LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
“PEMATAHAN DORMANSI BIJI” “PEMATAHAN DORMANSI BIJI”
Oleh: Oleh: NAMA
NAMA : : ANGKI ANGKI TRI TRI AGUSTINAAGUSTINA NIN
NIN : : 150210103073150210103073 KELAS
KELAS : : BB
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER UNIVERSITAS JEMBER
2017 2017
II.. JJUUDDUULL
Pematahan Dormansi Biji Pematahan Dormansi Biji IIII.. TTUUJJUUAANN
2.1
2.1 Untuk mUntuk mengetaengetahui penhui pengaruh cargaruh cara pemataha pematahn dorman dormansi pada binsi pada biji berkulji berkulitit keras dengan fisik dan kimia
keras dengan fisik dan kimia IIIIII.. TTIINNJJAAUUAAN N PPUUSSTTAAKKAA
Dormansi biji merupakan suatu mekanisme yang dikendalikan oleh B Dormansi biji merupakan suatu mekanisme yang dikendalikan oleh B karena kemampuannya menghambat terjadinya perkecambahan.
karena kemampuannya menghambat terjadinya perkecambahan. Pemberian BPemberian B ekso
eksogen gen menmenyebyebabkabkan an terterjadjadinyinya a pempembenbentuktukan an bebbeberaerapa pa kelkelompompok ok proproteintein cadangan biji yang khusus dalam embrio biji yang dibiakkan! yang biasanya cadangan biji yang khusus dalam embrio biji yang dibiakkan! yang biasanya gag
gagal al ataatau u sansangat gat lamblambat at menmensinsintesitesis s proproteintein! ! hal hal ini ini menmenunjunjukkukkan an bahbah"a"a peningkatan
peningkatan konsentrasi konsentrasi B sB secara ecara normal normal pada pada a"al a"al dan dan pertengahan pertengahan tahaptahap perkecambahan
perkecambahan dapat dapat mengatur mengatur penimbunan penimbunan protein protein cadangan cadangan melaluimelalui pengaktifan
pengaktifan transkripsi. transkripsi. ##erdapat erdapat beberapa beberapa penyebab penyebab dari dari biji biji tanamantanaman mengalami dormansi diantaranya adalah impermeabilitas kulit biji terhadap air mengalami dormansi diantaranya adalah impermeabilitas kulit biji terhadap air dan gas! embrio belum matang! ketahanan kulit biji terhadap gaya mekanik! dan gas! embrio belum matang! ketahanan kulit biji terhadap gaya mekanik! kandungan $at penghambat dan jaringan dalam biji! kebutuhan khusus dalam kandungan $at penghambat dan jaringan dalam biji! kebutuhan khusus dalam penyinaran dan kebutuhan suhu
penyinaran dan kebutuhan suhu dingin %Utama! 2&1':1(1).dingin %Utama! 2&1':1(1). Dor
Dormanmansi si benbenih ih dapdapat at dibdibedaedakan kan ataatas s bebbeberaperapa a tiptipe. e. DorDormanmansi si yanyangg terjadi pada satu biji kadang*kadang memiliki lebih dari satu tipe dormansi. terjadi pada satu biji kadang*kadang memiliki lebih dari satu tipe dormansi. +illan %1,-') dalam jurnal uniarti dan Dharma"ati %2&1'! 1(/() membedakan +illan %1,-') dalam jurnal uniarti dan Dharma"ati %2&1'! 1(/() membedakan do
dormrmanansi si ke ke dadalam lam dodormrmanansi si emembrbrioio! ! dodormrmanansi si kukulit lit bebeninih h dadan n dodormrmanansisi kombinasi keduanya. Dormansi dapat dipatahkan dengan perlakuan pendahuluan kombinasi keduanya. Dormansi dapat dipatahkan dengan perlakuan pendahuluan unt
untuk uk menmengakgaktifktifkan an kemkembali bali benbenih ih yanyang g dordormanman! ! dimdimana ana ada ada berberbagbagai ai caracara perlakuan pendahuluan
perlakuan pendahuluan yang dapat yang dapat diklasifikasikan yaitu diklasifikasikan yaitu pengurangan ketebalanpengurangan ketebalan kul
kulit it atau atau skarskarifiifikaskasi! i! perperendendaman aman daldalam am airair! ! perperlaklakuan uan dendengan gan $at $at kimkimia!ia! penyimpanan
penyimpanan benih benih dalam dalam kondisi kondisi lembab lembab dengan dengan suhu suhu dingin dingin dan dan hangat hangat atauatau dise
disebut but strastratifitifikaskasi i dan dan berberbagbagai ai perperlaklakuan uan lailain n %%uniuniarti arti dan dan DhDharmaarma"at"ati!i! 2&1':1(/().
2&1':1(/().
Dormansi dapat dipandang sebagai salah satu keuntungan biologis dari Dormansi dapat dipandang sebagai salah satu keuntungan biologis dari benih
benih dalam dalam mengadaptasikan mengadaptasikan siklus siklus pertumbuhan pertumbuhan tanaman tanaman terhadap terhadap keadaankeadaan lin
lingkugkungangannynnya! a! baibaik k musmusim im maumaupun pun 0ar0ariasiiasi*0a*0ariariasi si yanyang g kebkebetuetulan lan terjterjadiadi.. e
kemusnahan alam. Dormansi pada benih dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji ataupun keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua kedaan tersebut. ebagai contoh kulit biji yang impermeabel terhadap air dan gas sering dijumpai pada benih*benih dari famili eguminosae %isah dan 3lfien! 2&14:-2).
ecara fisiologis! Proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan penting yang meliputi
1. bsorbsi air
bsorbsi atau penyerapan air merupakan langkah a"al dalam perkecambahan biji dan biji yang menyerap air atau mengalami imbibisi akan membengkak. Pembengkakan biji menyebabkan kulit biji pecah sehingga radikula tumbuh ke arah ba"ah dan membentuk akar.
2. 5etabolisme penguraian materi cadangan makanan
Proses ini merupakan pemecahan senya"a bermolekul besar dan kompleks menjadi senya"a bermolekul lebih kecil! sederhan( larut dalam air dan dapat diangkut melalui membran dan dinding sel. 6adangan makanan utama pada biji berupa pati! herniselulos7 lemak dan protein. enya"a*senya"a ini tidak
larut dalam air atau berupa koloid! terdapat dalam jumlah besar pada endosperm dan kotiledon! tidak dapat diangkut ke daerah yang memerlukan. Proses penguraian makromolekul ini dibantu oleh beberapa en$im! seperti amilase mengubah pati dan hemiselulosa menjadi gula8 protease mengubah protein menjadi asam arnino! lipase mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserin. kti0asi en$im dilakukan oleh air setelah terjadinya imbibisi. 3n$im yang telah diakti0asi masuk ke dalam endosperm atau kotiledon untuk menguraikan cadangan makanan.
/. #ranspor materi hasil penguraian dari endosperm ke bagian embrio yang aktif tumbuh
9asil penguraian diangkut dari jaringan penyimpanan makanan menuju titik* titik tumbuh pada aulikula! radikula dan plumula. Biji belum mempunyai jaringan pengangkut sehingga pengangkutan dilakukan secara difusi atau
osmosis dari satu sel hidup ke sel hidup lainnya. (. Proses*proses pembentukan kembali %asimilasi)
similasi merupakan tahap terakhir dalam penggunaan cadangan makanan dan juga merupakan proses pembangunan kembali! misalnya protein yang
sudah dirombak menjadi asam amino disusun kembali menjadi protein baru dengan bantuan energi yang dihasilkan dari respirasi.
'. espirasi
espirasi merupakan proses perombakan karbohidrat menjadi senya"a yang lebih sederhana dengan membebaskan sejumlah energi. Proses ini dimulai pada aulikula! radikula dan plumula dan akan beralih ke endosperm atau kotiledon setelah cadangan makanan habis. kti0itas respirasi yang tertinggi teradi pada saat radikula menembus kulit biji.
4. Pertumbuhan
Pertumbuhan terjadi setelah kulit biji memecah. da dua macam pertumbuhan pada perkecambahan! yaitu pembesaran sel*sel yang sudah ada dan pembentukan sel*sel yang baru pada titik*titik tumbuh. Pertumbuhan berakhir setelah terjadi pemanjangan radikula dan plumula %i dan 5aria!
2&1&:1,2*1,/).
Proses pematahan dormansi benih! memerlukan perlakuan pendahuluan benih sebelum dikecambahkan. Perlakuan pendahuluan adalah semua macam perlakuan! baik yang ditujukan pada kulit benih! embrio atau kombinasi antara keduanya! yang dimaksudkan untuk mengaktifkan kembali sel*sel benih dorman. Perlakuan pendahuluan yang tepat guna mematahkan dormansi benih! maka harus diketahui macam dormansi dan penyebabnya pada benih suatu jenis pohon. Perlakuan yang dapat mematahkan dormansi! yaitu perlakuan mekanis! perlakuan kimia! perlakuan perendaman air! perlakuan pemberian temperatur
tertentu! dan pemberian perlakuan dengan menggunakan cahaya %uniarti dan Dharma"ati! 2&1':1(/4).
Pada prinsipnya terdapat dua metode pematahan dormansi berdasarkan sifat dormansinya! yaitu sifat dormansi eksogenus dan dormansi endogenus.
1. Dormansi eksogenus terjadi karena kurang tersedianya komponen penting dalam perkecambahan! biasanya dilakukan dengan skarifikasi mekanik seperti pengamplasan! pengikiran! pemotongan! peretakkan! penusukan bagian tertentu pada benih agar memudahkan difusi air! perendaman dengan air dan skarifikasi kimia"i untuk melunakkan kulit benih.
2. Dormansi endogenus yang disebabkan oleh sifat*sifat tertentu pada benih! dilakukan dengan pemberian penggunaan hormon seperti ;/!
<=O/! dan beberapa jenis hormon lainnya sebagai perangsang perkecambaha %uniarti dan Dharma"ati! 2&1':1(/4).
Perlakuan pendahuluan dengan perendaman dalam larutan asam sulfat dapat digunakan untuk memecahkan dormansi pada benih. Perendaman dalam $at kimia dimaksudkan untuk melunakkan kulit benih atau untuk melarutkan $at penghambat pertumbuhan. >at kimia yang biasa dilakukan adalah menggunakan asam sulfat! sedang $at kimia yang berupa hormon misalnya hormon gibberelin dapat digunakan untuk mematahkan dormansi embrio. Perendaman benih di dalam $at kimia harus selalu diikuti dengan pencucian benih dengan menggunakan air mengalir selama '*1& menit! dengan pencucian ini selain sisa* sisa $at kimia yang digunakan! $at penghambat pertumbuhan yang mungkin ada akan ikut terbuang %uniarti dan Dharma"ati! 2&1':1(/4). Dormansi juga dapat diatasi dengan penggunaan $at kimia misalnya: <=O/ sebagai pengganti fungsi cahaya dan suhu serta untuk mempercepat penerimaan benih akan O2! untuk mengatasi dormansi digunakan juga sitokinin serta 2!(*D dan giberelin %;) dapat digunakan untuk memulihkan kembali 0igor benih yang telah menurun! 96l untuk mengurangi senya"a kalsium oksalat pada biji %5anurung et al ! 2&1/:??&).
#ipe*tipe dormansi antara lain dormansi fisik yang disebabkan oleh impermiabilitas kulit biji terhadap air! resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio! permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas*gas. Dormansi fisiologis yang disebabkan oleh immaturity embrio, after ripening ! dormansi sekunder! dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolis pada embrio. Penyebab dan mekanisme dormansi merupakan hal yang sangat penting diketahu untuk dapat menentukan cara pematahan dormansi yang tepat sehingga benih dapat berkecambah dengan cepat dan seragam. 5asa dormansi tersebut
dapat dipatahkan dengan beberapa perlakuan misalnya perlakuan skarifikasi mekanik maupun kimia"i %isah dan 3lfien! 2&14:-/).
5etode pematahan dormansi yang efektif dibedakan berdasarkan penyebabnya! sebab metode yang satu belum tentu bisa digunakan untuk metode pematahan dormansi penyebab yang lain. 5etode pematahan dormansi yang disebabkan faktor fisik adalah skarifikasi yaitu pelukaaan kulit benih agar air dan
nutrisi bisa masuk ke dalam benih. edangkan pematahan dormansi faktor fisiologis pada kasus after-ripening adalah dengan perendaman dengan senya"a kimia tertentu %5anurung et al ! 2&1/:??&*??1).
Biji yang disemai lambat berkecambah! bahkan tidak berkecambah sama sekali "alaupun media semainya sudah cocok. 9al ini disebabkan oleh dormansi. Dormansi yaitu keadaan terbungkusnya lembaga biji! oleh lapisan kulit atau senya"a tertentu. Dormansi merupakan cara embrio biji mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. #etapi berakibat pada lambatnya proses perkecambahan. #erdapat jenis*jenis dormansi biji yaitu:
1. Dormansi fisik! sering terjadi pada tanaman biji tanaman sayur dan beberapa jenis tanaman kehutanan. Penyebabnya adalah kulit biji yang tidak
dapat dile"ati air
2. Dormansi mekanis! terjadi pada biji jati! kenari dan manga. Penyebabnya adalah kulit biji yang terlalu keras sehingga sulit menembus calon akar dan tunas.
/. Dormansi kimia! terjadi pada biji yang mengandung lapisan pectin seperti biji papaya. Penyebabnya adalah adanya kandungan $at tertentu di dalam biji yang menghambat perkecambahan %gung! 2&&?:1-*1,).
Perlakuan dengan menggunakan bahan kimia sering digunakan untuk memecahkan dormansi pada benih. #ujuannya adalah menjadikan kulit benih menjadi lebih mudah untuk dimasuki air pada proses imbibisi. Perlakuan kimia %biasanya asam sulfat) yang digunakan dapat membebaskan koloid hidrofil sehingga tekanan imbibisi meningkat dan akan meningkatkan metabolisme benih. Perlakuan kimia seperti 92O( pada prinsipnya adalah membuang lapisan lilin pada kulit benih yang keras dan tebal sehingga benih kehilangan lapisan yang permeabel terhadap gas dan air sehingga metabolisme dapat berjalan dengan baik %uniarti dan Dharma"ati! 2&1':1(/4).
Perlakuan pendahuluan dengan skarifikasi dapat digunakan untuk memecahkan dormansi pada benih. karifikasi adalah suatu perlakuan yang ditujukan untuk mengurangi ketebalan! memecahkan atau menghilangkan kulit benih yang keras. 6ontoh skarifikasi yaitu pengikiran! pengamplasan dan peretakan. karifikasi dilakukan apabila dormansi disebabkan karena tidak
adanya penyerapan air dan gas oleh benih %biasanya karena kulit benih yang keras). Perlakuan skarifikasi dapat merusak benih! sehingga pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati*hati. Dormansi dapat dipatahkan dengan melakukan perlakuan skarifikasi mekanik seperti peretakkan! pengamplasan! melubangi bagian tertentu pada benih! pengikiran dan sebagainya. Perlakuan tersebut diberikan agar kulit benih menjadi lebih mudah untuk menyerap air yang dibutuhkan untuk berkecambah %uniarti dan Dharma"ati! 2&1':1(/?). tratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embrio. karifikasi merupakan salah satu upaya pretreatment atau pera"atan a"al pada benih! yang ditujukan untuk mematahkan dormansi serta mempercepat terjadinya perkecambahan biji yang seragam %#ampubolon et al ! 2&14:2).
Perlakuan secara mekanis dapat diberikan pada benih yang bersifat ortodok untuk menghilangkan dormansi akibat kulit benih! sehingga mempermudah peresapan air ke dalam benih. Dengan demikian akan mempercepat perkecambahan benih. Beberapa jenis benih tanaman tidak dapat berkecambah karena adanya hambatan dari kulit benih yang impermeable
terhadap air dan gas! kulit benih yang tebal dan keras! sehingga diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum berkecambah. Benih yang mempunyai kulit
yang keras! akan menjadi penghalang masuknya air ke dalam benih. Dengan perlakuan pendahuluan benih direndam dengan asam sulfat selama 2& menit! menyebabkan kulit benih lunak. arutan asam kuat seperti asam sulfat dengan konsentrasi pekat membuat kulit benih menjadi lunak sehingga dapat dilalui air dengan mudah. #eknik pematahan dormansi memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah dan kecepatan berkecambah benih %uniarti dan Dharma"ati! 2&1':1(/?).
@aktor*faktor yang menyebabkan hilangnya dormansi pada benih sangat ber0ariasi tergantung pada jenis tanaman dan tentu saja tipe dormansinya! antara lain yaitu: karena temperatur yang sangat rendah di musim dingin! perubahan temperatur yang silih berganti! menipisnya kulit biji! hilangnya kemampuan untuk menghasilkan $at*$at penghambat perkecambahan! adanya kegiatan dari mikroorganisme %isah dan 3lfien! 2&14:-/).
IV. METODE PENELITIAN IV.1. A!" #!$ B!%!$ IV.1.1. A!" 1. Beaker glass. 2. Petridish. /. <ertas ampelas. IV.1.2. B!%!$
1. Biji asam atau biji lain yang berkulit keras. 2. sam sulfat pekat.
/. <apas (. ir.
IV.2. L!$&'!% K()*!
Menghilangkan kulit biji asam sebanyak 10 biji pada bagian yang tidak ada lembaganya dengan cara menggosokkan bagia
Membiarkan 10 biji asam tanpa perlakukan yang digunakan untuk kontrol Menyiapkan dan memilih 30 biji asam dengan kualitas terbaik
Merendam 10 biji dengan hati-hati dalam asam sulfat selama 15 menit kemudian mencuci dengan air untuk perlakukan biji kimia.
Membagi biji asam ke dalam 3 kelompok untuk percobaan tiga perlakukan yang berbeda yaitu kontrol, mekanik dan kimia.
V. HASIL PENGAMATAN
<elompok Perlakuan Biji yang tumbuh <eterangan
1 <ontrol & emua tidak tumbuh tapi ttidak berjamur
5ekanik ( ( tumbuh baik tapi berjamur! 4 tidak tumbuh dan berjamur
<imia 1 1 tumbuh baik , tidak tumbuh %semua tdk berjamur)
2 <ontrol & emua tdk tumbuh dan tidak berjamur
5ekanik 2 2 tumbuh baik! - tdk tumbuh tapi tdk berjamur
<imia ( ( tumbuh baik! 4 tdk tumbuh dan berjamur
/ <ontrol & emua tdk tumbuh dan tidak berjamur
5ekanik ? 4 tumbuh baik dan 1 tumbuh berjamur! 2 tdk tumbuh! 1 tdk
tumbuh dan berjamur
<imia ( ( tdk tumbuh berjamur! 2 tdk tumbuh! / tumbuh baik! 1 tumbuh berjamur
( <ontrol & emua tdk tumbuh dan tdk berjamur
5ekanik ( ( tumbuh baik! 4 tdk tumbuh dan berjamur
<imia & emua tdk tumbuh! 2 berjamur
' <ontrol & emua tdk tumbuh
Menyimpan ketiga cawan perti yang berisi biji asam pada tempat yang teduh selama satu minggu
Mengamati proses terjadinya radikel yang menandai biji telah berkecambah dan menghitung prosentase perkecambahannya.
5ekanik 1 1 tumbuh demham baik! , tdk tumbuh dan berjamur
<imia ' ' tumbuh dengan bai! ' tdk tumbuh 4 <ontrol & emua tdk tumbuh! 2 berjamur
5ekanik , , tumbuh baik! 1 tdk tumbuh dan berjamur
<imia ( ( tumbuh baik! 4 tdk tumbuh dan berjamur
? <ontrol & emua tdk tumbuh dan berjamur 1 5ekanik 4 4 tumbuh! ( tdk tumbuh dan
berjamur
<imia 1 1 tumbuh! , tdk tumbuh dan berjamur
K("()!$&!$
Presentase Perkecambahan A jumlahbiji yang berkecambah
jumlah seluruh biji 1&&C
<ontrol A 0 0 1&&C A &C 5ekanik A 33 0 1&&C A (?!1(C <ontrol A 1! 0 1&&C A 2?!1(C VI. PEMBAHASAN
Percobaan mengenai pematahan dormansi biji bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara pematahn dormansi pada biji berkulit keras dengan fisik dan kimia. lat yang digunakan dalam percobaan yang pertama adalah beaker glass yang berfungsi untuk merendam biji asam pada larutan asam sulfat selama 1' menit untuk perlakukan kimia. lat kedua adalah ca"an petri yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan biji asam setelah diberi / perlakuan yang berbeda. lat ketiga yaitu kertas ampelas yang berfungsi untuk menghilangkan kulit biji asam sehingga hanya tertinggal bagian biji dalam. Bahan yang
digunakan dalam percobaan yang pertama adalah biji asam sebanyak /& biji yang mendapat / perlakuan yang berbeda*beda tiap 1& bijinya! dimana 1& biji pertama sebagai kontrol yaitu tanpa perlakuan! 1& biji mendapatkan perlakuan perendaman dalam larutan asam sulfat pekat! dan 1& biji mendapatkan perlakukan diampelas hingga tersisa bagian biji dalam. Pemilihan biji asam karena biji asam mengalami dormansi biji serta memiliki kulit biji yang keras. Bahan kedua adalah asam sulfat yang berfungsi sebagai larutan kimia yang dapat memecahkan dormansi biji asam. Bahan ketiga yaitu kapas yang berfungsi sebagai media pertumbuhan biji asam dalam ca"an petri. Bahan keempat yaitu air berfungsi sebagai penyuplai air agar terjadi proses imbibisi serta untuk membuat kapas menjadi lembab agar biji dapat memecahkan dormasinya.
angkah percobaan yang dilakukan pertama adalah menyiapkan /& biji asam dengan kualitas yang sama. 5embagi biji asam ke dalam / kelompok menjadi 1& biji untuk percobaan masing*masing tiga perlakukan yang berbeda yaitu kontrol! mekanik dan kimia. Penggunaan tiga perlakukan yang berbeda agar dapat mengetahui perlakukan mana yang paling cepat mematahkan dormansi biji asam. Perlakukan yang pertama adalah kontrol! dimana 1& biji asam yang telah disiapkan tidak diberi perlakukan apapun cukup dicuci dengan air kemudian diletakkan dalam ca"an petri yang sudah dilapisi dengan kapas lembab yang diguanakan sebagai medium pertumbuhan biji. Perlakukan kedua adalah dengan cara merendam 1& biji asam dengan larutan asam sulfat selama 1' menit yang diaduk terus menurus. Perendama biji asam dalam larutan asam sulfat pekat karena larutan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada kulit biji sehingga proses imbibisi dapat terjadi yang menyebabkan terjadinya pematahan dormansi biji. <emudian biji*biji tersebut dibilas menggunakan air hingga bersih! dan selanjutnya diletakkan dalam ca"an petri yang telah disiapkan. Perlakukan ketiga adalah secara mekanik dengan cara menghilangkan kulit biji asam pada bagian yang tidak ada lembaganya dengan cara menggosokkan bagian kulit biji menggunakan amplas. Proses pengamplasan jangan sampai terkena lembaga biji agar biji dapat berkecambah. <emudian membilas biji*biji tersebut dengan air! dan selanjutnya diletakkan dalam ca"an petri yang sudah disiapkan. angkah selanjutnya adalah meletakkan ketiga ca"an petri yang berisi masing*
masing 1& biji asama dengan / perlakukan yang berbeda dalam tempat yang teduh selam satu minggu! dengan menjaga kapas tetap dalam keadaan lebab agar biji mendapatkan air untuk proses imbibisnya. etelah satu minggu! mengamati proses terjadinya radikel pada masing*masing biji dengan tiga perlakukan berbeda yang menandakan biji mengalami proses perkecambahan serta
menghitung prosentase perkecambahannya.
Dormansi biji merupakan suatu mekanisme yang dikendalikan oleh B karena kemampuannya menghambat terjadinya perkecambahan. Pemberian B eksogen menyebabkan terjadinya pembentukan beberapa kelompok protein cadangan biji yang khusus dalam embrio biji yang dibiakkan! yang biasanya gagal atau sangat lambat mensintesis protein! hal ini menunjukkan bah"a peningkatan konsentrasi B secara normal pada a"al dan pertengahan tahap perkecambahan dapat mengatur penimbunan protein cadangan melalui pengaktifan transkripsi. #erdapat beberapa penyebab dari biji tanaman mengalami dormansi diantaranya adalah impermeabilitas kulit biji terhadap air dan gas! embrio belum matang! ketahanan kulit biji terhadap gaya mekanik! kandungan $at penghambat dan jaringan dalam biji! kebutuhan khusus dalam penyinaran dan kebutuhan suhu dingin %Utama! 2&1':1(1).
Dormansi dapat dipandang sebagai salah satu keuntungan biologis dari benih dalam mengadaptasikan siklus pertumbuhan tanaman terhadap keadaan
lingkungannya! baik musim maupun 0ariasi*0ariasi yang kebetulan terjadi. ehingga secara tidak langsung benih dapat menghindarkan dirinya dari kemusnahan alam. Dormansi pada benih dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji ataupun keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua kedaan tersebut. ebagai contoh kulit biji yang impermeabel terhadap air dan gas sering dijumpai pada benih*benih dari famili eguminosae %isah dan 3lfien! 2&14:-2).
Proses pematahan dormansi benih! memerlukan perlakuan pendahuluan benih sebelum dikecambahkan. Perlakuan pendahuluan adalah semua macam perlakuan! baik yang ditujukan pada kulit benih! embrio atau kombinasi antara keduanya! yang dimaksudkan untuk mengaktifkan kembali sel*sel benih dorman. Perlakuan pendahuluan yang tepat guna mematahkan dormansi benih! maka harus diketahui macam dormansi dan penyebabnya pada benih suatu jenis pohon.
Perlakuan yang dapat mematahkan dormansi! yaitu perlakuan mekanis! perlakuan kimia! perlakuan perendaman air! perlakuan pemberian temperatur
tertentu! dan pemberian perlakuan dengan menggunakan cahaya %uniarti dan Dharma"ati! 2&1':1(/4).
Dormansi yaitu keadaan terbungkusnya lembaga biji! oleh lapisan kulit atau senya"a tertentu. Dormansi merupakan cara embrio biji mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. #etapi berakibat pada lambatnya proses perkecambahan. #erdapat jenis*jenis dormansi biji yaitu yang pertama adalah dormansi fisik. Dormansi fisik! sering terjadi pada tanaman biji tanaman sayur dan beberapa jenis tanaman kehutanan. Penyebabnya adalah kulit biji yang tidak dapat dile"ati air. <edua adalah dormansi mekasis. Dormansi
mekanis! terjadi pada biji jati! kenari dan manga. Penyebabnya adalah kulit biji yang terlalu keras sehingga sulit menembus calon akar dan tunas. <etiga adalah dormansi kimia. Dormansi kimia! terjadi pada biji yang mengandung lapisan pectin seperti biji papaya. Penyebabnya adalah adanya kandungan $at tertentu di
dalam biji yang menghambat perkecambahan %gung! 2&&?:1-*1,).
Percobaan yang telah dilakukan menggunakan tiga perlakukan yaitu yang pertama dibiarkan begitu saja kemudian dicuci menggunakan air. Biji ini
digunakan sebagai benih kontrol. Biji yang dijadikan kontrol tidak mendapatkan perlakukan apapun dengan tujuan untuk melihat perbandingan dari ketiga perlakukan yang diberikan. Perlakukan kedua! biji asam mendapat perlakukan kimia"i yaitu dengan cara biji direndam dalam larutan kimia yaitu asam sulfat pekat. #ujuan dari pemberian bahan kimia pada biji asam adalah untuk
memecahkan dormansi biji asam dengan cara melunakkan kulit biji asam keras sehingga bagian kotiledonnya nampak. 9al ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh uniarti dan Dharma"ati %2&1':1(/4) dalam jurnalnya bah"a Perlakuan dengan menggunakan bahan kimia sering digunakan untuk memecahkan dormansi pada benih. #ujuannya adalah menjadikan kulit benih menjadi lebih mudah untuk dimasuki air pada proses imbibisi. Perlakuan kimia %biasanya asam sulfat) yang digunakan dapat membebaskan koloid hidrofil sehingga tekanan imbibisi meningkat dan akan meningkatkan metabolisme benih. Perlakuan kimia seperti 92O( pada prinsipnya adalah membuang lapisan lilin pada kulit benih yang keras dan tebal sehingga benih kehilangan
lapisan yang permeabel terhadap gas dan air sehingga metabolisme dapat berjalan dengan baik. Benih yang mempunyai kulit yang keras! akan menjadi penghalang masuknya air ke dalam benih. Dengan perlakuan pendahuluan benih direndam dengan asam sulfat menyebabkan kulit benih lunak. arutan asam kuat seperti asam sulfat dengan konsentrasi pekat membuat kulit benih menjadi lunak sehingga dapat dilalui air dengan mudah. #eknik pematahan dormansi memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah dan kecepatan berkecambah benih
Perlakukan ketiga! biji asam mendapat perlakukan mekanik yaitu dengan cara kulit biji asam diampelas sampai bagian kotiledonnya terlihat! tetapi tidak sampai mengenai bagian lembaganya. #ujuan dari pengamplasan biji asam adalah untuk memecahkan dormansi biji asam dengan cara menghilangkan kulit biji asam keras sampai bagian kotiledonnya nampak. 9al ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh uniarti dan Dharma"ati %2&1':1(/?) dalam jurnalnya bah"a perlakuan pendahuluan dengan skarifikasi dapat digunakan untuk memecahkan dormansi pada benih. #ujuan dari proses skarifikasi adalah untuk mengurangi ketebalan! memecahkan atau menghilangkan kulit benih yang keras. 6ontoh skarifikasi yaitu pengikiran! pengamplasan dan peretakan. karifikasi dilakukan apabila dormansi disebabkan karena tidak adanya penyerapan air dan gas oleh benih %biasanya karena kulit benih yang keras). Perlakuan skarifikasi dapat merusak benih! sehingga pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati*hati. Dormansi dapat dipatahkan dengan melakukan perlakuan skarifikasi mekanik seperti peretakkan! pengamplasan! melubangi bagian tertentu pada benih! pengikiran dan sebagainya. Perlakuan tersebut diberikan agar kulit benih menjadi lebih mudah untuk menyerap air yang dibutuhkan untuk berkecambah tratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embrio. Perlakuan secara mekanis dapat diberikan pada benih yang bersifat ortodok untuk menghilangkan dormansi akibat kulit benih! sehingga mempermudah peresapan air ke dalam benih. Dengan demikian akan mempercepat perkecambahan benih. Beberapa jenis benih tanaman tidak dapat berkecambah karena adanya hambatan dari kulit benih yang impermeable
terhadap air dan gas! kulit benih yang tebal dan keras! sehingga diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum berkecambah.
Proses perkecambahan merupakan tahap a"al dari proses terbentuknya indi0idu baru pada tumbuhan berbiji. Untuk tetap menjamin kelangsungan jenisnya! kelompok tumbuhan berbiji menghasilkan biji yang merupakan propagul untuk tumbuh menjadi indi0idu baru. Di dalam biji tersebut terdapat berbagai komposisi kimia yang berperan sebagai embrio yang dapat aktif
tumbuh menjadi indi0idu baru apabila berada pada kondisi lingkungan yang sesuai. <ondisi lingkungan yang sesuai untuk perkecambahan biji ini mencakup kesesuaian akan air! udara! cahaya dan panas. Proses pengaktifan komponen* komponen kimia"i dalam biji yang berperan sebagai embrio dan selanjutnya tumbuh sebagai indi0idu baru dalam bentuk seedling disebut sebagai proses perkecambahan %5udiana! 2&&?:(&).
elama perkecambahan! akan terjadi peningkatan jumlah en$im lipase dan amilase yang digunakan untuk mendegradasi lemak dan karbohidrat. 3n$im E amilase mendegradasi amilosa menjadi maltosa dan amiltrotriosa. 3n$im *amilase dapat memperpendek rantai amilosa maupun amilopektin. Perkecambahan dapat meningkatkan kandungan protein. Protein merupakan komponen dari en$im! sehingga apabila jumlah en$im meningkat maka kadar protein juga akan meningkat jumlahnya. emakin banyak en$im! maka semakin banyak pula rantai amilosa yang pecah. Pati dengan amilosa yang rendah kemampuan untuk mengikat air semakin tinggi! sebaliknya pati dengan kadar amilosa tinggi cenderung mengalami interaksi antar rantai molekul polimer atau mudah mengalami ikatan silang sehingga menghalangi masuknya molekul air. milosa mempunyai kemampuan membentuk kompleks dengan minyak %lipid) dalam bentuk amilosa*lipid %5aFrufah et al ! 2&14:4-).
3n$im lipase banyak terdapat pada biji*bijian yang mengandung minyak! seperti kacang kedelai! biji jarak! kelapa sa"it! kelapa! biji bunga matahari! biji jagung! biji karet dan dedak padi serta beberapa jenis bakteri. Didalam biji * bijian berkecambah terdapat beberapa en$im! salah satu diantaranya adalah en$im lipase. 3n$im lipase ini digunakan untuk menghasilkan asam lemak bebas! gliserol! berbagai ester! sebagian gliserida dan lemak yang dimodifikasi atau diesterifikasi dari substrat yang digunakan %malia et al! 2&1/:1).
Benih untuk bisa berubah menjadi kecambah harus mele"ati / tahap yang saling tumpang tindih yaitu: yang pertama adalah absorpsi air terutama melalui imbibisi! proses ini menyebabkan membengkaknya benih! dan juga menyebabkan pecah atau merekahnya kulit benih. Bersamaan dengan itu terjadi akti0itas en$imatik! peningkatan kecepatan respirasi %yang membutuhkan oksigen) dan assimilasi yang ditandai dengan penggunaan cadangan makanan! dan translokasi ke area pertumbuhan. Pembesaran dan pembelahan sel yang memunculkan akar dan plumula! yang kemudian menjadi masalah adalah kadang pada kondisi yang sebenarnya merupakan kondisi yang baik bagi perkecambahan
seperti cukup air! suhu sesuai! dan komposisi atmosfer normal! pada benih*benih tertentu proses perkecambahannya tetap tidak terjadi. Benih ini sebenarnya 0iabel karena dapat berkecambah jika telah melalui berbagai macam perlakuan khusus. Benih demikian inilah yang dikatakan benih dorman! atau benih yang berada dalam tahap dormansi %uniarti dan Dharma"ati! 2&1':1(/4).
Dormansi biji berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya! hingga "aktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk
melangsungkan proses perkecambahan. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Perlu perlakukan khusu untuk dapat memecahkan dormansi biji sehingga dapat melangsungkan proses perkecambahan. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji! sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embryo.
9asil percobaan yang telah dilakukan oleh kelompok 1 adalah biji yang mengalami perkecambahan yaitu yang mendapatakan perlakukan mekanik dan kimia. Pada perlakukan mekanik jumlah biji yang berkecambah sebanyak ( biji dengan kondisi biji baik. Pada perlakukan kimia jumlah biji yang berkecamabah sebanyak 1 biji dengan kondisi baik. Pada kelompok 2! biji yang mengalami perkecambahan yaitu yang mendapatakan perlakukan mekanik dan kimia. Pada perlakukan mekanik jumlah biji yang berkecambah sebanyak 2 biji dengan kondisi biji baik. Pada perlakukan kimia jumlah biji yang berkecamabah sebanyak ( biji dengan kondisi baik. Pada kelompok /! biji yang mengalami
perkecambahan yaitu yang mendapatakan perlakukan mekanik dan kimia. Pada perlakukan mekanik jumlah biji yang berkecambah sebanyak ? biji dengan kondisi biji 4 baik dan yang 1 berjamur. Pada perlakukan kimia jumlah biji yang berkecamabah sebanyak ( biji dengan kondisi berjamur.
9asil percobaan pada kelompok (! biji yang mengalami perkecambahan yaitu yang mendapatakan perlakukan mekanik. Pada perlakukan mekanik jumlah biji yang berkecambah sebanyak ( biji dengan kondisi biji baik. 9asil percobaan pada kelompok '! biji yang mengalami perkecambahan yaitu yang mendapatakan perlakukan mekanik dan kimia. Pada perlakukan mekanik jumlah biji yang berkecambah sebanyak 1 biji dengan kondisi biji baik. Pada perlakukan kimia jumlah biji yang berkecamabah sebanyak ' biji dengan kondisi baik. 9asil percobaan pada kelompok 4! biji yang mengalami perkecambahan yaitu yang
mendapatakan perlakukan mekanik dan kimia. Pada perlakukan mekanik jumlah biji yang berkecambah sebanyak , biji dengan kondisi biji baik. Pada perlakukan kimia jumlah biji yang berkecamabah sebanyak ( biji dengan kondisi baik. 9asil percobaan pada kelompok ?! biji yang mengalami perkecambahan yaitu yang
mendapatakan perlakukan mekanik dan kimia. Pada perlakukan mekanik jumlah biji yang berkecambah sebanyak 4 biji dengan kondisi biji baik. Pada perlakukan kimia jumlah biji yang berkecamabah sebanyak 1 biji dengan kondisi baik. 9asil percobaan pada kelompok satu sampai dengan kelompok tujuh untuk perlakukan
kontrol tidak ada biji yang mengalami perkecambahan sama sekali.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan data prosentasi perkecambahan untuk kontrol sebesar &C karena tidak ada biji yang mengalami perkecambahan sama sekali. Pada perlakukan mekanik! prosentasi perkecambahan sebesar (?!1(C dengan jumlah biji yang mengalami perkecambahan sebanyak // biji. Pada perlakukan kimia prosentasi perkecambahan sebesar 2?!1(C dengan jumlah biji yang mengalami perkecambahan sebanyak 1, biji.
Bedasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan! proses pematahan dormansi pada biji asam yang paling cepat adalah pada perlakukan mekanik yaitu setelah diberi perlakukan fisik berupa pengamplasan kulit biji menggunakan amplas sampai bagian kotiledonnya kelihatan tanpa merusak bagian lembaganya. 9asil ini sudah sesuai dengan percobaan yang telah
dibuktikan oleh >ulfia %2&14:2(-) dalam jurnalnya bah"a perlakuan skarifikasi mekanik lebih baik dalam menghasilkan perkecambahan biji yang ditunjukkan oleh setiap perubahan yang diamati yaitu daya berkecambah! kecepatan berkecambah! serta keserempakan berkecambah yang lebih cepat. karifikasi mekanik menggunakan amplas memberikan pengaruh yang nyata pada semua perubahan yang diamati. 9al ini disebabkan kulit benih yang permeabel memungkinkan air dan gas dapat masuk ke dalam benih sehingga proses imbibisi dapat terjadi. Benih yang diskarifikasi akan menghasilkan proses imbibisi yang semakin baik. ir dan gas akan lebih cepat masuk ke dalam benih karena kulit benih yang permeabel. ir yang masuk ke dalam benih menyebabkan proses metabolisme dalam benih berjalan lebih cepat akibatnya perkecambahan yang dihasilkan akan semakin baik. pabila air telah masuk kedalam benih! maka air tersebut dapat merangsang pertumbuhan embrio yang terdapat dalam benih. etelah air masuk maka embrio akan membengkak! dengan membengkaknya embrio maka dapat menghancurkan dormancy dari dalam.
9asil percobaan pada perlakukan kontrol! tidak ada biji yang mengalami perkecambahan semua. 9al ini dapat terjadi karena air tidak dapat masuk ke dalam biji karena terhalang oleh kulit biji yang keras. Pada perlakukan kontrol! biji hanya sebatas dicuci saja tanpa direndam dalam air dalam "aktu tertentu! sehingga biji tidak dapat menyerap air yang ada. gar dapat melakukan proses perkecambahan! maka biji harus melakukan proses imbibisi atau proses penyerapan air. Proses penyerapan air atau imbibisi berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperma. Gika air saja tidak dapat masuk ke dalam biji maka proses perkecambahan tidak akan terjadi. Pada percobaan terdapat juga biji yang berjamur. 9al ini dapat disebabkan karena medium kapas yang digunakan untuk pertumbuhan biji asam terlalu lembab sehingga memungkinkan mikroorganisme lain dapat tumbuh dalam medium kapas. elain itu! berjamurnya biji asam dapat disebabkan karena biji asam yang digunakan sebenarnya sudah mati bukan mengalami dormansi. 9al ini menyebabkan biji akan mengalami pembusukan yang ditandai dengan munculnya jamur pada biji.
Perkecambahan biji dapat dipengaruhi oleh faktor*faktor dalam dan faktor*faktor luar. @aktor*faktor dalam meliputi tingkat kemasakan biji! ukuran
biji! donnansi! dan penghambat perkecambahan! sedangkan faktor*faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan biji meliputi air! temperatur! oksigen! dan cahaya. ifat kulit biji dan jumlah air yang tersedia pada lingkungan sekitarnya mempengaruhi penyerapan air oleh biji. Pada saat perkecambahan! respirasi meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida! air dan Biji yang dikecambahkan pada ke8and8argani. <urang cahaya atau gelap dapat menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi. #emperatur optimum untuk terjadinya perkecambahan tidak jauh berbeda dengan temperatur lingkungan tempat biji dihasilkan. #ingkat kematangan biji dan faktor*faktor lual merupakan syarat penting bagi perkecambahan. ir merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan! karena tidak ada kehidupan yang dapat berlangsung tanpa adanya air. Banyak fungsi dalam biologi yang sepenuhnya tergantung pada air seperti pada reaksi*reaksi biokimia dalam protoplasma yang dikendalikan oleh en$im. elain itu molekul air dapat berinteraksi secara langsung sebagai komponen reaktif dalam proses
metabolisme sel %i dan 5aria! 2&1&:1,&*1,1).
@aktor endogen yang dapat mempengaruhi perkecambahan benih adalah bah"a tiap*tiap benih dari berbagai jenis tanaman memiliki kandungan yang berbeda*beda baik karbohidrat! lipid! hormon! dan bahkan ada beberapa benih yang mengandung senya"a inhibitor. Gumlah karbohidrat sebagai cadangan makanan yang dicerminkan dari ukuran benih! sering kali menjadi salah satu faktor penentu terhadap kemampuan benih untuk berkecambah. Pada benih dari tanaman tertentu! terdapatnya senya"a inhibitor juga dapat menghambat perkecambahan atau bahkan menyebabkan benih mengalami dormansi! sehingga perlu adanya perlakuan*perlakuan khusus untuk merangsang perkecambahan benih tersebut. ebaliknya dari segi faktor lingkungan %eksogen)! seringkali diperlukan syarat*syarat khusus untuk perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit. Pada umumnya faktor lingkungan yang sangat dominan untuk perkecambahan dan pertumbuhan bibit terutama adalah kelembaban media
tanam dan intensitas cahaya %Hrianto! 2&12:2().
@aktor*faktor yang menyebabkan hilangnya dormansi pada benih sangat ber0ariasi tergantung pada jenis tanaman dan tentu saja tipe dormansinya! antara lain yaitu: karena temperatur yang sangat rendah di musim dingin! perubahan
temperatur yang silih berganti! menipisnya kulit biji! hilangnya kemampuan untuk menghasilkan $at*$at penghambat perkecambahan! adanya kegiatan dari mikroorganisme %isah dan 3lfien! 2&14:-/).
VII. PENUTUP
VII.1. K(+,-/!$
Dormansi biji berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya! hingga "aktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses perkecambahan. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang
sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Perlu perlakukan khusu untuk dapat memecahkan dormansi biji sehingga dapat melangsungkan proses perkecambahan. Pematahan dormansi biji dapat dilakukan dengan perlakukan fisik da kimia. Perlakukan kimia"i yaitu dengan cara biji direndam dalam larutan kimia yaitu asam sulfat pekat. #ujuan dari pemberian bahan kimia pada biji asam adalah untuk memecahkan dormansi biji asam dengan cara melunakkan kulit biji asam keras sehingga bagian kotiledonnya nampak. Perlakukan fisik dengan cara kulit biji asam diampelas sampai bagian kotiledonnya terlihat! tetapi tidak sampai mengenai bagian lembaganya. #ujuan dari pengamplasan biji asam adalah untuk memecahkan dormansi biji asam dengan cara menghilangkan kulit biji asam keras sampai bagian kotiledonnya nampak. Proses pematahan dormansi pada biji asam yang paling cepat adalah pada perlakukan mekanik yaitu setelah diberi perlakukan fisik berupa pengamplasan kulit biji menggunakan amplas
sampai bagian kotiledonnya kelihatan tanpa merusak bagian lembaganya. VII.2. S!)!$
aran yang ingin disampaikan penulis dalam praktikum kali ini adalah seharusnya dalam pemilihan biji asam untuk percobaan dipastikan biji dalam kondisi paling bagus dan mengalami dormansi bukan sudah mati.
elai itu seharusnya praktikan lebih memerhatikan kondisi medium pertumbuhan biji seperti menjaga kelebaban kapas sehingga dapat mencegah masalah biji berjamur karena terlalu lembabnya medium kapas.
DAFTAR PUSTAKA
gung! . 2&&?. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Gakarta : gromedia Pustaka. i! =io ong dan 5aria Ballor. 2&1&. Peranan ir Dalam Perkecambahan Biji. Jurnal
Ilmiah Sains. 1&%2):1,&*1,'.
isah! iti dan 3lfien 9errianto. 2&14. Pelepasan <ulit ri Dan uhu Perendaman #erhadap Pematahan Dormansi Benih Pepaya elease Of arcotesta nd oaking #emperature Dormancy Breaking Papaya eed. Jurnal Biologi dan Pembelaaran Biologi. 1%1): -1*,/.
malia! i$ki.! . Bulan.! dan @. ebayang. 2&1/. Penentuan Ph Dan uhu Optimum Untuk kti0itas 3kstrak <asar 3n$im ipase Dari <ecambah Biji <aret % !e"ea brasiliensis) #erhadap 9idrolisis Pko % Palm kernel oil ). Jurnal Saintia Kimia. 1%2):1*?.
Hrianto. 2&12. @enofisiologi Perkecambahan Dan Pertumbuhan Bibit Duku % #ansium domesticum 6orr.). Jurnal $groekoteknologi% 1%():2/*/2.
5aFrufah! s0if.! . D. atnani.! dan H. i"ayati. 2&14. Pengaruh 5odifikasi ecara 3n$imatis 5enggunaka 3n$im *milase Dari <ecambah <acang 9ijau #erhadap <arakteristik #epung Biji =angka &$rtocarpus !eterophyllus #amk'. Jurnal Ino"asi Teknik Kimia. 1%2):4'*?&.
5anurung! Desy.! ..P. Putri.! 5.<. Bangun. 2&1/. Pengaruh Perlakuan Pematahan Dormansi #erhadap Iiabilitas Benih ren % $renga pinnata 5err.). Jurnal (nline $groekoteknologi. 1%/):?4-:?-/.
5udiana! Deden. 2&&?. Perkecambahan Sy)ygium cumini %.) keels. ;ermination of Sy)ygium cumini %.) keels. Biodi"ersitas. -%1):/,*(2.
#ampubolon! ntoni.! 5. 5ardiansyah.! #. rlita. 2&14. Perendaman Benih aga &$denanthera Pa"onina %' Dengan Berbagai <onsentrasi ir <elapa Untuk 5eningkatkan <ualitas <ecambah. Jurnal Jom *aperta. /%1):1*4.
Utama! >ulman 9arja. 2&1'. Budidaya Padi Pada #ahan Marinal + Kiat Meningkatkan Produksi Padi% ogyakarta:H<PH.
uniarti! =aning Dan Dharma"ati @. Djaman. 2&1'. #eknik pematahan dormansi untuk mempercepat perkecambahan benih kourbaril % !ymenaea courbaril ). Pros Sem as Masy Biodi" Indon. 1%4):1(//*1(/?.
>ulfia! @irda ma. 2&14. Pengaruh #eknik Pemecahan Dormansi ecara @isika Dan <imia #erhadap <emampuan Berkecambah Biji <elengkeng &imocarpus longan'. Prosiding Seminar asional Biologi. HB= ,?-
‐
4&2‐
&,'1‐
11‐
,:2('*2'1.LAMPIRAN
Perlakukan ;ambar
<ontrol