STATiDhB
P E R U S A E A A N L I S T R , I K N E G A R AsN\\\ \\s-\..\sss
Lampiran l(epuhrsan Direksi PT. PLN (PERSERO) No. : O65.M594/DIR/1996, tanggal2 fuli 1996
I
$
rtr
r: 'Ir j F. $ r l .s t l , i
. = t . , r - t . i , , .POLA SCADA
Pedoman Dasar
Bagian t :
P.T. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)
S T A N D A R
PET.USAEAAN LISTN.IK NEGARA
SPI...N IO9-I : l!|$6
lrnpinn Koputuera Dlraktl PT, PLN (PIIRSERO) No. : O65.K./O594lDlXJl996. tm3grl 2 Jull 1996
POLA SCADA
B a g i a n l : P e d o m a n D a s a r
Disusun
olch :
1.
Kelompok Pembalcran
Bidang Transmisi
dengan
Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum
Listrik Negara No. z 077tDlR/SS tanggal 2l
September
1988.
2.
Kelompok Kerja POLA SCADA dengan Surat
Keputusan Kepala Pusat Penyetidikan Masalah
Kelistrikan No. 079.Kl494lPPMWt992
tanggal 8
Oktober 1992.
Diterbitkan oleh :
PT: PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)
Jln. Trunojoyo No. 135 - Kcbayoran
Baru
JAKARTA 12160
1996
SPLN 109-1:1996
SPLN 109-1i1996
Susunan
Anggota Kelompok Pembakuan
Bidang Transmisi
Berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Umum Listrik Negara
No.: 077
nlR/88 tanggal2l September
1988
1. Kepala Dinas Pembakuan, Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan (ex-officio) (*)
2. Ir. Rosid
3. Ir. Bambang lrawadi
4.lr. Hocdojo
5. Ir. Hasim Soerotaroeno 6. Ir. Sambodho Sumani 7. Ir. Adiwardojo Warsito 8. Ir. Soewadji
9. Ir. Gumirang 10. Ir. Imam Mashud 11. Iskandar Kasim, BEE 12. Ir. Soenarjo Sastrosewoio 13. Ir. J.Soekarto
14. Ir. Moch.Basri 15. H. Iskandar, BEE 16. Ir. Tjahyo Sasmoyo 17. Ir. M.Agus Djumhana 18. Ir. Wayan Delim 19. Ir. Marsahala Samosir 20. Ir. Pieter Mabikafola
(*) Ir.Achmad Sudjana
Sebagai Ketua merangkap Anggota Tetap
Sebagai Ketua Harian merangkap Anggota Tetap
Sebagai Sekretaris merangkap Anggota Tetap
Sebagai Wakil Sekretaris merangkap Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Scbagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap
SPLN 109-1:1996
Susunan
Anggota Kelompok Kerja Pola SCADA
Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan
Masalah Kelistrikan
No.: 079.W494/PPMK/1992
tanggal 8 Oktober 1992
1. Ir. Bambang Waskito
2. Ir. Armoza Nasution
3. Ir. Basuki Prayitno 4. Ir. Nur Pamudji 5. Ir. Kikid Sukantomo 6. [r. Rulianti Darwanto 7. Ir. Elan Syahlan, BEE 8. Ir. Rumah l,ewang 9, Ir. Wirawan
10. Bambang Kresno W., BE 11. Ir.Hendro Susanto 12. Ir. Saleh Sugandhi 13. Ir. Diadja Sudiai 1,4. Ir. Ashari Sofl'an 15. Ir. Rutman Silaen 16. Ir. Solida
17. Ir. Sulistl'o 18. Ir. Ari Koesdianto 19 Ir. Siringoringo
20. Ir. Herman Darnel. MSc. 21. Ir. Sahala Takdir RS. 22. Ir. Ramli Hutasuhut 23. Ir. Sugiarlho
2 1 . I r . A b i d i n M a r p a u n g 25. Ir. Rahadi Pudianto
Sebagai Ketua merangkap Anggota Sebagai Sekretaris merangkap Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Scbagai Anggota Scbagai Anggota Scbagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Scbagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Scbagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Scbagai Anggota Scbagai Anggota Scbagai Anggota
S P L N 1 0 9 - l : 1 9 9 6
DAFTAR ISI
PASAr, I - R.{I.4NG
LI]V;CKUP
DAt{ TUJUAN
Halaman : I I I 1 L
.,
-t3
.t.|
J 4 I " Ruan3i lingkup 2. TitjuanT2
1 3 .
PASAT ? - DEFINISI SCADA PengaturPeralatan remcte station Peralatan di Pengatur Teleinformasi
Proses pertukaran datr antara Pengatur Pengolahan (Processing)
Sistem pengolahan data Lain -lain
PASAT,
S - KETNNTUAN UIVIUfti
Keharusan
rnengikutr
Unsur-unsirr
nama
PASAL 4 - DASAR OPNRASI DARI PERALATAN YANG DILENGKAPI SCADA
Dasar
operasi
PASAL 5 - WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Weu'cnang
dan tanggung
jau,ab
Pengatur
PASAL 6 . BATAS WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Batas
wewenang
dan tanggung
jau,ab
Pengatur Antar Regional Pengatur Wilayah IA [ + " 1 5 . l 6
I-t.
t 8 .
'ruSPLN 109-1:1996
l 9
20.
2 t .
Pengatur Regional Pengatur Distribusi Pengatur Subregional H a l a m a n : l 0 l 0 I 0 l 0 l 0 1 t il l l I tt2
12
1'2 l l l : I .i()
( )
9
P A S A L s - P E M B E R I A N N A M A
22.
Pemberian
nama
PASAL 9 - PEMANFAATAN
DAN PENGEMBANGAN
DARI PENGATUR
23. PemanfaatanPengatur
24. PengembanganPengaturRegional 25. PengembanganPengaturDistnbusi 26. l,ain-lain
PASAL 10 - TUGAS. TUGAS
PENGATUR
27. Pengatur Antar Regional 28. Pengatur Wilayah 29. Pengatur Regional 30 Pengatur Subregional 31. PengaturDistribusi
PASAL 11 . HIRARKI
32. HirarkiPASAL 12. HIJBUNGAN KERJA
Hubungan Ke4a antara Pengatur
PASAL 13 - TELEINFORMASI 34. Teleinformasi 35 Te lesinyal 36. Telemeter 37 Telekonuol 18. Femrlihanteleinformasr 39 Response t"rme l l
t2
3 3 .
v lS P L N 1 0 9 - l : 1 9 9 6
l l a l a m a n :
PASAL 14. PERTTiKARAN DATA
:10 Pcrtukaran data
-t i. Pcrtukaran data antara Pcngatur Antar R.cgionlrl dan Pcngatur Rcgional 42. Pcrtukaran data antara Pcngatur Rcgiornl dan Pcngatur Subrcgional
PASAL 15 - KOMUNIKASI DATA DAN NON DATA
+3.
Komunikasi
data
44.
Komunikasi
non data
PASAL 16 - STRUKTUR
MESSAGE
(PESAN)
+5.
Struktur
pcsan
PASAL 17 - SII\TBOL DAN WARNA -t(r. Simbol dan Warrn
PASAL 18 - PERUBAHAN PARAMETER-PARAMETER f i Pcrubahan paramcter-parameter
PASAL 19 - LOGGER
+u Pcrnisahan loggcr untuk operasi dan tclckonrunikasr
PASAL 20 - DOKUMENTASI
'19 Dokumentasi P A S A L 2 1 - P E N G U J I A N 50 Pengujian simulasi 5l Pe ngulian (testing) 52. Pcngqjizrn pcnodik 53. Pcngrryian karena kelarnanl 3
l 3
l 3
l-5 l 5 l 5t 5
l 6 l 6 i ( r l 6 l 6 l 1 t - 1 I JS P L N 1 0 9 - 1 : 1 9 9 6 -54 5-5 5(; 5 i 5tJ -59
PASAL 22 . SARANA DAN KETAIIANAN PERALAI'AN
Gcdung Pengatur Ruang rcmotc statton
Air condilioning Pentanahan ( Grounding ) Penvedraan listnk
Ketahanan peralatan
PASAL 23 - KOIUPATIBILITAS
Kompatibilitas antar komputer dari Pengatur Kompatibilitas antara RTU dan Pcngatur
Kompatibilitas pcngembalgan SCADA dcngan sistcm SCADA vang ada
Halaman :
t 7
T1
t l
t 7
l 1
t'7
6 0
6 1 .
62
l 8 l 8 I t iItt
l 8
( r 3 . 6 4PASAL 2.I - MENELITI DAN
Mcnclitr kapasitas pcmlatan sistcm Mclengkapi peralatan sistcm
{.rJ Srnkronrsasr n'aktu
L a m p i r a n A
NTELEN GKAPI PERALATAN SISTEM
PASAL 25 - SINKRONISASI WAKTU
- RANGKAIAN PROSES REMOTE STATION
l ( )
2 l
SPLN 109-1:1996
PULA SCADA
Bagian
1: Pedoman
Dasar
PASAL } - II.UA 3I., f-,INGKUP DAN TUJUAN
1. Ruang lingkup
Sta-ndar ini dintnksudkan untuk menetapkan standar Pola SCADA (Supen'isory Control And Data Acquisition) Pengatur sistem ternga listrik
Standar im berliiku ur:iuk sistern SCADA bagi : - Pengatur Antar Regional
- Pengatur Wilayah - Pengatur Regrorni - Pcngatur Subregional - Pengatur Distribusi.
2 . T u j u a n
Standar iru dituJukan untuk msmtierikan pedoman'r,&ng terarah dan seragam dalarn menerapkan pola SCADA bagi sistem tenaga listrik.
PASAL 2 - DEFINISI
Untuk meneapai tujuan dari standar irri harus digunakan definisidefinisi berikut : 3. SCADA
SCADA adalah suatu sistem pengolahan data tenntegrasi yang berfungsi mernupervrsi, mengendalikan dan mendapatkan data secara real time.
4. Pengatur
Pengatur adalah satuan ke{a yang melaksanakan pengaturan beban. 4.1 Pengaturan beban
Pengaturan beban adalah pengendalian sistcm ternga listrik dengan memperhaxkan besaran ukur listnk, indikasi/status pcralatan listrik, peralatan bantu lainnya, serta melakukan kendali jauh terhadap peralatan pada sistem tenaga listrik.
SPLI{ 1,09-7:1996
4"2 Feregatwr Antar Regionet
Pengatur Arrtar Regional adaiah Pengatur yang rnelaksanakan fungsi pengaturan beban pada suatu sistem peinbangkitan, penyaluran dan mensup*rvisi 'bebenipa Fcngatur R"eglorni .r Wilal'air yalig seeara organisatoris berada di bawah ldra*inya.
4"3 Fengatur Wilnyah
Pengatur Wilayah adalah Pengatur yang melak*rnkan fungsi pengaturan bi;ban pada suatu sistem pembangkitan, penyaluran dan disfibusi di suatu daerah kerja wilayatr.
4.,4 Pengatur Regional
Pengatur Regional adalah Pengatur yang inelaksamiean fuirgsi pengati:ran beban pada suatu bagian dari sistem pembangkit, penyaluran dibawah supervisi Pengatur Antar l{egiornl yang'b*rszuigkoltan"
4"5 Pengotur Subregional
Pengatur Subregional adalah Pengatrer yang melaksanakan fungsi pengaftire* b*ban pada s';atu bagi.an dari daerah kef a Pengatur Regional.
,4.6 Pengatur Distribusi
Pengatur Distribusi adalah Pengatur yang melaksanakan furrgsl pengail-rral -i:c.ban parla suatu sistern ciistribusi
4.7 Ruang lantrol (ruang kendali)
R.uang kontrol (ruang kendaii) adalah tempat dimana Dispatclaer EnelaX."sanaken f,ugas p*ngarurai? beban"
5" Peralatan remotc station
Rernote Terrninal Unit (RTTJ) atau Outstation Terminal Unit (rJTU) aur:r Urrli T.erminal Jarak 1uuh 6rlnlah suatu peralatan remote station berupa processor yang berfungsr mcnerirna, ;iiengelair" dan meneruskan infonnasi dari master station ke sistem yang diatur dan sebahknya, juga kerr:airapuari !.oad :;hre:ddlng .yang diiengkapi dara trase, ffLma penyulang, identifikasi, beban.
5.1 Transducer
Transducer adalah suatu peralatan remote station yang rnerupakan penghubung (interface) sistem ],ang diatur dan RTU serta berfungsi mentransfonnasi besaian ukur dari sistern yirng diatur ke -nesaran ukur sistem SCADA menurut aturan tertentu.
5.2 Rangkaian proses (process circuit)
Rangkaian prcses (process circuit) adalah fasilitas pada rangkaian kontrol dan reiav peralatan gardu induk / pembangkit yang memungkinkan semua masukan atau besaran inforrna:;i telesignariing, teiemetenng dan rcmote control dapat disambungkan ke RTU tanpa modifikasi lvinng peralatan sepertr ganrbar pada Lampiran A.
"t"3 R"loy board
Relay board adalah tempat auxiliary relav untuk menginm status PMT, PMS dan memrsahkan tegangan kerja antara RTU dan sistcm yang diatur.
5.4 Transducer board
Transducer board adalah tempat keduetukan transducer dalam proses teiemetenng dan tempat melalirrkan kalibrasi transducer
5.5 Main distributionframe
Main distribution frame adalah tempat dari terminal-terminal kabel yang berhubungan dcng,rn scti:ip card input / output RTU, yang mendistribusilcan keluar / niasuk dan aliran data sesuai dengzur fungsr iirn ,iursrnc-i-naslng card.
SPLN 109-1:1996
6.
Peralatan di pengatur
6.1
Main Computer
Main Computer
adalah suatu prccessor
induk yang berfirngsi memproses
semua
data yang diterima dari Remote
Terminal unit, Man Machine Interface,
dan processor
lainnya.
6.2
Front End Computer
Front End Computer
adalah
suatu central processor
ymgditempatkan
diantara
kanal input dan processor
lainny4
yang berfrrngsi
unhrk preprocessing
data sebelum
ia diteruskan
ke suatu
processor
yang lebih besar.
6.3
Man Machine Interface
Man Machine Interface adalah merupakan
peralatan
penghubun
g antaraMain Computer dan manusia
6.4
Mimic Board atau papan peraga
Mimic Board atau Papan Peraga adalah peralatan di control room (ruang kerdali) berupa suatu par*l atau layar
lebar yang menampilkan
informasi umum tentang
keadaan
real time dari sistem tenaga
tistrit.
6.5
Weo hojection dau Layar Toyangan
Video Projection atau Layar Tayangan adalah peralatan di.uatrg kendali berupa suatu layar lebar yang
menampilkan
atau memproyeksikan
segala
gambaryang
ada di vDU.
7.
Teleinforrnasi
Telesignalling
adalah suatu proses
pengiriman
sinyal jarak jauh yang menyatakan
status suatu peralatan
melalui
media komunikasi
data.
Telemetering
adalah
suatu
proses
pengrriman
besaran
ukurjarak jauh melalui media komunikasi data.
Telecortrol adalah
suatu
proses
pengendalianjarak
jauh melalui media komunikasi data.
8.
Proses pertukaran data antara pengatur
Uploading adalah suatu proses pengiriman data4atl dari suatu Pengatur ke pengatur lain yang mempunyai
tingkat hirarki yang lebih tinggi.
Downloading adalah suatu prcses pengiriman data4ata dari suatu Pengatur ke pengatur lain yang mempunyai
tingkat hirarki ynLglebih rendah
9.
Pengolahan
@rocessing)
Real Time processing
adalah prcses interalci setiap saat dalam perhrkaran
teleinformasi antara remote station dan
master statio4 dan hasilnya seqra langsung mempenganrtri
sistemyang diatur.
Extended Real Time processing adalatr suatu proses pengolahan data lanjutan dan langsung
ferhadap tpsil
pengolahan
data real time.
10.
Sistem
pengolahan
data
Sistem pengolahan
data on line adalatr suatu sistem pengolahan
data yang berkomunikasi interaktif setiap saat
arfara processor induk di suatu Pengatur dengan peralatan di Pengatur lainnya atau dengan Remote Terminal
Unit.
Sistem pengolahan data off tine adalah suatu sistem pengolahan data lanjutan dan terpisatr terhadap hasil
S P L N 1 0 9 - 1 : 1 9 9 6
1 1 . L a i n - l a i n
Kompatibilitas adalah pertama, kesanggupan dari satu komputer unhrk menerima dan memproses data dalam cara yang sama dengan komputcr lain tanpa merubah data atau media pada mana ia dilervati, kedua, kesanggupan dari satu peralatan untuk drhubungkan ke atau berkomumkasi dengan sistem atau komponen lain.
Aplikasi adalah suatu kumpulan prognm-program yang bersama-sama digurnkan bagi suatu tugas khusus sepcrtr akunting, rencana operasi dan larn-larn.
Looping adalah bentuk dari sebagian.;anngan tegangan ekstra tinggi / tegangan tinggi I tegangan mcnengah yang membentuk rzmgkaian tertutup atau dioperasikan sebagar rangkaian tertutup.
Protocol adalah suatu prosedur pasti yang drperlukan untuk memulai dan memelihara kelangsungan komurukasi antara dua Pengatur yang berlarnan atau antara suafu Pengatur dengan RTU.
Threshold overshoot adalah teqadinya suatu pelampauan batas yang telah ditetapkan bagi suatu telemeasurement, baik untuk batas atas dan bawah atau salah satu dan keduanya.
Supervision adalah daftar dan beberapa besaran SCADA yang khusus drpilih sesuai dengzur kondisi sistem dan diamati oleh Dispatcher untuk rnengantipasi keadaan sistem yang menjurus ke kntis.
Ruang pemrograman adalah adalah suatu ruang yang berada di gedung Pengatur yang khusus dipergunakan untuk merubah data base atau penrbahan softll,are .
Dispatcher console adalah pcralatan-peralatan bantu (peralatan pcripheral dan komputer) r-ang dipergurnkan untuk mengatur atau mcmorutor sistem tenaga listnk dan terdin dan beberapa VDU dan keyboard.
Logger adalah peralatan untuk mencetak kejadian-kejadian ),ang berlangsung di sistem tenaga listrik supaya diperhatikan oleh Dispatcher )'ang bcrtugas.
Response time (kecepatan tanggap) adalah rvaktu )'ang dipcrlukzur sclak opcrator merninta scsuatu fungsi sampal penampilan hasil lcngkap.
PASAL 3 - KETENTUAN{ UMUM
12. Kcharusan mcngikuti
Untuk kcperluan opcrasional maka sctrap peralatan SCADA di Pcngatur. gardu rnduk dan pembangkit dirancang untuk mengikuti ketentuan-ketentuan dalam standar ini dan sebclumnva harus diuli dcngan bark.
1 3 . U n s u r - u n s u r n a m a
Standar rni mencakup suatn lingkungan kcqa yang mengatur suatu sistcm tenaga hstnk dengan perunJauan hanya dan segr operasiorul dan tekrus sa1a, trdak mencakup organlsasl aLlupun admirustratif
Jadi walaupun lingkungan kcqa inr ditempatkan dibarvah nama suatu organlsasr apapun. maka tctap brsa digpnakan karena mempakan clemcn dan orgarusasi lersebut.
Bcrhubung karcrn standar iru rnengcnar lingkungan kcqa )'ang bcrbcda-bcda sclungga perlu penun;ukan dan pcnrrsah.rn antara satu sama larn vang mcmcrhrkan suatu nama nraka untuk mcmbedakan satu dcnqan larnnva diprlih unsur-unsur nama vang mrrumum.
SPLN 109-121996
I3.I Namafungsi dau peranan dari lingkungen kerja
Nama fungsi atau peranan dan lingkungan kerla adalah Pengatur Operasi Sistem Ternga Lrstnk yang disebut atau disingkat Pengatur.
13.2 Tingkat Engkungan kerja
Tingkat lingkungan ke{a merupakan tingkat lingkup daerah kerya yang juga perlu disebut untuk membedakan antara satu Pengatur dengan Pengatur larnnya serta menunjukkan tingkat daerah kega dari pengatur karena pada dasarnya semua Pengatur adatah sama dari segi perangkat keras dan perangkat lunak hanya berbeda datam lingkup kerya dan kewenangan sehingga perlu dibedakan antara satu sama lain.
Tingkat lingkup daerah ke5a yang dipergurnkan adalah : - Antar Regional - Wilayah - Regional - Distribusi - Subregional. 13.3 Namadaerahhegional
Nama daerah merupakan nara daerah ke{a dari Pengaturyang biasanya merupakan ruuna geografis , misalnya : - Jawa Tengah
- Sumatera Bagtan Selatan - Sulawesi Selatan.
Penggunaan ruuna-rumn daerah ini diatur di dalam suatu pasal tersendiri yaitu pasal g - pemberian Nama.
PASAL 4. DASAR OPERASI DARI PERALATAN YANG DILENGKAPI SCADA.
14.
Dasar
operasi
Dalam keadaan normal, setiap PMT (circuit breaker), PMS (disconnecting switch) diatur pada posisi kendali jauh (remote control).
Switching unhrk keperluan manuver janngan guna mengatur aliran daya dan tegangan hanya dilalarkan oleh atau atas perintah Dispatcher dari pengatur.
Switching untuk keperluan pembebasan tegangan serta pelaksanaan untuk pemelihanan dilakukan secara lokal dengan seijin Dispatcher dari pengatur.
PASAL 5. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
15. Wewenang dan tanggung jawab pengatur
Pengatur adalah satu-satunya safuan organisasi yang benvenang melaksarnkan pengafuran beban sistem tenaga listrik di daerah kerlanya.
S P L N 1 0 9 - 1 : 1 9 9 b
P A S A L 6 . B A T A S W E W E N A N G D A N T A \ G G T - \ G J A W A B .
16. Batas wewcnang dan tanggung jawab
Jka pengatur Regional melaksanakan switclung maka batas \t'c\\.crumg antara Pcngatur Antara Regional dengan Pengatur Regional adalzrh sepertr gambar la dan lb.
Batas wewenang dan teurggung jawab anlara Pusat Pengatur Rcgional / Subrcgronal dengan Pengatur Distribusi adalah diantara Gardu Induk (GI) dan sistem Distnbusi yang berdekaun seperu gambar 2.
Batas wewerumg dan tanggung jawab antara Pengatur Regional dengan Pengatur Subregtonal adalah dititik pelayanan tegangan tinggi yang ditentukan.
PASAL 7 - PEMBENTUKAN PENGATUR
17. Pengatur Antar Regional.
Jika te{adi interkoneksi antara 2 atau lebih sistem tenaga listrik Wilal'ah / Regional, maka harus dibentuk suatu pengatur Antar Regional dengan wewerumg dan tanggung jawab untuk mengatur manajemen enegi.
18. Pengatur Wilayah.
Suatu Pengatur Wilayah diperlukan oleh suatu sistcm tegangan unggi bersama dengan sistem tegangan menengatr, bila memenuhi syarat-syarat drbawah iru :
- Diperlukan dalam pengoperasian sistem - Layak ditinjau dan segi tekno-ekonomis - Beban yang dipantau minimal 200 MW - Melingkupi jumlah minimal 20 gardu induk - Jumlah minimal 2500 teleinformasi.
19. Pengatur Regional
Suatu pengatur Regionat diperlukan oleh suatu sistem tegangan tinggi bila salah satu sl arat di barvah ini dipenuhi :
- Diperlukan dalam pengoperasian sistem - Layak ditinjau dari segt tekno ekonomis - Beban yang dipantau minimal 300 MW - Melingkupi jumlah minimal 30 gardu induk - Jumlah minimal 2000 teleinformasi.
SPLN 109-1:1996
I . . . 1 s 0 k v o R 7 0 k v B U S B A R I a-/
Pengatur R Regional Pengatur DistribusiGambar l. Batas antara Pengatur RegionaVSub
Regional
dengan
Pengatur
Distribusi.
egional/Sub
I
,I
/ l \ IO R F
,,ll
I
SPLN 109-1:1996
20.
Pengatur Distribusi
Suatu Pengatur
Distribusi diperlukan oleh suatu sistem tegangan
menengah
bila salah satu syarat di bawah ini
dipenuhi:
- Diperlukan dalam pengoperasian
sistem
- Layak ditinjau dari segi tekno ekonomis
- Beban yang dipantau minimal 100 MW
- Melingkupi jumlah minimal 9 gardu induk dengan
jaringan tegangan
merrcngah
yang memungkinkan
beban
dipindahkan
ke gardu induk yang berdekatan
- Jumlah minimal 1500 teleinformasi.
21.
Pengatur Subregional
Suatu
Pengatur
Subregional
diperlukan
oleh suatu
sistem
tegangan
tinggi bila memenuhi
syarat-syarat
di bawah
ini :
- Diperlukan dalam pengoperasian
sistem
- Layak ditinjau dari segi tekno ekonomis
- Bebanyang dipantau minimal 150 MW
- Melingkupi jurnlah minimal 15 gardu induk
- Jumlah minimal 1000 teleinformasi
- Hal-hal khusus : bila letak sistem kelistrikannya
terpencil
dari segi geografis,
untuk mengoptimalkan
saluran
telekomunikasi
bagi transmisi
data"
mempun)'ai
masalah-masalah
pengwahaan
sistem.
Penjelasan:
Meskipun standar ini mengatur tentang Pengatur Subregional,
syarat-syarat
pembentukan
Pengatur
Subregional
dan hiraftinya berada di bawah Pengatur
Regional, tidak berarti hanrs dibentuk banyak
Pengahr Subregional
di bawah setiap Pengatur
Regional. Pengatur
Subregional
hanya dibentuk jika
hanya ada hal-hal khusus
dan syarat-syarat
lainnya dipenuhi.
PASALS-PEMBERIANNAMA
22.
Pemberian
nama
- Pemberian nama pada suatu Pengatur pada dasarnya sesuai dengan nama suatu sistem teuga listrik yang
meqiadi
kewenangan
operasi
dari masing-masing
Pengatur
- Pemberian nama untuk Pengatur Antar Regional adalah nama suatu sistem interkoneksi tenaga listrik yang
terdiri dari beberapa
wilayah kerja atau Regional
Contoh : Pengatur
Antar Reglonal
se Jawa dan Bali
- Pemberian nama untuk Pengatur Wilayah adalah nama suatu propinsi atau nama gabungan dengan propinsi
yang berdekatan
Contoh : Pengatur
Wilayah Sumatra
Bagian Selatan
(Sumbagsel)
- Pemberian nama untuk Pengatur Regional adalah ruuna suatu propinsi atau nama suatu daerah tertentu
Contoh : Pengafir Regional Jawa Tengah
SPLN 109-1:1996
- Pemberian
nama
unfuk Pengatur
Subregional
adalah
rurma
propinsi atau suatu daerah
tertentu
Contoh . Pengatur
Subregional
Bali
- Pemberian
nama unhrk Pengatur
Distribusi adalah
rurna sistem
distribusi suatu
kota atau perkotaan
Contoh . Pengatur
Distribusi
Bandung.
PASAL 9 - PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN DARI PENGATUR
23.
Pemanfaatan
Pengatur
Untuk menampung
pengembangan
sistem,
maka
kapasitas
Pengatur
harus
dipergunakan
secara
maksimal.
24.,
PengembanganPengaturRegional
Bila suahr Pengatur Regional telah mengawasi
/ mengatur sejumlah gardu induk, pembangkut
dan setelah
dipelajari telah melebihi kemampuan
dari suatu regu Dispatcher
untuk mengawasi
/ mengatur
sistem
diatas maka
sistem SCADA dari Pengatur
dikembangkan
dengan
memperhatikan
hal-hal
berikut :
- Keperluan
Operasi
Sistem
- Keadaan
sistem
SCADA yang ada
- Perkembangan
teknologi
- Layak ditinjau dari tekno-ekonomis.
25.
Pengembangan
Pengatur Distribusi.
Pengembangarurya
sarra dengan
Pengatur
Regional
diatas.
26
Lain-lain
- Pengatur
Wilayah merupakan
bentuk sementara
dari suatu Pengatur
yang secara
bertahap
akan dikembangkan
menjadi Pengatur
Regional
dan Pengatur
Distribusi
- Pengatur Subregional
bisa berkembang
menjadi Pengatur
Regronal
jika syarat-syarat
pembennrkannya
sudah
terpenuhi
- Semua
pengembangan
Pengatur
diatas
dengan
sendirinya
harus
juga mengikutt
ketentuan-ketentuan
pada Pasal
7 dalam Standar
ini yaitu tentang
Pembentukan
Pengatur.
PASAL 10 - TUGAS - TUGAS PENGATUR
27.
Pengatur Antar Regional
Pengatur
Antar Regional
bertugas
:
- Pengoptimisasian
Operasi
Sistem
- Pengaturan
alokasi energi
S P l , l ' , l { r . - i : 1 9 9 b
- Pengaturan
beban
antar
regional
dan dengan
subsistcm
non PLN
- Pendelegasian
wewenang
terbatas
kepada
Pengatur
Regrorurl
i Wilayah
- Menjaga
mutu listrik.
28.
Pengatur
Wilayah
Pengatur
Wilayah bertugas
:
- Melaksanakan
fungsi pgngaturan
beban
di suatu
wilayah
- Pengoptimisasian
Operasi
Sistem
- Pengaturanalokasi
energi
- Pengaturan
beban
dengan
subsistem
non PLN
- Meqiaga mutu listrik
- Pengatunan
beban
di sistem
Distribusi.
29.
Pengatur Regional
Pengatur
Regional
bertugas
:
- Melaksanakan
fungsi pengaturan
beban
di suatu
regional
(daerah)
- Pendelagasian
wewenang
terbatas
ke Pengatur
Subregional
- Pengaturan
beban
dengan
sistem
non-PLN.
30.
Pengatur Subregional
Pengatur
Subregional
bertugas
:
- Melaksanakan
fungsi pengaturan
beban
di Subregional
- Pengaturan
beban
dengan
sistem
non-PLN.
31.
Pengatur
Distribusi
Pengatur
Distribusi bertugas
:
- Melaksanakan
fungsi pengaturan
beban
dr sistem
tegangan
menengah
- Menjaga
mutu listrik
- Koordinasi dengan
Pengatur
terkait.
PASAL 1I - HIRARKI
32.
Hirarki
Pengatur
yang benvenang
mengatur
Pengatur
lainnya
yang secara
organisasi
berada
drbawah
wewerumgny
a,yang
disusun
sesuai
hirarki dari atas kebawah
adalah
:
- Pengatur
Antar Regional
SPLN 109-1:1996
- Pengatur Regional - Pengatur Subregional.
Pengatur Wilayah dan Pengatur Distribusi, secaftr orgamsasi tidak dibawah suatu Pengatur larnn-v*a
PASAL 12. HUBUNGAN KERJA
33.
Hubungan Kerja antara Pengatur
Untuk menjaga mutu dan kontinyuitas pelayarnn listnk, maka Pengatur
Regional dan Pengatur Subregional
mempunyai
hubungan
keqa dengan
Pengatur
Distribusi yang termasuk
dalam daerah
wewetangnya.
PASAL 13 - TELEINFORMASI
34. Teleinformasi
Informasi dasar tentang sistem tenaga listrik diperoleh dari pemantauan status pe ralatan dan pengukuran besaran listrik pada pusat-pusat listrik dan gardu induk. Informasi yang dikumpulkan oleh Remote Terminal Unit (RTU) dan dikirim ke Pengatur atau dikinm oleh Pengatur ke RTU disebut teleinformasi Teleinformasi terdiri dari telesinyal, telemeter, dan telekontrol.
35. Telesinyal
Posisi atau stafus pemutus tenaga, pemisatr, ada trdaknya alarm. dan sinval-sinval lainnya disebut telesinyal. Telesinyal dapat berupa kondrsi suatu peralatan tunggal, dapat pula bcrupa pcngelompokan (grouping) dan sejumlah kondisi. Telesinyal dapat dinyatakan secara tunggal (single rndicatron) atau ganda (doube indication). Status peralatan dinyatakan dengan cara indrkasi ganda. Indrkasi tunggal drgururlian untuk menl'atakan alarm.
36. Telemeter
Telemeter adalah rulai besaran-besaran listrik pada suatu saat tcrtentu, seperu tcganqalr. da] a aktif. daya reaktif, arus. frekwensi.
37. Telekontrol
Telekontrol adalah perintah untuk merubah keadaan peralatan (kontrol drsknt) atau sr-tung suatu peralatan (kontrol analog) yang dikirim dari Pengatur.
38. Pemilihan teleinformasi
Keadaan peralatan atau besaran listrik yang ada pada srntu pusat listrik (atau gardu rnduk ) udak semu:lnya dikirim ke Pengatur sebagai teleinformasi. Syarat untuk dijadikan telesinyal atau telemctcr ad.rlah
- Keadaan atau besaran tersebut berkartan dengan peralatan yang pengopcraslArut\ A nrcn-1adi tanggung jawab Pengatur yang bersangkutan.
SPLN 109-1:1996
- Keadaan atau bcsaran terscbut pcrlu drketahui olch Pcngatur yang bersangkutan, meskipun tanggung jawab pengoperasian pe ralatan dan mana keadaan alau besaran tersebut berasal berdda pada Pengatur
lain.
Peralatan yang dapat drkendalikan dari jauh (rcnrotc control) tidak semuanva dikontrol dari Pengatur. Suatu peralatan dipilih untuk dikendalikan dan Pengatur apabila pcralatan tenebut diperlukan langsung untuk pcngaturan aliran daya atau sekunti aliran dava, dan tanggung lawab pcngoperasiannya berada pada Pcngatur yang bcrsangkutan. Misal : pemufus, pemisah
Pcralatan yang hanya diperlukan untuk keperluan pemeliharaan (keselamatan regu pemeliharaan) tldak dikendalikan dan Pengatur. Misal . pemrsah tanah
39. Response time
Untuk keperluan operasionil, maka mrrurnum response trme dan telesignalling adalah 2 - 3 detik, mirumum rcsponse ttme dan telemetering adalah 5 - 10 detik dan mirumum responsc time dari telecontrol adalah 2 detik.
PASAL 14 - PERTUKARAN DATA
40. Pertukaran data
Pada dasarnya satu teleinformasi hanya dikirim ke satu Pengatur. Apabila Pengatur lain (di hirarki yang lebih tinggi atau lebih rendah) memerlukan teleinfonnasi yang sama, maka pengiriman teleinformasi ke Pengatur lain tersebut dilakukan melalui prosedur pertukaran data antara Pengatur. Pertukaran data antara Pengatur iru ditunjukkan pada gambar-3
41. Pertukaran data antara Pengatur Antar Regional dan Pengatur Regional Data yang dikirim dan Pengatur Antar Regional ke Pengatur Regional (down load.ing) adalah :
- Tclcmeter dan telcsinyal dan trafo tcgangan ckstra tinggi/tegangan trnggi, yang \t,cwcnang pcng-opcrasiannya berada pada Perrgatur Antar Rcgional
- Kontrol LFC (untuk diteruskan kc unit pcmbangkit di sistcnt tcgangan tinggr ) Data yang dikirim dari Pengatur Regional ke Pengatur Antar Regional (uploading) adalah :
- Telemcter dan tclesrnyal kccuali zrlarm dan pusat pcmbangkrt yang tcrhubung ke sistem tegangan ttnggt" gardu induk tegangan trnggr vang terhubung loop, dan gardu induk tegangan trnggr )'ang terhubung radial yang dipcrlukan olch Operasi Sistenr
- Umpan balik dari pembangkit ) ang berpartisipasi dalam LFC
- Tclcmeter dan frckucnsi masirtg-masing Pengatur Regional, atau pembangkit yang ikut dalam Islanding Opcration Program
42" Pertukaran data antara Pcngatur Regional dan Pcngatur Subrcgional
Data yang dikirim darr Pcngatur Rcgional kc Pengatur Subregional adalah kontrol untuk peralatan ).ang pengoperasiannYa tidak didclcgasrkan ke Pcngatur Subrcgional, untuk diteruskan kc pcralatan tersebut.
l)ata vang dikirim dan Pcngattrr Srrbrcgronal kc Pcngatur Rcgional adalah sclunrh tclcnrcter dan telesinval
SPLN 109-1:1996
Pengatrrr
Antar Regional
Pengatur
Sub-Regional
RfI.I
150 kV
atau
70 kv
Kontrol : PMT, PMSTap changer Travo500/1 50 kV LFC TM, TS dariPembangkit dan Gl 500kV PO" PR' TM, TS dari Gl500kV yang berhubungan PMT, PMS 150 KV dari travo 500/1 50 kV Kontrol LFC
Data seperti kofigurasi tYPical Kontrol LFC
Pengattrr
Regional
Data seperti konfigurasi typical
Kontrol terbatas
Remote Control
konfigurasi typical
Gambar
3. Pertukaran
data antara
pengatur
TM, TS (kecuali alarm) dari pembangkit 1 50 kV dan 70 kV
TM, TS (kecuali alarm) dari Gl-Gl 150 kV yang looPing & Gl 150 kV penting yang radial P O " P R '
Data seperti konfigurasi typical kecuali alarm
Data seperti
SFI-N I09-I;'.!,996
trASrqK,
i5 - g{.*ft'IUNIK.ASI
SATA trAF{ NSF{ DATA
43. Kcmunikasi dats
Fasilitas kornumkasr data antar P*ngatiu clan antara Fengatur dengan l{emote Tcruninal iJrdt lmrus menggunakan media konlunikasi dengan n"redia aXteraatrf (eadanga*) yang andal aft(ara tain fiber eptic" PLC (Pit,tt Lin* Carrier)" pilot cable atau radio diinarra k*marnpuan media kcmunikasi fuil eara pengurnpulan data dibuat s€efira cptimum untuk rnemperoleh rcsponse time dan fu{run Computer dan seanning tirne dari reniote station yang diharaplran"
44. Komunikasi nom qEnta
Fasilitas komunikasi i"adio, telepon PLC, telepon pubiik, facsiririle, telex clan iain-larn hanrs disediakag dari kwalitas yang andai dan selengkap mungkin dengan ur.rtfin prioritas penyediaan sesuai dengan kebun:han masing masing Fengatur.
PASAL 16 - STRUKTUR MruSSAGE
ffnSAN)
45.
Strsktur pesem
Suatu pesan rnerupakan
pemberitahuan
kepacla
Dispatcher
tentang kejaciiall-kejadian
pada suatu.
peraiatan
di
sistcm
tenaga
listrik yaftg muleul di Videru
Display
tJnit, i.ogger.
Suatu
Wsen tcrdin dari singkatan
irJentit-ikasi
dar! suaiu peralatan
dan infomrasi
tentang
peralatan
tersehut,
eii"puat
maksirnum
80 kamkrcr, 9 bidairg (field).
Untuk keperiuan
pengeiclaan
tersebut
diperlukan
singkatan
identifikasi sesuai
dengan
keperluan
masigg-rnasing
Pengatur.
Stnrktur messa
ge dise
suaikan
dengan
kebutuhan
mas
ing -mas
i ng Fe ngatur.
PASAL 17 - SIMBOL DAN WARN"E
46" Simbol dan Warna
Sirnbol dan rvama diperlukan urrtuk penvajian diagrani sistcrn tenaga listrik pada Papan Peraga(Mirnic Board). Video Display llnit dan Layar Tavanga;i i\Iidec Prqecticrr) pada sernua Pengatur Simbol dan rvarna untuk tiap jenis dan kondisi peralatan bersifat informatif dan dipiiih sedemikian rupa selungga Jcrus dan konciisi peraiatan
tersebut mudah dikenal oleh Dispatcliei furi Pengaiur
Simbol dan warna untuk keperluan masing-masing Pengahrr dibuat dengan meru.yuk pada SPLN 99 tentanE; Wama Lamtrang Staridar Unnrk Dragrarrr h4rinrk dan SPLiir i04 tentang Warna Standar.
SPLN 109-1:1996
PASAL 18 - PERUBAHAN PARAMETER-PARAMETER
17. Perutlahan paramet€r-parameter
Untuk mempercepat dan memperrnudah perubalun parameter-parameter vang pcrlu drrubah (mrsal threshold overshoot, supewision dan lain-lain) maka harus bisa dilakukan dan Dispatcher console tanpa harus melalui prosedur perubahan data base yang memerlukan prosedur tertentu dan waktu.
PASAL 19 - LOGGER
48. Pemisahan Logger untuk operasi dan telekomunikasi
Untuk memudahkan mengamati dan menganalisa teleinformasi 1'ang tiba di Pengatur, maka dilakukan pemisahan Logger untuk operasi dan Logger unnrk telekomurukasi
PASAL 20 - DOKUMENTASI
49. Dokumentasi
Untuk keperluan pemeliharaan dan kelangsungan keqa dari Pengatur, maka Pengatur harus dtlengkapi dengan dokurnentasi yeurg disusun sccara sistematis sedemikian rupa sehrngga memudahkan penggun:uurnya. Khusus bagi dokumentasi perangkat lunak adalah merupakan produk pengujian peralatan terhadap krnerya fungsi-fungsinya dan sesuai dengan prosedur-prosedur yang harus drlakukan, batk di pabrik maupun di Pengatur sendiri (setempat).
PASAL 21 . PENGUJIAN
50. Pengujian simulasi
Setiap sistem Pengatur baru. harus druji ditempat pernbuat dengan suatu progralll srmulasi t-ang dapat mensimulasi semua fungsi SCADA termasuk mersimulasi tripping semua peralatan sn'itching (switchrng device) secara bersamaan, urrtuk menguji capabilitv dari komputer yang maksimal.
51. PenEriian (testing)
- Setiap peralatan dan perangkat lunak harus drterima setelah mclalui testrng vartu . Individual tcst, local test, point to point test, perfonnancc test, avarlabilit_v test, function test, baik di pabrik pcmbuat maupun dt Pengalur sendiri yang diawasi oleh pihak PLN
- Peralatan yang diuji adalah: porver supply, cornpuler hardrvare, computer softuarc peralatan penpheral termasuk peralatan bantu larnnva. telekomumkasi, Mirmc Board, Remote Tern'rirnl [--nrt tcrmasuk rangkaian prosesnya.
-S P L N 1 0 9 - 1 i 1 9 9 6
52. Pengujian periodik
Untuk meryaga unjuk keqa vang baik. maka secara pcnodrk harus dilakukan pengulizrn ulang tcrlu:rdap fungsi-fungsi peralatan vang dilengkapi dcngan SCADA
53. Pcngujian karena kelainari
Jika terdapat kelaiman pada suatu pcralatan SCADA tcrutama dari pcralatan srvitctung device, maka harus dipenksa, dtperbarki dan druli dengan segera, bark disisi pcralatan gardu induk maupun pembangkit sendin ataupun disisi sistcm SCADA
PASAL 22 - SARANA DAN KETAHANAN PERALATAN
54. Gedung Pengatur
Gedung Pengatur mrnimum tcrdrn dan ruang kontrol. ruang komputer, npng pemrograrnaq ruang tclekomurukasi, ruang power supply, yang masing-masing harus memadai baik luas maupun tata letaknya.
55. Ruang remote station
Ruang remote station terletak di gardu Induk / pembangkit dan minimum terdiri dan ruang telekomumkasi, ruang RTU, nnng power supply.
56. Air conditioning
Ruang komputcr pada Pengatur harus drlengkapi dengan fasilitas pengaturan temperatur dan kelembaban udara yang terpisah dari ruang larnnya Untuk RTU dan peralatan telekomumkasi disesuarkan dengan keadaan
lingkungan
57. Pentanahan ( Grounding )
Pada Pengatur dipcrlukan pentanahan untuk peralatan elektroruk sesuai dengan SpLN ),ang berlaku dan pentanahan di atas dibuat terpisah dcngan pe ntanahan dan peralatan larnnya
58. Pcnyediaan listrik
Pcnyediaan listrik untuk Gcdung Pengatur dan ruang remote station tidak boleh terputus, dengan deviasi tcgangan * 5olt. Unluk gcdung Pcngatur minimal dicatu oleh satu penyulang tegangan menengah khusus dan dilcngkapi dengan gencrator sct dcngan frckwcnsi 50 Hz.
59. Ketahanan peralatan
Komponen-komponen dan pcralalrn SCADA harus bisa bekcrya da-lam kondisi dan temperatur tropis.
S P L N 1 0 9 - l : 7 9 9 ( t
P A S A L 2 3 . K O M P A T I B I L I I ' A S
(r{). Kornllatihilitas antar kornputcr dari Pcngatur
Konrputcr Pcngatur )'ang ntcmpunl'ai ln'cl hrnrkt lcbih rctrdalt lutrus lttcnlpun\'il kornpatrbrlrtas dcngan kgltrputer clsri Pcngalur -yang nlctnpun'zu levcl lebih tinggi. Protokol komunikasi antar koniputer akan ditetapkan dalam SPL.N tcrscndiri.
(rl. Konrpatibilitas antara RTU dan Pengatur
Protokol komunik:rsr daut alltara R'IU dan Pcngatur lcbih disukai ]'ang opcn svstcrn sclungga dihindarkan kcter-girntunglrn plda lncrk RTU tc(cntu. Protokol komunikasi antara RTU dan konrputcr dan Pcngatur akan clrtctapkan dalaru SPLN tcrscndiri.
62. Kompatitrititas pcngcmbangan SCADA dcngan sistcm SCADA 1'ang ada
Sctrap pcmbangunarr. lrcrluasan sistcm SCADA atalr pcngganttall Pcttgatur \ altg baru harus mcmpunyal konrputrbrlitas dcngan ststcm SCADA vang ada
PASAL 24. MENELITI DAN MELEI.IGKAPT PER{LATAI{ SISTEM
(r3. Mcncliti kapasitas pcralatan sistcm
Scbclurn drrcncanalian pcmbangunarl. pcrluasan atau pcnggantian dan sulrtu Pcngatur, maka pemilk instalasi dan pclakslura pro1,'ck sistcm SCADA diharuskan melakukan penelitian dan kapasitas peralatan (trafo arus, trafo tcgangan. dan lain-lain) dr sistcm tcgangan tinggi maupun tegangan mcncngah ]'ang akan dibebaru oleh peralatan SCIADA untuk rncngclahur apakah kapasitas pcralatan dr atas masih nrarnpu unttk dibcbani lagi dengan peralatan dan srstcm SCADA
Dipcrlukan pcnggautilm.lika kapasitas pcralatan di atas tidak rnanlpu litgr dibcbiint dcngan peralatan dari sistem S ( ' A I ) A
6{. Mclcngkapi pcralatan sistem
Pcnrlatan-pcnlatan di sistcm tcgangan tinggi maupun tcgangan mcncngalt vang bclunt ada / belum lcngkap tctapi drpcrlukan olch srstcm SCADA. scpcru :
- lrafo anrs - trirf o tcgallgan
- PM'f valtg bclum mcmpun\/zu motor - PMS r rtrtg bclttm mcmpunyal motor.
illnr: tlrscclak;rn;trau ctilcngkapr olctr pemilik pcmlatan (rrutalasr). schrrtgga dapat drpcrgunakan oleh slstcm s ( . , 4 . i ) A
S P L N 1 0 9 - 1 : 1 9 9 6
FASAI-
25 . sIHKRONISASI
WAKTU
f!5. Sinkronisasi lvuli1u
Llnttiit meruba-niu amiisa sisteru teiliang uruta:i *,aktu dan kejadian-ke3adian di sistem tenaga listrik bersama dcngan tindakan-tindatrian opcrasicilii vang diiakukan oleh Dispatcher, maka d.rperlukan sinkrorusasi waktu diantar;i Pcngatur yang berkdtan kcr;a atau antara Pengatur dengan RTU, dengan mengacu pada waktu standar. W;rliti: ]'ang diperhrkan acaiah waktu kejariian di RTLI.
Jika memungkinkan dri;rkuk;in sinkronisasi rvaktu dcngan menggunakan sarana satelit.
A
S P L N 1 0 9 - 1 : 1 9 9 6
(kosong)
SPLN 109-1:1996
LAMPIRAN A
RANGKAIAN PROSES
DI PEMBANGKIT
S P L N 1 0 9 - 1 : 1 9 9 6
0<osong)