• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN PENDEKATANLINGKUNGAN BAGI SISWA KELAS IV

SDN 01 PASAR KUOK KECAMATA BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN

1)

Gezag Riahdatun Nafs1, Gusnetti1,Khairul2 2)Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Bung Hatta e-mail: gezag@yahoo.co.id

ABSTRACT

The gol of this research is to description improvement of students’ ability to write descriptive composition using of description of environment approach at phase of writer, tahap pasca pramenulis,tahap write to class student of IV SDN 01 Pasar Kuok Batang Kapas Pesisir Selatan. Murray ( in Saleh, 2006:127) also express that writing is " continual thinking process, start This research is done/conducted in two cycle. Research instrument which is used in this research is student enthusiasm observation sheet, activity observation sheet learn in course of execution of sheet and study of tes result of learning student.

Result of research show the make-up of kemanpuan write class student karangandeskripsi of IV SD. This Matter of mirror of cycle of I writing pre phase, writing phase and phase of pascapenulisan ability write student by successively is 63,68, 61,44 and 60,36,sehingga got by mean 61,83, while at cycle of II ability write student by successively is 78,2, 80 and 87,96,sehingga got by mean 82,06. This matter of menunjukan that research of class action to increase ability write composition of deskripsi by using approach of environment require to be applied and developed in order to make-up of quality of education a period of/to to come.

Keyword: ability write, composition of deskripsi, approach of environment.

PENDAHULUAN

Berdasarkan pengalaman penulis di SD Negeri 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas, bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi kelas IV belumlah tuntas masih rendah kemampuannya, Rendahnya kemampuan menulis karangan deskripsi ini penyebabnya antara lain: kurangnya minat untuk belajar menulis karangan, guru jarang menggunakan pendekatan bervariasi, siswa sering keluar masuk

pada saat pembelajaran berlangsung, pembelajaran tidak menarik sehingga siswa kurang memahami menulis karangan deskripsi disamping itu guru kurang memotivasi siswa untuk menyenangi pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Untuk memudahkan pembelajaran menulis karangan deskripsi, penulis menggunakan pendekatan lingkungan. Pendekatan lingkungan berarti menggunakan lingkungan sebagai fokus

(2)

2 pembelajaran. Pendekatan lingkungan adalah penggunaan atau pemanfaatan lingkungan guna memperlancar atau mencapai keberhasilan dalam belajar (Nasution, 2003:5.4). Kurangnya minat siswa dalam menulis karangan deskripsi karena guru hanya menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Hendaknya dalam pembelajaran guru harus menggunakan berbagai pendekatan diantaranya pendekatan lingkungan.

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, penulis tertarik untuk mengangkat masalah menulis siswa SD dalam sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Pendekatan Lingkungan Bagi Siswa Kelas IV SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan”.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Kurangnya minat untuk belajar menulis karangan,

2. Siswa sering keluar masuk saat pembelajaran berlangsung

3. Pembelajaran kurang menarik 4. Guru jarang menggunakan

pendekatan bervariasi,

5. Guru kurang memotivasi siswa untuk menyenangi pembelajaran

menulis karangan deskripsi

Secara umum tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah “untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan pandekatan lingkungan bagi siswa kelas IV SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan”. Secara terperinci tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan pendekatan lingkungan pada tahap pramenulis, tahap penulisan, tahap pasca menulis bagi siswa kelas IV SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.

KERANGKA TEORETIS

Menulis dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya, sebagaimana dikatakan oleh Costa (1985:103) bahwa “menulis dan berfikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang”. Rusyana (1988:191) “menyatakan bahwa menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan”,

Muslich (2007:2) “menyatakan bahwa deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau

(3)

3 keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut”. Sejalan dengan pendapat di atas, Akhadiah M.K dkk (1998:7.30) menyatakan bahwa deskripsi itu berasal dari kata latin desceribe. Desceribe berarti menggambarkan atau memberikan suatu hal. Berdasarkan arti dari istilah tersebut dapat dikemukakan bahwa deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan, memberikan sesuatu hal sejelas-jelasnya atau sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya”.

Lie (2011) menyatakan bahwa ciri-ciri dari karangan deskripsi diantaranya yaitu: (1) bersifat informatife, (2) pembaca diajak menikmati apa yang telah dinikmati (menurut kesan) penulis, dan (3) susunan peristiwa tidak menjadi pertimbangan utama, yang penting pesan sampai kepada pembaca.

Ada dua jenis tulisan deskripsi, yaitu: (1) deskripsi ekspositoris atau deskripsi teknis, dan (2) deskripsi sastra.

Langkah-Langkah menulis karangan deskripsi yaitu mengembangkan pembahasan secara detail dalam bentuk bahasa tulis. Menurut Muslich (1997:339), hal-hal yang dilakukan dalam menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut: (1) Merumuskan tujuan, (2) Mengamati objek yang akan di deskripsikan, (3) Membuat perincian dari

objek yang diamati, dan (4) Memberikan penyelesaian tambahan.

Pendekatan adalah cara atau usaha dalam mendekati atau mencapai sesuatu hal yang diinginkan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya.

Dua istilah yang erat kaitannya tetapi berbeda secara gradual ialah “Alam sekitar” dan “Lingkungan’. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada disekitar kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik masa silam maupun masa yang akan datang,dan tidak terikat pada dimensi waktu dan tempat. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan pengaruh tertentu kepada individu.

Menurut Moejodjiono (1992) “pendekatan lingkungan adalah pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai program belajar, atau dengan kata lain kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian siswa jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungannya”.

Langkah-langkah dalam menulis karangan deskripsi tetap berpedoman pada langkah-langkah secara umum

(4)

4 dalam menulis sebuah karangan. Namun dalam menulis karangan deskripsi dituntut menggambarkan suatu secara detail dalam bentuk bahasa tulis. Untuk itu menurut Muchlisoh (1997:377), langkah- langkah yang dilakukan dalam menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut: (1) menentukan tujuan, (2) mengamati objek yang akan dideskripsikan, (3) membuat perincian dari objek yang diamati dan (4) memberikan penjelasan tambahan.

1. Penerapan Pembelajaran

Peningkatan kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Pendekatan Lingkungan

Pelaksanaan pendekatan lingkungan dapat dilakukan melalui langkah- langkah berikut:

a. Tahap prapenulisan: (1) membawa siswa keluar kelas dan mengamati lingkungan sekolah, (2) membuat kerangka karangan dengan mengamati sekeliling lingkungan sekolah, (3) mengidentifikasi ciri-ciri dari pengamatan lingkungan sekolah, (4) mendeskripsikan ciri-ciri dari lingkungan sekolah.

b. Tahap penulisan: siswa mengembangkan kerangka deskripsi dan menulis karangan deskripsi dengan memperhatikan EYD, penggunaan huruf kapital, gaya bahasa dalam pengembangan karangan deskripsi

serta pemilihan kata.

c. Tahap pascapenulisan: (1) siswa membaca kembali karangan, (2) mengkoreksi karangan atau merevisi karangan, (3) mengedit karangan yang telah direvisi, (4) menyalin kembali karangan dan, (5) mempublikasikannya.

2. Penilaian Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Pendekatan Lingkungan

Saleh (2006:146) menyatakan bahwa “penilain yaitu serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan”.

Tujuan penilaian menurut Saleh (2006:146) adalah untuk:

 Memantau pertumbuhan dan perkembangan kemampuan siswa

 Mengetahui apakah siswa telah atau belum menguasai suatu kompetensi dasar tertentu, beberapa tingkat ketercapaian kompetensi siswa. Hal ini berguna sebagian umpan balik bagi siswa saat mengetahui kemampuan dan kekurangannya, sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajar.

(5)

5

 Mendiagnosa kesulitan belajar siswa sehinnga memungkinkan dilakukan pengayaan dan remedi.

 Mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini akan mendorong guru melakukan refleksi agar memiliki kemampuan mengajar lebih baik.

Penilaian yang akan dilaksanakan harus terarah agar mematuhi prinsip- prinsip dalam Saleh (2006:146) sebagai berikut: (1) berorientasi pada kompetensi, (2) menyeluruh mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, (3) mendidik, (4) bermakna, adil dan objektif, dan (5) berkesinambungan.

Jenis penilaian yang digunakan adalah non tes. Dalam bentuk pengamatan observasi, meliputi kegiatan siswa pada tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan yang telah tertera pada lampiran penilaian dalam format observasi yang diisi oleh peneliti sebagai praktisi.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Sekolah ini letaknya cukup strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan.

Pemilihan SDN 01 Pasar Kuok Keamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan yang berjumlah 25 orang dengan rincian 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut adalah berdasarkan observasi penulis terhadap siswa kelas IV memiliki kemampuan rendah dalam menulis karangan deskripsi.

Selain itu SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan memiliki siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda,sehingga hasil penelitian nantinya akan sangat berguna untuk mengukur tingkat kemampuan menulis karangan deskripsi dengan pendekatan lingkungan siswa usia SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun yang terlibat dalam penelitian ini adalah : a) Peneliti sebagai praktisi dan b) Dua orang pengamat yang mengamati aktivitas guru dan siswa.

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

(6)

6 adalah pendekatan kualitatif.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas karena kajiannya bersifat reflektif. Reflektif dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional serta memperdalam pemahaman dan memperbaiki tindakan-tindakan pembelajaran. Rangkaian langkah terdiri dari: studi pendahuluan, refleksi awal, perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) adalah sepakah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik pencatatan lapangan, observasi, penilaian produk dan dokumentasi.

Analisis data dalam penelitian mengandung prinsip multi guna dengan tujuan bagaimana suatu teknik analisis yang digunakan untuk mendukung pemecahan masalah yang telah dirumuskan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemanpuan menulis karangan

deskripsi siswa kelas IV SD. Hal ini tercermin dari siklus I tahap pra penulisan, tahap penulisan dan tahap pascapenulisan kemampuan menulis siswa secara berturut-turut adalah 63,68, 61,44 dan 60,36,sehingga didapat rata-rata 61,83, sedangkan pada siklus II kemampuan menulis siswa secara berturut-turut adalah 78,2, 80 dan 87,96,sehingga didapat rata-rata 82,06. Hal ini menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan lingkungan perlu diterapkan dan dikembangkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

PEMBAHASAN

Pada bagian ini dibahas semua yang telah dipaparkan dalam hasil penelitian. Fokus pembahasan adalah penggunaan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas IV SDN 01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Pembahasannya didasarkan pada teori yang berkaitan dengan penggunaan pendekatan lingkungan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi.

1. Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Pada Tahap Pramenulis

Sebelum kegiatan pramenulis dilaksanakan, terlebih dahulu siswa

(7)

7 dipersiapkan untuk menerima pembelajaran dengan baik. Penyiapan siswa dirancang dengan deskriptor, yaitu (1) bernyanyi bersama, (2) menjelaskan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada siklus I kegiatan ini berjalan dengan baik. Pada pertemuan pertama guru mengajak siswa bernyanyi, menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa secara jelas dan rinci. Pada tahap ini siswa sangat antusias untuk melakukan kegiatan, namun untuk lebih bagusnya sebaiknya diadakan peningkatan pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.salah satunya yaitu guru seharusnya mencontohkan dulu lagu tersebut, karena masih banyak siswa yang belum tau mengenai lagu tersebut.

Pada siklus I pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan pendekatan lingkungan cukup. Guru telah melaksanakan seluruh langkah- langkah pembelajaran. saat mengamati lingkungan sekolah guru melibatkan siswa, mendengar pendapat siswa, dan meminta siswa untuk menuliskannya. Guru membimbing siswa dalam menuliskan dari objek yang diamati, ini merupakan langkah yang penting sebelum siswa menulis karangan. Aspek kemampuan siswa dalam membuat kerangan deskripsi dapat diuraikan sebagai berikut: mampu

membuat karangan sesuai dengan objek yang diamati, menggunakan kalimat yang baik dan benar, dan runtun sebanyak 2 orang siswa, 15 orang siswa mampu membuat karangan berdasarkan objek yang diamati dan menggunakan kalimat yang baik dan benar, namun tidak runtun. Selanjutnya terdapat 8 orang siswa yang mampu mempakat karangan tanpa memperhatikan penggunakaan kalimat dan urutan yang benar.

Pada siklus II kekurangan pada siklus I sudah dapat diperbaiki. Guru melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran secara klasikal, sehingga hal ini dapat lebih memotifasi siswa, karena siswa kurang mengerti bagaimana memaparkan objek yang diamati dari lingkungan seskolah sehingga menjadi suatu kalimat yang baik.

2. Kemampuan Siswa Menulis Karangan deskripsi Pada Pembahasan Tahap Penulisan

Pada tahap penulisan kegiatan kurang terlaksana seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena guru belum bisa membimbing dan mengarahkan siswa saat menulis karangan. Sehingga karangan yang dihasilkan siswa belum sempurna.Untuk meningkatkan kemampuan siswa tersebut sangatlah diperlukan peranan guru karena siswa kelas IV adalah penulis pemula dalam mengarang lanjutan yang masih

(8)

8 belum memahami bagaimana cara mengarang.Menurut Depdiknas (2001:3) pembelajaran mengarang perlu mendapatkan perhatian guru secara sungguh-sungguh untuk memberikan bimbingan dan latihan secara teratur dan terarah dengan demikian siswa diharapkan dapat mengetahui pola dan cara mengarang. Mengarang adalah salah satu kegiatan menulis, untuk menghasilkan sebuah tulisan yang tersusun secara baik dan sistematis maka ada tahap-tahap yang harus dilalui mulai dari tahap pramenulis, penulisan, dan pascapenulisan (Suparno 2003:1.14).

Oleh sebab itu, guru sebaiknya menggunakan pendekatan linkungan dalam pembelajaran mengarang. Karena dengan menggunakan pendekatan lingkungan menulis ini siswa akan dibimbing pada tiap tahap yang akan dilaluinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pada siklus I kegiatan tersebut belum berjalan secara optimal.

Pada siklus II kegiatan penulisan sudah terlaksana secara optimal. Segala kekurangan pada siklus I sudah teratasi disiklus II dimana guru telah memberikan bimbingan dan arahan pada siswa saat menulis karangan deskripsi. Karangan yang dihasilkan siswa sudah baik, dalam satu paragraf siswa sudah bisa mengembangkannya menjadi empat sampai lima kalimat, kalimatnyapun

sudah sempurna. Demikian juga dalam pemakaian huruf

3.Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskipsi padaTahap Pascapenulisan

Pada saat siklus 1 pascapenulisan yaitu merevisi karangan teman, kegiatan ini belum terlaksana secara baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya penjelasan dan contoh dari guru bagaimana cara merevisi karangan. Sehingga siswa bingung dan banyak yang bermain-main. Pada saat membacakan karangan ke depan kelas, guru tidak memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membacakan karangan. Guru langsung saja memanggil siswa ke depan. Kemudian baru meminta tanggapan dari siswa yang lain.

Pada siklus II Kegiatan pascapenulisan sudah berjalan dengan baik. Guru telah memberikan arahan beserta contoh bagaimana cara memperbaiki karangan. Akan tetapi guru belum memberikan bimbingan secara individu pada saat siswa merevisi karangan, sehingga masih ada siswa yang bertanya-tanya kepada temannya pada saat mengerjakan tugas. Guru sebaiknya membantu siswa pada setiap proses yang dilaluinya karena pendekatan lingkungan dalam menulis karangan narasi pakkan hanya mengutamakan hasil tetapi juga mengutamakan proses. Sebelum siswa membacakan karangan ke depan kelas,

(9)

9 guru terlebih dahulu memberikan contoh membaca karangan. Kemudian baru memanggil siswa secara bergiliran ke depan kelas. Namun pada siklus II ini guru kurang dalam memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca karangan seperti lafal, intonasi dan ekspresi. Sebaiknya guru menjelaskan secara rinci mengenai hal tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Pendekatan lingkungan terbukti telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi memberikan simpulan bahwa pembelajaran dilakukan melalui proses menulis dengan tahapan berikut: (a) pramenulis, (b) penulisan, dan (c) pascapenulisan. Proses tersebut disimpulkan sebagai berikut.

Tahap pramenulis dilaksanakan seiring dengan tahapan penulisan. Tahap pramenulis merupakan awal dari kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut. Pertama, kegiatan menyiapkan siswa pada awal pembelajaran sangat penting dilakukan untuk menciptakan prakondisi siswa untuk menerima pembelajaran. Kedua, siswa menentukan

objek yang diamati. Ketiga, mempakat karangan deskripsi.

Pembelajaran menulis karangan pada tahap penulisan dilakukan dengan menugasi siswa mengembangkan kerangka karangan. Karangan dikembangkan dengan kata dan kalimat yang tepat dan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, tanda titik, dan tanda koma. Selanjutnya siswa menulis karangan menjadi deskripsi.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi pada tahap pascapenulisan dilakukan dengan menugasi siswa merevisi dengan memperhatikan EYD yang tepat. Kegiatan merevisi dilakukan dengan teman sebangku. Sebelum kegiatan merevisi dilakukan guru terlebih dahulu menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoreksian. Pada saat merevisi guru juga melakukan bimbingan individu dengan mendatangi tempat duduk siswa. Setelah merevisi dilakukan selanjutnya siswa ditugaskan untuk memperbaiki kembali karangan yang telah selesai direvisi. Selanjutnya guru menugasi siswa untuk membacakan karangan ke depan kelas.

Penilaian dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan pendekatan lingkungan, guru lebih mampu dilakukan secara komprehensif. Guru tidak saja melakukan penilaian hasil tetapi juga melakukan penilaian proses

(10)

10 mulai dari tahap pramenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Penilaian proses direkam melalui pedoman pengamatan analisis kegiatan siswa dalam pembelajaran.Sedangkan penilaian hasil dilakukan menganalisis hasil pada tahap penulisan karangan deskripsi dengan menggunakan panduan penilaian kemampuan menulis karangan deskripsi dengan pendekatan lingkungan.

Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dicantumkan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran untuk dipertimbangkan:

1. Bagi kepala sekolah hendaknya dapat memotivasi dan membina guru untuk mengunakan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran di sekolah terutama pada pembelajaran menulis karangan deskripsi

2. Bagi guru hendaknya pendekatan lingkungan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dan sebagai suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan kemampuan siswa 3. Bagi peneliti lain, yang merasa tertarik

dengan pendekatan lingkungan agar dapat melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan lingkungan

dengan menggunakan materi yang lain 4. Bagi pembaca, agar bagi siapapun yang

membaca tulisan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca

Ucapan terima kasih

Berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini disampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Ibu Dra.Gusnetti M.Pd, selaku pembimbing I dan sekaligus Penasehat Akademik.Bapak Drs.Khairul M.Sc, selaku pembimbing II, yang dengan sabar memberikan pengarahan, bimbingan, informasi, dan saran selama penyusunan skripsi ini

2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta,yang telah memberikan izin penelitian.

3. Dekan Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta,yang telah member izin penelitian.

4. Ibu Risniwati S.Pd, selaku kepala sekolah SDN01 Pasar Kuok Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan,yang telah memberi motivasi.

5. Bapak Yuwirman, selaku guru kelas IV dan bersedia menjadi observer.

(11)

11 6. Kedua orang tua beserta keluarga,

dengan doa dan kerja keras yang dilakukan hanya untuk kesuksesan penulis dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

7. Teman-teman mahasiswa PGSD FKIP Universitas Bung Hatta,dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

DAFTAR RUJUKAN

Costa, (1985). http://www.kelasmenulis. eom/blog//2007/01/ pelatihanoline penulisan des httme, (Diakses 12 Desember 2014).

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar. Jakarta : BNSP Depdiknas, (2001). Mengarang di

Sekolah Dasar.Jakarta : Depdiknas.

Lie Charli , http://www//sabda, orang/pelitaku/tujuan menulis. (Diakses 12 Desember 2015).

Mahyudin, Ritawati, (2003). Makalah Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Kelas-Kelas Tinggi Sekolah Dasar. Padang : Universitas Terpakka.

Mahyudin, Ritawati dan Ariani Yetti, (2007). Hand Out Metodologi Pendidikan Tindakan Kelas. Padang : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Padang (UNP).

Miles, M. B. dan A. M. Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif: Pakku sumber tentang metode-metode

baru. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohit. UI pres: Jakarta. Tersedia dalam

http://www.blogger.com/feeds/S9S 1256650774004520/pots/default/51 S751411S013731969. (diakses 24 Februari 2014).

Moejdiono, (1992) Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Depdikpakd. Muslich(http://muslich- m.blogspot.com/2007/0S/jenis- karangan-dan-langkah-langkah.html). Muslich, http://muslich- m.blogspot.com/2007/0S/jenis-karangan-dan langkah-langkah.html. (Diakses 30maret 2011). Nasution, (2003). Pendidikan IPA di SD.

Saleh, Abbas , (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.

Suparno. Dkk, (2007). Keterampilan Dasar Menulis.

Referensi

Dokumen terkait

Secara konkrit Ditjen PKH mengusulkan dukungan penelitian yang diperlukan yaitu: (a) dinamika virus HPAI untuk kebijakan vaksin, strategi vaksinasi dan strategi

Ekonomika kakovosti  Neuˇcinkovitosti • Zastoji • Okvare • Neizkoriš ˇcene zmogljivosti • Zaloge Izboljševanje • Opredelitev/ opis • Odgovornosti • Prilagoditve

7 Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FFVsf) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan bahu..

Keahlian Fund Rising Bagi Relawan Pemberdayaan Masyaarakat Wawan Kuswandoro, S.Sos, M.Si Workshop Badan pemberdayaan masayarakat kota Probolinggo (makalah) 2011 √

Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah dengan asumsi cateris paribus

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

Untuk menemukan mytheme-mytheme dalam mitos BK, langkah pertama dalam penelitian ini adalah membagi mitos tersebut dalam episode, selanjutnya setiap episode akan dibagi

Diharapkan aplikasi kajian penggunaan konsep tauhid ini menjadi medium pencerahan dalam mengetengahkan ideologi Islami sebagai teori asas pemahaman gaya dan apresiasi seni