A CONTRIBUTION OF INDONESIAN VOCABULARY
AND THE COMPETENCE OF READING COMPREHENSION
TOWARDS THE COMPETENCE OF WRITING AD LINE
Suharmi1, Abdurahman2, Yetty Morelent2
1Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana,
Universitas Bung Hatta Email: suharmi74@ymail.com
ABSTRACT
Student competence in writing can be seen by the ability to use words effectively and communicative. The writing competence refers to the competence of writing ad line that are affected by the competence of Indonesian vocabulary and reading comprehension competence. This study aims to examine : (1) contribution to the Indonesian vocabulary competence of writing ad line for grade IX students of SMP Kartika 1-6 Padang, (2) contribution to the understanding of reading competence toward competence of writing ad line for grade IX students of SMP Kartika 1-6 Padang, (3) the contribution of competency Indonesian vocabulary and reading comprehension competence toward writing competence of students classifies ad line for grade IX students of Kartika 1-6 Padang. This type of research is a quantitative study using a descriptive approach. The research object is a class IX student of SMP Kartika 1-6 Padang, the study population sample of 113 people with 40 people. Analysis using multiple regression. Data were calculated by using SPSS version 15.00. The results showed that: (1) contribution to the Indonesian vocabulary competence to write a classified ad for a sig 0.18, 0,518, 51,80 % with a coefficient of determinatio, (2) the contribution of reading comprehension competence to write a classified ad for 0.023 with a 0,473, sig determination coefficient of 47.30 %, (3) competency Indonesian vocabulary and reading comprehension competence jointly contributed to the writing competence of classified ads sig 0.007, 0.637, 63,70 % with a coefficient of determinatio . Based on the research results, it can be concluded that the competence of Indonesian vocabulary and reading comprehension competence contribute to the writing competence of students classified ad line for grade XI students of SMP Kartika 1-6 Padang.
Keywords: Vocabulary, Reading Comprehension, Writing ad line
A. Pendahuluan
Penguasaan bahasa tulis penting bagi siswa. Siswa yang menguasai bahasa tulis akan menulis dengan kalimat yang efektif dan komunikatif, serta menggunakan ejaan dan tanda baca secara benar dalam tulisannya.
Kenyataannya pada saat ini dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa tidak mampu menulis dengan baik.
Berdasarkan pengamatan penulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa tidak mampu menulis iklan baris dengan tepat sesuai dengan deskripsi yang akan diiklankan. Kemampuan menulis iklan baris itu dapat dilihat dari hasil yang diperoleh
siswa dalam pembelajaran menulis iklan baris. Kemampuan siswa dalam menulis iklan baris di bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Acuan untuk
menentukan keberhasilan siswa dalam menulis iklan baris yaitu nilai yang diperoleh haruslah di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan oleh masing-masing sekolah.
Berangkat dari masalah tersebut, maka penelitian ini perlu dilakukan, karena keterampilan menulis iklan baris merupakan tujuan pengajaran secara eksplisit dicantumkan dalam kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) SMP yang diajarkan di kelas IX semester I
dengan Standar Kompetensi mengungkapkan informasi dalam bentuk
iklan baris, resensi, dan karangan dengan Kompetensi Dasar menulis iklan baris dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tentang kompetensi kosakata bahasa Indonesia, kompetansi membaca pemahaman, serta mengkaji kompetensi menulis iklan baris siswa kelas IX di SMP Kartika 1-6 Padang serta kontribusi dari kompetensi kosakata bahasa Indonesia, kompetansi membaca pemahaman. Berdasarkan hasil kajian tersebut apabila
terdapat kontribusi dari kompetensi kosakata bahasa Indonesia dan kompetensi membaca pemahaman terhadap menulis iklan baris maka peneliti dapat mengambil tindakan/langkah selanjutnya untuk meningkatkan kompetensi kosakata bahasa Indonesia dan kompetensi membaca pemahaman siswa supaya hasil menulis iklan barisnya bagus atau di atas nilai KKM.
Sehubungan dengan tujuan penelitian tersebut, selanjutnya akan dijelaskan masing-masing kompetensi. Menurut pendapat Soedjito (1988:1) bahwa kosakata adalah semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis,, (3) kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan singkat dan praktis. Selanjutnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:123) mengungkapkan bahwa kosakata berarti perbendaharaan kata atau banyaknya kata yang dimiliki.
Selanjutnya Chaer, (2007: 6) mengatakan bahwa kosakata adalah, (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, (2) kata-kata yang dikuasai oleh seseorang atau sekelompok orang dari lingkungan yang sama, (3) kata-kata atau istilah yang digunakan dalam satu bidang
kegiatan atau ilmu pengetahuan, (4) sejumlah kata dari suatu bahasa yang disusun secara alfabetis beserta dengan sejumlah penjelasan maknanya, (5) semua morfem yang ada dalam suatu bahasa.
Sementara menurut Tarigan, (2011:2) bahwa tujuan pengajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa yaitu terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis. Masing-masing keterampilan itu ditunjang oleh kosakata. Semakin kaya kosakata yang dimiliki, maka semakin besar pula kemungkinan terampil berbahasa (Tarigan, 2011:2).
Selanjutnya Klingner, Voughn, dan Boardman (2007:46) mengatakan bahwa
Vocabulary as an essential part of reading
for understanding. It is impossible to
understand text if we do not know much about significant number of the words in the text, yang artinya kosakata penting terhadap
membaca pemahaman. Seseorang tidak mungkin bisa memahami teks jika orang tersebut tidak mengetahui banyak/sejumlah kata penting dalam teks tersebut.
Selanjutnya, membaca merupakan aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah (Soedarso, 2002:4).
Sehubungan dengan itu, Tarigan, (2008:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata. Sementara Agustina (2008:4) berpendapat bahwa membaca adalah proses yang kompleks dan rumit, serta mengindikasikan kemampuan yang spesifik baik faktor internal maupun faktor faktor eksternal.
Seterusnya, menurut Agustina (2008:15) bahwa membaca pemahaman adalah membaca yang dilakukan tanpa mengeluarkan bunyi atau suara. Membaca ini tidak menuntut pembacanya membunyikan atau mengoralkan bacaan, tetapi hanya menggunakan mata untuk melihat dan hati serta pikiran untuk memahaminya. Pendapat yang sama juga disampaikan dengan oleh Snow, (2002:11)
“Reading comprehension of the process of
simultaneously extracting and constructing meaning though interaction and involvement
with written language,”artinya, membaca
pemahaman adalah sebagai proses secara langsung menyimpulkan dan menyusun makna melalui interaksi dan keterkaitan dalam bahasa tertulis. Iklan merupakan sebuah wacana untuk menyimpulkan makna
melalui interaksi dan keterkaitan dalam bahasa tertulis.
Pengertian iklan berdasarkan Kamus Besar Pelajar (2011:169) pemberitahuan atau berita pesan untuk mendorong atau membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang/jasa yang dipasang di media massa cetak (seperti surat kabar, dan majalah) atau media massa elektronik (seperti radio dan televisi).
Sementara itu, Atikah (2008:64) mengungkapkan, iklan adalah berita pesanan untuk mendorong dan membujuk khalayak ramai agar memiliki atau memenuhi permintaan di dalam iklan. Menurut Suwandi dan Sutarno (2008:71) iklan merupakan informasi untuk mendorong atau membujuk agar khalayak ramai tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan.
Menurut Kanaidi (2002:33) iklan berfungsi sebagai berikut: (1) memberikan informasi (informing), (2) membujuk (persuading), (3) mengingatkan (reminding), (4) memberikan nilai tambah (adding value), (5) membantu mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan (assisting).
Berdasarkan ukuran iklan yang dimuat dalam surat kabar iklan dapat dibedakan atas iklan kolom dan iklan baris. Iklan kolom lebih besar daripada iklan baris.
Kemudian berdasarkan tujuannya, iklan baris terdiri atas empat jenis, yaitu: (1) iklan penawaran (jasa/barang), (2) iklan penjualan, (3) iklan pencarian, dan (4) iklan lowongan pekerjaan (Atikah, 2008:66).
Unsur-unsur yang harus ada dalam iklan baris yaitu: (1) menyebutkan barang dan jasa yang ditawarkan, (2) menyebutkan jenis/tipe barang/jasa yang ditawarkan, (3) menyebutkan kondisi barang/jasa yang ditawarkan, (4) menyebutkan, fasilitas barang/jasa yang ditawarkan, (5) menyebutkan alamat/ nomor telepon lokasi penawaran barang/jasa (Suwandi, 2008:76).
Sebelum menulis iklan baris, pengiklan lebih dulu harus mengetahui sistematika berpikir yang dapat membantu dalam penyusunan naskah iklan. Naskah iklan disusun untuk menjawab pertanyaan: (1) what, artinya apa yang akan
disampaikan, (2) to whom, artinya kepada
siapa pesan itu disampaikan, (3) How,
artinya bagaimana cara pesan itu disampaikan (Agustrijanto, 2001:25).
Iklan baris ditulis berdasarkan asas yang berlaku, yaitu: jujur, artinya memberikan keterangan yang benar, (2) bertanggung jawab, artinya tidak menyalahgunakan kepercayaan/merugikan masyarakat, (3) sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, dan (4) sesuai
dengan etika profesi (Agustrijanto, 2001:32). Iklan baris ditulis dengan bahasa yang objektif, jujur, singkat, dan jelas.
A.METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IX SMP Kartika 1-6 Padang dengan jumlah populasi 113 orang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013-2014. Anggota populasi terdiri dari:
Tabel 1 Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah 1 IX.1 37 2 IX.2 38 3 IX.3 38 Jumlah Total 113 Menurut Arikunto (2006:131-132) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Akan tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil
antara 10-15% atau lebih. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto, maka sampel penelitian ini adalah 35% dari 113 siswa kelas IX SMP Kartika 1-6 Padang, diambil secara acak yaitu 35% x 113 = 40 orang yang terdiri dari:
Tabel 2 Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Sampel
1 IX.1 37 35% x 37 = 12,95
2 IX.2 38 35% x 38 = 13,30
3 IX.3 38 35% x 38 = 13,30
Jumlah 113 39.55 Variabel penelitian ini terdiri dari tiga
variabel, yaitu: (1) Variabel bebas, yang terdiri dari dua variabel: kompetensi kosakata bahasa Indonesia dan kompetensi membaca pemahaman, (2) Variabel terikat, yang terdiri dari satu variabel yaitu: kompetensi menulis iklan baris
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk tes untuk variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Arikunto (2006:150), tes adalah serentetan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Untuk memperoleh instrumen yang
handal perlu dilakukan ujicoba tes. . Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: (1) Penentuan sampel ujicoba, (2) pelaksanaan ujicoba, (3) analisis ujicoba.
Selanjutnya pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes yang telah disusun dengan arahan pembimbing. Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan memberikan tes kompetensi kosakata bahasa Indonesia, tes kompetensi membaca pemahaman dan tes kompetensi menulis iklan baris berdasarkan wacana yang telah disusun. Tes tersebut dilakukan dengan pengawasan guru.
Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis. Menurut Sudjana (2002:325) persyaratan untuk menggunakan
teknik korelasi regresi adalah sebagai berikut: (1) uji normalitas, (2) uji linearitas, (3) uji homogenitas, (4) uji multikolonearitas.
Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan regres dengan bantuan Program
SPSS Versi. 15. Langkah-langkah analisis
sebagai berikut: (1) uji hipotesis, (2) uji t (t-tes) dan (3) uji F (F-(t-tes)
Untuk menguji hipotesis kompetensi kosakata bahasa Indonesia dan kompetensi membaca pemahaman maka digunakan uji korelasi (korelasi product moment) dan
setelah itu dilakukan uji t untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut: Sudjana (2002:18)
rxy =
( )( )
( )
[
∑
∑
−∑
∑
]
[
∑
∑
−( )
∑
]
− 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n Keterangan :rxy = Koefisien korelasi sederhana skor item dengan skor total
n = Jumlah data
∑x = Jumlah skor item
∑y = Jumlah skor total
∑xy = Jumlah hasil kali skor x dan skor y.
Selanjutnya untuk menguji signifikansi nilai korelasi product moment diperoleh:
2 1 2 r n r t − − = Keterangan: t hitung = Nilai t
r = Nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel
Hipotesis yang di uji dengan t dengan kriteria sebagai berikut;
- Jika t hit > t tab atau -t hit < -t tab maka Ho ditolak:
Secara sendiri-sendiri variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Walaupun thitung yang diperoleh negatif jika lebih besar
dari ttabel maka hal ini tetap menunjukkan
terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, namun bentuk pengaruhnya adalah negatif.
- Jika t hit < t tab atau -t hit > -t tab maka Ho diterima:
Secara sendiri-sendiri variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.
Uji F ratio ini dipakai untuk membuktikan (menguji) hipotesis dengan tingkat keberartian atau kehandalan model. Untuk menentukan besarnya nilai F (f hitung)
digunakan rumus sebagai berikut:
) 1 ( / ) 1 ( / 2 2 − − − = K n R K R F Umar (1999:233) Keterangan:
K = banyaknya variabel bebas n = besarnya sampel
Hipotesis yang di uji dengan F ratio ini kriterianya adalah:
1) Jika F hit > F tab, maka Ho ditolak: secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi variabel terikat,
2) Jika F hit < F tab, maka Ho diterima: secara bersama-sama variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.
Untuk melaksanakan analisis dan pengujian hipotesis penulis menggunakan paket program statistik SPSS versi 15.
Taraf signifikansi yang digunakan sebagai dasar menolak atau menerima keputusan normal atau tidaknya suatu distribusi data adalah 0,05. Hipotesis yang dibentuk untuk uji normalitas ini adalah sebagai berikut:
Ho =Data diambil dari sampel/populasi
yang berdistribusi normal.
H1 = Data diambil dari sampel/populasi
yang tidak berdistribusi normal. Dasar Pengambilan keputusan:
Terima : Ho = jika nilai Asym sig. > nilai
signifikansi Alpha (0,05)
H1 = jika nilai Asym sig. < nilai
Tabel 3 Rangkuman Uji Normalitas Variabel X1, X2, dan Y
Variabel Asymsig. Ket.
Kompetensi Menulis
Iklan Baris (Y) 0,694 Normal
Kompetensi Kosakata
Bahasa Indonesia (X1) 0,372 Normal
Kompetensi Membaca
Pemahaman (X2) 0,371 Normal
Rangkuman tabel 3 memperlihatkan bahwa nilai Asymsig untuk variabel Y sebesar 0,694, X1 sebesar 0,372, dan
variabel X2 sebesar 0,371, sedangkan nilai
signifikansi Alpha yang dianut adalah 0.05. Berdasarkan landasan pengambilan
keputusan adalah Ho diterima dan H1
ditolak.
Selanjutnya hitungan uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4 Rangkuman Uji Homogenitas
Variabel Sig. Ket
Kompetensi Kosakata Bahasa Indonesia – Kompetensi Menulis Iklan Baris
Kompetensi Membaca Pemahaman – Kompetensi Menulis Iklan Baris
0,350
0,385 HomogenHomogen
Tabel 4 menunjukkan masing-masing nilai signifikansi variabel kompetensi kosakata bahasa Indonesia sebesar 0,350 dan kompetensi membaca pemahaman sebesar 0,385. Hal ini berarti nilai sig masing-masing variabel lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan nilai-nilai
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data berasal dari sampel yang homogen
Melalui program komputer SPSS V.15 dengan menggunakan model matrix korelasi dapat dilihat hubungan dari masing-masing variabel, seperti terlihat pada Tabel 3.
Coefficientsa .828 1.028 .828 1.028 Pengetahuan Kosakata Bahasa Indonesia Kemampuan Membaca Pemahaman Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Menulis Iklan a.
Tabel 5 Rangkuman Uji Multikolonearitas
Sumber: Olahan Data Primer Berdasarkan hasil analisis data yang terlihat pada tabel 5 ternyata tidak terdapat hubungan yang berarti antara sesama variabel bebas (X1 dan X2) sebab nilai
tolerance dari masing-masing variabel bebas mendekati angka 1 dan VIP lebih besar dari satu dan lebih kecil dari angka 5. Uji ini membuktikan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antara sesama variabel
bebas. Oleh sebab itu kedua variabel bebas memenuhi persyaratan untuk dianalisis dengan memakai regresi linear berganda.
Pengujian terhadap linieritas garis regresi dilakukan dengan menggunakan teknik regresi sederhana. Keberartian diuji dengan menggunakan Uji-F. Pengujian
linieritas garis regresi dilakukan bersamaan dengan pengujian hipotesis penelitian.
Tabel 6 Rangkuman Uji Linearitas
Variabel Sig. Ket
Kompetensi Kosakata Bahasa Indonesia – Kompetensi Menulis Iklan Baris Kompetensi Membaca Pemahaman –
Kompetensi Menulis Iklan Baris
0,658 0,459
Linearitas Linearitas
Berdasarkan tabel 6 diperoleh masing-masing nilai signifikansi variabel kompetensi kosakata bahasa Indonesia sebesar 0,658 dan kompetensi membaca pemahaman sebesar 0,459. Hal ini berarti nilai sig masing-masing variabel lebih besar dari taraf signifikansi 0,05.
Berdasarkan nilai-nilai tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data pada variabel kompetensi kosakata bahasa Indonesia (X1) dan kompetensi membaca
pemahaman (X2) cenderung membentuk
Pengujian Hipotesis
Terima: Ho jika nilai signifikansi > nilai
signifikansi Alpha (0,05)
H1 jika nilai signifikansi< nilai signifikansi
Alpha (0,05)
Hasil analisis hipotesis ini terangkum pada tabel di bawah ini.
Tabel 7 Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi Kompetensi Kosakata Bahasa Indonesia Siswa (X1) dengan Kompetensi Menulis Iklan Baris (Y)
Korelasi N Koefisien korelasi (r) Koefisien Determinasi (r2) Alpha Sig. Ry.1 40 0,720 0,518 0,05 0,018
Rangkuman hasil analisis tersebut, memberikan gambaran bahwa koefisien korelasi antara kompetensi kosakata bahasa
Indonesia dengan kompetensi menulis iklan baris siswa kelas IX SMP Kartika 1-6 Padang (ry1) sebesar sebesar 0,720 (0,018).
Tabel 8 Uji-F Tingkat Keberartian Regresi ANOVAb
Sumber
Variansi JK Dk RJK Fhit. Sig.
Regresi
Residu 171,378 49,254 38 1 49,254 4,510 10,921 0,018
Total 217,632 39
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Kosakata Bahasa Indonesia ( X1)
b. Dependent Variable: Kompetensi Menulis Iklan Baris (Y) Sebagaimana terlihat pada tabel 8
tersebut, diketahui nilai Fhit. 10,921 dan
dengan tingkat signifikansi 0,018, lebih
kecil dari Alpha 0,05 berarti uji keberartiannya dapat diterima.
Tabel 9 Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X1 dan Y (Uji-t) Coefficientsa
Model Variables Unstandardized Coefficients standardize d
Coefficients thit. Sig.
B Std.Error Beta 1 (Constant) 7,774 1,119 3,947 0,001 Kompetensi Kosakata Bahasa Indonesia (X1) 0,826 0,211 0,720 3,915 0,018
Berdasarkan tabel 9, diketahui nilai signifikansi sebesar 0,018 konstanta yang terbentuk 0,774, sedangkan koefisien persamaan garis regresi yang diperoleh sebesar 0,826. Jika dibandingkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,0018 pada tabel tersebut maka jauh lebih kecil dari nilai signifikansi Alpha 0,05.
Dari penjelasan tersebut maka diperoleh persamaan regresi sederhana Ŷ=
a + bx1, di mana a = 0,774 dan b = 0,956,
sehingga persamaan garis regresinya adalah Ŷ = 0,774 + 0,826 X1.
Terima: Ho jika nilai signifikansi > nilai
signifikansi Alpha (0,05) H1 jika nilai signifikansi< nilai
signifikansi Alpha (0,05) Hasil analisis hipotesis ini terangkum pada tabel di bawah ini.
Tabel 10 Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi Kompetensi Membaca Pemahaman (X2) dengan Kompetensi Menulis Iklan Baris (Y)
Korelasi N Koefisien korelasi (r) Koefisien Determinasi (r2) Sig. ry 1 40 0,688 0,473 0,023
Berdasarkan hasil analisis tabel 10 tersebut, memberikan gambaran bahwa koefisien korelasi antara kompetensi membaca pemahaman dengan kompetensi menulis iklan baris (ry2) sebesar 0,6880,
(0,023). Selanjutnya, koefesien determinasi
(r2) yang diperoleh dari yang diperoleh dari hasil perhitungan sebesar 0,473 menunjukkan bahwa besarnya hubungan kompetensi membaca pemahaman dengan kompetensi menulis iklan baris sebesar 47,30%.
Tabel 11 Uji-F Tingkat Keberartian Regresi ANOVAb Sumber
Variansi JK Dk RJK Fhit. Sig.
Regresi Residu 61,761 246,729 1 38 61,761 6,493 9,512 0,023 Total 308,490 39
b. Dependent Variable: Kompetensi Menulis Iklan Baris (Y) Sebagaimana terlihat pada tabel
tersebut, diketahui nilai Fhit. 9,512 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,023 lebih keci
dari Alpha 0,05, berarti tingkat keberartian regresi dapat diterima kebenarannya.
Tabel 12 Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X2 dan Y (Uji-t)
Coefficientsa
Model Variables Unstandardized
Coefficients standardize d Coefficients thit. Sig. B Std.Error Beta 1 (Constant) 8,638 1,241 6,960 0,010 Kompetensi Membaca Pemahaman (X2) 0,770 0,211 0,688 3,649 0,023
a. dependent Variable: Kompetensi Menulis Iklan Baris (Y)
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai signifikansi sebesar 0,010 konstanta yang terbentuk 8,638, sedangkan koefisien persamaan garis regresi yang didapat sebesar 0,770. Jika dibandingkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,023 pada tabel di atas, jauh lebih kecil dari nilai signifikansi Alpha 0,05,
Berdasarkan penjelasan tersebut maka diperoleh persamaan regresi sederhana Ŷ= a + bx2, di mana a = 8,638 dan b =
0,770, sehingga persamaan garis regresinya adalah Ŷ = 8,638 + 0,770X2.
Tabel 13 Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi Kompetensi Kosakata Bahasa Indonesia dan Kompetensi Membaca Pemahaman dengan Kompetensi Menulis Iklan Baris Korelasi N Koefisien korelasi (r) Koefisien Determinasi (r2) Sig. ry12 40 0,798 0,637 0,007
Rangkuman hasil analisis tabel 13 memberikan gambaran bahwa keeratan kontribusi antara kompetensi kosakata bahasa Indonesia dan kompetensi membaca pemahaman dengan kompetensi menulis iklan baris (ry1.2) sebesar 0,798, (0,007)
lebih kecil dari Alpha 0,05. determinasi r² =
(0,637) yang diperoleh dari hasil perhitungan sebesar 0,637 menunjukkan bahwa kontribusi antara kompetensi kosakata bahasa Indonesia dan konpetensi membaca pemahaman terhadap kompetensi menulis iklan baris sebesar 63,70%.
Tabel 14 Uji-F Tingkat Keberartian Regresi X1, X2, dan Y
ANOVAb Sumber
Variansi JK Dk RJK Fhit. Sig.
Regresi Residu 147,145 139,142 2 37 73,573 3,761 19,562 0,007 Total 286,287 39
a. Predictors: (Constant), Kontribusi Kosakata Bahasa Indonesia (X1) dan Kompetensi
Membaca Pemahaman ( X2)
b. Dependent Variable: Kompetensi Menulis Iklan Baris (Y) Sebagaimana terlihat pada tabel
14 nilai statistik signifikansi pada uji-F dengan alpha yang dianut sebesar 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95%. Nilai Fhit.
19,562 dengan tingkat signifikansi alpha 0,007.
Tabel 15 Uji Koefisien Persamaan Garis Regresi X1, X2 dan Y (Uji-t)
Model Variables Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients thit. Sig. B Std.Error Beta 1 (Constant) 1,315 0,288 4,566 0,000 Kompetensi Kosakata Bahasa Indonesia (X1) 0,586 0,142 0,562 4,127 0,021 Kompetensi Membaca Pemahaman (X2) 0,474 0,157 0,434 3,019 0,032
Berdasarkan tabel 15 dijelaskan bahwa nilai konstanta thit yang terbentuk yaitu
sebesar 1,315, sedangkan koefisien persamaan bidang regresi variabel kompetensi kosakata bahasa Indonesia (X1)
0,586 dan variabel kompetensi membaca pemahaman (X2) sebesar 0,474, taraf
signifikan variabel itu juga terlihat lebih rendah dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu Alpha 0,05 yang dipersyaratkan, yaitu 0,032 untuk variabel kompetensi kosakata bahasa Indonesia (X1)
dan 0,021 untuk variabel kompetensi membaca pemahaman (X2).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka diperoleh persamaan regresi ganda
Ŷ= a + b1x1 + b2x2, di mana a = 1,315 dan
b1 = 0,586, b2 = 0,474 sehingga persamaan
garis regresinya adalah Ŷ = 1,315 + 0,586 X1 + 0,474 X2 Ŷ = 1,315 + 0,586 X1 + 0,474
X2
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa pertama terdapat kontribusi kompetensi kosakata bahasa Indonesia dengan kompetensi menulis iklan baris siswa kelas IX SMP Kartika 1-6 Padang, kontribusi ini dibuktikan dengan nilai sig. sebesar < 0,05. Artinya untuk meningkatkan kompetensi menulis iklan
baris siswa maka perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan pada kompetensi kosakata bahasa Indonesia siswa kelas IX SMP Kartika 1-6 Padang.
Kedua terdapat kontribusi kompetensi membaca pemahaman terhadap kompetensi menulis iklan baris siswa kelas IX SMP Kartika 1-6 Padang, kontribusi ini dibuktikan dengan nilai sig. sebesar < 0,05. Artinya untuk meningkatkan kompetensi menulis iklan baris siswa maka perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan pada kompetensi membaca pemahaman SMP Kartika 1-6 Padang.
Ketiga terdapat kontribusi kompetensi kosakata bahasa Indonesia dan kompetensi membaca pemahaman secara bersama-sama terhadap kompetensi menulis iklan baris siswa kelas IX SMP Kartika 1-6 Padang, kontribusi ini dibuktikan dengan nilai sig. sebesar < 0,05. Artinya untuk meningkatkan kompetensi menulis iklan baris siswa maka perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan pada kompetensi kosakata bahasa Indonesia dan kompetensi membaca pemahaman siswa kelas IX SMP Kartika 1-6 Padang. DAFTAR PUSTAKA
Agustina. 2008. Pengajaran Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Rekayasa
Sains.
Agustrijanto, 2001. Copywriting Seni Mengasuh Kreativitas dan
Memahami Bahasa Iklan.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Edisi Revisi IV. Jakarta:
Rieka Cipta.
Atikah, dkk.2008. Bahasa Indonesia untuk
SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Depdiknas
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2011. Kamus Bahasa
Indonesia untuk Pelajar. Jakarta:
Mendikbud.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi &
Leksikografi Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kanaidi. 2011. Dasar-Dasar Periklanan, Daya Pikat Pesan Iklan dan Manfaat Ambient Media Sebagai
Terobosan dalam Periklanan.
Bandung: Politeknik Indonesia. Kerlinger, Fred N. 1985. Asas-asas
Penelitian Behavioral.
Jakarta:Gajah Mada University Press.
Klingner, Vaughan, dan Boardman. 2007.
Teaching Reading Comprehension to Students with
Learning Difficulties. New
York:Gail.fored
Nation, I.S.P. 2009. Teaching ESL/EFL
Reading and Writing. London :
Routledge Taylor and Francis Group.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Kamus
Bahasa Indonesia dan Pelajar.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Snow, Catherine. 2002. Reading for Understanding Toward an R&D Program In Reading
Comprehension. U.S: Department
of Education.
Soedjito.1988. Kosakata Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia
Soedarso. 2002. Speed Reading. Sistem
Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pstaka Utama. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Edisi V.
Bandung:Tarsito.
Suwandi, Sarwiji dan Sutarno. 2008. Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku
untuk SMP dan MTs Kelas IX.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
. 2011. Pengajaran Kosakata.
Edisi 2011. Bandung: Angkasa.