• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Model Pengembangan

Penelitian ini adalah penelitian yang berorientasi pada pembuatan modul pembelajaran dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT (Team Game Turnament) berdasar teori Dienes yang didalamnya terdapat unsur bermain. Bermain dalam kelompok akan lebih maksimal jika dilaksanakan sesuai unsure pembelajaran kooperatif yaitu siswa saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, tatap muka, evaluasi proses, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok.

Model pembelajaran TGT yang dikemas dalam sebuah modul ini mengacu pada proses pembuatan produkyang meliputi uji pakar (expert judgment) dan uji coba terbatas (preliminary field testing).

3.2ProsedurPengembangan

Prosdur pengembangan dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan menurut Borg & (1983) Gall dan juga Sukmadinata (2007). Prosedur yang diadaptasi tersebut meliputi tiga tahap yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2) pengembangan dan (3) uji produk dan sosialisasi hasil. Secara sistematis langkah-langkah ini digambarkan sebagai berikut :

(2)

Gambar 3.1 Tahapan penelitian dan pengembangan

Dalam penelitian tentang model pembelajaran TGT berdasar teori Dienes dalam mata pelajaran matematika pada SD kelas V ini dilaksanakan sampai tahap uji coba terbatas. Uji coba terbatas melibatkan satu SD untuk uji produk model pembelajaran yang dirancang pada sebuah modul siswa dan beberapa guru sebagai responden angket.

3.2.1 Tahap Studi Pendahuluan

Tahap pertama studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri atas tiga langkah, pertama studi kepustakaan, kedua survai lapangan dan ketiga penyusunan produk awal. Pada tahap studi pustaka peneliti mengkaji konsep atau teori-teori tentang teori belajar Dienes dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dikembangkan. Kajian juga meliputi kajian terhadap Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan tahun 2006 untuk mata pelajaran matematika kelas V SD khususnya yang berlangsung berkisar bulan Maret akhir. Hal-hal yang perlu dilihat adalah standar kompetensi, kompetensi dasar maupun materi pelajaran. Selain itu juga dilakukan kajian

STUDI PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN PENGUJIAN

Penyusunan Draf Produk Awal

Uji Coba Terbatas Studi Pustaka

Studi Lapangan

Review Para Ahli

Revisi Draf Produk Awal Revisi UjiCobaLuas Revisi Pengujian Eksperimental (tes sebelum perlakuan – perlakuan – tes sesudah perlakuan) ProdukAkhir

(3)

terhadap hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif atau teori belajar Dienes.

Pada tahap studi lapangan dilaksanakan di SD Negeri Dimoro 5 untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika di SD penelitian. Studi lapangan ini dilakukan pada tanggal 13 Februari 2012 dengan wawancara, studi documenter dan observasi kelas yaitu pengamatan pada waktu guru mengajar. Observasi di kelas ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan guru maupun untuk melihat karakteristik dari siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan kegiatan wawancara bermanfaat untuk mencari informasi mengenai materi-materi yang diperkirakan akan disampaikan seputar bulan Maret akhir. Selain itu juga alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian (bangun-bangun ruang, penyusunan tempat duduk, absen siswa, peringkat akademik siswa untuk pembagian kelompok, dan sumber-sumber belajar yang digunakan siswa). Sedangkan studi documenter bermanfaat untuk perangcangan pos-pos yang akan digunakan dalam Permainan Detektif yang akan dilaksanakan.

3.2.2 Tahap Penyusunan Draft Produk

Penyusunan draf produk awal peneliti membuat modul pembelajaran sesuai dengan konsep atau teori-teori pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan dalam teori belajar Dienes hasil dari studi pustaka. Peneliti mempertimbang kan materi yang akan dilaksanakan pada bulan Maret akhir sesuai dengan hasil studi lapangan yang dilakukan. Hasil dari penyusunan draf produk awal berupa Modul Matematika Geometri “Sifat-Sifat Bangun Ruang” Metode TGT (Team Game Turnament) Berdasarkan Teori Dienes untuk kelas V SD/MI.

Draft model ini selanjutnya direview oleh para pakar, dimana peneliti membagi dua kategori utama yaitu pakar modul dan pakar materi. Pakar modul adalah pakar yang ahli dalam bidang pembuatan modul, pakar yang mereview modul peneliti adalah Dra. Yari Dwikurnaningsih. M.Pd yang saatini menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan. Pakar materi adalah pakar ahli dalam bidang matematika dan metode pembelajaran, pakar yang

(4)

mereview modul peneliti adalah Bapak Wahyudi, S.Pd, M.Pd yang saat ini menjabat sebagai dosen Matematika tetap di Universitas Kristen Satya Wacana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Hasil dari review ini digunakan sebagai masukan-masukan untuk penyempurnaan atau revisi draft produk modul tersebut.

3.2.3 Tahap Pengembangan dan Evaluasi

Draft produk yang telah dihasilkan dan diperbaiki sesuai dengan masukan dari pakar materi dan modul, kemudian diuji coba untuk pengembangan lebih lanjut. Ujicoba yang dilakukan berdasarkan adaptasi dari Borg & Gall (1983) dan juga Sukmadinata (2007: 163) yaitu uji coba terbatas (preliminary field testing) dengan menggunakan satu SD eksperimen. Pada tahap ini dilakukan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dan pengamatan oleh peneliti. Hasil ini kemudian sebagai dasar evaluasi untuk memperbaiki produk sehingga dihasilkan produk akhir.

3.3 Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk menguji apakah produk yang telah dibuat sudah dapat diterima oleh praktisi dan sesuai dengan kondisi lapangan atau tidak. 3.3.1 Desain Uji Coba

Uji coba yang dilakukan bertujuan untuk menyempurnakan produk modul dengan cara melakukan praktik pembelajaran langsung dilapangan. Uji coba yang dilakukan didasarkan adaptasi dari Borg & Gall oleh Sukmadinata (2010: 184) yang meliputi tiga tahap yaitu yang pertama uji pakar/ ahli (expert juggment), kedua uji coba terbatas (preliminary field testing), dan yang terakhir uji coba luas(main fiel testing). Namun dalam penelitian yang digunakan peneliti ini dilakukan hingga tahap kedua yaitu uji coba terbatas.

1. Uji pakar atau ahli(expert juggment) dilakukan oleh pakar materi dan pakar modul untuk meriviu draf produk awal. Uji pakar bermanfaat untuk menyempurnakan draf modul . Draf yang sudah disempurnakan kemudian di gandakan sesuai kebutuhan untuk dilakukan uji coba lapangan.

(5)

2. Uji coba terbatas (preliminary field testing) ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Dimoro 5 yang berjumlah 34 siswa. Pada pelaksanaan uji coba ini, pengumpulan data melalui tes setelah pembelajaran serta angket yang disebarkan oleh seluruh siswa kelas dan beberapa guru kelas V yang berada pada gugus berbeda di kecamatan Toroh. Angket yang diberikan kepada siswa meliputi pembelajaran yang berlangsung dan modul yang mereka dapatkan. Sedangkan angket yang diberikan guru SD kelas V meliputi modul dan langkah-langkah pembelajaran pada modul. Hasil angket dam angket pada uji coba terbatas ini dikumpulkan dan dianalisis yang kemudian digunakan untuk merevisi produk.

3.3.2 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini adalah kelas V SD Negeri Dimoro 5 (32 orang siswa), serta penyebaran angket untuk guru kelas V SD pada kecamatan Toroh yaitu SD Negeri Sindurejo 1, SD Negeri Depok 2, SD Negeri Kranggan 2, SD Negeri Dimoro 3, dan SD Negeri Dimoro 5.

3.4 Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berasal dari masukan dari pakar materi, pakar modul dan guru kelas penelitian. Data kuantitatif diperoleh dari angket validasi oleh pakar modul dan materi, hasil tes kelas penelitian, angket kelas penelitian dan angket kepada beberapa guru kelas V di kecamatan Toroh. Data-data tersebut digunakan untuk mengevaluasi rangkaian pembelajaran yang terdapat dalam modul.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data pada uji validitas pakar dan uji terbatas. Instrumen tersebut terdiri dari 6 macam instrumen.

(6)

3.5.1 Lembar Validasi Pakar Modul

Lembar validasi dari pakar modul digunakan untuk memvalidasi draft produk awal yang telah dibuat sehingga layak untuk uji coba terbatas.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Validasi Ahli Modul

Aspek Indikator

Format modul 1. Susunan modul

2. Kesesuaian judul dan isi

3. Keserasian warna, tulisan dan gambar 4. Kesesuaian indikator dan kegiatan 5. Kesesuaian materi

6. Huruf atau font 7. Penampilan madul 8. Bahasa 9. Apersepsi Cover 1. Bahasa 2. Huruf 3. Gambar 4. Penempatan Daftar isi 1. Kejelasan

2. Kesesuaian dengan isi 3. Kemudahan memahami Petunjuk

penggunaan modul

1. Kejelasan daftar isi 2. Bahasa

3. Kesesuaian dengan isi Kegiatan 1. Kesesuaian dengan KD

2. Kesesuaian dengan indikator 3. Lembar latihan dengan materi 4. Bahasa kalimat perintah 5. Kegiatan

Evaluasi 1. Kesesuaian soal dan indikator 2. Kesesuaian soal dengan KD 3. Jumlah

4. Bahasa

Kunci jawaban 1. Kesesuaian dengan soal 2. Bahasa

(7)

3.5.2 Lembar Validasi Pakar Materi

Lembar validasi dari pakar materi digunakan untuk memvalidasi draft produl awal dilihat dari aspek materi yang telah dibuat sehingga layak untuk diuji coba.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi

Aspek Indikator

Format 1. Bahasa

2. Pertanyaan apersepsi

3. Kesesuaian kegiatan dengan indikator 4. Kesesuaian kegiatan dengan tujuan Kegiatan 1. Kesesuaian dengan KD

2. Kesesuaian dengan indikator 3. Bahasa

4. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa

5. Kesesuaian dengan TGT

6. Kesesuaian dengan teori Dienes 7. Kesesuaian TGT dan Dienes Evaluasi 1. Kesesuaian dengan KD

2. Kesesuaian dengan indikator 3. Kesesuaian dengan kegiatan 4. Jumlah soal

5. Kualitas soal 6. Bahasa

Kunci jawaban 1. Kesesuaian dengan soal evaluasi 2. Bahasa

3. Kesesuaian jawaban

3.5.3 Observasi Pelaksanaan Uji Coba

Lembar observasi digunakan untuk mengontrol guru dalam melaksanakan pembelajaran agar tidak keluar dari rancangan pembelajaran menggunakan model TGT berdasar teori Dienes.

(8)

Tabel 3.3

Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran menggunakan model TGT berdasar teori Dienes dalam mata pelajaran Matematika pada kelas V SD Negeri

Dimoro 5

No Indikator Perlakuan Guru

1 Pembagian kelompok yang heterogen

Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa yang heterogen.

2 Disku tahap 1 Guru mengarahkan dan membimbing kelompok-kelompok untuk melakukan

3 Persiapan permainan (Dienes)

Guru menjelaskan aturan permainan detektif yang akan dilaksanakan.

4 Permainan Dienes Guru melakukan bimbingan dan mengawasi jalannya permainan.

5 Konfirmasi pertemuan 1

Guru melakukan tanyajawab tentang materi yang didapatkan dari tiap-tiap pos yang dikunjungi siswa. 6 Diskusi tahap 2 Membimbing siswa bersama kelompoknya untuk

belajar tentang materi yang didapatkan dalam pertemuan 1.

7 Persiapan turnamen (TGT)

Guru menjelaskan aturan permainan turnamen kelompok.

8 Permainan turnamen (TGT)

Guru membimbing jalannya permainan turnamen kelompok dimana soal-soal diambil dari materi yang didapatkan dalam permainan detktif.

9 Rekognitif tim Guru melakukan perhitungan skor kelompok dan memberi hadiah berupa ringking kelompok yang diurutkan dari skor terbanyak.

10 Evaluasi Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pencapaian KKM.

(9)

3.5.4 Angket Untuk Guru

Angket digunakan untuk menilai modul pembelajaran TGT berdasar teori Dienes pada matematika oleh beberapa guru kelas V SD di kecamatan Toroh.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Angket Respon Guru Terhadap Modul Matematika Geometri Sifat-Sufat Bangun Ruang Metode TGT (Team Game Turnament) Berdasar Teori

Dienes

Aspek Indikator

Format modul 1. Penulisan isi modul 2. Penempatan gambar

3. Kesesuaian indikator dan kegiatan 4. Kesesuaian materi

Halaman muka 1. Bahasa 2. Gambar 3. Huruf Daftar isi 1. Kejelasan

2. Kessesuaian dengan halaman isi Kegiatan 1. Kesesuaian dengan KD

2. Kesesuaian dengan indikator 3. Bahasa

4. Kesesuaian dengan tujuan

5. Kemudahan untuk dilaksanakan guru 6. Kemudahan untuk dipahami guru Evaluasi 1. Kesesuaian dengan KD

2. Kesesuaian dengan indikator 3. Jumlah soal

4. Bahasa 5. Kualitas soal Kunci jawaban 1. Bahasa

2. Kesesuaian dengan soal

3.5.5 Lembar tes pencapaian KKM siswa

Soal tes siswaberguna untuk mengetahui hasil belajar siswa sudah memenuhi KKM atau belum sebagai visualisasi rangkaian pembelajaran yang telah dilaksanakan.

(10)

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Soal untuk Evaluasi Uji Coba StandartKompete

nsi

Kompetens

iDasar Indikator Item Soal

6. sifat-sifat bangun datar dan bangun

ruang serta hubungan antar bangun ruang 6.2 mengidentif ikasi sifat-sifat bangun ruang Mengidentifikasi pengertian rusuk bangun ruang

2, 21, 32

Mengidentifikasi pengertian titik sudut bangun ruang

3, 20, 33, 34

Mengidentifikasi pengertian sisi bangun ruang

1, 23,

Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring bangun ruang

4, 22,

Menemukan sifat-sifat bangun balok

6, 15, 18, 31

Menemukan sifat-sifat bangun kubus

5, 12,19, 30, 40 Menemukan sifat-sifat bangun

prisma

11, 17, 26, 39 Menemukan sifat-sifat bangun

limas

10, 16, 28, 38, Menemukan sifat-sifat bangun

tabung

8, 14, 25,

Menemukan sifat-sifat bangun kerucut

9, 27, 35, 37,

Menamai gambar benda-benda yang berbentuk bangun ruang

7, 13, 24, 29, 36

JUMLAH 40 soal

Sebelum item-item soal digunakan untuk melakukan evaluasi hasil belajar, harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.Uji validitas instrumen dilakukan untuk menguji soal-soal yang akan digunakan dalam evaluasi belajar di akhir kegiatan. Uji coba dilakukan di SDNegeri Depok 2 pada tanggal 20 Februari

(11)

2012. Uji coba dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows ferson 16.0. Menurut Azwar (1999) dalam Duwi Priyantno (2010: 90) mengatakan bahwa “semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan.” Buku yang sama mengatakan jika jumlah item soal belum mencukupi, peneliti bisa menurunkan sedikit kriteria 0,30 menjadi 0,25tetapi batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan.

(12)

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Soal Mata Pejaran Matematika Kompetensi Dasar Mengidentiikasi Sifat-Sifat Bangun Ruang

StandartKom petensi Kompet ensiDas ar Indikator

Hasil uji validitas Valid Tidak valid 6. sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan antar bangun ruang 6.2 mengide ntifikasi sifat-sifat bangun ruang Mengidentifikasi pengertian rusuk bangun ruang

2, 21 dan 32

-

Mengidentifikasi pengertian titik sudut bangun ruang

3 dan 33 20 dan 34 Mengidentifikasi pengertian

sisi bangun ruang

1 23

Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring bangun ruang

4 dan 22

Menemukan sifat-sifat bangun balok

6, 15 dan 18,

31

Menemukan sifat-sifat bangun kubus

5,19, 30 dan 40

12

Menemukan sifat-sifat bangun prisma

17 dan 39 11 dan 26 Menemukan sifat-sifat bangun

limas

16, 28 dan 38

10

Menemukan sifat-sifat bangun tabung

14 dan 25 8

Menemukan sifat-sifat bangun kerucut

27 dan 35 9 dan 37

Menamai gambar benda-benda yang berbentuk bangun ruang

7, 13,29 dan 36

24

(13)

Setelah melakukan uji validitas dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Duwi (2009: 167) mengatakan bahwa uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajekan atau konsistensi alat ukur jika pengukuran diulangi kembali.Menurut Sekaran dalam Duwi (2009: 172) jika diketahui output dengan teknik Cronbach Alpha pada program SPSS 16 for windows kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Diketahui hasil pengolahan data pada SPSS 16 for windows ferson sebagai berikut:

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.894 28

Gambar 3.2 Hasil Reliabilitas 28 Item Soal melalui SPSS

Pada Cronbach’s Alpha menunjukkan 0,894 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada 28 soal pilihan ganda sudah baik untuk digunakan. Selain mempertimbangkan hasil uji validitas dan reliabilitas, pemilihan soal juga mempertimbangkan item-item perwakilan indikator.

3.5.6 Angket untuk Siswa

Angket digunakan untuk menilai modul pembelajaran TGT berdasar teori Dienes pada matematika oleh siswa kelas V SD penelitian. Angket diberikan kepada siswa yang terlibat dalam awal pembalajaran hingga akhir.

(14)

Tabel 3.7

Kisi-kisi Angket ResponSiswa Terhadap Rangkaian Pembelajaran

Aspek Indikator

Rata-rata skor angket Permainan

Detektif

- Suka permainan detektif.

- Ingin mengulang permainan detektif.

1 dan 15 6 Permainan

Turnamen Kelompok

- Suka permainan turnamen kelompok

- Ingin mengulang permainan turnamen kelompok.

3 dan 19 9 Modul - Tertarik dengan pembelajaran dalam modul.

- Suka dengan gambar-gambar pada modul. - Suka dengan warna-warna dalam modul. - Mudah memahami petunjuk dalam modul. - Mudah memahami kalimat-kalimat modul. - Modul tidak membosankan

5 11 12 dan 25 13 14 dan 21 26 dan 30 Penguasaan Materi

- Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan. - Paham sifat-sifat bangun ruang

- Mudah memahami setiap kegiatan - Paham tentang sisi bangun ruang - Paham tentang rusuk bangun ruang - Paham tentang titik bangun ruang - Paham tentang sifat bangun ruang kubus - Paham tentang sifat bangun ruang balok - Paham tentang sifat bangun ruang limas - Paham tentang sifat bangun ruang prisma - Paham tentang sifat bangun ruang kerucut - Paham tentang sifat bangun ruang tabung

2 dan 8 7 16 17 18 20 22 23 24 27 28 29 Sikap positif -Bisa bekerja sama

-Mendapat pengalaman belajar yang menarik

4 10

(15)

3.5.7 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk panduan wawancara kepada guru kelas V untuk mendapatkan masukan terhadap modul pembelajaran TGT berdasarkan tori Dienes setelah melaksanakan sesuai dengan rancangan kegiatan pembelajaran. Indikator yang digunakan adalah (a) langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan, (b) penggunaan modul dalam kegiatan, dan (c) masukan yang diberikan untuk modul.

3.5.8 Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini adalah foro kegiatan uji coba terbatas pada kelas V SD Negeri Dimoro 5.

3.6 TeknikAnalisis Data

Analisa data dilakukan pada data dari validasi pakar dan uji coba dengan menggunakan teknik analisis deskriptif,menghitung skor angket yang diperoleh untuk menilai kualitas produk berupa modul pembelajaran TGT berdasar teori Dienes yang dikembangkan.Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa nskor dengan skala 1-5.Skor data kuantitatif dikonversi menjadi data kualitatif menggunakan acuan konversi yang menggunakan skala Likert menurut Arikunto dalam Kurniyanto (2010: 32)

Tabel 3.8

Acuan Konversi Data Kualitatif ke Dalam Data Kuantitatif Rumus Perhitungan Perhitungan Interprestasi

i i

SD

M

x

1

,

8

x 4,20 Sangat baik i i i i

SD

x

M

SD

M

0

,

6

1

,

8

3,40x4,20 Baik i i i i

SD

x

M

SD

M

0

,

6

0

,

6

2,60x3,40 Cukup i i i i

SD

x

M

SD

M

1

,

8

0

,

6

1,80x2,60 Kurang i i

SD

M

x

1

,

8

x1,80 Sangat Kurang

(16)

Keterangan:

Mi = rerata ideal

= (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = (5 + 1)

= ( 6 ) = 3

Sdi = Standar deviasi ideal

= (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) = (5 – 1)

= (4) =

Gambar

Gambar 3.1 Tahapan penelitian dan pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

ini juga sangat terkait dengan Akhlak terhadap Allah Swt., sebab apa pun yang bersumber dari Allah (al-Quran) dan Rasulullah (sunnah) harus dijadikan dasar dalam bersikap

Acute Respiratory Distress Syndrome ( Sindrom Distress Pernafasan Akut ) adalah perkembangan yang immatur pada sistem pernafasan atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan

Hasil serupa juga dapat dilihat pada aktivitas antibakteri, dimana ashitaba yang dikeringkan menggunakan oven mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dengan nilai KBM (kadar

Keadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar Bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi Hepar atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan

dengan diagnosa Fracture of Shaff Femur yang mengalami lama rawat sesuai standart sebanyak 10 responden bahwa hasil uji correlateon somer’d yang telahdilakukan

Tanya kepada orang yang membolehkan Perkawinan Beda Agama, Majelis Ulama Indonesia, mengeluarkan suatu fatwa tahun 1980, Perkawinan Beda Agama hukumnya haram,

[r]

Catatan : Membawa Dokumen Penawaran Asli sesuai dengan yang di Upload ke SPSE LPSE Kabupaten Simalungun , Data – Data perusahaan Asli, bagi yang diwakilkan membawa surat kuasa