• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan)"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Draft Kuesioner

Medan, Mei 2014

Kepada Yth,

Bapak/ibu saudara/i Saudara/I Pegawai

di,

Kantor Kecamatan Medan Timur Kota Medan

Dengan hormat,

Dengan kerendahan hati, saya Deny Permana Banurea mahasiswa tingkat akhir

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Ilmu Administrasi

Negara, memohon kesediaan bapak/ibu saudara/i untuk mengisi daftar pertanyaan yang

berkaitan dengan judul skripsi saya yaitu: Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai

(Studi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan)

Pengisian daftar pertanyaan ini bertujuan untuk kepentingan akademis dan untuk

melengkapi data dalam menyelesaikan penulisan skripsi bukan untuk dipublikasikan serta

tidak ada hubungannya atau akibatnya dengan pekerjaan bapak/ibu saudara/i. Demikian

permohonan ini saya sampaikan, atas bantuan Bapak/ibu saudara/i saudara/i saya ucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

(2)

DAFTAR PERTANYAAN A. Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu saudara/i

saudara/i.

2. Jawaban bapak/ibu saudara/i saudara/i berikan tidak berpengaruh terhadap karier/jabatan

bapak/ibu saudara/i saudara/i. Untuk itu dimohon untuk memberikan jawaban subyektif yang

sesuai dengan kenyataan di lapangan.

B. Karakteristik Responden

1. Jenis kelamin : a. Laki-laki

b. Perempuan

2. Usia : a. < 20 tahun

b. 21-30 tahun

c. 31-40 tahun

d. 41-50 tahun

e. >51 tahun

3. Pendidikan : a. SD

b. SMP/ Sederajat

c. SMA/ Sederajat

d. Sarjana Muda (D-3)

e. Sarjana (S-1)

(3)

C. Daftar Pertanyaan Variabel X Motivasi

1. Apakah Bapak/Ibu Saudara/I memiliki kemauan untuk bekerja lebih giat agar

hasilpekerjaan yang dicapai dapat lebih baik?

a. Saya sangat memiliki kemauan

b. Saya memiliki kemauan

c. Saya kurang memiliki kemauan

d. Saya tidak memiliki kemauan

e. Saya sangat tidak memiliki kemauan

2. Apakah lingkungan kerja Bapak/Ibu saudara/I mendukung untuk mencapai proses

kerja yang nyaman dan bersahabat, dalam hal penataan ruang kerja, maupun sikap

kordinasi antar sesame pegawai?

a. Sangat mendukung

b. Mendukung

c. Kurang mendukung

d. Tidak mendukung

e. Sangat tidak mendukung

3. Apakah Bapak/Ibu Saudara/I membutuhkan rasa aman dan ketenangan disaat proses

penyelesaian pekerjaan?

a. Sangat membutuhkan

b. Membutuhkan

c. Sedikit membutuhkan

d. Tidak membutuhkan

e. Sangat tidak membutuhkan

4. Apakah atasan Bapak/Ibu saudara/I memberikan penghargaan atas prestasi kerja dan

kreativitas yang anda capai?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang

e. Tidak pernah

5. Apakah kenaikan pangkat yang diberikan kepada Bapak/Ibu saudara/I telah sesuai

(4)

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang

e. Tidak pernah

6. Apakah hukuman yang diberikan kepada para pegawai adil serta dilakukan tepat

waktu sesuai dengan kesalahan yang dilakukan para pegawai?

a. Sangat adil

b. Adil

c. Kurang adil

d. Tidak adil

e. Sangat tidak adil

7. Apakah Bapak/Ibu saudara/I mampu dan menguasai bidang pekerjaan yang

dibebankan kepada anda?

a. Sangat mampu

b. Mampu

c. Kurang mampu

d. Tidak mampu

e. Sangat tidak mampu

8. Apakah Bapak/ibu saudara/I memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan

untuk menjadi yang terbaik di antara sesama pegawai?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang

(5)

D. Daftar Pertanyaan Variabel Y Kinerja Pegawai

9. Apakah bapak/ibu saudara/i dalam menjalankan tugas bersungguh-sungguh dengan rasa

penuh tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan tugas?

a. Selalu d. Jarang

b. Sering e. Tidak Pernah

c. Kadang- kadang

10. Apakah tingkat pengalaman Bapak/Ibu selama bertugas berpengaruh terhadap

penyelesaian tugas?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju

c. Kurang Setuju

11. Apakah bapak/ibu saudara/i menaati peraturan perundang-undangan dan atau peraturan

kedinasan yang berlaku?

a. Selalu menaati d. Jarang menaati

b. Sering menaati e. Tidak Pernah menaati

c. Kadang- kadang menaati

12. Apakah bapak/ibu saudara/i berusaha mengeluarkan potensi diri dan ide-ide baru dalam

menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna?

a. Selalu d. Jarang

b. Sering e. Tidak Pernah

c. Kadang- kadang

13. Apakah Bapak/ Ibu sudah memiliki kerjasama yang baik dengan pimpinan dan para

(6)

a. Selalu d. Jarang

b. Sering e. Tidak Pernah

c. Kadang- kadang

14. Apakah jenis pekerjaan yang dibebankan kepada bapak/ibu saudara/i sesuai dengan

jenjang pendidikan yang bapak/ibu saudara/i miliki?

a. Selalu d. Jarang

b. Sering e. Tidak Pernah

c. Kadang- kadang

15. Apakah bapak/ibu saudara/i dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang telah

ditentukan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

a. Selalu tepat waktu d. Jarang tepat waktu

b. Sering tepat waktu e. Tidak Pernah tepat waktu

(7)
(8)

DAFTAR PUSTAKA

Aida dan Listianingsih, Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward dan Profit Center Terhadap Hubungan Antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial. Yogyakarta, Symposium Nasional Akuntansi (SNAVIII), 2005.

Badudu, J.S, Sutan Muhammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pustaka Sinar Harapan, 2001.

Dadang, Juliantara. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Publik. Pembaruan, Yogyakarata, 2005.

Gibson, James L. Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses). Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.

Hadayaningrat, Soewarno, Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen, BPK Gunung Agung, Jakarta, 1995.

Handoko, H.T. Manajemen. BPFE, Yogyakarta, 1984.

Hasibuan, Malayu S.P. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta, 1996.

Kumorotomo, Wahyudi. Etika Administrasi Negara. Jakarta, 1994.

Moenir. HAS.. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2002.

Nasir, Muhammad H. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kejelasan Peran dan Pemberdayaan Phisikologis dan Kinerja

Manajerial.Yogyakarata, Simposium Nasional Akuntansi (SNA X), 2007.

Penyusunan Standar Pelayanan Publik, LAN. 2003.

Siagian, S.P. Kiat Meningkatkan Produktivitas, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1995.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2004.

(9)

Sumber Lain :

(10)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III. 1 Gambaran Umum Kota Medan

Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera

Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis

secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan

sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan

pemerintah daerah1

1

http://www.pemkomedan.go.id

.Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis

sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif

dekat dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia,

Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan

diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak

terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007

diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis

dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota

Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan

regional/nasional. Secara umum ada 3 (tiga) faktor utama yang mempengaruhi

kinerja pembangunan kota, (1) faktor geografis, (2) faktor demografis dan (3)

faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya,

(11)

termasuk pilihan-pilihan penanaman modal (investasi).Sesuai dengan dinamika

pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa

kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat

Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan

menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat

Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera

Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan

diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran

wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116

Kelurahan.

Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan

Menteri Dalam Negeri Nomor 140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan

melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir

berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor

140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7

Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan

Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi

Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151

Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian

(12)

Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan

berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan

dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat

Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber

Daya alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya

secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber

daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,

Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini

menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai

kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat

dengan daerah-daerah sekitarnya Di samping itu sebagai daerah yang pada

pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi

strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa,

baik perdagangan domestik maupun kuar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis

Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan

secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.

III.1.1 Letak Geografis

Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44°

BT dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur Kota

Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara

(13)

berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu

domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah

hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada

maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Kotamadya Medan memiliki 21

Kecamatan dan 158 Kelurahan.

III.1.2. Demografi Penduduk

Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur

agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini

memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka.

Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa

transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu

keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana

tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang

mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir

masyarakat dan perubahan sosial ekonominya. Di sisi lain adanya faktor

perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.

Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini

mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat

kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian

rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor,

antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang

(14)

Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat

dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk

mulai menurun.

Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian

sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung

untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.

Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai

dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural.

Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas),

meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi,

termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan kependudukan

yang diterapkan.

Tabel III.1.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2005 – 2009

(15)

Melalui data tabel diatas diketahui, jumlah penduduk Kota Medan

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

III.1.3 Visi dan Misi Kota Medan

Secara umum arah dan agenda pembangunan kota mengacu kepada visi 2

1. Jangka Panjang (Visi 2025) → Perda Nomor 8 Tahun 2009 : Kota Medan

yang maju, sejahtera, religius dan berwawasan lingkungan (Indikasi :

Income perkapita Rp 72 Juta / tahun)

:

2. Jangka Menengah (Visi 2015) : Kota Medan menjadi Kota Metropolitan

yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera

3. Jangka Pendek (Tahun 2011) : Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

yang semakin dinamis dan berkualitas guna menciptakan kesempatan kerja

yang luas, mengurangi kemiskinan, meningkatkan mutu pelayanan public

dan kesejahteraan masyarakat (Indikasi : Income perkapita menjadi Rp

41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010)

Misi Pemerintah Kota Medan Tahun 2011

Melaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan kota terutama pada 6

(enam) aspek dasar, yaitu :

1. Pelayanan pendidikan baik akses, kualitas maupun manajemen pendidikan

yang semakin baik, sehingga dapat menciptakan lulusan yang unggul.

2

(16)

2. Perbaikan infrastruktur, utamanya perbaikan jalan kota, jalan lingkungan,

taman kota dan drainase serta penataan pasar tradisional secara simultan.

3. Pelayanan kesehatan, baik akses, mutu maupun manajemen kesehatan

yang semakin baik.

4. Peningkatan pelayanan administrasi public terutama pelayanan

KTP/KK/Akte kelahiran dan perizinan usaha.

5. Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk meningkatkan

kapasitas dan prestasi kerjanya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

masing-masing.

6. Menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Catatan : Misi ini tidak

ringan dan pencapaiannya akan dipengaruhi faktor eksternal dan internal.

Untuk itu, kita harus bekerja lebih efektif.

Rencana Capaian Sasaran Pembangunan Kota Tahun 2011

1. Pencapaian PDRB menjadi sebesar Rp 85,85 Trilyun dari Rp 73,16

Trilyun Tahyn 2010. (Oleh karena itu, dunia usaha harus bekerja

berdasarkan target PDRB, bukan volume APBD yang hanya sebesar Rp

2,9 Trilyun)

2. Income per kapita sebesar Rp 41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010. (Hal

in akan mendorong kemampuan berkomunikasi masyarakat dapat lebih

meningkat sehingga kesejahteraannya semakin tinggi)

3. Pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5%-7,7% lebih tinggi dari target

(17)

mematok target menjadi 8%-8,5% untuk menciptakan lapangan kerja lebih

luas)

4. Inflasi dibawah 1 digit (5%-5,5%) untuk menjaga dan meningkatkan daya

beli masyarakat

5. Menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin

(18)
(19)

1. Walikota

Walikota merupakan kepala daerah untuk daerah kota yang menjalankan

penyelenggaraan pemerintah dan melaksanakan kebijakan-kebijakan

pemerintahan kota yang ditetapkan bersama-sama dengan DPRD. Walikota

merupakan sebuah jabatan politis bukan Pegawai Negeri Sipil yang sejajar dengan

Bupati dalam daerah kabupaten dan dipilih melalui Pemilihan Umum Daerah

(PILKADA).

2. Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah Kota yang

berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota. Sekretaris

daerah mempunyai tugas membantu walikota dibidang hukum dan

perundang-undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan masyarakat, protokol serta fungsi

pemerintah umum lainnya yang tidak tercakup dalam tugas dinas dan lembaga

teknis, misalnya penanganan urusan kerjasama, perbatasan dan lain-lain, serta

mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.

Fungsi Sekretasis daerah dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya ialah,

sebagai berikut:

1. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan pemerintah daerah

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas dan lembaga teknis daerah

3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah

(20)

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan fungsi dan

tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat daerah

membawahkan 4 (empat) Asisten meliputi

1. Asisten Pemerintahan , terdiri dari :

a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum

b. Bagian Hubungan Masyrakat

c. Bagian Hubungan Kerjasama

2. Asisten Kesejahteraan dan Kemasyarakatan , terdiri dari :

a. Bagian Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat

b. Bagian Agama dan Pendidikan

c. Bagian Administrasi Kemasyrakatan

3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan , terdiri dari :

a. Bagian Adminstrasi Pembangunan

b. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam

c. Bagian Administrasi Perekonomian

4. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari :

a. Bagian Hukum

b. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

c. Bagian Keuangan

d. Bagian Perlengkapan dan Asset

(21)

III.2 Kecamatan Medan Timur

III.2.1 Visi dan Misi Kecamatan Medan Timur

Visi Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut :

"Pelayanan dan pemberdayaan masyarakat yang professional, akuntabel, dan

transparan di Kecamatan Medan Timur".

Misi Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2. Peningkatan partisipatif masyarakat dalam mensukseskan program-program

pembangunan yang telah direncanakan dan ditetapkan dengan tetap

mengedepankan asas pemberdayaan serta kemandirian.

3. Menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif dan efesien.

III.2.1 Struktur Organisasi Kecamatan Medan Timur

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan, No. 3 Tahun 2009, tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daeah Kota Medan, suktur

Oganisasi Kantor Camat Medan Timur terdiri dari :

1. Camat

2. Sekretaris Camat, membawahi : Sub Bagian Perencanaan, Sub-Bagian

Umum dan Sub Bagian Keuangan

3. Seksi Pemerintahan

(22)

5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

6. Seksi Kesejahteraan Sosial

Tugas Camat :

Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh walikota untuk

menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum

pemerintahan.

Fungsi Camat :

1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.

4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat

Kecamatan.

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan

7. Melaksanakan Pelayanan Masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya

dan atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Kelurahan.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

(23)

CAMAT

III.2.3 Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Medan Timur

III.2.4 Susunan Organisasi Kecamatan Medan Timur

Selaku SKPD Kantor Camat Medan TImur dibantu oleh 11 (sebelas)

Kepala Kelurahan sebagai penerima tugas/wewenanag yang diberikan camat

untuk menjabarkan program dibidang pemerintahan dan pembangunan ditingkat

kelurahan.

JABATAN FUNGSIONALIS SEKRETARIS CAMAT

(24)

PULO BRAYAN DARAT I 20239 15

PULO BRAYAN BENGKEL 20239 11

PULO BRAYAN BENGKEL BARU 20239 12

PERINTIS 20239 5

III.2.4 Perangkat Kecamatan berdasarkan Kepangkatan

Jumlah Pegawai kantor Camat Medan Timur sebanyak 29 orang, dimana

golongan IV sebanyak 1 orang atau 3,4 % ; Golongan III sebanyak14 orang atau

48,2 % ; dan Golongan II sebanyak 14 orang atau 48,2 %.

Keterangan :

II/a = 11 orang

II/b = 2 orang

II/c = 1 orang

II/d = 0 orang

III/a = 3 orang

III/b = 1 orang

III/c = 6 orang

III/d = 4 orang

IV/a = 1 orang

37,93%

6,90% 3,45%

10,34% 3,45%

20,69%

13,79%

(25)

Jika dilihat berdasarkan latar belakang pendidikan maka yang berlatar

pendidikan SMP sebanyak 2 orang atau 10% ; SMA dan SMK sebnyak 10 orang

atau 25 % ; Sarjana ( S1 ) 16 orang atau 60% dan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 2

orang atau 5 %.

Keterangan : 1. Sarjana 2. Pasca Sarjana 3. SMP

4. SMA/SMK

III.2.5 Wilayah Kecamatan

Wilayah Kecamatan Medan Timur berbentuk dataran dengan luas wilayah

± 726 ha. Terdiri dari 11 (sebelas ) Kelurahan dan 128 lingkungan. Kecamatan

Medan Timur memiliki luas wilayah 5,33 km.

Batas – batas wilayah Kecamatan Medan Timur :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Medan Deli

2. Sebelah Timur : Kecamatan Medan Tembung, Perjuangan dan

Percut Sei Tuan

60%

5% 10%

25%

1

2

3

(26)

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Kota

4. Sebelah Barat : Kecamatan Medan Barat

III.2.5 Kependudukan

Distribusi penduduk dilihat dari jumlah penduduk per kelurahan maka

Kelurahan Pulo Brayan Darat I memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan

jumlah penduduk sebanyak 21.815 jiwa dan 5.343 kepala keluarga yang tersebar

di 14 lingkungan atau rata-rata 1.558 jiwa penduduk/lingkungan atau 382 Kepala

Keluarga/Lingkungan.

Distribusi penduduk dilihat dari jumlah penduduk per kelurahan maka

Kelurahan Printis memiliki jumlah penduduk paling sedikit dengan jumlah

penduduk sebanyak 6.029 jiwa dan 1.471 kepala keluarga yang tersebar di

lingkungan atau rata – rata 1.206 jiwa penduduk/lingkungan atau 294 kepala

keluarga/lingkungan.

(27)

Dengan signifikannya jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan

Medan Timur dapat dikatakan bahwa Kecamatan Medan Timur merupakan icon

pendidikan di Kota Medan. Tidak kurang dari 5 Universitas Swasta terbesar di

Kota Medan bahakan di Sumatera Utara terletak di kecamatan ini diantaranya

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Nommensen,

Universitas Sutomo, Universitas Sisingamangaraja, dan IT&B dengan kelas

internasionalnya.

SEKOLAH NEGERI SWASTA JUMLAH

PAUD 3 25 28

SD 27 21 48

SLTP 3 16 19

SLTA 3 14 17

UNIVERSITAS 0 5 5

2. Kesehatan

Kecamatan Medan Timur juga memiliki fasilitas kesehatan yang sangat

memadai. Dengan 10 rumah sakit yang 9 diantaranya adalah rumah sakit swasta

dan satu lainnya adalah rumah sakit pemerintah.

SARANA JUMLAH

Rumah Sakit 10

Puskesmas 2

Balai Pengobatan Umum 11 Balai Kesehatan Ibu dan

Anak 10

Rumah Sakit Jiwa 1

Posyandu 78

Posyandu Lansia 10

(28)

Di Kecamatan Medan Timur, jumlah pelanggan Listrik Negara sebanyak

27.446

Rumah tangga. Jumlah tersebut sama dengan jumlah pelanggan air minum.

Sementara masyarakat yang masih menikmati dan berlangganan Gas Negara

sebanyak 2.860 sambungan. Saluran Gas yang ada di Kota Medan khususnya di

Kecamatan Medan Timur merupakan saluran gas dari perusahaan gas yang sudah

ada sejak zaman Belanda. Kebutuhan energi masyarakat di Kecamatan Medan

Timur juga didukung dengan keberadaan SPBU yang cukup besar sebanyak 5

buah.

PELANGGAN JUMLAH

Listrik Negara 27.446

Gas Negara 2860

Air Minum 27.446

(29)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada

Kantor Camat Medan Timur dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden

sebanyak 29 orang pegawai sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk

memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut,

di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian di

distribusikan sebagai berikut :

4.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi responden, sehingga

lebih memudahkan dalam penganalisaan dan memudahkan pemahaman atas objek

dan subjek penelitian. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada

responden, maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 2

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa responden dalam penelitian ini

adalah sebanyak 29 orang (100%) yang terdiri dari laki-laki sebanyak 20 orang

(69 %) dan responden perempuan sebanyak 9 orang (31 %).

Dari data yang diperoleh diatas, dapat dilihat bahwa frekuensi pegawai dengan

(30)

perempuan yaitu 69% berbanding 31 %. Sebagai Badan yang bertugas dalam

bidang pelayanan publik, akan sangat dibutuhkan kesabaran, ketelatenan dan

ketelitian untuk bekerja. Memang tidak ada penelitian yang pasti bahwa laki-laki

lebih unggul dalam hal pelayanan publik dibandingkan perempuan, yang

diperlukan adalah pengkajian ilmiah tentang pria, wanita dan lain-lain yang

melakukan pekerjaan manajerial dan bukan manajerial dalam organisasi, untuk itu

dibutuhkan data untuk mengkaji dan mengetahui perbedaan gaya dan karakteristik

apabila perbedaan itu memang ada (Gibson, dkk, 1997).

Tabel 3

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

<20

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa yang menjadi responden

terbanyak dalam penelitian ini adalah dengan karakteristik umur diantara 31-40

yaitu sebanyak 11 orang (38%) kemudian yang berumur >51 yaitu sebanyak 8

orang (28%), sedangkan karakteristik responden umur diantara 41-50 yaitu

sebanyak 5 orang (17%).Responden yang berumur antara 21-30 sebanyak 5 orang

(17%). Sedangkan responden yang berumur lebih kecil dari 20 tidak ada dalam

penelitian ini.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh pegawai berada pada kategori

dewasa awal dan dewasa madya menurut pengkategorian umur yang dilakukan

(31)

mungkin dianggap lebih cakap dan diberi status atau posisi oleh suatu kelompok

kerja karena semakin berpengalaman, maka tingkat kesuksesan kerja lebih tinggi.

Untuk catatan usia produktif di Indonesia adalah 15 tahun - 64 tahun.

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir Jenjang pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SD

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak dalam

penelitian ini adalah yang memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA yaitu

sebanyak 14 orang (48%). Kemudian SARJANA sebanyak 12 orang (41%),

responden yang jenjang pendidikan terakhirnya PASCA SARJANA yaitu

sebanyak 2 orang (7%) dan untuk jenjang pendidikan terakhir DIPLOMA

sebanyak 1 orang (4%). Sedangkan responden yang memiliki jenjang pendidikan

terakhir SD dan SMP tidak ada dalam penerlitian ini.

Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan

adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan

terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan

konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Dengan demikian Hariandja

(2002: 169) menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang pegawai dapat

(32)

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai dengan

tingkat pendidikan SMA dan Sarjana merupakan sumberdaya yang diperlukan dan

diunggulkan demi tercapainya tujuan organisasi, bahkan jika memungkinkan lebih

tinggi lagi tingkat pendidikan nya, memang tingkat pendidikan Sarjana masih

mendominasi di jajaran pegawai karena masih sedikit pegawai yang mau

melanjutkan tingkat pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi.

4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian

4.2.1 Jawaban Responden Tentang Motivasi (Variabel X)

Untuk mengetahui Motivasi pada Pegawai Kantor Kecamatan Medan Timur Kota

Medan dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab 1

sebelumnya, di mana Motivasi diajukan 8 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi

alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e.

Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan

mengenai budaya organisasi (variabel x) berdasarkan kuisioner yang telah

disebarkan.

Tabel 5

Distribusi jawaban responden mengenai keinginan pegawai untuk bekerja lebih giat pada Kantor Camat Medan Timut Kota Medan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat

Berdasarkan pada tabel 5 diketahui bahwa jawaban responden tentang keinginan

(33)

memiliki, responden yang menjawab sangat sebanyak 7 orang (24%). Kemudian

responden yang menjawab kurang sebanyak 2 orang (7%) dan responden yang

menjawab tidak dan sangat tidak tidak ada.

Dari data yang diperoleh diatas maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai

memiliki kemauan untuk bekerja lebih giat dalam melaksanakan tugasnya agar

hasil pekerjaan yang dicapai dapat lebih baik, namun sebagai badan atau instansi,

tentu keinginan bekerja para pegawai memiliki batasan-batasan dan harus sesuai

dengan kode etik pegawai dan tata tertib organisasi yang telah ditetapkan.

Tabel 6

Distribusi jawaban responden tentang situasi dan lingkungan kerja yang mendukung pada Kantor Camat Medan Timut Kota Medan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa jawaban responden tentang situasi dan

lingkungan kerja yang mendukung terdapat 10 orang (35%) yang menjawab

sangat, 16 orang (55% ) responden yang menjawab mendukung. Kemudian

responden yang menjawab kurang sebanyak 3 orang (10%), sedangkan yang

menjawab tidak dan sangat tidak mendukung tidak ada.

Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa situasi dan lingkungan kerja

pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan mendukung proses komunikasi

antar sesama pegawai serta mendukung proses dalam bekerja atau melaksanakan

(34)

Tabel 7

Distribusi jawaban responden tentang rasa aman dan ketenangan disaat proses penyelesaian pekerjaan

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa jawaban responden tentang rasa aman dan

ketenangan di saat proses penyelesaian pekerjaan terdapat 10 orang (35%) yang

menjawab sangat, 16 orang (55%) responden yang menjawab membutuhkan.

Kemudian responden yang menjawab kurang sebanyak 3 orang (10%), dan

responden yang menjawab tidak dan sangat tidak tidak ada.

Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa rasa aman dan

ketenangan di saat proses penyelesaian pekerjaan dibutuhkan oleh setiap pegawai.

Tabel 8

Distribusi jawaban responden tentang pemberian penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja

Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa jawaban responden tentang pemberian

penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja terdapat 7 orang (25%) yang

(35)

menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang (10%). Sedangkan untuk kategori

jawaban jarang dan tidak pernah tidak ada responden yang menjawab.

Dari data yang diperoleh di atas, dapat disimpulkan bahwa pimpinan kecamatan

telah rutin memberikan penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja dari setiap

karyawannya.

Tabel 9

Distribusi jawaban responden tentang kenaikan pangkat yang diberikan sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa jawaban responden tentang kenaikan

pangkat yang diberikan sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan terdapat 5

orang (17%) yang menjawab selalu, 22 orang (76% ) responden yang menjawab

sering dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang (7%). Sedangkan

untuk kategori jawaban jarang dan jawaban tidak pernah, responden tidak ada

yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kenaikan

pangkat yang diberikan kepada setiap pegawai telah sesuai dengan kurun waktu

(36)

Tabel 10

Distribusi jawaban responden tentang hukuman yang diberikan kepada pegawai adil serta dilakukan tepat waktu sesuai dengan kesalahan yang

dilakukan pegawai

Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa jawaban responden tentang hukuman yang

diberikan kepada pegawai adil serta dilakukan tepat waktu sesuai dengan

kesalahan yang dilakukan pegawai terdapat 7 orang (24%) yang menjawab sangat,

13 orang (45% ) responden yang menjawab adil dan yang menjawab kurang

sebanyak 9 orang (31%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak dan sangat

tidak, responden tidak ada yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hukuman yang

diberikan kepada pegawai telah adil dan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan

pegawai. Dengan adanya pemberian hukuman kepada pegawai diharapkan dapat

meredam kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pegawai.

(37)

Distribusi jawaban responden tentang kemampuan dan penguasaan bidang

Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa jawaban responden tentang kemampuan

dan penguasaan bidang pekerjaan yang dibebankan terdapat 3 orang (3%) yang

menjawab sangat, 21 orang (73%) responden yang menjawab mampu dan

responden yang menjawab kurang 5 orang (5%). Sedangkan untuk kategori

jawaban tidak dan sangat tidak responden tidak ada yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas para

pegawai mampu dan menguasai bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Tabel 12

Distribusi jawaban responden tentang memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antara sesama

pegawai

Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa jawaban responden tentang memiliki rasa

kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antara

(38)

responden yang menjawab sering dan responden yang menjawab kadang-kadang 8

orang (27%). Sedangkan untuk kategori jawaban jarang dan tidak pernah

responden tidak ada yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

pegawai memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi

yang terbaik antara sesama pegawai.

4.2.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y)

Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab 1 sebelumnya, di

mana untuk kinerja pegawai diajukan 7 pertanyaan, yaitu 1 pertanyaan untuk

masing masing indikator, dan setiap pertanyaan di beri alternatif jawaban yaitu a,

b, c, d, dan e. Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan

pertanyaan mengenai kinerja pegawai (variabel Y) berdasarkan kuesioner yang

telah disebarkan.

Tabel 13

Distribusi jawaban responden tentang kesungguhan dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya

(39)

Jarang

Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa jawaban responden tentang kesungguhan

pegawai dalam menjalankan tugasnya pada Kantor Camat Medan Timur Kota

Medan terdapat 15 orang (52%) responden yang menjawab sering, yang

menjawab selalu sebanyak 11 orang (38%). Kemudian, 3 orang responden (10%)

yang menjawab kadang-kadang dan tidak ada responden yang menjawab jarang

dan tidak pernah.

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah

bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa

para pegawai memiliki rasa tanggung jawab akan jabatan dan tugas yang

diembannya. Ini menjadi penting, karena disaat kesetiaan dan tanggung jawab

yang dimiliki pegawai hilang, maka organisasi sama sekali tidak akan berfungsi

dengan baik.

Tabel 14

(40)

Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa jawaban responden tentang pengaruh

tingkat pengalaman terhadap penyelesaian tugas pada Kantor Camat Medan

Timur Kota Medan dalam menjalankan tugasnya terdapat 9 orang (31%) yang

menjawab sangat berpengaruh, 16 orang (55%) responden yang menjawab

berpengaruh. Kemudian responden yang menjawab kurang berpengaruh 4 orang

(14%), untuk jawaban tidak berpengaruh dan sangat tidak berpengaruh, tidak ada

responden yang memilih.

Dari data yang yang diperoleh diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengalaman

berpengaruh terhadap penyelesaian tugas yang diembankan kepada para pegawai.

Semakin lama pegawai melakukan sebuah pekerjaan secara berkala, maka tentu

dia akan semakin terbiasa dan menguasai pekerjaan tersebut. Tingginya tingkat

pengalaman yang dimiliki para pegawai dapat menjamin proses penyelesaian

tugas yang minim akan kesalahan dan akan dapat menyelesaikan tugas tepat

waktu, bahkan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

Tabel 15

Distribusi jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap peraturan yang berlaku pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

(41)

Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa jawaban responden tentang ketaatan

pegawai terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada Kantor

Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 8 orang (28%) yang menjawab selalu

menaati, 14 orang (48%) responden yang menjawab sering menaati. Kemudian

responden yang menjawab kadang-kadang menaati sebanyak 4 orang (14%), 3

orang (10%) responden yang menjawab jarang menaati dan tidak pernah menaati,

tidak ada responden yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah

menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan organisasi.

Ketaatan para pegawai terhadap peraturan yang berlaku tentu akan membawa

dampak yang positif terhadap organisasi. Peraturan dimaksudkan untuk

mengontrol perilaku para pegawai dan tetap mengarahkan pegawai untuk tetap

fokus dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan sehingga proses pencapaian

tujuan berjalan dengan lancar.

Tabel 16

Distribusi jawaban responden tentang usaha pegawai untuk mengeluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya

(42)

Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 16 diketahui bahwa jawaban responden tentang usaha pegawai

untuk mengerluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya pada Kantor

Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 16 orang (55%) yang menjawab selalu,

10 orang (35%) responden yang menjawab sering. Kemudian responden yang

menjawab kadang-kadang, sebanyak 3 orang (10%), kemudian untuk jawaban

jarang dan tidak pernah, tidak ada responden yang memilih.

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah

berusaha untuk mengeluarkan potensi diri yang dimilikinya dalam penyelesaian

tugas yang dibebankan kepada para pegawai. Sesuai dengan penjelasan diatas

bahwa salah satu penyumbang kreatifitas organisasi adalah kepercayaan diri para

pegawai atas potensi yang dimilikinya, ketika para pegawai telah mengeluarkan

potensi yang dimilikinya maka organisasi akan mendapat nilai positif karena para

pegawai akan bekerja secara maksimal.

Tabel 17

Distribusi jawaban responden tentang kerjasama yang dimiliki pegawai terhadap pimpinan dan pegawai lain

(43)

Berdasarkan tabel 17 diketahui bahwa jawaban responden tentang

kerjasama yang dimiliki pegawai terhadap pimpinan dan pegawai lain, terdapat 9

orang (31%) yang menjawab selalu, 14 orang (48%) responden yang menjawab

sering. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang

(21%), sedangkan kategori jawaban jarang dan tidak pernah responden tidak

memilihnya.

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai

telah memiliki kerjasama yang baik antara sesama pegawai maupun dengan

pimpinan. Kerjasama menjadi penting karena secara struktur, semua bagian yang

terlibat di dalam organisasi saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama

meskipun memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.

Tabel 18

Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat sesuai Sesuai Kurang sesuai

Tidak sesuai Sangat tidak sesuai

9

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 18 diketahui bahwa jawaban responden tentang

kesesuaian jenis pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai

terdapat 9 orang (31%) yang menjawab sangat sesuai, 13 orang (45%) responden

yang menjawab sesuai. Kemudian responden yang menjawab kurang sesuai

sebanyak 7 orang (24%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak sesuai dan

(44)

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas

pegawai telah mendapat beban tugas atau pekerjaan sesuai dengan jenjang

pendidikan yang dimilikinya. Suatu pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan

baik apabila ditangani oleh orang yang memiliki kemampuan dalam bidang

tersebut, dan sebaliknya hasil dari suatu pekerjaan tidak akan lebih baik bila

dikerjakan oleh orang yang bukan bidang pekerjaan tersebut. Dengan kata lain

suatu jabatan atau posisi dalam organisasi harus lah diisi oleh orang yang

memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan

dilakukan.

Tabel 19

Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Berdasarkan tabel 19 diketahui bahwa jawaban responden tentang

ketepatan waktu dalam penyelesaian tugas oleh para pegawai pada Kantor Camat

Medan Timur Kota Medan terdapat 13 orang (45%) yang menjawab selalu tepat

waktu, 14 orang (48%) responden yang menjawab sering tepat waktu. Kemudian

responden yang menjawab kadang-kadang tepat waktu sebanyak 2 orang (7%),

dan tidak ada responden yang menjawab jarang tepat waktu dan tidak pernah tepat

(45)

Dari data yang diperoleh diatas maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

pegawai menyatakan mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan

tepat waktu. Tentunya organisasi telah memiliki standar tentang batasan waktu

tertentu untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan organisasi kepada para

pegawai.Semakin tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu standar dalam

penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, maka prestasi kerja tentunya dapat

(46)

BAB V ANALISIS DATA

5.1. Klasifikasi Data

Setelah keseluruhan data dari data yang dibutuhkan didapat dan telah di

uraikan, maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap

data tersebut. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel

penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi terhadap

data tersebut, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban responden. Adapun skor untuk

masing-masing jawaban yang digunakan untuk mengklasifikasikan data tersebut

adalah (sugiono 2005:108) :

1 Untuk alternatif jawaban “a” diberi skor tertingi : 5

2 Untuk alternatif jawaban “b” diberi skor tinggi : 4

3 Untuk alternatif jawaban “c” diberi skor sedang : 3

4 Untuk alternatif jawaban “d” diberi skor rendah : 2

5 Untuk alternatif jawaban “e” diberi skor terendah : 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap

masing-masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,

sangat rendah, maka dapat ditentukan kelas intervalnya, dengan cara sebagai

(47)

Maka diperoleh:

5−1

8 = 0,80

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban pada masing-masing

variabel yaitu :

Skor tertinggi-Skor terendah Banyaknya bilangan

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21-5,00

b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20

c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40

d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60

e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80

Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan

rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dan hasil pembagian tersebut

akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.

5.1.1. Motivasi (Variabel X)

Untuk melihat motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

maka dibutuhkan pengkategorian jawaban responden mengenai motivasi

(48)

Tabel 20

Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Nilai jawaban Kategori Frekuensi Persentasi (%)

4,21-5,00

Sumber : Kuesioner 2014

Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 20) di atas diketahui jawaban

responden berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 10 orang (35%),

kategori tinggi sebanyak 19 orang (65%) sedangkan untuk kategori sedang,

rendah dan sangat rendah tidak ada.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai berada pada kategori tinggi,

hal ini menunjukkan bahwa motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota

Medan sudah bagus. Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh mayoritas

responden.

5.1.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y)

Tabel 21

Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Nilai jawaban Kategori Frekuensi Persentasi (%)

4,21-5,00

(49)

Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 1) di atas diketahui jawaban

responden berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 11 orang (38%),

kategori tinggi sebanyak 18 orang (62%) sedangkan untuk kategori sedang,

rendah dan sangat rendah tidak ada.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai berada pada kategori sangat

tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan

Timur Kota Medan sudah bagus. Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh

mayoritas responden.

5.2. Pengujian Hipotesa

Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, maka penulis

menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment di mana untuk mengetahui

adanya pengaruh atau untuk menentukan besarnya koefisien korelasi antara dua

variabel maka digunakan analisa korelasi.

Dari data yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini maka

hasilnya sebagai berikut :

N = 29

Σx = 948

Σy = 852

Σx2 = 31702

Σy2

= 25134

(50)

Kemudian hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus Korelasi Pearson

Product Moment, maka didapatkan hasil sebagai berikut :

��� = �

�(901088−898704)(728886−725904)

��� =

Setelah diuji secara empiris, maka hipotesa yang diajukan dapat diterima

dan tidak menyimpang dari kerangka teori. Hal ini berarti motivasi mempunyai

hubungan yang positif dengan kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur

Kota Medan. Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus Korelasi Product

Moment, maka didapat hasil koefisien korelasi sebesar 0,4721 untuk menentukan

signifikan antara pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat

Medan Timur Kota Medan , maka harus diperbandingkan antara r yang diperoleh

dengan rumus Korelasi Product Moment dengan r pada table (r tabel). Jika dilihat

pada r tabel koefisien korelasi Product Moment dengan taraf signifikan 5% untuk N

(51)

Jika dibandingkan dengan nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan

rumus Korelasi Product Moment, maka dapat dilihat bahwa r yang diperoleh dari

hasil perhitungan rumus Korelasi Product Moment adalah lebih besar

dibandingkan r tabel koefisien korelasi product moment (0,472>0,367), maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi terhadap

kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan, dengan demikian

semakin baik motivasi maka semakin baik pula kinerja pegawai. Dengan kata lain

adalah apabila salah satu variabel mengalami peningkatan, maka variabel yang

berkorelasi juga mengalami peningkatan dan begitu juga sebaliknya, apabila salah

satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang berkorelasi juga akan

mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil-hasil yang dikemukakan di atas, maka hipotesa yang

dikemukakan ini dapat diterima yaitu ada pengaruh positif antara motivasi

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.

Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan

tersebut, maka digunakan penafsiran/interprestasi angka yang dikemukakan oleh

Sugiono ( 2005: 214 ).

Tabel 22

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien Interval Koevisien Tingkat Hubungan

(52)

5.3. Koefisien Determinan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi (variabel bebas (X))

terhadap kinerja pegawai (variabel terikat (Y)) dapat dihitung dengan rumus

Koefisien Determinan.

�= (���2) 100%

�= (0.4721)2 (100%)

�= 0.2228 × 100%

�= 22.28%

Dari hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa besarnya

pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur

Kota Medan adalah sebesar 22.28 %, dan 77.72 % selebihnya di pengaruhi oleh

faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.

5.4. Interpretasi Data

Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka pada

tahap selanjutnya akan dilakukan pembahasan data yang telah diuraikan tadi.

Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian

dapat dilakukan setelah terlebih dahulu diklasifikasikan, yang berdasarkan

nilai-nilai yang diperoleh dari responden. Berdasarkan klasifikasi yang telah

ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk

(53)

5.4.1 Motivasi Pada Kantor Camat Medan Timur

Motivasi merupakan hal yang sangat mudah dijumpai dalam organisasi,

terutama berkenaandengan orang-orang yang ada didalamnya. Pemotivasian

adalah pekerjaan manajemen yang sederhana, namun rumit dalam

pelaksanaannya. Dikatakan sederhana karena sebagai seorang pimpinan hanya

perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh anggotanyanya. Dikatakan rumit

karena upaya pencarian terhadap apa yang dibutuhkan oleh anggota tidaklah

mudah dikarenakan adanya perbedaan kebutuhan individu didalamnya.

Pemenuhan kebutuhan individu dalam organisasi inilah yang menjadikan

pekerjaan memotivasi seseorang menjadi rumit namun penting, agar proses

organisasi tetap berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi

merupakan akibat dari interaksi individu dan situasi, baik situasi internal maupun

situasi eksternal. Motivasi sendiri terkadang ditangkap berbeda oleh sebagian

pimpinan. Pimpinan menganggap motivasi sebagai sebuah ciri individu, dimana

ada individu yang memilikinya dan ada pula yang tidak. Dalam pekerjaan,

beberapa pimpinan mengasumsikan bahwa anggota yang tampak kurang motivasi

dianggap sebagai pemalas.

Motivasi merupakan sebuah ilmu sekaligus seni yang menarik untuk

dipelajari. Pimpinan suatu organisasi manapun, sangatlah penting untuk

mengetahui dan belajar tentang motivasi. Dengan mempelajari secara cermat

bagaimana motivasi, mengetahui kebutuhan anggota dengan tepat hingga

kemungkinan memberi reward (ganjaran) akan sangat membantu pimpinan dalam

(54)

Berdasarkan jawaban responden tentang keinginan pegawai untuk beerja

lebih giat terdapat 69% (tabel 5) yang menjawab memiliki keinginan. Berarti

dapat dinilai bahwa mayoritas pegawai merasa memiliki keinginan untuk bekerja

lebih giat dalam melakukan pekerjaan untuk kemajuan organisasi, sehingga

pegawai dapat melaksanakan tugas organisasi dengan baik.

Berdasarkan jawaban responden tentang situasi dan lingkungan kerja

yang mendukung terdapat 55% (tabel 6) yang menjawab mendukung. Dapat

disimpulkan bahwa situasi dan lingkugan kerja yang terdapat pada Kantor Camat

Medan Timur sudah mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa situasi dan

lingkungan kerja pada Kantor Cama Medan Timur Kota Medan mendukung

proses komunikasi antar sesama pegawai serta mendukung proses dalam bekerja

atau melaksanakan tugasnya secara efektif.

Berdasarkan jawaban responden tentang rasa aman dan ketenangan disaat

proses penyelesaian pekerjaan terdapat 55% (tabel 7) yang menjawab

membutuhkan. Dapat dinyatakan bahwa rasa aman dan ketenangan dibutuhkan

disaat proses penyelesaian pekerjaan pada Kantor Camat Medan Timur Kota

Medan.

Berdasarkan jawaban responden tentang pemberian penghargaan atas

prestasi dan kreativitas kerja terdapat 65% (tabel 8) yang menjawab sering. Dapat

disimpulkan bahwa pimpinan kecamatan telah rutin memberikan penghargaan

atas prestasi dan kreativitas kerja dari setiap karyawannya.

Berdasarkan jawaban responden tentang kenaikan pangkat yang diberikan

(55)

menjawab sering. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kenaikan pangkat yang

diberikan kepada setiap pegawai telah sesuai dengan kurun waktu yang telah

ditetapkan oleh pihak kecamatan.

Berdasarkan jawaban responden tentang hukuman yang diberikan kepada

pegawai adil serta dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan kesalahan yang

dilakukan pegawai terdapat 45% (tabel 10) yang menjawab adil. Maka dapat

dapat disimpulkan bahwa hukuman yang diberikan kepada pegawai telah adil dan

sesuai dengan kesalahan yang dilakukan pegawai. Dengan adanya pemberian

hukuman kepada pegawai diharapkan dapat meredam kesalahan-kesalahan yang

dilakukan oleh para pegawai.

Berdasarkan jawaban responden tentang kemampuan dan penguasaan

bidang pekerjaan yang dibebankan terdapat 73% (tabel 11) yang menjawab

mampu. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas para pegawai mampu dan

menguasai bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Berdasarkan jawaban responden tentang memiliki rasa kebutuhan akan

berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antar sesama pegawai

terdapat 52% (tabel 12) yang menjawab sering. Maka dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar pegawai memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan

untuk menjadi yang terbaik antara sesama pegawai.

5.4.2 Kinerja Pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

(56)

ketika kinerja para pegawainya sudah mencapai tingkat maksimal. Dalam hal ini

menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota

Medan sudah bagus, sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden.

Kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dapat diukur

dengan indikator sebagai berikut: kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan,

kreatifitas, kerjasama, kecakapan, tanggungjawab.

Berdasarkan jawaban responden tentang kesungguhan dan bertanggung

jawab dalam menjalankan tugasnya terdapat 52% (tabel 13) yang menjawab

sering. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah

bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai

memiliki rasa tanggung jawab akan jabatan dan tugas yang diembannya.

Berdasarkan jawaban responden tentang pengaruh tingkat pengalaman

terhadap penyelesaian tugas terdapat 55% (tabel 14) yang menjawab berpengaruh.

Maka dapat disimpulkan bahwa sedikit banyak pengalaman kerja seorang pegawai

berpengaruh terhadap proses penyelesaian pekerjaannya.

Berdasarkan jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap

peraturan yang berlaku terdapat 48% (tabel 15) yang menjawab sering menaati.

Maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah menaati peraturan

perundang-undangan yang berlaku di lingkungan organisasi. Ketaatan para pegawai terhadap

peraturan yang berlaku tentu akan membawa dampak yang positif terhadap

organisasi.

Berdasarkan jawaban respnden tentang usaha pegawai untuk

(57)

yang menjawab selalu. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan

pekerjaannya pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah

berusaha mengeluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya. Hal ini

mengartikan bahwa pegawai telah berusaha memberikan yang terbaik dalam

pekerjaannya

Berdasarkan jawaban responden tentang kerjasama yang dimiliki pegawai

terhadap pimpinan dan pegawai lain terdapat 48% (tabel 17) yang menjawab

sering. Maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai pada Kantor Camat Medan

Timur Kota Medan dalam melaksanakan tugasnya telah mampu untuk saling

bekerjasama. Dari data tersebut dapat pula dikatakan bahwa para pegawai pada

Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah memiliki kekompakan dan

kepaduan dalam menjalankan tugas.

Berdasarkan jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan

dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai terdapat 45% (tabel 18) yang

menjawab sesuai. Maka dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis pekerjaan

pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah berdasarkan jenjang

pendidikan yang dimiliki oleh para pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa telah

terjadi spesialisasi pekerjaan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.

Berdasarkan jawaban responden tentang ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh

para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 48% (tabel

19) yang menjawab sering. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai

menyatakan mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan tepat

(58)

untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan organisasi kepada para

pegawai.Semakin tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu standar dalam

penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, maka prestasi kerja tentunya dapat

dikatakan semakin baik.

5.5. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Berdasarkan perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi pearson

product moment antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat

Medan Timur Kota Medan, maka didapat hasil sebesar 0.4721. Untuk menentukan

taraf signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat

Medan Timur Kota Medan, maka harus diadakan perbandingan antara r yang

diperoleh melalui perhitungan koefisien korelasi pearson product moment dengan

r pada tabel, yaitu taraf (α) 5% untuk N= 29 diperoleh nilai r sebesar 0,367.

Maka dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (0,4721>

0,367). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh positif antara

motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota

Medan”, Ini berarti semakin baik motivasi maka semakin baik pula kinerja

pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.

Dengan kata lain apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka

variabel yang berkorelasi juga megalami peningkatan begitu juga sebaliknya

apabila salah satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang berkorelasi

(59)

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa besarnya pengaruh motivasi

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan adalah

sebesar 22.28%, dan 77.72% selebihnya di pengaruhi oleh faktor lain yang belum

(60)

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Camat Medan Timur

Kota Medan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Motivasi yang terdapat pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

berada pada kategori tinggi. Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban

responden mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator motivasi yang

diperoleh dari lapangan, yaitu sebanyak 65% jawaban berada pada

kategori tinggi (Tabel 20).

2. Kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan berada

pada kategori tinggi. Hal ini Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban

responden mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator kinerja yang

diperoleh dari lapangan, yaitu sebanyak 62% jawaban berada pada

kategori tinggi (Tabel 21).

3. Berdasarkan uji rxy terhadap data menunjukkan bahwa “Ada pengaruh

motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota

Medan”, karena r hitung lebih besar daripada r tabel dan pengaruh

motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota

Medan berada pada kategori sedang. Dengan demikian hipotesa awal yang

menyatakan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai dapat

(61)

4. Berdasarkan perhitungan determinan (D) maka diketahui pengaruh

motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota

Medan sebesar 22.28 %, dan 77.72 % selebihnya di pengaruhi oleh faktor

lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa

motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat

Medan Timur Kota Medan, oleh karena itu perlu perhatian yang lebih besar dalam

hal pengembangan motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.

Dalam penerapan motivasi (keinginan, situasi kerja, kebutuhan rasa aman,

penghargaan, kenaikan pangkat, hukuman, kompetensi, kebutuhan akan

berprestasi) pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan kedepannya haruslah

lebih ditingkatkan lagi agar lebih dipahami dan dimengerti oleh setiap individu

yang ada didalam organisasi.

Kinerja pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan memang sudah

bagus berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, namun harapannya

lebih ditingkatkan lagi sehingga tujuan dan sasaran dari organisasi dapat tercapai.

Semoga kinerja pegawai yang baik dapat dipertahankan dan yang masih kurang

lebih ditingkatkan lagi.

Agar motivasi benar-benar berdampak positif terhadap kinerja pegawai

maka hendaklah Kantor Camat Medan Timur Kota Medan memperbaiki pola

komunikasi antar setiap pegawai dan antar bagian, memperdalam pemahaman

(62)

memberikan motivasi kepada pegawai dalam pencapaian tugas serta

mengembangkan data dan informasi sejauh mana motivasi terhadap kinerja

pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dapat dijalankan.

Dalam hal peningkatan kemampuan para pegawai, diharapkan Kantor

Camat Medan Timur Kota Medan melakukan berbagai kegiatan seperti

pendidikan dan pelatihan pegawai untuk menunjang dan meningkatkan kinerja

(63)

BAB II

METODE PENELITIAN

II.1. Bentuk Penelitian.

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah

metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada.

Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki

hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini

menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya di sebut korelasi

sederhana.

II.2. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini berlokasi di Kantor Camat Medan Timur, Kota Medan Jalan

H.M. Said No. 1

II.3. Populasi dan Sampel.

II.3.1. Populasi.

Menurut Sugiono (2004:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

(64)

Dalam penarikan sampel digunakan teknik Purposive Sampling yaitu

penentuan sampel tidak didasarkan atas strata, pedoman atau wilayah tetapi

berdasarkan atas adanya tujuan tertentu dan tetap berhubungan dengan

permasalahan penelitian untuk dijadikan sebagai key informan.

Jadi sampel dalam penelitian adalah pegawai yang dianggap representative

terhadap objek yang sedang diteliti di Kantor Camat Medan Timur. Kemudian

untuk menentukan berapa besarnya sampel yang diambil untuk mendapatkan data

yang representatif, maka penulis mengutip pendapat Arikunto (1996:104) bahwa

apabila subjeknya kurang dari 100, maka jumlah sampelnya diambil keseluruhan,

selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 maka cenderung

mengambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

II.4. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan

data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data-data sebagai

berikut :

II.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer.

Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada

lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer

dilakukan dengan cara :

Gambar

Tabel Korelasi Product Moment
Tabel III.1.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan
Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3  Distribusi Responden Berdasarkan Umur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan memiliki Surat Ijin Usaha

3 sebutkan sikap sikap yang baik agar kegiatan musyawarah berjalan dengan lancar 4 sebutkan dua contoh sikap yang menunjukkan pemaksaan kehendak. 5 apa yang kamu lakukan jika

[r]

Demikian Berita Acara Pemilihan Langsung Gagal ini dibuat sebagai pemberitahuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen pengadaan tersebut. Semarang, 22

Pada hari ini Rabu, tanggal Dua Puluh Dua bulan Mei tahun Dua Ribu Tiga Belas (22-05-2013) pada pukul 09.00 WIB sesuai dengan jadwal lelang pemilihan langsung pekerjaan

Alamat-alamat untuk mencari sumber informasi pada internet disebut ...4. RCTI, ANTV, Indosiar, dan SCTV adalah nama gelombang siaran dari

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada pengaruh penurunan libido pada akseptor KB suntik DMPA terhadap pola adaptasi seksual dengan pendekatan model adaptasi

Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini yaitu alat tuli dan alat-alat laboratorium yang meliputi Hot-plate magnetic stirrer, refractometer, moisture analyzer,