• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa pendekatan arsitektur 3.1.1. Studi aktivitas - 13.11.0050 LTP Marcella Dina Petrina BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 3 ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa pendekatan arsitektur 3.1.1. Studi aktivitas - 13.11.0050 LTP Marcella Dina Petrina BAB III"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

48 BAB 3

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa pendekatan arsitektur 3.1.1. Studi aktivitas

a. Pengelompokan aktifitas

 Pengelola (administrasi pusat)

tabel 3. 1 Kelompok kegiatan administrasi pusat

Sumber : analisis pribadi

No. Pelaku Aktifitas Kebutuhan

ruang Sifat

1. Kepala balai pusat

Datang - pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off publik

Meletakan barang,

bekerja, meneriman tamu

Ruang Kepala

pusat Privat

Rapat Ruang rapat Privat

BAB/BAK toilet Servis

Istrirahat

Kantin Publik

Patry Servis

musholla Publik

2. Kepala bidang bagian umum

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu

Ruang kepala bagian bidang umum

Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

3. Bagian Tata Usaha

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Tata

(2)

49

Foto copy Foto copy

center Servis

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu

Ruang

tatalaksana dan kepegawaian

Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

5. Bagian Humas

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Humas Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet servis

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu

Ruang

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

(3)

50

Bekerja, menerima tamu

Ruang kepala bidang

peningkatan kompetensi

Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

8. Seksi program

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu

Ruang bidang peningkatan kompetensi

Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

9. Seksi evaluasi dan pelaporan

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu

Ruang bidang peningkatan komptensi

Privat

Foto copy Foto copy

center Servis

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu

Ruang

center Servis

(4)

51

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang informasi

dan pendaftaran Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

tabel 3. 2 Kelompok Kegiatan Jabatan Pelatihan

Sumber : Analisa pribadi

No. Pelaku Aktifitas Kebutuhan

ruang Sifat

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat

Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu

Ruang kepala

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

3. Sekretaris

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Jabatan

pelatihan Privat

Foto copy Foto copy

center Servis

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

(5)

52 3. Bendahara

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Jabatan

pelatihan Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

4. Koordinator pelatihan

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu

Ruang kepala bagian bidang umum

Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Servis

5. Koordinator uji kompetensi

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Jabatan

pelatihan Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Istirahat

Kantin Publik

Pantry Servis

Musholla Publik

(6)

53

tabel 3. 3 Kelompok Kegiatan Staff Operasional

Sumber : Analisa pribadi

No. Pelaku Aktifitas Kebutuhan

ruang Sifat

1. Toolman

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi publik

Bekerja Ruang staff Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Mengecek peralatan

praktek Gudang Servis

Mendistribusikan bahan dan atau peralatan praktek

Kantin Publik

musholla Publik

2. Sapras

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi publik

Bekerja Ruang staff Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Mengecek sarana

prasarana pealtihan Gudang Servis

Mengecek sarana prasarana pealtihan

Workshop Semi

Publik Ruang teori Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Istirahat

Pantry Servis

Kantin Publik

musholla Publik

3. Ketua workshop

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi publik

Bekerja Ruang staff Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Maintanance sarana

prasarana workshop Workshop

Semi publik

BAB / BAK Toilet Servis

Istirahat

Pantry Servis

Kantin Publik

(7)

54 4. Teknisi / ME

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi publik Bekerja, maintance ME

bangunan Ruang ME Servis

BAB / BAK Toilet Servis

Istirahat

Pantry Servis

Kantin Publik

musholla Publik

5. OB / Cleaning Service

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi publik Bekerja, bersih – bersih

bangunan Ruang OB Servis

Meletakan alat – alat

kebersihan Janitor Servis

BAB / BAK Toilet Servis

Istirahat

Pantry Servis

Kantin Publik

musholla Publik

6. Security / keamaan

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir pengelola

Semi publik

Berkeliling komplek BLKI, menjaga keamanan di beberapa titik

Pos jaga Servis

Mengawasi monitor

CCTV Ruang CCTV Servis

BAB / BAK Toilet Servis

Istirahat Kantin Publik

musholla Publik

tabel 3. 4 Kelompok Kegiatan Insttruktur, Peserta pelatihan dan tamu

Sumber : Analisa pribadi

No. Pelaku Aktifitas Kebutuhan

ruang Sifat

1. Instruktur pelatihan

Datang – pulang

instruktur Privat

Melatih Workshop Semi

(8)

55

Mengajar Ruang teori Privat

Foto copy Foto copy

center

Servis

BAB / BAK Toilet Servis

Istirahat Kantin Publik

musholla Publik

2. Peserta pelatihan

Datang – pulang

Pelatihan kerja Workshop Semi

publik Menerima teori

peatihan

Ruang teori Privat

Olah raga Lapangan Olah

raga

Publik

Bersantai Taman/Sitting

group

Publik

Makan siang Ruang makan Servis

Istirahat Kantin Publik

Musholla Servis

BAB / BAK Toilet Servis

Istirahat (tidur) bagi

yang menginap Asrama Privat

Mendapatkan Sertifikat Kios 3 in 1 Publik

3.

Tamu ( sekelompok pegawai sebuah perusahaan/industri)

Datang – pulang (parkir

kendaraan) Parkir tamu Privat

Datang – pulang (antar

jemput) Area dop - off Publik

Pelatihan kerja Workshop Semi

publik Menerima teori

pelatihan Ruang teori Privat

Olah raga Lapangan Olah

raga Publik

Bersantai Taman/Sitting

group Publik

Makan siang Ruang makan Servis

Istirahat Kantin Publik

(9)

56

BAB / BAK Toilet Servis

Istirahat (tidur) bagi

yang menginap Asrama Privat

Mendapatkan Sertifikat

Kios 3 in 1 Publik

4.

Tamu VIP (Pejabat perusahaan,

gubernur, kementrian dll)

Datang – pulang

(Parkir kendaraan) Parkir Tamu Privat Datang – pulang (antar

jemput) Area drop-off Publik

Mencari informasi Ruang

Resepsionis Publik

Menunggu Lobby Publik

Merekrut calon tenaga

kerja Kios 3 in 1 Publik

Berkunjung R. kepala

(10)

57

KEPALA PUSAT BLKI Bertanggung jawab atas semua kegiatan di BLKI

KEPALA BIDANG BAGIAN UMUM

Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi eseluruhan

TATA USAHA Mengelola urusan rumah tangga.

TATALAKSANA DAN KEPEGAWAIAN

Pengelolaan administrasi kepegawaian

HUMAS Melaksanakan kegiatan Hubungan Masyarakat

PERENCANAAN & PENGANGGARAN

Mengelola keuangan & laporan terhadap BLKI

KEPALA BIDANG

SEKSI PROGRAM Merancang program peningkatan kompetensi

EVALUASI & PELAPORAN

Perancangan sistem evaluasi dan monitoring

PENGEMBANGAN

Pendaftaran dan seleksi calon peserta pelatihan

Pola Kegiatan Pengelola (administrasi pusat)

b. Pola kegiatan

Gambar 3.1. Bagan pola kegiatan pengelola (administrasi pusata) Sumber : analisa pribadi gambar 3. 1 Bagan pola kegiatan pengelola

(11)

58

Pola Kegiatan Pengelola (jabatan pelatihan)

PULANG

Bertanggung jawab pada kegiatan disetiap jurusan.

SEKRETARIS

Mengelola administrasi kegitan pelatihan dan dokumentasi

BENDAHARA Mengelola administrasi keuangan kegiatan pelatihan.

KORDINATOR PELATIHAN

Merencanakan kegiatan dan jadwal pelatihan.

KOORDINATOR UJI KOMPETENSI

Melaksanakan kegiatan uji kompetensi,

menyiapkan bahan dan materi uji kompetensi

gambar 3. 2 Bagan pola kegiatan pengelola (jabatan pelatihan)

(12)

59

Pola Kegiatan Pengelola (Staff operasional)

TOOLMAN

Melayani permintaan da penyediaan peralatan prasarana di workshop

KETUA WORKSHOP Melakukan perawatan perawatan peralatan

TEKNISI & ME

Melaksanakan

gambar 3. 3 Bagan pola kegiatan pengelola (staff operasional)

(13)

60

Pola Kegiatan Instruktur pelatihan

IBADAH

MAKAN. MINUM

BAB / /BAK WORKSHOP

TEORI PULANG

DATANG

DROP OFF / DROP IN

PARKIR

MELATIH PESERTA PELATIHAN

ISTIRAHAT

KEGIATAN BERSAMA FOTOCOPY

OLAH RAGA FSANTAI DI

TAMAN

gambar 3. 4 Bagan pola kegiatan instruktur pelatihan

(14)

61

Pola Kegiatan Peserta pelatihan

PULANG

Peserta pelatihan yang menginap di asrama

Pola Kegiatan Tamu

IBADAH

gambar 3. 5 Bagan pola kegiatan peserta pelatihan

Sumber : analisa pribadi

gambar 3. 6 Bagan pola kegiatan tamu

(15)

62

c. Perhitungan Jumlah Pelaku

 Karyawan dan staff

tabel 3. 5 Jumlah karyawan

Sumber : Analisa pribadi

PENGELOLA (ADMINISTRASI PUSAT) JUMLAH

Kepala balai pusat 1

Kepala bidang bagian umum 1

Sub. bagian tata usaha 6

Sub bagian Humas 6

sub bagian tatalaksana dan kepegawaian 6

sub bagian perencanaan dan penganggaran 6

Kepala bidang peningkatan kompetensi 1

seksi program 6

seksi evaluasi dan pelaporan 6

seksi bidang pengembangan & pemberdayaan 6

seksi pemasaran dan informasi 4

JABATAN PELATIHAN JUMLAH

Kepala bidang penyelenggaran pelatihan tekstil - Sekretaris

- Bendahara

- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Intrukstur tekstil

1 Kepala bidang penyelenggaran pelatihan perkayuan

- Sekretaris - Bendahara

- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Instruktur perkayuan

1 Kepala bidang penyelenggaran industri kreatif

- Sekretaris - Bendahara

- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Instruktur Kepala bidang penyelenggaran pelatihan manufaktur

- Sekretaris - Bendahara

(16)

63

Kepala bidang penyelenggaran pelatihan Informasi & komunikasi

- Sekretaris - Bendahara

- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Instruktur

Kepala bidang penyelenggaran pelatihan pengelasan - Sekretaris

- Bendahara

- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Instruktur

STAFF OPERASIONAL JUMLAH

Toolman 12

Sapras & MR 6

Ketua workshop 6

OB / Cleaning Service 16

Teknisi & ME 6

Keamanan/ Security 10

STAFF PENUNJANG JUMLAH

Resepsionist 2

Kantin 3

Kapasitas peserta pelatihan yang akan ditampung oleh

BLKI Kabupeten semarang ini dihitung berdasarkan pencari

kerja dibidang tersebut yang berdomisili dari Jawa Tengah.

1. Jurusan tekstil

tabel 3. 6 Jumlah tenaga kerja dalam bidang tekstil (nasional)

Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah

(17)

64

Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor

industri tekstil terus mengalami peningkatan rata – rata 4.250 orang pekerja baru.

Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup nasional

tersebut dikali dengan presentase perbandingan jumlah tenaga

kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di Indonesia.

tabel 3. 7 Jumlah tenaga kerja di Indonesia menurut provinsi

Sumber : Bada Pusat Statistik Nasional

Dari data diatas didapat rata – rata presentase jumlah

pekerja di Jawa Tengah dengan jumlah pekerja di Indonesia

adalah 14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari

jumlah pekerja bidang industri tekstil yang dibutuhkan di Jawa

Tengah tiap tahunnya adalah :

Pekerja industri tekstil (nasional) x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan

4.250 x 14,4% = 576 (dalam setahun)

576 : 12 (bulan dalam stahun) = 48

Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 48 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 3 sub kejuruan dengan kapasitas setiap kelasnya 16 orang. Dan 30 peserta

pelatihan penyandang disabilitas dengan, yang dibagi menjadi

3 sub kejuruan dengan kapasitas setiap kelasnya 10 Orang.

2010 2011 2012 2013 2014

Jawa Tengah 321.592 301.217 669.744 169.827 208.946 Indonesia 2.487.677 728.440 1.299.377 1.051.944 1.295.149 Presentase

(18)

65

2. Jurusan manufaktur

tabel 3. 8 Jumlah tenaga kerja dalam bidang manufaktur (nasional) Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)

Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor

industri manufaktur terus mengalami peningkatan rata – rata

7.130 orang pekerja baru.

Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup

nasional tersebut dikali dengan presentase perbandingan

jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di

Indonesia, yang diperhitungan sebelumnya telah didapat yaitu

14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari jumlah

pekerja bidang industri manufaktur yang dibutuhkan di Jawa

Tengah tiap tahunnya adalah :

Pekerja industri manufaktur x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan

7.130 x 14,4% = 1.134 (dalam setahun)

1.134 : 12 (bulan dalam stahun) = 95,5 (dibulatkan 96)

Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan

kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 96 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 3 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 16 orang.

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah

(19)

66

3. Jurusan Perkayuan

tabel 3. 9 Jumlah tenaga kerja dalam bidang perkayuan (nasional) Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)

Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor

industri perkayuan mengalami peningkatan rata – rata 5.980 orang pekerja baru.

Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup nasional

tersebut dikali dengan presentase perbandingan jumlah

tenaga kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di

Indonesia, yang diperhitungan sebelumnya telah didapat yaitu

14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari jumlah

pekerja bidang industri perkayuan yang dibutuhkan di Jawa

Tengah tiap tahunnya adalah :

Pekerja industri perkayuan) x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan

5.980 x 14,4% = 816 (dalam setahun)

816 : 12 (bulan dalam stahun) = 64

Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan

kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 64 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 2 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 16 orang.

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah

(20)

67

4. Jurusan pengelasan

Tabel 3. 10 Jumlah tenaga kerja dalam bidang pengelasan Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)

Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor

industri pengelasan mengalami peningkatan rata – rata 4.151 orang pekerja baru.

Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup

nasional tersebut dikali dengan presentase perbandingan

jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja

di Indonesia, yang diperhitungan sebelumnya telah didapat

yaitu 14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari

jumlah pekerja bidang industri pengelasan yang dibutuhkan

di Jawa Tengah tiap tahunnya adalah :

Pekerja industri pengelasan x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan

4.151 x 14,4% = 598 (dalam setahun)

598 : 12 (bulan dalam stahun) = 48,13 (dibulatkan 48)

Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 48 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 3 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 16 orang.

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah

(21)

68

5. Jurusan informasi & komunikasi

Tabel 3. 11 Jumlah tenaga kerja dalam bidang TIK (nasional) Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)

Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor

industri informasi & komunikasi terus mengalami peningkatan

rata – rata 4.926 orang pekerja baru.

Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup

nasional tersebut dikali dengan presentase perbandingan

jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di

Indonesia, yang diperhitungan sebelumnya telah didapat yaitu

14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari jumlah

pekerja bidang industri komunikasi & informasi dengan

industri yang dibutuhkan di Jawa Tengah tiap tahunnya

adalah :

Pekerja industri TIK x presentase jateng = Jumlah peserta pelatihan

4.926 x 14,4% = 710 (dalam setahun)

710 : 12 (bulan dalam stahun) = 59,19 (dibulatkan 60)

Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan

kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 60 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 3 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 20 orang. Dan 30 peserta pelatihan penyandang disabilitas dengan, yang

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah

(22)

69

dibagi menjadi 3 sub kejuruan dengan kpasitas setiap

kelasnya 10 Orang.

6. Jurusan industri kreatif

Tabel 3. 12 Jumlah tenaga kerja dalam bidang industri kreatif Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)

Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor

industri kreatif mengalami peningkatan rata – rata 5.085 orang pekerja baru.

Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup nasional

tersebut dikali dengan presentase perbandingan jumlah tenaga

kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di Indonesia, yang

diperhitungan sebelumnya telah didapat yaitu 14,4%.

Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari jumlah pekerja

bidang industri kreatif yang dibutuhkan di Jawa Tengah tiap

tahunnya adalah :

Pekerja industri keatif x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan

5.085 x 14,4% = 732 (dalam setahun)

732 : 12 (bulan dalam stahun) = 61 (dibulatkan 64)

Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan

kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 64 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 2 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 16 orang.

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah

(23)

70

Jadi jumlah keseluruhan peserta pelatihan yang dapat

ditampung pada balai pelatihan kerja industri ini selama satu

periode pelatihan adalah :

Tabel 3. 13 jumlah kapasitas peserta BLKI Sumber : analisa pribadi

d. Jadwal kegiatan

Tabel 3. 14 Jadwal pelayanan BLKI

Sumber : analisa pribadi

Senin – Kamis

Jam Kerja 08.00 – 16.00 Istirahat 12.00 – 13.00

Jumat – Sabtu

Jam kerja 08.00 – 15.00 Istirahat 12.00 – 13.00

Tabel 3. 15 Jadwal pelayanan dan pelatihan

Sumber : analisa pribadi dan hasil survey

Pelaku Hari

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Administra

si pusat 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 Jabatan

pelatihan 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 Instruktur 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00

Peserta

pelatihan 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 Servis 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00

Tamu 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00

ISTIRAHAT 12.00 – 13.00

Jurusan Tekstil manufaktur perkayuan pengelasan TIK Industri kreatif

Kapasitas 78 96 64 48 90 64

(24)

71

Jangka waktu pelatihan yang ada di BLKI ini mngacu pada

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah

diatur oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

Tabel 3. 16 Jumlah jam pelajaran masing – masing paket pelatihan Sumber : analisa pribadi, SKKNI BNSP

Program keahian Jumlah

peserta

Informasi dan komuniasi

Operator computer 20 1 240 JP

Autocad 20 1 240 JP

Informatika & pemrograman 20 1 240 JP

Industri kreatif

(25)

72

Dalam 1 hari = 8 Jam Pelajaran 240 JP / 8 JP = 30 Hari

= 4 minggu ( senin – sabtu) = 1 bulan

Jadi untuk memenuhi satu kompetensi pelatihan dibutuhan

periode waktu 1 bulan. Dimana setiap bulan selalu dibuka periode

pelatihan baru.

3.1.2 Studi fasilitas

a. Pengelompokkan ruang dan sifat

Tabel 3. 17 Pengelompokkan ruang dan sifat

Sumber : Analisa pribadi

Fasilitas pengelola (administrasi pusat)

RUANG SIFAT LETAK

Ruang kepala balai pusat

Privat

Indoor Ruag Kepala bidang bagian umum

Ruang bagian tata usaha Ruang bagian tatalaksana Ruang bagian perencanaan dan penganggaran

Ruang bagian Humas

Ruang kepala bidang peningkatan kompetensi

Ruang seksi program

Ruang seksi evluasi dan pelaporan

Ruang kepala seksi pemasaran dan informasi Ruang kepala bidang penyelenggaraan

pelatihan

Kantor pendaftaran bursa kerja (3in1) publik

Pendaftaran Seleksi (ujian bakat minat)

Pengumuman penerimaan

peserta pelatihan Mulai pelatihan 2 minggu

3 hari (minggu ke 3)

Minggu ke 4 Mulai pendaftaran baru

Gambar 3. 7 Bagan pembukaan periode pelatihan

(26)

73

Fasilitas Jabatan pelatihan Ruang kepala penyelenggara pelatihan

Privat Indoor Ruang sekretaris

Ruang bendahara

Ruang koordinator pelatihan Ruang koordinator uji kompetensi Ruang instruktur

Fasilitas utama Workshop teknik tekstil

Privat Indoor Workshop teknik tekstil untuk penyandang

disabilitas

Workshop teknik Pengelasan Workhop teknik manufaktur

Workshop informasi dan komunikasi Workshop informasi dan komunikasi untuk penyandang disabilitas

Workhop teknik perkayuan Workshop industri kreatif Ruang teori

Fasilitas penunjang

R. rapat Privat

Lobby Publik

Foto copy center Publik

Kantin Publik Indoor

,Outdoor

R. makan Semi

publik Indoor

Asrama peserta pelatihan Privat Indoor

Lapangan badminton

Publik Outdoor Lapangan futsal

Lapangan basket

Gudang peralatan workshop

Parkir mobil dan motor peserta Publik

(27)

74

b. Persyaratan ruang

Tabel 3. 18 persyaratan ruang

Sumber : analisa pribadi

No. Nama Ruang

Persyaratan Ruang

Akustik Penghawaan Pencahayaan Keamanan Kesehatan Stabil tenang Alami buatan Alami buatan Keba

karan

Kecela

kaan Kimiawi

Kelemba ban

1. Ruang kepala balai pusat ● ● ● ● ● ● ●

2 Ruag Kepala bidang bagian umum ● ● ● ● ● ● ●

3 Ruang bagian tata usaha ● ● ● ● ● ● ●

4 Ruang bagian tatalaksana ● ● ● ● ● ● ●

5 Ruang bagian perencanaan dan

penganggaran ● ● ● ● ● ● ●

6 Ruang bagian Humas ● ● ● ● ● ● ●

7 Ruang kepala bidang peningkatan

kompetensi ● ● ● ● ● ● ●

8 Ruang bidang peningkatan

kompetensi ● ● ● ● ● ● ●

9 Ruang kepala seksi pemasaran

dan informasi ● ● ● ● ● ● ●

10 Ruang kepala bidang

penyelenggaraan pelatihan ● ● ● ● ● ● ●

11 Ruang kepala penyelenggara

pelatihan ● ● ● ● ● ● ●

12 Ruang sekretaris ● ● ● ● ● ● ●

13 Ruang bendahara ● ● ● ● ● ● ●

14 Ruang koordinator pelatihan ● ● ● ● ● ● ●

(28)

75

No. Nama Ruang

Persyaratan Ruang

Akustik Penghawaan Pencahayaan Keamanan Kesehatan Stabil Tenang Alami buatan Alami buatan Keba

karan

Kecela

kaan Kimiawi

Kelemba ban

16 Workshop teknik tekstil ● ● ● ● ● ● ● ● ●

17 Workshop teknik tekstil untuk

penyandang disabilitas ● ● ● ● ● ● ● ● ●

18 Workshop teknik Pengelasan ● ● ● ● ● ● ● ● ●

19 Workhop teknik manufaktur ● ● ● ● ● ● ● ● ●

20 Workshop informasi dan

komunikasi ● ● ● ● ● ● ● ●

21 Workhop teknik perkayuan ● ● ● ● ● ● ● ● ●

22 Workshop industri kreatif ● ● ● ● ● ● ● ● ●

23 Worksop industri kreatif untuk

penyandang disabilitas ● ● ● ● ● ● ● ● ●

24 Ruang teori ● ● ● ● ● ● ● ●

25 Ruang instruktur ● ● ● ● ● ● ● ●

27 Kantor pendaftaran dan bursa

kerja (kios 3in 1) ● ● ● ● ● ● ●

39 R. rapat ● ● ● ● ● ● ●

30 Foto copy center ● ● ● ● ● ● ●

31 Kantin ● ● ● ● ● ● ●

32 R. makan ● ● ● ● ● ●

33 Asrama peserta pelatihan ● ● ● ● ● ● ●

35 Lapangan badminton ● ● ●

36 Lapangan futsal ● ● ●

(29)

76

No. Nama Ruang

Persyaratan Ruang

Akustik Penghawaan Pencahayaan Keamanan Kesehatan Stabil Tenang Alami buatan Alami buatan Keba

karan

Kecela

kaan Kimiawi

Kelemba ban

38 Sitting group ● ● ●

39 toilet ● ● ● ●

40 Musholla ● ● ● ● ● ●

41 R. masak / dapur ● ● ● ● ● ●

42 Janitor ● ● ●

43 R. CCTV ● ● ● ● ● ●

44 Pos jaga ● ● ● ● ● ●

45 R.ME ● ● ● ● ● ●

46 R. pompa ● ● ● ●

47 R.genzet ● ● ● ● ●

48 Gudang peralatan workshop ● ● ● ● ● ●

49 Parkir mobil dan motor peserta ● ● ● ●

(30)

77 c. Pola hubungan ruang

Drop off

Entrance

Parkir pengelola

R. pengelola administrasi pusat

Kantor 3 in 1 R. pengelola

jabatan pelatihan

Asrama peserta pelatihan

Workshop tekstil

Workshop TIK

Pengelola (administrasi pusat)

Fasilitas utama

Fasilitas penunjang

Pola hub. Ruang privat

Gambar 3. 8 Pola hubungan ruang privat

Sumber : analisa pribadi

Workshop Industri kreatif

Ruang Teori

Workshop perkayuan

Workshop pengelasan

Workshop manufaktur

(31)

78

Pola hub. Ruang public dan semi publik

Drop off

Entrance

Parkir peserta

Kantin Foto copy center

Taman

Lapangan basket

Lapangan volly Lobby

Lapangan futsal

R. makan

Gambar 3. 9 Pola hubungan ruang publik dan semi publik

(32)

79

Pola hub. Ruang servis

Pengelola (administrasi pusat)

Drop off

Entrance Pantry

Toilet

Pos jaga

Ruang CCTV

Ruang OB

Ruang ME

Gudang

Ruang Genzet

Ruang pompa Musholla

Janitor

Ruang masak/dapur

Gambar 3. 10 Pola hubungan ruang privat

(33)

80

d. Studi ruang khusus

Dalam studi ruang khusus yang dibahas adalah workshop yang

merupakan fasilitas utama pada BLKI, karena banyak yang perlu

diperhatikan dalam workshop terutama tentang sarana/alat – alat

pelatihan yang memiliki dimensi yang besar dan memerlukan

perhitungan sirkulasi yang sesuai untuk menciptakan kenyamanan

spatial, berikut workshop – workshop yang ada di BLKI ini :

1. Workshop tekstil

Persyaratan umum yang harus dipenuhi :

 Pencahayaan

Menurut standar dari KEPMENKES RI. No.

1405/MENKES/SK/XI/02 pekerjaan tekstil (pemilihan warna,

pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus & perakitan halus)

masuk dalam jenis kegiatan pekerjaan halus yang

membutuhkan tingkat pencahayaan minimal 1000 lux.

Pada workshop menjahit terdapat beberapa ruang

yang dilakukan studi ruang studi khusus yaitu ruang menjahit,

ruang bordir, dan ruang fashion desain, dan ruang teori untuk

disabilitas.

Gambar 3. 11 pola pencahayaan ruang workshop

(34)

81

Mesin jahit industri

Dimensi

0,8m x o,6m = 0,48 m2

Jumlah 4 unit

Mesin jahit lubang kancing

Dimensi

0,8m x o,6m = 0,48 m2

Jumlah 4 unit

Gambar3.5 Mesin obras Sumber : argamesinlengkap.blogspot.co.id

Gambar 3.6 Mesin jahit industri Sumber : www.krafezeeonline.com

Gambar3.7 Mesin jahit lubang kancing Sumber : tokotigamesinjahit.com

Gambar 3. 12. mesin fusing Sumber :indonesian.alibaba.com

(35)

82

Mesin jahit rantai

/

Dimensi

0,8m x o,6m = 0,48 m2

Jumlah 4 unit

Rak

Dimensi

0,5m x 1,5m = 0,75 m2

Jumlah 4 unit

Lemari

Dimensi

0,5m x 1m = 0,5 m2

Jumlah 2 unit

Gambar 3. 17 Mesin jahit rantai Sumber : www.jahitku.com

Gambar 3. 18 Rak Sumber :www.rajarminimarket.com

Gambar 3. 19 Lemari Sumber : alatkantordainichi.com

Gambar 3. 20 Tata Ruang menjahit

(36)

83

Penataan ruang menjahit berdasarkan proses pelatihan, yang

diawali dengan memotong bahan, pelatihan menjahit, dan menggunakan

mesin fusing untuk merekatkan komponen – komponen kecil pada

pakaian. Rak untuk menyimpan gulungan kain diletakan didepan dekat

dengan meja potong, sedangkan lemari tempat menyimpang peralatan

menjahit terletak dibelakang dekat mesin – mesin jahit

Sirkulasi pada ruang menjahit untuk disabilitas

memperhatikan jarak sirkulasi yang dibutuhkan oleh penyandang

disabilitas yang menggunakan kusri roda ataupun tongkat.

Gambar 3. 21 Tata Ruang menjahit untuk disabilitas

Sumber : dokumen pribadi

Gambar 3. 22 jarak min. sirkulasi pengguna tongkat & kursi roda

(37)

84

b. Ruang bordir

Mesin bordir manual

Dimensi

0,9m x 0,6m = 0,54 m2

Jumlah 8 unit

Mesin bordir komputer

Dimensi

0,9m x 0,6m = 0,54 m2

Jumlah 8 unit

Rak

Dimensi

0,5m x 1,5m = 0,75 m2

Jumlah 2 unit

Gambar 3.10 Mesin bordir manual Sumber :centralkharis.wordpress.com

Gambar3.11 Mesin bordir komputer Sumber : www.mesinbordirkomputer.com

Gambar 3.12 Rak

Sumber :www.rajarminimarket.com

Gambar 3. 23 Space min. yang diperlukan

Sumber : Time saver standards for building type

Gambar 3. 24 jarak min. sirkulasi

(38)

85

c. Ruang Fashion Desain

Meja gambar

Dimensi

0,6m x 0.8m = 0,48 m2

Jumlah 16 unit

Mesin jahit industri

Dimensi

Sumber : happyhomesewing.blogspot.co.id

Gambar3.14 Boneka model/manekin Sumber : www.wyposazsklep.pl

Gambar3.15 Rak

Sumber : www.rajarminimarket.com Gambar 3. 28 Lemari Sumber : alatkantordainichi.com

Gambar 3. 29 meja gambar Sumber : www.klikoffice.co.id

(39)

86  Penghawaan

Temperatur ruangan 24 – 27oC pada musim panas dan

21 – 24oC pada musim dingin (hujan) dengan kelembaban

relatif 50 – 60 % menggunakan sistem penghawaan yang

bekerja dengan baik untuk pergantian udara dengan

penghawaan alami dibantu dengan penghawaan buatan

(kipas).

 Keamanan

Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,

berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang

diperbolehkan digunakan diarea tekstil yaitu air, CO2, foam,

dan powder dry chemical.

2. Workshop Manufaktur  Pencahayaan

Pencahayaan pada workshop manufaktur termasuk

dalam area kegiatan pekerjaan mesin, proses umum dalam

industri, dan mesin ukuran sedang, hal ini berdasarkan data

dari United Nations Environment Programme (UNEP) dalam Gambar 3. 34 tabung pemadam kebakaran

(40)

87

pedoman efisiensi energy untuk industri, dimana jenis area

kegiatan workshop manufaktur membutuhkan pencahayaan

300 lux.

 Perabot

Mesin bubut

Dimensi

1m x 1,5m = 1,5 m2

Jumlah 8 unit

Mesin gerinda

Dimensi

0,4m x 0,2m = 0,08 m2

Jumlah 16 unit

Mesin sekrap

Dimensi

0,8m x 1,2m = 0.96 m2

Jumlah 8 unit

Mesin frais

Dimensi

0,8m x 1,5m = 1,2 m2

Jumlah 8 unit

Mesin bor Gambar 3..16 Mesin sekrap

Sumber : apriliaayu.blogspot.co.id

Gambar 3.17 Mesin Frais Sumber : fadlybachtiar.blogspot.co.id

Gambar 3. 35 Mesin bubut Sumber : diobubut.blogspot.co.id

(41)

88

Dimensi

0,8m x 0,4m = 0,32 m2

Jumlah 8 unit

 Penghawaan

Temperatur ruangan 24 – 27oC pada musim panas dan

24oC pada musim dingin (hujan) dengan kelembaban relatif

50 – 60 % menggunakan sistem penghawaan yang bekerja

dengan baik untuk pergantian udara dengan penghawaan

alami dibantu dengan penghawaan buatan (kipas).

 Keamanan

Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,

berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang

diperbolehkan digunakan diarea mesin-mesin yaitu hanya

CO2 dan powder dry chemical.

Dalam workshop dengan pengerjaan yang

menggunakan mesin-mesin perlu diberikan penanda sirkulai

untuk memisahkan zona aman, awas, dan kerja.

Gambar 3. 39 Mesin bor

Sumber :infoperkakas.com

(42)

89 3. Workshop perkayuan

 Pencahayaan

Menurut standar dari KEPMENKES RI. No.

1405/MENKES/SK /XI/02 pembuatan mebel dan operator

mesin kayu masuk dalam jenis kegiatan pekerjaan agak halus

dengan tingkat pencahayaan minimal 500 lux.

 Perabot

Mesin tenon mortizer

Dimensi

1m x 1,5m = 1,5 m2

Jumlah 8 unit

Mesin planer kayu

Dimensi

0,6m x 0,7m = 0,42 m2

Jumlah 16 unit

Mesin table saw

Dimensi

1,9m x0,7m = 1,33 m2

Jumlah 7 unit

Mesin pengamplas elektrik

Dimensi

1m x 1,5m = 1,5 m2

Jumlah 9 unit

Gambar 3.18 mesin planer kayu Sumber : www.sinarabaditeknik.com

Gambar 3.19 table saw Sumber : alatproyek.com

Gambar 3.20 mesin pengamplas elektrik Sumber : www.indotrading.com Gambar 3. 41 Mesin tenon mortiser

(43)

90  Penghawaan

Memberikan sistem penghawaan yang bekerja dengan

baik untuk pergantian udara dengan penghawaan alami,

dengan temperature ruangan 21oC 24oC menghindari

kelembaban pada ruangan untuk menjaga kualitas kayu pada

workshop

 Keamanan

Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,

berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang

diperbolehkan digunakan diarea mesin-mesin yaitu hanya

CO2 dan powder dry chemical.

Dalam workshop dengan pengerjaan yang

menggunakan mesin-mesin perlu diberikan penanda sirkulai

untuk memisahkan zona aman, awas, dan kerja.

4. Workshop pengelasan  Pencahayaan

Menurut standar dari KEPMENKES RI. No.

1405/MENKES/SK/XI/02 pengelasan masuk dalam jenis Gambar 3. 45 kode sirkulasi ruang workshop

(44)

91

kegiatan pekerjaan agak halus dengan tingkat pencahayaan

minimal 500 lux.

 Perabot

Mesin las GMAW

Dimensi

0.50m x 0.90m = 0.45 m2

Jumlah 10 unit

Mesin las SMAW

Dimensi

Gambar 3.21 mesin las SMAW Sumber : dokumen pribadi

Gambar 3.22 mesin las OAW Sumber :www.pengelasan.com

Gambar 3.23 meja las SMAW Sumber : dokumen pribadi

Gambar 3.24 meja las GMAW Sumber : dokumen pribadi Gambar 3. 46 mesin las GMAW Sumber : www.pengelasan.com

(45)

92 Tabung gas las 2m3

Dimensi

d.0,2m = 0,314 m2

Jumlah 20 unit

Sirkulasi pada workshop pengelasan memperhatikan

ruang gerak yang dibutuhkan dalam mengelas

 Penghawaan

Temperatur ruangan 24 – 26oC pada musim panas dan

musim dingin (hujan) dengan kelembaban relatif 50 – 60 %

menggunakan sistem penghawaan yang bekerja dengan baik Gambar 3. 51 Tabung gas 2m3

Sumber : www.alamy.com

Gambar 3. 52 Ruang gerak yang dibutuhkan

Sumber : Ernest Peter Neufert Architects Data

Gambar 3. 53 Ruang gerak yang dibutuhkan

(46)

93

untuk pergantian udara dengan penghawaan alami dibantu

dengan penghawaan buatan (kipas).

 Keamanan

Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,

berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang

diperbolehkan digunakan diarea mesin-mesin yaitu hanya

CO2 dan powder dry chemical.

Dalam workshop dengan pengerjaan yang

menggunakan mesin-mesin perlu diberikan penanda sirkulai

untuk memisahkan zona aman, awas, dan zona kerja.

5. Workshop industri kreatif  Pencahayaan

Menurut standar dari KEPMENKES RI. No.

1405/MENKES/SK/XI/02 pengelasan masuk dalam jenis

kegiatan pekerjaan halus dengan tingkat pencahayaan

minimal 500 lux

Gambar 3. 54 kode sirkulasi ruang workshop

(47)

94  Perabot

Mesin pembelah bambu

Dimensi

0,8m x 3m = 2,4 m2

Jumlah 2 unit

Mesin pemotong bambu

Dimensi

0,8m x 0,6 m = 0,48 m2

Jumlah 4 unit

Mesin irat bambu

Dimensi

Mesin gergaji ukir

Dimensi

Gambar 3.25 table saw Sumber : alatproyek.com

Gambar 3.26 mesin gergaji ukir Sumber : www.indonetwork.co.id

Gambar 3.27 meja workshop Sumber : lumberjocks.com Gambar 3. 55 mesin pemotong bambu Sumber : kotakitaku-tamanbambunusantara

Gambar 3. 56 mesin pemotong bambu Sumber : tokoalatpertanian.com

(48)

95  Penghawaan

Memberikan sistem penghawaan yang bekerja dengan

baik untuk pergantian udara dengan penghawaan alami,

dengan temperature ruangan 21oC 24oC menghindari

kelembaban pada ruangan untuk menjaga kualitas kayu pada

workshop

 Keamanan

Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,

berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang

diperbolehkan digunakan diarea mesin-mesin yaitu hanya

CO2 dan powder dry chemical.

Dalam workshop dengan pengerjaan yang

menggunakan mesin-mesin perlu diberikan penanda sirkulai

(49)

96

e. Studi besaran ruang

Tabel 3. 19 Studi besaran ruang

Sumber : analisa pribadi pribadi

Fungsi Nama

Ruang Pelaku

Kapasi-

tas Perhitungan

Luas

Mesin jahit lubang kancing 4(unit) x 0.8m x 0.6m = 1.92m2

Mesin jahit rantai 4(unit) x 0.8m x 0.6m = 1.92m2 Rak 4(unit) x 0.5m x 1.5m = 3m2

Mesin jahit rantai 2(unit) x 0.9m x 0.6m = 1.08m2 Mesin jahit lubang kancing 2(unit) x 0.9m x 0.6m = 1.08m2

Rak 3(unit) x 0.5m x 1.5m = 2.25m2 Lemari 2(unit) x 0.5m x 1m = 1m2

Sirkulasi 100 % Ruang

(50)

97

Mesin bordir komputer 8(unit) x 0.9m x 0.6m = 4.32m2

Mesin bordir manual 5(unit) x 0.9m x 0.6m = 2.7m2

63 m2 AP

Mesin bordir komputer 5(unit) x 0.9m x 0.6m = 2.7m2 Kursi 25(unit) x 0.45m x 0.45m =5.06m2

(51)

98

Mesin tenon mortiser 10(unit) x 1m x 1.5m = 15m2

300 m2 AP Mesin pengamplas elektrik 9(unit) x 1.5m x 1m

(52)

99

Sirkulasi 200%

Fasilitas utama

Workshop teknologi informasi & komunikasi

Ruang

Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 16(unit) = 5.76m2

63 m2 AP

Lemari 2(unit) x 0.5m x 1m = 1m2 Meja 1(unit) x 1.20m x 0.6m = 0.72m2 Kursi 17(unit) x 0.45m x 0.45m =3.45m2

Sirkulasi 80%

Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 10(unit) = 5.76m2

Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 16(unit) = 5.76m2

63 m2 AP

Lemari 2(unit) x 0.5m x 1m = 1m2 Meja 1(unit) x 1.20m x 0.6m = 0.72m2 Kursi 17(unit) x 0.45m x 0.45m =3.45m2

Sirkulasi 80%

Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 10(unit) = 5.76m2

Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 16(unit) = 5.76m2

63 m2 AP

Lemari 2(unit) x 0.5m x 1m = 1m2 Meja 1(unit) x 1.20m x 0.6m = 0.72m2 Kursi 17(unit) x 0.45m x 0.45m =3.45m2

Sirkulasi 80%

(53)

100 Workshop industri kreatif

Area Mesin pemotong bambu 4(unit) x 0.8m x 0.6m

(54)

101

Fasilitas pengelola

Ruang kepala Pusat BLKI

Kepala pusat BLKI, tamu VIP

4 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.5m = 0.5m2

16 m2 PMP 40 Meja 2(unit) x 1.20m x 0.6m = 1.44m2

Rak buku 2(unit) x 1.20m x 0.50m = 1.20m2

Sofa 1(unit) x 1.80m x 0.8m = 1.44m2 Kursi 1(unit) x 0.6m x 0.6m = 0.36m2

Sirkulasi 50%

Ruang kepala bagian umum

Kepala, bagian umum, tamu, karyawan

4 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.5m = 0.5m2

16 m2 PMP 40 Meja 2(unit) x 1.20m x 0.6m = 1.44m2

Rak buku 2(unit) x 1.20m x 0.50m = 1.20m2

Sofa 1(unit) x 1.80m x 0.8m = 1.44m2 Kursi 1(unit) x 0.6m x 0.6m = 0.36m2

(55)

102

Ruang bagian tata usaha

Karyawan tata usaha

6 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2

Sirkulasi 50%

Ruang bagian tatalaksana & kepegawaian

Karyawan bagian tatalaksana & kepegawaian

6 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

(56)

103

Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2

Sirkulasi 50%

Ruang bagian perencanaan

dan penganngaran

Karyawan bagian perencanaan dan

penganngaran

6 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2

Sirkulasi 50% Fasilitas

(57)

104

Ruang bagian humas

Karyawan bagian humas

5 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

24 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 5(unit) x 1.20m x 0.6m = 3.6m2 Kursi 5(unit) x 0.6m x 0.6m = 1.8m2

Sirkulasi 50%

Fasilitas pengelola

Ruang kepala bidang peningkatan

kompetensi

Kepala bidang peningkatan kompetensi, tamu

3 orang

Meja 1(unit) x 1.80m x 0.80m = 1.44m2

9 m2 PMP

40 Sofa 1(unit) x 1.80m x 0.8m = 1.44m2

Kursi 3(unit) x 0.6m x 0.6m = 1.08m2 Lemari 1(unit) x 1m x 0.5m = 0.5m2

(58)

105

Ruang seksi program

Karyawan bagian program

6 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2

Sirkulasi 50%

Fasilitas pengelola

Ruang evaluasi dan pelaporan

6 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

(59)

106

Karyawan bagian evaluasi dan pelaporan

Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2

Sirkulasi 50%

Ruang seksi pemasaran dan

informasi

Karyawan bagian pemasaran dan informasi, tamu

4 orang

Meja 2(unit) x 1.20m x 0.6m = 1.44m2

9 m2 PMP

40 Lemari 2(unit) x 1m x 0.5m = 1m2

(60)

107

Fasilitas pengelola

Ruang seksi penyelenggaraan pelatihan

Karyawan bagian penyelenggaraan pelatihan

6 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2

Sirkulasi 50%

Ruang jabatan pelatihan

Karyawan bagian evaluasi dan pelaporan

6 orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2

(61)

108

Fasilitas pengelola

Ruang instrukutur Instruktur pelatihan

4 Orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

20 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2

Sirkulasi 50%

Ruang staff

Toolman, Saparas, Ketua workshop

4 Orang

Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

20 m2 AP Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28

(62)

109

Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2 Sirkulasi 50%

Kantor pendaftaran dan bursa kerja (3in1)

Karyawan, calon bursa kerja (3in1)

Karyawan, calon

penunjang Ruang rapat

(63)

110

Foto copy center

Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan

4 Orang

Mesin fotocopy 2(unit) x 0.76m x 1.10m = 1.68

9 m2 AP

Meja 1(unit) x 1.20m x 0.6m = 0.72m2 Kursi 1(unit) x 0.6m x 0.6m = 0.36m2

Sirkulasi 50%

Fasilitas penunjang

Kamar asrama

peserta pelatihan Peserta pelatihan

1 Orang

Lemari 1(unit) x 0.75m x 1.50m = 1.125m2

10 m2 TS Kasur 1(unit) x 1.2m x 2.1m = 2.52m2

Meja 1(unit) x 0.6m x 1.20m = 0.72m2 Kursi 1 x 0.45m x 0.45m = 0.205m2

(64)

111

Kamar asrama

Tamu VIP Tamu VIP

1 Orang

Lemari 1(unit) x 0.75m x 1.50m = 1.125m2

12 m2 TS Kasur 1(unit) x 1.2m x 2.1m = 2.52m2

Meja 1(unit) x 0.6m x 1.20m = 0.72m2 Kursi 1 x 0.45m x 0.45m = 0.205m2 Rak buku 1(unit) x 0.8m x 0.3m = 0.24m2 Kursi sofa 1(unit) x 0.60m x 0.60m = 0.36m2

Sirkulasi 50%

Fasilitas

penunjang Lobby

Tamu, Calon peserta pelatihan, karyawan

10 Orang

Meja 3(unit) x 1.6m x 0.8m = 3.84m2

48 m2 AP Kursi 3(unit) x 0.6m x 0.6m = 1.08m2

(65)

112

Meja tunggu 3(unit) x 0.;6m x 0.6 m = 1.08m2

Sirkulasi 50%

Ruang makan Peserta pelatihan 150

Orang

Meja kap.4 orang 16(unit) x 1.2m x 0.8m = 15.36m2

180 m2 AP Meja kap. 6 orang 10(unit) x 1.8m x

0.8m = 14.4m2

Meka kap.2 orang 13(unit) x 1.2m x 0.5m = 7.8m2

Kursi 150(unit) x 0.45m x 0.45m = 30.37m2

(66)

113

Fasilitas

penunjang Kantin

Karyawan dan staff

40 Orang

Meja kap.4 orang 10 (unit) x 1.2m x 0.8m = 9.6m2

80 m2 AP Kursi 40(unit) x 0.45m x 0.45m = 8.1m2

Wahstafel 2(unit) x 0.3m x 0.5m = 0.3m2 Sirkulasi 150%

Fasilitas servis

Janitor Staff kebersihan /

OB 1.5 m

2 AP

Ruang CCTV Staff keamanan/ satpam

3 orang

Meja monitor 1(unit) x 3m x 1m = 3m2

12m2 AP

Kursi 3(unit) x 0.60m x 0.60m = 1.08m2 Rak 1(unit) x 0.8m x 0.8m = 0.64m2 Lemari Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2

(67)

114

Fasilitas

servis R.masak / dapur Staff bagian dapur 4 orang

Standar luas dapur 0.15m per-orang x

150 (Kapasitas ruang makan) = 22m2 22m2 NAD

(68)

115

R.pompa Teknisi 16m2 AP

Fasilitas servis

R.genset

Kebutuhan raung genset dengan daya

20-60 kVA = 5m x 4m 20m

2 BUB

Pos jaga Staff keamanan /

(69)

116

Gudang perlatan

workshop Staff, karyawan 12m

2 AP

Ruang OB Staff kebersihan /

OB 4

Meja 2(unit) x 1.6m x 0.8m = 1.28m2

16m2 AP

Kursi 4(unit) x 0.45m x 0.45m = 0.81m2 Kitchen set 1(unit) x 2.5m x 0.5 = 1.25m2 Dispenser 1(uni) x 0.5m x 0.5m = 0.25m2 Loker 3(unit) x 0.3m x 0.6m = 0.54m2

Sirkulasi 50%

Fasilitas servis

Ruang OB Staff kebersihan /

OB 4

Toilet Wanita

Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan

(70)

117

Toilet Pria

Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan

3 15m2 TS

Toilet disabilitas Peserta pelatihan

disabilitas 1 3.6m

2 TS

Musholla

Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan

10 Orang

Luas 1 orang 0.6m x 1.2m = 0.72m2 x 10(kapasitas musholla) = 7.2m2

16m2 NAD

Sirkulasi 100%

Fasilitas

servis Musholla

Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan

10

Orang 16m

(71)

118

Fasilitas penunjang

Outdoor

Lapangan Basket

Peserta pelatihan, tamu, pengelola, instruktur

420m2

Lapangan Futsal

Peserta pelatihan, tamu, pengelola, instruktur

(72)

119

pelatihan Peserta pelatihan

262

(73)

120 f. Kebutuhan ruang parkir

Pelaku yang terdapat pada fasilitas ini adalah 440 peserta dan 170

karyawan (pengelola administrasi pusat), istruktur dan staff.

Kebutuhan parkir dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu parkir

pengelola, parkir peserta, dan parkir tamu.

1. Parkir peserta

Diasumsikan 70% menggunakan sepeda motor, 5%

menggunakan mobil, dan 15% menggunakan transportasi

umum.

Jumlah pengguna sepeda motor : 308 orang

Jumlah pengguna mobil : 22 orang

Jumlah yang tida membawa kendaraan : 66 orang

Perhitungan kebutuhan parkir peserta untuk sepeda motor

1 motor untuk 1 orang 70% : 216 orang = 216 motor

1 motor untuk 2 orang 30% : 92 orang = 46 motor

Maka parkir yang dibutuhkan 262 motor.

Perhitungan kebutuhan parkir peserta untuk mobil

1 mobil untuk 1 orang 30 % : 6 orang = 6 mobil

1 mobil untuk 2 orang 70% : 16 orang = 8 mobil

Maka parkir yang dibutuhkan 14 mobil 2. Parkir pengelola, instruktur, tamu dan staff

Diasumsikan 30% menggunakan mobil, 60% menggunakan

sepeda motor dan 10% diantar atau menggunakan kendaraan

(74)

121

Jumlah pengguna sepeda motor : 102 orang

Jumlah pengguna mobil :51 orang

Jumlah yang tida membawa kendaraan : 17 orang

Perhitungan kebutuhan parkir pengelola untuk sepeda motor

1 motor untuk 1 orang 80% : 82 orang = 82 motor

1 motor untuk 2 orang 20% : 20 orang = 10 motor

Maka parkir yang dibutuhkan 92 dibulatkan 90 motor. Perhitungan kebutuhan parkir pengelola untuk mobil

1 mobil untuk 1 orang 70 % : 35 orang = 35 mobil

1 mobil untuk 2 orang 20% : 16 orang = 8 mobil

Maka parkir yang dibutuhkan 43 mobil.

Sirkulasi masing – masing kelompok parkir menggunakan 100%

dari keseluruhan ruang parkir

g. Fasilitas difabel

BLKI ini menyelenggarakan pelatihan kerja bagi penyandang

disabilitas, oleh karena itu diperlukan fasilitas – fasilitas yang

dapat mendukung kenyamanan aktifitas bagi peserta disabilitas

dengan kategori tuna daksa.

Fasiltas yang diberikan untuk memberikan keamanan dan

kenyamanan bagi disabilitas di dalam bangunan dan lingkungan

tapak adalah :

 Jalur pedestrian khusus untuk penyandang disabilitas dengan

(75)

122

disabilitas tuna daksa yang menggunakan tongkat atau kursi

roda

 Ramp, jalur sirkulasi yang digunakan sebagai alternatif bagi

orang yang tidak dapat menggunakan tangga / penyandang

disabilitas. Kemiringan ramp tidak boleh melebihi 7o ,

sedangkan kemiringan ramp yang berada di luar bangunan

maksimum 6o. Panjang ramp dengan kemiringan 7o tidak

boleh melebihi 9 m, sedangkan ramp dengan kemiringan lebih

rendah dari 7o boleh lebih panjang.

h. Citra Arsitektural

Fasilitas ini merupakan fasilitas yang bergerak dibidang

pelatihan kerja yang didirikan di Kabupaten Semarang..

Dalam proses desain perlu diperhatikan secara arsitektural

dalam penataan ruang, hubungan antar ruang, dan sirkulasinya

supaya dapat menjalankan seluruh kegiatan yang dilakukan

pelaku dengan optimal.

Hal – hal tersebut dapat dicapai dengan :

 Mengolah desain bangunan yang meminimalkan terjadinya

kerusakan lingkungan dan penggunaan energi yang

berlebihan.

 Menciptakan desain yang merespon lingkungan dengan

memberikan ruang terbuka hijau yang maksimal supaya

(76)

123  Menciptakan desain bangunan yang dapat mengakomodasi

seluruh kegiatan dengan nyaman dan juga tetap dapat

memberikan keselamatan bagi seluruh sarana prasaranya.

 Desain harus dapat memenuhi persyaratan atau paraturan

yang berlaku di lokasi.

 Menciptakan sistem penghawaan yang optimal terutama

sistem penghawaan alami.

3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1. Studi sistem struktur dan Enclosure

a. Sistem Struktur

Bangunan pada BLKI ini diperkirakan memiliki ketinggian satu

hingga tiga lantai, dan dari hasil studi besaran ruang terdapat

beberapa bangunan yang memiliki bentang lebar, sehingga sistem

struktur yang memungkinkan untuk diterapkan, antara lain :

 Struktur rangka

Gambar 3.61. Sistem struktur rangka Sumber :Time saver

Sistem struktur yang terdiri

dari kolom – kolom

horisontal yang berfungsi

penyalur beban, dan balok –

balok vertikal yang berfungsi

sebagai pengikat /

memperkuat rangka.

Kelebihan Kekurangan

 Ruang menjadi fleksibel  Dalam Pengerjaannya

membutuhkan waktu yang lebih cepat dibanding sistem struktur lain.

(77)

124  Struktur masif

Sistem struktur yang

menjadikan dinding sebagai

penahan beban, dengan

bentuk dinding yang menjadi

satu kesatuan.

Kelebihan Kekurangan

 Lebih kuat menahan beban lateral.

 Kekuatan menahan beban membingkai lantai dan atap menjadi lebih kaku .

 Keterbatasan dalam memberikan bukaan.

 Struktur plat dinding sejajar

Sama seperti dinding masif,

plat dinding sejajar juga

berfungsi sebagai penahan

beban. Yang terdiri dari plat

dinding masif yang diletakan

secara sejajar.

Kelebihan Kekurangan

 Penataan ruang dapat lebih bebas dan lebih luas.

 Kurang kuat menahan beban lateral yang tegak lurus dengan bidang bangunan

 Sistem stuktur space frame

Gambar 3.64. Struktur space frame Sumber :study.com.lesson.space-frame

Sistem struktur yang terdiri

dari sambungan –

sambungan antar pipa baja

yag disambung dengan ball

joint membentuk modul –

modul segitiga Gambar 3. 62 Sistem struktur masif

Sumber : www.slideshare.net

(78)

125

Kelebihan Kekurangan

 Bersifat fleksibel, tidak ada batasan bentuk.

 Dapat digunakan untuk bentang yang sangat lebar.

 Proses perakitannya lebih lama dan mahal

b. Struktur bawah

Struktur bawah adalah bagian struktur yang berfungsi

menahan beban bangunan secara keseluruhan, bangunan pada

BLKI ini memiliki ktinggian satu hingga tiga lantai, maka alternatif

struktur bawah yang akan digunakan adalah :

 Pondasi foot plat

Merupakan pondasi yang

berentuk telapak yang

diletakan diatas anah

dengan kedalaman

tertentu, efektif untuk

bangunan 1 – 3 lantai.

Kelebihan Kekurangan

 Pembutannya mudah

dikerjakan.

 Biayanya murah karena hanya memerlukan sedikit galian.

 Persiapan dan

pengerjaanya cukup memakan waktu lama.

 Pondasi rakit

Gambar 3.66. Pondasi rakit Sumber : www.zenithcpm.co.za

Merupakan pondasi yang

digunakan untuk

menyalurkan beban

bangunan secara luas dan

merata ke seluruh

permukaan tanah. Gambar 3. 65 pondasi footplat

(79)

126

Kelebihan Kekurangan

 Kekuatan dalam menahan beban lebih tinggi.

 Dapat mengurangi terjadinya penurunan bangunan

 Biaya pengerjaannya relatif mahal.

c. Struktur tengah

Struktur tengah merupakan perkuatan bangunan yang terdiri

dari kolom, balok dan plat lantai yang berfungsi menyalurkan beban

dari struktur atas ke pondasi / struktur bawah. Alternatif struktur

yang akan digunakan adalah :

 Struktur beton bertulang

Merupakan struktur yang

menggunakan bahan

utama beton diperkuat dengan tulangan baja atau baja brofil. Dapat diterapkan pada dinding masif, plat dinding sejajar dan rangka.

Kelebihan Kekurangan

 Tahan terhadap api.

 Tahan terhadap air, tidak berkarat.

 Lebih kuat dalam menahan getaran akibat gempa.

 Biaya perawatan relatif murah.

 Proses persiapannya cukup lama karena harus menyipakan bekisting, juga lama

pada proses

penyelesaiannya

karena harus menunggu beton kering

 Struktur baja

Gambar 3.68. Struktur baja Sumber : perincograhalestari.com

Merupakan struktur yang

menggunakan material

baja dengan sambungan

las atau mur baut Gambar 3. 67 Struktur beton bertulang

(80)

127

Kelebihan Kekurangan

 Memiliki kuat tarik yang tinggi.  Memiliki beban yang ringan.

Alernatif struktur atas yang akan digunakan, adalah :

 Baja konvensional

Merupakan struktur atap

yang menggunakan profil

baja yang tebal, efektif

digunakan untuk bangunan

bentang lebar.

Kelebihan Kekurangan

 Memiliki cakupan bentang

Gambar 3.70. Struktur atap pipa baja Sumber : www.jasasipil.com

Struktur atap pipa baja

digunakan untuk sistem

struktur space frame,

menggunakan ball joint

sebagai sambungan antar

pipa baja.

Kelebihan Kekurangan

 Bersifat fleksibel, tidak ada batasan bentuk.

 Dapat digunakan untuk bentang yang sangat lebar.

 Proses perakitannya lebih lama dan mahal Gambar 3. 69 Struktur atap baja konvensional

Gambar

gambar 3. 1  Bagan pola kegiatan
gambar 3. 2 Bagan pola kegiatan pengelola (jabatan pelatihan)
gambar 3. 3 Bagan pola kegiatan pengelola (staff operasional)
gambar 3. 4 Bagan pola kegiatan instruktur pelatihan Sumber : analisa pribadi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan guru tentang siswanya yang meliputi (1) bagaimana pengetahuan guru tentang kemampuan awal

Derajat desentralisasi fiskal Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu tahun 2013-2017 menunjukkan bahwa kemandirian pemerintah Kota Tangerang Selatan cukup baik.,

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep materi kubus dan balok siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Purwareja Klampok melalui model pembelajaran

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi inhibitor korosi kerak dan inhibitor antimikroba terhadap

Validitas isi meliputi : konsep materi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, kesesuaian isi dan materi (dalam hal ini isi dari modul pembelajaran yang

[r]

Mendapatkan besar debit limpasan yang diperkenankan keluar menuju saluran cacing yang berada pada lahan luar kawasan.. Mengetahui fasilitas drainase

Total Benchmarking didefinisikan sebagai proses membandingkan rasio-rasio yang terkait dengan tingkat laba perusahaan dan berbagai input dalam kegiatan usaha dengan