6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar Matematika
1. Pengertian Belajar Matematika
Menurut Susanto (2013, hal. 4), “belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan, baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya
perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam
bertindak”.
Menurut Djamarah (2011, hal. 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotor.
Menurut Prastowo (2013, hal. 54), “Belajar adalah suatu proses tidak terlihat
yang dilakukan dalam mental seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar,
sehingga menimbulkan perubahan perilaku, baik perubahan pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor yang bersifat positif”
Menurut karso (2003, hal. 40), matematika merupakan suatu ilmu yang
berhubungan dengan penelahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak
hubungannya untuk dapat memahami struktur serta hubungan-hubungannya
Menurut Suriasumantri (2009, hal. 190), Matematika adalah bahasa yang
melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat simpulkan bahwa belajar matematika
adalah serangkaian kegiatan yang mampu berpikir logis untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku, konsep-konsep, pemahaman yang melambangkan serangkian
makna, atau pengetahuan baru sebagai hasil dari interaksi dalam lingkungan dan
memenuhi kebutuhan hidupnya yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
B. Hasil Belajar Matematika
Menurut Dimyati & Mudjiono (2009, hal. 3), “Hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar”.
Menurut Yusuf (2015, hal. 181), “hasil belajar merupakan wujud pencapaian
peserta didik; sekaligus merupakan lambang keberhasilan pendidik dalam membelajarkan peserta didik”.
Menurut Sanjaya (2010, hal. 13), “hasil belajar berkaitan dengan pencapaian
dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan.
Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrument
yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mecapai tujuan pembelajaran”.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
direncanakan. Hasil belajar diperoleh dari tindak akhir dengan proses evaluasi hasil
belajar.
C. Model Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
1. Pengertian Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD)
Menurut Slavin, (2005, hal. 143) merupakan salah satu model pembelajaran
yang paling sederhana, dan merupakan model yang baik untuk pemulaan bagi guru
yang baru menggunakan model kooperatif. Menurut Shoimin (2014, hal. 185)
merupakan pendekatan pembelajaran yang paling sederhana.
2. Langkah-Langkah Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
Menurut Shoimin (2014, hal. 186) langkah-langkah model student teams achievement division (STAD)
a. Guru menyampaikan materi relasi dan fungsi kepada siswa sesuai kompetensi
dasar yang akan dicapai.
b. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan
diperoleh nilai awal kemampuan siswa.
c. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota,
dimana anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda
d. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang relasi dan
fungsi, mendiskusikannya secara bersama-sama, saling membantu antara anggota
lain serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru.
e. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu.
f. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
g. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya
3. Kelebihan dan Kekurangan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
a. Kelebihan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD)
1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjujung tinggi
norma-norma kelompok
2. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok.
4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat.
5. Meningkatkan kecakapan individu.
6. Menigkatkan kecakapan kelompok.
8. Tidak memiliki rasa dendam.
b. Kekurangan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD)
1. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.
2. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota
yang pandai lebih dominan.
3. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target
kurikulum.
4. Membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga pada umumnya guru tidak mau
menggunakan pembelajaran kooperatif.
5. Membutuhkan kemampuan khusus sehingga tidak semua guru dapat melakukan
pembelajaran kooperatif.
6. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
D. Uraian Materi A. Relasi
Relasi adalah hubungan antara dua elemen himpunan. Hubungan ini bersifat
abstrak, dan tidak perlu memiliki arti, baik secara konkret maupun secara matematis.
1. Definisi
Relasi antara dua himpunan A dan B adalah suatu aturan yang memasangkan
anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
a. Relasi dapat terbentuk apabila terbentuk dua himpunan/kelompok yang memiliki
anggota yang akan dipasangkan satu dengan yang lain.
b. Relasi dapat terbentuk apabila ada aturan yang mengaitkan antara anggota
himpunan yang satu dengan anggota himpunan yang lain.
c. Relasi merupakan sub himpunan (subset) dari produk kartesius, ditulis
(𝑅 ⊂ 𝐴 × 𝐵).
2. Istilah
a. Domain (daerah asal) daerah asal atau biasa disebut domain suatu relasi adalah
himpunan tidak kosong di mana sebuah relasi didefinisikan.
b. Kodomain (daerah kawan) daerah kawan atau biasa disebut kodomain suatu relasi
adalah himpunan tidak kosong di mana anggota domain memiliki pasangan sesuai
relasi yang didefinisikan.
c. Range (daerah hasil), 𝑅 ⊆ 𝐷 daerah hasil atau biasa disebut range suatu relasi adalah sebuah himpunan bagian dari daerah kawan (kodomain) yang anggotanya adalah
pasangan anggota domain yang memenuhi relasi yang didefisinikan.
Contoh:
Maka:
1) Domain
= Himpunan kelompok siswa
= {udin, joko, dayu, siti, beni, tono}
2) Kodomain
= Himpunan kelompok pertandingan
= {T.lapangan,bola voli, bola kaki, badminton, tenis meja, catur}
3) Range
= {T.Lapangan, bola voli, badminton, tenis meja, catur}
3. Penyajian Relasi
a. Diagram panah
Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dinyatakan dengan panah-panah
yang memasangkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B. Karena
pengambarannya menggunakan bentuk (arrow), maka disebut dengan diagram panah.
b. Himpunan pasangan berurutan
Sebuah relasi juga dapat dinyatakan dengan menggunakan pasangan beruturan.
Artinya, kita memasangkan himpunan A dengan himpunan B secara berurutan.
Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dapat dinyatakan sebagai
pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y ∈ B. Contoh:
{(udin, tenis lapangan), (udin, bola voli), (joko, badminton), (dayu, catur), (siti, bola
voli), (beni, tenis meja), (tono, tenis meja)}.
c. Diagram kartesius relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan ke dalam pasangan
berurutan yang kemudian dituangkan dalam dot (titik-titik) dalam diagram
kartesius.
4. Banyak Relasi
Banyak relasi yang dapat dibentuk oleh himpunan A dan B adalah n(ARB) =
2𝑛(𝐴)𝑛(𝐵)− 1
Di mana:
a. n(ARB) = banyak relasi yang dapat dibuat dari ke B, atau sebaliknya.
b. n(A) = banyak anggota himpunan A
c. n(B) = banyak anggota himpunan B
5. Bentuk Khusus
a. Sebuah relasi sering dinyatakan dalam bentuk persamaan dalam bentuk persamaan
dalam variabel x dan y, sebagai contoh: y = x + 1.
Nilai x merupakan domain dan nilai y merupakan daerah hasil relasi. Jika domai x dibatasi oleh 0 ˂ x ≤ 6
b. Tidak semua relasi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan. Perhatikan gambar
berikut!Berdasarkan gambar
(i) Seluruh titik pada x ˃ 0 dan y ˃ 0 merupakan contoh relasi.
(ii) Kesepuluh titik merupakan relasi.
C. Fungsi 1. pengertian
a. Definisi
Misalkan A dan B himpunan. Fungsi f dari A ke B adalah suatu aturan pasti
pengatian yang memasangkan tiap anggota himpunan A (Domain) dengan tepat
satu anggota himpuann B (Kodomain)
b. Notasi
Secara simbolik ditulis menjadi
f : A → B
diabaca : fungsi f memetakan tiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota
himpunan B
jika f memetakan suatu elemen x ϵ A ke suatu y ϵ B dikatakan bahwa y adalah peta
x oleh fungsi f dan peta ini dinyatakan dengan notasi f(x) dan x disebut prapeta y
dan x disebut sebagai daerah hasil (Range), dengan demikian dapat ditulis menjadi
f : x → y
dibaca fungsi f memetakan x ke y, sedemikian hingga y = f(x)
c. Syarat sebuah relasi A ke A menjadi fungsi sebagai berikut
1) Semua anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.
2) Semua anggota himpunan A memiliki pasangan tunggal dengan anggota
himpinan B.
2. Banyak Fungsi
Banyak fungsi yang dapat dibentuk dari A ke B adalah n(f →B) = n(B)n(A)
a. n(f: A → B) = banyak fungsi yang dapat dibuat dari A ke B
b. n(A) = banyak anggota himunan A
3. Nilai Fungsi
Nilai fungsiuntuk setiap nilai x yang diberikan dihitung dengan cara
mensubtitusikan nilai x pada fungsi tersebut.
4. Grafik Fungsi
Gambar grafik suatu fungsi dalam koordinat kartesius dapat diperoleh dengan
langkah-langkah berikut.
a) Menentukan pasangan berurutan fungsi tersebut.
b) Menggambarkan pasangan berurutan sebagai titik dalam koordinat kartesius
E. Skenario Belajar Koorperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) Materi Relasi dan Fungsi 1. Kompetisi Dasar
1.3. memahami relasi dan fungsi
2. Pertemuan 1: relasi
3 jam pelajaran (3 x 40 menit)
3. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat
a. Menjelaskan pengertian relasi dengan menggunakan kata-kata sendiri
dan memberikan contohnya
b. Menyatakan relasi dalam bentuk diagram panah, diagram kartesius dan
himpunan pasangan berurutan.
c. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi
a. Disediakan oleh sekolah
- Papan tulis
b. Disediakan oleh peneliti: - Materi pelajaran (relasi)
- LKS
- Spidol
c. Disediakan oleh siswa
- Alat tulis
Tabel 2.1 Skenario belajar Student Teams Achievement Division (STAD)
Materi Relasi dan Fungsi
Langkah-langkah model Student Teams Achievement Division
Peneliti menyampaikan materi tentang relasi dan siswa diberikan contoh relasi berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Misal 1. Domain (himpunan kelompok siswa : udin, joko, dayu, siti, beni, tono) 2. Kodomain (himpunan kelompok pertandingan : tenis lapangan, bola voli, bola kaki, badminton, tenis meja, catur) 3. Range (tenis lapangan, bola voli, badminton, tenis meja, catur) Menyatakan relasi dengan 3 cara seperti berikut: a. Diagram panah
contoh :
b. Himpunan pasangan berurutan
Artinya : kita memasangkan himpunan A dengan himpinan B secara berurutan. Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y ∈ B. Contoh :
{(udin, tenis lapangan), (udin, bola voli), (joko, badminton), (dayu, catur), (siti, bola voli), (beni, tenis meja), (tono, tenis meja)}.
c. Diagram cartesius
relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan ke dalam pasangan berurutan yang kemudian dituangkan dalam dot (titik-titik) dalam diagram kartesius.
Kemudian peneliti membuka pertanyaan tentang materi yang di pelajari bila ada kesulitan.
“Dengan harapan peneliti siswa paham dengan penjelasan yang telah di sampaikan”
Setelah peneliti membuka pertanyaan peneliti memberikan soal untuk menguji kemampuan awal siswa yang dibagikan peneliti berupa lembaran soal yang dikerjakan secara individu dan peneliti meminta siswa mengerjakan
Diketahui himpunan A={1,2,3,4,5,6} dan B={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12} dan relasi dari A ke B
adalah relasi “setengah dari”. Nyatakan relasi tersebut
c. himpunan pasangan berurutan
setelah siswa mengerjakan dikumpulkan dan peneliti bersama siswa membahas soal
Peneliti membentuk
Setelah menguji kemampuan siswa peneliti melakukan pembentukan kelompok yang sesuai dengan kemampuan yang dieproleh siswa dalam tes awal kemampuan siswa dan peneliti telah membentuk siswa menjadi 6 kelompok atau setiap kelompok masing-masing beranggota 4-5 orang secara heterogen.
Sebelum peneliti, membagikan LKS peneliti meminta kepada siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan peneliti memberitahukan bahwa kelompok yang aktif dalam bekerjasama akan mendapatkan penghargaan dari peneliti.
Guru memberikan
kemudian peneliti membagikan LKS 1 dan memerintahkan siswa mengerjakan LKS 1 berkaitan dengan konsep relasi pada kegitan 1 dan menyatakan relasi pada kegiatan 2. Kegiatan 1
a. Peneliti memimbing siswa menemukan konsep relasi. Setelah siswa menemukan konsep relasi, siswa melanjutkan mengerjakan LKS
b. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa tentang konsep relasi
c. Peneliti meminta siswa membuat kesimpulan mengenai konsep relasi.
Kegitan 2
a. Peneliti menuntun siswa menemukan konsep relasi. Setelah siswa menemukan konsep relasi, siswa melanjutkan mengerjakan LKS
b. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa tentang cara penyajian relasi
c. Mengenai penyajian relasi. Pada akhir masing-masing kegiatan siswa diminta untuk menyatakan ulang konsep relasi dan menyajikan relasi
Kemudian peneliti berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan bantuan dalam masalah yang dikemukakan dalam LKS 1
Peneliti menunjuk salah satu kelompok untuk mengerjakan soal di depan kelas dari LKS 1 yang sudah didiskusikan dalam kelompoknya dan kelompok lain diminta untuk menanggapi. kemudian peneliti meluruskan jawaban. Setelah berdiskusi peneliti meminta siswa untuk kembali ketempat duduknya masing-masing
Peneliti memberikan soal kuis dan menjelaskan petunjuk soal kuis.
Kemudian peneliti memberikan soal berupa lembaran yang dikerjakan secara individu dan peneliti meminta siswa untuk menjawab soal dan dikumpulkan
A B
a. Nyatakan relasi yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B.
b. Nyatakan relasi dari himpunan A ke himpunan B dalam bentuk diagram cartesius
Setelah siswa dikumpulkan peneliti bersama siswa membahas soal kuis.
Peneliti
membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
Setelah membahas soal peneliti mengajak siswa untuk membuat kesimpulan secara keseluruhan bahwa relasi yaitu:
relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Peneliti memberikan pehargaan kepada tim yang memiliki keaktifan
Kemudian peneliti memberikan kepada kelompok siswa yang memiliki keaktifan bersama kelompoknya menerima penghargaan dari peneliti atas prestasi yang dicapai kelompoknya.
21
BAB III
METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian tindakan termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang
dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif (Kusumah & Dwitagama, 2012, hal. 9).
Menurut Rochiati (Kunandar, 2008, hal. 46), penelitian tindakan kelas termasuk
penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, di
mana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata.
Menurut Arikunto (2014, hal. 27), penelitian kualitatif biasa dilawankan
dengan penelitian kuantitatif dengan alasan bahwa dalam kegiatan ini peneliti tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran
dalam hasilnya. Namun demikian tidak berarti bahwa penelitian kualitatif ini sama
sekali tidak diperbolehkan menggunakan angka.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action Research),
karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk memperbaiki
berbagai persoalan nyata dan praktis dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan
peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian mulai dari awal sampai akhir
Menurut arikunto, suhardjono, & supardi, (hal. 2-3), ada tiga kata yang
membentuk pegertian penelitian tindakan kelas yaitu:
a. Penelitian
Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan
cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan
Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
c. Kelas
Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang
sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan pengertian dari ketiga kata
tersebut, maka dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja di
munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
B. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya maka kehadiran peneliti di lapangan sangat diperlukan. Peneliti sebagai
instrument utama dan bertindak sebagai pengamat bertugas mengamati seluruh ativitas
Sebagai pemberi tindakan penelitian, peran peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai pelaku penelitian. Peneliti bekerjasama dengan guru matematika kelas
VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III sebagai kolabolator yaitu bekerja dalam hal
membuat rancangan pembelajaran, menyampaikan bahan ajar selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, melakukan refleksi, mengumpulkan data, menganalisis
data dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III,
penelitian ini dilakukan pada kelas VIII.G semester ganjil tahun 2018/2019.
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III
2. Siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III tahun ajaran 2018/2019
E. Prosedur dan Pengumpulan Data
Prosedur dan pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan peneliti dan aktivitas siswa di
dalam kelas selama kegiatan pembelajaran.
2. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada materi relasi dan
fungsi. Tes yang akan diberikan pada penelitian ini berupa tes esai dan akan
3. Angket diberikan dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa selama
pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dalam materi relasi dan fungsi.
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini diperoleh secara kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang diperoleh melalui observasi dengan dengan
menggunakan lembar observasi, sedangkan data kuantitatif di peroleh dari hasil tes
peserta didik. Data yang terkumpul di analisis dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Mereduksi data
Proses mereduksi data mencakup seleksi, menetapkan fokus,
menyederhanakan data yang diperoleh dari awal pengumpulan data hingga penyusunan
laporan penelitian. Data yang dimaksud meliputi hasil pelaksanaan pembelajaran pada
materi fungsi dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) melalui hasil tes dan hasil observasi.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi
dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil
mereduksi, sehingga memungkinkan peneliti untuk dapat menarik kesimpulan dan
tindakan selanjutnya.
Proses penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah memberikan kesimpulan
terhadap hasil penafsiran dan evaluasi.kegiatan ini mencakup pencarian makna data
serta memberikan penjelasan. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi yang bertujuan
untuk menguji kebenaran dan kecocokan dari makna-makna yang muncul dari data
yang telah dikumpulkan.
G. Tahap-tahap Penelitian
Menurut Arikunto (2014, hal. 138-140), pada penelitian ini ada 4 tahap
kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan
refleksi.
Tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup
tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan tindakan.
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi:
a. Melakukan pertemuan awal dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1
Banyuasin III untuk membahas rencana penelitian yang akan dilaksanakan.
b. Menentukan sumber data.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa,
lembar observasi untuk peneliti dan siswa dan lembar angket.
d. Menyusun kegiatan pembelajaran dan soal-soal evaluasi untuk setiap siklus
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan disesuaikan dengan rencana
yang telah disusun, yaitu menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model
Student Teams Achievement Division (STAD)dalam materi relasi dan fungsi
3. Tahap Pengamatan atau Observasi
Pengamatan dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Proses pengamatan
dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika dan teman sejawat. Objek yang diamati
oleh kedua pengamat adalah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar
dan aktivitas belajar siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.
4. Tahap Refleksi
Tahap refleksi meliputi kegiatan untuk memahami dan menjelaskan
Penyimpulan data. Peneliti bersama pengamat (guru kelas dan teman sejawat)
membahas hasil tindakan dengan tujuan untuk menemukan kelemahan-kelemahan
yang terjadi pada siklus yang telah dilakukan dan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan siklus sudah mencapai kriteria atau belum.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart , secara garis besar alur pelaksanaan
H. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini difokuskan pada hasil observasi yang
dilakukan, mengenai materi relasi dan fungsi dengan menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD) untuk menjamin keabsahan data terletak pada ketentuan pengamat. Ketentuan pengamat dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama proses penelitian.
Pengecekan dalam penelitian ini adalah mendiskusikan proses dan hasil
penelitian antara hasil pengamatan guru bidang studi matematika (pengamat I) dengan
pengamatan teman sejawat (pengamat II) yang telah melakukan penelitian kualitatif.
Perencanaan
Pelaksanaan
PePengamatan n
Refleksi Siklus
?
/
(Arikunto, 2014, hal. 137)
I. Indikator Keberhasilan Siklus
Indikator dalam penelitian ini adalah keberhasilan dari apa yang ingin
ditingkatkan yaitu hasil belajar siswa. Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Banyuasin III dalam pembelajaran matematika pada materi
29
BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Paparan Data Pra Tindakan
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan observasi di SMP
Negeri 1 Banyuasin III. Dalam mengobservasi peneliti menemui langsung dengan guru
mata pelajaran matematika kelas VIII guna membahas masalah yang ada didalam kelas
selama proses pembelajaran. Setelah itu peneliti mencari penyebab terjadinya masalah
tersebut. Dari masalah dan penyebab yang ada peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian di SMP Negeri 1 Banyuasin III dikelas VIII.G karena diantara kelas yang
lain kelas VIII.G yang mempunyai nilai persentase dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
Sebelum melaksanakan penelitian peneliti mengurus surat izin penelitian dari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang.
Setelah itu, peneliti ke Dinas Pendidikan Pangkalan Balai. Selanjutnya setelah peneliti
mendapatkan surat izin dari Dinas Pendidikan, kemudian peneliti melanjutkan
kesekolah SMP Negeri 1 Banyuasin III guna untuk menemui Wakil Kepala Sekolah
bidang kurikulum dengan tujuan untuk menyerahkan surat izin dari Dinas Pendidikan.
Setelah itu, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum menyerahkan peneliti untuk
berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII.G guna untuk mengatur
Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII.G SMP
Negeri 1 Banyuasin III dari 8 kelas yang ada di SMP tersebut. Waktu pelaksanaan
penelitian yaitu hari dan jam mata pelajaran matematika. Waktu pelaksanaan tersebut
dilakukan agar tidak mengganggu mata pelajaran lain yang telah diatur dari pihak
sekolah. Peneliti meminta guru mata pelajaran matematika untuk menjadi pengamat
dalam proses pelakasanaan tindakan, sedangkan peneliti bertindak sebagai guru atau
pelaksana tindakan.
Selama pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dan juga
pelaksana tindakan selama proses pembelajaran dengan berpedoman pada RPP yang
telah dipersiapkan sebelum pelaksaan penelitian berlangsung. Peneliti juga lebih awal
memberikan lembar observasi kegiatan peneliti dan lembar observasi kegiatan siswa
serta lembar angket siswa agar guru yang bersangkutan dapat memahami tugasnya
dengan baik sebagai pengamat, sehingga dapat melaksanakan pengamatan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah
mempersiapkan silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
mempersiapkan LKS, lembar obsevasi untuk peneliti dan siswa, memperisapkan soal
b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan siklus I dilakukan tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 06 November 2018 mulai dari pukul 09.05 WIB
sampai dengan pukul 09.55 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, 07
November 2018 mulai pukul 10.15 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Pertemuan ketiga
dilaksanakan pada hari kamis tanggal 08 november 2018 mulai dari pukul 07.15 WIB
sampai dengan pukul 08.35 WIB.
1) Pertemuan Ke-1
Pertemuan ini dilaksanakan pada hari selasa, 06 November 2018 dimulai dari
pukul 09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Peneliti bertindak sebagai guru
yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sedangkan guru mata
pelajaran matematika kelas VIII.G dan teman sejawat bertindak sebagai pengamat.
Kedua pengamat tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu mengamati kegiatan yang
dilakukan peneliti dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan materi relasi. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah dipersiapkan sebelumnya, proses pembelajaran dibagi dalam tiga tahap
kegitan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka
seperti mengucap salam, mengabsen siswa, memberikan motivasi dengan menjelaskan
model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) serta memberitahukan tentang pentingnya materi relasi dalam kehidupan sehari-hari,
memberikan apersepsi mengulang kembali pelajaran yang berkaitan dengan relasi dan
Pada kegitan inti, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dalam pertemuan ini peneliti hanya bisa melaksanakan sampai memberikan soal kuis. selanjutnya peneliti menyampaikan materi pelajaran
tentang konsep relasi dan menyatakan relasi serta memberikan contoh. Selanjutnya peneliti menanyakan “apakah ada kesulitan dalam memahami materi” ternyata ada
salah satu siswa yang bertanya dan peneliti mengulas kembali materi yang dijelaskan.
selanjutnya memberikan soal kuis untuk melihat kemampuan awal siswa dan
memerintahkan untuk mengerjakan dengan sendiri-sendiri serta memberitahukan
setelah selesai menjawab dikumpulkan kepeneliti.
Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan materi yang dipelajari, kemudian menyampaikan materi pada pertemuan
selanjutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan Ke-2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 07 November 2018
mulai dari pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi
dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan,
peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan salam dan
mengabsen siswa.
Pada tahap kedua yaitu inti, peneliti membagikan hasil kuis kemampuan awal
siswa yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peneliti
kelompok terdiri dari lima siswa karena jumlah siswa kelas VIII.G ada 31 siswa maka
ada salah satu kelompok yang anggota kelompoknya terdiri dari enam siswa
selanjutnya peneliti meminta siswa untuk duduk dengan kelompoknya masing-masing
serta peneliti menyampaikan bahwa kelompok yang aktif akan mendapatkan
perhargaan. ketika peneliti menyebutkan ada penghargaan peneliti mendapatkan
respon bagus dari setiap siswa dan siswa merasa bersemangat untuk belajar.
Selanjutnya peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok yang
berkaitan dengan konsep relasi dan menyatakan relasi serta peneliti memerintahkan
siswa untuk mengerjakan kegiatan 1 dan dilanjutkan dengan kegiatan 2, kemudian
peneliti berkeliling untuk mengamati dan menjadi fasilitator siswa dalam mengerjakan
LKS. Setelah siswa mengerjakan LKS peneliti meminta salah satu kelompok untuk
memprensentasikan hasil LKSnya kedepan kelas dan peneliti memintah kelompok lain
untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang memprentasikan hasil diskusi
kelompoknya. kemudian peneliti meluruskan jawaban dari kelompok yang maju,
selanjutnya peneliti meminta siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing dan
peneliti membagikan latihan soal kepada siswa. Setelah siswa menjawab peneliti dan
siswa membahas latihan soal setelah membahas latihan soal peneliti memberikan
penghargaan kepada kelompok yang aktif. Pada saat memberikan penghargaan suasana
kelas menjadi ribut tetapi setelah diberikan kepada siswa dan didiamkan sejenak
suasana kembali seperti semula.
Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dari pelajaran yang dipelajari, kemudian memberitahukan untuk pertemuan
3) Pertemuan Ke-3
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 08 November 2018 dimulai
dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB. Berdasakan rencana pembelajaran
yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu
pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan, waktu terpakai dengan
kegiatan rutin setiap hari kamisnya yaitu membaca surat yasin dan penelitipun
mengikuti kegiatan tersebut. kemudian peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap
muka seperti mengucapkan salam dan mengabsen siswa.
Pada kegiatan inti, pemberian tes yang telah direncanakan dengan alokasi
waktu 50 menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa
memahami materi relasi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Tes ini
diikuti 31 siswa kelas VIII.G dan saat pelaksanaan tes siswa dilarang bekerja sama.
Setelah selesai mengerjakan soal tes tersebut, siswa diminta untuk mengumpulkan
lembar jawaban. Kemudian peneliti memberikan kesempatan untuk siswa bertanya
tentang materi relasi dan mengenai soal-soal tes yang telah mereka kerjakan. Pada
kegiatan penutup, peneliti mangakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
Selanjutnya peneliti, bersama pengamat memeriksa hasil tes tersebut. Setelah
dikoreksi, maka jumlah persentase siswa memperoleh ketuntasan adalah 67,74%, hasil
tes tersebut menunjukan bahwa terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam
c. Tahap Pengamatan
Selama proses pengamatan pada siklus I peneliti diamati oleh dua orang
pengamat yaitu guru mata pelajaran pengamat I dan pengamat II teman sejawat dari
program studi pendidikan matematika. Hasil observasi dari dua pengamat tersebut
meliputi kegiatan peneliti sebagai guru dan pelaksana tindakan serta kegiatan siswa
selama proses pembelajaran yang dialakukan peneliti menunjukan bahwa proses
pembelajaran sudah berlangsung baik, adapun hasil observasi kegiatan peneliti dan
kegiatan siswa yang diuraikan sebagai berikut.
1) Hasil Observasi Pengamat Kegiatan Peneliti Siklus I
Analisis data hasil observasi menggunakan analisis persentase. Skor yang
diperoleh dari masing-masing indikator dijumlahkan dan hasilnya disebut jumlah skor.
Kemudian persentase nilai dihitung dengan cara membagi jumlah skor dengan skor
maksimal yang kemudian dikalikan 100% atau dapat ditulis sebagai berikut:
Persentase nilai rata-rata (NR) = Jumlah Skor
Skor Maksimal× 100%
Kriteria nilai keberhasilan pelaksanaan tindakan ditentukan sebagai berikut:
90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik
80% ≤ NR ≤ 90% = Baik
70% ≤ NR ≤ 80% = Cukup
60% ≤ NR ≤ 70% = Kurang
0% ≤ NR ≤ 60% = Sangat kurang
Hasil lembar observasi terhadap kegiatan peneliti, deskriptor yang muncul
menurut kedua pengamat saat pelaksanaan penelitian siklus I dapat dilihat pada tabel
Tabel 4. 1 Hasil Obervasi Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus I
Tahap Indikator Deskriptor Pengamat I Pengamat II
Skor Catatan Skor Catatan
Awal 1. Melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka
a. Mengucapkan salam b. Mengabsen kehadiran
siswa.
2 a,b 2 a,b
2. Memotivasi siswa a. Guru menjelaskan belajar dengan menggunakan belajar kooperatif tipe student teams achievement division (STAD)
b. Memotivasi siswa tentang pentingnya memahami relasi dalam kehidupan sehari-hari
2 a,b 2 a,b
3. Mengemukakan pentingnya materi
a. Memberikan apersepsi b. Menyampaikan manfaat
dan tujuan memperlajari materi
a. Menjelaskan materi pembelajaran yaitu relasi b. Membuka pertanyaan tentang materi yang d. Membagi siswa ke dalam
3. Memberitahukan
bahwa ada
penghargaan bagi kelompok yang aktif e. Memberikan lembar kerja siswa yang sesuai dengan materi relasi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
f. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan
a. Memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas b. Memberikan kesempatan
pada siswa untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas c. Membahas kembali lembar kerja siswa yang belum dipahami dan dijawab siswa
d. Memberikan masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa e. Memberikan
penghargaan kepada kelompok yang aktif
3 a,b,e 3 a,b,e
Akhir 6. Melakukan kegiatan rutin diakhir tatap muka
a. Membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang baru saja dipelajari.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih belum dimengerti c. Menyampaikan topik
pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
d. Mengakhiri
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Jumlah 15 15
Sumber: Lembar observasi terhadap kegiatan peneliti siklus I (terlampir)
Berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat jumlah deskriptor yang
diperoleh yaitu pada pengamat I deskriptor yang muncul berjumlah 15 sedangkan pada
pengamat II deskriptor yang muncul berjumlah 15 dengan jumlah seluruh 18
deskriptor. Sehingga persentase proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti
83,33%, termasuk dalam kategori baik pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.
Akan tetapi masih ada deskriptor yang tidak muncul pada pelaksanaan pembelajaran
yaitu pada indikator 5 (c) membahas kembali lembar kerja siswa, (d) memberikan
masukan dan penjelasan terhadap hasil persentasi dan pada indikator 6 (c)
menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Hal tersebut menjadi catatan penting bagi peneliti untuk memperbaiki pada pelaksaan
siklus berikutnya.
2) Hasil Observasi Pengamat Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I
Dari pengamat yang telah dilakukan oleh kedua pengamat, siswa terlibat aktif
dan semangat pada saat mengikuti proses pembelajaran. Hasil observasi ini tetap
menggunakan analisis persentase dan kriteria nilai keberhasilan pelaksanaan oleh
peneliti, adapun hasil lembar observasi terhadap kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. 2 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I
Tahap Indikator Deskriptor Pengamat I Pengamat II
Awal 7. Melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka
c. Menjawab salam d. Menyebutkan siswa yang
tidak hadir
2 c,d 2 c,d
8. Memotivasi siswa c. Mendengarkan
penjelasan pembelajaran
d. Mendengarkan dan memperhatikan motivasi
d. Siswa mengetahui manfaat dan tujuan
g. Siswa memperhatikan guru pada saat memberikan penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi yang akan dipelajari yaitu relasi
h. Siswa mengajukan pertanyaan atau pendapat yang sesuai dengan topik i. Siswa mengerjakan soal
yang diberikan guru 1. Siswa menerima soal 2. Siswa mengerjakan j. Siswa mendengarkan
pembagian kelompok oleh guru:
1. Mendengarkan pembagian kelompok 2. Siswa duduk bersama
kelompoknya masing-masing 3. Siswa mendengarkan
pemberitahuan bahwa kelompok
yang aktif akan dapat
e. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. f. Kelompok lain
menanggapi hasil diskusinya kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
g. Siswa mengungkapkan materi yang tidak dapat dijawab dalam lembar kerja siswa.
h. Siswa memperhatikan guru dalam masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa.
i. Siswa menerima penghargaan yang diberikan guru
3 e,f,i 3 e,f,i
Akhir 12. Melakukan kegiatan rutin di akhir tatap muka
e. Siswa dibimbing oleh guru untuk
g. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. h. Siswa bersama-sama
menjawab salam yang diucapkan oleh guru.
Jumlah 14 14
Sumber: Lembar observasi terhadap kegiatan siswa siklus I (Terlampir)
Berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat jumlah deskriptor yang
diperoleh yaitu pada pengamat I deskriptor yang muncul berjumlah 14 dan juga pada
pengamat II berjumlah 14 dengan jumlah seluruh 18 deskriptor. Ada bebrapa indikator
yang belum muncul yaitu pada indikator 9 (c) siswa menyebutkan materi yang telah
dipelajari, (d) siswa mengetahui manfaat dan tujuan mempelajari materi. Pada
indikator 11 (g) kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok mempresentasikan
hasil kelompoknya didepan kelas, (h) siswa mengungkapkan materi yang tidak dapat
dijawab dalam lembar kerja. Pada indikator 12 (g) siswa memperhatikan guru saat
menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Sehingga, persentase proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti yaitu 77,77%,
termasuk kedalam kategori cukup pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi terhadap peneliti dan siswa proses pembelajaran
materi relasi dan fungsi dengan menggunakan model kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) sudah sesuai dengan yang direncanakan.
3) Hasil Tes Siklus I
Analisis tes siklus menggunakan analisis persentase. Kemudian persentase
dihitung dengan cara membagi seluruh siswa yang tuntas dengan jumlah seluruh siswa
yang kemudian dikalikan 100%.
Persentase jumlah siswa yang tuntas
jumlah seluruh siswa × 100%
Dari hasil tes siklus I, diperoleh 21 siswa yang mendapat nilai ≥ 75 (sesuai KKM)
KKM) sebesar 67,74% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan
Tabel 4. 3 Hasil Tes Siklus I
Nilai Jumlah Persentase Ketuntasan
≥ 75 21 67.74% Tuntas
< 75 10 32,26% Belum Tuntas
Jumlah 31 100%
Sumber: Hasil tes pelaksanaan siklus I (Terlampir)
d. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan tindakan dan hasil
pemahaman siswa. Jadi, refleksi siklus I ini adalah menganalisis data yang diperoleh
dari observasi peneliti dan dua orang pengamat proses pembelajaran serta hasil tes
siklus I dapat dirincikan sebagai berikut.
1) Proses pembelajaran siklus I berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, hasil pengamatan dari kedua pengamat masih ada perbedaan tetapi
setelah didiskusikan hasil pengamatan dari kedua pengamat menjadi sama. Namun
masih ada beberapa deskriptor yang belum muncul pada pelaksanaan siklus I, dari
beberapa deskriptor yang belum muncul akan diperbaiki pada siklus selanjutnya
dengan cara membahas kembali lembar kerja, memberikan masukan dan
penjelasan dan menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya. Hal tersebut ditunjukan dari hasil observasi kegiatan
peneliti dalam proses pembelajaran yang mencapai kriteria keberhasilan 83,33%
dengan kategori baik dan hasil observasi kegiatan siswa pada proses pembelajaran
2) Hasil tes pembelajaran siklus I diperoleh bahwa persentase nilai ketuntasan siswa sebesar 67,74% berarti kriteria ketuntasan dibawah 75% dan tingkat pemahaman
siswa masih kurang.
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan di atas, diperoleh bahwa siklus
I belum mencapai kriteria ketuntasan yang direncanakan. Selanjutnya berdasarkan
diskusi dengan kedua pengamat diputuskan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I harus
di lanjutkan dengan siklus II.
3. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan kegiatan tindakan siklus II terdiri dari 4 tahap yaitu perencaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun tahap-tahap tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah
mempersiapkan LKS, lembar observasi untuk peneliti dan siswa, dan mempersiapkan
soal tes siklus II.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 13 November 2018 mulai dari pukul
09.05 WIB sampai dengan 09.55 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu,
tanggal 14 November 2018 mulai dari pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 11.30
WIB. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 15 November 2018
1) Pertemuan Ke-1
Pertemuan ini dilaksanakan pada hari selasa, 13 November 2018 dimulai dari
pukul 09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Peneliti bertindak sebagai guru
yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sedangkan guru mata
pelajaran matematika kelas VIII.G dan teman sejawat bertindak sebagai pengamat.
Kedua pengamat tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu mengamati kegiatan yang
dilakukan peneliti dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan materi fungsi atau pemetaan. Berdasarkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan sebelumnya, proses pembelajaran dibagi
dalam tiga tahap kegitan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka
seperti mengucap salam, mengabsen siswa, memberikan motivasi dengan menjelaskan
model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) serta memberitahukan tentang pentingnya materi fungsi atau pemetaan dalam kehidupan
sehari-hari, memberikan apersepsi mengulang kembali pelajaran yang berkaiatan
dengan fungsi atau pemetaan, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegitan inti, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dalam pertemuan ini peneliti hanya bisa melaksanakan sampai memberikan soal kuis. selanjutnya peneliti menyampaikan materi pelajaran
tentang konsep relasi dan menyatakan relasi serta memberikan contoh. Kemudian peneliti menanyakan “apakah ada kesulitan dalam memahami materi” dan siswa
awal siswa dan memerintahkan untuk mengerjakan dengan sendiri-sendiri serta
memberitahukan setelah selesai menjawab dikumpulkan kepeneliti.
Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan materi yang dipelajari, kemudian menyampaikan materi pada pertemuan
selanjutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan Ke-2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 14 November 2018
mulai dari pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran
dibagi dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan,
peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan salam dan
mengabsen siswa.
Pada tahap kedua yaitu inti, peneliti membagikan hasil kuis kemampuan awal
siswa yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peneliti
meminta siswa untuk duduk dengan kelompoknya masing-masing serta peneliti
menyampaikan kembali bahwa kelompok yang aktif akan mendapatkan penghargaan,
seperti pertemuan sebelumnya peneliti mendapatkan respon yang baik dan semangat
siswa untuk belajar.
Selanjutnya peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok yang
berkaitan dengan konsep fungsi atau pemetaan dan menyatakan fungsi serta peneliti
memerintahkan siswa untuk mengerjakan kegiatan 1 dan dilanjutkan dengan kegiatan
2 dan dilanjutkan lagi dengan kegiatan 3. Kemudian peneliti berkeliling untuk
mengerjakan LKS terlihat dari setiap kelompok siswa mulai terbiasa belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division
(STAD) sehingga setiap anggota kelompok menjalin interaksi yang positif dalam
mengerjakan LKS. Setelah siswa mengerjakan LKS peneliti meminta salah satu
kelompok untuk memprensentasikan hasil diskusinya kedepan kelas dan peneliti
meminta kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang
memprentasikan hasil diskusi kelompoknya. kemudian peneliti meluruskan jawaban
dari kelompok yang maju, selanjutnya peneliti meminta siswa kembali ke tempat
duduknya masing-masing dan peneliti membagikan latihan soal kepada siswa. Setelah
siswa menjawab, peneliti dan siswa membahas latihan soal setelah membahas latihan
soal peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif.
Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dari pelejaran yang dipelajari, kemudian memberitahukan untuk pertemuan
berikutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
3) Pertemuan Ke-3
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 15 November 2018
dimulai dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB. Berdasakan rencana
pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga
tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan, waktu terpakai
untuk melakukan kegiatan rutin setiap hari kamisnya yaitu sebelum mulai pelajaran
seluruh siswa membaca surat yasin dan peneliti juga mengikuti kegiatan tersebut.
Kemudian peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan
Pada kegiatan inti, pemberian tes yang telah direncanakan dengan alokasi
waktu 50 menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa
memahami materi fungsi atau pemetaan yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Tes ini diikuti 31 siswa kelas VIII.G dan pada saat pelaksanaan tes siswa
dilarang bekerja sama. Setelah selesai mengerjakan soal tes tersebut, siswa diminta
untuk mengumpulkan lembar jawaban. Kemudian peneliti memberikan kesempatan
untuk siswa bertanya tentang materi fungsi atau pemetaan dan mengenai soal-soal tes
yang telah mereka kerjakan. Pada kegiatan penutup, peneliti mangakhiri pertemuan
dengan mengucapkan salam.
Selanjutnya peneliti, bersama pengamat memeriksa hasil tes tersebut. Setelah
dikoreksi, maka jumlah persentase siswa yang memperoleh ketuntasan adalah 70,97%,
hasil tes tersebut menunjukan bahwa terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal tes yang diberikan pada siklus II.
c. Tahap Pengamatan
Proses pembelajaran dan tes dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Dalam
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), pada setiap kelompok mulai terbiasa sehingga suasana belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya karena mereka dapat berinteraksi dengan
teman sekelompoknya. Adapun hasil observasi dari kedua pengamat dapat diuraikan
1) Hasil Observasi Pengamat Kegiatan Penelii Siklus II
Hasil lembar observasi terhadap kegiatan peneliti, deskriptor yang muncul
menurut kedua pengamat selama pelaksanaan penelitian pada tindakan siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 4 Hasil Observasi Terhadap kegiatan Peneliti Siklus II
Tahap Indikator Deskriptor Pengamat I Pengamat II
Skor Catatan Skor Catatan
Awal 1. Melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka
a. Mengucapkan salam b. Mengabsen kehadiran
siswa.
a. Memberikan apersepsi b. Menyampaikan manfaat
dan tujuan memperlajari materi
a. Menjelaskan materi pembelajaran yaitu relasi b. Membuka pertanyaan
d. Membagi siswa ke dalam kelompok yang aktif e. Memberikan lembar kerja siswa yang sesuai dengan materi relasi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
f. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan
a. Memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas b. Memberikan kesempatan
pada siswa untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas c. Membahas kembali lembar kerja siswa yang belum dipahami dan dijawab siswa
d. Memberikan masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa e. Memberikan
penghargaan pada kelompok yang aktif
4 a,b,c,d,e 4 a,b,c,d,e
Akhir 6. Melakukan kegiatan rutin diakhir tatap muka
a. Membimbing siswa
pembelajaran yang baru saja dipelajari.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada penjelasan yang belum dimengerti c. Menyampaikan topik
pembelajaran yang akan dipelajari pada
Sumber: Lembar observasi terhadap kegiatan peneliti siklus II (Terlampir)
Berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat pada tabel jumlah deskriptor
yang diperoleh yaitu pada pengamat I yang muncul berjumlah 17 dan pada pengamat
II deskriptor yang muncul berjumlah 17 dengan jumlah seluruh 18 deskriptor. Ada
beberpa deskriptor yang belum muncul yaitu pada indikator 6 (c) menyampaikan topik
pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Sehingga, persentase
proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti yaitu 94,44% termasuk dalam kategori
sangat baik pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.
2) Hasil Observasi Pengamat Terhadap Kegiatan Siswa Siklus II
Adapun hasil lembar observasi kegiatan siswa menurut kedua pengamat
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 5 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Siklus II
Tahap Indikator Deskriptor Pengamat I Pengamat II
Skor Catatan Skor Catatan
Awal 7. Melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka
c. Menjawab salam d. Menyebutkan siswa yang
tidak hadir
8. Memotivasi siswa c. Mendengarkan
d. Mendengarkan dan memperhatikan motivasi
g. Siswa memperhatikan guru pada saat memberikan penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi yang akan dipelajari yaitu relasi
h. Siswa mengajukan pertanyaan atau pendapat yang sesuai dengan topik i. Siswa mengerjakan soal
yang diberikan guru 5. Siswa menerima soal 6. Siswa mengerjakan j. Siswa mendengarkan
pembagian kelompok oleh guru:
4. Mendengarkan pembagian kelompok 5. Siswa duduk bersama
kelompoknya masing-masing 6. Siswa mendengarkan
pemberitahuan bahwa kelompok yang aktif akan dapat penghargaan dari guru
k. Siswa bekerja sama
e. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. f. Kelompok lain
menanggapi hasil diskusinya kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
g. Siswa mengungkapkan materi yang tidak dapat dijawab dalam lembar kerja siswa.
h. Siswa memperhatikan guru dalam masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa.
i. Siswa menerima penghargaan yang diberikan guru
4 e,f,g,h 4 e,f,g,h
Akhir 12. Melakukan kegiatan rutin di akhir tatap muka
e. Siswa dibimbing oleh
guru untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran yang baru saja dipelajari.
f. Siswa bertanya tentang materi yang masih belum dimengerti
g. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat pada tabel jumlah deskriptor
yang diperoleh yaitu pada pengamat I deskriptor yang muncul berjumlah 15 sedangkan
pada pengamt II deskriptor yang muncul berjumlah 15 dengan jumlah seluruh 18
deskriptor. Ada beberapa deskriptor yang belum muncul yaitu pada indkator 9 (d) siswa
mengetahui manfaat dan tujuan mempelajari materi. Pada indikator 12 (g) siswa
memperhatikan guru saat menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya. Sehingga, persentase rata-rata proses pembelajaran yang
dilaksanakan peneliti yaitu 83,33% termasuk dalam kategori baik pada saat
pelaksanaan proses pembelajaran.
Sehingga berdasarkan hasil annlisis dan observasi kegiatan peneliti dan siswa
proses pembelajaran materi fungsi atau pemetaan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD). Sudah sesuai dengan yang direncanakan dan lebih baik dari pembelajaran sebelumnya.
3) Hasil Tes Siklus II
Tes siklus II diikuti oleh 31 siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III.
Dari hasil tes siklus ini, diperoleh 22 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 (sesuai
KKM) sebesar 70,96% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan.
Tabel 4. 6 Hasil Tes Siklus II
Nilai Jumlah Persentase Ketuntasan
≥ 75 22 70,7% Tuntas
< 75 9 29,3% Belum Tuntas
Jumlah 31 100%
d. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan tindakan dan hasil
pemahaman siswa. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan dua orang pengamat proses
pembelajaran serta hasil tes siklus II dapat dirincikan sebagai berikut.
1) Proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II berlangsung sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan. Hampir semua deskriptor terpenuhi pada
pelaksanaan siklus II. Hal tersebut ditunjukan dari hasil observasi kegiatan peneliti
dalam proses pembelajaran yang mencapai kriteria keberhasilan 94,44% dengan
kategori sangat baik, dan hasil observasi kegiatan siswa pada proses pembelajaran
mencapai kriteria keberhasilan 88,88% dengan kategori baik. Akan tetapi,
peningkatan proses pembelajaran tersebut belum berdampak pada hasil belajar
siswa karena hasil tes akhir pembelajaran pada siklus II belum mencapai kriteria
ketuntasan yang telah direncanakan.
2) Hasil tes akhir pembelajaran pada siklus II diperoleh bahwa persentase nilai
ketuntasan siswa sebesar 70,96% berarti kriteria ketuntasan dibawah 75% dan
tingkat pemahaman siswa masih kurang.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh
bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II belum mencapai kriteria keberhasilan
yang telah direncanakan sehingga pelaksanaan proses pembelajaran dengan materi
4. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III a. Tahap Perencaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah
mempersiapkan silabus, membuat RPP, mempersiapkan LKS, lembar observasi untuk
peneliti dan siswa, mempersiapkan soal tes siklus III serta mempersiapkan lembar
angket respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe stundet teams achievement division (STAD).
b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan siklus III dilakukan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 20 November 2018 mulai dari pukul
09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
rabu, tanggal 21 November 2018 ,mulai dari pukul 10.10 WIB sampai pukul 11.30
WIB. Selanjutnya pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada hari kamis, 22 November
2018 pemberian soal tes yang dimulai dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB.
1) Pertemuan Ke-1
Pertemuan ini dilaksanakan pada hari selasa, 20 November 2018 dimulai dari
pukul 09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Peneliti bertindak sebagai guru
yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sedangkan guru mata
pelajaran matematika kelas VIII.G dan teman sejawat bertindak sebagai pengamat.
Kedua pengamat tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu mengamati kegiatan yang
dilakukan peneliti dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran
Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan sebelumnya, proses pembelajaran dibagi
dalam tiga tahap kegitan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka
seperti mengucap salam, mengabsen siswa, memberikan motivasi dengan menjelaskan
model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) serta memberitahukan tentang pentingnya materi notasi fungsi, memberikan apersepsi
mengulang kembali pelajaran sebelumnya, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti, peneliti melaksanakan kegitan belajar mengajar dengan
menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dalam pertemuan ini peneliti hanya bisa melaksanakan sampai memberikan soal kuis. Selanjutnya peneliti menyampaikan materi pelajaran
tentang notasi fungsi serta memberikan contoh. Selanjutnya peneliti menanyakan “apakah ada kesulitan dalam memahami materi” ternyata masih banyak yang belum
mengerti cara merumuskan rumus fungsi, kemudian peneliti menjelaskan kembali cara
merumuskan rumus fungsi. Selanjutnya peneliti memberikan soal kuis untuk melihat
kemampuan awal siswa dan memerintahkan untuk mengerjakan dengan sendiri-sendiri
serta memberitahukan setelah selesai menjawab dikumpulkan kepeneliti.
Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan materi yang dipelajari, kemudian menyampaikan materi pada pertemuan
selanjutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan Ke-2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 21 November 2018
pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi
dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan,
peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan salam dan
mengabsen siswa.
Pada tahap kedua yaitu inti, peneliti membagikan hasil kuis kemampuan awal
siswa yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelumnya. selanjutnya peneliti
meminta siswa untuk duduk dengan kelompoknya masing-masing serta peneliti
menyampaikan bahwa kelompok yang aktif akan mendapatkan perhargaan.
Selanjutnya peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok serta peneliti
memerintahkan siswa untuk mengerjakan kegiatan 1 merumuskan dan menghitung
nilai suatu fungsi, kemudian peneliti berkeliling untuk mengamati dan menjadi
fasilitator siswa dalam mengerjakan LKS. Setelah siswa mengerjakan LKS peneliti
meminta salah satu kelompok untuk memprensentasikan hasil LKSnya kedepan kelas
dan peneliti memintah kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang
memprentasikan hasil diskusi kelompoknya. kemudian peneliti meluruskan jawaban
dari kelompok yang maju, selanjutnya peneliti meminta siswa kembali ke tempat
duduknya masing-masing dan peneliti membagikan latihan soal kepada siswa. Setelah
siswa menjawab, peneliti dan siswa membahas latihan soal setelah membahas latihan
soal peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif.
Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dari pelejaran yang dipelajari, kemudian memberitahukan untuk pertemuan
berikutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 22 November 2018 dimulai
dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB. Berdasakan rencana pembelajaran
yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu
pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegitan
rutin sekolah yaitu membaca surat yasin, kemudian diawal tatap muka seperti biasa
mengucapkan salam dan mengabsen siswa.
Pada kegiatan inti, pemberian tes dan angket respon siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) yang telah direncanakan dengan alokasi waktu 50 menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana siswa memahami materi notasi fungsi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya. Tes ini diikuti 31 siswa kelas VIII.G dan saat pelaksanaan tes
siswa dilarang bekerja sama. Setelah selesai mengerjakan soal tes tersebut, siswa
diminta untuk mengumpulkan lembar jawaban dan angket respon siswa. Kemudian
peneliti memberikan kesempatan untuk siswa bertanya tentang materi notasi fungsi dan
mengenai soal-soal tes yang telah mereka kerjakan. Pada kegiatan penutup, peneliti
mangakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan, hasil pengamatan meliputi kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti dan siswa. Adapun hasil observasi dari kedua pengamat dapat diuraikan