48 BAB 3
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1. Analisa pendekatan arsitektur 3.1.1. Studi aktivitas
a. Pengelompokan aktifitas
Pengelola (administrasi pusat)
tabel 3. 1 Kelompok kegiatan administrasi pusat
Sumber : analisis pribadi
No. Pelaku Aktifitas Kebutuhan
ruang Sifat
1. Kepala balai pusat
Datang - pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off publik
Meletakan barang,
bekerja, meneriman tamu
Ruang Kepala
pusat Privat
Rapat Ruang rapat Privat
BAB/BAK toilet Servis
Istrirahat
Kantin Publik
Patry Servis
musholla Publik
2. Kepala bidang bagian umum
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu
Ruang kepala bagian bidang umum
Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
3. Bagian Tata Usaha
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu Ruang Tata
49
Foto copy Foto copy
center Servis
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu
Ruang
tatalaksana dan kepegawaian
Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
5. Bagian Humas
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu Ruang Humas Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet servis
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu
Ruang
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
50
Bekerja, menerima tamu
Ruang kepala bidang
peningkatan kompetensi
Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
8. Seksi program
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu
Ruang bidang peningkatan kompetensi
Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
9. Seksi evaluasi dan pelaporan
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu
Ruang bidang peningkatan komptensi
Privat
Foto copy Foto copy
center Servis
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu
Ruang
center Servis
51
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu Ruang informasi
dan pendaftaran Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
tabel 3. 2 Kelompok Kegiatan Jabatan Pelatihan
Sumber : Analisa pribadi
No. Pelaku Aktifitas Kebutuhan
ruang Sifat
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat
Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu
Ruang kepala
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
3. Sekretaris
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu Ruang Jabatan
pelatihan Privat
Foto copy Foto copy
center Servis
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
52 3. Bendahara
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu Ruang Jabatan
pelatihan Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
4. Koordinator pelatihan
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu
Ruang kepala bagian bidang umum
Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Servis
5. Koordinator uji kompetensi
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Bekerja, menerima tamu Ruang Jabatan
pelatihan Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Istirahat
Kantin Publik
Pantry Servis
Musholla Publik
53
tabel 3. 3 Kelompok Kegiatan Staff Operasional
Sumber : Analisa pribadi
No. Pelaku Aktifitas Kebutuhan
ruang Sifat
1. Toolman
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi publik
Bekerja Ruang staff Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Mengecek peralatan
praktek Gudang Servis
Mendistribusikan bahan dan atau peralatan praktek
Kantin Publik
musholla Publik
2. Sapras
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi publik
Bekerja Ruang staff Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Mengecek sarana
prasarana pealtihan Gudang Servis
Mengecek sarana prasarana pealtihan
Workshop Semi
Publik Ruang teori Privat
BAB / BAK Toilet Servis
Istirahat
Pantry Servis
Kantin Publik
musholla Publik
3. Ketua workshop
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi publik
Bekerja Ruang staff Privat
Rapat Ruang rapat Privat
Maintanance sarana
prasarana workshop Workshop
Semi publik
BAB / BAK Toilet Servis
Istirahat
Pantry Servis
Kantin Publik
54 4. Teknisi / ME
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi publik Bekerja, maintance ME
bangunan Ruang ME Servis
BAB / BAK Toilet Servis
Istirahat
Pantry Servis
Kantin Publik
musholla Publik
5. OB / Cleaning Service
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi publik Bekerja, bersih – bersih
bangunan Ruang OB Servis
Meletakan alat – alat
kebersihan Janitor Servis
BAB / BAK Toilet Servis
Istirahat
Pantry Servis
Kantin Publik
musholla Publik
6. Security / keamaan
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir pengelola
Semi publik
Berkeliling komplek BLKI, menjaga keamanan di beberapa titik
Pos jaga Servis
Mengawasi monitor
CCTV Ruang CCTV Servis
BAB / BAK Toilet Servis
Istirahat Kantin Publik
musholla Publik
tabel 3. 4 Kelompok Kegiatan Insttruktur, Peserta pelatihan dan tamu
Sumber : Analisa pribadi
No. Pelaku Aktifitas Kebutuhan
ruang Sifat
1. Instruktur pelatihan
Datang – pulang
instruktur Privat
Melatih Workshop Semi
55
Mengajar Ruang teori Privat
Foto copy Foto copy
center
Servis
BAB / BAK Toilet Servis
Istirahat Kantin Publik
musholla Publik
2. Peserta pelatihan
Datang – pulang
Pelatihan kerja Workshop Semi
publik Menerima teori
peatihan
Ruang teori Privat
Olah raga Lapangan Olah
raga
Publik
Bersantai Taman/Sitting
group
Publik
Makan siang Ruang makan Servis
Istirahat Kantin Publik
Musholla Servis
BAB / BAK Toilet Servis
Istirahat (tidur) bagi
yang menginap Asrama Privat
Mendapatkan Sertifikat Kios 3 in 1 Publik
3.
Tamu ( sekelompok pegawai sebuah perusahaan/industri)
Datang – pulang (parkir
kendaraan) Parkir tamu Privat
Datang – pulang (antar
jemput) Area dop - off Publik
Pelatihan kerja Workshop Semi
publik Menerima teori
pelatihan Ruang teori Privat
Olah raga Lapangan Olah
raga Publik
Bersantai Taman/Sitting
group Publik
Makan siang Ruang makan Servis
Istirahat Kantin Publik
56
BAB / BAK Toilet Servis
Istirahat (tidur) bagi
yang menginap Asrama Privat
Mendapatkan Sertifikat
Kios 3 in 1 Publik
4.
Tamu VIP (Pejabat perusahaan,
gubernur, kementrian dll)
Datang – pulang
(Parkir kendaraan) Parkir Tamu Privat Datang – pulang (antar
jemput) Area drop-off Publik
Mencari informasi Ruang
Resepsionis Publik
Menunggu Lobby Publik
Merekrut calon tenaga
kerja Kios 3 in 1 Publik
Berkunjung R. kepala
57
KEPALA PUSAT BLKI Bertanggung jawab atas semua kegiatan di BLKI
KEPALA BIDANG BAGIAN UMUM
Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi eseluruhan
TATA USAHA Mengelola urusan rumah tangga.
TATALAKSANA DAN KEPEGAWAIAN
Pengelolaan administrasi kepegawaian
HUMAS Melaksanakan kegiatan Hubungan Masyarakat
PERENCANAAN & PENGANGGARAN
Mengelola keuangan & laporan terhadap BLKI
KEPALA BIDANG
SEKSI PROGRAM Merancang program peningkatan kompetensi
EVALUASI & PELAPORAN
Perancangan sistem evaluasi dan monitoring
PENGEMBANGAN
Pendaftaran dan seleksi calon peserta pelatihan
Pola Kegiatan Pengelola (administrasi pusat)
b. Pola kegiatan
Gambar 3.1. Bagan pola kegiatan pengelola (administrasi pusata) Sumber : analisa pribadi gambar 3. 1 Bagan pola kegiatan pengelola
58
Pola Kegiatan Pengelola (jabatan pelatihan)
PULANG
Bertanggung jawab pada kegiatan disetiap jurusan.
SEKRETARIS
Mengelola administrasi kegitan pelatihan dan dokumentasi
BENDAHARA Mengelola administrasi keuangan kegiatan pelatihan.
KORDINATOR PELATIHAN
Merencanakan kegiatan dan jadwal pelatihan.
KOORDINATOR UJI KOMPETENSI
Melaksanakan kegiatan uji kompetensi,
menyiapkan bahan dan materi uji kompetensi
gambar 3. 2 Bagan pola kegiatan pengelola (jabatan pelatihan)
59
Pola Kegiatan Pengelola (Staff operasional)
TOOLMAN
Melayani permintaan da penyediaan peralatan prasarana di workshop
KETUA WORKSHOP Melakukan perawatan perawatan peralatan
TEKNISI & ME
Melaksanakan
gambar 3. 3 Bagan pola kegiatan pengelola (staff operasional)
60
Pola Kegiatan Instruktur pelatihan
IBADAH
MAKAN. MINUM
BAB / /BAK WORKSHOP
TEORI PULANG
DATANG
DROP OFF / DROP IN
PARKIR
MELATIH PESERTA PELATIHAN
ISTIRAHAT
KEGIATAN BERSAMA FOTOCOPY
OLAH RAGA FSANTAI DI
TAMAN
gambar 3. 4 Bagan pola kegiatan instruktur pelatihan
61
Pola Kegiatan Peserta pelatihan
PULANG
Peserta pelatihan yang menginap di asrama
Pola Kegiatan Tamu
IBADAH
gambar 3. 5 Bagan pola kegiatan peserta pelatihan
Sumber : analisa pribadi
gambar 3. 6 Bagan pola kegiatan tamu
62
c. Perhitungan Jumlah Pelaku
Karyawan dan staff
tabel 3. 5 Jumlah karyawan
Sumber : Analisa pribadi
PENGELOLA (ADMINISTRASI PUSAT) JUMLAH
Kepala balai pusat 1
Kepala bidang bagian umum 1
Sub. bagian tata usaha 6
Sub bagian Humas 6
sub bagian tatalaksana dan kepegawaian 6
sub bagian perencanaan dan penganggaran 6
Kepala bidang peningkatan kompetensi 1
seksi program 6
seksi evaluasi dan pelaporan 6
seksi bidang pengembangan & pemberdayaan 6
seksi pemasaran dan informasi 4
JABATAN PELATIHAN JUMLAH
Kepala bidang penyelenggaran pelatihan tekstil - Sekretaris
- Bendahara
- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Intrukstur tekstil
1 Kepala bidang penyelenggaran pelatihan perkayuan
- Sekretaris - Bendahara
- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Instruktur perkayuan
1 Kepala bidang penyelenggaran industri kreatif
- Sekretaris - Bendahara
- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Instruktur Kepala bidang penyelenggaran pelatihan manufaktur
- Sekretaris - Bendahara
63
Kepala bidang penyelenggaran pelatihan Informasi & komunikasi
- Sekretaris - Bendahara
- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Instruktur
Kepala bidang penyelenggaran pelatihan pengelasan - Sekretaris
- Bendahara
- Koordinator pelatihan - Koordinator uji kompetensi - Instruktur
STAFF OPERASIONAL JUMLAH
Toolman 12
Sapras & MR 6
Ketua workshop 6
OB / Cleaning Service 16
Teknisi & ME 6
Keamanan/ Security 10
STAFF PENUNJANG JUMLAH
Resepsionist 2
Kantin 3
Kapasitas peserta pelatihan yang akan ditampung oleh
BLKI Kabupeten semarang ini dihitung berdasarkan pencari
kerja dibidang tersebut yang berdomisili dari Jawa Tengah.
1. Jurusan tekstil
tabel 3. 6 Jumlah tenaga kerja dalam bidang tekstil (nasional)
Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah
64
Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor
industri tekstil terus mengalami peningkatan rata – rata 4.250 orang pekerja baru.
Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup nasional
tersebut dikali dengan presentase perbandingan jumlah tenaga
kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di Indonesia.
tabel 3. 7 Jumlah tenaga kerja di Indonesia menurut provinsi
Sumber : Bada Pusat Statistik Nasional
Dari data diatas didapat rata – rata presentase jumlah
pekerja di Jawa Tengah dengan jumlah pekerja di Indonesia
adalah 14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari
jumlah pekerja bidang industri tekstil yang dibutuhkan di Jawa
Tengah tiap tahunnya adalah :
Pekerja industri tekstil (nasional) x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan
4.250 x 14,4% = 576 (dalam setahun)
576 : 12 (bulan dalam stahun) = 48
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 48 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 3 sub kejuruan dengan kapasitas setiap kelasnya 16 orang. Dan 30 peserta
pelatihan penyandang disabilitas dengan, yang dibagi menjadi
3 sub kejuruan dengan kapasitas setiap kelasnya 10 Orang.
2010 2011 2012 2013 2014
Jawa Tengah 321.592 301.217 669.744 169.827 208.946 Indonesia 2.487.677 728.440 1.299.377 1.051.944 1.295.149 Presentase
65
2. Jurusan manufaktur
tabel 3. 8 Jumlah tenaga kerja dalam bidang manufaktur (nasional) Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)
Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor
industri manufaktur terus mengalami peningkatan rata – rata
7.130 orang pekerja baru.
Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup
nasional tersebut dikali dengan presentase perbandingan
jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di
Indonesia, yang diperhitungan sebelumnya telah didapat yaitu
14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari jumlah
pekerja bidang industri manufaktur yang dibutuhkan di Jawa
Tengah tiap tahunnya adalah :
Pekerja industri manufaktur x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan
7.130 x 14,4% = 1.134 (dalam setahun)
1.134 : 12 (bulan dalam stahun) = 95,5 (dibulatkan 96)
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan
kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 96 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 3 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 16 orang.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah
66
3. Jurusan Perkayuan
tabel 3. 9 Jumlah tenaga kerja dalam bidang perkayuan (nasional) Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)
Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor
industri perkayuan mengalami peningkatan rata – rata 5.980 orang pekerja baru.
Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup nasional
tersebut dikali dengan presentase perbandingan jumlah
tenaga kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di
Indonesia, yang diperhitungan sebelumnya telah didapat yaitu
14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari jumlah
pekerja bidang industri perkayuan yang dibutuhkan di Jawa
Tengah tiap tahunnya adalah :
Pekerja industri perkayuan) x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan
5.980 x 14,4% = 816 (dalam setahun)
816 : 12 (bulan dalam stahun) = 64
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan
kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 64 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 2 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 16 orang.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah
67
4. Jurusan pengelasan
Tabel 3. 10 Jumlah tenaga kerja dalam bidang pengelasan Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)
Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor
industri pengelasan mengalami peningkatan rata – rata 4.151 orang pekerja baru.
Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup
nasional tersebut dikali dengan presentase perbandingan
jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja
di Indonesia, yang diperhitungan sebelumnya telah didapat
yaitu 14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari
jumlah pekerja bidang industri pengelasan yang dibutuhkan
di Jawa Tengah tiap tahunnya adalah :
Pekerja industri pengelasan x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan
4.151 x 14,4% = 598 (dalam setahun)
598 : 12 (bulan dalam stahun) = 48,13 (dibulatkan 48)
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 48 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 3 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 16 orang.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah
68
5. Jurusan informasi & komunikasi
Tabel 3. 11 Jumlah tenaga kerja dalam bidang TIK (nasional) Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)
Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor
industri informasi & komunikasi terus mengalami peningkatan
rata – rata 4.926 orang pekerja baru.
Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup
nasional tersebut dikali dengan presentase perbandingan
jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di
Indonesia, yang diperhitungan sebelumnya telah didapat yaitu
14,4%. Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari jumlah
pekerja bidang industri komunikasi & informasi dengan
industri yang dibutuhkan di Jawa Tengah tiap tahunnya
adalah :
Pekerja industri TIK x presentase jateng = Jumlah peserta pelatihan
4.926 x 14,4% = 710 (dalam setahun)
710 : 12 (bulan dalam stahun) = 59,19 (dibulatkan 60)
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan
kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 60 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 3 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 20 orang. Dan 30 peserta pelatihan penyandang disabilitas dengan, yang
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah
69
dibagi menjadi 3 sub kejuruan dengan kpasitas setiap
kelasnya 10 Orang.
6. Jurusan industri kreatif
Tabel 3. 12 Jumlah tenaga kerja dalam bidang industri kreatif Sumber : Kementrian perindustrian (kemenperin.go.id)
Dari tabel tersebut didapat bahwa pekerja di sektor
industri kreatif mengalami peningkatan rata – rata 5.085 orang pekerja baru.
Selanjutnya dari data yang masih dalam lingkup nasional
tersebut dikali dengan presentase perbandingan jumlah tenaga
kerja di Jawa Tengah dengan tenaga kerja di Indonesia, yang
diperhitungan sebelumnya telah didapat yaitu 14,4%.
Kemudian dari hasil yang telah didapat dicari jumlah pekerja
bidang industri kreatif yang dibutuhkan di Jawa Tengah tiap
tahunnya adalah :
Pekerja industri keatif x presentase jateng = jumlah peserta pelatihan
5.085 x 14,4% = 732 (dalam setahun)
732 : 12 (bulan dalam stahun) = 61 (dibulatkan 64)
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan
kapasitas jumlah peserta pelatihan adalah 64 orang dalam satu periode pelatihan, yang akan dibagi dalam 2 sub kejuruan dengan kapsitas setiap kelasnya 16 orang.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah
70
Jadi jumlah keseluruhan peserta pelatihan yang dapat
ditampung pada balai pelatihan kerja industri ini selama satu
periode pelatihan adalah :
Tabel 3. 13 jumlah kapasitas peserta BLKI Sumber : analisa pribadi
d. Jadwal kegiatan
Tabel 3. 14 Jadwal pelayanan BLKI
Sumber : analisa pribadi
Senin – Kamis
Jam Kerja 08.00 – 16.00 Istirahat 12.00 – 13.00
Jumat – Sabtu
Jam kerja 08.00 – 15.00 Istirahat 12.00 – 13.00
Tabel 3. 15 Jadwal pelayanan dan pelatihan
Sumber : analisa pribadi dan hasil survey
Pelaku Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Administra
si pusat 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 Jabatan
pelatihan 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 Instruktur 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00
Peserta
pelatihan 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00 Servis 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00 08.00 – 15.00 08.00 – 15.00
Tamu 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00 10.00 – 15.00
ISTIRAHAT 12.00 – 13.00
Jurusan Tekstil manufaktur perkayuan pengelasan TIK Industri kreatif
Kapasitas 78 96 64 48 90 64
71
Jangka waktu pelatihan yang ada di BLKI ini mngacu pada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah
diatur oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
Tabel 3. 16 Jumlah jam pelajaran masing – masing paket pelatihan Sumber : analisa pribadi, SKKNI BNSP
Program keahian Jumlah
peserta
Informasi dan komuniasi
Operator computer 20 1 240 JP
Autocad 20 1 240 JP
Informatika & pemrograman 20 1 240 JP
Industri kreatif
72
Dalam 1 hari = 8 Jam Pelajaran 240 JP / 8 JP = 30 Hari
= 4 minggu ( senin – sabtu) = 1 bulan
Jadi untuk memenuhi satu kompetensi pelatihan dibutuhan
periode waktu 1 bulan. Dimana setiap bulan selalu dibuka periode
pelatihan baru.
3.1.2 Studi fasilitas
a. Pengelompokkan ruang dan sifat
Tabel 3. 17 Pengelompokkan ruang dan sifat
Sumber : Analisa pribadi
Fasilitas pengelola (administrasi pusat)
RUANG SIFAT LETAK
Ruang kepala balai pusat
Privat
Indoor Ruag Kepala bidang bagian umum
Ruang bagian tata usaha Ruang bagian tatalaksana Ruang bagian perencanaan dan penganggaran
Ruang bagian Humas
Ruang kepala bidang peningkatan kompetensi
Ruang seksi program
Ruang seksi evluasi dan pelaporan
Ruang kepala seksi pemasaran dan informasi Ruang kepala bidang penyelenggaraan
pelatihan
Kantor pendaftaran bursa kerja (3in1) publik
Pendaftaran Seleksi (ujian bakat minat)
Pengumuman penerimaan
peserta pelatihan Mulai pelatihan 2 minggu
3 hari (minggu ke 3)
Minggu ke 4 Mulai pendaftaran baru
Gambar 3. 7 Bagan pembukaan periode pelatihan
73
Fasilitas Jabatan pelatihan Ruang kepala penyelenggara pelatihan
Privat Indoor Ruang sekretaris
Ruang bendahara
Ruang koordinator pelatihan Ruang koordinator uji kompetensi Ruang instruktur
Fasilitas utama Workshop teknik tekstil
Privat Indoor Workshop teknik tekstil untuk penyandang
disabilitas
Workshop teknik Pengelasan Workhop teknik manufaktur
Workshop informasi dan komunikasi Workshop informasi dan komunikasi untuk penyandang disabilitas
Workhop teknik perkayuan Workshop industri kreatif Ruang teori
Fasilitas penunjang
R. rapat Privat
Lobby Publik
Foto copy center Publik
Kantin Publik Indoor
,Outdoor
R. makan Semi
publik Indoor
Asrama peserta pelatihan Privat Indoor
Lapangan badminton
Publik Outdoor Lapangan futsal
Lapangan basket
Gudang peralatan workshop
Parkir mobil dan motor peserta Publik
74
b. Persyaratan ruang
Tabel 3. 18 persyaratan ruang
Sumber : analisa pribadi
No. Nama Ruang
Persyaratan Ruang
Akustik Penghawaan Pencahayaan Keamanan Kesehatan Stabil tenang Alami buatan Alami buatan Keba
karan
Kecela
kaan Kimiawi
Kelemba ban
1. Ruang kepala balai pusat ● ● ● ● ● ● ●
2 Ruag Kepala bidang bagian umum ● ● ● ● ● ● ●
3 Ruang bagian tata usaha ● ● ● ● ● ● ●
4 Ruang bagian tatalaksana ● ● ● ● ● ● ●
5 Ruang bagian perencanaan dan
penganggaran ● ● ● ● ● ● ●
6 Ruang bagian Humas ● ● ● ● ● ● ●
7 Ruang kepala bidang peningkatan
kompetensi ● ● ● ● ● ● ●
8 Ruang bidang peningkatan
kompetensi ● ● ● ● ● ● ●
9 Ruang kepala seksi pemasaran
dan informasi ● ● ● ● ● ● ●
10 Ruang kepala bidang
penyelenggaraan pelatihan ● ● ● ● ● ● ●
11 Ruang kepala penyelenggara
pelatihan ● ● ● ● ● ● ●
12 Ruang sekretaris ● ● ● ● ● ● ●
13 Ruang bendahara ● ● ● ● ● ● ●
14 Ruang koordinator pelatihan ● ● ● ● ● ● ●
75
No. Nama Ruang
Persyaratan Ruang
Akustik Penghawaan Pencahayaan Keamanan Kesehatan Stabil Tenang Alami buatan Alami buatan Keba
karan
Kecela
kaan Kimiawi
Kelemba ban
16 Workshop teknik tekstil ● ● ● ● ● ● ● ● ●
17 Workshop teknik tekstil untuk
penyandang disabilitas ● ● ● ● ● ● ● ● ●
18 Workshop teknik Pengelasan ● ● ● ● ● ● ● ● ●
19 Workhop teknik manufaktur ● ● ● ● ● ● ● ● ●
20 Workshop informasi dan
komunikasi ● ● ● ● ● ● ● ●
21 Workhop teknik perkayuan ● ● ● ● ● ● ● ● ●
22 Workshop industri kreatif ● ● ● ● ● ● ● ● ●
23 Worksop industri kreatif untuk
penyandang disabilitas ● ● ● ● ● ● ● ● ●
24 Ruang teori ● ● ● ● ● ● ● ●
25 Ruang instruktur ● ● ● ● ● ● ● ●
27 Kantor pendaftaran dan bursa
kerja (kios 3in 1) ● ● ● ● ● ● ●
39 R. rapat ● ● ● ● ● ● ●
30 Foto copy center ● ● ● ● ● ● ●
31 Kantin ● ● ● ● ● ● ●
32 R. makan ● ● ● ● ● ●
33 Asrama peserta pelatihan ● ● ● ● ● ● ●
35 Lapangan badminton ● ● ●
36 Lapangan futsal ● ● ●
76
No. Nama Ruang
Persyaratan Ruang
Akustik Penghawaan Pencahayaan Keamanan Kesehatan Stabil Tenang Alami buatan Alami buatan Keba
karan
Kecela
kaan Kimiawi
Kelemba ban
38 Sitting group ● ● ●
39 toilet ● ● ● ●
40 Musholla ● ● ● ● ● ●
41 R. masak / dapur ● ● ● ● ● ●
42 Janitor ● ● ●
43 R. CCTV ● ● ● ● ● ●
44 Pos jaga ● ● ● ● ● ●
45 R.ME ● ● ● ● ● ●
46 R. pompa ● ● ● ●
47 R.genzet ● ● ● ● ●
48 Gudang peralatan workshop ● ● ● ● ● ●
49 Parkir mobil dan motor peserta ● ● ● ●
77 c. Pola hubungan ruang
Drop off
Entrance
Parkir pengelola
R. pengelola administrasi pusat
Kantor 3 in 1 R. pengelola
jabatan pelatihan
Asrama peserta pelatihan
Workshop tekstil
Workshop TIK
Pengelola (administrasi pusat)
Fasilitas utama
Fasilitas penunjang
Pola hub. Ruang privat
Gambar 3. 8 Pola hubungan ruang privat
Sumber : analisa pribadi
Workshop Industri kreatif
Ruang Teori
Workshop perkayuan
Workshop pengelasan
Workshop manufaktur
78
Pola hub. Ruang public dan semi publik
Drop off
Entrance
Parkir peserta
Kantin Foto copy center
Taman
Lapangan basket
Lapangan volly Lobby
Lapangan futsal
R. makan
Gambar 3. 9 Pola hubungan ruang publik dan semi publik
79
Pola hub. Ruang servis
Pengelola (administrasi pusat)
Drop off
Entrance Pantry
Toilet
Pos jaga
Ruang CCTV
Ruang OB
Ruang ME
Gudang
Ruang Genzet
Ruang pompa Musholla
Janitor
Ruang masak/dapur
Gambar 3. 10 Pola hubungan ruang privat
80
d. Studi ruang khusus
Dalam studi ruang khusus yang dibahas adalah workshop yang
merupakan fasilitas utama pada BLKI, karena banyak yang perlu
diperhatikan dalam workshop terutama tentang sarana/alat – alat
pelatihan yang memiliki dimensi yang besar dan memerlukan
perhitungan sirkulasi yang sesuai untuk menciptakan kenyamanan
spatial, berikut workshop – workshop yang ada di BLKI ini :
1. Workshop tekstil
Persyaratan umum yang harus dipenuhi :
Pencahayaan
Menurut standar dari KEPMENKES RI. No.
1405/MENKES/SK/XI/02 pekerjaan tekstil (pemilihan warna,
pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus & perakitan halus)
masuk dalam jenis kegiatan pekerjaan halus yang
membutuhkan tingkat pencahayaan minimal 1000 lux.
Pada workshop menjahit terdapat beberapa ruang
yang dilakukan studi ruang studi khusus yaitu ruang menjahit,
ruang bordir, dan ruang fashion desain, dan ruang teori untuk
disabilitas.
Gambar 3. 11 pola pencahayaan ruang workshop
81
Mesin jahit industri
Dimensi
0,8m x o,6m = 0,48 m2
Jumlah 4 unit
Mesin jahit lubang kancing
Dimensi
0,8m x o,6m = 0,48 m2
Jumlah 4 unit
Gambar3.5 Mesin obras Sumber : argamesinlengkap.blogspot.co.id
Gambar 3.6 Mesin jahit industri Sumber : www.krafezeeonline.com
Gambar3.7 Mesin jahit lubang kancing Sumber : tokotigamesinjahit.com
Gambar 3. 12. mesin fusing Sumber :indonesian.alibaba.com
82
Mesin jahit rantai
/
Dimensi
0,8m x o,6m = 0,48 m2
Jumlah 4 unit
Rak
Dimensi
0,5m x 1,5m = 0,75 m2
Jumlah 4 unit
Lemari
Dimensi
0,5m x 1m = 0,5 m2
Jumlah 2 unit
Gambar 3. 17 Mesin jahit rantai Sumber : www.jahitku.com
Gambar 3. 18 Rak Sumber :www.rajarminimarket.com
Gambar 3. 19 Lemari Sumber : alatkantordainichi.com
Gambar 3. 20 Tata Ruang menjahit
83
Penataan ruang menjahit berdasarkan proses pelatihan, yang
diawali dengan memotong bahan, pelatihan menjahit, dan menggunakan
mesin fusing untuk merekatkan komponen – komponen kecil pada
pakaian. Rak untuk menyimpan gulungan kain diletakan didepan dekat
dengan meja potong, sedangkan lemari tempat menyimpang peralatan
menjahit terletak dibelakang dekat mesin – mesin jahit
Sirkulasi pada ruang menjahit untuk disabilitas
memperhatikan jarak sirkulasi yang dibutuhkan oleh penyandang
disabilitas yang menggunakan kusri roda ataupun tongkat.
Gambar 3. 21 Tata Ruang menjahit untuk disabilitas
Sumber : dokumen pribadi
Gambar 3. 22 jarak min. sirkulasi pengguna tongkat & kursi roda
84
b. Ruang bordir
Mesin bordir manual
Dimensi
0,9m x 0,6m = 0,54 m2
Jumlah 8 unit
Mesin bordir komputer
Dimensi
0,9m x 0,6m = 0,54 m2
Jumlah 8 unit
Rak
Dimensi
0,5m x 1,5m = 0,75 m2
Jumlah 2 unit
Gambar 3.10 Mesin bordir manual Sumber :centralkharis.wordpress.com
Gambar3.11 Mesin bordir komputer Sumber : www.mesinbordirkomputer.com
Gambar 3.12 Rak
Sumber :www.rajarminimarket.com
Gambar 3. 23 Space min. yang diperlukan
Sumber : Time saver standards for building type
Gambar 3. 24 jarak min. sirkulasi
85
c. Ruang Fashion Desain
Meja gambar
Dimensi
0,6m x 0.8m = 0,48 m2
Jumlah 16 unit
Mesin jahit industri
Dimensi
Sumber : happyhomesewing.blogspot.co.id
Gambar3.14 Boneka model/manekin Sumber : www.wyposazsklep.pl
Gambar3.15 Rak
Sumber : www.rajarminimarket.com Gambar 3. 28 Lemari Sumber : alatkantordainichi.com
Gambar 3. 29 meja gambar Sumber : www.klikoffice.co.id
86 Penghawaan
Temperatur ruangan 24 – 27oC pada musim panas dan
21 – 24oC pada musim dingin (hujan) dengan kelembaban
relatif 50 – 60 % menggunakan sistem penghawaan yang
bekerja dengan baik untuk pergantian udara dengan
penghawaan alami dibantu dengan penghawaan buatan
(kipas).
Keamanan
Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,
berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang
diperbolehkan digunakan diarea tekstil yaitu air, CO2, foam,
dan powder dry chemical.
2. Workshop Manufaktur Pencahayaan
Pencahayaan pada workshop manufaktur termasuk
dalam area kegiatan pekerjaan mesin, proses umum dalam
industri, dan mesin ukuran sedang, hal ini berdasarkan data
dari United Nations Environment Programme (UNEP) dalam Gambar 3. 34 tabung pemadam kebakaran
87
pedoman efisiensi energy untuk industri, dimana jenis area
kegiatan workshop manufaktur membutuhkan pencahayaan
300 lux.
Perabot
Mesin bubut
Dimensi
1m x 1,5m = 1,5 m2
Jumlah 8 unit
Mesin gerinda
Dimensi
0,4m x 0,2m = 0,08 m2
Jumlah 16 unit
Mesin sekrap
Dimensi
0,8m x 1,2m = 0.96 m2
Jumlah 8 unit
Mesin frais
Dimensi
0,8m x 1,5m = 1,2 m2
Jumlah 8 unit
Mesin bor Gambar 3..16 Mesin sekrap
Sumber : apriliaayu.blogspot.co.id
Gambar 3.17 Mesin Frais Sumber : fadlybachtiar.blogspot.co.id
Gambar 3. 35 Mesin bubut Sumber : diobubut.blogspot.co.id
88
Dimensi
0,8m x 0,4m = 0,32 m2
Jumlah 8 unit
Penghawaan
Temperatur ruangan 24 – 27oC pada musim panas dan
24oC pada musim dingin (hujan) dengan kelembaban relatif
50 – 60 % menggunakan sistem penghawaan yang bekerja
dengan baik untuk pergantian udara dengan penghawaan
alami dibantu dengan penghawaan buatan (kipas).
Keamanan
Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,
berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang
diperbolehkan digunakan diarea mesin-mesin yaitu hanya
CO2 dan powder dry chemical.
Dalam workshop dengan pengerjaan yang
menggunakan mesin-mesin perlu diberikan penanda sirkulai
untuk memisahkan zona aman, awas, dan kerja.
Gambar 3. 39 Mesin bor
Sumber :infoperkakas.com
89 3. Workshop perkayuan
Pencahayaan
Menurut standar dari KEPMENKES RI. No.
1405/MENKES/SK /XI/02 pembuatan mebel dan operator
mesin kayu masuk dalam jenis kegiatan pekerjaan agak halus
dengan tingkat pencahayaan minimal 500 lux.
Perabot
Mesin tenon mortizer
Dimensi
1m x 1,5m = 1,5 m2
Jumlah 8 unit
Mesin planer kayu
Dimensi
0,6m x 0,7m = 0,42 m2
Jumlah 16 unit
Mesin table saw
Dimensi
1,9m x0,7m = 1,33 m2
Jumlah 7 unit
Mesin pengamplas elektrik
Dimensi
1m x 1,5m = 1,5 m2
Jumlah 9 unit
Gambar 3.18 mesin planer kayu Sumber : www.sinarabaditeknik.com
Gambar 3.19 table saw Sumber : alatproyek.com
Gambar 3.20 mesin pengamplas elektrik Sumber : www.indotrading.com Gambar 3. 41 Mesin tenon mortiser
90 Penghawaan
Memberikan sistem penghawaan yang bekerja dengan
baik untuk pergantian udara dengan penghawaan alami,
dengan temperature ruangan 21oC – 24oC menghindari
kelembaban pada ruangan untuk menjaga kualitas kayu pada
workshop
Keamanan
Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,
berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang
diperbolehkan digunakan diarea mesin-mesin yaitu hanya
CO2 dan powder dry chemical.
Dalam workshop dengan pengerjaan yang
menggunakan mesin-mesin perlu diberikan penanda sirkulai
untuk memisahkan zona aman, awas, dan kerja.
4. Workshop pengelasan Pencahayaan
Menurut standar dari KEPMENKES RI. No.
1405/MENKES/SK/XI/02 pengelasan masuk dalam jenis Gambar 3. 45 kode sirkulasi ruang workshop
91
kegiatan pekerjaan agak halus dengan tingkat pencahayaan
minimal 500 lux.
Perabot
Mesin las GMAW
Dimensi
0.50m x 0.90m = 0.45 m2
Jumlah 10 unit
Mesin las SMAW
Dimensi
Gambar 3.21 mesin las SMAW Sumber : dokumen pribadi
Gambar 3.22 mesin las OAW Sumber :www.pengelasan.com
Gambar 3.23 meja las SMAW Sumber : dokumen pribadi
Gambar 3.24 meja las GMAW Sumber : dokumen pribadi Gambar 3. 46 mesin las GMAW Sumber : www.pengelasan.com
92 Tabung gas las 2m3
Dimensi
d.0,2m = 0,314 m2
Jumlah 20 unit
Sirkulasi pada workshop pengelasan memperhatikan
ruang gerak yang dibutuhkan dalam mengelas
Penghawaan
Temperatur ruangan 24 – 26oC pada musim panas dan
musim dingin (hujan) dengan kelembaban relatif 50 – 60 %
menggunakan sistem penghawaan yang bekerja dengan baik Gambar 3. 51 Tabung gas 2m3
Sumber : www.alamy.com
Gambar 3. 52 Ruang gerak yang dibutuhkan
Sumber : Ernest Peter Neufert Architects Data
Gambar 3. 53 Ruang gerak yang dibutuhkan
93
untuk pergantian udara dengan penghawaan alami dibantu
dengan penghawaan buatan (kipas).
Keamanan
Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,
berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang
diperbolehkan digunakan diarea mesin-mesin yaitu hanya
CO2 dan powder dry chemical.
Dalam workshop dengan pengerjaan yang
menggunakan mesin-mesin perlu diberikan penanda sirkulai
untuk memisahkan zona aman, awas, dan zona kerja.
5. Workshop industri kreatif Pencahayaan
Menurut standar dari KEPMENKES RI. No.
1405/MENKES/SK/XI/02 pengelasan masuk dalam jenis
kegiatan pekerjaan halus dengan tingkat pencahayaan
minimal 500 lux
Gambar 3. 54 kode sirkulasi ruang workshop
94 Perabot
Mesin pembelah bambu
Dimensi
0,8m x 3m = 2,4 m2
Jumlah 2 unit
Mesin pemotong bambu
Dimensi
0,8m x 0,6 m = 0,48 m2
Jumlah 4 unit
Mesin irat bambu
Dimensi
Mesin gergaji ukir
Dimensi
Gambar 3.25 table saw Sumber : alatproyek.com
Gambar 3.26 mesin gergaji ukir Sumber : www.indonetwork.co.id
Gambar 3.27 meja workshop Sumber : lumberjocks.com Gambar 3. 55 mesin pemotong bambu Sumber : kotakitaku-tamanbambunusantara
Gambar 3. 56 mesin pemotong bambu Sumber : tokoalatpertanian.com
95 Penghawaan
Memberikan sistem penghawaan yang bekerja dengan
baik untuk pergantian udara dengan penghawaan alami,
dengan temperature ruangan 21oC – 24oC menghindari
kelembaban pada ruangan untuk menjaga kualitas kayu pada
workshop
Keamanan
Dilengkapi dengan alat penanggulangan kebakaran,
berupa tabung apar dengan bahan pemadaman yang
diperbolehkan digunakan diarea mesin-mesin yaitu hanya
CO2 dan powder dry chemical.
Dalam workshop dengan pengerjaan yang
menggunakan mesin-mesin perlu diberikan penanda sirkulai
96
e. Studi besaran ruang
Tabel 3. 19 Studi besaran ruang
Sumber : analisa pribadi pribadi
Fungsi Nama
Ruang Pelaku
Kapasi-
tas Perhitungan
Luas
Mesin jahit lubang kancing 4(unit) x 0.8m x 0.6m = 1.92m2
Mesin jahit rantai 4(unit) x 0.8m x 0.6m = 1.92m2 Rak 4(unit) x 0.5m x 1.5m = 3m2
Mesin jahit rantai 2(unit) x 0.9m x 0.6m = 1.08m2 Mesin jahit lubang kancing 2(unit) x 0.9m x 0.6m = 1.08m2
Rak 3(unit) x 0.5m x 1.5m = 2.25m2 Lemari 2(unit) x 0.5m x 1m = 1m2
Sirkulasi 100 % Ruang
97
Mesin bordir komputer 8(unit) x 0.9m x 0.6m = 4.32m2
Mesin bordir manual 5(unit) x 0.9m x 0.6m = 2.7m2
63 m2 AP
Mesin bordir komputer 5(unit) x 0.9m x 0.6m = 2.7m2 Kursi 25(unit) x 0.45m x 0.45m =5.06m2
98
Mesin tenon mortiser 10(unit) x 1m x 1.5m = 15m2
300 m2 AP Mesin pengamplas elektrik 9(unit) x 1.5m x 1m
99
Sirkulasi 200%
Fasilitas utama
Workshop teknologi informasi & komunikasi
Ruang
Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 16(unit) = 5.76m2
63 m2 AP
Lemari 2(unit) x 0.5m x 1m = 1m2 Meja 1(unit) x 1.20m x 0.6m = 0.72m2 Kursi 17(unit) x 0.45m x 0.45m =3.45m2
Sirkulasi 80%
Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 10(unit) = 5.76m2
Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 16(unit) = 5.76m2
63 m2 AP
Lemari 2(unit) x 0.5m x 1m = 1m2 Meja 1(unit) x 1.20m x 0.6m = 0.72m2 Kursi 17(unit) x 0.45m x 0.45m =3.45m2
Sirkulasi 80%
Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 10(unit) = 5.76m2
Perangkat komputer @orang 0.36m2 x 16(unit) = 5.76m2
63 m2 AP
Lemari 2(unit) x 0.5m x 1m = 1m2 Meja 1(unit) x 1.20m x 0.6m = 0.72m2 Kursi 17(unit) x 0.45m x 0.45m =3.45m2
Sirkulasi 80%
100 Workshop industri kreatif
Area Mesin pemotong bambu 4(unit) x 0.8m x 0.6m
101
Fasilitas pengelola
Ruang kepala Pusat BLKI
Kepala pusat BLKI, tamu VIP
4 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.5m = 0.5m2
16 m2 PMP 40 Meja 2(unit) x 1.20m x 0.6m = 1.44m2
Rak buku 2(unit) x 1.20m x 0.50m = 1.20m2
Sofa 1(unit) x 1.80m x 0.8m = 1.44m2 Kursi 1(unit) x 0.6m x 0.6m = 0.36m2
Sirkulasi 50%
Ruang kepala bagian umum
Kepala, bagian umum, tamu, karyawan
4 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.5m = 0.5m2
16 m2 PMP 40 Meja 2(unit) x 1.20m x 0.6m = 1.44m2
Rak buku 2(unit) x 1.20m x 0.50m = 1.20m2
Sofa 1(unit) x 1.80m x 0.8m = 1.44m2 Kursi 1(unit) x 0.6m x 0.6m = 0.36m2
102
Ruang bagian tata usaha
Karyawan tata usaha
6 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2
Sirkulasi 50%
Ruang bagian tatalaksana & kepegawaian
Karyawan bagian tatalaksana & kepegawaian
6 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
103
Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2
Sirkulasi 50%
Ruang bagian perencanaan
dan penganngaran
Karyawan bagian perencanaan dan
penganngaran
6 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2
Sirkulasi 50% Fasilitas
104
Ruang bagian humas
Karyawan bagian humas
5 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
24 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 5(unit) x 1.20m x 0.6m = 3.6m2 Kursi 5(unit) x 0.6m x 0.6m = 1.8m2
Sirkulasi 50%
Fasilitas pengelola
Ruang kepala bidang peningkatan
kompetensi
Kepala bidang peningkatan kompetensi, tamu
3 orang
Meja 1(unit) x 1.80m x 0.80m = 1.44m2
9 m2 PMP
40 Sofa 1(unit) x 1.80m x 0.8m = 1.44m2
Kursi 3(unit) x 0.6m x 0.6m = 1.08m2 Lemari 1(unit) x 1m x 0.5m = 0.5m2
105
Ruang seksi program
Karyawan bagian program
6 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2
Sirkulasi 50%
Fasilitas pengelola
Ruang evaluasi dan pelaporan
6 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
106
Karyawan bagian evaluasi dan pelaporan
Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2
Sirkulasi 50%
Ruang seksi pemasaran dan
informasi
Karyawan bagian pemasaran dan informasi, tamu
4 orang
Meja 2(unit) x 1.20m x 0.6m = 1.44m2
9 m2 PMP
40 Lemari 2(unit) x 1m x 0.5m = 1m2
107
Fasilitas pengelola
Ruang seksi penyelenggaraan pelatihan
Karyawan bagian penyelenggaraan pelatihan
6 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2
Sirkulasi 50%
Ruang jabatan pelatihan
Karyawan bagian evaluasi dan pelaporan
6 orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
32 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2
108
Fasilitas pengelola
Ruang instrukutur Instruktur pelatihan
4 Orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
20 m2 PMP 40 Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
Loker 1(unit) x 1.50m x 0.8m = 1.2m2 Meja 6(unit) x 1.20m x 0.6m = 4.32m2 Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2
Sirkulasi 50%
Ruang staff
Toolman, Saparas, Ketua workshop
4 Orang
Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
20 m2 AP Rak 2(Unit) x 0.8m x 0.8m = 1.28
109
Kursi 6(unit) x 0.6m x 0.6m = 2.16m2 Sirkulasi 50%
Kantor pendaftaran dan bursa kerja (3in1)
Karyawan, calon bursa kerja (3in1)
Karyawan, calon
penunjang Ruang rapat
110
Foto copy center
Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan
4 Orang
Mesin fotocopy 2(unit) x 0.76m x 1.10m = 1.68
9 m2 AP
Meja 1(unit) x 1.20m x 0.6m = 0.72m2 Kursi 1(unit) x 0.6m x 0.6m = 0.36m2
Sirkulasi 50%
Fasilitas penunjang
Kamar asrama
peserta pelatihan Peserta pelatihan
1 Orang
Lemari 1(unit) x 0.75m x 1.50m = 1.125m2
10 m2 TS Kasur 1(unit) x 1.2m x 2.1m = 2.52m2
Meja 1(unit) x 0.6m x 1.20m = 0.72m2 Kursi 1 x 0.45m x 0.45m = 0.205m2
111
Kamar asrama
Tamu VIP Tamu VIP
1 Orang
Lemari 1(unit) x 0.75m x 1.50m = 1.125m2
12 m2 TS Kasur 1(unit) x 1.2m x 2.1m = 2.52m2
Meja 1(unit) x 0.6m x 1.20m = 0.72m2 Kursi 1 x 0.45m x 0.45m = 0.205m2 Rak buku 1(unit) x 0.8m x 0.3m = 0.24m2 Kursi sofa 1(unit) x 0.60m x 0.60m = 0.36m2
Sirkulasi 50%
Fasilitas
penunjang Lobby
Tamu, Calon peserta pelatihan, karyawan
10 Orang
Meja 3(unit) x 1.6m x 0.8m = 3.84m2
48 m2 AP Kursi 3(unit) x 0.6m x 0.6m = 1.08m2
112
Meja tunggu 3(unit) x 0.;6m x 0.6 m = 1.08m2
Sirkulasi 50%
Ruang makan Peserta pelatihan 150
Orang
Meja kap.4 orang 16(unit) x 1.2m x 0.8m = 15.36m2
180 m2 AP Meja kap. 6 orang 10(unit) x 1.8m x
0.8m = 14.4m2
Meka kap.2 orang 13(unit) x 1.2m x 0.5m = 7.8m2
Kursi 150(unit) x 0.45m x 0.45m = 30.37m2
113
Fasilitas
penunjang Kantin
Karyawan dan staff
40 Orang
Meja kap.4 orang 10 (unit) x 1.2m x 0.8m = 9.6m2
80 m2 AP Kursi 40(unit) x 0.45m x 0.45m = 8.1m2
Wahstafel 2(unit) x 0.3m x 0.5m = 0.3m2 Sirkulasi 150%
Fasilitas servis
Janitor Staff kebersihan /
OB 1.5 m
2 AP
Ruang CCTV Staff keamanan/ satpam
3 orang
Meja monitor 1(unit) x 3m x 1m = 3m2
12m2 AP
Kursi 3(unit) x 0.60m x 0.60m = 1.08m2 Rak 1(unit) x 0.8m x 0.8m = 0.64m2 Lemari Lemari 1(unit) x 1m x 0.8m = 0.8m2
114
Fasilitas
servis R.masak / dapur Staff bagian dapur 4 orang
Standar luas dapur 0.15m per-orang x
150 (Kapasitas ruang makan) = 22m2 22m2 NAD
115
R.pompa Teknisi 16m2 AP
Fasilitas servis
R.genset
Kebutuhan raung genset dengan daya
20-60 kVA = 5m x 4m 20m
2 BUB
Pos jaga Staff keamanan /
116
Gudang perlatan
workshop Staff, karyawan 12m
2 AP
Ruang OB Staff kebersihan /
OB 4
Meja 2(unit) x 1.6m x 0.8m = 1.28m2
16m2 AP
Kursi 4(unit) x 0.45m x 0.45m = 0.81m2 Kitchen set 1(unit) x 2.5m x 0.5 = 1.25m2 Dispenser 1(uni) x 0.5m x 0.5m = 0.25m2 Loker 3(unit) x 0.3m x 0.6m = 0.54m2
Sirkulasi 50%
Fasilitas servis
Ruang OB Staff kebersihan /
OB 4
Toilet Wanita
Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan
117
Toilet Pria
Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan
3 15m2 TS
Toilet disabilitas Peserta pelatihan
disabilitas 1 3.6m
2 TS
Musholla
Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan
10 Orang
Luas 1 orang 0.6m x 1.2m = 0.72m2 x 10(kapasitas musholla) = 7.2m2
16m2 NAD
Sirkulasi 100%
Fasilitas
servis Musholla
Peserta pelatihan, Instruktur, staff, karyawan
10
Orang 16m
118
Fasilitas penunjang
Outdoor
Lapangan Basket
Peserta pelatihan, tamu, pengelola, instruktur
420m2
Lapangan Futsal
Peserta pelatihan, tamu, pengelola, instruktur
119
pelatihan Peserta pelatihan
262
120 f. Kebutuhan ruang parkir
Pelaku yang terdapat pada fasilitas ini adalah 440 peserta dan 170
karyawan (pengelola administrasi pusat), istruktur dan staff.
Kebutuhan parkir dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu parkir
pengelola, parkir peserta, dan parkir tamu.
1. Parkir peserta
Diasumsikan 70% menggunakan sepeda motor, 5%
menggunakan mobil, dan 15% menggunakan transportasi
umum.
Jumlah pengguna sepeda motor : 308 orang
Jumlah pengguna mobil : 22 orang
Jumlah yang tida membawa kendaraan : 66 orang
Perhitungan kebutuhan parkir peserta untuk sepeda motor
1 motor untuk 1 orang 70% : 216 orang = 216 motor
1 motor untuk 2 orang 30% : 92 orang = 46 motor
Maka parkir yang dibutuhkan 262 motor.
Perhitungan kebutuhan parkir peserta untuk mobil
1 mobil untuk 1 orang 30 % : 6 orang = 6 mobil
1 mobil untuk 2 orang 70% : 16 orang = 8 mobil
Maka parkir yang dibutuhkan 14 mobil 2. Parkir pengelola, instruktur, tamu dan staff
Diasumsikan 30% menggunakan mobil, 60% menggunakan
sepeda motor dan 10% diantar atau menggunakan kendaraan
121
Jumlah pengguna sepeda motor : 102 orang
Jumlah pengguna mobil :51 orang
Jumlah yang tida membawa kendaraan : 17 orang
Perhitungan kebutuhan parkir pengelola untuk sepeda motor
1 motor untuk 1 orang 80% : 82 orang = 82 motor
1 motor untuk 2 orang 20% : 20 orang = 10 motor
Maka parkir yang dibutuhkan 92 dibulatkan 90 motor. Perhitungan kebutuhan parkir pengelola untuk mobil
1 mobil untuk 1 orang 70 % : 35 orang = 35 mobil
1 mobil untuk 2 orang 20% : 16 orang = 8 mobil
Maka parkir yang dibutuhkan 43 mobil.
Sirkulasi masing – masing kelompok parkir menggunakan 100%
dari keseluruhan ruang parkir
g. Fasilitas difabel
BLKI ini menyelenggarakan pelatihan kerja bagi penyandang
disabilitas, oleh karena itu diperlukan fasilitas – fasilitas yang
dapat mendukung kenyamanan aktifitas bagi peserta disabilitas
dengan kategori tuna daksa.
Fasiltas yang diberikan untuk memberikan keamanan dan
kenyamanan bagi disabilitas di dalam bangunan dan lingkungan
tapak adalah :
Jalur pedestrian khusus untuk penyandang disabilitas dengan
122
disabilitas tuna daksa yang menggunakan tongkat atau kursi
roda
Ramp, jalur sirkulasi yang digunakan sebagai alternatif bagi
orang yang tidak dapat menggunakan tangga / penyandang
disabilitas. Kemiringan ramp tidak boleh melebihi 7o ,
sedangkan kemiringan ramp yang berada di luar bangunan
maksimum 6o. Panjang ramp dengan kemiringan 7o tidak
boleh melebihi 9 m, sedangkan ramp dengan kemiringan lebih
rendah dari 7o boleh lebih panjang.
h. Citra Arsitektural
Fasilitas ini merupakan fasilitas yang bergerak dibidang
pelatihan kerja yang didirikan di Kabupaten Semarang..
Dalam proses desain perlu diperhatikan secara arsitektural
dalam penataan ruang, hubungan antar ruang, dan sirkulasinya
supaya dapat menjalankan seluruh kegiatan yang dilakukan
pelaku dengan optimal.
Hal – hal tersebut dapat dicapai dengan :
Mengolah desain bangunan yang meminimalkan terjadinya
kerusakan lingkungan dan penggunaan energi yang
berlebihan.
Menciptakan desain yang merespon lingkungan dengan
memberikan ruang terbuka hijau yang maksimal supaya
123 Menciptakan desain bangunan yang dapat mengakomodasi
seluruh kegiatan dengan nyaman dan juga tetap dapat
memberikan keselamatan bagi seluruh sarana prasaranya.
Desain harus dapat memenuhi persyaratan atau paraturan
yang berlaku di lokasi.
Menciptakan sistem penghawaan yang optimal terutama
sistem penghawaan alami.
3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1. Studi sistem struktur dan Enclosure
a. Sistem Struktur
Bangunan pada BLKI ini diperkirakan memiliki ketinggian satu
hingga tiga lantai, dan dari hasil studi besaran ruang terdapat
beberapa bangunan yang memiliki bentang lebar, sehingga sistem
struktur yang memungkinkan untuk diterapkan, antara lain :
Struktur rangka
Gambar 3.61. Sistem struktur rangka Sumber :Time saver
Sistem struktur yang terdiri
dari kolom – kolom
horisontal yang berfungsi
penyalur beban, dan balok –
balok vertikal yang berfungsi
sebagai pengikat /
memperkuat rangka.
Kelebihan Kekurangan
Ruang menjadi fleksibel Dalam Pengerjaannya
membutuhkan waktu yang lebih cepat dibanding sistem struktur lain.
124 Struktur masif
Sistem struktur yang
menjadikan dinding sebagai
penahan beban, dengan
bentuk dinding yang menjadi
satu kesatuan.
Kelebihan Kekurangan
Lebih kuat menahan beban lateral.
Kekuatan menahan beban membingkai lantai dan atap menjadi lebih kaku .
Keterbatasan dalam memberikan bukaan.
Struktur plat dinding sejajar
Sama seperti dinding masif,
plat dinding sejajar juga
berfungsi sebagai penahan
beban. Yang terdiri dari plat
dinding masif yang diletakan
secara sejajar.
Kelebihan Kekurangan
Penataan ruang dapat lebih bebas dan lebih luas.
Kurang kuat menahan beban lateral yang tegak lurus dengan bidang bangunan
Sistem stuktur space frame
Gambar 3.64. Struktur space frame Sumber :study.com.lesson.space-frame
Sistem struktur yang terdiri
dari sambungan –
sambungan antar pipa baja
yag disambung dengan ball
joint membentuk modul –
modul segitiga Gambar 3. 62 Sistem struktur masif
Sumber : www.slideshare.net
125
Kelebihan Kekurangan
Bersifat fleksibel, tidak ada batasan bentuk.
Dapat digunakan untuk bentang yang sangat lebar.
Proses perakitannya lebih lama dan mahal
b. Struktur bawah
Struktur bawah adalah bagian struktur yang berfungsi
menahan beban bangunan secara keseluruhan, bangunan pada
BLKI ini memiliki ktinggian satu hingga tiga lantai, maka alternatif
struktur bawah yang akan digunakan adalah :
Pondasi foot plat
Merupakan pondasi yang
berentuk telapak yang
diletakan diatas anah
dengan kedalaman
tertentu, efektif untuk
bangunan 1 – 3 lantai.
Kelebihan Kekurangan
Pembutannya mudah
dikerjakan.
Biayanya murah karena hanya memerlukan sedikit galian.
Persiapan dan
pengerjaanya cukup memakan waktu lama.
Pondasi rakit
Gambar 3.66. Pondasi rakit Sumber : www.zenithcpm.co.za
Merupakan pondasi yang
digunakan untuk
menyalurkan beban
bangunan secara luas dan
merata ke seluruh
permukaan tanah. Gambar 3. 65 pondasi footplat
126
Kelebihan Kekurangan
Kekuatan dalam menahan beban lebih tinggi.
Dapat mengurangi terjadinya penurunan bangunan
Biaya pengerjaannya relatif mahal.
c. Struktur tengah
Struktur tengah merupakan perkuatan bangunan yang terdiri
dari kolom, balok dan plat lantai yang berfungsi menyalurkan beban
dari struktur atas ke pondasi / struktur bawah. Alternatif struktur
yang akan digunakan adalah :
Struktur beton bertulang
Merupakan struktur yang
menggunakan bahan
utama beton diperkuat dengan tulangan baja atau baja brofil. Dapat diterapkan pada dinding masif, plat dinding sejajar dan rangka.
Kelebihan Kekurangan
Tahan terhadap api.
Tahan terhadap air, tidak berkarat.
Lebih kuat dalam menahan getaran akibat gempa.
Biaya perawatan relatif murah.
Proses persiapannya cukup lama karena harus menyipakan bekisting, juga lama
pada proses
penyelesaiannya
karena harus menunggu beton kering
Struktur baja
Gambar 3.68. Struktur baja Sumber : perincograhalestari.com
Merupakan struktur yang
menggunakan material
baja dengan sambungan
las atau mur baut Gambar 3. 67 Struktur beton bertulang
127
Kelebihan Kekurangan
Memiliki kuat tarik yang tinggi. Memiliki beban yang ringan.
Alernatif struktur atas yang akan digunakan, adalah :
Baja konvensional
Merupakan struktur atap
yang menggunakan profil
baja yang tebal, efektif
digunakan untuk bangunan
bentang lebar.
Kelebihan Kekurangan
Memiliki cakupan bentang
Gambar 3.70. Struktur atap pipa baja Sumber : www.jasasipil.com
Struktur atap pipa baja
digunakan untuk sistem
struktur space frame,
menggunakan ball joint
sebagai sambungan antar
pipa baja.
Kelebihan Kekurangan
Bersifat fleksibel, tidak ada batasan bentuk.
Dapat digunakan untuk bentang yang sangat lebar.
Proses perakitannya lebih lama dan mahal Gambar 3. 69 Struktur atap baja konvensional