• Tidak ada hasil yang ditemukan

Basic Trouble Shooting komatsu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Basic Trouble Shooting komatsu"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

   

 

 

 

 

BASIC TROUBLE SHOOTING

SEMESTER 2

Januari 2009 MSBTS-20109-1

MODUL SISWA

(2)

       

Materi pembelajaran Basic Trouble Shooting ini akan memberikan pengetahuan cara cara mengatasi gangguan atas produk-produk yang diageni oleh PT United Tractors. Pengetahuan dasar yang dimaksud meliputi pengetahuan tentang Delapan Langkah analisa trouble , kemampuan membaca trouble shooting chart dan kemampuan menjelaskan contoh contoh analisa trouble .

Materi pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) bab. Bab 1 membahas mengenai delapan langkah.. Sedangkan bab 2 membahas mengenai Trouble shooting analysis. 

BASIC TROUBLE SHOOTING

 

(3)

 

         

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN DAFTAR ISI

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SASARAN PEMBELAJARAN

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL REFERENSI

GLOSARIUM BAB I.

Pelajaran 1 : Pengertian Umum 2

Pelajaran 2 : Delapan Langkah Analisa Trouble 3

Ringkasan 8

Soal Latihan

BAB II.

Pelajaran 1 : Trouble Shooting sederhana 9

Pelajaran 2 : Cara membaca Trouble Shooting Chart 21 Pelajaran 3 : Contoh contoh penggunaan Trouble Shooting Chart 22

Ringkasan 28 Soal Latihan EVALUASI          

DAFTAR ISI

 

(4)

          Metode ƒ Teori (50%) • Ceramah • Diskusi • Studi kasus ƒ Praktek (50%) • Peragaan • Praktek langsung Durasi

2 hari kerja (16 jam )

Jumlah Siswa

Maksimal 16 orang

Kriteria Kelulusan

ƒ Kehadiran minimal 90 % dari total hari pelatihan. ƒ Evaluasi akhir

• Nilai minimal test teori = 75 • Nilai minimum praktek = 75.

Pemberian Sertifikat

ƒ Sertifikat akan diberikan kepada siswa yang memenuhi kriteria kelulusan. ƒ Surat keterangan akan diberikan kepada siswa yang memenuhi syarat kehadiran

minimal tetapi tidak memenuhi syarat minimal nilai kelulusan.  

 

BASIC TROUBLE SHOOTING

(5)

       

Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa dapat menjelaskan mengenai pengetahuan cara cara mengatasi gangguan atas produk-produk yang diageni oleh PT United Tractors. Pengetahuan dasar yang dimaksud meliputi pengetahuan tentang Delapan Langkah analisa trouble , kemampuan membaca trouble shooting chart dan mampu melakukan trouble shooting dengan memakai Delapan Langkah analisa trouble dan Trouble Shooting Chart.                        

(6)

     

     

ƒ Petunjuk Bagi Siswa

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:

• Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar tersebut.

• Kerjakanlah setiap soal latihan yang terdapat pada modul ini untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

• Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

ƒ Petunjuk Bagi Instruktur

Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:

• Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.

• Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.

• Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertamnyaan siswa mengenai proses belajarnya.

• Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajrar.

• Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

BASIC TROUBLE SHOOTING

(7)

                   

ƒ Operation & Maintenance Manual D85E-ESS-2 . ƒ Operation & Maintenance manual PC200 – 7 . ƒ Operation & Maintenance Manual HD465 – 7 . ƒ Shop Manual D85-ESS-2 .

ƒ Shop Manual D65E,P – 12 & D65 EX ,PX – 12 . ƒ Shop Manual 125 – 3 Series Diesel Engine . ƒ Service Division Mechanic Guide .

                     

BASIC TROUBLE SHOOTING

(8)

         

Trouble : tanda tanda adanya gangguan pada unit maupun gangguan yang sudah bisa

diketahui .

Trouble shooting : Mencari penyebab gangguan , mengatasi gangguan tersebut dan

melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi resiko terulang kembali.

Trouble shooting chart : Chart yang dibuat oleh Komatsu yang memberikan panduan langkah

langkah yang harus diambil saat melakukan trouble shooting , dan juga kesimpulan dari penyebab gangguan .

Jumper : Menghubungkan battery di unit dengan batteray lain (bisa dari battery unit

lain maupun battery yang tidak terpasang di unit ) .

GLOSARIUM

 

(9)

BAB I

 

DELAPAN LANGKAH

Tujuan Bab 1:

Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menjelaskan Delapan Langkah analisa yang terjadi

Referensi :

Buku :

• Shop Manual D85 - ESS - 2 • Service Division Mechanic Guide

(10)

Pelajaran 1 : Pengertian Umum

Tujuan Bab 1:

Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menjelaskan Delapan Langkah analisa yang terjadi

Trouble shooting (mengatasi gangguan) :

Trouble shooting (Mengatasi gangguan) berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebab gangguan , serta melaksanakan perbaikannya dan mencegah gangguan terjadi kembali .

Dalam pelaksanaan trouble shooting (mengatasi gangguan) , struktur dan fungsi merupakan hal yang penting untuk dipahami terlebih dahulu .

Akan tetapi , cara mempermudah untuk troble shooting (mengatasi gangguan) adalah dengan menanyakan langsung ke operator , untuk mendapatkan kemungkinan kemungkinan penyebab gangguan.

Memastikan gangguan :

Periksa tingkat gangguan , untuk lebih meyakinkan mengenai gangguan yang terjadi dengan jalan mengoperasikan unit atau melaksanakan pengukuran

• Perlu diperhatikan jangan menambah gangguan.

Trouble shooting

Dari hasil pertanyaan dan pemeriksaan diatas , kita telah memiliki data data untuk melakukan analisa , selanjutnya kita ikuti trouble shooting chart untuk melokalisasi kemungkinan penyebab gangguan .

Prosedur yang mendasar dalam trouble shooting adalah :

Mulailah dari yang paling sederhana . Mulai lah dari yang paling sering terjadi . Teliti part yang terkait dengan gangguan .

Tindakan perbaikan penyebab gangguan

Sekalipun gangguan telah diatasi , namun apabila penyebab awal gangguan tidak diperbaiki , maka gangguan yang sama akan timbul kembali . Untuk mengatasi hal ini , maka harus diselidiki kenapa gangguan tersebut terjadi .

(11)

Pelajaran 2 : Delapan Langkah Analisa trouble

Trouble shooting

Langkah langkah dalam Trouble shooting

. Hentikan unit pada daerah yang datar , tanah yang keras dan tidak mudah lonsor . Dan jangan ditepian tebing yang mudah longsor . Pasang pin pin pengaman , pastikan parking brake sudah difungsikan , dan matikan engine .

. Catat Model unit , serial number unit , serial number engine dan SMR/KMR.

. Bila dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih , pastikan bahwa menggunakan tanda tanda yang telah disepakati dan cegah orang yang tidak berkepentingan mendekati area , untuk menghindarkan kecelakaan karena salah pengertian .

. Jangan sekali kali membuka tutup radiator saat engine masih panas , karena air akan menyembur , tunggu sampai engine dingin dan berkurangnya tekanan didalam radiator.

Air panas bisa memnyebabkan kulit melepuh

. Jangan sekali kali memegang part yang masih panas dan perhatikan part yang berputar . . Bila melepas kabel listrik , lepaskan kabel negatif (-) terlebih dahulu.

. Bila akan membuka plug yang bertekanan seperti plug oli , air atau udara , pastikan bahwa bahwa tekanan didalam sistemnya sudah tidak ada , dan saat memasang alat ukur , pastikan terikat dengan sempurna.

Delapan Langkah untuk melakukan Analisa Trouble

STEP 1 : TROUBLE SHOOTING CHART STEP 2 : POSSIBILITIES CAUSES STEP 3 : OBSERVE & DIAGNOSTIC STEP 4 : COLLECT DATA STEP 6 : SUSPECTED CAUSE STEP 7 : CONCLUSION STEP 8 : ACTION TO IMPROVEMENT STEP 5 : ANALYSIS REPORTING TROUBLE

(12)

STEP 1 ( LANGKAH I ) : TROUBLE SHOOTING CHART . Bila menerima informasi unit trouble , mintalah informasi tentang unit antara lain :

• Nama Customer

• Type dan serial number dari unit • Detail dari lokasi

Kemudian sedapat mungkin mendapatkan informasi tentang trouble :

• Kondisi kerusakan

• Pekerjaan yang dilakukan saat terjadinya trouble. • Kondisi lingkungan sekitar tempat operasi

• Catatan problem yang pernah terjadi sebelumnya .

Dari data data diatas , persiapkan trouble shooting chart yang didapatkan dari Shop Manual . STEP 2 ( LANGKAH II ) : POSSIBILITIES CAUSES

sebelum mendatangi lokasi unit dan memeriksa unit , perlu dikaji beberapa analisa kemungkinan penyebab trouble , dan juga persiapkan tool yang diperlukan ( persiapkan juga part yang kemungkinan diperlukan.)

Referensi yang bisa dipakai untuk mempertajam analisa penyebab : • Trouble shooting chart.

• Shop Manual • Part & Service News • Catatan trouble sejenis • Machine Hystorical File

Persiapkan juga : Meassuring Tools , Camera .

STEP 3 ( LANGKAH III ) : OBSERVE & DIAGNOSTIC

Tuntunan dalam trouble shooting (mengatasi gangguan) :

1. Jangan terburu buru langsung membongkar komponen , karena apabila hal ini dilakukan bisa menyebabkan :

a. Ikut terbongkarnya part yang tidak ada hubungannya dengan kerusakan .

(13)

c. Hal lain bisa menyebabkan waktu terbuang percuma , biaya menjadi besar karena harus mengganti part , oli dll . yang tidak semestinya diganti , sehingga dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan dari customer atau operator.

2. Tanyakan kepada operator mengenai :

a. Apakah ada gangguan lain , selain gangguan yang telah dilaporkan . b. Apakah ada kelainan sebelum gangguan terjadi .

c. Apakah gangguan tersebut terjadi mendadak atau secara perlahan lahan.

d. Bagaimana dengan kondisi sebelum gangguan terjadi

e. Apakah sudah pernah ada perbaikan sebelum gangguan ini terjadi . f. Apakah sudah pernah terjadi gangguan yang sama sebelumnya .

g. Hal hal lain yang dapat membantu melengkapi informasi sehinnga pelaksanaan trouble shooting menjadi lebih mudah .

3. Sebelum melakukan trouble shooting , perlu diperiksa :

a. Apakah ada tanda2 ketidak normalan pada engine atau lainnya .

b. Lakukan pemeriksaan seperti pada pemeriksaan sebelum menghidupkan engine . c. Periksa hal hal lain bila diperlukan , terutama sekali pemeliharaan berkala . d. Periksa kondisi panel monitor .

STEP 4 ( LANGKAH IV ) : COLLECT DATA

Lakukan pemeriksaan dan pengukuran dan peng-test-an secara langsung ke unit . Bila perlu operasikan sendiri unitnya untuk meyakinkan trouble yang terjadi .

Lakukan pencatatan atas hasil pengukuran dan peng-test -an .

STEP 5 ( LANGKAH V ) : ANALYSIS

Lakukan perbandingan berdasarkan data data yang diperoleh dengan standard yang ada . Pergunakan Shop Manual untuk mendapatkan standard .

STEP 6 ( LANGKAH VI ) : SUSPECTED CAUSE

Dengan menggunakan bantuan Trouble shooting Chart , temukan bagian bagian yang kemungkinan besar tidak berfungsi dengan normal sehingga menyebabkan trouble .

Perlu diperhatikan , apakah tidak normal itu : • Hanya akibat dari bagian lain .

(14)

STEP 7 ( LANGKAH VII ) : CONCLUSION

Pastikan penyebab trouble , dengan melakukan pengececkan pada point point yang didapat dari step 6 .

Tentukan langkah perbaikan yang akan diambil

STEP 8 ( LANGKAH VII ) : ACTION TO IMPROVEMENT 1. Lakukan perbaikan

2. Diskusikan dengan customer langkah langkah untuk meminimalkan trouble terulang kembali

Selanjutnya , setelah semua selesai ada kegiatan yang tidak kalah pentingnya , yaitu : REPORTING ( MEMBUAT LAPORAN )

(15)
(16)

RINGKASAN :

Trouble shooting ( mengatasi gangguan) :

Trouble shooting (Mengatasi gangguan) berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebab gangguan , serta melaksanakan perbaikannya dan memcegah gangguan terjadi kembali .

Prosedur yang mendasar dalam trouble shooting adalah :

Mulailah dari yang paling sederhana . Mulai lah dari yang paling sering terjadi . Teliti part yang terkait dengan gangguan .

Trouble shooting Chart

1. Trouble shooting chart 2. Possibilities causes 3. Observe and Diagnostic. 4. Collect data .

5. Analysis

6. Suspected cause 7. Conclution

(17)

LATIHAN SOAL :

1. Sebutkan Delapan Langkah dalam trouble shooting .

2. Saat menerima informasi trouble , minimal informasi apa saja tentang unit yang harus ditanyakan ? 3. Sebutkan beberapa data trouble yang harus ditanyakan saat menerima informasi trouble.

4. Apa akibatnya bila kita terburu-buru membongkar komponen saat melakukan trouble shooting ? 5. Sebutkan contoh contoh pertanyaan yang harus diajukan ke operator saat melakukan trouble

shooting .

6. Trouble shooting tidak hanya melakukan perbaikan saja , tetapi juga untuk ... 7. Saat membuat laporan setelah menyelesaikan suato trouble shooting , hal hal apa saja yang

(18)

Tujuan Bab II:

Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab II, siswa mampu membaca Trouble Shooting Chart dan melakukan Trouble Shooting dengan menggunakan Trouble Shooting Chart dan Delapan Langkah Analisa Trouble.

Referensi :

Buku :

• Operation & Maintenance Manual D85E-ESS-2 . • Operation & Maintenance manual PC200 – 7 . • Operation & Maintenance Manual HD465 – 7 . • Shop Manual D85-ESS-2 .

• Shop Manual D65E,P – 12 & D65 EX ,PX – 12 . • Shop Manual 125 – 3 Series Diesel Engine .

BAB II

(19)

Pelajaran 1 : Pengertian Umum

Untuk mempermudah dalam melakukan trouble shooting , factory telah membuat panduan yang disebut trouble shooting chart yamg bisa didapatkan di Operation and Maintenance Manual dan Shop Manual.

CONTOH CONTOH TROUBLE SHOOTING SEDERHANA .

Dibawah ini ada beberapa contoh mengatasi gangguan dengan menggunakan pengalaman unit lainnya yang sudah di rangkum dalam Operation and Maintenance Manual (OMM)

Alat bantu yang dipakai adalah : Operation and Maintenance Manual

CONTOH I

Unit Model : D85ESS-2

Trouble : Starting motor tidak mau berputar saat kunci kontak diputar pada posisi “START” .

Dari list yang ada didapatkan beberapa kemungkinan penyebab dan cara me-repair nya :

PROBLEM PENYEBAB UTAMA TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN

Starting motor tidak mau berputar saat kunci kontak diputar ke posisi “Start”

h Kerusakan kabel kabel

hPengisian battery tidak mencukupi

h Penyetelan yang tidak sesuai pada Safety switch

(h Check , repair) h charge battery .

(h Setel safety switch )

Ingat :

Mulailah dari yang paling sederhana . Mulai lah dari yang paling sering terjadi . Teliti part yang terkait dengan gangguan

(20)

Untuk lebih detail , bisa dilihat dari table yang ada di Shop Manual seperti contoh dibawah ini :

  Ada beberapa penyebab dari trouble ( gangguan ) tersebut :

Battery , Starting motor , panel switch , battery relay . Temukan yang paling sederhana dan paling sering terjadi .

BILA ANALAISA KITA MENGARAH KE KESIMPULAN BAHWA TERNYATA BATTERAY TIDAK NORMAL Langkah langkah yang diambil adalah :

1. Mengusahakan untuk melakukan “jamper” menggunakan batteray lain 2. Mengganti batteray

Bila akan melakukan Jamper , perlu diperhatikan beberapa hal : 1. Pastikan kabel positif kedua ujungnya berwarna merah . 2. Urutan pemasangan kabel bantuan :

a) Pasang klam kabel bantuan ke terminal positip (+) battery yang bermasalah (1)

b) Pasang Clamp ujung lainnya di battery bantuan . (2)

c) Pasangkan clamp kable lainnya di kedua terminal negatip (-) . (3) dan (4).

(21)

2 . Urutan melepas kabel bantuan :

1. Lepas clamp kable di kedua terminal negatip (-) . (1) dan (2). Terlebih dahulu .

2. Lepas Clamp kabel dari terminal positip (+) battery bantuan (3) .

3. Lepaskan clamp kabel dari terminal positip (+) battery yang bermasalah (4)

PERHATIAN !!!

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MELAKUKAN STARTING DENGAN BANTUAN BATTERY LAIN ( “ JAMPER “) :

• Jangan sampai terminal positip (+) terhubung dengan terminal negatip (-) , atau chasis , atau ujung kabel sambungan saling beradu . • Perhatikan kemungkinan adanya percikan api

didekat terminal battery saat melakukan starting .

• Perhatikan diameter kable sambungan , harus mencukupi .

• Jangan sampai salah posisi antara positip (+) dan negatip (-) .

• Pastikan semua posisi lever harus netral dan semua lock lever harus terpasang . Akibat :

(22)

Bila belum berhasil , bisa diteruskan dengan mempelajari memakai wiring diagram . Diagram starting system :

Pastikan lebih dahulu : • Fuse FB2 tidak putus

(23)

Cara cara menggunakan analisa memakai trouble shooting cart bisa mengikuti langkah langkah seperti dibawah ini :

Table : EO1

Catatan : langkah langkah mengikuti urutan nomer. A B C D H F E G

(24)

(25)

CONTOH II

Unit Model : D65E- 12

Problem : Lampu tidak bisa menyala

Lihat item no : 2

Kemungkinan penyebabnya :

Battery , Panel switch , Batteray relay , Kabel , Lampunya sendiri . Diagram untuk Lighting system :

(26)

KETERANGAN : CN-- = Cable connector E = hubungan ke ground . L = hubungan ke Lampu. M = hubungan ke battery . Pastikan bahwa :

Battery dalam kondisi normal Fuse FB1 normal

Semua sambungan kabel dalam kondisi tersambung dengan benar .

Langkah langkah dalam mencari penyebab gangguan : Table E-OX

(27)

Contoh2 Trouble shooting ( mengatasi gangguan ) sederhana lainnya :

UNIT MODEL : D85ESS

CATATAN : Bila terjadi problem dan dengan memakai analisa diatas belum bisa mengatasi masalah ,lanjutkan dengan trouble shooting chart dari shop manual .

(28)

CHASSIS

Penyebab Utama/ Main Causes Tindakan yang harus dilakukan Ketika Pedal REM ditekan, Unit >Rem perlu disetel Periksa, Setel, bila perlu perbaiki tidak bisa berhenti >Ada gangguan tekanan Oli

Rantai keluar dari Frame Rantai terlalu kendor Setel ketegangan Track sesuai Std Keausan Berlebihan pd sprocket Rantai sangat Kendor atau >Setel ketegangan Track sesuai

Rantai terlalu tegang petunjuk buku Pedoman OMM-SM Blade,naiknya lambat,atau tidak >Kebocoran pada oli hydraulik >Tambahkan oli sesuai levelnya naik dgn kecepatan standartnya >Tuas peralatan posisi LOCK Lihat PS = 250 Jam Operasi

Steering tidak berfungsi,ketika di >Brake lock Lever posisi Lock >Tempatkan tuas pada posisi Free operasikan >Kerusakan Hydr.Sterring Clutch >Periksa dan lakukan perbaikan Front Idler suaranya berisik Oli Idler mengalami kebocoran. Tambahkan oli sesuai kebutuhan. Blade Control Lever posisi FLOAT Engine tidak Cukup Pemanasannya Tambahkan waktu pemanasan selalu kembali ke Neutral (Warming up terlalu singkat) sesuai standartnya

Tekanan oli Transmisi >Keausan /Cacat pompa roda gigi >Periksa dan lakukan perbaikan rendah/ tidak bisa naik. >Kebocoran pada power train case >Tambahkan oli sesuai levelnya

>Saringan/filter oli buntu/kotor >Bersihkan,lihat,PS=1000 jam Op. Unit tidak bergerak saat >Oli bocor pada Power train case >Tambahkan oli,lihat seblm start sterring & gear shift lever >Tekanan oli transmisi tidak naik; >Lihat Petunjuk Tek.oli tidak naik dimasukan >Brake lock sedang posisi >Tempatkan lever keposisi free

mengunci > Periksa dan lakukan perbaikan

UNIT MODEL : PC200-7

Kecepatan gerak:Travel motor, Kebocoran oli Hydraulic Tambahkan oli sesuai levelnya, Swing, Arm dan Bucket lamban Lihat : Check Before Starting Pompa oli suaranya berisik(noise) Strainer & Element didlm tangki Bersihkan saringannya ,silahkan:

hydraulik buntu & olinya kurang lihat PS = Per 2000 jam.

> Fan Belt kendor > Periksa ketegangan Belt/ganti Temperatur oli hydraulik semakin > Alat Pendingin Oli kotor > Bersihkan pendingin olinya, lihat meningkat Periodik Service per 500 jam

> Oli hydraulik kurang > Tambahkan oli sesuai levelnya Lihat :Check Before Starting > Track/Rantai keluar dari Frame Track terlalu kendor Setel Ketegangan Track sesuai > Sprocket keausannya berlebihan yang diperlukan (Standart)

Masalah / Problem

(29)
(30)

CHASSIS

Masalah / Problem Penyebab Utama / Main Causes Tindakan yang harus dilakukan > Kebocoran oli pd pipa yg retak > Periksa dan lakukan perbaikan dan sambungan yang kendor,shg

udara masuk kedalam oli.

Lampu peringatan temperatur oli > Keausan & gores pd Gear Pump > Periksa, bila perlu ganti pompa Torque converter menyala > Oli dlm Transmision Case kurang. > Tambahkan oli transmisi

> Fan belt kendor > Ganti F Belt,lih.PS per 500 jam. > Oil Cooler terjadi penyumbatan > Berihkan atau Ganti oil Coller. > Operasi Travel terlampau jauh. > Jalankan pd jarak lebih pendek. > Kabel Sensor putus > Perbaiki,sambungkan yg putus. > Pd sambungan greasenya kering. > Tambahkan greasenya

Roda Steering kalau diputar berat. > Kebocoran oli pd bagian dalam > Ganti Seal seal untuk Cylinder Cilinder untuk Steering.

> Tekanan ban kiri & kanan tidak > Periksa dan samakan tekanan Roda Steering sulit dikendalikan sama/ tidak merata tekanan udara kiri dan kanan (Cenderung bergerak/menarik > Rem pada roda depan terkunci >Periksa keausan Front Brake Pad kesalah satu sisi roda ) sehingga terseret saat berjalan. Lebih lengkapnya silahkan lihat

Periodik Servis 500 Jam.

> Kampas Rem sudah sangat aus. > Ganti kampas Rem (Pad Brake) Effek Pengereman buruk/tidak ber > Disc & Plate pd Roda belakang > Ganti Disc

fungsi, ketika pedal Rem ditekan sudah tercapai batas akhir pakai.

> Tekanan oli tidak mencapai std > Isi Tekanan oli hingga tercapai tekanan standartnya.

Saat direm, cenderung ketarik ke > Jumlah oli Rem kurang dari std > Tambahkan oli ke bak Transmisi salah satu sisi. lihat : Check before starting.

> Ada Udara dalam system > Buang Udara sesuai standart Kecepatan naiknya Dump body > Kerusakan pada Gear pump > Ganti Gear Pump

terlalu pelahan > Jumlah oli untuk Hoist kurang > Isi oli hingga level standartnya > Tanah & pasir menyelip merusak > Ganti U- Packing.

Suspensinya keras Dust seal & bocor dari u-packing

> Gas bocor dari Valve core. > Ganti Valve Core

> Udara didlm sirkuit REM(antara > Buanglah Udara didalam sistem Slack adjuster & Rem Belakang) Rem Belakang kiri dan kanan > Semakin besar beda keausan > Gantilah ban yan diperlukan. Salah satu Roda cenderung Selip antara roda kiri dan kanan

(31)
(32)
(33)

Pelajaran 2 : Cara membaca trouble shooting Chart

TROUBLE SHOOTING CHART

Metode untuk menggunakan Matrix Trouble Shooting Charts

Trouble shooting chart dibagi menjadi 3 bagian : A. Question ( Pertanyaan ) .

B. Check item (hal2 yang harus diperiksa) . C. Trouble Shooting ( mencari dan

mengatasi gangguan)

1. Question ( Pertanyaan ) :

Bagian A + B pada chart merupakan pertanyaan yang jawabannya bisa diperoleh dari operator . Sedangkan untuk item B , jawaban yang didapat tergantung dari pengetahuan operator .

2. Check item ( hal2 yang diperiksa ) :

Mekanik melakukan pemeriksaan sederhana untuk mempertajam analisa penyebab . Item2 C pada chart adalah yang berhubungan dengan hal ini .

Mekanik menggabungkan informasi dari operator (A) dengan hasil pemeriksaannya sendiri (C) ,

hingga analisa yang didapat lebih fokus .

3. Trouble shooting ( mencari penyebab gangguan ) :

Trouble shooting merupakan langkah langkah pemeriksaan yang dilakukan mekanik untuk

mendapatkan fakta atau data , setelah mempelajari kombinasi antara question (1) dan check item (2) dalam trouble shooting chart .

Penjelasan dari simbol simbul dalam Trouble Shooting Chart

Kemungkinan penyebab (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang diperiksa) Kemungkinan yang paling mendekati (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang diperiksa)

Kemungkinan penyebab dari lamanya pemakaian

(34)

Pelajaran 3 : Contoh contoh menggunakan trouble shooting Chart

CONTOH :

(35)

Penjelasan :

Dari chart tersebut diatas , didapatkan bahwa pada umumnya bila engine tidak bisa berputar saat kunci kontak posisi start , penyebabnya adalah :

• Ada part engine yang macet . ( bisa dilihat di Trouble Shooting Chart pada “ Engine stops during operations “ )

• Ada kerusakan pada power train . • Ada kerusakan pada electrical system

Untuk mengetahui bagian dari electrical system yang terjadi kerusakan , gunakan chart diatas . . Perlu mendapatkan informasi informasi terlebih dahulu , apakah :

- Unit sudah lama dioperasikan

- Check suara horn (klakson) , apakah normal

. Lakukan beberapa pengechekan langsung dengan mengikuti chart diatas .

. Lakukan pengechekan silang sesuai chart , untuk memastikan penyebab yang paling mungkin terjadi .

. Bila sudah ditemukan , pastikan cara cara yang akan ditempuh untuk memperbaiki kerusakan . Bisa menggunakan acuan dari chart diatas .

(36)

CONTOH II :

(37)
(38)

Penjelasan :

Penyebab utama bila terjadi asap hitam adalah : 1. Kekurangan udara yang masuk ke ruang bakar.

2. Keleibihan bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar . 3. Terjadi kerusakan pada fuel injection system.

4. Kesalahan memilih bahan bakar. 5. Over heat pada engine .

(39)

CONTOH III Engine hunting

Penyebab utama adalah : Ada udara pada fuel system

(40)

RINGKASAN :

Sebagai alat bantu dalam melakukan Trouble shooting , Komatsu membuat panduan : 1. Trouble Shooting guide , dalam buku Operation and Maintenance Manual 2. Trouble Shooting Chart , dalam buku Shop Manual .

Trouble shooting chart dibagi menjadi 3 bagian :

1. Question (pertanyaan) :

Bagian A + B pada chart merupakan pertanyaan yang jawabannya bisa diperoleh dari operator . Sedangkan untuk item B , jawaban yang didapat tergantung dari pengetahuan operator .

2. Check item (hal2 yang harus diperiksa)

Mekanik melakukan pemeriksaan sederhana untuk mempertajam analisa penyebab . Item2 C pada chart adalah yang berhubungan dengan hal ini .

Mekanik menggabungkan informasi dari operator (A) dengan hasil pemeriksaannya sendiri (C) ,

hingga analisa yang didapat lebih fokus .

3. Trouble shooting ( mencari penyebab gangguan ) :

Trouble shooting merupakan langkah langkah pemeriksaan yang dilakukan mekanik untuk

mendapatkan fakta atau data , setelah mempelajari kombinasi antara question (1) dan check item (2) dalam trouble shooting chart .

Penjelasan dari simbol simbul dalam Trouble Shooting Chart

Kemungkinan penyebab (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang diperiksa) Kemungkinan yang paling mendekati (Kesimpulan dari pertanyaan2 dan item item yang diperiksa)

Kemungkinan penyebab dari lamanya pemakaian

Item item penyebab untuk dikonfirmasikan dengan kondisi hasil pemeriksaan

Beberapa contoh trouble shooting :

Bila engine tidak bisa berputar saat konci kontak diposisi start , penyebab utamanya adalah :

• Ada part engine yang macet . ( bisa dilihat di Trouble Shooting Chart pada “ Engine stops during operations “ )

• Ada kerusakan pada power train . • Ada kerusakan pada electrical system Penyebab utama bila terjadi asap hitam adalah :

7. Kekurangan udara yang masuk ke ruang bakar.

8. Keleibihan bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar . 9. Terjadi kerusakan pada fuel injection system.

(41)

11. Over heat pada engine . 12. Error pada controller .

Penyebab utama engine hunting adalah : Ada udara pada fuel system .

(42)

LATIHAN SOAL :

1. Komatsu telah membuat panduan trouble shooting , yaitu ada di buku ... dan ...

2. Saat melakukan trouble shooting , ada 3 hal yang harus diingat , yaitu : - Mulailah dari ...

- ... - ...

3. Sebutkan langjkah langkah memasang dan melepas kabel “jamper” batteray . 4. Terangkan maksud diagram dibawah ini .

(43)

5. Jelaskan maksud tabel dibawah ini .

6. Apa arti simbol simbul ini dalam Komatsu trouble shooting chart ?

6. Dari diagram dibawah ini :

a. Hal hal apa yang harus ditanyakan ke operator ? b. Hal hal apa yang harus dilakukan pengeceheckan ? c. Apa saja masalah nya dan apa penyebabnya ?

(44)
(45)

 

 

Yayasan Karya Bakti United Tractors

Jalan Raya Bekasi Km 22. Cakung Jakarta Timur 13910 – Indonesia

Telp : (62-21) 4605949 4605959 4605979

Gambar

Table : EO1
Diagram untuk Lighting system :

Referensi

Dokumen terkait

Desa ini menjadi sangat ter- kenal karena mampu meyakinkan otoritas Taman Nasional Lore Lindu bahwa mereka memiliki aturan adat yang sama sahihnya dengan

Analisis statistika yang digunakan adalah Uji F untuk mengetahui pengaruh jenis pohon terhadap karakter pohon, karakter tanah, laju infiltrasi, dan permeabilitas tanah ;

Senyawa alelopati dapat ditemukan di semua jaringan tumbuhan, antara lain pada daun, batang, akar, rizome, bunga, buah dan biji serta dapat dihasilkan oleh tumbuh-vtumbuhan

Mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi pelajaran yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar peserta didik untuk dapat memahami rukun iman

Primack (1998) menyatakan bahwa suatu populasi yang stabil biasanya mempunyai distribusi umur yang khas dengan perbandingan antara individu muda, dewasa dan tua. Jika

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara invasi jarak personal dengan stres kerja pada karyawan subdivisi desain program di PT.. Mitra Karsa

Faktor status sosial ekonomi merupakan faktor dari luar yang diperkirakan dapat mempengaruhi perbedaan pola pikir siswa sehingga memunculkan minat untuk mengikuti

Stelah dilakukan penelitian di lapangan, ternyata pemberian berbagai jenis mulsa (penutup tanah) belum memberikan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit sukun, sehingga