32 A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian Pra-eksperimen dengan melibatkan 1(satu) kelas, dengan tujuan untuk mengetahui Efektivitas pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas IXB SMP Somba Opu Kabupaten Gowa.
B. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian
Berdasarkan objek yang diteliti dan yang diamati, maka variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas IXB SMP Somba Opu Kabupaten Gowa.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Postest.
Desain ini digunakan karena penelitian ini hanya melibatkan 1(satu) kelas yaitu kelas eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding. Model ini menggunakan pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat mengetahui dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Model desainnya adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 One Group Pretest-Postest
Pretest Variabel Terikat Posttest O1 X O2
(Sumber : Emzir, 2012: 97)
Ket:
O1 : Sebelum diberikan perlakuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
O2 : Setelah diberikan perlakuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
X : Perlakuan (treatment).
C. Satuan Eksperimen dan Perlakuan 1. Satuan Eksperimen
Menurut Trijono (2015: 30) satuan eksperimen adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik berupa instansi, orang benda, maupun objek lainnya. Jadi satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IXB SMP Somba Opu Kabupaten Gowa pada tahun ajaran 2016/2017.
2. Perlakuan
Menurut Trijono (2015: 30) Perlakuan adalah sebagian unit satuan eksperimen yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu eksperimen.
Jadi perlakuan dalam penelitian ini adalah kelas IXB SMP Somba Opu Kabupaten Gowa pada tahun ajaran 2016/2017 yang dipilih dengan menggunkan teknik cluster random sampling ( Tunjuk langsung).
D. Definisi Operasional Variabel dan Perlakuan
Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika pada siswa di kelas IXB SMP Somba Opu Kabupaten Gowa melalui 1(satu) jenis model pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
Definisi operasoional variabel dan perlakuan pada penelitian ini adalah:
a. Pembelajaran Kooperatif tipe teams games tournament (TGT) yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras yang berbeda yang menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan menggunakan anggota tim lain yng kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. Pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada penelitian ini merupakan perlakuan (treatment) yang diberikan kepada kelas eksperimen.
b. Hasil belajar matematika siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang dicapai oleh siswa setelah diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe teams games tournament (TGT).
c. Aktifitas siswa merupakan perilaku siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe teams games tournament (TGT) belangsung.
d. Keterlaksanaan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalam melaksanankan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Tipe Games Tournament (TGT) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
e. Respon siswa dalam penelitian adalah ukuran kesukaan, minat, ketertarikan atau pendapat siswa tentang proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Tipe Games Tournament (TGT).
E. Prosedur Penelitian
Setelah menetapkan sampel penelitian maka pelaksanaan eksperimen diterapkan di Sekolah adapun prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Konsultasi dengan pembimbing, guru dan kepala sekolah untuk memohon agar peneliti diberi izin untuk melakukan penelitian di sekolah.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
c. Menyusun instrumen penelitian dalam bentuk tes kemudian divalidasi.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memilih 1(satu) kelas yang ada secara random. Siswa yang menjadi sampel penelitian ke dalam kelas masing-masing yaitu kelas yang diajar
melalui penerapan model kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT).
b. Memberikan pretest kepada siswa.
c. Satu kelas tersebut diberikan perlakuan yaitu diajar dengan menggunakan model kooperatif Tipe Games Tournament (TGT).
d. Memberikan Post Test Kepada siswa setelah diajar menggunakan model kooperatif Tipe Games Tournament (TGT).
3. Tahap Analisis
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah menganalisis data yang telah diperoleh baik data yang berupa kuantitatif maupun kualitatif.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes Hasil Belajar Siswa
Tes hasil belajar dimaksudkan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif Tipe Games Tournament (TGT). Instrument ini dibuat sendiri oleh peneliti. Langkah pembuatannya adalah sebagai berikut: 1).
Membuat kisi-kisi, 2). Mengembangkan soal-soal mengenai pokok bahasan yang akan diajarkan, dan 3). Memvalidasi soal-soal oleh validator.
2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Komponen-
komponen penilaian berkaitan dengan kehadiran, perhatian dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui data tentang tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sebagai salah satu indikator keefektifan pembelajaran matematika melalui model kooperatif Tipe Games Tournament (TGT). Pada lembaran ini, pengamat melakukan penilaian terhadap aktivitas guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan tanda (√) pada baris dan yang sesuai. Penilaian terdiri atas 4 kategori, yaitu kurang (Nilai1), cukup (Nilai2), baik (Nilai3), dan sangat baik (Nilai4).
4. Angket Respon Siswa
Angket respon siswa digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai respon siswa terhadap pembelajaran yang digunakan. Respon siswa adalah tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT).
Model pembelajaran yang baik dapat memberi respon yang positif bagi siswa setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran. Angket respon siswa dirancang untuk mengetahui respon terhadap pembelajaran model kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT). Aspek respon siswa menyangkut suasana kelas minat mengikuti pembelajaran berikutnya, cara-cara guru mengajar dan saran-saran. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data respon tersebut adalah dengan membagikan angket kepada siswa setelah
berakhirnya pertemuan terakhir untuk diisi sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Data tentang hasil belajar matematika siswa sesudah pembelajaran diambil dengan menggunakan tes hasil belajar matematika.
2. Data tentang keaktifan siswa dan keterlaksanaan pembelajaran selama penelitian berlangsung diambil dengan menggunakan lembar observasi.
3. Data tentang respon siswa diambil dari angket.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data hasil observasi dan respon siswa akan dianalisis secara kualitatif sedangkan data mengenai hasil belajar akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
1. Analisis Statistika Deskriptif
Analisis statistika deskriptif yang dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik hasil belajar siswa yang meliputi: nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, standar deviasi, dan tabel distribusi frekuensi. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar matematika siswa kelas IXB SMP Somba
Opu Kabupaten Gowa dalam penelitian ini adalah menggunakan skala lima. Yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Sanimbar, 2011) adalah:
a. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan mendeskripkan pemahaman materi matematika siswa setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif Tipe Games Tournament (TGT). Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar matematika adalah berdasarkan teknik kategorisasi yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2014 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Tabel Kategori Hasil Belajar Siswa Nilai Hasil Belajar Kategori
0-54 Sangat rendah 55-64 Rendah 65-79 Sedang 80-89 Tinggi 90-100 Sangat tinggi Sumber : (Sri Santi Wahyuni 2014: 31)
Tabel 3.3 Kriteria ketuntasan Minimun
Nilai Kriteria ≥ 75 Tuntas ≤ 75 Tidak Tuntas
(Sumber: Pusat Data Akademik SMP Somba Opu Kabupaten Gowa)
Ketuntasan belajar klasikal =
Di samping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75, sedangkan ketuntasan klasikal akan tercapai apabila minimal 85% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor ketuntasan minimal.
Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi yaitu dengan:
Keterangan :
= Skor pretest
= Skor postest
= Skor maksimal
Untuk klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Gain Ternormalisasi
Koefisien Normalisasi Klasifikasi Rendah Sedang
Tinggi
Sumber: Murtono (Jufriansyah, 2014: 30)
b. Aktivitas Siswa
Data hasil pengamatan aktivitas siswa dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Data hasil pengamatan aktivitas siswa meliputi menghitung frekuensi data rata-rata aspek tiap pertemuan dilakukan dengan cara menjumlahkan frekuensi aspek yang dimaksud dibagi banyak siswa yang diamati.
Kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan jika presentase siswa aktif lebih besar dari siswa pasif dalam proses pembelajaran. Indikator keberhasil aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75% siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
c. Keterlaksanaan Pembelajaran
Penilaian yang diberikan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang merupakan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran matematika dengan model kooperatif Tipe Games Tournament (TGT) berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru tiap pertemuan dihitung dengan
menggunakan analisis rata-rata, tingkat kemampuan guru dihitung dengan cara menjumlahkan nilai setiap aspek kemudian membaginya dengan banyaknya aspek yang dinilai. Untuk pengkategorian guru tersebut digunakan kategori pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Kategori kemampuan guru
Tingkat kemampuan guru (tkg) Kiteria 0,00 ≤ tkg < 1,00 Tidak baik 1,00 ≤ tkg < 2,00 Kurang 2,00 ≤ tkg < 3,00 Cukup 3,00 ≤ tkg < 4,00 Baik Tkg = 4,00 Sangat Baik
(Sumber : Salmah 2010: 72) Keterangan:
KG = Kemampuan Guru
Kriteria kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif, apabila konversi nilai rata-rata setiap aspek pengamatan yang diberikan oleh pengamat pada setiap pertemuan berada pada kategori baik atau sangat baik, apabila ada nilai tingkat kemampuan guru yang dianggap kurang didalam kategori lainnya maka guru harus meningkatkan kemampuannya dengan memperhatikan aspek-aspek yang nilainya kurang.
d. Respon Siswa
Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, dan selanjutnya dianalisis dengan presentase.
Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis dan respon siswa adalah:
a) Menghitung banyaknya siswa yang memberi respon positif sesuai dengan aspek yang ditanyakan, kemudian menghitung presentasenya.
b) Menentukan kategori untuk respon positif dengan cara mencocokkan hasil presentase dengan kriteria yang ditetapkan.
Kriteria yang ditetapkan untuk mengatakan bahwa para siswa merespon positif terhadap pengajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif Tipe Games Tournament (TGT) adalah apabila rata-rata presentase tiap aspek berada dalam kategori senang, berminat, dapat memahami, dan tertarik, lebih besar atau sama dengan 75%.
2. Analisis Statistika Inferensial
Analisis statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data tentang hasil belajar matematika siswa pada masing-masing kelompok perlakuan berasal dari populasi berdistribusi normal.
Untuk keperluan pengujian normalitas populasi digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal,
Kriteria yang digunakan yaitu H0 diterima apabila nilai p ≥ α dan H0 ditolak, jika p < α di mana nilai α = 0,05.
b. Uji Homogenitas
Pengujian Homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar matematika masing-masing kelompok perlakuan berasal dari populasi yang Homogen. Untuk melakukan pengujian Homogenitas diperlukan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Data berasal dari populasi yang homogen.
H1 : Data berasal dari populasi yang tidak homogen.
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika p > α dan Ho ditolak jika p < α dimana = 0,05. Uji yang digunakan adalah uji Levene’s Test. yang bertujuan untuk mengetahui apakah variansi data homogen.
c. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dimana penggunaan uji-t menggunakan equal variance assumed. Kriteria yang digunakan yaitu Ho diterima apabila nilai p > α dan Ho ditolak jika p < α dimana nilai α = 0,05.