• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS TERHADAP KINERJA MANAJER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS TERHADAP KINERJA MANAJER"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 1 PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN

KETIDAKPASTIAN TUGAS TERHADAP KINERJA MANAJER

Sri Layla Wahyu Istanti STIE ‘YPPI’ Rembang [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan sistem informasi akuntansi dan ketidakpastian tugas terhadap kinerja manajer keuangan pada BPR di kabupaten Rembang. Variabel independen pada panelitian ini adalah sistem informasi akuntansi dan ketidakpastian tugas, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja manajer. Teknik analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dengan jumlah responden 40 manajer keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi dan ketidakpastian tugas berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajer.

Kata kunci : sistem informasi manajemen, ketidakpastian tugas, kinerja manajer. Abstract

The purpose of this study was to examine the effect of the accounting information system and task uncertainly on the performance of financial manager at BPR Rembang. The independent variable in this is panelitian accounting information systems and task uncertainty, while the dependent variable is the performance manager. This research analysis techniques using multiple regression analysis, the number of respondents 40 financial managers. The results of this study indicate that the accounting information systems and task uncertainty significant positive effect on the performance of managers.

Keywords: management information systems, task uncertainty, the performance manager A. Pendahuluan

Perubahan global pada dunia bisnis saat ini menuntut adanya kemampuan sumberdaya manusia dalam mengelola perusahaan secara efektif dan efisien. Tujuan utama dari suatu entitas bisnis adalah menghasilkan laba, karena laba merupakan indikator bagi pertumbuhan perusahaan. Seorang manajer sebagai pimpinan perusahaan dikatakan memiliki prestasi dan kinerja yang bagus apabila telah banyak menghasilkan laba bagi perusahaan. Kemampuan manajer dalam mengelola perusahaan merupakan barometer bagi pertumbuhan perusahaan untuk memenangkan persaingan global.

Penggunaan teknologi informasi merupakan salah satu cara untuk memudahkan pengelolaan perusahaan dari pada dengan menggunakan cara manual. Sistem informasi akuntansi yang berbasis teknologi komputerisasi dirancang untuk dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan secara cepat dan tepat. Adanya penguasan sistem informasi akuntansi, diharapkan seorang manajer dapat

(2)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 2 memberikan gambaran tentang kondisi keuangan yang sedang dialami oleh perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer akan menentukan arah perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Seorang manajer harus mempunyai “insting” tentang apa yang akan terjadi terkait dengan perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis. Adanya visi, misi serta tujuan perusahaan sebagai dasar manajer dalam melakukan tugasnya secara optimal, sehingga perusahaan dapat bertahan dan berkembang.

Dunia perbankkan atau lembaga keuangan sebagai entitas bisnis yang bergerak disektor jasa dituntut untuk selalu dapat mengikuti perkembangan dunia bisnis. Perusahaan jasa yang bergerak disektor keuangan, harus mampu memberikan produk jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai calon konsumen (nasabah). Lembaga keuangan sebagai penghimpun dan pengelola dana masyarakat diharapkan mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan ekonomi suatu wilayah. Kemampuan manajer dalam penguasaan sistem informasi akuntansi serta adanya kejelasan wewenang dan tugas menjadi hal yang penting bagi pengelolaan perusahaan. Kedua hal tersebut sangat menarik untuk diteliti, karena kinerja manajer merupakan salah satu faktor penentu bagi kemajuan suatu entitas bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan sistem informasi akuntansi dan ketidakpastian tugas terhadap kinerja manajer pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Rembang.

B. Kajian Teoritis Kinerja Manajer

Selama ini kinerja manajer selalu diukur berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan, dengan pendekatan keuangan. Laba yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan indikator keberhasilan seorang manajer dalam mengelola perusahaan. Rivai (2003) menyebutkan bahwa kinerja manajer merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer dalam mengelola perusahaan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Kinerja seseorang akan baik apabila mempunya kemampuan sesuai dengan bidangnya (kompetensi), adanya semangat yang tinggi dalam bekerja serta adanya harapan tentang masa depan yang lebih baik (Andreani, 2005).

Seorang manajer dikatakan mempunyai kinerja yang bagus apabila telah mampu melaksanakan fungsi manajemen, baik bersifat finansial maupun non finansial. Kinerja yang baik dari seorang manajer juga dapat memotivasi bawahan untuk melakukan hal yang sama. Lingkungan yang kondusif juga merupakan salah satu faktor pendukung bagi

(3)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 3 peningkatan kinerja, sehingga tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba dapat tercapai.

Sistem Informasi Akuntansi

Pendekatan teori kontijensi yang telah dikembangkan, menggunakan tingkat ukuran ketidakpastian dan kompleksitas lingkungan yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Penelitian ini lebih fokus pada pendekatan kontijensi di lingkungan internal perusahaan. Lingkungan internal ini meliputi kemampuan manajer dalam penggunaan sistem informasi akuntansi dan ketidakpastian tugas yang dihadapi oleh manajer pada saat mengelola perusahaan.

Susanto (2008) menyebutkan sistem informasi akuntansi merupakan penggabungan dari beberapa sub sistem, baik secara fisik maupun non fisik yang saling berinteraksi sehingga terjalin kerjasama yang harmonis untuk menghasilkan informasi dari data yang diolah. Menurut Krismiaji (2005:16) mengemukakan pengertian sistem informasi adalah suatu cara mengumpulkan, menyimpan, memasukkan serta mengolah suatu data untuk menjadi sebuah informasi yang beguna bagi perusahaan. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi keuangan merupakan sekumpulan data transaksi keuangan yang diproses menjadi suatu informasi keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan.

Penelitian tentang pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja manajer telah banyak dilakukan, namun hasil yang diperoleh terdapat beberapa perbedaan. Penelitian Fazli dalam Poniman (2006) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara sistem informasi akuntansi dengan kinerja manajer. Pengaruh negatif tersebut disebabkan karena manajer yang menguasai sistem informasi akuntansi akan cenderung bertindak curang dengan memanipulasi data keuangan. Adanya manipulasi data keuangan laba akan terlihat meningkat dan kinerja manajer juga akan terlihat bagus. Hasil penelitian Fazli dalam Poniman (2006) bertentangan dengan hasil penelitian Herdiansyah (2009) yang menyebutkan bahwa Sistem informasi akauntansi berpengaruh positif terhadap kinerja manajer. Adanya sistem informasi akuntansi akan meningkatkan kinerja manajer, karena dalam pembuatan laporan keuangan akan lebih cepat dan data yang disajikan lebih akurat. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah

H1 : Diduga Sistem Informasi Penjualan produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Manajer.

(4)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 4 Ketidakpastian Tugas

Para tenaga kerja hendaknya mengendalikan dan menyadari akan perubahan yang harus terjadi di dalam lingkup tugas masing-masing sehingga mereka masing-masing memberi dukungan/kontribusinya kepada efektifitas kerja organisasi dengan cara memperbaiki/mengatasi kelemahan mereka. Hal ini akan menolong tenaga kerja untuk memahami tantangan dan risiko bisnis sehingga membuat mereka lebih bertanggungjawab, kreatif dan inovatif. Pada akhirnya akan dapat membangun organisasi yang berkembang sehat dalam hal memiliki tim-tim yang bekerja secara lebih baik dan efektif, yang kemudian menghasilkan proses kerja/usaha yang lebih mudah dan efisien.

Menurut David (2001) dalam Poniman (2003:216) ketidakpastian tugas diartikan dengan adanya perubahan yang cepat dan tidak terduga sebelumnya pada suatu keadaan. Teori kontijensi merupakan pendekatan situasional yang meliputi ketidakpastian lingkungan, perubahan teknologi serta strategi bisnis. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian tugas adalah perubahan keadaan yang cepat dan tidak terduga serta sulit diprediksikan sehingga menuntut kemampuan manajer dalam mensikapi perubahan tersebut dengan kembali pada visi, misi dan tujuan perusahaan.

Hirst (1981) dalam Fazli dan Indra (2001:316) memasukkan variabel ketidakpastian tugas sebagai variabel yang mempengaruhi perilaku Manajer. Adanya ketidakpastian tugas yang tinggi menyebabkan kinerja manajer semakin menurun, karena manajer tidak bisa mengambil keputusan secara cepat. Dari penjelasan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:

H2 : Diduga ketidakpastian tugas berpengaruh negatif terhadap kinerja Manajer Dari kedua hipotesis diatas maka model penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Model Penelitian

C. Metode Penelitian 1. Definisi Operasional

a. Variabel Independen

Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi

Akuntansi (X1)

Ketidakpastian Tugas (X2)

(5)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 5 Sistem informasi akuntansi merupakan sekumpulan data transaksi keuangan yang diolah menjadi informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan manajer untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Indikator yang digunakan dalam sistem informasi (david, 2001) sebanyak 6 item pernyataan meliputi: wewenang akses data, kemampuan mengoperasikan software akuntansi, tingkat kesulitan, biaya operasional, anggaran (budget), target kuantitatif.

b. Ketidakpastian Tugas

Ketidakpastian tugas merupakan suatu keadaan yang berubah secara cepat tanpa ada prediksi sebelumnya. Perubahan ini menuntut manajer untuk mampu menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan mengambil keputusan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Indikator ketidakpastian tugas terdiri dari 7 item pernyataan adalah: Kekurangan informasi, penentuan keputusan, tidak ada job description yang jelas, melakukan pekerjaan yang berbeda, kurangnya pengetahuan, perubahan lingkungan, prosedur yang berubah-ubah. c. Variabel Dependen

Rivai (2003) menyatakan bahwa kinerja manajer merupakan kemampuan yang dimilik oleh seorang manajer dalam mengelola perusahaan. Indikator yang digunakan terdiri dari 5 item pernyataan yang meliputi penyelesaian tugas, kemampuan melakukan pekerjaan, target pekerjaan, hasil kerja dan umpan balik. 2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah para manajer keuangan yang bekerja pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di Rembang sebanyak 43 manajer. BPR dipilih karena keberadaannya mempunyai fungsi untuk menghimpun dan mengelola dana masyarakat, sehingga mempunyai kontribusi bagi peningkatan ekonomi suatu wilayah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer keuangan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan semua populasi dijadikan sampel.

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data subyek. Penelitian ini menggunakan data primer sebagai sumber data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuisioner yang dibagikan. Peneliti menyebarkan daftar pernyataan kepada responden dengan menggunakan skala likert dengan indeks nilai 5-1, pilihan jawaban yang disediakan adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Abstain (A), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

(6)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 6 Uji instrumen penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk mempertimbangkan adanya keslahan persepsi dari pernyataan-pernyataan yang diberikan. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:

Y = Kinerja Manajer a = Konstanta

b1- b2 = Koefisien regresi yang hendak ditaksir X1 = Sistem Informasi Akuntansi

X2 = Ketidakpastian Tugas e= error / variabel pengganggu

D. Hasil Dan Pembahasan

Pengujian dilakukan pada 43 orang manajer keuangan sebagai responden dari 18 item pernyataan. Data yang dapat diolah hanya sejumlah 40 responden, sisanya tidak bisa diolah karena rusak dan tidak kembali.

Untuk menguji kuesioner tentang reliabilitas dan validitas data variabel Sistem Informasi Akuntansi, Ketidakpastian Tugas dan Kinerja Manajer, dilakukan uji coba pada 18 orang. Hasil uji coba tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Uji Reliabilitas

No Variabel Alpha Nilai Alpha

Cronbach

Kesimpulan 1 Sistem Informasi Akuntansi 0,7643 0,7 Reliabel 2 Ketidakpastian Lingkungan 0,7245 0,7 Reliabel

3 Kinerja Manajer 0,6612 0,7 Reliabel

Setelah diadakan uji validitas, ternyata data yang diperoleh valid, karena semua butir pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0, 514. dengan signifikansi < 0,05. nilai r hitung. Uji instrument pernyataan dalam penelitian ini reliable dan valid.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut:

(7)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 7 Sumber : Data Primer, diolah th. 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat hasil persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = a + b X1 + bX2 + e

Y = 15,126 + 0,327 X1 + 0,473 X2

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel kinerja manajer keuangan mempunyai konstanta sebesar 15,126 yang tidak dipengaruhi oleh variabel Sistem Informasi akuntansi dan ketidakpastian tugas, sedangkan naiknya variabel Sistem Informasi Akuntansi ( X1) satu satuan akan menyebabkan naiknya kinerja

Manajer ( Y) sebesar 0,327, dengan kata lain pengaruh variabel X1 terhadap

peningkatan variabel Y sebesar 0,327. Di sisi lain naiknya variabel ketidakpastian tugas ( X2) satu satuan akan menyebabkan naiknya kinerja Manajer (Y) sebesar 0,473,

dengan kata lain pengaruh variabel X2 terhadap peningkatan variabel Y sebesar

0,473, sedangkan variabel lainnya konstan.

Pada tabel 2 menjelaskan bahwa untuk mengetahui pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap kinerja Manajer, maka nilai t hitung 2,066 > t tabel pada N 40 yaitu 1,684, dengan tingkat signifikansi 0,046 < 0,05 ( lebih kecil dari 0,05) ini berarti Sistem Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja Manajer keuangan pada BPR di Rembang. Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja manajer diterima.

Tabel 2 juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui pengaruh ketidakpastian tugas terhadap kinerja Manajer, maka nilai t hitung 3,385 > t tabel pada N 40 yaitu 1,684, dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05 ( lebih kecil dari 0,05) ini berarti ketidakpastian tugas mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja Manajer. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ketidakpastian tugas berpengaruh negatif terhadap kinerja manajer ditolak.

Harga R2 ( koefisien determinasi) = 39,6% menunjukkan variabel Sistem

Informasi Akuntansi dan ketidakpastian tugas dapat menjelaskan pengaruhnya

Coeffi ci entsa 15,126 3,846 3,933 ,000 ,327 ,158 ,288 2,066 ,046 ,473 ,140 ,471 3,385 ,002 (Constant) SI P KTDKPST Model 1 B St d. Error Unstandardized Coef f icients Beta St andardized Coef f icients t Sig.

Dependent Variable: PRESMAN a.

(8)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 8 sebesar 39,6% terhadap variabel kinerja Manajer, sedangkan sisanya sebesar 60,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan pada model penelitian ini. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini:

(9)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 9 Tabel 3 Hasil Pengujian Determinasi

Sumber : Data Primer, diolah th. 2012

E. Pembahasan

1. Pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja manajer

Hasil analisis regresi secara Partial menunjukkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh postif dan signifikan terhadap kinerja manajer keuangan. Adanya sistem informasi akuntansi akan lebih memudahkan manajer keuangan dalam menyajikan laporan keuanga. Penyajian laporan keuangan yang cepat dan tepat waktu serta diimbangi data keuangan yang akurat membuat manajer lebih mampu membuat keputusan yang terbaik bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi menyebabkan manajer bisa bekerja lebih efektif dan efisien, sehingga kinerja manajer dapat lebih meningkat.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Herdiansyah (2011) dan Poniman (2006), yang menyebutkan bahwa ada pengaruh positif antara sistem informasi akuntansi dengan kinerja manajer. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Fazli (2003) yang menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh negative terhadap kinerja manajer.

2. Pengaruh sistem ketidakpastian tugas terhadap kinerja manajer.

Data yang diolah menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positip antara ketidakpastian tugas dengan kinerja manajer. Hasil tersebut bertentangan dengan hipotesis kedua, yang menyatakan bahwa ketidakpastian tugas berpengaruh negatif terhadap kinerja manajer. Pendekatan kontijensi menjelaskan bahwa ketidakpastian tugas merupakan perubahan yang sangat cepat dan tidak diprediksi sebelumnya.

Adanya perubahan yang sangat cepat dan tidak diimbangi dengan kemampuan manajer dalam mengambil keputusan berakibat menurunnya kinerja. Perubahan kondisi yang cepat yang berakibat semakin tingginya ketidakpastian tugas membuat manajer cenderung “menunggu” perintah dari atasan, sehingga kreatifitas dan inovasi tidak bisa berkembang.

Peneltian ini menunjukkan hal yang berlawanan, artinya meskipun ketidakpastian tugas sangat tinggi, manajer tetap berada pada koridor job description yang ada. Manajer keuangan pada BPR di Rembang, sebagian besar berpegang teguh

Model Summary ,653a ,427 ,396 4,54739 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate Predictors: (Const ant ), KTDKPST, SIP

(10)

Himsya-Tech Vol. 9 No.2, Juni 2013 ISSN 1907-2074 10 pada visi, misi dan tujuan organisasi, sehingga meskipun kadang terdapat ketidakpastian tugas, masih tetap berkinerja dengan baik.

E. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajer keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di Rembang. Hal ini disebabkan penggunaan sistem informasi akuntansi akan mempermudah manajer keuangan dalam menyajikan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan.

2. Ketidakpastian tugas berpengaruh positif terhadap kinerja manajer keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di Rembang. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajer tetap meningkat meskipun dalam situasi ketidakpastian tugas, karena manajer keuangan dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada visi, misi dan tujuan organisasi.

F. Daftar Pustaka

Adi Wiretno, 2004, Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajer dengan Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderating, Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan).

Fazli Syam dan Indra Wijaya Kusuma, 2001, Pengaruh Informasi Akuntansi dan Ketidakpastian tugas terhadap Perilaku Manajer = sebuah eksperimen semu, Jurnal Riset Akuntansi Vol.4 no 3.

M.Fakhri Husein, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Mukini, 2007, Proposal Pengaruh Upah Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Gala Surya Karyatama Rembang, STIE YPPI, Rembang (tidak dipublikasikan). Mulyadi,1997, Sistem Informasi, Edisi ke-3, Cetakan ke-2, STIE YKPN, Yogyakarta. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntan dan Manajemen, BPFE, Yogyakrta.

Nugroho Widjayanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Poniman ,2003, Keterkaitan Antara Informsi Akuntansi, Ketidakpastian Tugas Dengan Kinerja Manajer, JABPI, Volume 9 No. 3.

Saifudin, 2005, Peran Pemimpin dalam Menggugah Profesionalitas, Etika Bisnis, dan Strategi Keefektifan Organisasi, Jurnal Potensio, STIE ’YPPIۥ, Edisi

Veitzal Rivai, 2003, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Gambar

Gambar 1  Model Penelitian
Tabel 2 juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui pengaruh ketidakpastian  tugas terhadap kinerja Manajer, maka nilai t hitung 3,385 &gt; t tabel pada N 40 yaitu  1,684,  dengan  tingkat  signifikansi  0,002  &lt;  0,05  (  lebih  kecil  dari  0,05)  ini  be

Referensi

Dokumen terkait

TOPIK MODEL IMPLEMENTASI (PRAKTIK BAIK, KEKHASAN, DAN STRATEGI YANG DAPAT DILAKUKAN)b.

Pelelangan dinyatakan gagal dikarenakan sampai batas waktu pemasukan penawaran yang telah ditetapkan tidak terdapat penyedia yang memasukkan penawaran, sehingga

[r]

✭❊✮ total informasi genetika yang dimiliki oleh suatu individu dan tersimpan di dalam

1.. mewujudkan kemanfaatan tanah dalam bidang ekonomi yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan, perumahan dan pemanfaatan yang lainnya yang berdaya guna dalam

Dalam makalah ini akan diuraikan hasil evaluasi terhadap system dan komponen RSG-GAS dengan contoh kasus pada sistem ventilasi dan pembuatan program olah

: Sarana Pendukung Pembelajaran Interaktif

Jika makanan yang kita makan melebihi kebutuhan tubuh untuk energi dan sintesis, kelebihan nutien tersebut akan disimpan sebagai glikogen dan lemak.. Simpanan ini menyediakan