• Tidak ada hasil yang ditemukan

Limb Kronik Iskemia (Acute Limb Ischemia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Limb Kronik Iskemia (Acute Limb Ischemia)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN PA

PADA PASIEN DENGDA PASIEN DENGANAN LIMB KRONIK ISKEMIALIMB KRONIK ISKEMIA

DI Ruang 14 Rumah Sakit dr. Saiu! An"ar #a!ang DI Ruang 14 Rumah Sakit dr. Saiu! An"ar #a!ang

Untuk #$m$nuhi

Untuk #$m$nuhi P$r%&araP$r%&aratantan

P$ndidikan Pr'$%i N$r% K$($ra"atan Surgi)a! P$ndidikan Pr'$%i N$r% K$($ra"atan Surgi)a!

OLEH* OLEH*

A+IANA EKO WARDANI A+IANA EKO WARDANI NI#. 1,---/--11/-00 NI#. 1,---/--11/-00

PROESI NERS PROESI NERS PROGRA#

PROGRA# STUDI STUDI IL#U IL#U KEPERAWKEPERAWAATATANN AKULTAS KEDOKTERAN AKULTAS KEDOKTERAN UNI+ERSITAS 2RAWI3AA UNI+ERSITAS 2RAWI3AA #ALANG #ALANG 0-15 0-15

(2)

A)ut$ Lim6 I%k$mi) 7 ALI 8 A)ut$ Lim6 I%k$mi) 7 ALI 8

 A.

 A. P$ng$rtianP$ng$rtian Acute Limb Ischemic  Acute Limb Ischemic  7ALI8 7ALI8

M

Meennuururutt InteInter-Sor-Society ciety 2007 2007 , , KonKonsensensus sus PenPengegelollolaaaan n PePenynyakiakit t ArArterterii Peri

Peripherpheral (TASC II),al (TASC II),  Acute  Acute Limb Limb Ischemic Ischemic  (ALI) di definisikan seagai (ALI) di definisikan seagai penurunan perfusi tia!tia anggota tuuh yang "enyeakan an#a"an penurunan perfusi tia!tia anggota tuuh yang "enyeakan an#a"an potensial terhadap $iailitas ekstre"itas (di"anifestasikan dengan nyeri potensial terhadap $iailitas ekstre"itas (di"anifestasikan dengan nyeri isti

istiraharahat t iskeiske"ik, ulkus "ik, ulkus iskeiske"ik, dan "ik, dan atau gangrenatau gangren) ) padpada a pasipasien en yangyang ha

hadir dir daldala" a" %a%aktu ktu dudua a "in"inggu ggu dadari ri perperististi%i%a a akuakut. t. PaPasiesien n dendengangan "an

"anifeifestastasi si yayang ng sa"sa"a a yayang ng hahadir dir leleih ih dadari ri dua dua "i"inggnggu u didianganggapgap "e"iliki iske"ia tungkai kritis.

"e"iliki iske"ia tungkai kritis.  Acute

 Acute Limb Limb Ischemic Ischemic  (AL(ALI) I) "er"erupupakaakan n suasuatu tu konkondidisi si didi"an"ana a terter&ad&adii p

peenunururunnan an alaliiraran n dadararah h ke ke eekskstrtree"i"itatas s sese#a#ara ra titia!a!titia a yyanangg "enyeakan gangguan pada ke"a"puan pergerakkan, rasa nyeri atau "enyeakan gangguan pada ke"a"puan pergerakkan, rasa nyeri atau tand

tanda!tana!tanda da iskeiske"ik erat "ik erat daladala" " &ang&angka ka %ak%aktu tu dua "inggu (dua "inggu ( Vasculer Vasculer  Desease A Handbook, 2005 

Desease A Handbook, 2005 ).).

'.

'. Eti'!'gi ALIEti'!'gi ALI  Ada eerapa

 Ada eerapa ke"ungkinke"ungkinan an penyeapenyea ALI,  ALI, erdasarkan keterangan darierdasarkan keterangan dari eragai su"er pustaka diantaranya 

eragai su"er pustaka diantaranya  . Tro"osis

. Tro"osis

*aktor predisposisi ter&adinya adalah dehidrasi, hipotensi, "alignan, *aktor predisposisi ter&adinya adalah dehidrasi, hipotensi, "alignan, polisite"ia, ataupun status prototro"ik inheritan, trau"a $askuler, polisite"ia, ataupun status prototro"ik inheritan, trau"a $askuler, in&uri Iatrogeni

in&uri Iatrogenik,tro"osis pas#a pe"asak,tro"osis pas#a pe"asanganngan byass !ra"t byass !ra"t , trau"a, trau"a $askuler. +a"aran klinis ter&adinya tro"osis adalah ri%ayat nyeri $askuler. +a"aran klinis ter&adinya tro"osis adalah ri%ayat nyeri hilang ti"ul seelu"nya, tidak ada su"er ter&adinya e"oli dan hilang ti"ul seelu"nya, tidak ada su"er ter&adinya e"oli dan "enurunny

"enurunnya (tidak a (tidak ada) nadi perifer ada) nadi perifer pada tungkai agian distal.pada tungkai agian distal. . -"oli

. -"oli

Sekitar /0 e"oli ti"ul dari atriu" kiri, akiat atrial firilasi atau Sekitar /0 e"oli ti"ul dari atriu" kiri, akiat atrial firilasi atau "iokard infark. Kasus lainnya yang &uga erakiat ti"ulnya e"oli "iokard infark. Kasus lainnya yang &uga erakiat ti"ulnya e"oli ad

adalaalah h katkatup up proprostestetiktik, , $eg$egetaetasi si katkatup up akiakiat at perperadadangangan an padpadaa en

endokdokardardiuiu", ", parparadadoksoksikaikal l e"e"ololi i (pa(pada da kaskasus us 1212T) T) dan dan atratriaiall my#oma

my#oma. . AneAneurisuris"a "a aortaorta a "eru"erupakapakan n penypenyea dari ea dari sekisekitar tar /0/0 kese

keseluruluruhan han kasukasus s yanyang g ada, ter&adi pada ada, ter&adi pada pe"pe"uluh darah uluh darah yangyang sehat.

sehat. 9.

(3)

 Ad hoc committee o" the Society "or Vascular Sur!ery and the $orth  American %hater o" the International Society "or %ardio&asculer Sur!ery 

"en#iptakan suatu klasifikasi untuk oklusi arterial akut. 1ikenal tiga kelas yaitu 

. Kelas I $on-threatened e#tremity 3 re$askularisasi elektif dapat diperlukan atau tidak diperlukan.

. Kelas II  'hreatened e#tremity 3 re$askularisasi diindikasikan untuk "elindungi &aringan dari kerusakan.

4. Kelas III  Iske"ia telah erke"ang "en&adi infark dan penyela"atan ekstre"itas tidak "e"ungkinkan lagi untuk dilakukan. 'erdasarkan (uther"ort  klasifikasi akut Li" Iske"ik dapat dikategorikan seagai erikut 

. Kelas I

Perfusi &aringan "asih #ukup, %alaupun terdapat penye"pitan arteri, tidak ada kehilangan sensasi "otorik dan sensorik, "asih dapat ditangani dengan oat!oatan pada pe"eriksaan doppler signal audile.

. Kelas II!a

Perfusi &aringan tidak "e"adai pada aktifitas tertentu. Ti"ul klaudikasio inter"iten yaitu nyeri pada otot ekstre"itas a%ah ketika er&alan dan "e"aksakan erhenti er&alan, nyeri hilang &ika pasien istirahat dan sudah "ulai ada kehilangan sensorik. 5arus dilakukan pe"eriksaan angiografi segera untuk "engetahui lokasi oklusi dan penyea oklusi.

4. Kelas II!

Perfusi &aringan tidak "e"adai, ada kele"ahan otot ekstre"itas dan kehilangan sensasi pada ekstre"itas. 5arus dilakukan inter$ensi selan&utnya seperti re$askularisasi atau e"olekto"i.

6. Kelas III

Telah ter&adi iske"ia erat yang "engakiatkan nekrosis, kerusakan syaraf yang per"anen, irre$ersile, kele"ahan ekstre"itas ,kehilangan sensasi sensorik,kelainan kulit atau gangguan penye"uhan lesi kulit. Inter$ensi tindakan yang dilakukan yaitu a"putasi.

1ala" su"er pustaka lain  Acute Limb Ischemic  (ALI) &uga dapat diklasifikasikan erdasarkan ter"inologi, yaitu 

. )nset 

a.  Acute  kurang dari 6 hari

.  Acute on cronic  perurukan tanda dan ge&ala kurang dari 6 hari

(4)

#. %ronic iskemic stable  leih dari 6 hari . Se&erity 

a. Incomlete  tidak dapat ditangani . %omlete  dapat ditangani

#. Irre&ersible  tidak dapat ke"ali ke kondisi nor"al

D. #ani$%ta%i ALI

Se#ara u"u" "anifestasi klinis yang dapat dite"ukan pada kasus ALI "erupakan tanda dan ge&ala yang sangat khas dengan seutan istilah 78P9 yang terdiri dari

. *ain (nyeri)

. *arasthesia (tidak "a"pu "erasakan sentuhan pada ekstre"itas), 4. *aralysis (kehilangan sensasi "otorik pada ekstre"itas),

6. *allor  (pu#at),

(5)

8. *erishin!ly cold +*oikilothermia (dingin pada ekstre"itas).

 Adapun "anifestasi klinik pada ALI yang dikatagorikan erdasarkan penyeanya terdiri dari 

. Tro"us

Ter&adi dala" eerapa &a" sa"pai erhari hari, ada klaudikasio, ada ri%ayat aterosklerotik kronik, ekstre"itas yang terkena ta"pak sianotik dan lea", pulsasi pada kolateral ekstre"itas tidak ada, dapat terdiagnosa dengan angiografi dan dilakukan tindakan ypass atau pe"erian oat ! oatan seperti firinolitik

. -"olus

Tanda dan ge&ala "un#ul se#ara tia ! tia dala" eerapa "enit, tidak terdapat klaudikasio ada ri%ayat atrial firilasi, ekstre"itas yang terkena ta"pak kekuningan

E. Pat'i%i'!'gi

'erdasarkan eerapa su"er pustaka, penulis dapat "enga"il kesi"pulan "engenai patofisiologi ALI. Pada dasarnya, tro"us yang "engala"i penyu"atan pada arteri dala" kasus ALI ini, "erupakan salah satu entuk patogenesis yang ke"ungkinan diti"ulkan oleh eerapa faktor resiko dan faktor predisposisi yang #ukup ko"leks, seperti usia, gaya hidup tidak sehat ("erokok, tidak pernah olahraga dan pola "akan tinggi kolesterol) dapat "eningkatkan resiko ter&adinya ALI, sedangkan patogenesis yang sifatnya predisposisi seperti penyakit rheumatoid hearth disease &uga dapat "eni"ulkan ALI.

Pada a%alnya tungkai ta"pak pu#at, tetapi setelah 8! &a" akan ter&adi $asodilatasi yang diseakan oleh hipoksia dari otot polos $askular. Kapiler akan terisi ke"ali oleh darah teroksigenasi yang stagnan, yang "e"un#ulkan pena"pakan mottled  (yang "asih hilang ila ditekan). 'ila tindakan pe"ulihan aliran darah arteri tidak diker&akan, kapiler akan ruptur dan akan "ena"pakkan kulit yang keiruan yang "enun&ukkan iske"ia irre$ersiel. <yeri terasa heat dan seringkali resisten terhadap analgetik. Adanya nyeri pada ekstre"itas dan nyeri tekan dengan pena"pakan sindro" ko"parte"en "enun&ukkan tanda nekrosis otot dan keadaan kritikal (yang kadangkala irre$ersiel). 1efisit neurologis "otor sensorik seperti paralisis otot dan parastesia "engindikasikan iske"ia otot dan saraf yang "asih erpotensi untuk tindakan

(6)

penyela"atan in$asif (ur!ent ). Tanda!tanda diatas sangat khas untuk ke&adian su"atan arteri akut yang tanpa disertai kolateral. 'ila oklusi akut ter&adi pada keadaan yang seelu"nya telah "engala"i su"atan kronik, "aka tanda yang dihasilkan iasanya leih ringan oleh karena telah terentuk kolateral. Adanya ge&ala klaudikasio intermiten  pada ekstre"itas yang sa"a dapat "enun&ukkan pasien telah "engala"i oklusi kronik seelu"nya. Keadaan akut yang "enyertai proses kronik u"u"nya diseakan tro"osis.

Per&alanan ALI yang #ukup ko"pleks ini, dapat "eni"ulkan eerapa "asalah pe"enuhan keutuhan dasar "anusia yang "enun&ukkan suatu "asalah kepera%atan yang ko"pleks pula, diantaranya gangguan perfusi  &aringan, gangguan rasa nya"an nyeri, intoleransi akti$itas, #e"as, resiko tinggi perdarahan dan resiko tinggi #edera serta anyak lagi yang satu sa"a lain saling erhuungan dan perlu segera ditangani. Adapun entuk ske"atik patofisologi ALI dapat dilihat pada ske"a dia%ah ini 

(7)
(8)

. Diagn'%i%

. Ana"nesis

 Ana"nesis "e"punyai  tu&uan uta"a  "enanyakan ge&ala yang "un#ul pada ekstre"itas yang erhuungan dengan keparahan dari iske"ia anggota gerak dan "engka&i infor"asi terdahulu, "enyinggung etiologi, diagnosis anding, dan kehadiran penyakit yang signifikan se#ara erarengan. Pengka&ian seaiknya dilakukan pada fase pra koroner, pe"uluh darah sereral, dan pe"uluh darah sa"ungan (re$askularisasi). Pengka&ian u"u" yang seaiknya dilakukan yaitu "engenai pengka&ian ri%ayat yang  &elas "engenai ke"ungkinan penyea dari iske"ik pada tungkai, dera&at iske"ik, ter"asuk pen&ad%alan untuk edah u"u" ataupun edah $as#ular ila kondisi "e"ungkinkan.

. Pe"eriksaan fisik

Pe"eriksaan fisik pada ALI yang diseutkan eerapa su"er  pustaka adalah dengan "e"andingkan "asing!"asing ekstre"itas dengan area yang terkena ALI, yaitu 

a. Pulsasi

 Apakah defisit pulsasi ersifat aru atau la"a "ungkin sulit ditentukan pada pasien penyakit arteri perifer (PA1) tanpa suatu ri%ayat dari ge&ala seelu"nya, pulsasi radialis, dorsalis pedis "ungkin nor"al pada kasus "ikro e"olis"e yang "engarah pada disrupsi (penghan#uran) plak aterosklerotik atau e"oli kolestrol.

. Lokasi

Te"pat yang paling sering ter&adinya oklusi e"oli arterial adalah arteri fe"oralis, na"un &uga dapat di te"ukan pada arteri aksila, poplitea iliaka dan ifurkasio aorta.

(9)
(10)

#. =arna dan te"peratur 

5arus dilakukan pe"eriksaan terhadap anor"alitas %arna dan te"peratur. =arna pu#at dapat terlihat, khususnya pada keadaan a%al, na"un dengan erta"ahnya %aktu, sianosis leih sering dite"ukan. >asa yang dingin khususnya ekstre"itas seelahnya tidak de"ikian, "erupakan pene"uan yang penting.

(11)

d. Kehilangan fungsi sensoris

Pasien dengan kehilangan sensasi sensoris iasanya "engeluh keas atau parestesia, na"un tidak pada se"ua kasus. Perlu diketahui pada pasien 1M dapat "e"punyai defisit sensoris seelu"nya di"ana hal ini dapat "e"uat keran#uan dala" "e"uat hasil pe"eriksaan.

e. Kehilangan fungsi "otorik

1efisit "otorik "erupakan indikasi untuk tindakan yang leih lan&ut, limb-thtreatenin! ischemia 'agian ini erhuungan dengan fakta ah%a pergerakkan pada ekstre"itas leih anyak dipengaruhi oleh otot pro?i"al.

G. P$m$rik%aan Diagn'%tik

'erdasarkan eerapa literatur yang dipela&ari, salah satunya Pri#e @ =ilson (//8) "en&elaskan eerapa prosedur diagnostik yang dilakukan pada kasus penyakit arteri oklusif atau dala" perke"angannya "en&adi  ALI terdiri dari 

. *reoerati&e arterio!ram (an!io!ra"i )

Suatu prosedur "enggunakan teknik ko"puter yang dipakai untuk "e"antau sirkulasi darah arteri. 5asil ga"aran akan "e"perlihatkan entuk arteri. 1ala" pe"eriksaanya "enggunakan kontras at %arna radiopaak sehingga arteri ta"pak leih &elas. . 1oppler $askuler 

Studi doppler pada pe"uluh darah ($askuler) "enggunakan ultrasound seagai "ediu" pe"eriksaan. Sonde doppler erisi kristal pieoelektrik yang "e"an#arkan gelo"ang ultrasound dala" frekuensi tertentu. Ketika diletakkan diatas seg"en arteri atau $ena, sinarnya "engenai sel darah "erah ergantian "enyear alik atau dipantulkan sesuai arah dan ke#epatan

(12)

pergerakan sel yang di$isualisasikan dengan %arna dan gelo"ang suara untuk "enentukan arteri atau $ena

. 4. MSCT

Prosedur diagnostik ini dala" idang $askuler "e"erikan ga"aran langsung dinding pe"uluh darah sehingga dapat dengan  &elas diedakan antara pe"uluh darah yang "engala"i oklusi atau tidak "elalui ga"aran  %arna khas pen#itraan radiografi (hita" dan putih).

(13)

6. -lektrokardiografi (-K+)

Suatu pen#atatan akti$itas listrik &antung yang dapat "erekan ira"a  &antung pada pasien. Prosedur diagnostik ini dilakukan seagai prosedur kontrol dala" "e"antau akti$itas &antung teruta"a pada pasien dengan gangguan &antung dan pe"uluh darah, salah satunya ALI yang "ana penyea a%al ALI adalah tro"us yang lepas yang diakiatkan oleh ri%ayat penyakit infeksi &antung salah satunya rheumatoid heart diseases sehingga ter&adi gangguan katup teruta"a "itral yang "e"i#u ti"ul atrial firilasi.

:. -#hokardiografi

Merupakan prosedur pe"eriksaan "enggunakan gelo"ang ultrasonik seagai "edia pe"eriksaan yang dapat "e"erikan infor"asi penting "engenai struktur dan gerakan ruang &antung, katup dan setiap dinding agian &antung. 5al ini &elas untuk "e"erikan data penun&ang teruta"a pada pasien dengan penyakit  &antung dan pe"uluh darah salah satunya ALI sehingga dapat diperoleh penyea uta"a tro"us pada ALI ini dapat lepas apakah dari penyakit &antung atau tidak.

8.  Ankle  .rachial Inde#  (A'I)

Merupakan prosedur diagnostik dala" "enentukan ke"a"puan $askuler erdasarkan tekanan yang diandingkan antara rakhialis (siku) dengan angkle (pergelangan kaki) sehingga diperoleh nilai (inde?) tertentu untuk "enentukan kualitas ge&ala pada kasus ALI

(14)

H. P$nata!ak%anaan

. Ke#epatan adalah penanganan yang uta"a pada pasien dengan  Acute Limb Ischaemia, dala" 8 &a" kondisi ini akan "enu&u kerusakan &aringan se#ara "enetap, ke#uali ila segera di re$askularisasi

. Akut Li" Iske"ik yang diseakan oleh e"oli di lakukan pengoatan dengan %arparin atau e"olekto"i sedangkan yang diseakanoleh tro"us angiografi dan dilakukan tindakan byass atau pe"erian oat!oatan seperti firinolitik.

4. Pasien dengan ALI u"u"nya dala" klinis yang tidak stail. Perhatikan saat kritis, saat yang tepat untuk "elakukan prosedur  CP>. 'erikan oksigen //0, pasang akses intra$ena, erikan terapi #airan dala" dosis "ini"al ( liter <aCl untuk  &a", ke#uali ila pasien dehidrasi, pe"erian seaiknya sedikit leih #epat).  A"il sa"pel laoratoriu" untuk pe"eriksaan hitung &enis sel,

(15)

ureu", kreatinin, elektrolit, +1S (ila disertai dengan 1M), eni"  &antung, ekuan darah dan proses pe"ekuan, dan

penanganannya. 'ila "e"ungkinkan pe"eriksaan tro"ofilia, dan profil lipid &uga diutuhkan.

6. Lakukan foto thoraks dan reka" ira"a &antung. 1an &ika dite"ukan pasien dala" kondisi arit"ia, segera antu dengan "onitor fungsi ker&a &antung. Lakukan pe"asangan kateter urin &ika pasien dala" kondisi dehidrasi dan perlu untuk di"onitor nilai kesei"angan #airannya. Kolaarasi pe"erian opiu" untuk anastesi &ika keluhan nyeri heat ada

:. Terapi 

a. Preoperati$e antikoagulan dengan I2 heparin

. >esusitasi #airan, koreksi asidosis siste"ik, inotropik support #. Terapi pe"edahan diindikasikan untuk iske"ia yang

"engan#a" ekstre"itas

d. Thro"olekto"i;e"olekto"i (dapat dilakukan dengan /o!arty  baloon catheter , di"ana alat terseut di"asukkan "ele%ati sisi oklusi, dipo"pa, dan di#aut sehingga "e"a%a tro"us;e"olus ersa"anya). Tro"olekto"i &uga dapat dilakukan distal dari sisi teroklusi, di"ana ha"pir ;4 penderita dengan oklusi arteri "e"punyai oklusi di te"pat lain, keanyakan tro"us distal. Adapun "anual tro"osu#tion se#ara prosedural sa"a dengan angio&et na"un tidak "enggunakan alat erke#apatan tinggi seperti angio&et sa&a peredaannya.

e. Melindungi &ascular bed distal  terhadap ostruksi proksi"al "erupakan hal yang sangat penting dan dapat dipenuhi oleh antikoagulan siste"ik yang dierikan segera dengan eparin "elalui intra$ena. 5eparinisasi siste"ik "ena%arkan suatu perlindungan dapat "ela%an perke"angan tro"osis distal dan iasanya tidak "enyeakan "asalah yang er"akna sepan&ang prosedur operasi, eerapa keuntungan  heolo!ic  telah di klai" untuk pe"erian larutan hipertonik seperti "anitol. f. Potasiu" "ungkin dilepaskan ketika integritas terganggu oleh

iske"ia. Keadaan yang hiperkale"ia sering kali "en&adi respon terhadap pe"erianterapi glukosa, insulin dan #airan pengganti ion. La#ti# a#ade"ia dapat diterapi dengan pe"erian sodiu" i#aronate se#ara i&aksana.

(16)

g. Terapi uta"a akut iske"ia adalah pe"edahan dala" entuk e"olekto"i atau tindakan rekonstruksi pe"edahan $askuler  yang sesuai. Terapi non pe"edahan pada iske"ia akut dari episode e"oli atau tro"olitik dapat dilakukan dengan streptokinase atau urokinase.

h. Terapi ALI "erupakan suatu keadaan yang darurat untuk "e"ini"alkan penundaan dala" "elepaskan oklusi "erupakan hal yang penting, karena resiko kehilangan anggota gerak "eningkat se&alan dengan durasi iske"ia akut yang la"a. Padas uatu penelitian angka a"putasi dite"ukan "eningkat terhadap inter$al antara onset dari akut li" iske"ia dan eksplorasi (8 0 dala"  &a",  0 dala" 4!6 &a", / 0 setelahB6 &a"). 5al inilah yang "enyeakan untuk "engeli"iner segala pe"eriksaan yang tidak esensial terhadap keutuhan inter$ensi.

i. Preinter$ensi anti koagulan dengan kadar terapeutik heparin "engurangi tingkat "oriditas dan "ortalitas (ila diandingkan dengan tidak "enggunakan antikoagulan) dan "erupakan agian dari keseluruhans trategi terapi pada pasien. 5al ini ukan hanya "e"antu "en#egah terentuknya ekuandarah. <a"un,pada kasus e"olis"e arterial &uga a"itigasi "ela%an e"olus lain

I. K'm(!ika%i ALI . 5iperkale"ia

. Sindro" ko"parte"en (nyeri saat fle?i;e?tensi, kele"ahan otot,tidak "a"pu respon terhadap sti"ulasi sentuhan , pu#at, nadi le"ah;tidak teraa). Pe"engkakan &aringan dala" kaitannya dengan reperfusi "enyeakan peningkatan pada tekanan intra #o"part"ent ttekanan, penurunan aliran kapiler, iske"ia, dan ke"atian &aringan otot (padaB4/ ""5g). Penanganannya adalah dengan dilakukannya "asciotomy . Terapi tro"olitik, akan "enurunkan risiko comartment  syndrome dengan reperfusi anggota gerak se#ara erangsur!angsur. 4. Asidosis "etaolik

6. -de"a ekstre"itas :. 1isrit"ia

(17)

 Asuhan kepera%atan pada kasus ALI dierikan seagai"ana eerapa su"er pustaka yang diperoleh yang "en&elaskan tentang eerapa gangguan pe"uluh darah, yang penulis si"pulkan "en&adi uraian seagai erikut 

. Pengka&ian

Pengka&ian dilakukan "ulai dari pengu"pulan data "engenai data u"u" sa"pai pe"eriksaan fisik seagai"ana di&elaskan pada penegakkan diagnosis ALI seelu"nya. Teknik yang digunakan sifatnya $ariatif "ulai dari teknik %a%an#ara, inspeksi, perkusi, auskultasi dan palsasi untuk "endapatkan data seanyak! anyaknya dala" "enun&ang penegakkan "asalah pada kasus ALI. . 1iagnosa Kepera%atan

1ari eerapa su"er, dapat disi"pulkan ah%a diagnosa kepera%atan yang dapat dite"ukan pada kasus ALI diantaranya  a. +angguan perfusi &aringan perifer erhuungan dengan

penurunan aliran darah

. +angguan rasa nya"an nyeri erhuungan dengan penurunan sirkulasi arteri dan oksigenisasi &aringan

#. +angguan pe"enuhan keutuhan dasar d kele"ahan anggota gerak

d. +angguan "oilitasi fisik .d >asa ketakutan nyeri

e. Ce"as erhuungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan progra" pengoatan

4. Peren#anaan Asuhan Kepera%atan

Peren#anaan asuhan kepera%atan pada ALI yang disusun erdarakan diagnosa kepera%atn yang "un#ul diantaranya 

a. +angguan perfusi &aringan perifer erhuungan dengan penurunan aliran darah

) Tu&uan

Setelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan gangguan perfusi &aringan dapat teratasi.

) Kriteria hasil

a) Keluhan aal dapat terkontrol. ) Akral hangat.

#) *ase pengisian kapiler  detik. d) 2asokonstriksi perifer erkurang.

e) Tekanan darah dala" atas nor"al /;D/!4/;E/

  ""5g.

f) *rekuensi nadi 8/!// ?;"enit, nadi teraa kuat. g) Saturasi oksigen perifer B E/0

(18)

4) Inter$ensi 

a) Ka&i tingkat keadeFuatan perfusi &aringan.

) Ka&i #apilari refil ti"e, perhatikan %aktu pengisian kapiler, lihat ada;tidaknya sianosis perifer, tanda $asokonstriksi &aringan, ukur perta"ahan engkak, tanda ke"atian &aringan perifer.

#) Gser$asi tanda!tanda $ital T1, <, >>, T, Saturasi G.

d) Perhatikan tingkat efektifitas terapi yang telah didapatkan klien.

e) Mini"alkan penekanan pada area ekstre"itas (kurangi penekanan akiat pakaian, seli"ut).

. +angguan rasa nya"an nyeri erhuungan dengan penurunan sirkulasi arteri dan oksigenisasi &aringan

) Tu&uan

Setelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan gangguan rasa nya"an nyeri dapat teratasi.

) Kriteria hasil

a) Klien "engatakan nyeri erkurang;terkontrol. ) -kspresi nyeri erkurang ataupun hilang. #) Skala nyeri !6.

d) Sianosis erkurang. e) >> 8!/ ?;"enit

f) *rekuensi nadi 8/!// ?;"enit, nadi teraa kuat, 4) Inter$ensi 

a). Ka&i skala, frekuensi, intensitas dan penyea nyeri pada ekstre"itas.

). Ka&i &uga pola akti$itas yang "asih dapat ditoleransi oleh klien, serta "ekanis"e "engatasi nyeri yang dapat dilakukan klien se#ara "andiri.

#). A&arkan;ingatkan klien tehnik relaksasi nafas dala" dan pengalihan fokus.

d). 'erikan ko"pres hangat, ila diperlukan. e). 'erikan posisi yang nya"an pada klien.

f). Mini"alkan penekanan pada area ekstre"itas (kurangi penekanan akiat pakaian, seli"ut).

g). Monitor tanda!tanda $ital, teruta"a nilai saturasi G dan frekuensi nafas.

h). Mini"alkan akti$itas pada khususnya daerah lengan kanan.

i). Kolaorasi pe"erian terapi analgesik, sesuai indikasi

#. +angguan pe"enuhan keutuhan dasar d kele"ahan anggota gerak

(19)

) Tu&uan

Setelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan gangguan pe"enuhan keutuhan dasar dapat teratasi.

) Kriteria hasil

a). Klien "enun&ukkan ke"andirian dala" keutuhan "akan, "inu" dan personal hygiene.

). Klien tidak ergantung seluruhnya kepada petugas "edis dala" "elakukan aktifitas.

#). Klien "enun&ukkan ke"andirian "oilitas dala" "enggunakan te"pat tidur.

d). Klien terliat dala" "oilitas fisik dengan antuan "ini"al.

e). Klien erinisiatif untuk "elakukan "oilitas fisik di te"pat tidur 

4) Inter$ensi 

a). Ka&i tingkat akti$itas yang dapat di toleransi oleh klien.

). Moti$asi klien untuk "e"aksi"alkan fungsi tuuh yang lain dengan latihan se#ara teratur.

#). Monitor alat!alat yang diutuhkan pasien untuk, pera%atan diri, "akan, erpakaian, toileting.

d). 'erikan posisi se"i fo%ler.

e). 'antu pasien dala" "eneri"a ketergantungan keutuhan. f). An&urkan pasien untuk "en&alakan A1L, untuk "elihat tingkat

ke"a"puan pasien.

g). An&urkan untuk "andiri, tetapi tetap "e"antu pasien &ika pasien tidak "a"pu "en&alankan.

h). A&arkan pada keluarga, untuk "e"andirikan pasien, dan tetap "e"antu &ika pasien tidak "a"pu.

i). Kolaorasi dengan fisioterapy dala" latihan akti$itas.

d. +angguan "oilitasi fisik .d >asa ketakutan nyeri ) Tu&uan

Setelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan gangguan "oilitas fisik dapat teratasi.

) Kriteria hasil 

a). Pasien erpartisipasi pada akti$itas yang diinginkan. ). Pasien dapat "e"enuhi pera%atan diri sendiri,

#). Pasien "en#apai peningkatan toleransi aktifitas yang dapat diukur, diuktikan oleh "enurunnya kele"ahan dan kelelahan.

4) Inter$ensi 

(20)

). Helaskan akiat dari i"oilisasi. #). Helaskan "anfaat latihan gerak aktif.

d). A&arkan untuk "elakukan rentang gerak aktif pada anggota gerak yang sehat.

e). -$aluasi tingkat ke"a"puan pasien dala" "enggerakkan anggota adannya yang sehat.

f). >uah posisi pasien tiap  &a", dan liatkan ke"a"puan pasien.

g). Kolaorasi dengan fisioterapi dala" "elakukan e?er#ise.

e. Ce"as erhuungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan progra" pengoatan

) Tu&uan

Setelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan #e"as klien dapat teratasi

) Kriteria hasil

a). -kpresi %a&ah "enun&ukan rela?.

). Pasien "engatakan penurunan ansietas atau perasaan takut.

#). Pasien "engerti dan "aa"puh "en&alani koordinasi dengan tenaga kesehatan dala" pengoatan.

4) Inter$ensi

a). Catat adanya kegelisahan dan adanya rasa ketakutan atau "enyangkal dala" "engikuti progra" "edik.

). Grientasikan dan infor"asikan tentang se"ua prosedur  yang akan dilakukan terhadap pasien.

#). Infor"asikan dan &elaskan tentang kondisi dan prognosis pasien dengan erkolaorasi.

(21)

DATAR PUSTAKA

Khaffaf, 5ayta" and Sharon 1organ. //:. 2as#ular 1isease  A 5andook *or <ursesCa"ridge ni$ersity Press, Ca"ridge.

1oengoes, Marilyn -. et# ///. >en#ana Asuhan Kepera%atan. -+C, Hakarta =ahlerg -, et# //D. -"ergen#y 2as#ular Surgery  a Prati#al +uid. Springer!

2erlag, 'erlin

=oods, Susan L. ,et# /// Cardia# <ursing *ourth edition. Lippin#ott, Philadelpia.

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang paling utama dari propolis adalah membantu memperkuatkan sistem pertahanan tubuh.. Antibiotik kimia semakin lama semakin melemahkan sistem pertahanan kita, sehingga

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2001 tentang Retribusi dan Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan pencapaian KKM mata pelajaran IPS materi

”Penggunaan Limbah Pertanian Sebagai Biofumigan untuk mengendalikan Nematoda Puru Akar (Meloidogynespp.) pada Tanaman Kentang ”. Dibimbing oleh Lisnawita dan

&#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien &#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh

Magyarországon a Földművelésügyi Minisztérium adatai szerint az 1,14 millió hektárra előirányzott terület 95 százalékáról 5,7 tonna hektáronkénti hozam mellett 6,15

analyze and identify entrepreneur behaviour on business performance especially to Small Medium Enterprise (SMEs) banana processing in South Garut.. The study was

Kondisi SM Rimbang Baling sangat memprihatinkan saat ini, dan sangat disayangkan jika pada akhirnya, pemasalahan yang terjadi di kawasan konservasi menyebabkan