• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini dilakukan dua macam pembelajaran yaitu pembelajaran praktikum resep untuk kelas kontrol dan praktikum berbasis masalah untuk kelas eksperimen, yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains terintegrasi siswa pada materi pencemaran lingkungan.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental atau eksperimen semu, hal ini dikarenakan pengambilan sampel menggunakan kelompok yang sudah ada. Pengambilan data sampel diperoleh melalui purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu agar data lebih representatif.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan Control Group Pretest-Posttest Design. Secara bagan, dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Desain Penelitian Control Group Pretest-Posttest Design.

Kelompok Tes Perlakuan Tes

Eksperimen Y1 X1 Y2

Kontrol Y3 X2 Y4

Keterangan :

Y1 : Pre-test untuk kelas eksperimen

Y2 : Post-test untuk kelas eksperimen

Y3 : Pre-test untuk kelas kontrol

Y4 : Post-test untuk kelas kontrol

X1 : Praktikum Berbasis Masalah

X2 : Praktikum Konvensional

Perbedaan perlakuan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen terdapat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Perbedaan Perlakuan Kelas Kontrol dan Eksperimen

(2)

Kontrol Eksperimen Merumuskan masalah V Perlakuan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Membuat hipotesis V Menentukan variabel V

Menentukan alat dan bahan V

Menentukan desain percobaan V

Melakukan percobaan V V

Menggunakan alat dan bahan V V

Melaksanakan observasi V V

Mengidentifikasi hasil percobaan V V

Mengumpulkan data V V

Interpretasi data V V

Analisis data V V

Mengkomunikasikan data V V

Penggunaan LKS V V

(diadopsi dari Normila, 2015)

C. Definisi Operasional

Penelitian ini berfokus pada dua aspek yaitu praktikum berbasis masalah dan keterampilan proses sains terintegrasi.

1. Praktikum berbasis masalah dalam penelitian merupakan metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai dasar kegiatan praktikum (Nirwana, 2015). Masalah yang digunakan, disajikan dalam bentuk mengambang. Praktikum berbasis masalah yang digunakan dalam pembelajaran diartikan sebagai pembelajaran berbasis masalah yang dipraktikumkan sehingga sintaks yang digunakan dalam pembelajaran adalah sintaks untuk model pembelajaran berbasis masalah. Sintaks yang digunakan mengacu pada sintaks yang dikemukakan oleh Ibrahim (2005) dengan langkah sebagai berikut orientasi siswa terhadap masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

(3)

2. Keterampilan proses sains terintegrasi dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains yang setiap aspeknya saling terintegrasi atau berhubungan dan mempengaruhi. Terintegrasi yang dimaksud adalah karena setiap aspek berhubungan dan untuk dapat menguasai satu aspek keterampilan maka dibutuhkan penguasaan aspek keterampilan lain. Setiap aspek keterampilan tidak dapat berdiri sendiri. Keterampilan proses sains terintegrasi yang dimaksud adalah keterampilan proses sains menurut Rezba et al. (1999) meliputi merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, membuat tabel data, membuat grafik dan menganalisis data. Dalam penelitian ini keterampilan proses sains terintegrasi dilihat dari skor hasil pretest dan posttest.

D. Asumsi

Dalam penelitian ini beberapa asumsi yang diacu adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan proses sains terintegrasi merupakan keterampilan yang

dibutuhkan untuk melakukan percobaan, maka dengan percobaan dapat melatih keterampilan proses sains terintegrasi (Rezba et al.,1999).

2. Melalui praktikum, siswa dilatih mengembangkan keterampilan proses yang menjadi dasar kemampuan melaksanakan penelitian sesungguhnya (Romlah dan Adisendjaja, 2009).

3. Keterampilan proses sains terintegrasi berkembang baik dalam pembelajaran yang melibatkan praktikum (Ramdani, 2012).

E. Hipotesis

Berdasarkan asumsi di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh penggunaan praktikum berbasis masalah terhadap keterampilan proses sains terintegrasi siswa pada materi pencemaran lingkungan”.

(4)

Populasi penelitian adalah seluruh subjek penelitian yakni seluruh siswa kelas X MIPA di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2015/2016.. Sampel penelitian terdiri dari siswa dari 2 kelas yaitu siswa kelas X MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X MIPA 6 sebagai kelas kontrol.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Instrumen Tes Tertulis

Instrumen tes tertulis berisi 9 soal esai yang menguji keterampilan proses sains terintegrasi siswa. Soal esai mencakup materi tentang permasalahan pemanfaatan ulang limbah. Soal esai diberikan sebagai pretest dan posttest (Lampiran C.1).

2. Instrumen Non-tes

Instrumen non-tes pada penelitian ini terdiri dari dua instrumen yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan angket respon siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks pembelajaran praktikum berbasis masalah yang dilakukan pada kelas eksperimen (Lampiran B.5). Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode praktikum berbasis masalah (Lampiran C.4).

3. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan lembar kerja yang digunakan untuk memandu dan mengarahkan siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan saling berhubungan dengan keterampilan proses sains terintegrasi yang diteliti (Lampiran B.2 dan B.3). Lembar kerja siswa berisi panduan pelaksanaan praktikum pencemaran air, tentang pengaruh logam CuSO4

terhadap pertumbuhan akar bawang.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini diuraikan dalam Tabel 3.3.

(5)

No Jenis Data Sumber Teknik Pengumpulan data Instrumen 1. Keterampilan proses sains terintegrasi siswa sebelum dan setelah praktikum berbasis masalah

Siswa

Pretest dan

Postest

9 butir soal esai tentang keterampilan proses sains terintegrasi

LKS LKS

No Jenis Data Sumber

Teknik Pengumpulan data Instrumen 2. Tangapan terhadap metode praktikum berbasis masalah pada materi pencemaran lingkungan

Siswa Jawaban terbuka

siswa Angket 3. Keterlaksanaan metode praktikum berbasis masalah pada materi pencemaran lingkungan Guru Observasi Lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran praktikum berbasis masalah

1. Tes Keterampilan Proses Sains Teintegrasi

Untuk mengukur keterampilan proses sains terintegrasi digunakan tes tertulis dengan menggunakan soal esai. Adapun kisi-kisi soal esai yang digunakan dalam penelitian dijelaskan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan KPS Terintegrasi

No Keterampilan Proses

Sains Terintegrasi Kompetensi

Jumlah Item

1. Mengidentifikasi variabel.

a. Menentukan variabel bebas

dan terikat. 1

2. Merumuskan hipotesis

a. Menduga kejadian sementara dari permasalahan yang diselidiki.

1 b. Membuat rumusan masalah 1 3. Membuat desain

penyelidikan

a. Menentukan alat dan bahan 1 b. Mendesain penyelidikan sesuai

(6)

4. Membuat tabel data a. Menyimpan data penyelidikan

dalam bentuk tabel. 1

5. Membuat grafik

a. Membuat grafik penyelidikan dengan variabel X dan Y yang tepat.

1

6. Menganalisis data

a. Mendeskripsikan hasil penyelidikan dari tabel dan grafik hasil penyelidikan.

1 b. Membuat kesimpulan yang

berhubungan dengan rumusan masalah

1

(diadopsi dari Normila, 2015)

2. Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

Angket respon siswa (Lampiran C.4) digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode praktikum berbasis masalah dengan indikatornya, terdapat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Indikator Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran

No Indikator Angket Respon Nomor

Angket

1. Kepuasan terhadap pembelajaran 1

2. Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat hipotesis dari percobaan yang akan dilakukan.

2 3. Praktikum berbasis masalah membantu siswa

menentukan variabel dari percobaan yang akan dilakukan

3

4. Praktikum berbasis masalah membantu siswa membuat desain dari percobaan yang akan dilakukan

4 5. Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat

tabel data data percobaan yang dilakukan

5 6. Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat

grafik data dari percobaan yang dilakukan

6 7. Praktikum berbasis masalah membantu siswa

memahami hubungan antar variabel dalam percobaan yang dilakukan

7

8. Pembelajaran membuat siswa lebih paham tentang permasalahan-permasalahan lingkungan di kehidupan sehari-hari

8

9. Praktikum membuat siswa telatih untuk memecahkan masalah.

9 10. Pembelajaran membuat siswa lebih bersemangat dalam

belajar

(7)

3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran, digunakan lembar observasi. Masing-masing sintaks berisi deskriptor, yang dijelaskan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Deskripsi Sintaks

Sintaks Pembelajaran Kegiatan

1. Orientasi siswa kepada

masalah

 Guru menyebutkan dan menjelaskan tujuan pembelajaran

 Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran

Sintaks Pembelajaran Kegiatan

 Guru menggali kemampuan awal peserta didik.

 Guru memberikan masalah yang akan

diselidiki siswa melalui kegiatan

praktikum.

 Guru memberikan stimulus melalui

pertanyaan-pertanyaan mengenai

permasalahan. 2. Mengorganisasi siswa untuk

belajar

 Guru membagi peserta didik dalam

kelompok.

 Guru melakukan cek per kelompok untuk

membantu proses perancangan

penyelidikan.

 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa.

 Guru membimbing perencanaan praktikum

3. Membimbing penyelidikan individual dan kelompok

 Guru membimbing peserta didik

melakukan praktikum.

 Guru membimbing dan memotivasi peserta

didik untuk mengumpulkan data

percobaan.

 Guru mengarahkan perhatian peserta didik pada penyelidikan yang dihadapi pada masing-masing kelompok.

Guru melakukan cek pada tiap kelompok untuk memantau kegiatan peserta didik dalam kelompok.

 Guru merangsang interaksi antar peserta didik dengan pertanyaan.

(8)

4. Menyajikan hasil karya penyelidikan

 Guru meminta peserta didik untuk

menyiapkan hasil praktikum yang akan dipresentasikan

 Guru memotivasi dan menganjurkan

kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran

 Guru merangsang interaksi antar peserta didik pada saat diskusi kelas berlangsung.  Guru memberikan umpan balik terhadap

kesalahan peserta didik pada saat diskusi  Guru mengajukan pertanyaan yang relevan

untuk membantu peserta didik dalam menemukan jawaban dari permasalahan yang ada saat

praktikum.

 Guru merespon terhadap aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik

Sintaks Pembelajaran Kegiatan

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

 Guru memberikan klarifikasi terhadap permasalahan yang telah dipraktikum dan diskusikan.

 Guru secara meminta peserta didik untuk memberikan kesimpulan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

(Kamala, 2011)

4. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa (LKS) dalam penelitian ini digunakan untuk memandu siswa selama kegiatan praktikum (Lampiran B.2 dan B.3). Deskripsi masing-masing aspek dijelaskan dalam Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Deskripsi Aspek Lembar Kerja Siswa

No Aspek Deskripsi

1.

Judul

Judul praktikum yaitu tentang pengaruh

pencemaran logam terhadap pertumbuhan akar bawang.

2. Tujuan

Tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui pengaruh pencemaran logam CuSO4 terhadap

pertumbuhan akar bawang.

3. Masalah Berisi permasalahan yang mendasari

penyelidikan (khusus LKS kelas eksperimen). 4. Alat dan Bahan Tabel kebutuhan alat dan bahan penyelidikan

(9)

oleh siswa).

5. Cara Kerja

Langkah-langkah pengerjaan penyelidikan secara berurutan dan sistematis (untuk kelas eksperimen dibuat oleh siswa).

6. Hasil Pengamatan

Tabel hasil pengamatan bersisi jenis perlakuan dan hasil yang didapatkan (untuk kelas

eksperimen dibuat oleh siswa).

7. Pertanyaan Masalah-masalah yang berhubungan dengan penyelidikan (khusus LKS kelas kontrol) 8. Simpulan Kesimpulan dari penyelidikan, dibuat oleh

siswa.

H. Analisis Data dan Teknik Pengolahan Data 1. Analisis Instrumen Tes

a. Validitas Butir Soal

Instrumen diuji validitasnya dengan menggunakan program satistika ANATES V4. Hasil dari perhitungan diinterpretasikan dengan mengacu pada kriteria validitas yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : sangat rendah 0,20 – 0,40 : rendah 0,40 – 0,60 : cukup 0,60 – 0,80 : tinggi

0,80 – 1,00 : sangat tinggi

Dari hasil penghitungan nilai validitas butir soal yang didapatkan adalah sebesar 0,78 yang berarti tinggi (Lampiran D)

b. Daya pembeda

Daya pembeda dihitung dengan bantuan program ANATES V4. Hasil perhitungan kemudian diinterpretasikan mengacu pada kriteria daya pembeda yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) dalam Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda Soal

Interval DP Kriteria

DP ≤ 0,00 Sangat Jelek

0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek

(10)

Hasil perhitungan daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal

Nomor soal Daya Pembeda (%) Tafsiran

1 41,67 Baik 2 63,89 Baik 3 66,67 Baik 4 33,33 Cukup 5 19,44 Jelek 6 8,33 Jelek 7 30,56 Cukup 8 52,78 Baik 9 77,78 Sangat baik c. Derajat Kesukaran

Derajat kesukaran dihitung dengan bantuan program ANATESV4. Hasil perhitungan kemudian diinterpretasikan mengacu pada kriteria yang sudah terdapat pada program. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil yang dijelaskan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Derajat Kesukaran butir soal

Nomor Soal Derajat Kesukaran Tafsiran

1 65,28 Sedang 2 48,61 Sedang 3 50,00 Sedang 4 50,00 Sedang 5 45,83 Sedang 6 70,83 Sangat mudah 7 54,17 Sedang 8 34,72 Sedang 9 47,22 Sedang 2. Reliabilitas Tes 0,40 ≤ DP ≤ 0,70 Baik 0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Sangat Baik

(11)

Reliabilitas soal dalam penelitian dihitung dengan bantuan program ANATES V4. Hasil penghitungan kemudian diinterpretasikan dengan mengacu pada kriteria reliabilitas tes yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) yang dijelaskan dalam Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Kriteria Reliabilitas Tes

Reliabilitas Kriteria r11 ≤ 0,20 Sangat rendah 0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 Rendah 0,40 ≤ r11 ≤ 0,60 Sedang 0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 Tinggi 0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

Dalam penelitian ini didapatkan reliabilitas soal-soal adalah sebesar 0,88 yang berarti sangat tinggi (Lampiran D). Hasil rekapitulasi uji coba instrumen test tulis untuk penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.12

Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal

Nomor

Soal Validitas Daya Pembeda

Derajat

Kesukaran Reliabilitasi Keterangan

1 0,78 Tinggi 41,67 Baik 65,28 Sedang 0,88 Sangat Tinggi Digunakan 2 63,89 Baik 48,61 Sedang Direvisi 3 66,67 Baik 50,00 Sedang Digunakan 4 33,33 Cukup 50,00 Sedang Direvisi 5 19,44 Jelek 45,83 Sedang Direvisi 6 8,33 Jelek 70,83

Sangat Mudah Direvisi

7 30,56 Cukup 54,17 Sedang Digunakan 8 52,78 Baik 34,72 Sedang Direvisi 9 77,78 Sangat baik 47,22 Sedang Digunakan

3. Pengolahan data Tes KPS a. Uji prasyarat

(12)

Uji normalitas menggunakan bantuan software SPSS 16. Hasil yang didapatkan kemudian disesuaikan dengan tafsiran menurut Sudjana (2005) sebagai berikut.

Ho : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal

Tolak Ho jika x2 hitung ≥ x2(1-α)(k-3)

b. Analisis Keterampilan Proses Sains Terintegrasi

Perhitungan N-gain menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Hake (1998) yaitu sebagai berikut.

𝑁 − 𝑔𝑎𝑖𝑛 = % 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−% 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡100−% 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Dengan kategori tingkat perolehan N- gain

3.13 Kategori N-Gain

Indeks Gain Kategori

(g) > 0.70 Tinggi

0.30 < (g) > 0.70 Sedang

(g) < 0.30 Rendah

c. Analisis Data Respon Siswa

Angket tanggapan siswa dipersentasekan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Harefa, (2010) :

Presentase = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 (𝑓)𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 (𝑁) X 100%

Presentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat yang dikembangkan Arikunto (2008) sebagai berikut.

0 % = tidak ada 1-25% = sebagian kecil 26-49% = hampir setengahnya 50% = setengahnya 51-75% = sebagian besar 76-99 = pada umumnya 100% = seluruhnya

(13)

I. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan, meliputi :

a. Membuat proposal penelitian lalu melaksanakan seminar proposal. b. Menyusun instrumen penelitian dan jugdement instrumen oleh dosen

pembimbing dan dosen ahli (Lampiran A dan C).

c. Melakukan uji coba instrumen pada kelas yang tidak termasuk kelas sampel (Lampiran D).

d. Analisis validitas dan reliabilitas instrumen (Lampiran D). e. Revisi instrumen

2. Tahap pelaksanaan, meliputi :

a. Pemberian pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran praktikum berbasis masalah pada kelas eksperimen

c. Melaksanakan kegiatan praktikum resep/konvensional pada kelas kontrol.

d. Melaksanakan observasi keterlaksanaan pembelajaran praktikum berbasis masalah selama pembelajaran pada kelas eksperimen.

e. Melakukan tanya jawab dengan siswa selama pembelajaran. f. Melakukan posttest setelah pembelajaran.

g. Memberikan angket respon siswa terhadap pembelajaran praktikum berbasis masalah pada kelas eksperimen

h. Melakukan tanya jawab kepada guru kelas dan siswa. 3. Tahap akhir, meliputi :

a. Pengolahan data hasil penilaian selama penelitian. b. Melakukan analisis data yang diperoleh.

c. Penarikan kesimpulan dari data yang didapatkan. d. Penyusunan laporan penelitian.

(14)

J. Alur Penelitian

Seluruh alur penelitian ini dijabarkan dalam bagan berikut ini.

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Penarikan kesimpulan

Pengolahan dan Analisis data hasil penelitian

Penyusunan laporan Mengumpulkan hasil penelitian

Pengambilan data

Pemberian pre-test

Praktikum Konvensional

Pemberian pre-test

Praktikum Berbasis Masalah

Pemberian post-test Observasi Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Observasi Pemberian Angket

Wawancara Menyusun dan melakukan jugdement instrument pada dosen pembimbing dan dosen ahli

Membuat Proposal Penelitian dan Melaksanakan Seminar Proposal

Uji coba instrumen dan Analisis validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan

reliabilitas instrumen Revisi instrumen T A H A P P E R S I A P A N T A H A P P E L A K S A N A A N T A H A P A K H I R Pemberian post-test

Gambar

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan KPS Terintegrasi  No  Keterampilan Proses
Tabel 3.5 Indikator Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran
Tabel 3.6 Deskripsi Sintaks
Tabel 3.7 Deskripsi Aspek Lembar Kerja Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengukuran dan analisa diperoleh bahwa antenna wajanbolic adalah antenna directional yang mempunyai nilai gain sekitar 16 dBi dan mampu berkomunikasi dengan

Volume lalu lintas yang terjadi pada saat jam puncak digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan suatu tindakan untuk mengurangi penyebab terjadinya arus jenuh dan

Reaktivitas : Tidak ada data tes khusus yang berhubungan dengan reaktivitas tersedia untuk produk ini atau bahan bakunya. Dengan bahan oksidasi reaksi-reaksi yang bahaya

Tugas dan tanggung jawab pemrakarsa dalam pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan adalah merencanakan dan melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup pada setiap

Simplisitas menjadi salah satu komponen dalam pesan kampanye politik pada media massa luar ruangan, ketika segala sesuatunya dianggap instan dan apapun dapat dicapai

Nama PTK Tempat Lahir Tanggal Lahir Nama Ibu Kandung Nama Lembaga Kabupaten/Kota Agnes Jakarta 11/17/83 ibu Springfield Kota Jakarta Barat Poppy Oktaviani Pontianak 10/30/78

Berkaitan dengan ketentuan yang termuat dalam Pasal 30 ayat 1 di atas, penjelasan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan bahwa : penyelesaian sengketa lingkungan

• Selesai bernyanyi, guru memberi stimulus ide, gagasan, dan motivasi siswa dengan meminta siswa menjawab pertanyaan pada buku siswa berkaitan dengan kegiatan bernyanyi