• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN ADAPTASI CABAI (Capsicum annuum L.) PADA TANAH BERCEKAMAN ALUMINIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEEFEKTIFAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN ADAPTASI CABAI (Capsicum annuum L.) PADA TANAH BERCEKAMAN ALUMINIUM"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEEFEKTIFAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA

DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN ADAPTASI

CABAI (Capsicum annuum L.) PADA TANAH

BERCEKAMAN ALUMINIUM

DWIANA WASGITO PURNOMO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “ Keefektifan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Meningkatkan Hasil dan Adaptasi Cabai (Capsicum annuum L.) pada Tanah Bercekaman Aluminium” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebut dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Februari 2008

Dwiana Wasgito Purnomo NIM : A361020161

(3)

ABSTRACT

Dwiana Wasgito Purnomo. The Effectiveness of Arbuscular Mycorrhizal Fungus to Increase Yield and Adaptation of Chili (Capsicum annuum L.) in Ultisol with Aluminum Stress. Under supervision of Bambang S. Purwoko, Sudirman Yahya, Sriani Sujiprihati and Irdika Mansur.

The objectives of the research were: to identify genotypes of chili tolerant and sensitive to Aluminum (Al) by root screening test, and agronomical-characters screening test, to obtain compatible, effective and efficient species of Arbuscular Mycorrhizal Fungus (AMF) for yield improvement and adaptation of chilli against Al-stress in Ultisol , and to explain adaptation and tolerance-mechanisms of chili inoculated with AMF to Al stress in Ultisol. The research was conducted in University Farm of IPB, Cikabayan, Bogor from September 2005 to March 2007. Screening was performed to 20 genotypes of chili using Ultisol and various Al-saturation, 0.77, 15.92, 31.96, 60.85 and 83.48% using limestone of 18.33, 13.75, 9.16, 4.58 and 0 g CaCO3/kg soil, respectively. Genotypes were identified as tolerant and as sensitive to aluminum as assessed by using developmental characters and yield under condition without Al stress and Al stressed. Compatibility test was carried out for 4 indigenous AMF genotypes in Ultisol, namely Glomus manihotis, Glomus etunicatum, Gigaspora margarita and Acaulospora sp. They have been inoculated to tolerant and aluminum sensitive chili genotypes. The compatible AMF species was tested further to 2 tolerant genotypes and 2 sensitive genotypes which were planted in media without Al-stress and with Al-stress condition. The results showed that responses of chili genotypes to Al-stress varied among genotypes in screening test and evaluation process. There was positive correlation and consistency between responses of relative root length in screening test and responses of fruit weight harvested in evaluation test. Selection based on the root length and fruit weight harvested in screening and evaluation methods produced tolerant genotypes: PBC 619, Jatilaba, Cilibangi 5 and Jayapura, and sensitive genotypes: Cilibangi 3, Helm, PBC 549 and Tit Bulat. Based on its infectivity and effectivity, AMF species Gigaspora margarita was the most compatible to chili. Inoculation of Gigaspora margarita effectively decreased negative influence of Al-stress by increasing plant height, shoot dry weight, number of fruit harvested, fruit length, weight per fruit and fruit weight harvested. Inoculation of Gigaspora margarita to sensitive genotypes was more advantageous than to tolerant genotypes. Sensitive genotypes adapted to Al-stress if they had been inoculated with Gigaspora margarita. In Al-Al-stress condition, inoculation of Gigaspora margarita to sensitive genotypes increased weight of harvested fruits up to 94.49% in Cilibangi 3 and 80.37% in Helm. Adaptation ability of tolerant genotypes against Al-stress developed as external ability by decreasing Aluminum absorption. Adaptation process in sensitive genotypes to Al-stress was more likely by increasing of N and P contents using Gigaspora margarita as symbion.

Key words : Adaptation, aluminum stress, arbuscular mychorrizal fungus, Capsicum annuum.

(4)

ABSTRAK

Dwiana Wasgito Purnomo. Keefektifan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Meningkatkan Hasil dan Adaptasi Cabai (Capsicum annuum L.) pada Tanah Bercekaman Aluminium. Dibawah Bimbingan : Bambang S. Purwoko, Sudirman Yahya, Sriani Sujiprihati dan Irdika Mansur.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi genotipe cabai yang berpotensi toleran dan peka Al melalui metode penapisan panjang akar dan evaluasi karakter agronomi, mendapatkan jenis fungi mikoriza arbuskula (FMA) yang kompatibel dan efektif untuk perbaikan hasil dan adaptasi cabai terhadap cekaman Al pada tanah ultisol, serta menguraikan mekanisme toleransi cabai yang bermikoriza terhadap cekaman Al pada tanah tanah ultisol. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan IPB, Bogor dan berlangsung dari bulan September 2005 sampai Maret 2007. Penapisan 20 genotipe cabai menggunakan media tanah ultisol dengan berbagai tingkat kejenuhan Al, yaitu 0.77 , 15.92, 31.96, 60.85 dan 83.48%, yang diperoleh dengan pemberian kapur masing-masing sebanyak: 18.33, 13.75, 9.16, 4.58 dan 0 g CaCO3/kg tanah. Genotipe yang termasuk kriteria toleran dan peka Al masing-masing sebanyak 4 genotipe kemudian dievaluasi berdasarkan karakter pertumbuhan dan hasil pada kondisi tanpa cekaman Al dan tercekam Al. Uji kompatibilitas dilakukan terhadap 4 jenis FMA indigen tanah ultisol, yaitu Glomus manihotis, Glomus etunicatum, Gigaspora margarita dan Acaulospora sp yang diinokulasi pada genotipe cabai yang toleran dan peka Al. Jenis FMA yang kompatibel diuji keefektifannya terhadap 2 genotipe toleran dan 2 peka yang ditanam pada kondisi normal dan tercekam Al. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggap genotipe cabai terhadap cekaman Al bervariasi antar genotipe baik pada percobaan penapisan maupun evaluasi. Terdapat konsistensi dan korelasi positif antara tanggap panjang akar relatif pada percobaan penapisan dan tanggap bobot buah panen pada percobaan evaluasi. Hasil seleksi berdasarkan panjang akar dan bobot buah panen pada metode penapisan dan evaluasi diperoleh genotipe toleran, yaitu genotipe PBC 619, Jatilaba, Cilibangi 5 dan Jayapura; serta genotipe peka, yaitu Cilibangi 3, Helm, PBC 549 dan Tit Bulat. Berdasarkan infektivitas dan efektivitasnya, jenis FMA Gigaspora margarita lebih kompatibel dengan tanaman cabai. Inokulasi Gigaspora margarita efektif mengurangi pengaruh buruk akibat cekaman Al melalui peningkatan tinggi tanaman, bobot kering tajuk, jumlah buah panen, panjang buah, bobot per buah dan bobot buah panen. Genotipe peka lebih diuntungkan dengan adanya inokulasi Gigaspora margarita dibandingkan genotipe toleran. Genotipe peka dapat beradaptasi terhadap cekaman Al jika bersimbiosis dengan Gigaspora margarita. Pada kondisi tercekam Al, inokulasi Gigaspora margarita pada genotipe peka meningkatkan bobot buah panen sebesar 94.49% pada Cilibangi 3 dan 80.37% pada Helm. Kemampuan adaptasi terhadap cekaman Al pada genotipe toleran dilakukan secara eksternal dengan mengurangi penyerapan Al. Sementara itu, adaptasi genotipe peka terhadap cekaman Al lebih melibatkan peningkatan kandungan N dan P melalui simbiosis dengan Gigaspora margarita.

(5)

©

Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(6)

KEEFEKTIFAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA

DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN ADAPTASI

CABAI (Capsicum annuum L.) PADA TANAH

BERCEKAMAN ALUMINIUM

DWIANA WASGITO PURNOMO

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Departemen Agronomi dan Hortikultura

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(7)

Penguji Luar Komisi :

Pada Ujian Tertutup : Dr. Ir. Anas D. Susila, MS

(Staf Pengajar pada Depertemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB)

Pada Ujian Terbuka : Dr. Ir. Yusdar Hilman, MS

(Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian)

Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas, M.Sc

(Staf Pengajar pada Depertemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB)

(8)

Judul Disertasi : Keefektifan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Meningkatkan Hasil dan Adaptasi Cabai (Capsicum annuum L.) pada Tanah Bercekaman Aluminium.

Nama : Dwiana Wasgito Purnomo

NIM : A 361020161

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, M.Sc Ketua

Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc Anggota

Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS Anggota

Dr. Ir. Irdika Mansur, M.For.Sc Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Agronomi

Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, MS

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

(9)

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji bagi Allah SWT. Atas izin dan petunjuk Allah yang maha rahman dan rahim, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan disertasi dengan judul: “ Keefektifan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Meningkatkan Hasil dan Adaptasi Cabai (Capsicum annuum L.) pada Tanah Bercekaman Aluminium”.

Pemberdayaan lahan-lahan marginal perlu mendapat perhatian di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kemajuan pembangunan sering mengorbankan lahan-lahan pertanian yang produktif sehingga luasannya semakin sempit. Salah satu jenis tanah yang tergolong marginal dan cukup potensial untuk pengembangan budidaya cabai adalah tanah Ultisol. Namun adanya kelarutan aluminium yang tinggi pada tanah Ultisol merupakan kendala utama yang sering membatasi pertumbuhan tanaman, disamping memang tingkat kesuburan tanahnya sangat rendah.

Penggunaan genotipe toleran Al dan pemanfaatan simbiosis dengan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dapat dipertimbangkan untuk mengatasi kendala cekaman Al pada tanah Ultisol. Beberapa genotipe cabai toleran Al telah diseleksi dalam penelitian ini, yaitu PBC 619, Jatilaba, Cilibangi 5, Jayapura dan Marathon. Genotipe peka juga dapat digunakan, namun perlu aplikasi FMA yang kompatibel dan efektif untuk meningkatkan hasil pada tanah Ultisol.

Penelitian dan penulisan disertasi ini dapat diselesaikan karena peran dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak.

Pertama-tama kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, M.Sc sebagai ketua komisi pembimbing dalam penyusunan disertasi ini. Bimbingan beliau yang intensif, cermat dan terarah, memberikan tuntunan kepada penulis cara berpikir analitis dan sistematis. Selain itu beliau juga banyak memberikan tuntunan tentang disiplin, tawakal dan kesabaran sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan disertasi ini.

Selanjutnya kepada anggota komisi pembimbing, yaitu : Bapak Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc, Ibu Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS dan Bapak Dr. Ir. Irdika Mansur, M.For.Sc, penulis sampaikan penghargaan dan terima kasih yang

(10)

sebesar-besarnya karena telah memberikan bimbingan intensif, motivasi, informasi dan kritik yang sangat berharga dalam penyelesaian disertasi ini.

Penulis sampaikan juga penghargaan dan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Anas D. Susila, M.Si sebagai penguji luar komisi pada ujian prakualifikasi dan ujian tertutup serta Bapak Dr. Ir. Yusdar Hilman MS dan Ibu Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas, M.Sc keduanya sebagai penguji luar komisi pada ujian terbuka. Pertanyaan dan saran yang disampaikan Bapak dan Ibu sangat berarti dalam perbaikan penulisan disertasi ini.

Kepada Rektor Universitas Negeri Papua (Unipa) dan Dekan Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian Unipa, penulis sampaikan terima kasih karena telah memberikan izin untuk melanjutkan studi di IPB.

Kepada Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, Staf Pengajar, Staf Administrasi dan Staf University Farm, penulis sampaikan terima kasih karena telah memberikan kesempatan, bimbingan ilmu dan pelayanan yang baik selama melaksanakan studi di IPB. Penulis bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar IPB.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Departemen Pendidikan Nasional yang telah memberikan beasiswa melalui dana DUE-Like batch 3.

Khususnya kepada orang tua penulis Ayah H. Saryono SW (Alm) dan Ibu Hj. Mudjidjatin, serta istri tercinta Ir. Iva Purnomo, M.Si, Ibu mertua Ny. Sundari, Ayah mertua Bpk. Amir Nanza (Alm) serta keluarga : Om Setyo, Mbak Yayuk, Dik Anto, Dodo, Toto, Ita, Ikhlas, dan keluarga saudara ipar : Dik Mirna, Dik Asrul, Alma, Nia, dan semua saudaraku terima kasih atas doa, cinta kasih dan dukungannya.

Kepada keluarga rekan Charlie, Pak Takdir, Mas Anton, Mas Yulius, Pak Irba, Pak Imam, rekan Jhon Marwa dan semua pihak yang telah membantu baik berupa tenaga, saran atau kesediaannya meminjamkan literatur, penulis ucapkan banyak terima kasih. Akhirnya semoga disertasi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Bogor, Januari 2008

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kabupaten Brebes pada tanggal 21 April 1968 sebagai anak kedua dari tujuh bersaudara, dari pasangan Ayah H. Saryono Siswowardoyo (Alm.) dan Ibu Hj. Mudjidjatin. Pada tahun 1995 penulis menikah dengan Ir. Iva Purnomo, M.Si.

Pendidikan dasar sampai menengah pertama di selesaikan di SD Negeri I dan SMP Negeri I Nabire, Papua. Penulis melanjutkan ke pendidikan menengah atas di SPMA Negeri Manokwari, Papua Barat. Pendidikan Sarjana diselesaikan pada tahun 1992 di Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih Manokwari. Pada tahun 1999, penulis mendapat kesempatan melanjutkan studi Magister Sains di Program Studi Agronomi, Sekolah Pascasarjana IPB Bogor dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 di tempat yang sama penulis melanjutkan ke Program Doktor pada Program Studi Agronomi.

Sejak tahun 1998, penulis diangkat menjadi pegawai negeri sipil sebagai staf pengajar pada Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian (Fapertek) Universitas Negeri Papua di Manokwari, Papua Barat.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ………... xiii

DAFTAR GAMBAR ………...………... xvi

PENDAHULUAN ………... 1

Latar Belakang ………. 1

Tujuan Penelitian ………. 4

Hipotesis ... 4

TINJAUAN PUSTAKA ………. 6

Permasalahan pada Tanah Ultisol ... 6

Pengaruh Cekaman Aluminium pada Tanaman ... 7

Adaptasi Tanaman terhadap Cekaman Aluminium ... 9

Struktur Umum Fungi Mikoriza Arbuskula ... 12

Keragaman dan Manfaat FMA bagi Tanaman ... 14

Syarat Tumbuh Tanaman Cabai ... 17

PENAPISAN GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) TOLERAN ALUMINIUM BERDASARKAN PERBEDAAN PANJANG AKAR PADA FASE VEGETATIF ... 19

Abstrak ... 19

Abstract ... 19

Pendahuluan ... 20

Bahan dan Metode ... 21

Hasil dan Pembahasan ... 25

Simpulan ... 32

EVALUASI GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) BERDASARKAN TANGGAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UNTUK TOLERANSI TERHADAP ALUMINIUM ... 33

Abstrak ... 33

Abstract ... 33

Pendahuluan ... 34

Bahan dan Metode ... 35

Hasil dan Pembahasan ... 38

Simpulan ... 47

KOMPATIBILITAS JENIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DENGAN CABAI (Capsicum annuum L.) ... 48

Abstrak ... 48

Abstract ... 48

Pendahuluan ... 49

Bahan dan Metode ... 50

Hasil dan Pembahasan ... 54

(13)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TERHADAP INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA CABAI (Capsicum annuum

L.) YANG MENGALAMI CEKAMAN ALUMINIUM ... 58

Abstrak ... 58

Abstract ... 58

Pendahuluan ... 59

Bahan dan Metode ... 60

Hasil dan Pembahasan ... 63

Simpulan ... 75

TANGGAP FISIOLOGI TERHADAP INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA CABAI (Capsicum annuum L.) YANG MENGALAMI CEKAMAN ALUMINIUM ... 76

Abstrak ... 76

Abstract ... 76

Pendahuluan ... 77

Bahan dan Metode ... 78

Hasil dan Pembahasan ... 84

Simpulan ... 92

PEMBAHASAN UMUM ... 93

SIMPULAN DAN SARAN ... 99

Simpulan ... 99

Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor

Teks

Halaman 1 Identifikasi FMA indigen tanah podsolik pada lahan pertanaman

padi gogo dan ubi kayu (Iriani 2003) ... 14 2 Jumlah kebutuhan kapur CaCO3 untuk memperoleh kejenuhan

aluminium tanah ultisol yang berbeda ... 24 3 Karasteristik sifat tanah ultisol asal Gajrug, Lebak Banten sebelum

dan sesudah pemberian kapur ... 26 4 Nilai kuadrat tengah dari hasil analisis ragam pengaruh genotipe

cabai dan tingkat kejenuhan Al pada panjang akar, bobot kering akar dan bobot kering tajuk ... 27 5 Tanggap panjang akar, bobot kering akar dan bobot kering tajuk

terhadap tingkat kejenuhan Al pada tanah Ultisol ... 28 6 Pengelompokan genotipe cabai untuk toleransi terhadap cekaman

Al berdasarkan nilai panjang akar relatif ... 29 7 Nama genotipe cabai hasil penapisan berdasarkan panjang akar

pada fase vegetatif yang dievaluasi untuk toleransi terhadap cekaman Al ... 35 8 Tanggap tinggi tanaman terhadap cekaman Al pada cabai yang

ditanam di tanah Ultisol ... 39 9 Tanggap bobot kering tajuk terhadap cekaman Al pada cabai yang

ditanam di tanah Ultisol ... 39 10 Tanggap jumlah buah total terhadap cekaman Al pada cabai yang

ditanam di tanah Ultisol ... 41 11 Tanggap jumlah buah panen terhadap cekaman Al pada cabai

yang ditanam di tanah Ultisol ... 41 12 Tanggap panjang buah terhadap cekaman Al pada cabai yang

ditanam di tanah Ultisol ... 42 13 Tanggap bobot per buah terhadap perlakuan genotipe cabai dan

kondisi cekaman pada tanah Ultisol ... 43 14 Tanggap bobot buah panen terhadap cekaman Al pada cabai yang

ditanam di tanah Ultisol ... 44 15 Konsistensi tingkat toleransi Al antara hasil penapisan karakter

panjang akar dan evaluasi karakter agronomi ... 45 16 Perbedaan jumlah propagul infektif pada beberapa inokulum FMA 54 17 Derajat infeksi berbagai jenis FMA pada akar cabai ... 55 18 Nilai kuadrat tengah dari hasil analisis ragam pengaruh genotipe

cabai dan jenis FMA pada bobot kering akar, bobot kering tajuk dan nisbah tajuk-akar ... 56

(15)

19 Perbedaan bobot kering akar, bobot kering tajuk dan nisbah tajuk-akar pada genotipe cabai yang diinokulasi berbagai jenis FMA .... 57 20 Pengaruh cekaman Al terhadap derajat infeksi Gigaspora

margarita pada beberapa genotipe cabai ... 64 21 Perbedaan panjang akar akibat cekaman Al pada beberapa

genotipe cabai ... 65 22 Perbedaan tinggi tanaman akibat cekaman Al pada beberapa

genotipe cabai ... 66 23 Perbedaan bobot kering tajuk akibat cekaman Al pada beberapa

genotipe cabai ... 67 24 Perbedaan jumlah buah panen akibat cekaman Al pada beberapa

genotipe cabai ... 68 25 Perbedaan panjang buah akibat cekaman Al pada beberapa

genotipe cabai ... 68 26 Perbedaan bobot per buah akibat cekaman Al pada beberapa

genotipe cabai ... 69 27 Perbedaan bobot buah panen akibat cekaman Al pada beberapa

genotipe cabai ... 69 28 Peningkatan tinggi tanaman, bobot kering tajuk, jumlah buah

panen, panjang buah, bobot per buah dan bobot buah panen oleh inokulasi Gigaspora margarita pada kondisi cekaman Al yang berbeda. ... 70 29 Tanggap jumlah buah panen akibat inokulasi Gigaspora margarita

pada genotipe cabai yang tercekam Al ... 72 30 Tanggap bobot buah panen akibat inokulasi Gigaspora margarita

pada genotipe cabai yang tercekam Al ... 72 31 Pengaruh cekaman Al terhadap derajat infeksi Gigaspora

margarita pada genotipe toleran dan peka ... 84 32 Perbedaan kandungan asam malat, sitrat dan oksalat dalam akar

dan tajuk akibat cekaman Al pada genotipe toleran dan peka ... 85 33 Kandungan asam malat, sitrat dan oksalat dalam akar dan tajuk

akibat inokulasi FMA pada kondisi tanpa cekaman Al dan tercekam Al ... 87 34 Perbedaan kandungan aluminium dalam akar dan tajuk akibat

cekaman Al pada genotipe toleran dan peka ... 88 35 Pengaruh inokulasi FMA terhadap kandungan N dan P pada

(16)

Lampiran

1 Beberapa karakteristik genotipe cabai yang digunakan dalam percobaan (koleksi Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB) .. 108 2 Rekapitulasi hasil analisis ragam pada percobaan evaluasi karakter

pertumbuhan dan hasil untuk toleransi terhadap cekaman Al…….. 109 3 Rekapitulasi hasil analisis ragam pada percobaan tanggap

pertumbuhan dan hasil terhadap inokulasi FMA pada genotipe cabai yang mengalami cekaman Al ………. 109 4 Prosedur pengamatan koloni FMA dengan teknik pewarnaan akar

untuk menghitung derajat infeksi akar ... 110 5 Rekapitulasi hasil analisis ragam pada percobaan tanggap fisiologi

(17)

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman 1 Bagan alur kegiatan penelitian ... 5 2 Pengaruh Al terhadap effluks asam malat melalui saluran protein

(Delhaize & Ryan 1995) ... 9 3 Struktur miselium intraradikal pada FMA: (a) yang membentuk

struktur arbuskula dan vesikula, dan (b) hanya arbuskula (Brundrett et al. 1996) ... 13 4 Grafik penurunan nilai kejenuhan Al tanah ultisol akibat

pemberian kapur CaCO3. ... 23

5 Perbedaan panjang akar cabai umur 6 MST antara genotipe PBC 619 (1) dan Cilibangi 3 (2) pada tanah ultisol dengan tingkat kejenuhan Al berturut-turut 0.77%, 15.92%, 31.96%, 60.85% dan 83.48% ... 31 6 Korelasi antara panjang akar relatif dan bobot buah panen ... 46 7 Pengaruh inokulasi Gigaspora margarita pada genotipe cabai

yang toleran Al (1=PBC 619) dan peka Al (2=Cilibangi 3). Kedua genotipe cabai ditanam pada kondisi tercekam Al (kejenuhan Al= 60.85%) ... 73 8 Peningkatan jumlah buah panen, bobot per buah dan bobot buah

panen karena inokulasi Gigaspora margarita pada genotipe cabai yang mengalami cekaman Al ... 74 9 Panjang akar beberapa genotipe cabai yang bersimbiosis dengan

Gigaspora margarita ... 75 10 Perubahan kandungan total asam organik dalam akar dan tajuk

pada kondisi tanpa cekaman Al dan tercekam Al. ... 86 11 Kandungan Al dalam akar maupun tajuk akibat inokulasi FMA

Referensi

Dokumen terkait

Gejala asma sangat bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri (pada saat berbeda), dari tidak ada gejala sama sekali sampai kepada sesak

Skripsi Perlindungan Hukum bagi Pramuniaga yang Bekerja Shift Malam pada Indomaret 24 Jam di Kota Semarang ini mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan Hukum

Melihat hasil penelitian di atas, tampak bahwa Aspek Keterampilan untuk Profesionalisme Birokrasi belum dimiliki sepenuhnya oleh pegawai, karena para pegawai belum memiliki

Hasil penelitian (pada tabel 5) menunjukkan bahwa nilai rata-rata pH saliva responden sebelum dan setelah pemberian minuman madu hutan mengalami penurunan atau

Akan tetapi dalam menafsirkan kata murka , Nasrul tidak menyebutkan surat dan ayat yang ia kutip, sehingga orang yang membacanya tidak mengetahui ayat yang tertulis dalam

ARB telah mengontrak Universitas California, Davis, dan tengah bekerja sama dengan pakar kehutanan dari seluruh negeri untuk mengembangkan sebuah usulan pendekatan pemantauan