• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI MELALUI BELAJAR KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS VIII.G SMP NEGERI 1 BANYUASIN III -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI MELALUI BELAJAR KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS VIII.G SMP NEGERI 1 BANYUASIN III -"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar Matematika

1. Pengertian Belajar Matematika

Menurut Susanto (2013, hal. 4), “belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman, atau pengetahuan, baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam

bertindak”.

Menurut Djamarah (2011, hal. 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa

raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan

psikomotor.

Menurut Prastowo (2013, hal. 54), “Belajar adalah suatu proses tidak terlihat

yang dilakukan dalam mental seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar,

sehingga menimbulkan perubahan perilaku, baik perubahan pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor yang bersifat positif”

Menurut karso (2003, hal. 40), matematika merupakan suatu ilmu yang

berhubungan dengan penelahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak

hubungannya untuk dapat memahami struktur serta hubungan-hubungannya

(2)

Menurut Suriasumantri (2009, hal. 190), Matematika adalah bahasa yang

melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat simpulkan bahwa belajar matematika

adalah serangkaian kegiatan yang mampu berpikir logis untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku, konsep-konsep, pemahaman yang melambangkan serangkian

makna, atau pengetahuan baru sebagai hasil dari interaksi dalam lingkungan dan

memenuhi kebutuhan hidupnya yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan

psikomotor.

B. Hasil Belajar Matematika

Menurut Dimyati & Mudjiono (2009, hal. 3), “Hasil belajar merupakan

hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar”.

Menurut Yusuf (2015, hal. 181), “hasil belajar merupakan wujud pencapaian

peserta didik; sekaligus merupakan lambang keberhasilan pendidik dalam membelajarkan peserta didik”.

Menurut Sanjaya (2010, hal. 13), “hasil belajar berkaitan dengan pencapaian

dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan.

Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrument

yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mecapai tujuan pembelajaran”.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

(3)

direncanakan. Hasil belajar diperoleh dari tindak akhir dengan proses evaluasi hasil

belajar.

C. Model Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

1. Pengertian Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD)

Menurut Slavin, (2005, hal. 143) merupakan salah satu model pembelajaran

yang paling sederhana, dan merupakan model yang baik untuk pemulaan bagi guru

yang baru menggunakan model kooperatif. Menurut Shoimin (2014, hal. 185)

merupakan pendekatan pembelajaran yang paling sederhana.

2. Langkah-Langkah Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Menurut Shoimin (2014, hal. 186) langkah-langkah model student teams achievement division (STAD)

a. Guru menyampaikan materi relasi dan fungsi kepada siswa sesuai kompetensi

dasar yang akan dicapai.

b. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan

diperoleh nilai awal kemampuan siswa.

c. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota,

dimana anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda

(4)

d. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang relasi dan

fungsi, mendiskusikannya secara bersama-sama, saling membantu antara anggota

lain serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru.

e. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu.

f. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan

memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.

g. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai

peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya

3. Kelebihan dan Kekurangan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

a. Kelebihan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD)

1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjujung tinggi

norma-norma kelompok

2. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.

3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan

kelompok.

4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam

berpendapat.

5. Meningkatkan kecakapan individu.

6. Menigkatkan kecakapan kelompok.

(5)

8. Tidak memiliki rasa dendam.

b. Kekurangan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD)

1. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.

2. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota

yang pandai lebih dominan.

3. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target

kurikulum.

4. Membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga pada umumnya guru tidak mau

menggunakan pembelajaran kooperatif.

5. Membutuhkan kemampuan khusus sehingga tidak semua guru dapat melakukan

pembelajaran kooperatif.

6. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.

D. Uraian Materi A. Relasi

Relasi adalah hubungan antara dua elemen himpunan. Hubungan ini bersifat

abstrak, dan tidak perlu memiliki arti, baik secara konkret maupun secara matematis.

1. Definisi

Relasi antara dua himpunan A dan B adalah suatu aturan yang memasangkan

anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.

(6)

a. Relasi dapat terbentuk apabila terbentuk dua himpunan/kelompok yang memiliki

anggota yang akan dipasangkan satu dengan yang lain.

b. Relasi dapat terbentuk apabila ada aturan yang mengaitkan antara anggota

himpunan yang satu dengan anggota himpunan yang lain.

c. Relasi merupakan sub himpunan (subset) dari produk kartesius, ditulis

(𝑅 ⊂ 𝐴 × 𝐵).

2. Istilah

a. Domain (daerah asal) daerah asal atau biasa disebut domain suatu relasi adalah

himpunan tidak kosong di mana sebuah relasi didefinisikan.

b. Kodomain (daerah kawan) daerah kawan atau biasa disebut kodomain suatu relasi

adalah himpunan tidak kosong di mana anggota domain memiliki pasangan sesuai

relasi yang didefinisikan.

c. Range (daerah hasil), 𝑅 ⊆ 𝐷 daerah hasil atau biasa disebut range suatu relasi adalah sebuah himpunan bagian dari daerah kawan (kodomain) yang anggotanya adalah

pasangan anggota domain yang memenuhi relasi yang didefisinikan.

Contoh:

(7)

Maka:

1) Domain

= Himpunan kelompok siswa

= {udin, joko, dayu, siti, beni, tono}

2) Kodomain

= Himpunan kelompok pertandingan

= {T.lapangan,bola voli, bola kaki, badminton, tenis meja, catur}

3) Range

= {T.Lapangan, bola voli, badminton, tenis meja, catur}

3. Penyajian Relasi

a. Diagram panah

Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dinyatakan dengan panah-panah

yang memasangkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B. Karena

pengambarannya menggunakan bentuk (arrow), maka disebut dengan diagram panah.

(8)

b. Himpunan pasangan berurutan

Sebuah relasi juga dapat dinyatakan dengan menggunakan pasangan beruturan.

Artinya, kita memasangkan himpunan A dengan himpunan B secara berurutan.

Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dapat dinyatakan sebagai

pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y ∈ B. Contoh:

{(udin, tenis lapangan), (udin, bola voli), (joko, badminton), (dayu, catur), (siti, bola

voli), (beni, tenis meja), (tono, tenis meja)}.

c. Diagram kartesius relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan ke dalam pasangan

berurutan yang kemudian dituangkan dalam dot (titik-titik) dalam diagram

kartesius.

4. Banyak Relasi

Banyak relasi yang dapat dibentuk oleh himpunan A dan B adalah n(ARB) =

2𝑛(𝐴)𝑛(𝐵)− 1

Di mana:

a. n(ARB) = banyak relasi yang dapat dibuat dari ke B, atau sebaliknya.

(9)

b. n(A) = banyak anggota himpunan A

c. n(B) = banyak anggota himpunan B

5. Bentuk Khusus

a. Sebuah relasi sering dinyatakan dalam bentuk persamaan dalam bentuk persamaan

dalam variabel x dan y, sebagai contoh: y = x + 1.

Nilai x merupakan domain dan nilai y merupakan daerah hasil relasi. Jika domai x dibatasi oleh 0 ˂ x ≤ 6

b. Tidak semua relasi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan. Perhatikan gambar

berikut!Berdasarkan gambar

(i) Seluruh titik pada x ˃ 0 dan y ˃ 0 merupakan contoh relasi.

(ii) Kesepuluh titik merupakan relasi.

C. Fungsi 1. pengertian

a. Definisi

Misalkan A dan B himpunan. Fungsi f dari A ke B adalah suatu aturan pasti

pengatian yang memasangkan tiap anggota himpunan A (Domain) dengan tepat

satu anggota himpuann B (Kodomain)

(10)

b. Notasi

Secara simbolik ditulis menjadi

f : A → B

diabaca : fungsi f memetakan tiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota

himpunan B

jika f memetakan suatu elemen x ϵ A ke suatu y ϵ B dikatakan bahwa y adalah peta

x oleh fungsi f dan peta ini dinyatakan dengan notasi f(x) dan x disebut prapeta y

dan x disebut sebagai daerah hasil (Range), dengan demikian dapat ditulis menjadi

f : x → y

dibaca fungsi f memetakan x ke y, sedemikian hingga y = f(x)

c. Syarat sebuah relasi A ke A menjadi fungsi sebagai berikut

1) Semua anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.

2) Semua anggota himpunan A memiliki pasangan tunggal dengan anggota

himpinan B.

2. Banyak Fungsi

Banyak fungsi yang dapat dibentuk dari A ke B adalah n(f →B) = n(B)n(A)

a. n(f: A → B) = banyak fungsi yang dapat dibuat dari A ke B

b. n(A) = banyak anggota himunan A

(11)

3. Nilai Fungsi

Nilai fungsiuntuk setiap nilai x yang diberikan dihitung dengan cara

mensubtitusikan nilai x pada fungsi tersebut.

4. Grafik Fungsi

Gambar grafik suatu fungsi dalam koordinat kartesius dapat diperoleh dengan

langkah-langkah berikut.

a) Menentukan pasangan berurutan fungsi tersebut.

b) Menggambarkan pasangan berurutan sebagai titik dalam koordinat kartesius

E. Skenario Belajar Koorperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) Materi Relasi dan Fungsi 1. Kompetisi Dasar

1.3. memahami relasi dan fungsi

2. Pertemuan 1: relasi

3 jam pelajaran (3 x 40 menit)

3. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat

a. Menjelaskan pengertian relasi dengan menggunakan kata-kata sendiri

dan memberikan contohnya

b. Menyatakan relasi dalam bentuk diagram panah, diagram kartesius dan

himpunan pasangan berurutan.

c. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi

(12)

a. Disediakan oleh sekolah

- Papan tulis

b. Disediakan oleh peneliti: - Materi pelajaran (relasi)

- LKS

- Spidol

c. Disediakan oleh siswa

- Alat tulis

Tabel 2.1 Skenario belajar Student Teams Achievement Division (STAD)

Materi Relasi dan Fungsi

Langkah-langkah model Student Teams Achievement Division

Peneliti menyampaikan materi tentang relasi dan siswa diberikan contoh relasi berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Misal 1. Domain (himpunan kelompok siswa : udin, joko, dayu, siti, beni, tono) 2. Kodomain (himpunan kelompok pertandingan : tenis lapangan, bola voli, bola kaki, badminton, tenis meja, catur) 3. Range (tenis lapangan, bola voli, badminton, tenis meja, catur) Menyatakan relasi dengan 3 cara seperti berikut: a. Diagram panah

(13)

contoh :

b. Himpunan pasangan berurutan

Artinya : kita memasangkan himpunan A dengan himpinan B secara berurutan. Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y ∈ B. Contoh :

{(udin, tenis lapangan), (udin, bola voli), (joko, badminton), (dayu, catur), (siti, bola voli), (beni, tenis meja), (tono, tenis meja)}.

c. Diagram cartesius

relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan ke dalam pasangan berurutan yang kemudian dituangkan dalam dot (titik-titik) dalam diagram kartesius.

Kemudian peneliti membuka pertanyaan tentang materi yang di pelajari bila ada kesulitan.

“Dengan harapan peneliti siswa paham dengan penjelasan yang telah di sampaikan”

Setelah peneliti membuka pertanyaan peneliti memberikan soal untuk menguji kemampuan awal siswa yang dibagikan peneliti berupa lembaran soal yang dikerjakan secara individu dan peneliti meminta siswa mengerjakan

Diketahui himpunan A={1,2,3,4,5,6} dan B={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12} dan relasi dari A ke B

adalah relasi “setengah dari”. Nyatakan relasi tersebut

(14)

c. himpunan pasangan berurutan

setelah siswa mengerjakan dikumpulkan dan peneliti bersama siswa membahas soal

Peneliti membentuk

Setelah menguji kemampuan siswa peneliti melakukan pembentukan kelompok yang sesuai dengan kemampuan yang dieproleh siswa dalam tes awal kemampuan siswa dan peneliti telah membentuk siswa menjadi 6 kelompok atau setiap kelompok masing-masing beranggota 4-5 orang secara heterogen.

Sebelum peneliti, membagikan LKS peneliti meminta kepada siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan peneliti memberitahukan bahwa kelompok yang aktif dalam bekerjasama akan mendapatkan penghargaan dari peneliti.

Guru memberikan

kemudian peneliti membagikan LKS 1 dan memerintahkan siswa mengerjakan LKS 1 berkaitan dengan konsep relasi pada kegitan 1 dan menyatakan relasi pada kegiatan 2. Kegiatan 1

a. Peneliti memimbing siswa menemukan konsep relasi. Setelah siswa menemukan konsep relasi, siswa melanjutkan mengerjakan LKS

b. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa tentang konsep relasi

c. Peneliti meminta siswa membuat kesimpulan mengenai konsep relasi.

Kegitan 2

a. Peneliti menuntun siswa menemukan konsep relasi. Setelah siswa menemukan konsep relasi, siswa melanjutkan mengerjakan LKS

b. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa tentang cara penyajian relasi

c. Mengenai penyajian relasi. Pada akhir masing-masing kegiatan siswa diminta untuk menyatakan ulang konsep relasi dan menyajikan relasi

Kemudian peneliti berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan bantuan dalam masalah yang dikemukakan dalam LKS 1

Peneliti menunjuk salah satu kelompok untuk mengerjakan soal di depan kelas dari LKS 1 yang sudah didiskusikan dalam kelompoknya dan kelompok lain diminta untuk menanggapi. kemudian peneliti meluruskan jawaban. Setelah berdiskusi peneliti meminta siswa untuk kembali ketempat duduknya masing-masing

Peneliti memberikan soal kuis dan menjelaskan petunjuk soal kuis.

Kemudian peneliti memberikan soal berupa lembaran yang dikerjakan secara individu dan peneliti meminta siswa untuk menjawab soal dan dikumpulkan

(15)

A B

a. Nyatakan relasi yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B.

b. Nyatakan relasi dari himpunan A ke himpunan B dalam bentuk diagram cartesius

Setelah siswa dikumpulkan peneliti bersama siswa membahas soal kuis.

Peneliti

membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

Setelah membahas soal peneliti mengajak siswa untuk membuat kesimpulan secara keseluruhan bahwa relasi yaitu:

relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.

Peneliti memberikan pehargaan kepada tim yang memiliki keaktifan

Kemudian peneliti memberikan kepada kelompok siswa yang memiliki keaktifan bersama kelompoknya menerima penghargaan dari peneliti atas prestasi yang dicapai kelompoknya.

(16)

21

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian tindakan termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang

dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif (Kusumah & Dwitagama, 2012, hal. 9).

Menurut Rochiati (Kunandar, 2008, hal. 46), penelitian tindakan kelas termasuk

penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, di

mana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata.

Menurut Arikunto (2014, hal. 27), penelitian kualitatif biasa dilawankan

dengan penelitian kuantitatif dengan alasan bahwa dalam kegiatan ini peneliti tidak

menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran

dalam hasilnya. Namun demikian tidak berarti bahwa penelitian kualitatif ini sama

sekali tidak diperbolehkan menggunakan angka.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action Research),

karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk memperbaiki

berbagai persoalan nyata dan praktis dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan

peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian mulai dari awal sampai akhir

(17)

Menurut arikunto, suhardjono, & supardi, (hal. 2-3), ada tiga kata yang

membentuk pegertian penelitian tindakan kelas yaitu:

a. Penelitian

Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan

cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

b. Tindakan

Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

c. Kelas

Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang

sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan pengertian dari ketiga kata

tersebut, maka dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja di

munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

B. Kehadiran Peneliti

Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian yang telah diuraikan

sebelumnya maka kehadiran peneliti di lapangan sangat diperlukan. Peneliti sebagai

instrument utama dan bertindak sebagai pengamat bertugas mengamati seluruh ativitas

(18)

Sebagai pemberi tindakan penelitian, peran peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai pelaku penelitian. Peneliti bekerjasama dengan guru matematika kelas

VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III sebagai kolabolator yaitu bekerja dalam hal

membuat rancangan pembelajaran, menyampaikan bahan ajar selama kegiatan

pembelajaran berlangsung, melakukan refleksi, mengumpulkan data, menganalisis

data dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III,

penelitian ini dilakukan pada kelas VIII.G semester ganjil tahun 2018/2019.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Guru kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III

2. Siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III tahun ajaran 2018/2019

E. Prosedur dan Pengumpulan Data

Prosedur dan pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan peneliti dan aktivitas siswa di

dalam kelas selama kegiatan pembelajaran.

2. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada materi relasi dan

fungsi. Tes yang akan diberikan pada penelitian ini berupa tes esai dan akan

(19)

3. Angket diberikan dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa selama

pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dalam materi relasi dan fungsi.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini diperoleh secara kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif adalah data yang diperoleh melalui observasi dengan dengan

menggunakan lembar observasi, sedangkan data kuantitatif di peroleh dari hasil tes

peserta didik. Data yang terkumpul di analisis dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Mereduksi data

Proses mereduksi data mencakup seleksi, menetapkan fokus,

menyederhanakan data yang diperoleh dari awal pengumpulan data hingga penyusunan

laporan penelitian. Data yang dimaksud meliputi hasil pelaksanaan pembelajaran pada

materi fungsi dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) melalui hasil tes dan hasil observasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi

dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil

mereduksi, sehingga memungkinkan peneliti untuk dapat menarik kesimpulan dan

tindakan selanjutnya.

(20)

Proses penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah memberikan kesimpulan

terhadap hasil penafsiran dan evaluasi.kegiatan ini mencakup pencarian makna data

serta memberikan penjelasan. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi yang bertujuan

untuk menguji kebenaran dan kecocokan dari makna-makna yang muncul dari data

yang telah dikumpulkan.

G. Tahap-tahap Penelitian

Menurut Arikunto (2014, hal. 138-140), pada penelitian ini ada 4 tahap

kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan

refleksi.

Tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup

tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan tindakan.

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi:

a. Melakukan pertemuan awal dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1

Banyuasin III untuk membahas rencana penelitian yang akan dilaksanakan.

b. Menentukan sumber data.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa,

lembar observasi untuk peneliti dan siswa dan lembar angket.

d. Menyusun kegiatan pembelajaran dan soal-soal evaluasi untuk setiap siklus

(21)

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan disesuaikan dengan rencana

yang telah disusun, yaitu menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model

Student Teams Achievement Division (STAD)dalam materi relasi dan fungsi

3. Tahap Pengamatan atau Observasi

Pengamatan dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Proses pengamatan

dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika dan teman sejawat. Objek yang diamati

oleh kedua pengamat adalah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar

dan aktivitas belajar siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi meliputi kegiatan untuk memahami dan menjelaskan

Penyimpulan data. Peneliti bersama pengamat (guru kelas dan teman sejawat)

membahas hasil tindakan dengan tujuan untuk menemukan kelemahan-kelemahan

yang terjadi pada siklus yang telah dilakukan dan sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan siklus sudah mencapai kriteria atau belum.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart , secara garis besar alur pelaksanaan

(22)

H. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini difokuskan pada hasil observasi yang

dilakukan, mengenai materi relasi dan fungsi dengan menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD) untuk menjamin keabsahan data terletak pada ketentuan pengamat. Ketentuan pengamat dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama proses penelitian.

Pengecekan dalam penelitian ini adalah mendiskusikan proses dan hasil

penelitian antara hasil pengamatan guru bidang studi matematika (pengamat I) dengan

pengamatan teman sejawat (pengamat II) yang telah melakukan penelitian kualitatif.

Perencanaan

Pelaksanaan

PePengamatan n

Refleksi Siklus

?

/

(Arikunto, 2014, hal. 137)

(23)

I. Indikator Keberhasilan Siklus

Indikator dalam penelitian ini adalah keberhasilan dari apa yang ingin

ditingkatkan yaitu hasil belajar siswa. Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Banyuasin III dalam pembelajaran matematika pada materi

(24)

29

BAB IV

PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Paparan Data Pra Tindakan

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan observasi di SMP

Negeri 1 Banyuasin III. Dalam mengobservasi peneliti menemui langsung dengan guru

mata pelajaran matematika kelas VIII guna membahas masalah yang ada didalam kelas

selama proses pembelajaran. Setelah itu peneliti mencari penyebab terjadinya masalah

tersebut. Dari masalah dan penyebab yang ada peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di SMP Negeri 1 Banyuasin III dikelas VIII.G karena diantara kelas yang

lain kelas VIII.G yang mempunyai nilai persentase dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

Sebelum melaksanakan penelitian peneliti mengurus surat izin penelitian dari

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang.

Setelah itu, peneliti ke Dinas Pendidikan Pangkalan Balai. Selanjutnya setelah peneliti

mendapatkan surat izin dari Dinas Pendidikan, kemudian peneliti melanjutkan

kesekolah SMP Negeri 1 Banyuasin III guna untuk menemui Wakil Kepala Sekolah

bidang kurikulum dengan tujuan untuk menyerahkan surat izin dari Dinas Pendidikan.

Setelah itu, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum menyerahkan peneliti untuk

berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII.G guna untuk mengatur

(25)

Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII.G SMP

Negeri 1 Banyuasin III dari 8 kelas yang ada di SMP tersebut. Waktu pelaksanaan

penelitian yaitu hari dan jam mata pelajaran matematika. Waktu pelaksanaan tersebut

dilakukan agar tidak mengganggu mata pelajaran lain yang telah diatur dari pihak

sekolah. Peneliti meminta guru mata pelajaran matematika untuk menjadi pengamat

dalam proses pelakasanaan tindakan, sedangkan peneliti bertindak sebagai guru atau

pelaksana tindakan.

Selama pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dan juga

pelaksana tindakan selama proses pembelajaran dengan berpedoman pada RPP yang

telah dipersiapkan sebelum pelaksaan penelitian berlangsung. Peneliti juga lebih awal

memberikan lembar observasi kegiatan peneliti dan lembar observasi kegiatan siswa

serta lembar angket siswa agar guru yang bersangkutan dapat memahami tugasnya

dengan baik sebagai pengamat, sehingga dapat melaksanakan pengamatan sesuai

dengan apa yang diharapkan.

2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah

mempersiapkan silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

mempersiapkan LKS, lembar obsevasi untuk peneliti dan siswa, memperisapkan soal

(26)

b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan siklus I dilakukan tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 06 November 2018 mulai dari pukul 09.05 WIB

sampai dengan pukul 09.55 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, 07

November 2018 mulai pukul 10.15 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Pertemuan ketiga

dilaksanakan pada hari kamis tanggal 08 november 2018 mulai dari pukul 07.15 WIB

sampai dengan pukul 08.35 WIB.

1) Pertemuan Ke-1

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari selasa, 06 November 2018 dimulai dari

pukul 09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Peneliti bertindak sebagai guru

yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sedangkan guru mata

pelajaran matematika kelas VIII.G dan teman sejawat bertindak sebagai pengamat.

Kedua pengamat tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu mengamati kegiatan yang

dilakukan peneliti dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dengan materi relasi. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran

yang telah dipersiapkan sebelumnya, proses pembelajaran dibagi dalam tiga tahap

kegitan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka

seperti mengucap salam, mengabsen siswa, memberikan motivasi dengan menjelaskan

model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) serta memberitahukan tentang pentingnya materi relasi dalam kehidupan sehari-hari,

memberikan apersepsi mengulang kembali pelajaran yang berkaitan dengan relasi dan

(27)

Pada kegitan inti, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dalam pertemuan ini peneliti hanya bisa melaksanakan sampai memberikan soal kuis. selanjutnya peneliti menyampaikan materi pelajaran

tentang konsep relasi dan menyatakan relasi serta memberikan contoh. Selanjutnya peneliti menanyakan “apakah ada kesulitan dalam memahami materi” ternyata ada

salah satu siswa yang bertanya dan peneliti mengulas kembali materi yang dijelaskan.

selanjutnya memberikan soal kuis untuk melihat kemampuan awal siswa dan

memerintahkan untuk mengerjakan dengan sendiri-sendiri serta memberitahukan

setelah selesai menjawab dikumpulkan kepeneliti.

Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan materi yang dipelajari, kemudian menyampaikan materi pada pertemuan

selanjutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Ke-2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 07 November 2018

mulai dari pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi

dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan,

peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan salam dan

mengabsen siswa.

Pada tahap kedua yaitu inti, peneliti membagikan hasil kuis kemampuan awal

siswa yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peneliti

(28)

kelompok terdiri dari lima siswa karena jumlah siswa kelas VIII.G ada 31 siswa maka

ada salah satu kelompok yang anggota kelompoknya terdiri dari enam siswa

selanjutnya peneliti meminta siswa untuk duduk dengan kelompoknya masing-masing

serta peneliti menyampaikan bahwa kelompok yang aktif akan mendapatkan

perhargaan. ketika peneliti menyebutkan ada penghargaan peneliti mendapatkan

respon bagus dari setiap siswa dan siswa merasa bersemangat untuk belajar.

Selanjutnya peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok yang

berkaitan dengan konsep relasi dan menyatakan relasi serta peneliti memerintahkan

siswa untuk mengerjakan kegiatan 1 dan dilanjutkan dengan kegiatan 2, kemudian

peneliti berkeliling untuk mengamati dan menjadi fasilitator siswa dalam mengerjakan

LKS. Setelah siswa mengerjakan LKS peneliti meminta salah satu kelompok untuk

memprensentasikan hasil LKSnya kedepan kelas dan peneliti memintah kelompok lain

untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang memprentasikan hasil diskusi

kelompoknya. kemudian peneliti meluruskan jawaban dari kelompok yang maju,

selanjutnya peneliti meminta siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing dan

peneliti membagikan latihan soal kepada siswa. Setelah siswa menjawab peneliti dan

siswa membahas latihan soal setelah membahas latihan soal peneliti memberikan

penghargaan kepada kelompok yang aktif. Pada saat memberikan penghargaan suasana

kelas menjadi ribut tetapi setelah diberikan kepada siswa dan didiamkan sejenak

suasana kembali seperti semula.

Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan dari pelajaran yang dipelajari, kemudian memberitahukan untuk pertemuan

(29)

3) Pertemuan Ke-3

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 08 November 2018 dimulai

dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB. Berdasakan rencana pembelajaran

yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu

pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan, waktu terpakai dengan

kegiatan rutin setiap hari kamisnya yaitu membaca surat yasin dan penelitipun

mengikuti kegiatan tersebut. kemudian peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap

muka seperti mengucapkan salam dan mengabsen siswa.

Pada kegiatan inti, pemberian tes yang telah direncanakan dengan alokasi

waktu 50 menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa

memahami materi relasi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Tes ini

diikuti 31 siswa kelas VIII.G dan saat pelaksanaan tes siswa dilarang bekerja sama.

Setelah selesai mengerjakan soal tes tersebut, siswa diminta untuk mengumpulkan

lembar jawaban. Kemudian peneliti memberikan kesempatan untuk siswa bertanya

tentang materi relasi dan mengenai soal-soal tes yang telah mereka kerjakan. Pada

kegiatan penutup, peneliti mangakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

Selanjutnya peneliti, bersama pengamat memeriksa hasil tes tersebut. Setelah

dikoreksi, maka jumlah persentase siswa memperoleh ketuntasan adalah 67,74%, hasil

tes tersebut menunjukan bahwa terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam

(30)

c. Tahap Pengamatan

Selama proses pengamatan pada siklus I peneliti diamati oleh dua orang

pengamat yaitu guru mata pelajaran pengamat I dan pengamat II teman sejawat dari

program studi pendidikan matematika. Hasil observasi dari dua pengamat tersebut

meliputi kegiatan peneliti sebagai guru dan pelaksana tindakan serta kegiatan siswa

selama proses pembelajaran yang dialakukan peneliti menunjukan bahwa proses

pembelajaran sudah berlangsung baik, adapun hasil observasi kegiatan peneliti dan

kegiatan siswa yang diuraikan sebagai berikut.

1) Hasil Observasi Pengamat Kegiatan Peneliti Siklus I

Analisis data hasil observasi menggunakan analisis persentase. Skor yang

diperoleh dari masing-masing indikator dijumlahkan dan hasilnya disebut jumlah skor.

Kemudian persentase nilai dihitung dengan cara membagi jumlah skor dengan skor

maksimal yang kemudian dikalikan 100% atau dapat ditulis sebagai berikut:

Persentase nilai rata-rata (NR) = Jumlah Skor

Skor Maksimal× 100%

Kriteria nilai keberhasilan pelaksanaan tindakan ditentukan sebagai berikut:

90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik

80% ≤ NR ≤ 90% = Baik

70% ≤ NR ≤ 80% = Cukup

60% ≤ NR ≤ 70% = Kurang

0% ≤ NR ≤ 60% = Sangat kurang

Hasil lembar observasi terhadap kegiatan peneliti, deskriptor yang muncul

menurut kedua pengamat saat pelaksanaan penelitian siklus I dapat dilihat pada tabel

(31)

Tabel 4. 1 Hasil Obervasi Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus I

Tahap Indikator Deskriptor Pengamat I Pengamat II

Skor Catatan Skor Catatan

Awal 1. Melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka

a. Mengucapkan salam b. Mengabsen kehadiran

siswa.

2 a,b 2 a,b

2. Memotivasi siswa a. Guru menjelaskan belajar dengan menggunakan belajar kooperatif tipe student teams achievement division (STAD)

b. Memotivasi siswa tentang pentingnya memahami relasi dalam kehidupan sehari-hari

2 a,b 2 a,b

3. Mengemukakan pentingnya materi

a. Memberikan apersepsi b. Menyampaikan manfaat

dan tujuan memperlajari materi

a. Menjelaskan materi pembelajaran yaitu relasi b. Membuka pertanyaan tentang materi yang d. Membagi siswa ke dalam

(32)

3. Memberitahukan

bahwa ada

penghargaan bagi kelompok yang aktif e. Memberikan lembar kerja siswa yang sesuai dengan materi relasi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

f. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan

a. Memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas b. Memberikan kesempatan

pada siswa untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas c. Membahas kembali lembar kerja siswa yang belum dipahami dan dijawab siswa

d. Memberikan masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa e. Memberikan

penghargaan kepada kelompok yang aktif

3 a,b,e 3 a,b,e

Akhir 6. Melakukan kegiatan rutin diakhir tatap muka

a. Membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang baru saja dipelajari.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih belum dimengerti c. Menyampaikan topik

pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

(33)

d. Mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Jumlah 15 15

Sumber: Lembar observasi terhadap kegiatan peneliti siklus I (terlampir)

Berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat jumlah deskriptor yang

diperoleh yaitu pada pengamat I deskriptor yang muncul berjumlah 15 sedangkan pada

pengamat II deskriptor yang muncul berjumlah 15 dengan jumlah seluruh 18

deskriptor. Sehingga persentase proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti

83,33%, termasuk dalam kategori baik pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.

Akan tetapi masih ada deskriptor yang tidak muncul pada pelaksanaan pembelajaran

yaitu pada indikator 5 (c) membahas kembali lembar kerja siswa, (d) memberikan

masukan dan penjelasan terhadap hasil persentasi dan pada indikator 6 (c)

menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Hal tersebut menjadi catatan penting bagi peneliti untuk memperbaiki pada pelaksaan

siklus berikutnya.

2) Hasil Observasi Pengamat Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I

Dari pengamat yang telah dilakukan oleh kedua pengamat, siswa terlibat aktif

dan semangat pada saat mengikuti proses pembelajaran. Hasil observasi ini tetap

menggunakan analisis persentase dan kriteria nilai keberhasilan pelaksanaan oleh

peneliti, adapun hasil lembar observasi terhadap kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4. 2 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I

Tahap Indikator Deskriptor Pengamat I Pengamat II

(34)

Awal 7. Melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka

c. Menjawab salam d. Menyebutkan siswa yang

tidak hadir

2 c,d 2 c,d

8. Memotivasi siswa c. Mendengarkan

penjelasan pembelajaran

d. Mendengarkan dan memperhatikan motivasi

d. Siswa mengetahui manfaat dan tujuan

g. Siswa memperhatikan guru pada saat memberikan penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi yang akan dipelajari yaitu relasi

h. Siswa mengajukan pertanyaan atau pendapat yang sesuai dengan topik i. Siswa mengerjakan soal

yang diberikan guru 1. Siswa menerima soal 2. Siswa mengerjakan j. Siswa mendengarkan

pembagian kelompok oleh guru:

1. Mendengarkan pembagian kelompok 2. Siswa duduk bersama

kelompoknya masing-masing 3. Siswa mendengarkan

pemberitahuan bahwa kelompok

(35)

yang aktif akan dapat

e. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. f. Kelompok lain

menanggapi hasil diskusinya kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

g. Siswa mengungkapkan materi yang tidak dapat dijawab dalam lembar kerja siswa.

h. Siswa memperhatikan guru dalam masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa.

i. Siswa menerima penghargaan yang diberikan guru

3 e,f,i 3 e,f,i

Akhir 12. Melakukan kegiatan rutin di akhir tatap muka

e. Siswa dibimbing oleh guru untuk

g. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. h. Siswa bersama-sama

menjawab salam yang diucapkan oleh guru.

(36)

Jumlah 14 14

Sumber: Lembar observasi terhadap kegiatan siswa siklus I (Terlampir)

Berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat jumlah deskriptor yang

diperoleh yaitu pada pengamat I deskriptor yang muncul berjumlah 14 dan juga pada

pengamat II berjumlah 14 dengan jumlah seluruh 18 deskriptor. Ada bebrapa indikator

yang belum muncul yaitu pada indikator 9 (c) siswa menyebutkan materi yang telah

dipelajari, (d) siswa mengetahui manfaat dan tujuan mempelajari materi. Pada

indikator 11 (g) kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok mempresentasikan

hasil kelompoknya didepan kelas, (h) siswa mengungkapkan materi yang tidak dapat

dijawab dalam lembar kerja. Pada indikator 12 (g) siswa memperhatikan guru saat

menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Sehingga, persentase proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti yaitu 77,77%,

termasuk kedalam kategori cukup pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi terhadap peneliti dan siswa proses pembelajaran

materi relasi dan fungsi dengan menggunakan model kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) sudah sesuai dengan yang direncanakan.

3) Hasil Tes Siklus I

Analisis tes siklus menggunakan analisis persentase. Kemudian persentase

dihitung dengan cara membagi seluruh siswa yang tuntas dengan jumlah seluruh siswa

yang kemudian dikalikan 100%.

Persentase jumlah siswa yang tuntas

jumlah seluruh siswa × 100%

(37)

Dari hasil tes siklus I, diperoleh 21 siswa yang mendapat nilai ≥ 75 (sesuai KKM)

KKM) sebesar 67,74% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan

Tabel 4. 3 Hasil Tes Siklus I

Nilai Jumlah Persentase Ketuntasan

≥ 75 21 67.74% Tuntas

< 75 10 32,26% Belum Tuntas

Jumlah 31 100%

Sumber: Hasil tes pelaksanaan siklus I (Terlampir)

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan tindakan dan hasil

pemahaman siswa. Jadi, refleksi siklus I ini adalah menganalisis data yang diperoleh

dari observasi peneliti dan dua orang pengamat proses pembelajaran serta hasil tes

siklus I dapat dirincikan sebagai berikut.

1) Proses pembelajaran siklus I berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, hasil pengamatan dari kedua pengamat masih ada perbedaan tetapi

setelah didiskusikan hasil pengamatan dari kedua pengamat menjadi sama. Namun

masih ada beberapa deskriptor yang belum muncul pada pelaksanaan siklus I, dari

beberapa deskriptor yang belum muncul akan diperbaiki pada siklus selanjutnya

dengan cara membahas kembali lembar kerja, memberikan masukan dan

penjelasan dan menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya. Hal tersebut ditunjukan dari hasil observasi kegiatan

peneliti dalam proses pembelajaran yang mencapai kriteria keberhasilan 83,33%

dengan kategori baik dan hasil observasi kegiatan siswa pada proses pembelajaran

(38)

2) Hasil tes pembelajaran siklus I diperoleh bahwa persentase nilai ketuntasan siswa sebesar 67,74% berarti kriteria ketuntasan dibawah 75% dan tingkat pemahaman

siswa masih kurang.

Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan di atas, diperoleh bahwa siklus

I belum mencapai kriteria ketuntasan yang direncanakan. Selanjutnya berdasarkan

diskusi dengan kedua pengamat diputuskan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I harus

di lanjutkan dengan siklus II.

3. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan kegiatan tindakan siklus II terdiri dari 4 tahap yaitu perencaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun tahap-tahap tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah

mempersiapkan LKS, lembar observasi untuk peneliti dan siswa, dan mempersiapkan

soal tes siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 13 November 2018 mulai dari pukul

09.05 WIB sampai dengan 09.55 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu,

tanggal 14 November 2018 mulai dari pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 11.30

WIB. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 15 November 2018

(39)

1) Pertemuan Ke-1

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari selasa, 13 November 2018 dimulai dari

pukul 09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Peneliti bertindak sebagai guru

yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sedangkan guru mata

pelajaran matematika kelas VIII.G dan teman sejawat bertindak sebagai pengamat.

Kedua pengamat tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu mengamati kegiatan yang

dilakukan peneliti dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dengan materi fungsi atau pemetaan. Berdasarkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan sebelumnya, proses pembelajaran dibagi

dalam tiga tahap kegitan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka

seperti mengucap salam, mengabsen siswa, memberikan motivasi dengan menjelaskan

model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) serta memberitahukan tentang pentingnya materi fungsi atau pemetaan dalam kehidupan

sehari-hari, memberikan apersepsi mengulang kembali pelajaran yang berkaiatan

dengan fungsi atau pemetaan, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegitan inti, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dalam pertemuan ini peneliti hanya bisa melaksanakan sampai memberikan soal kuis. selanjutnya peneliti menyampaikan materi pelajaran

tentang konsep relasi dan menyatakan relasi serta memberikan contoh. Kemudian peneliti menanyakan “apakah ada kesulitan dalam memahami materi” dan siswa

(40)

awal siswa dan memerintahkan untuk mengerjakan dengan sendiri-sendiri serta

memberitahukan setelah selesai menjawab dikumpulkan kepeneliti.

Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan materi yang dipelajari, kemudian menyampaikan materi pada pertemuan

selanjutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Ke-2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 14 November 2018

mulai dari pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran

dibagi dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan,

peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan salam dan

mengabsen siswa.

Pada tahap kedua yaitu inti, peneliti membagikan hasil kuis kemampuan awal

siswa yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peneliti

meminta siswa untuk duduk dengan kelompoknya masing-masing serta peneliti

menyampaikan kembali bahwa kelompok yang aktif akan mendapatkan penghargaan,

seperti pertemuan sebelumnya peneliti mendapatkan respon yang baik dan semangat

siswa untuk belajar.

Selanjutnya peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok yang

berkaitan dengan konsep fungsi atau pemetaan dan menyatakan fungsi serta peneliti

memerintahkan siswa untuk mengerjakan kegiatan 1 dan dilanjutkan dengan kegiatan

2 dan dilanjutkan lagi dengan kegiatan 3. Kemudian peneliti berkeliling untuk

(41)

mengerjakan LKS terlihat dari setiap kelompok siswa mulai terbiasa belajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division

(STAD) sehingga setiap anggota kelompok menjalin interaksi yang positif dalam

mengerjakan LKS. Setelah siswa mengerjakan LKS peneliti meminta salah satu

kelompok untuk memprensentasikan hasil diskusinya kedepan kelas dan peneliti

meminta kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang

memprentasikan hasil diskusi kelompoknya. kemudian peneliti meluruskan jawaban

dari kelompok yang maju, selanjutnya peneliti meminta siswa kembali ke tempat

duduknya masing-masing dan peneliti membagikan latihan soal kepada siswa. Setelah

siswa menjawab, peneliti dan siswa membahas latihan soal setelah membahas latihan

soal peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif.

Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan dari pelejaran yang dipelajari, kemudian memberitahukan untuk pertemuan

berikutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

3) Pertemuan Ke-3

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 15 November 2018

dimulai dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB. Berdasakan rencana

pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga

tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan, waktu terpakai

untuk melakukan kegiatan rutin setiap hari kamisnya yaitu sebelum mulai pelajaran

seluruh siswa membaca surat yasin dan peneliti juga mengikuti kegiatan tersebut.

Kemudian peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan

(42)

Pada kegiatan inti, pemberian tes yang telah direncanakan dengan alokasi

waktu 50 menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa

memahami materi fungsi atau pemetaan yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya. Tes ini diikuti 31 siswa kelas VIII.G dan pada saat pelaksanaan tes siswa

dilarang bekerja sama. Setelah selesai mengerjakan soal tes tersebut, siswa diminta

untuk mengumpulkan lembar jawaban. Kemudian peneliti memberikan kesempatan

untuk siswa bertanya tentang materi fungsi atau pemetaan dan mengenai soal-soal tes

yang telah mereka kerjakan. Pada kegiatan penutup, peneliti mangakhiri pertemuan

dengan mengucapkan salam.

Selanjutnya peneliti, bersama pengamat memeriksa hasil tes tersebut. Setelah

dikoreksi, maka jumlah persentase siswa yang memperoleh ketuntasan adalah 70,97%,

hasil tes tersebut menunjukan bahwa terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal tes yang diberikan pada siklus II.

c. Tahap Pengamatan

Proses pembelajaran dan tes dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Dalam

proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), pada setiap kelompok mulai terbiasa sehingga suasana belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya karena mereka dapat berinteraksi dengan

teman sekelompoknya. Adapun hasil observasi dari kedua pengamat dapat diuraikan

(43)

1) Hasil Observasi Pengamat Kegiatan Penelii Siklus II

Hasil lembar observasi terhadap kegiatan peneliti, deskriptor yang muncul

menurut kedua pengamat selama pelaksanaan penelitian pada tindakan siklus II dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 4 Hasil Observasi Terhadap kegiatan Peneliti Siklus II

Tahap Indikator Deskriptor Pengamat I Pengamat II

Skor Catatan Skor Catatan

Awal 1. Melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka

a. Mengucapkan salam b. Mengabsen kehadiran

siswa.

a. Memberikan apersepsi b. Menyampaikan manfaat

dan tujuan memperlajari materi

a. Menjelaskan materi pembelajaran yaitu relasi b. Membuka pertanyaan

(44)

d. Membagi siswa ke dalam kelompok yang aktif e. Memberikan lembar kerja siswa yang sesuai dengan materi relasi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

f. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan

a. Memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas b. Memberikan kesempatan

pada siswa untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas c. Membahas kembali lembar kerja siswa yang belum dipahami dan dijawab siswa

d. Memberikan masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa e. Memberikan

penghargaan pada kelompok yang aktif

4 a,b,c,d,e 4 a,b,c,d,e

Akhir 6. Melakukan kegiatan rutin diakhir tatap muka

a. Membimbing siswa

(45)

pembelajaran yang baru saja dipelajari.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada penjelasan yang belum dimengerti c. Menyampaikan topik

pembelajaran yang akan dipelajari pada

Sumber: Lembar observasi terhadap kegiatan peneliti siklus II (Terlampir)

Berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat pada tabel jumlah deskriptor

yang diperoleh yaitu pada pengamat I yang muncul berjumlah 17 dan pada pengamat

II deskriptor yang muncul berjumlah 17 dengan jumlah seluruh 18 deskriptor. Ada

beberpa deskriptor yang belum muncul yaitu pada indikator 6 (c) menyampaikan topik

pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Sehingga, persentase

proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti yaitu 94,44% termasuk dalam kategori

sangat baik pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.

2) Hasil Observasi Pengamat Terhadap Kegiatan Siswa Siklus II

Adapun hasil lembar observasi kegiatan siswa menurut kedua pengamat

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 5 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Siklus II

Tahap Indikator Deskriptor Pengamat I Pengamat II

Skor Catatan Skor Catatan

Awal 7. Melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka

c. Menjawab salam d. Menyebutkan siswa yang

tidak hadir

(46)

8. Memotivasi siswa c. Mendengarkan

d. Mendengarkan dan memperhatikan motivasi

g. Siswa memperhatikan guru pada saat memberikan penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi yang akan dipelajari yaitu relasi

h. Siswa mengajukan pertanyaan atau pendapat yang sesuai dengan topik i. Siswa mengerjakan soal

yang diberikan guru 5. Siswa menerima soal 6. Siswa mengerjakan j. Siswa mendengarkan

pembagian kelompok oleh guru:

4. Mendengarkan pembagian kelompok 5. Siswa duduk bersama

kelompoknya masing-masing 6. Siswa mendengarkan

pemberitahuan bahwa kelompok yang aktif akan dapat penghargaan dari guru

(47)

k. Siswa bekerja sama

e. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. f. Kelompok lain

menanggapi hasil diskusinya kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

g. Siswa mengungkapkan materi yang tidak dapat dijawab dalam lembar kerja siswa.

h. Siswa memperhatikan guru dalam masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa.

i. Siswa menerima penghargaan yang diberikan guru

4 e,f,g,h 4 e,f,g,h

Akhir 12. Melakukan kegiatan rutin di akhir tatap muka

e. Siswa dibimbing oleh

guru untuk

menyimpulkan hasil pembelajaran yang baru saja dipelajari.

f. Siswa bertanya tentang materi yang masih belum dimengerti

g. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

(48)

berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat pada tabel jumlah deskriptor

yang diperoleh yaitu pada pengamat I deskriptor yang muncul berjumlah 15 sedangkan

pada pengamt II deskriptor yang muncul berjumlah 15 dengan jumlah seluruh 18

deskriptor. Ada beberapa deskriptor yang belum muncul yaitu pada indkator 9 (d) siswa

mengetahui manfaat dan tujuan mempelajari materi. Pada indikator 12 (g) siswa

memperhatikan guru saat menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya. Sehingga, persentase rata-rata proses pembelajaran yang

dilaksanakan peneliti yaitu 83,33% termasuk dalam kategori baik pada saat

pelaksanaan proses pembelajaran.

Sehingga berdasarkan hasil annlisis dan observasi kegiatan peneliti dan siswa

proses pembelajaran materi fungsi atau pemetaan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD). Sudah sesuai dengan yang direncanakan dan lebih baik dari pembelajaran sebelumnya.

3) Hasil Tes Siklus II

Tes siklus II diikuti oleh 31 siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III.

Dari hasil tes siklus ini, diperoleh 22 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 (sesuai

KKM) sebesar 70,96% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan.

Tabel 4. 6 Hasil Tes Siklus II

Nilai Jumlah Persentase Ketuntasan

≥ 75 22 70,7% Tuntas

< 75 9 29,3% Belum Tuntas

Jumlah 31 100%

(49)

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan tindakan dan hasil

pemahaman siswa. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan dua orang pengamat proses

pembelajaran serta hasil tes siklus II dapat dirincikan sebagai berikut.

1) Proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II berlangsung sesuai

dengan rencana yang telah ditentukan. Hampir semua deskriptor terpenuhi pada

pelaksanaan siklus II. Hal tersebut ditunjukan dari hasil observasi kegiatan peneliti

dalam proses pembelajaran yang mencapai kriteria keberhasilan 94,44% dengan

kategori sangat baik, dan hasil observasi kegiatan siswa pada proses pembelajaran

mencapai kriteria keberhasilan 88,88% dengan kategori baik. Akan tetapi,

peningkatan proses pembelajaran tersebut belum berdampak pada hasil belajar

siswa karena hasil tes akhir pembelajaran pada siklus II belum mencapai kriteria

ketuntasan yang telah direncanakan.

2) Hasil tes akhir pembelajaran pada siklus II diperoleh bahwa persentase nilai

ketuntasan siswa sebesar 70,96% berarti kriteria ketuntasan dibawah 75% dan

tingkat pemahaman siswa masih kurang.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh

bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II belum mencapai kriteria keberhasilan

yang telah direncanakan sehingga pelaksanaan proses pembelajaran dengan materi

(50)

4. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III a. Tahap Perencaan

Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah

mempersiapkan silabus, membuat RPP, mempersiapkan LKS, lembar observasi untuk

peneliti dan siswa, mempersiapkan soal tes siklus III serta mempersiapkan lembar

angket respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe stundet teams achievement division (STAD).

b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan siklus III dilakukan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 20 November 2018 mulai dari pukul

09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

rabu, tanggal 21 November 2018 ,mulai dari pukul 10.10 WIB sampai pukul 11.30

WIB. Selanjutnya pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada hari kamis, 22 November

2018 pemberian soal tes yang dimulai dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB.

1) Pertemuan Ke-1

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari selasa, 20 November 2018 dimulai dari

pukul 09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Peneliti bertindak sebagai guru

yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sedangkan guru mata

pelajaran matematika kelas VIII.G dan teman sejawat bertindak sebagai pengamat.

Kedua pengamat tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu mengamati kegiatan yang

dilakukan peneliti dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran

(51)

Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan sebelumnya, proses pembelajaran dibagi

dalam tiga tahap kegitan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka

seperti mengucap salam, mengabsen siswa, memberikan motivasi dengan menjelaskan

model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) serta memberitahukan tentang pentingnya materi notasi fungsi, memberikan apersepsi

mengulang kembali pelajaran sebelumnya, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti, peneliti melaksanakan kegitan belajar mengajar dengan

menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dalam pertemuan ini peneliti hanya bisa melaksanakan sampai memberikan soal kuis. Selanjutnya peneliti menyampaikan materi pelajaran

tentang notasi fungsi serta memberikan contoh. Selanjutnya peneliti menanyakan “apakah ada kesulitan dalam memahami materi” ternyata masih banyak yang belum

mengerti cara merumuskan rumus fungsi, kemudian peneliti menjelaskan kembali cara

merumuskan rumus fungsi. Selanjutnya peneliti memberikan soal kuis untuk melihat

kemampuan awal siswa dan memerintahkan untuk mengerjakan dengan sendiri-sendiri

serta memberitahukan setelah selesai menjawab dikumpulkan kepeneliti.

Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan materi yang dipelajari, kemudian menyampaikan materi pada pertemuan

selanjutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Ke-2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 21 November 2018

(52)

pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi

dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan,

peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan salam dan

mengabsen siswa.

Pada tahap kedua yaitu inti, peneliti membagikan hasil kuis kemampuan awal

siswa yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelumnya. selanjutnya peneliti

meminta siswa untuk duduk dengan kelompoknya masing-masing serta peneliti

menyampaikan bahwa kelompok yang aktif akan mendapatkan perhargaan.

Selanjutnya peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok serta peneliti

memerintahkan siswa untuk mengerjakan kegiatan 1 merumuskan dan menghitung

nilai suatu fungsi, kemudian peneliti berkeliling untuk mengamati dan menjadi

fasilitator siswa dalam mengerjakan LKS. Setelah siswa mengerjakan LKS peneliti

meminta salah satu kelompok untuk memprensentasikan hasil LKSnya kedepan kelas

dan peneliti memintah kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang

memprentasikan hasil diskusi kelompoknya. kemudian peneliti meluruskan jawaban

dari kelompok yang maju, selanjutnya peneliti meminta siswa kembali ke tempat

duduknya masing-masing dan peneliti membagikan latihan soal kepada siswa. Setelah

siswa menjawab, peneliti dan siswa membahas latihan soal setelah membahas latihan

soal peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif.

Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan dari pelejaran yang dipelajari, kemudian memberitahukan untuk pertemuan

berikutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

(53)

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 22 November 2018 dimulai

dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB. Berdasakan rencana pembelajaran

yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu

pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegitan

rutin sekolah yaitu membaca surat yasin, kemudian diawal tatap muka seperti biasa

mengucapkan salam dan mengabsen siswa.

Pada kegiatan inti, pemberian tes dan angket respon siswa terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) yang telah direncanakan dengan alokasi waktu 50 menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahami materi notasi fungsi yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya. Tes ini diikuti 31 siswa kelas VIII.G dan saat pelaksanaan tes

siswa dilarang bekerja sama. Setelah selesai mengerjakan soal tes tersebut, siswa

diminta untuk mengumpulkan lembar jawaban dan angket respon siswa. Kemudian

peneliti memberikan kesempatan untuk siswa bertanya tentang materi notasi fungsi dan

mengenai soal-soal tes yang telah mereka kerjakan. Pada kegiatan penutup, peneliti

mangakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

c. Tahap Pengamatan

Pada tahap pengamatan, hasil pengamatan meliputi kegiatan yang dilakukan

oleh peneliti dan siswa. Adapun hasil observasi dari kedua pengamat dapat diuraikan

Gambar

Gambar 2. 1 Diagram Panah
Gambar 2. 2 Diagram Panah
Gambar 2. 3 Diagram Cartesius
Gambar 2. 4 Grafik Relasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Fokus penelitian ini mengajukan rumusan bagaimanakah pengembangan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler serta kendala dan upaya yang dilakukan sekolah

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode

Dokumen ini adalah f ormulir Resmi VerVal NUPTK periode 2013, untuk inf o lebih lanjut kunjungi http://padamu.kemdikbud.go.id.. FORMULIR

Doing arithmetic operations (addition, subtraction, multiplication, division and.. exponential)