• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (PTK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (PTK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE

(PTK Pembelajaran Siswa Kelas VII Semester Gasal MTs Al Ihsan Doglo Tahun Ajaran 2011/2012)

Oleh

Ari Febrianto1, Dr. Tjipto Subadi, M.Si 2, dan Drs. Slamet HW, M.Pd 3 1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, 2

Staf Pengajar UMS Surakarta, 3

Staf Pengajar UMS Surakarta,

ABSTRACT

This research aims to increase of student’s comprehension concepts in a fraction’s calculation using Think-Pair-Share teaching method through some indicators a) the enthusiasm of students to do some exercise in the front of the class with right answers, b) giving a responds when the teacher asking a question, c) the rightly ability of students to applying the concept, and d) students able to make a conclusion from teaching material and present the result from discussion. The subject of this research is the researcher itself who give an action and helped by the teacher of mathematics that class. Headmaster of MTs Al Ihsan as a subject in the drafting and collecting data and the 28 students of MTs Al Ihsan Doglo VII grade, Year 2011/2012 as a research subject who get the action of research from the researcher. To collecting data, used some methods, they are field notes, documentation, and test. Data analyzed through three steps, data reduction, data presentation and conclusion. The results of this research in the class are, a) the enthusiasm of students to do some exercise in the front of the class with right answers from 17,8% become 64,3%, b) giving a responds when the teacher asking

(2)

a question from 25% become 67,9%, c) the rightly ability of students to applying the concept from 14,2% become 42,9%, and d) students able to make a conclusion from teaching material and present the result from discussion from 21,4% become 57,1%.

Keywords: comprehension of concepts in the fraction’s calculation, Think-Pair-Share

PENDAHULUAN

Upaya peningkatan kualitas pengetahuan Matematika idealnya dimulai dari pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu dengan menggunakan suatu model pembelajaran. Suatu model pembelajaran yang mampu mengubah pandangan negatif siswa terhadap matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan.

Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari proses pembelajaran dan interaksi antara siswa dan guru. Kondisi belajar mengajar yang tidak inovatif dapat mengakibatkan kemampuan pemahaman konsep siswa yang tidak optimal terutama pada pelajaran matematika.

Salah satu tujuan pembelajaran matematika berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Pemahaman konsep memiliki peranan yang penting bagi siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika.

(3)

Menurut Arief Kristiyawan (2009: 3) faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep siswa dalam belajar matematika adalah kegiatan pembelajaran yang terpusat pada guru. Oleh karena itu, guru diharapkan untuk kreatif dalam menggunakan strategi pembelajaran agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran karena strategi pembelajaran yang menyenangkan mampu mengembangkan pemahaman konsep siswa.

Selama ini siswa kelas VII MTs Al Ihsan Doglo jarang sekali mengajukan pertanyaan walaupun guru telah memancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya siswa belum jelas. Selain itu, kegiatan siswa dalam mencatat, membuat ringkasan dan mengerjakan soal-soal latihan masih kurang sehingga berpengaruh pada kurangnya pemahaman konsep siswa.

Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung bilangan pecahan pada siswa kelas VII MTs Al Ihsan Doglo. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.

Menurut Sugiyanto (2009: 37) pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Penggunaan strategi yang kurang tepat dapat menyebabkan siswa menjadi bosan dan pasif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang diperlukan adalah strategi yang inovatif dan dapat menarik perhatian siswa.

(4)

Dalam proses belajar mengajar, guru dapat menggunakan beberapa strategi pembelajaran. Mengajar merupakan serangkaian kegiatan yang salah satu tujuannya menanamkan konsep pada siswa. Suatu konsep akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa apabila konsep tersebut disajikan melalui langkah-langkah yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Strategi pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya strategi Think-Pair-Share.

Menurut Anita Lie (2002: 56) tipe Think-Pair-Share merupakan struktur kegiatan pembelajaran gotong royong atau sosial. Teknik ini memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa.

Strategi Think-Pair-Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberikan siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Muslimin Ibrahim dkk, 2000: 26). Persoalannya sekarang adalah: adakah peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII MTs Doglo pada operasi hitung bilangan pecahan dengan menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share?

Berdasarkan uraian diatas, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung bilangan pecahan.

(5)

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif antara guru bidang studi matematika kelas VII B di MTs Doglo dan peneliti dalam upaya peningkatan pemahaman konsep siswa pada operasi hitung bilangan pecahan dengan menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share.

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari a) perencanaan b) pelaksanaan c) pengumpulan data (observasi) d) menganalisis data atau informasi untuk memusatkan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (refleksi).

Tjipto Subadi (2010 : 79) menyimpulkan bahwa karakteristik PTK adalah:

1. Dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati guru dalam pembelajaran dikelas.

2. Bersifat practice driven dan action driven, dalam arti PTK memperbaiki secara praktis, langsung, disini dan sekarang, atau sering disebut dengan penelitian praktis (practical inquiry).

3. Berpusat pada permasalahan spesifik konstektual.

4. Peran tim ahli (dosen) pada tahapa awal adalah menjadi sounding board (pemantul gagasan) bagi guru yang menghadapi masalahan dalam pelaksanaan tugasnya.

(6)

5. Diselenggarakan secara kolaboratif, ciri kolaboratif adalah sebagai kerja sama guru sejawat dalam keseluruhan tahapan penyelenggaraan PTK, mungkin bisa ditambahkan tim ahli.

6. Dilaksanakan berdasarkan sistem siklus minimal dua siklus. 7. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran.

8. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi, dan dilaksanakan dalam rangkaian langkah dari beberapa siklus.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berkaitan dengan pemahamn konsep matematika siswa, dengan adanya metode pembelajaran Think-Pair-Share maka secara perlahan pemahaman matematika siswa dalam menguasai materi yang diajarkan mengalami peningkatan disetiap tindakan penelitian. Siswa menjadi semakin paham dalam arti siswa benar – benar memahami pengetahuan yang diterimanya sehingga kemampuan menguasai materi ajar benar – benar maksimal.

Data yang diperoleh untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman konsep siswa dalam penelitian ini dirinci kedalam tabel indicator – indicator sebagai berikut :

(7)

Tabel 1

Prosentase Peningkatan Hasil Pelaksanaan Tindakan

No Indikator

Data yang diperoleh Sebelum Tindakan Tindakan I Tindakan II Tindakan III 1 Antusias siswa dalam

mengerjakan soal matematika dipapan tulis secara tepat

17,8% 33,3% 44,4% 64,3%

2 Siswa yang menjawab atau menanggapi pertanyaan yang diajukan guru

25% 44,4% 51,9% 67,9%

3 Kemampuan siswa dalam menerapkan konsep secara tepat

14,2% 25,9% 29,6% 42,9%

4 Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan

materi dan

mempresentasikan hasil diskusi

21,4% 37% 48,1% 57,1%

Gambar dibawah ini menunjukkan grafik peningkatan pemahaman konsep bilangan pecahan pada siswa dalam pembelajaran matematika.

(8)

Keterangan :

Indikator 1 : Antusias siswa dalam mengerjakan soal matematika dipapan tulis secara tepat

Indikator 2 : Siswa yang menjawab atau menanggapi pertanyaan yang diajukan guru

Indikator 3 : Kemampuan siswa dalam menerapkan konsep secara tepat Indikator 4 : Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan materi dan

mempresentasikan hasil diskusi

Gambar 1

Diagram Prosentase Peningkatan Hasil Pelaksanaan Tindakan 17.80% 33.30% 44.40% 64.30% 25% 44.40% 51.90% 67.90% 14.20% 25.90% 29.60% 42.90% 21.40% 37% 48.10% 57.10% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%

Sebelum Tindakan Tindakan I Tindakan II Tindakan III

Diagram Prosentase Peningkatan Hasil Pelaksanaan Tindakan

Indikator 1 Indikator 2

(9)

Dari pembahasan di atas selanjutnya akan kami bandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Michael J. Bossed and Damon L. Bahr yang menyimpulkan dalam jurnalnya bahwa seorang guru harus bisa memahami bahwa belajar praktek dan konsep baru akan membentuk suatu hubungan dalam penerapan belajar selanjutnya. Memahami konsep dan prosedur belajar merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Apabila seorang guru tidak mampu menanamkan pemahaman konseptual pada saat pembelajaran maka procedural belajar hanya akan cepat dilupakan, namun sebaliknya jika keduanya dapat diseimbangkan maka akan memudahkan ingatan pengetahuan dalam jangka panjang. Hal ini sesuai dengan procedural strategi generative dengan mengintegrasikan pengetahuan lama siswa kedalam pengetahuan baru dengan penanaman pemahaman konsep, dan mengoptimalisasikan keaktifan belajar siswa dengan mengerjakan soal didepan kelas. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator yang diajukan oleh peneliti dalam meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung bilangan pecahan.

SIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru matematika dalam pembelajaran matematika melalui penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share sebagai upaya peningkatan pemahaman konsep operasi hitung bilangan pecahan dapat diambil suatu kesimpulan yaitu dengan penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share dalam proses pembelajaran akan menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung bilangan pecahan.

Penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung bilangan pecahan dengan faktor yang mendukung peningkatan pemahaman konsep siswa

(10)

antara lain, antusias siswa dalam mengerjakan soal matematika dipapan tulis secara tepat, siswa yang menjawab atau menanggapi pertanyaan yang diajukan guru, kemampuan siswa dalam menerapkan konsep secara tepat dan kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan materi dan mempresentasikan hasil diskusi.

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, Cholik dan Sugijono. 2007. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Bosse, Michael J dan Damon L. Bahr. 2008. The State of Balance Between Procedural Knowledge and Conceptual Understanding in Mathematics Teacher Education. Department of Mathematics and Science Education: Journal of Mathematical Behavior.

Depdiknas. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya.

http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2009/10/14-KODE-03-B5-Strategi-Pembelajaran-dan-Pemilihannya.pdf

Diakses pada tanggal 24 Oktober 2011 waktu 16.15 WIB.

Febianto, Adi Nugroho. 2010. Penerapan Pembelajaran Realistik untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Ruang. Surakarta: Skripsi FKIP UMS. (Tidak Diterbitkan).

Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara.

Ibrahim, Muslimin, dkk. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA– University Press.

Kristiyawan, Arief. 2009. Peningkatan Pemahaman Konsep Luas Permukaan serta Volume Kubus dan Balok melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Snowball. Surakarta: Skripsi FKIP UMS. (Tidak Diterbitkan). Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Maryadi, dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP UMS.

(11)

Moleong, Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006.

Putri, Rofi Perdani. 2010. Penerapan Strategi Student Teams-Achievement Divisions (STAD) sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Surakarta: Skripsi FKIP UMS. (Tidak Diterbitkan).

Putro, Eko Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Setyaningsih, Lestari Eka. 2007. Upaya Peningkatan Penalaran Ssiswa dalam

Pembelajaran Matematika malalui Pendekatan Realistic Mathematics Educations (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas III SD Negeri Pabelan I Kartasura). Surakarta: Skripsi FKIP UMS. (Tidak Diterbitkan).

Subadi, Tjipto. 2010. Lesson Study Berbasis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Suatu Model Pembinaan Menuju Guru Profesional. Surakarta: BP FKIP-UMS.

___________. 2011. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Berbasis Lesson Study. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Mata Padi Presindo.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Surakarta: CV. Citra Mandiri Utama.

Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Mata Padi Presindo.

Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang kreatif dan efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

(12)

Veranita, Ayu. 2010. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question and Getting Answer untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Surakarta : Skripsi FKIP UMS (Tidak Diterbitkan)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi dengan menggunakan metode pembelajaran

[r]

Tujuan dari program ini adalah membentuk suatu organisasi yang terdiri dari para pengrajin bilik untuk mengorganisir produksi dan pemasaran kerajinan bilik dalam

Pentingnya penelitian tentang konsep tazkiyatun nafs berdsarkan pemahaman al-Qur’an dan as-Sunnah, dalam hal ini apa yang telah dilakukan oleh Sa‘id Hawwa bukan hanya

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

dibuatlah dinding panel dengan bahan tambah kapur yang bertulangan bambu. Dalam penelitian ini, bahan tambah yang digunakan adalah kapur. Harga. kapur yang relatif murah

Konversi biomassa makroalga menjadi biogas dapat dilakukan dengan bantuan inokulum bakteri yang berasal dari kotoran sapi menggunakan alat digester pada kondisi anaerobik..

Selain itu penelitian yang juga menjadi referensi peneliti adalah penelitian Rintis Tri Hartanto (2015) dengan judul PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP IKLAN POLITIK ABURIZAL BAKRIE