• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka - PENGEMBANGAN WEB SERVICE UNTUK SINKRONISASI MIKROTIK DENGAN INLIS PERPUSTAKAAN NASIONAL MENGGUNAKAN REST API - UMBY repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka - PENGEMBANGAN WEB SERVICE UNTUK SINKRONISASI MIKROTIK DENGAN INLIS PERPUSTAKAAN NASIONAL MENGGUNAKAN REST API - UMBY repository"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada

sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

diperbaharui. Selain itu, sistem ini juga mengimplementasikan teknologi web

service sebagai penyedia layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pengembang

maupun sistem yang berbeda. Layanan yang disediakan berupa layanan pencarian

dokumen tugas akhir, skripsi dan praktik kerja lapangan. Keluaran dari layanan

pencarian dokumen berupa dokumen yang sudah diberikan skor serta diurutkan

berdasarkan relevansi dokumen dengan masukan berupa keywords dari pengguna

(Paramatha dkk., 2016).

Metode penelitian tindakan (action research) mengembangkan

pendekatan baru untuk memecahkan masalah atau memperbaiki sistem pemecahan

masalah. Perancangan sistem dan pengujian dibangun sebuah sistem informasi

pelayanan berbasis web dengan menggunakan sistem client server dengan

menerapkan mekanisme pesan antar (Firdaus dkk., 2014).

Pengujian atas web service dilakukan dengan membuat file PHP secara

manual ataupun menggunakan SOAP (Simple Object Access Protocol) web service.

Pemanggilan data melakukan modifikasi dengan memberikan layer tambahan

berupa PHP file yang memanggil pada SOAP web service (Surendra, 2014).

Web service mengintegrasikan sistem akademik dan sistem perpustakaan

dengan sistem informasi pengajuan judul tugas akhir dan skripsi yang bertindak

sebagai service consumer. Sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur

yang berbeda dengan kombinasi XML dan HTTP (Andri dan Sutrisno, 2013).

Web service ini dibangun dengan menggunakan pendekatan arsitektur

REST (Representational State Transfer) dan umumnya disebut RESTful web

service dengan pendekatan kotak hitam (black box) untuk menguji masing-masing

fungsionalitas sistem. Web service yang dibangun dapat berjalan dengan baik pada

(2)

lingkungan pengembangan unity untuk perangkat Android dan dapat melakukan

pengolahan data yang diminta serta mengirimkan hasil data respon ke aplikasi

pengguna dalam format objek JSON (Java Script Object Notation) (Rahman dkk.,

2013).

Pengujian layanan web dilakukan secara manual dengan membuat file

klien php yang memanggil web service SOAP. Pengujian juga dilakukan dengan

menggunakan SoapUI, perangkat lunak open source yang dapat digunakan untuk

melakukan pengujian fungsional pada layanan web (Surendra, 2013).

2.2 Landasan Teori 2.2.1 INLIS

INLIS (Integrated Library System) atau biasa disebut INLIS Lite

merupakan perangkat lunak (software) aplikasi otomasi perpustakaan yang

dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

(Perpusnas) sejak tahun 2011.

Penamaan INLIS diambil dari kata Integrated Library System, nama dari

perangkat lunak manajemen informasi perpustakaan ter-integrasi yang dibangun

sejak tahun 2003 untuk keperluan kegiatan rutin pengelolaan informasi

perpustakaan di internal Perpusnas.

2.2.2 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas

komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, central

processing unit), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses

informasi (peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat

mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan

memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut

klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).

Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh

(3)

2.2.3 Web Service

Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk

mendukung interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine di atas jaringan.

Web service mempunyai alat penghubung yang diuraikan di dalam format

machine-processable (secara spesifik Web Services Description Language). Sistem lain

saling berhubungan dengan Web service di dalam cara yang ditentukan oleh

deskripsinya yang menggunakan pesan SOAP (Simple Object Access Protocol),

secara khas disampaikan menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

dengan XML (Extensible Markup Language) serialization, bersama dengan standar

lain yang terkait dengan web (Booth et al, 2004).

Menurut Kreger (2001) web-service diartikan sebagai sebuah antar muka

(interface) yang menggambarkan sekumpulan operasi-operasi yang dapat diakses

melalui jaringan, misalnya internet, dalam bentuk pesan XML (Extensible Markup

Language). Web service dapat dibangun dengan menggunakan bahasa

pemrograman apa saja dan juga dapat diimplementasikan pada platform manapun.

Hal ini dimungkinkan karena web service berkomunikasi menggunakan sebuah

standar format data yang universal yaitu XML (Extensible Markup Language) dan

menggunakan protokol SOAP (Simple Object Access Protocol). Karena

service menggunakan format data XML (Extensible Markup Language), maka

web-service juga mewariskan sifat multi-tier dari XML (Extensible Markup Language)

sehingga memungkinkan terjadinya integrasi antar web-service atau aplikasi. Pada

sistem multi-tier, aplikasi maupun dokumen XML (Extensible Markup Language)

dapat dilewatkan ke pihak lain dan diolah oleh pihak tersebut.

Kreger (2001) menyatakan bahwa model dari sebuah web-service

didasarkan pada interaksi antara 3 komponen yang berperan dalam web-service,

yaitu: service provider, service registry dan service requestor atau consumer.

Interaksi yang terjadi antara ketiga komponen tersebut juga melibatkan operasi

publish, find dan bind. Service provider menyediakan service yang dapat diakses

melalui jaringan komputer, misalnya internet. Kemudian, service provider

mendeskripsikan service yang dibangun dan mem-publish-kan service description

(4)

requestor atau consumer menggunakan operasi find untuk mendapatkan service

description secara lokal maupun melalui service registry. Service description yang

diperoleh itu kemudian digunakan untuk mem-bind service provider dan

berinteraksi dengan implementasi web-service yang akan digunakan tersebut.

2.2.4 REST

REST (Representational State Transfer) merupakan standar arsitektur

komunikasi berbasis web yang sering diterapkan dalam pengembangan layanan

berbasis web. Umumnya menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

sebagai protocol untuk komunikasi data (Roy Fielding pada tahun 2000).

Pada arsitektur REST, REST server menyediakan resources (sumber

daya/data) dan REST client mengakses dan menampilkan resource tersebut untuk

penggunaan selanjutnya. Setiap resource diidentifikasi oleh URIs (Universal

Resource Identifiers) atau global ID. Resource tersebut direpresentasikan dalam

bentuk format teks, JSON atau XML. Pada umumnya formatnya menggunakan

JSON dan XML.

Berikut metode HTTP yang umum digunakan dalam arsitektur berbasis

REST :

1. GET, menyediakan hanya akses baca pada resource.

2. PUT, digunakan untuk menciptakan resource baru.

3. DELETE, digunakan untuk menghapus resource.

4. POST, digunakan untuk memperbarui resource yang ada atau membuat

resource baru.

5. OPTIONS, digunakan untuk mendapatkan operasi yang di support pada

resource.

Web service adalah standar yang digunakan untuk melakukan pertukaran

data antar aplikasi atau sistem, karena aplikasi yang melakukan pertukaran data bisa

ditulis dengan bahasa pemrograman yang berbeda atau berjalan pada platform yang

(5)

Web service yang berbasis arsitektur REST (Representational State

Transfer) kemudian dikenal sebagai RESTful web service. Layanan web ini

menggunakan metode HTTP untuk menerapkan konsep arsitektur REST.

Cara Kerja REST Web Service

Untuk melihat gambar cara kerja REST Web Service dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Cara Kerja Web Service

Sebuah client mengirimkan sebuah data atau request melalui HTTP

Request dan kemudian server merespon melalui HTTP Response.

Komponen dari http request :

1. Verb, HTTP method yang digunakan misalnya GET, POST, DELETE,

PUT.

2. Uniform Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasikan lokasi

resource pada server.

3. HTTP Version, menunjukkan versi dari HTTP yang digunakan, contoh

HTTP v1.1.

4. Request Header, berisi metadata untuk HTTP Request. Contoh, type

client/browser, format yang didukung oleh client, format dari body pesan,

(6)

Komponen dari http response :

1. Status/Response Code, mengindikasikan status server terhadap resource

yang direquest. misal : 404, artinya resource tidak ditemukan dan 200

response OK.

2. HTTP Version, menunjukkan versi dari HTTP yang digunakan, contoh

HTTP v1.1.

3. Response Header, berisi metadata untuk HTTP Response. Contoh, type

server, panjang content, tipe content, waktu response.

4. Response Body, konten dari data yang diberikan.

2.2.5 Mikrotik

Mikrotik adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk network

router. Dengan menggunakan sistem operasi ini, dapat dibuat router dari sebuah

komputer. Untuk negara berkembang, solusi Mikrotik sangat membantu ISP atau

perusahaan-perusahaan kecil yang ingin bergabung dengan internet. Walaupun

sudah banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT, Mikrotik merupakan

solusi terbaik dalam beberapa kondisi penggunaan komputer dan perangkat lunak

(Herlambang dan Catur L, 2008).

Untuk melihat tampilan mikrotik dapat dilihat pada Gambar 2.2.

(7)

2.2.6 Internet

Menurut Wiharsono (2007), internet adalah gabungan dari berbagai LAN

dan WAN yang berada di seluruh jaringan komputer di dunia, sehingga terbentuk

jaringan skala yang lebih luas dan global.

2.2.7 Intranet

Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang

menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi

rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya.

2.2.8 Topologi Star

Dalam model ini dipergunakan alat tambahan yang disebut hub sebagai

penghubungnya. Hub memiliki lubang konektor sejumlah tertentu, ada yang

memiliki 8 buah lubang koneksi (disebut port), 12 port atau 16 port dan 24 port.

Kabel data dari masing-masing komputer atau server dihubungkan pada alat ini.

Untuk melihat topologi star dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Topologi Star

Kelebihan :

1. Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam

jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas

(8)

baru dari komputer kita ke lokasi pusat (central location) dan pasangkan

kabel tersebut ke hub. Bila kapasitas dari hub pusat sudah melebihi, maka

kita tinggal mengganti hub tersebut dengan hub yang memiliki

jumlah port yang lebih banyak.

2. Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan

diagnosa kesalahan yang terjadi dalam jaringan. Intelligent

hub merupakan hub yang dilengkapi dengan microprocessors yang selain

memiliki fitur sebagai tambahan untuk mengulang sinyal jaringan juga

melakukan monitor yang terpusat dan manajemen terhadap jaringan.

3. Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka

komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan

star. Hub dapat mendeteksi kesalahan dalam jaringan dan memisahkan

komputer yang rusak tersebut dari jaringan dan memperkenankan jaringan

untuk beroperasi kembali.

4. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama

dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

Kekurangan :

1. Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami

kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.

2. Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau

pergantian traffic jaringan (switch network traffic).

3. Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus

ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak

kabel daripada topologi jaringan yang lain.

2.2.9 Jmeter

JMeter adalah aplikasi open source berbasis Java yang dapat dipergunakan

untuk performance test. JMeter bisa digunakan untuk melakukan load testing web

(9)

2.2.10 Rata-rata Hitung (Mean Aritmatik)

Ukuran yang sering disebut dengan istilah “rata-rata” ini, dicari dengan

perhitungan (jumlah nilai data) dibagi oleh (banyaknya observasi). Mengingat

gugus data yang diamati bisa diperoleh dari populasi atau dari sampel, maka di

bedakan antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel. Rata-rata populasi

dilambangkan dengan µ (miyu), sedangkan rata-rata sampel dilambangkan dengan

x (x bar). Untuk melihat variabel yang dipakai untuk melakukan perhitungan dapat

dilihat pada Tabel 2.1.

(2.1)

Tabel 2.1 Variabel

Variabel Keterangan

∑ Jumlah data

N Banyak data

Mean / x Rata-rata

Y Waktu add

B Waktu update

Untuk melihat tabel rata-rata hitung dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Tabel Rata-rata Hitung

No Nama Nilai

1 A 50

2 B 55

3 C 60

4 D 65

5 E 70

(10)

No Nama Nilai

7 G 80

8 H 85

9 I 90

Rata-rata Hitung 70

Rata-rata hitung pada baris paling bawah pada tabel di atas (= 70), di dapat

dengan cara menjumlahkan nilai kesepuluh mahasiswa (50+55+60+...+90)

Gambar

Gambar 2.1.
Gambar 2.2 Mikrotik RB 951
Gambar 2.3 Topologi Star
Tabel 2.2 Tabel Rata-rata Hitung

Referensi

Dokumen terkait

Edukasi pada program acara Asyik Belajar Biologi dalam Mata Pelajaran. IPA

Beban silo yang bekerja relatif dekat dengan tepi lereng telah menyebabkan arah pergerakan tanah pada Gambar 4, bergerak dari dasar pondasi langsung menuju ke lereng bagian

Pada saat transformator memberikan keluaran sisi positif dari gelombang AC maka dioda dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut

Proses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untuk alih pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang terkait dengan pencapaian kompetensi dan

Project : Embankment Rehabilitation and Dredging Work of West Banjir Canal and Upper Sunter Floodway of Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP/JEDI) – ICB Package

Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa untuk emiten BEI, rasio lancar dan profit margin berpengaruh signifikan, sedangkan perputaran total aktiva, total hutang terhadap

Sesuai dengan kriteria diterima atau ditolaknya hipotesis maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis yang diajukan terbukti atau dengan kata lain variabel

Theory (PVaREVT) adalah model yang digunakan untuk menghitung nilai VaR dengan mengabungkan metode Peak Over Thres hold (POT) dalam teori EVT. Menurut [7]