• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah"

Copied!
215
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

P

P

R

R

O

O

F

F

I

I

L

L

K

K

E

E

S

S

E

E

H

H

A

A

T

T

A

A

N

N

K

K

A

A

B

B

U

U

P

P

A

A

T

T

E

E

N

N

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

J

J

A

A

M

M

B

B

I

I

2

2

0

0

1

1

3

3

D

D

I

I

N

N

A

A

S

S

K

K

E

E

S

S

E

E

H

H

A

A

T

T

A

A

N

N

K

K

A

A

B

B

U

U

P

P

A

A

T

T

E

E

N

N

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

J

J

A

A

M

M

B

B

I

I

2

2

0

0

1

1

4

4

(3)

T

T

I

I

M

M

P

P

E

E

N

N

Y

Y

U

U

S

S

U

U

N

N

P

P

R

R

O

O

F

F

I

I

L

L

K

K

E

E

S

S

E

E

H

H

A

A

T

T

A

A

N

N

P PEENNAANNGGGGUUNNGGJJAAWWAABB K KeeppaallaaDDiinnaassKKeesseehhaattaannKKaabbuuppaatteennMMuuaarrooJJaammbbii M M..SSYYAAFFEE’’II,,SSKKMM,,MM..KKeess K KEETTUUAA K KeeppaallaaBBiiddaannggPPeellaayyaannaannKKeesseehhaattaann d drr..HH..IILLHHAAMM S SEEKKRREETATARRIISS K KeeppaallaaSSeekkssiiIInnffoorrmmaassiiKKeesseehhaattaann M MAARRZZUUKKII,,SSKKMM,,MM..KKeess A ANNGGGGOOTTAA D DJJUUNNAAIIDDIIAABBUUPPAADDHHIILL,,SS..KKoomm S SAABBAARRIIYYAANNII K KOONNTTRRIIBBUUTTOORR S SeekkrreettaarriiaattDDiinnaassKKeesseehhaattaann B BiiddaannggPPeellaayyaannaannKKeesseehhaattaann B BiiddaannggPPrroommkkeessddaannKKeesslliinngg B BiiddaannggKKeesseehhaattaannKKeelluuaarrggaa B BiiddaannggPPeenncceeggaahhaannddaannPPeennaanngggguullaannggaannPPeennyyaakkiittMMeennuullaarr B BPPSSKKaabbuuppaatteennMMuuaarrooJJaammbbii R RSSUUDDAAhhmmaaddRRiippiinn R RSSSSuunnggaaiiBBaahhaarr R RSSSSuunnggaaiiGGeellaamm I InnssttaallaassiiGGuuddaannggFFaarrmmaassii I InnssttaallaassiiLLaabbkkeessddaa B Buukkuuiinniiddiitteerrbbiittkkaannoolleehh:: D DiinnaassKKeesseehhaattaannKKaabbuuppaatteennMMuuaarrooJJaammbbii J Jllnn..LLiinnttaassTTiimmuurr––SSeennggeettii T TeelleeppoonnNNoo::00774411--559900115500,,00774411--559900115511 e e--mmaaiill::ddiinnkkeess__mmuuaarroojjaammbbii@@yyaahhoooo..ccoo..iidd

D

D

I

I

N

N

A

A

S

S

K

K

E

E

S

S

E

E

H

H

A

A

T

T

A

A

N

N

K

K

A

A

B

B

U

U

P

P

A

A

T

T

E

E

N

N

M

M

U

U

A

A

R

R

O

O

J

J

A

A

M

M

B

B

I

I

T

T

A

A

H

H

U

U

N

N

2

2

0

0

1

1

4

4

(4)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 dapat diselesaikan.

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Keberhasilan dan Kesinambungan pembangunan kesehatan ditentukan oleh tersedianya pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan, antara lain Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Indikator Indonesia Sehat yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan tersebut di atas dapat digolongkan ke dalam : (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas, morbiditas dan status gizi; (2) Indikator Hasil Antara, yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku sehat, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3) Indikator Proses dan Masukan, yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajenem kesehatan dan konstribusi sektor terkait.

(5)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Sedangkan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten/ kota terdiri atas 18 indikator kinerja dari 4 jenis pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/ kota, serta indikator kinerja lainnya yang pelayanannya ada pada kabupaten/ kota tertentu.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, Kabupaten Muaro Jambi sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Batanghari yang eksistensinya dalam wilayah Republik Indonesia baru memasuki tahun kesebelas dalam upaya memacu perkembangan wilayah guna mensejajarkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Jambi pada khususnya, maka eksistensi dan upaya percepatan pembangunan daerah termasuk pembangunan di bidang kesehatan adalah merupakan hal yang sangat penting dan menentukan bagi perkembangan Kabupaten Muaro Jambi ke depan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Muaro Jambi tersebut tetap berpedoman pada Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian keberhasilan pembangunan kesehatan dan hasil kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di Kabupaten Muaro Jambi adalah Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi ini pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan tingkat pencapaian Kabupaten Muaro Jambi Sehat Secara Mandiri dan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

(6)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Dalam pembuatan Profil Kesehatan ini kami menyadari akan kekurangan, kelemahan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan sehingga rencana strategis yang akan dibuat nantinya akan lebih baik lagi. Atas kerjasama yang baik dari berbagai sektor dan program diucapkan terima kasih.

Sengeti, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUARO JAMBI

M. SYAFE’I, SKM, M.Kes NIP. 196303021988031004

(7)

DAFTAR ISI

COVER PROFIL TENAGA KESEHATAN KAB. MUARO JAMBI TAHUN 2013

TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN iii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 3 C. Ruang Lingkup 4 D. Sistematika Penulisan 5

BAB II : GAMBARAN UMUM

A. Geografi 8

B. Topografi 12

C. Hidrologi 12

D. Iklim dan Cuaca 13

E. Kependudukan

F. Sosial ekonomi 1321

BAB III : STATUS DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas (Angka Kematian)

1. Angka Kematian Bayi (AKB) 2. Angka Kematian Balita (AKABA) 3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) 4. Angka Kelahiran Kasar (AKK)

5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir

27 27 28 30 32 33

B. Morbiditas (Angka Kesakitan)

1. Sepuluh Penyakit Terbesar

2. Angka AFP (Acute Flaccid Paralysis)

3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru dan BTA+

4. Persentase Balita dengan Pneumonia yang Ditangani 5. Persentase Penderita HIV/AIDS Ditangani

6. Persentase Infeksi Menular Seksual Diobati

7. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue

8. Persentase Demam Berdarah Dengue (DBD) Ditangani

9. Persentase Diare Ditangani 10. Angka Kesakita Malaria 11. Persentase Penderita Kusta 12. Kasus Penyakit Filaria

13. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

33 33 35 35 38 39 39 40 41 42 43 44 45 46 C. Status Gizi

1. Persentase Kunjungan Neonatus dan Bayi 2. Persentase BBLR Ditangani

3. Status Gizi Balita

4. Kecamatan Dengan Bebas Rawan Gizi

46 47 48 49 51

(8)

BAB IV : PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (Antenatal K1 dan K4) 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani

3. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Dengan Kompetensi Kebidanan

4. Cakupan Pelayanan Nifas

5. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani

6. Cakupan Kunjungan Bayi

7. Cakupan Desa/Kelurahan UCI

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita

9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak

Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin

10. Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan 11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 12. Cakupan Peserta KB Aktif

13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 53 54 58 59 63 64 66 68 73 77 78 80 81 85 91

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang

1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat

Miskin

2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan

C. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB Yang Dilakukan

Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam D. Perilaku Hidup Masyarakat

1. Cakupan Desa Siaga Aktif

95 95 96 97 97 99 BAB V BAB VI : :

SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan

1. Data Dasar Puskesmas

2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit

3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut

Kepemilikan

4. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta

B. Tenaga Kesehatan

1. Jumlah Tenaga Kesehatan

2. Persebaran Tenaga Kesehatan

PENUTUP 106 106 106 110 111 112 113 113 115 117 LAMPIRAN

(9)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan pembangunan yang bertujuan untuk pemenuhan hak dasar manusia, dimana hak dasar tersebut adalah hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dalam amanat Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28 ayat 1 dan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan. Pembangunan yang berkelanjutan di bidang kesehatan direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2011–2016 tentang kesehatan serta merupakan pembangunan kesehatan yang berbasis pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang bertujuan untuk peningkatan pengetahuan petugas kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat agar pelayanan masyarakat lebih terjamin dan profesional. Adapun sasaran yang akan dicapai oleh pembangunan kesehatan ini adalah meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun, menurunnya angka kematian bayi dari 45 menjadi 36 per 1.000 kelahiran hidup, menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 12 menjadi 4 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunnya prevalensi gizi kurang anak balita dari 25,8 % menjadi di bawah 10 %.

Melihat dari hal tersebut di atas perlu kiranya suatu upaya terobosan yang benar-benar memiliki daya dorong untuk peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh masyarakat di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Muaro Jambi pada khususnya. Berkaitan dengan hal ini, salah satu sasaran terpenting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia adalah dengan tekad Menuju Indonesia Sehat dan untuk Kabupaten

(10)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

ditekadkan dengan menjadikan institusi terdepan dalam mewujudkan ‘GEMAR HUSADA’ (Gerakan Masyarakat Muaro Jambi Hidup Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan) melalui pelayanan kesehatan yang holistik dengan di dukung SDM kesehatan yang profesional.

Peraturan perundangan yang mengatur tentang sasaran tersebut adalah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 574/ Menkes/ SK/ IV/ 2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 dan ditambah dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1202/ Menkes/ SK/ VII/ 2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten Sehat yang dilanjutkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1457/ Menkes/ SK/ X/ 2003 yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menkes Nomor : 828/ Menkes/ SK/ IX/ 2008 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota.

Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja adalah indikator yang yang terdapat dalam Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang dipergunakan untuk mengukur tentang keberhasilan pembangunan kesehatan, adapun indikator tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut : (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas indikator - indikator untuk mortalitas, morbiditas dan status gizi; (2) Indikator Hasil Antara, yang terdiri atas indikator - indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku sehat, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3) Indikator Proses dan Masukan, yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajenem kesehatan dan konstribusi sektor terkait. Sedangkan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten/ kota terdiri atas 18 indikator kinerja dari 4 jenis pelayanan bidang

(11)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/ kota, serta indikator kinerja lainnya yang pelayanannya ada pada pada kabupaten/ kota tertentu.

Dalam perjalanannya yang kesebelas tahun ini sebagai kabupaten pemekaran, Kabupaten Muaro Jambi sudah dapat dikatakan sebagai kabupaten yang berkembang cepat dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Keberhasilan Kabupaten Muaro Jambi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ini tidak terlepas dari kerjasama dari berbagai lintas sektor dan program dan peran serta masyarakat dalam melaksanakan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1202/ Menkes/ SK/ VIII/ 2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/ Kota Sehat.

Sebagai penjabaran dari indikator dan standar pelayanan minimal bidang kesehatan dalam mencapai Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima Menuju Masyarakat Muaro Jambi Sehat Secara Mandiri dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi menetapkan penuangan hasil penyelenggaraanya di buku profil kesehatan yang mengacu kepada standar pelayanan minimal. Dimana Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi ini pada intinya adalah memberikan gambaran tentang pembangunan kesehatan di Kabupaten Muaro Jambi.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi ini adalah :

1. Memberikan gambaran secara menyeluruh baik khusus maupun umum tentang

(12)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Minimal yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi melalui masing - masing program.

2. Sebagai bahan untuk mengevaluasi pencapaian program yang ada di Dinas

Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi melalui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan guna mencapai indikator yang telah ditetapkan.

3. Memberikan gambaran tentang kendala atau hambatan-hambatan yang dialami

Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi dalam melaksanakan program kegiatan guna peningkatan pencapaian indikator yang telah ditetapkan.

4. Sebagai bahan membuat perencanaan untuk tahun berikutnya.

C. Ruang Lingkup

1. Jenis Data/Informasi

Data yang digunakan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 meliputi :

a. Data umum yang meliputi data geografi, topografi, hidrologi, iklim dan cuaca, kependudukan dan sosial ekonomi.

b. Data derajat kesehatan yang meliputi data mortalitas (angka kematian), data morbiditas (angka kesakitan) dan data status gizi.

c. Data status upaya kesehatan yang meliputi data pelayanan kesehatan

dasar, data pelayanan kesehatan rujukan, data penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

(13)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

d. Data sumber daya kesehatan yang meliputi data puskesmas, tenaga

kesehatan, pembiayaan kesehatan, manajemen kesehatan, indikator pelayanan rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan swasta.

2. Sumber Data

Data yang digunakan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 ini bersumber dari :

a. Laporan puskesmas dan gudang farmasi yang meliputi kegiatan dalam

gedung maupun di luar gedung.

b. Laporan kegiatan yang dilaksanakan di rumah sakit dalam wilayah

Kabupaten Muaro Jambi.

c. Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi berupa rekapan laporan dari

sekretariat dan masing - masing bidang yang melaksanakan program.

d. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Bapelitbangda, Dinas Pendidikan dan

Instansi terkait lainnya dalam Kabupaten Muaro Jambi.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 dan sistematika penulisannya.

(14)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013 BAB II : Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Muaro Jambi yang meliputi geografi, topografi, hidrologi, iklim, cuaca, kependudukan dan sosial ekonomi dalam kaitannya dengan pembangunan kesehatan. BAB III : Status Derajat Kesehatan

Bab ini berisikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.

BAB IV : Status Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang 18 indikator dan 4 jenis pelayanan yang meliputi palayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang termaktub pada SK Menkes RI Nomor : 828/ Menkes/ SK/ IX/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi pada umumnya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi khususnya.

BAB V : Sumber Daya Kesehatan

Bab ini berisikan sarana dan prasarana yang ada dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi yang meliputi jumlah puskesmas, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, manajemen kesehatan, indikator pelayanan rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan swasta.

(15)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013 BAB VI : Penutup

Bab ini berisi tentang hal–hal penting yang perlu dikaji, ditelaah dan dievaluasi lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013, baik itu keberhasilan–keberhasilan yang telah dicapai maupun masalah dan kendala yang dihadapi di dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

LAMP. : Pada lampiran ini berisi 82 tabel data yang merupakan gabungan tabel Indikator Kabupaten Sehat dan Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

(16)

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Geografi

Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu dari 4 (empat) kabupaten pemekaran yang ada dalam wilayah Propinsi Jambi, dimana secara geografis Kabupaten Muaro Jambi mengelilingi sebagian besar Kotamadya Jambi. Kabupaten Muaro Jambi memiliki luas wilayah 5.264,00 km2 atau berada pada 10 511 - 20 011 Lintang Selatan dan diantara 1030 151 - 1040 301 Bujur Timur.

Batas Kabupaten Muaro Jambi dengan kabupaten, kota dan provinsi tetangga dapat dilihat pada gambar peta 2.1 di bawah ini :

Gambar 2.1

Peta Kabupaten Muaro Jambi

(17)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Dari gambar peta di atas dapat dijelaskan bahwa batas Kabupaten Muaro Jambi sebelah Utara, Timur, Selatan dan Barat dapat dijelaskan sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batanghari/ Kabupaten Tanjung

Jabung Barat.

Pada tahun 1999 s/d 2010 secara administratif Kabupaten Muaro Jambi memiliki 8 (delapan) Kecamatan dan sebanyak 151 Desa/Kelurahan. Pada tahun 2011 terjadi pemekaran wilayah Kecamatan menjadi 11 (sebelas) Kecamatan dan sebanyak 155 Desa/Kelurahan dengan luas wilayah sebesar ± 5.264,00 km2. Sedangkan pada tahun 2013 belum ada wilayah pemekaran. Adapun rincian luas wilayah perkecamatan dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini :

Tabel 2.1

Luas Wilayah Administratif Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

No Kecamatan Ibukota Luas Wilayah Jumlah Desa/ Kelurahan

1 2 3 4 5

1 Sekernan Sengeti 671,60 Km2 16 Desa/ Kelurahan

2 Jambi Luar Kota Pijoan 280,12 Km2 20 Desa/ Kelurahan

3 Maro Sebo Jambi Kecil 261,47 Km2 12 Desa/ Kelurahan

4 Mestong Sebapo 474,70 Km2 15 Desa/ Kelurahan

5 Kumpeh Ulu Pudak 386,65 Km2 18 Desa/ Kelurahan

6 Kumpeh Tanjung 1.658,93 Km2 17 Desa/ Kelurahan

7 Sungai Bahar Marga 160,50 Km2 11 Desa/ Kelurahan

8 Sungai Gelam Sungai Gelam 654,41 Km2 15 Desa/ Kelurahan

9 Taman Rajo Kemingking Dalam 352,67 Km2 10 Desa/ Kelurahan

10 Bahar Utara Talang Bukit 167,26 Km2 11 Desa/ Kelurahan

11 Bahar Selatan Tanjung Mulya 195,69 Km2 10 Desa/ Kelurahan

JUMLAH 5.264,00 Km2 155 Desa/ Kelurahan

(18)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa luas wilayah administratif Kabupaten

Muaro Jambi adalah 5.264,00 Km2. Adapun kecamatan yang memiliki luas wilayah

paling besar adalah Kecamatan Kumpeh (1.658,93 Km2) atau 31,51 % dari luas wilayah Kabupaten Muaro Jambi dan kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Bahar Utara (167,26 Km2) atau 3,18 % dari luas wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Sedangkan jumlah Desa/Kelurahan dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 155 Desa/Kelurahan yang tersebar di 11 (sebelas) Kecamatan dengan Desa/

Kelurahan terbanyak terdapat pada Kecamatan Kumpeh (18 Desa/Kelurahan) dan

Kecamatan yang memiliki Desa/Kelurahan terkecil terdapat pada Kecamatan Taman Rajo dan Bahar Selatan yang merupakan kecamatan pemekaran dari Kecamatan Maro Sebo dan Sungai Bahar (10 Desa/Kelurahan).

Adapun proporsi atau pembagian luas wilayah dalam Kabupaten Muaro Jambi perkecamatan dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini :

Gambar 2.2

Proporsi Luas Wilayah Administrasi Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : BPS Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

(19)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Ibukota Kabupaten Muaro Jambi dengan ibukota kecamatan mempunyai jarak tempuh yang berbeda antara satu kecamatan dengan kecamatan lain, hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

¾ Sengeti – Pijoan = 50 Km

¾ Sengeti – Sebapo = 65 Km

¾ Sengeti – Jambi Kecil = 14 Km

¾ Sengeti – Tanjung = 100 Km

¾ Sengeti – Pudak = 48 Km

¾ Sengeti – Marga = 185 Km

¾ Sengeti – Sungai Gelam = 80 Km

¾ Sengeti – Kemingking Dalam = 43 Km

¾ Sengeti – Talang Bukit = 120 Km

¾ Sengeti – Tanjung Mulya = 150 Km

Sedangkan untuk jarak tempuh antara Ibukota Kabupaten Muaro Jambi dengan ibukota kabupaten/ kota lainnya dalam Provinsi jambi mempunyai jarak tempuh sebagai berikut :

¾ Sengeti – Kota Jambi = 38 km

¾ Sengeti – Muara Bulian = 75 km

¾ Sengeti – Kuala Tungkal = 120 km

¾ Sengeti – Muara Bungo = 250 km

¾ Sengeti – Bangko = 280 km

¾ Sengeti – Sungai Penuh = 500 km

¾ Sengeti – Sarolangun = 190 km

¾ Sengeti – Tebo = 180 km

(20)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

B. Topografi

Hampir seluruh wilayah Kabupaten Muaro Jambi merupakan daerah dataran rendah, dimana Kabupaten Muaro Jambi terletak pada ketinggian 0 – 500 m dari permukaan laut dengan dataran antara 0 – 10 m dari permukaan laut sebesar 11,80 %, dataran yang terdapat antara 11 - 100 m dari permukaan laut sebesar 83,70 % dan dataran dengan ketinggian 101 - 500 m dari permukaan laut sebesar 4,50 %. Bentuk permukaan dataran di Kabupaten Muaro Jambi sangat beragam ada yang datar, bergelombang, landai maupun daerah yang berawa. Sebagian besar wilayah Kabupaten Muaro Jambi rata - rata merupakan daerah dengan dataran sampai dengan landai, yang mana sebagian besar terletak pada Kecamatan Kumpeh, Kumpeh Ulu, Mara Sebo, Jambi Luar Kota dan Taman Rajo.

C. Hidrologi

Wilayah Kabupaten Muaro Jambi sebagian besar berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari. Air permukaan Sungai Batanghari memiliki fluktuasi cukup tinggi mencapai 7 (tujuh) meter yang sangat dipengaruhi oleh keadaan musim hujan dan kemarau. Air permukaan di bagian timurnya lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah bagian barat. Hal ini terjadi karena permukaan tanah bagian timur merupakan daerah cekungan dan rawa sehingga air tidak cepat menembus tanah atau mengalir sebagai “run off”. Daerah yang berada pada daerah cekungan dan rawa berada pada Kecamatan Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu, sebagian Kecamatan Maro Sebo dan Kecamatan Taman Rajo serta Kecamatan Sekernan. Sebagai daerah yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari dan bentuk daratannya cekung dan rawa

(21)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

menyebabkan daerah ini hampir setiap tahun menimbulkan permasalahan naiknya air permukaan yang menggenangi lahan pertanian serta pemukiman penduduk.

D. Iklim dan Cuaca

Wilayah Kabupaten Muaro Jambi adalah wilayah yang beriklim tropis sama halnya dengan Kabupaten lainnya yang berada di Provinsi Jambi, curah hujan pada tahun 2012 di Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan sumber data BPS rata-rata 179,3 mm/ tahun dengan hari hujan terbanyak adalah 25 hari pada bulan November 2012.

Sedangkan suhu udara rata-rata 26,2 0C dan suhu tertinggi terjadi pada bulan

September 2012 yaitu 32,70C dengan kelembaban rata-rata 86,25 %.

E. Kependudukan

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Perkembangan penduduk Kabupaten Muaro Jambi menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2002 – 2012 yakni meningkat dari 246.515 jiwa menjadi 359.547 jiwa sedangkan pada tahun 2013 ini meningkat menjadi 368.715 Jiwa Pertambahan penduduk tersebut dapat tergambar dalam tabel 2.2 berikut ini :

(22)

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2002 – 2013

TAHUN PENDUDUK JUMLAH JIWA KK

2002 246.515 52.462

2003 271.129 59.745

2004 275.909 65.648

2005 281.417 67.870

2006 295.271 74.429

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

2007 306.754 74.429 2008 310.676 80.101 2009 314.598 87.039 2010 341.888 88.605 2011 350.605 90.171 2012 359.547 92.577 2013 368.715 109.882

Sumber : Tahun 2013 Data Jiwa Estimasi Dinkes & Data KK BPS Kab. Muaro Jambi

Dari tabel diatas dapat diterangkan bahwa jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin bertambah, rata – rata pertambahan penduduk setiap tahunnya mulai dari

(23)

tahun 2002 – 2012 sebesar 304.937 jiwa dengan pertambahan penduduk dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 9.168 jiwa berdasarkan hasil estimasi penduduk tahun 2013.

Untuk melihat jumlah penduduk per kecamatan dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada gambar grafik 2.3 di bawah ini :

Gambar 2.3

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Estimasi Dinkes Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2013 berjumlah 368.715 Jiwa dengan jumlah penduduk terbesar terdapat pada Kecamatan Jambi Luar Kota (62.866 jiwa) atau sebesar 17,05 % dari jumlah keseluruhan penduduk dalam Kabupaten Muaro Jambi. Sedangkan Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Taman Rajo dengan jumlah penduduk sebesar 12.355 jiwa dengan persentase dari jumlah penduduk keseluruhan Kabupaten Muaro Jambi sebesar 3.35 %.

Adapun kepadatan penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini :

(24)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Tabel 2.3

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2002 – 2013

No Kecamatan Luas Wilayah Penduduk Jumlah Kepadatan Penduduk/ Km2 Rata – Rata Jiwa / KK Jumlah Rumah Tangga (KK) 1 2 3 4 5 6 7

1 Sekernan 671,60 Km2 42.807 Jiwa 64 Jiwa/Km2 3 Jiwa 13.176 KK

2 Jaluko 280,12 Km2 62.866 Jiwa 224 Jiwa/Km2 4 Jiwa 17.669 KK

3 Maro Sebo 261,47 Km2 19.773 Jiwa 76 Jiwa/Km2 4 Jiwa 5.593 KK

4 Mestong 474,70 Km2 40.275 Jiwa 85 Jiwa/Km2 3 Jiwa 11.697 KK

5 Kumpeh 1.658,93 Km2 24.531 Jiwa 15 Jiwa/Km2 4 Jiwa 6.164 KK

6 Kumpeh Ulu 386,65 Km2 49.420 Jiwa 128 Jiwa/Km2 3 Jiwa 15.392 KK

7 Sungai Bahar 160,50 Km2 25.743 Jiwa 160 Jiwa/Km2 3 Jiwa 7.845 KK

8 Sungai Gelam 654,41 Km2 61.706 Jiwa 94 Jiwa/Km2 3 Jiwa 21.220 KK

9 Taman Rajo 352,67 Km2 12.355 Jiwa 35 Jiwa/Km2 4 Jiwa 3.350 KK

10 Bahar Utara 167,26 Km2 14.396 Jiwa 86 Jiwa/Km2 4 Jiwa 3.511 KK

11 Bahar Selatan 195,69 Km2 14.844 Jiwa 76 Jiwa/Km2 4 Jiwa 4.265 KK

Tahun 2013 5.264,00 Km2 368.715 70 Jiwa/Km2 3 Jiwa 109.882 KK

Tahun 2012 5.264,00 Km2 359.547 68 Jiwa/Km2 4 Jiwa 92.577 KK

Tahun 2011 350.605 67 Jiwa/Km2 4 Jiwa 84.722 KK

Tahun 2010 341.888 65 Jiwa/Km2 4 Jiwa 85.278 KK

Tahun 2009 314.598 60 Jiwa/Km2 4 Jiwa 82.039 KK

Tahun 2008 310.676 59 Jiwa/Km2 4 Jiwa 80.101 KK

Tahun 2007 306.754 57 Jiwa/Km2 4 Jiwa 74.429 KK

Tahun 2006 295.271 54 Jiwa/Km2 Tahun 2005 281.417 54 Jiwa/Km2 Tahun 2004 275.909 53 Jiwa/Km2 Tahun 2003 271.129 52 Jiwa/Km2 Tahun 2002 5.263,42 Km2 246.515 50 Jiwa/Km2

Sumber : Estimasi Dinkes dan Sumber BPS Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Gambaran tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Muaro Jambi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan 2 jiwa/ km2 (2012 - 2013) dan dari tabel di atas juga dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk di atas 100 jiwa/Km2 adalah Kecamatan Jambi Luar Kota

(25)

(224 jiwa/ km2), Kecamatan Sungai Bahar (160 jiwa/Km2) dan Kecamatan Kumpeh Ulu (128 jiwa/Km2) sedangkan 8 (delapan) Kecamatan lainnya tingkat kepadatan penduduk dibawah 100 jiwa/ km2 meliputi Kecamatan Sungai Gelam (94 jiwa/Km2), Kecamatan

Bahar Utara (86 jiwa/Km2), Mestong (85 jiwa/Km2), Kecamatan Maro Sebo (76

jiwa/Km2), Kecamatan Bahar Selatan (76 jiwa/Km2), Kecamatan Sekernan (64

jiwa/Km2), Kecamatan Taman Rajo (35 jiwa/Km2) dan Kecamatan Kumpeh (15

jiwa/Km2). Dari kepadatan penduduk ini dapat dianalisa bahwa kecamatan yang

memiliki kepadatan penduduk di atas 100 jiwa/ km2 dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi tersebut dikarenakan berdekatan atau berbatasan dengan Kota Jambi yang mengalami peningkatan penduduk yang cukup signifikan.

Adapun tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Muaro Jambi per kecamatan tersebut di atas dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini :

Gambar 2.4

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Estimasi Dinkes Kab. Muaro Jambi 2013

2. Sex Ratio

Jika dilihat dari komposisi jumlah penduduk tahun 2013 yang dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah penduduk berjenis kelamin laki – laki lebih banyak berjumlah 191.006 jiwa daripada jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

(26)

yang hanya berjumlah 177.709 jiwa. Untuk melihat jumlah penduduk menurut jenis kelamin dari tahun 2002 – 2013 tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4 di bawah ini :

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2002 – 2013

No Tahun Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan

1 2013 368.715 191.006 177.709 2 2012 359.547 186.257 173.290 3 2011 350.605 181.703 168.903 4 2010 341.888 177.185 164.703 5 2009 314.598 160.406 154.192 6 2008 310.676 158.406 152.270 7 2007 306.754 157.768 148.989 8 2006 295.271 159.405 135.866 9 2005 281.417 145.484 135.933 10 2004 275.909 142.637 133.272 11 2003 246.515 127.385 119.130 12 2002 240.960 124.514 116.446

Sumber : Estimasi Dinkes Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Adapun sex ratio menurut jenis kelamin dalam Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 2.5 diagram di bawah ini :

Gambar 2.5

Perbandingan Jenis Kelamin (Sex Ratio) Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Estimasi Dinkes Kab. Muaro Jambi Tahun 2013 Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

(27)

3. Kelompok Umur

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut ini :

Gambar 2.6

Perbandingan Kelompok Umur Per Jenis Kelamin Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Estimasi Dinkes Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang berusia produktif (15 – 64 tahun) berjumlah 249.758 jiwa atau 67,74 % dari jumlah penduduk, sedangkan usia tidak produktif (> 65 tahun) hanya berjumlah 13.191 jiwa atau hanya 3,58 % dari jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 dan sisanya 105.766 jiwa (28,69 %) merupakan usia balita dan anak wajib belajar.

(28)

4. Tingkat Pendidikan

Persentase penduduk yang berusia 10 tahun keatas yang menamatkan sekolah berdasarkan tingkat pendidikannya pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 2.5 di bawah ini :

Tabel 2.5

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa persentase yang paling tinggi penduduk berumur 10 tahun keatas menurut ijazah tertinggi yang dimiliki adalah penduduk yang menamatkan sekolah dasar/ madrasah ibtidayah yaitu sebesar 36,82 % diikuti oleh tamat SMA/MA (21,40 %), tamat SMP/MTS ( 21,13%) kemudian tidak tamat/ tidak memiliki ijazah (17,78 %) selanjutnya secara berurutan adalah tamatan tamatan diploma I/ D-II (0,22%), tamatan Akademi/ D-III (0,39%), Universitas/D-IV (2,08 %), dan S2/S3 (master/doktor ) sebesar 0,18%.

(29)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

5. Penduduk Melek Huruf

Jumlah penduduk yang berumur 10 tahun ke atas dalam Kabupaten Muaro Jambi menurut sumber BPS Kab. Muaro Jambi berjumlah 302.475 jiwakomposisi untuk laki – laki sebanyak 157.193 jiwa dan perempuan sebanyak 145.282 jiwa. Penduduk yang berumur 10 tahun keatas yang melek huruf dapat dilihat pada tabel 2.6 di bawah ini :

Tabel 2.6

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Berdasarkan Jenis Kelamin Yang Melek Huruf Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Jenis Kelamin Jumlah Persen

Laki – Laki 155.744 99,08

Perempuan 141.135 97,15

Jumlah 296.879 98,15

Sumber : Jumlah Melek Hurup BPS Kab. Muaro Jambi Tahun 2012

F. Sosial Ekonomi

1. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Dependency Ratio atau angka beban tanggungan adalah hasil perbandingan dari

jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur yang produktif dibandingkan dengan tidak produktif. Dari hasil perhitungan dari kedua perbandingan tersebut diketahui

bahwa angka beban tanggungan (Dependency Ratio) Kabupaten Muaro Jambi Tahun

2013 sebesar 47,63 %. Perbandingan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin kelompok umur dan kelompok umur dapat dilihat pada gambar grafik di berikut ini :

(30)

Gambar 2.7

Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Dalam Kabupaten Mauro Jambi Tahun 2013

Sumber : Estimasi Dinkes Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

2. Kepadatan Hunian

Berdasarkan data tahun 2013 tentang kependudukan diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 368.715 jiwa, dimana jumlah rumah

tangga sebanyak 109.882 KK dengan kepadatan penduduk sebesar 70 jiwa/Km2 dan

tingkat rata-rata hunian per rumah tangga sebesar 3-4 jiwa/rumah. Adapun tingkat kepadatan hunian menurut kecamatan dalam Kabupaten Muaro Jambi ini dapat di lihat pada tabel berikut ini :

(31)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Tabel 2.7

Tingkat Kepadatan Hunian Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2002 – 2013

No Kecamatan Jumlah Rumah Tangga Penduduk Jumlah Kepadatan Hunian Rata-Rata

1 2 3 4 5

1 Sekernan 13.176 KK 42.807 Jiwa 3 Jiwa/rmh

2 Jaluko 17.669 KK 62.866 Jiwa 4 Jiwa/rmh

3 Maro Sebo 5.593 KK 19.773 Jiwa 4 Jiwa/rmh

4 Mestong 11.697 KK 40.275 Jiwa 3 Jiwa/rmh

5 Kumpeh 6.164 KK 24.531 Jiwa 4 Jiwa/rmh

6 Kumpeh Ulu 15.392 KK 49.420 Jiwa 3 Jiwa/rmh

7 Sungai Bahar 7.845 KK 25.743 Jiwa 3 Jiwa/rmh

8 Sungai Gelam 21.220 KK 61.706 Jiwa 3 Jiwa/rmh

9 Taman Rajo 3.350 KK 12.355 Jiwa 4 Jiwa/rmh

10 Bahar Utara 3.511 KK 14.396 Jiwa 4 Jiwa/rmh

11 Bahar Selatan 4.265 KK 14.844 Jiwa 4 Jiwa/rmh

Tahun 2013 109.882 368.715 3 – 4 Jiwa/ rmh Tahun 2012 92.577 359.457 4 – 5 Jiwa/ rmh Tahun 2011 84.722 350.605 4 – 5 Jiwa/ rmh Tahun 2010 85.278 341.888 4 – 5 Jiwa/ rmh Tahun 2009 82.039 314.598 3 – 4 Jiwa/ rmh Tahun 2008 80.101 310.676 3 – 4 Jiwa/ rmh Tahun 2007 85.374 306.754 3 – 4 Jiwa/ rmh Tahun 2006 74.429 295.271 3 – 4 Jiwa/ rmh Tahun 2005 50.717 281.417 5 – 6 Jiwa/ rmh Tahun 2004 49.649 275.909 5 – 6 Jiwa/ rmh Tahun 2003 49.837 271.129 5 – 6 Jiwa/ rmh Tahun 2002 49.837 246.515 4 – 5 Jiwa/ rmh

Sumber : Estimasi Dinkes dan Sumber BPS Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata–rata tingkat hunian dalam rumah tangga untuk tahun 2013 lebih kecil dari pada tahun sebelumnya yaitu 3 – 4 jiwa/rumah. Bila dilihat dari perkecamatan maka Kecamatan yang memiliki tingkat hunian yang terbesar adalah Kecamatan Jaluko, Maro Sebo, Kumpeh, Taman Rajo, Bahar Utara, Bahar Selatan dengan rata-rata kepadatan hunian 4 jiwa/rumah.

(32)

Profil Kesehatan Kab. Muaro Jambi Tahun 2013

3. Keluarga Miskin

Berdasarkan data jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 berjumlah 103.977 jiwa terdiri 88.977 penerima kartu jamkesmas dan 15.000 penerima kartu jamkesda Kab. Muaro Jambi dari 368.715 jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini berarti ada sekitar 28,20 % atau naik 7,06 % jika dibandingkan dengan tahun 2012 (21,14 %) jumlah masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. Untuk lebih rincinya dapat kita lihat pada tabel 2.8 di bawah ini :

Tabel 2.8

Jumlah Masyarakat Miskin Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Tahun Jml Pddk Jumlah Jiwa Miskin Persen

1 2 3 4 TAHUN 2013 368.715 103.977 28,20 TAHUN 2012 359.547 76.004 21,14 TAHUN 2011 350.605 76.004 21,68 TAHUN 2010 341.888 76.004 22,23 TAHUN 2009 314.598 76.004 24,16 TAHUN 2008 310.676 82.661 26,61

Sumber : Bidang Promkesling Tahun 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 secara persentase yaitu sebesar 7,06 % dari tahun sebelumnya disebabkan tahun 2013 terdapat 2 (dua) Jaminan Kesehatan untuk masyarakt miskin melalui bantuan pemerintah pusat yaitu Jamkesmas dan Pemerintah Daerah Kab. Muaro Jambi yaitu Jamkesmasda Kab. Muaro Jambi.

Bila dilihat dari jumlah masyarakat miskin per kecamatan berdasarkan data penerima kartu jamkesmas tahun 2013 , dapat digambarkan pada gambar grafik di bawah ini :

(33)

Gambar 2.8

Jumlah Masyarakat Miskin

Penerima Kartu Jamkesmas Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : BPS Kab. Muaro Jambi dan Bidang Promkesling Tahun 2013

Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa kecamatan yang memiliki masyarakat miskin terbesar adalah Kecamatan Jaluko (19.523 Jiwa) kemudian diikuti

oleh Kecamatan Kumpeh Ulu (13.514 Jiwa), Kecamatan Kumpeh (9.255 Jiwa),

sedangkan Kecamatan yang paling kecil jumlah masyarakat miskinnya adalah Kecamatan Sungai Bahar (2.743 Jiwa).

Adapun besaran persentase masyarakat miskin per kecamatan dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 2.9 di bawah ini :

(34)

Gambar 2.9

Persentase Masyarakat Miskin

Penerima Kartu Jamkesmas Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang Promkesling Tahun 2013

Dari gambar grafik di atas diketahui bahwa kecamatan yang memiliki masyarakat miskin tertinggi persentasenya adalah Kecamatan Taman Rajo (47,87 %) dan yang terendah Kecamatan Sungai Bahar dengan persentase hanya 10,66 % dari jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2013 (368.715 jiwa).

(35)

BAB III

STATUS DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas (Angka Kematian)

Indikator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya dapat dilihat pada kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Perkembangan kematian dan penyakit utama penyebab kematian pada beberapa periode ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2013 berfluktuasi, dimana pada tahun 2013 angka kematian bayi di Kabupaten Muaro Jambi berjumlah 33 kasus, 29 kasus terjadi pada kasus kematian neonatal. Untuk melihat trend angka kematian bayi dari tahun 2002 sampai tahun 2013 ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di berikut ini :

Gambar 3.1

Angka Kematian Bayi (AKB)

Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2002 – 2013

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

(36)

Gambar 3.2

Penyebab Kematian Bayi (AKB)

Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 8.480 jumlah bayi terdapat penyebab kasus kematian terbesar pada bayi karena disebabkan oleh BBLR sebesar 16 % ( 11 kasus kematian BBLR), diikuti Asfiksia dan Kongenital.

( tahun 2012 dan tahun 2013 penyebab kasus kematian terbesar pada bayi adalah BBRL ( masing-masing 13 kasus BBLR dan 11 kasus BBLR ), diikuti Asfiksia dan Kongenital

2. AngkaKematian Anak Balita (AKABA)

Berdasarkan data yang diperoleh, diketemukan kematian anak balita tahun 2013, bila dibandingkan dengan jumlah kematian bayi ternyata angka kematian bayi lebih tinggi. Adapun untuk melihat keadaan ini dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini :

(37)

Gambar 3.3

Jumlah Kasus Kematian Bayi dan Anak Balita Per Puskesmas Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa angka kematian bayi lebih banyak dari pada kasus kematian anak balita, dimana jumlah kasus kematian bayi terbanyak di Puskesmas Sungai Bahar IV (5 kasus) sedangkan kasus kematian anak balita pada tahun 2013 terjadi pada puskesmas Sekernan Ilir dan Puskesmas Sungai Bahar I masing-masing 1 kasus. Adapun untuk melihat kasus kematian bayi dan anak balita per kecamatan dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini :

(38)

Gambar 3.4

Jumlah Kasus Kematian Bayi dan Balita Per Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa angka kematian bayi terbanyak di Kecamatan Sungai Bahar sebanyak 8 kasus. Sedangkan kasus kematian anak balita terjadi di Kecamatan Sekernan dan Kecamatan Sungai Bahar masing-masing 1 kasus.

3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan per puskesmas yang berasal dari laporan petugas di lapangan yang menolong persalinan di Kabupaten Muaro Jambi dapat digambarkan bahwa angka kematian ibu maternal (AKI) tahun 2013 berjumlah 5 kasus. Untuk lebih jelasnya jumlah kematian ibu maternal dari tahun 2002 - 2013 di Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini :

(39)

Gambar 3.5

Jumlah Kematian Ibu Maternal

Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2002 – 2013

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

Dari gambar grafik di atas dapat diterangkan bahwa dalam periode 2002-2013 angka kematian ibu maternal berfluktuasi, dimana pada tahun 2002 jumlah kematian ibu maternal berjumlah 6 kasus kematian, tahun 2003 dan 2004 berjumlah 7 kasus, tahun 2005 menjadi 8 kasus kematian dan pada tahun 2006 naik menjadi 12 kasus kematian kemudian turun pada tahun 2007 menjadi 4 kasus dan pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus kematian ibu maternal menjadi 8 kasus dan pada tahun 2009 turun menjadi 4 kasus, pada tahun 2010 terjadi peningkatan kasus menjadi 6 kasus, pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 5 kasus, pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus menjadi 7 kasus dan pada tahun 2013 mengalami penurunan kasus (ditemukan 5 kasus). Dengan adanya data angka kematian ibu maternal yang

(40)

berfluktuasi ini, maka perlu sekali suatu pelayanan kesehatan yang prima baik dari tingkat yang paling bawah seperti bidan desa dengan melakukan penyuluhan secara berkelanjutan sampai dengan penanganan lebih serius yang dilakukan pada tingkat rumah sakit sehingga angka kematian ibu maternal ini dapat diturunkan dari tahun ke tahun.

Gambar 3.6

Penyebab Kematian Ibu (AKI)

Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

4. Angka Kelahiran Kasar (AKK)

Angka Kelahiran Kasar (CBR = Crude Birth Rate) digunakan untuk mengetahui tingkat kelahiran di suatu wilayah tertentu dalam kaitannya dengan keberhasilan dalam upaya program Keluarga Berencana. Bila angka kelahiran tinggi maka dapat digambarkan bahwa jumlah wanita usia subur yang melahirkan pada tahun tertentu serta pada wilayah tertentu juga ikut tinggi.

(41)

K

Keadaan angka kelahiran kasar di Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2013 adalah sebesar 22,47 per 1000 penduduk, dimana jumlah angka kelahiran seluruhnya dalam Kabupaten Muaro Jambi berjumlah 8.286 kelahiran dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama 368.715 jiwa dengan sasaran ibu hamil sebesar 9.328 jiwa.

5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH)

Umur harapan hidup atau life expectancy adalah jumlah kelahiran pada

kelompok umur tertentu dalam satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk dari kelompok umur tertentu pada pertengahan tahun, sedangkan umur harapan hidup waktu lahir digunakan untuk mengetahui berapa lama orang dapat hidup dari usia tertentu. Dalam Kabupaten Muaro Jambi umur harapan hidup ini dapat dihitung jumlahnya dari jumlah penduduk keseluruhan adalah 368.715 jiwa dengan rata–rata umur harapan hidup penduduk Kabupaten Muaro Jambi adalah 69,1 tahun.

B. Morbiditas (Angka Kesakitan)

Morbiditas atau angka kesakitan pada penduduk suatu wilayah dapat dilihat dari beberapa faktor diantaranya adalah adanya pola penyakit potensial yang berkembang di masyarakat, apakah itu penyakit yang bersifat perantara atau penyakit akibat faktor genetika maupun akibat faktor lainnya. Dalam penyebarannya, penyakit dapat digolongkan atas 2 (dua) yaitu penyakit yang bersifat menular dan penyakit yang tidak menular. Adapun penyakit tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini :

1. 10 (Sepuluh) Penyakit Terbesar

Berdasarkan data tahun 2013 diketahui bahwa 10 (sepuluh) penyakit terbesar di Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini :

(42)

Gambar 3.7

10 (Sepuluh) Penyakit Terbesar

Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang Yankes Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

Dari gambar grafik di atas dapat dijelaskan bahwa 10 (sepuluh) penyakit terbesar di Kabupaten Muaro Jambi adalah sebagai berikut :

1. Penyakit Infeksi Saluran Nafas Atas 2. Penyakit Diare

3. Penyakit Infeksi Saluran Nafas Bawah

4. Penyakit pada Sistim Otot dan Jaringan Pengikat 5. Penyakit Malaria Klinis

6. Penyakit Kulit Alergi 7. Penyakit Kulit Infeksi

8. Penyakit Tekanan Darah Tinggi

9. Penyakit Pulpa dan Jaringan Periopikal 10.Kecelakaan dan Ruda Paksa

(43)

K

2. Angka AFP (Acute Flaccid Paralysis) pada Anak Usia <15 tahun

Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan kelumpuhan ini biasanya banyak menyerang anak–anak berusia di bawah 15 tahun. Lumpuh layuh ini biasanya tidak diketahui asal muasalnya namun harus diwaspadai keberadaannya terutama pada bayi, balita dan anak dibawah umur 15 tahun. Berdasarkan data tahun 2013 diketahui bahwa kasus Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) Rate di Kabupaten Muaro Jambi berjumlah 3 kasus, dimana kasus tersebut ditemukan di 2 (dua) Kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Gelam dan Kecamatan Sungai Bahar Selatan, tepatnya di wilayah kerja Puskesmas Tangkit, Puskesmas Kebon IX dan Puskesmas Sungai Bahar VII masing-masing 1 kasus.

3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+

Pelaksanaan program pemberantasan penyakit TB Paru sangat gencar dilaksanakan secara aktif dan menyeluruh serta berusaha bagaimana menemukan penderita penyakit TB Paru yang belum terdeteksi. TB Paru secara karier atau TB Paru pasif banyak sekali terdapat di daerah, hal ini perlu pengamanan yang lebih serius dari berbagai pihak terutama pada Bidang P2M sebagai leading sektornya dalam penemuan–penemuan kasus baru atau dengan deteksi dini penderita yang pasif TB Paru.

Pemeriksaan penyakit TB Paru dilakukan secara diagnosa mikroskopis dan pengobatan penyakit ini pun perlu adanya pengawasan atau tertib memakan obat karena bila hal ini tidak dilakukan atau terlambat maka pengobatannyapun akan diulang dari awal. Di dalam melakukan pengobatan untuk mencapai penyembuhan penyakit ini pada tahap awal dilakukan dengan pemberian obat dengan cara OAT (4 FDC, 2 FDC).

(44)

K

Pemberantasan TB Paru ini sudah dilaksanakan dengan pendekatan wilayah seperti yang dilakukan di puskesmas yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan masyarakat di wilayah kerjanya. Upaya pencegahan, pemberantasan dan penyembuhan dikenal dengan upaya promosi, preventif, kuratif dan rehabilitaif. Upaya yang dilakukan pada puskesmas dalam mencapai target pemeberantasan penyakit ini dengan melakukan kegiatan dan upaya yaitu meliputi pelayanan di dalam gedung, pelayanan di luar gedung dan peran serta masyarakat terutama orang terdekat pada pasien dalam pengawasan maupun kegiatan preventif ataupun kuratif.

Upaya yang dilakukan untuk pemeberantasan penyakit ini dilakukan langkah– langkah strategi yaitu dengan melakukan pembagian puskesmas yaitu 5 Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM), 6 Puskesmas Satelit (PS) dan 7 Puskesmas Pemeriksa Mandiri (PPM). Adapun wilayah Puskesmas tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1

Wilayah Kerja Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM), Puskesmas Satelit (PS) dan Puskesmas Pemeriksa Mandiri (PPM) Dalam Pemberantasan Penyakit TB Paru Dalam Kabupaten Muaro Jambi

Tahun 2013 PUSKESMAS PRM PS PPM 1 2 3 Sengeti Sungai Duren Sungai Bahar IV Muara Kumpeh Tempino Sekernan Ilir Jambi Kecil Pir II Bajubang Kmk. Dalam Pondok Meja Sungai Bahar I Penyengat Olak Kebon IX Tangkit Puding Markanding Sungai Bahar VII Tanjung

(45)

K

Hasil pemantauan dilapangan jumlah penderita penyakit TB paru dalam Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 dari laporan puskesmas di dapat bahwa tingkat penyembuhan penyakit TB Paru hampir sebahagian besar telah dapat terlaksana dengan baik hanya saja ada beberapa puskesmas tingkat penyembuhannya masih belum sepenuhnya teratasi, namun dimungkinkan bahwa ada penemuan penyakit TB Paru yang baru melaksanakan pengobatan sehingga pencapaian tingkat penyembuhan belum terlaksana sebesar 100 %. Selain dari itu adanya perilaku penderita TB Paru yang malas memakan obat. Untuk melihat jumlah penderita TB Paru yang diobati kemudian sembuh dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2

Jumlah Penderita Yang Di Obati Tahun 2012 Dengan Jumlah Sembuh 2013 Penderita TB Paru Per Puskesmas

Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

JUMLAH DIOBATI SEMBUH 2013

NO PUSKESMAS 2012 2013 JUMLAH % 1 Sengeti 37 37 37 100,00 2 Sekernan Ilir 12 11 11 100,00 3 P. Olak 32 31 30 96,77 4 Sei. Duren 31 31 31 100,00 5 Pir II Bajubang 3 3 3 100,00 6 Jambi Kecil 3 3 3 100,00 7 Tempino 27 26 26 100,00 8 Pondok Meja 9 9 8 88,89 9 Ma. Kumpeh 59 48 48 100,00 10 Tanjung 19 19 18 94,74 11 Puding 7 7 7 100,00 12 Sungai Bahar I 11 11 11 100,00 13 Sungai Bahar IV 16 15 15 100,00 14 Tangkit 35 27 24 88,89 15 Kebon IX 31 31 31 100,00 16 Kmk. Dalam 18 17 17 100,00 17 Markanding 17 16 15 93,75

18 Sungai Bahar VII 19 18 18 100,00

JUMLAH 386 360 353 98,06

(46)

K

Dari tabel di atas dapat diterangkan penyakit TB Paru di Kabupaten Muaro Jambi, cakupan angka kesembuhan di tahun 2013 berjumlah 353 kasus dari 386 kasus BTA positif yang diperiksa/ diobati pada tahun 2012 atau sebesar 98,06 %.

(Cakupan angka kesembuhan akan penyakit TB Paru di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2011 berjumlah 304 kasus dari 321 kasus BTA positif yang diperiksa pada tahun 2010 atau sebesar 78,76 % dan Tahun 2012 Angka Kesembuhan berjumlah 356 kasus dari 386 BTA positif yang diperiksa pada tahun 2011 atau sebesar 92,23 % )

4. Persentase Pelayanan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani

Jumlah balita yang menderita pneumonia dalam Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 berjumlah 595 balita, 12 diantaranya ditemukan di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Muaro Jambi dan ditangani semuanya, sehingga persentase penanganannya sebesar 100 %. Keadaan ini dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3

Persentase Balita Pneumonia Ditangani Per Puskesmas Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

NO PUSKESMAS PENDERITA JUMLAH

BALITA

BALITA

DITANGANI DITANGANI % BALITA

1 Sengeti 1 1 100 2 Sekernan Ilir 0 0 - 3 P. Olak 13 13 100 4 Sei. Duren 22 22 100 5 Pir II Bajubang 2 2 100 6 Jambi Kecil 82 82 100 7 Kmk. Dalam 2 2 100 8 Tempino 22 22 100 9 Pondok Meja 9 9 100 10 Ma. Kumpeh 81 81 100 11 Tanjung 31 31 100 12 Puding 39 39 100 13 Markanding 71 71 100 14 Sungai Bahar I 61 61 100 15 Sungai Bahar IV 28 28 100

16 Sungai Bahar VII 20 20 100

17 Tangkit 41 41 100

18 Kebon IX 58 58 100

JUMLAH 583 583 100

(47)

K

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah balita yang menderita pneumoni terbanyak di Puskesmas Jambi Kecil yaitu 82 balita kemudian seterusnya Puskesmas Muara Kumpeh (81 kasus), Puskesmas Markanding (71 kasus), Puskesmas Sungai Bahar I (61 kasus), Puskesmas Kebon IX (58 kasus), Puskesmas Tangkit (41 kasus), Puskemas Puding (39 kasus), Puskesmas Tanjung (31 kasus), Puskesmas Sungai Bahar IV (28 kasus), Puskesmas Sungai Duren (28 kasus), Puskesmas Tempino (28 kasus), Puskesmas Bahar IV (20 kasus), Puskesmas Penyengat Olak (13 kasus), Puskesmas Pondok Meja (9 kasus), Puskesmas Pir II Bajubang (2 kasus), Puskesmas Kemingking Dalam (2 kasus), Puskesmas Sengeti (1 kasus) sedangkan Puskesmas Sekernan Ilir tidak ada kasus pneumoni balita yang dilaporkan tahun 2013 maupun tahun 2012)

(penemmuan kasus pneomunia tahun 2012 sebesar 793. sedangkan tahun 2013 sebesar 595)

5. Persentase Penderita HIV/ AIDS Ditangani

HIV/ AIDS merupakan suatu penyakit yang sangat berbahaya yang disebabkan oleh virus. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2013 ditemukan 5 kasus penderita penyakit HIV sedangkan penyakit AIDS ditemukan 6 kasus penderita di Kabupaten Muaro Jambi.

(tahun 2012 ditemukan 1 kasus HIV )

6. Infeksi Menular Seksual Diobati

Penyakit infeksi menular seksual merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan dari hubungan seksual, dimana hubungan seksual tersebut biasanya dari bukan pasangan sah. Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan puskesmas yang ada dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi diketahui bahwa

(48)

ditemukan ada kasus infeksi menular seksual lainnya pada tahun 2013 sebanyak 42 kasus baru.

(kasus infeksi menular seksual pada tahun 2010 atau turun 14 kasus dibanding tahun 2009 (14 kasus) yang diobati, pada tahun 2011 terjadi peningkatan kasus ditemukan sebesar 63 kasus, tahun 2012 mengalami penurunan kasus ditemukan 26 kasus menular seksual yang dilaporkan).

7. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Per-100.000 Penduduk

Penyakit Demam berdarah adalah penyakit yang diakibatkan oleh virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aigypty. Untuk menekan terjadinya penyakit ini Bidang P2M telah berupaya dengan melakukan berbagai kegiatan antara lain dengan melakukan abatesasi dan fogging yang dilakukan pada daerah – daerah yang endemis.

Berdasarkan data tahun 2010 yang dilaporkan puskesmas dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi diketahui ada 13 kasus demam berdarah dengue, pada tahun 2011 angka kesakitan demam berdaran dengue mengalami kenaikan menjadi 150 kasus, pada tahun 2012 angka kesakitan demam berdarah dengue mengalami penurunan menjadi 49 kasus, untuk tahun 2013 angka kesakitan demam berdarah dengue menurut versi data puskesmas terjadi 32 kasus sedangkan versi Rumah Sakit Ahmad Ripin terdapat 44 kasus. Keadaan ini dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini :

Gambar 3.8

Jumlah Kasus DBD Per Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang P2M Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

(49)

Dari gambar grafik di atas dapat dijelaskan bahwa kasus DBD terjadi di beberapa kecamatan, yang meliputi Kecamatan Sekernan (5 kasus), Kecamatan Jaluko (3 kasus), Kecamatan Mestong (12 kasus), Kecamatan Mestong (12 kasus), Kecamatan Kumpeh Ulu 8 kasus (meninggal 1 orang), Kecamatan Sungai Gelam (2 kasus), Kecamatan Sungai Bahar Selatan (2 kasus), sedangkan Kecamatan Maro Sebo, Kumpeh, Sungai Bahar, Taman Rajo dan Sungai Bahar Utara tidak ditemukan kasus DBD yang dilaporkan. Angka kesakitan DBD untuk Kabupaten Muaro Jambi 8,7 kasus per 100.000 penduduk.

8. Persentase Demam Berdarah Dengue (DBD) Ditangani

Kasus demam berdarah di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 dapat ditangani secara keseluruhan sebesar 100 % dari jumlah seluruh kasus yaitu sebesar 32 kasus menurut versi data puskesmas. Bila dilihat dari trend per-tahun (2003 - 2013) dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini :

Gambar 3.9

Trend Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2004 – 2013

Sumber : Bidang P2M Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

(50)

Berdasarkan trend kasus DBD di atas dapat kita lihat bahwa perkembangan kasus penyakit DBD mengalami fluktuasi, dimana jika dilihat dari tahun 2004 - 2012 kasus DBD tertinggi pada tahun 2011 dengan 150 kasus (meninggal 3 orang), sedangkan kasus DBD terendah terjadi pada tahun 2010 sebanyak 13 kasus serta sepanjang tahun 2013 menurut versi data puskesmas terjadi 32 kasus ( meninggal 1 kasus), sedangkan versi data Rumah Sakit Ahmad Ripin terjadi 44 kasus.

9. Persentase Diare Ditangani

Kejadian diare dalam Kabupaten Muaro Jambi dua tahun terakhir 2011-2013 mengalami p kasus, dimana pada tahun 2009-2013 masing - masing sebanyak 7.658, 7.608, 7.824, 12.461 dan 12.059 kasus pada tahun 2013, yang mana semua kasus diare tersebut ditangani secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini :

Gambar 3.10

Jumlah Kasus Diare Per Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang P2M Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

(51)

Dari grafik di atas kasus diare tertinggi terdapat pada Kecamatan Kumpeh (2.302 kasus) atau

sekitar 19,09 % dari 12.059 kasus diare yang terjadi dan kasus diare terendah terdapat pada

Kecamatan Sungai Bahar Utara (321 kasus) atau sekitar 2,66% dari 12.059 kasus diare yang

terjadi di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 dimana semua kasus tersebut ditangani (100 %)

dengan angka kesakitan 3.270 per 100.000 penduduk.

10. Angka Kesakitan Malaria Per-1000 Penduduk

Berdasarkan data kejadian malaria di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 kasus malaria positif sebanyak 521 kasus. Dimana dari semua kasus malaria tahun 2013 semuanya diobati. Hal ini dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini :

Gambar 3.11

Kasus Malaria Klinis, Positif Dan Diobati Per Kecamatan Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang P2M Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

Dari gambar grafik di atas dapat dijelaskan bahwa Kecamatan Sekernan merupakan kecamatan yang tertinggi kasus malarianya yaitu sebanyak 189 kasus positif malaria (36,28%) sedangkan Taman Rajo yang paling rendah kasus malarianya

(52)

K

terdapat 3 kasus positif malaria (0,58 %). Adapun angka kesakitan malaria adalah 1,41 per-1000 penduduk.

(Berdasarkan data pada tahun 2010 ditemukan 5.905 kasus malaria, pada tahun 2011 ditemukan 5.717 kasus malaria, sedangkan pada tahun 2012 hanya 626 kasus. Dimana dari semua kasus malaria semuanya diobati)

11. Persentase Penderita Kusta

Berdasarkan deteksi oleh petugas kesehatan baik oleh petugas kabupaten yang bekerjasama dengan petugas puskesmas serta petugas kesehatan di desa, maka pada tahun 2010 ditemukan 10 kasus kusta MB, tahun 2011 tidak ada kasus dilaporkan, sedangkan pada tahun 2012 tercatat 7 kasus kusta MB dilaporkan dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Keadaan ini dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini :

Tabel 3.4

Persentase Penderita Kasus Selesai Berobat (% RFT) Per Puskesmas Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

KUSTA NO PUSKESMAS PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB Tahun 2012 Tahun 2011 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Sengeti - - - 1 1 100 2 Sekernan Ilir - - - 0 0 0 3 P. Olak - - - 3 3 100 4 Sei. Duren - - - 0 0 0 5 Pir II Bajubang - - - 0 0 0 6 Jambi Kecil - - - 0 0 0 7 Kmk. Dalam - - - 0 0 0 8 Tempino - - - 0 0 0 9 Pondok Meja - - - 0 0 0 10 Ma. Kumpeh - - - 0 0 0 11 Tanjung - - - 0 0 0 12 Puding - - - 0 0 0 13 Markanding - - - 0 0 0 14 Sungai Bahar I - - - 0 0 0 15 Sungai Bahar IV - - - 0 0 0

16 Sungai Bahar VII - - - 1 1 100

17 Tangkit - - - 0 0 0

18 Kebon IX - - - 2 1 50

JUMLAH - - - 7 6 85,71

Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X – 2 ( X= tahun data ) Sumber : Bidang P2M Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013

(53)

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah kasus kusta yang ditemukan sebanyak 7 kasus, dengan penderita PB tidak ada kasus yang dilaporkan dan penderita MB berjumlah 7 kasus. Dimana kasus penderita MB terbanyak di Puskesmas Penyengat Olak (3 kasus). Untuk kasus baru pada tahun 2013 sebanyak 14 kasus penderita MB.

12. Kasus Penyakit Filaria Ditangani

Kasus penyakit filariasis di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013 tidak ditemukan kasus filaria baru. Keadaan ini dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini :

Gambar 3.12

Jumlah Kasus Baru dan Jumlah Seluruh Kasus Penyakit Filaria Dalam Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2013

Sumber : Bidang P2M Dinkes Kab. Ma. Jambi Tahun 2013 (Tahun 2012 kasus baru filaria ditemukan 9 kasus)

Gambar

gambar grafik di bawah ini :

Referensi

Dokumen terkait

Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palembang adalah dikarenakan para aparatur telah mengantisipasi kegiatan

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan diselesaikannya rahmat laporan dan hidayahNya pelaksanaan kegiatan sehingga Survei

Penalaahan usulan program pada sub bab ini menguraikan kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat yang merupakan kegiatan jaring aspirasi masyarakat terkait kebutuhan

Data kegiatan operasional domestik keluar komoditi wajib periksa karantina tumbuhan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 38/Kpts/HK.060/1/2006 tentang

Dalam mengukur pH suatu larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara Dalam mengukur pH suatu larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan kertas lakmus,

3 1 Rahfendika Berninanto Sidomulyo, RT 24/01, Ngembat Padas, Gemolong, Sragen SMK Akuntansi 003. 4 8 Yuanita Komalasari Karang, RT 011, Karanganyar, Plupuh, Sragen SMK

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Jadi, persepsi politik organisasi pada STT sangkakala dalam kaitan dengan pengambilan keputusan dipahami sebagai sesuatu dinamika yang berguna untuk mencapai