aktif, antusias, dan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang dan bersemangat. Mereka semua dapat bekerja sama dengan anggota kelompok, tidak ada siswa yang tidak bekerja ataupun diam. Peran guru di dalam kegiatan pembelajaran siklus II sudah berkurang, guru hanya sebagai fasilitator saja, kegiatan lebih berpusat pada peserta didik.

(19)

Tabel 4.7

Rekapitulasi Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II

No Aspek Ya Tidak

Pertemuan Pertama

1. Mengawali kegiatan dengan mempersiapakn fisik siswa dan doa, salam, presensi, apersepi menggunakan dongeng

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

3. Memotivasi peserta didik menggunakan dongeng √ 4. Mengorganisir peserta didik ke dalam kelompok-kelompok √ 5. Meminta setiap kelompok untuk menyusun struktur

kelompoknya menggunakan dongeng.

√ 6. Memberikan pertanyaan bersifat eksplorasi pengetahuan

yang telah dimiliki siswa.

7. Menjelaskan materi √

8. Memberikan tugas untuk membuat sebuah proyek (peta konsep, puisi, cerpen, naskah pidato) menggunakan dongeng

9. Membimbing kelompok untuk memilih salah satu mau membuat apa

√ 10. Bersama peserta didik membuat jadwal aktivitas

pembuatan proyek

√ 11. Membimbing peserta didik dalam pembuatan proyek √ 12. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √ 13. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek

yang sudah dijalankan.

√ 14. Merencanakkan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan

pembelajaran yang selanjutnya.

Pertemuan Kedua

15. Mengawali kegiatan dengan mempersiapakn fisik siswa dan doa, salam, presensi

16. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

17. Memotivasi peserta didik menggunakan dongeng √ 18. Mengarahkan peserta didik untuk kumpul dengan

kelompok menggunakan dongeng

√ 19. Mengecek kesiapan kelompok dalam membawa

barang-barang yang dibutuhkan

√ 20. Membimbing perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil proyek (puisi, cerpen, peta konsep, naskah pidato)

21. Mengawasi aktivitas siswa dalam membuat mading. √ 22. Meminta siswa dalam setiap kelompoknya untuk membuat

laporan dan mempresentasikan hambatan dalam penyelesaian proyek

23. Memberikan berbagai masukan kepada kelompok saat mempublikasikan proyek.

√ 24. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √ 25. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek

yang sudah dijalankan.

Pertemuan Ketiga

26. Melakukan pra pembelajaran √

27. Mengawali kegiatan dengan doa, presensi, apersepi dongeng, tujuan, motivasi

√ 28. Mengawasi peserta didik dalam melaksanakan hasil

evaluasi

√ 29. Membahas hasil evaluasi bersama peserta didik √

Jumlah 29

(20)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksaan Project Based Learning berbantuan dongeng sudah terlaksana semua indikator yang tersedia. Hasil observasi ini meningkat dari siklus I.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus II

No Aspek Ya Tidak

Pertemuan Pertama 1. Peserta didik mengawali kegiatan berdoa, menjawab salam,

presensi dan apersepsi

√ 2. Peserta didik mendengaran tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

3. Peserta didik menanggapi motivasi √

4. Peserta didik masuk kedalam kelompok sesuai arahan guru √ 5. Peserta didik menanggapi pertanyaan esensial dari guru

untuk mengeksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki.

6. Menyimak materi yang disampaikan guru M

7. Peserta didik membuat jadwal aktivitas pembuatan proyek √ 8. Peserta didik mulai untuk pembuatan proyek √ 9. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √ 10. Peserta didik melakukan refleksi tentang kegiatan dalam

merancang jadwal untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek.

√ 11. Peserta didik merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk

kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.

Pertemuan Kedua

12. Peserta didik mengawali kegiatan berdoa, menjawab salam, presensi dan apersepsi

√ 13. Peserta didik mendengaran tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

14. Peserta didik menanggapi motivasi √

15. Mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan √ 16. Perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil proyek

(puisi, cerpen, peta konsep, naskah pidato)

17. Peserta didik dalam membuat mading √

18. Peserta didik dalam setiap kelompoknya untuk membuat laporan dan mempresentasikan hambatan dalam penyelesaian proyek

19. Menerima berbagai masukan dari guru saat mempublikasikan proyek.

√ 20. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √ 21. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang

sudah dijalankan

Pertemuan Ketiga

22. Melakukan pra pembelajaran √

23. Mengawali kegiatan dengan doa, presensi, apersepi dongeng, tujuan, motivasi

√ 24. Melaksanakan hasil evaluasi secara individu √ 25. Membahas hasil evaluasi bersama guru √

Jumlah 25

(21)

Berdasarkan tabel lembar observasi kegiatan peserta didik di siklus II juga mengalami peningkatan yang sama yaitu semua indikator kegiatan peserta didik sudah terpenuhi semua. Sehingga prosentasenya 100%.

c. Hasil Tindakan

1) Hasil Belajar IPA

Pada siklus II nilai yang diperoleh peserta didik pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan model Project Based Learning berbantuan dongeng sudah banyak mengalami peningkatan, nilai terendah pada siklus II yaitu 68 dan nilai tertingginya adalah 100 kemudian rata-rata nilai untuk siklus II juga mengalami peningkatan yaitu 84,4, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Belajar IPA materi Hubungan Sumber Daya Alam dengan Teknologi pada Siklus II

No Rentang Nilai Banyak Siswa

1. 40-49 -2. 50-59 -3. 60-69 1 4. 70-79 9 5. 80-89 9 6. 90-100 8 Jumlah 27 Rata-rata 84,4 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 68

Dari tabel 4.9 dapat dilihat hasil belajar IPA pada siklus II dari 27 peserta didik yang memperoleh nilai anatara 40-49 sudah tidak ada, nilai antara 50-59

(22)

juga sudah tidak ada peserta didik, 60-69 masih ada 1 peserta didik, nilai antara 70-79 ada 9 peserta didik, 80-89 ada 9 peserta didik, 90-100 ada 8 peserta didik.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 70), data hasil perolehan nilai pada siklus II dapat di ketahui jumlah peserta didik yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dalam tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Data Ketuntasan Siklus II

No Ketuntasan Belajar Banyak Siswa Persen (%)

1. Tuntas 26 96,3

2. Belum Tuntas 1 3,7

Jumlah 27 100

Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar peserta didik pada siklus II peserta didik yang memiliki nilai kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM=70) sejumlah 1 atau 3,7% peserta didik saja, sedangkan yang sudah mencapai KKM atau tuntas sejumlah 26 peserta didik atau 96,3 %. Berarti indikator kinerja dalam penelitian pada siklus II telah berhasil karena 96,3% dari 27 peserta didik sudah mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70.

d. Refleksi

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II, telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA yang baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai peserta didik pada siklus I yang memperoleh nilai yang sudah mencapai KKM 20 peserta didik atau 74,1% dan peserta didik yang belum tuntas KKM ada 7 peserta didi atau 25,9%. Sedangkan pada siklus II perolehan nilai peserta didik yang sudah mencapai KKM sejumlah 26 peserta didik atau 96,3% dan yang belum mencapai KKM ada 1 peserta didik atau 3,7%. Dari perolehan nilai pada siklus I dan siklus II tersebut, peserta yang sudah mencapai KKM meningkat yang semula 20 peserta didik menjadi 26 peserta didik.

(23)

1.2 Hasil Analisis Data Kondisi Awal , Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA kelas IV saat kondisi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Untuk mengetahui perbandingan ketuntasa hasil belajar IPA pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Perbandingan Ketuntasan Belajar Antara Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No Nilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Banyak Siswa Persen (%) Banyak Siswa Persen (%) Banyak Siswa Persen (%) 1. Tuntas 12 55,6 20 74,1 26 96,3 2. Belum Tuntas 15 44,4 7 25,9 1 3,7

Ketuntasan belajar peserta didik yang diperoleh dari kondisi awal peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM= 70) sejumlah 12 atau 55,6% yang belum mencapai KKM sejumlah 15 peserta didik atau 44,4%. Ketuntasan belajar pada siklus I peserta didik yang mencapai KKM sejumlah 20 peserta didik atau 74,1%, yang belum mencapai KKM ada 7 peserta didik atau 25,9%. Sedangkan ketuntasan peserta didik pada siklus II peserta didik yang mencapai KKM sejumlah 26 peserta didik atau 96,3%, dan yang belum mencapai KKM sejumlah 1 peserta didik atau 3,7%.

1.3 Penerapan model Project Based Learning berbantuan dongeng

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti sudah menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan dongeng pada mata pelajaran IPA dengan materi Sumber Daya Alam sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi penerapan model Project Based Learning berbantuan dongeng selama Siklus I dan Siklus II.

(24)

Dongeng pada penlitian ini digunakan saat kegiatan pendahuluan sebagai apersepsi pembelajaran. Dongeng yang digunakan adalah dongeng tentang cerita fiktif untuk menarik perhatian peserta didik untuk memperhatikan pembelajaran.

(25)

Tabel 4.12

Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

No Aspek Siklus I Siklus II

Pertemuan Pertama

1. Mengawali kegiatan dengan mempersiapakn fisik siswa dan doa, salam, presensi, apersepi menggunakan dongeng

√ √

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran - √

3. Memotivasi peserta didik menggunakan dongeng - √ 4. Mengorganisir peserta didik ke dalam kelompok-kelompok √ √ 5. Meminta setiap kelompok untuk menyusun struktur

kelompoknya menggunakan dongeng.

√ √

6. Memberikan pertanyaan bersifat eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

√ √

7. Menjelaskan materi √ √

8. Memberikan tugas untuk membuat sebuah proyek (peta konsep, puisi, cerpen, naskah pidato) menggunakan dongeng

√ √

9. Membimbing kelompok untuk memilih salah satu mau membuat apa

√ √

10. Bersama peserta didik membuat jadwal aktivitas pembuatan proyek

√ √

11. Membimbing peserta didik dalam pembuatan proyek √ √ 12. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √ √ 13. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek

yang sudah dijalankan.

√ √

14. Merencanakkan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.

√ √

Pertemuan Kedua 15. Mengawali kegiatan dengan mempersiapakn fisik siswa

dan doa, salam, presensi

√ √

16. Menyampaikan tujuan pembelajaran - √

17. Memotivasi peserta didik menggunakan dongeng √ √ 18. Mengarahkan peserta didik untuk kumpul dengan

kelompok menggunakan dongeng

√ √

19. Mengecek kesiapan kelompok dalam membawa barang-barang yang dibutuhkan

√ √

20. Membimbing perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil proyek (puisi, cerpen, peta konsep, naskah pidato)

√ √

21. Mengawasi aktivitas siswa dalam membuat mading. √ √ 22. Meminta siswa dalam setiap kelompoknya untuk membuat

laporan dan mempresentasikan hambatan dalam penyelesaian proyek

√ √

23. Memberikan berbagai masukan kepada kelompok saat mempublikasikan proyek.

√ √

24. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. √ √ 25. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek

yang sudah dijalankan.

√ √

Pertemuan Ketiga

26. Melakukan pra pembelajaran √ √

27. Mengawali kegiatan dengan doa, presensi, apersepi dongeng, tujuan, motivasi

√ √

28. Mengawasi peserta didik dalam melaksanakan hasil evaluasi

√ √

29. Membahas hasil evaluasi bersama peserta didik √ √

Jumlah 26 29

(26)

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil observasi siklus I dan II pada lampiran, dapat di lihat bahwa pelaksanaan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan dongeng pada siklus I kegiatan pembelajaran masih belum terlaksana sesuai dengan langkah–langkahnya, masih terdapat beberapa poin yag belum sesuai dengan rencana. Pada pertemuan pertama siklus I, guru masih lupa untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dan belum memotivasi peserta didik menggunakan dongeng. Pada pertemuan kedua siklus I, guru sudah mulai memotivasi peserta didik namun guru masih belum menyampaikan tujuan pembelajarn. Pada pertemuan ketiga pelaksanaan sudah sesuai dengan sintaks dan lembar observasi. Berbeda dengan pelaksanaan Siklus I, pada Siklus II kegiatan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan langkah – langkah Project Based Learning berbantuan dongeng. Jadi, penerapan model telah terlaksana sesuai langkah-langkah yang benar selama perbaikan pembelajaran berlangsung.

1.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi sebelum adanya tindakan di kelas IV SDN Rejowinangun Utara I Magelang menyatakan bahwa hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPA rendah. Hal ini terbukti dari 27 peserta didik kelas IV terdapat 12 peserta didik yang tuntas dengan prosentase 44,4%, sedangkan 15 peserta didik belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal dengan prosentase 55,6%. Hal ini disebabkan karena guru dalam mengajar selalu menggunakan motode konvensional atau ceramah yang mengakibatkan peserta didik pasif sehingga hasil belajar peserta didik rendah. Proses pembelajaran sebelum adannya tindakan banyak peserta didik yang pasif dan merasa bosan, serta banyak peserta didik yang ramai dan asyik bermain sendiri saat pembelajaran berlangsung. Hal inilah yang membuat hasil belajar peserta didik menjadi rendah.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugraeni, Vetonica Yasinta (2013) dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bagi Peserta didik Kelas 4 Melalui Project Based Learning dengan Pendekatan Kontekstual di SD Negeri 01 Gandulan Semester 2 Tahun Pelajaran

(27)

2012/2013” yang hasilnya siklus I ada 5 siswa (23,8% belum tuntas) 16 siswa sudah tuntas (76,2). Siklus II diperoleh 2 siswa (9,5%) belum memenuhi KKM dan 19 siswa (90,5)siswa sudah memenuhi kkm. Belajar”.

Namun ada perbedaan dan persamaan antara peneliti dengan peneliti sebelumnya. Persamaannya peneliti sebelumnya sama sama menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Menggunakan Project Based Learning di penelitian sebelumnya terbukti mampu untuk meningkatkan hasil belajar pada peserta didik. Peneliti saat ini juga akan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning namun peneliti ingin sedikit berbeda yaitu dengan menambahkan dongeng untuk penyampaian materi. Peneliti juga menambahkan beberapa sintak, sintak Project Based Learning merunut Goerge Lucas (delam Trianto, 2014: 52-53) ada 6 aspek yaitu pertanyaan esensial, perancangan aturan pengerjaan proyek, penyusunan jadwal pelaksanaan proyek membuat jadwal aktivitas, penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru, penilaian hasil kerja peserta didik, evaluasi dan hasil proyek. Dan dimasukkan ke standar proses masih kurang di awal pembelajaran dan di akhor pembelajaran, oleh karena itu sesuai standart proses peneliti akan menambahkan sintak Project Based Learning berbantuan dongeng dibagian awal pembelajaran dan diakhir pembelajaran sehingga sintaknya menjadi 8 sintak, dimana fase yang pertama adalah melakukan kegiatan pendahuluan yang indikatornya adalah apersepsi menggunakan dongeng, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi menggunakan dongeng, membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok. Dan fase yang terakhir adalah melakukan kegiatan akhir yang indikatornya adalah guru bersama peserta didik membuat kesimpulan, melakukan refleksi dan merencanakan tindak lanjut.

Dengan menggunakan teori yang baru, guru lebih dimudahkan dalam mengaplikasikan Project Based Learning berbantuan dongeng karena tidak langsung seperti sintak tokoh yang pertama adalah pemberian pertanyaan mendasar pasti akan membuat peserta didik menjadi bingung, sedangkan jika menggunakan model Project Based Learning berbantuan dongeng peserta didik juga akan merasa lebih bersemangat dan antusias karena sebelum masuk ke materi

(28)

guru menggunakan dongeng.. Dalam penelitian ini yang membedakan dengan peneliti yang terdahulu juga dalam pembelajaran gurulah yang mengajar bukan peneliti karena gurulah yang lebih tahu bagaiman karakteristik setiap peserta didik sehingga dalam menerapkan model Project Based Learning berbantuan dongeng menjadi lebih mudah. Kemudian yang juga membedakan adalah KKM yang digunakan oleh peneliti saat ini adalah 70 sedangkan pada peneliti yang terdahulu masih 65.

Pada penelitian ini hasil belajar yang diperoleh juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugraeni, Vetonica Yasinta (2013) yang hasilnya pada siklus I ada 5 siswa (23,8% belum tuntas) 16 siswa sudah tuntas (76,2). Siklus II diperoleh 2 siswa (9,5%) belum memenuhi KKM dan 19 siswa (90,5) siswa sudah memenuhi kkm. Sedangkan pada penelitian ini hasil belajar meningkat pada siklus I peserta didik yang mencapai KKM sejumlah 20 peserta didik atau 74,1%, yang belum mencapai KKM ada 7 peserta didik atau 25,9%. Sedangkan ketuntasan peserta didik pada siklus II peserta didik yang mencapai KKM sejumlah 26 peserta didik atau 96,3%, dan yang belum mencapai KKM sejumlah 1 peserta didik atau 3,7%. Artinya bahwa penelitian yang dilakukuan peneliti hasilnya lebih besar dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang terdahulu.

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat dijelaskan bahwa penelitian yang sekarang sudah memberikan kontribusi ilmu yaitu model Project Based Learning berbantuan dongeng yang sudah disesuaikan dengan standar proses mempunyai 8 sintak yang menurut teori George Lucas hanya mempunyai 5 sintak. Sintak yang pertama dalam kontribusi ilmu pada penelitian ini adalah kegiatan awal yang indikatornya guru melakukan kegiatan pendahuluan yang berisi menyapa dan mengajak berdoa, melakukan presesensi, melakukan apersepsi menggunakan dongeng, memotivasi peserta didik menggunakan dongeng, menjelaskan tujuan, mengorganisasi peserta didik kedalam kelompok, mengemukakan pertanyaan, menjadi fasilitator pembuatan organisasi kelompok, kemudian kegiatan inti berisi membimbing dan memfasilatori untuk membuat aturan pembuatan proyek dan jadwal pelaksanaan proyek, menyelesaikan proyek,

(29)

membuat laporan, dan mempresentasikan hasil proyek. Kemudian kegiatan penutup guru bersama peserta didik membuat kesimpulan, melakukan refleksi dan merencanakan tindak lanjut.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dijelaskan beberapa implikasi teoritis dan implikassi praktis sebagai berikut:

1. Implementasi Teoritis

Setelah membandingkan teori Project Based Learning berbantuan dongeng dengan penelitian ini hasilnya adalah sejalan dan saling melengkapi. Setelah pembelajaran disesuaikan dengan standar proses/ EEK (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi), maka peneliti menambahkan dua sintak lagi yaitu pada saat kegiatan pendahuluan dan kegiatan akhir, kemudian peneliti juga menambahkan gaya penyampaian menggunakan dongeng sehingga teori mengalami perubahan dari teori aslinya.

2. Implikasi Praktis

Melalui pembelajaran model Project Based Learning berbantuan dongeng maka peserta didik lebih bersemangat dan memiliki antusias yang tinggi selama proses pembelajaran yang menggunakan model Project Based Learning berbantuan dongeng sehingga mampu meningkatkan pengalaman, kemampuan dan hasil belajar peserta didik. Guru juga dapat menggunakan model Project Based Learning berbantuan dongeng supaya dalam menyelenggarakan pembelajaran dapat tercipta suasana yang aktif dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Sedangkan dongeng berguna untuk membuat peserta didik merasa antusias untuk memperhatiakan dan tidak bosan dengan gaya penyampaian guru.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka didapatkan bahwa pembelajaran melalui penggunaan model Project Based Learning berbantuan dongeng pada materi Sumber Daya Alam di kelas IV SDN Rejowinangun Utara I Magelang mengalami peningkatan hasil belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Informasi mengenai biaya-biaya ini harus disajikan secara tepat dan akurat agar dapat memperoleh perhitungan akumulasi biaya yang akurat yang pada akhirnya dapat

- Setelah menyaksikan tayangan video dan mendengarkan penjelasan guru, peserta didik dapat merancang kegiatan yang menunjukkan manfaat gotong royong yang menunjukkan sikap toleransi

Inti • Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan selama pembelajaran, yaitu melaksanakan kegiatan tentang permainan kasti yang

Kesimpulan : Pemberian ester stanol 3.4 g per hari selama 14 hari dibandingkan dengan kelompok kontrol (susu rendah lemak tanpa ester stanol) tidak berbeda

Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, perasaan bersalah muncul didalam diri pemerkosaan serta ada

Untuk mendorong masyarakat Desa NANATI JAYA membuka usaha berbasis kelapa, maka pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara bekerjasama dngan Universitas Negeri Gorontalo

Nyeri kepala pada penderita epilepsi dibagi menjadi: preictal headache yaitu nyeri kepala yang timbul tidak lebih dari 24 jam sebelum serangan dan berakhir saat serangan dimulai,

Ruang lingkup penelitian dibatasi pada kegiatan pemindahan overburden, optimasi rencana penambangan overburden di Pit 2 Elektrifikasi Penambangan Banko Barat