Draft Kuesioner
Medan, Mei 2014
Kepada Yth,
Bapak/ibu saudara/i Saudara/I Pegawai
di,
Kantor Kecamatan Medan Timur Kota Medan
Dengan hormat,
Dengan kerendahan hati, saya Deny Permana Banurea mahasiswa tingkat akhir
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Ilmu Administrasi
Negara, memohon kesediaan bapak/ibu saudara/i untuk mengisi daftar pertanyaan yang
berkaitan dengan judul skripsi saya yaitu: Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai
(Studi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan)
Pengisian daftar pertanyaan ini bertujuan untuk kepentingan akademis dan untuk
melengkapi data dalam menyelesaikan penulisan skripsi bukan untuk dipublikasikan serta
tidak ada hubungannya atau akibatnya dengan pekerjaan bapak/ibu saudara/i. Demikian
permohonan ini saya sampaikan, atas bantuan Bapak/ibu saudara/i saudara/i saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
DAFTAR PERTANYAAN A. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu saudara/i
saudara/i.
2. Jawaban bapak/ibu saudara/i saudara/i berikan tidak berpengaruh terhadap karier/jabatan
bapak/ibu saudara/i saudara/i. Untuk itu dimohon untuk memberikan jawaban subyektif yang
sesuai dengan kenyataan di lapangan.
B. Karakteristik Responden
1. Jenis kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Usia : a. < 20 tahun
b. 21-30 tahun
c. 31-40 tahun
d. 41-50 tahun
e. >51 tahun
3. Pendidikan : a. SD
b. SMP/ Sederajat
c. SMA/ Sederajat
d. Sarjana Muda (D-3)
e. Sarjana (S-1)
C. Daftar Pertanyaan Variabel X Motivasi
1. Apakah Bapak/Ibu Saudara/I memiliki kemauan untuk bekerja lebih giat agar
hasilpekerjaan yang dicapai dapat lebih baik?
a. Saya sangat memiliki kemauan
b. Saya memiliki kemauan
c. Saya kurang memiliki kemauan
d. Saya tidak memiliki kemauan
e. Saya sangat tidak memiliki kemauan
2. Apakah lingkungan kerja Bapak/Ibu saudara/I mendukung untuk mencapai proses
kerja yang nyaman dan bersahabat, dalam hal penataan ruang kerja, maupun sikap
kordinasi antar sesame pegawai?
a. Sangat mendukung
b. Mendukung
c. Kurang mendukung
d. Tidak mendukung
e. Sangat tidak mendukung
3. Apakah Bapak/Ibu Saudara/I membutuhkan rasa aman dan ketenangan disaat proses
penyelesaian pekerjaan?
a. Sangat membutuhkan
b. Membutuhkan
c. Sedikit membutuhkan
d. Tidak membutuhkan
e. Sangat tidak membutuhkan
4. Apakah atasan Bapak/Ibu saudara/I memberikan penghargaan atas prestasi kerja dan
kreativitas yang anda capai?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
5. Apakah kenaikan pangkat yang diberikan kepada Bapak/Ibu saudara/I telah sesuai
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
6. Apakah hukuman yang diberikan kepada para pegawai adil serta dilakukan tepat
waktu sesuai dengan kesalahan yang dilakukan para pegawai?
a. Sangat adil
b. Adil
c. Kurang adil
d. Tidak adil
e. Sangat tidak adil
7. Apakah Bapak/Ibu saudara/I mampu dan menguasai bidang pekerjaan yang
dibebankan kepada anda?
a. Sangat mampu
b. Mampu
c. Kurang mampu
d. Tidak mampu
e. Sangat tidak mampu
8. Apakah Bapak/ibu saudara/I memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan
untuk menjadi yang terbaik di antara sesama pegawai?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
D. Daftar Pertanyaan Variabel Y Kinerja Pegawai
9. Apakah bapak/ibu saudara/i dalam menjalankan tugas bersungguh-sungguh dengan rasa
penuh tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan tugas?
a. Selalu d. Jarang
b. Sering e. Tidak Pernah
c. Kadang- kadang
10. Apakah tingkat pengalaman Bapak/Ibu selama bertugas berpengaruh terhadap
penyelesaian tugas?
a. Sangat setuju d. Tidak setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Kurang Setuju
11. Apakah bapak/ibu saudara/i menaati peraturan perundang-undangan dan atau peraturan
kedinasan yang berlaku?
a. Selalu menaati d. Jarang menaati
b. Sering menaati e. Tidak Pernah menaati
c. Kadang- kadang menaati
12. Apakah bapak/ibu saudara/i berusaha mengeluarkan potensi diri dan ide-ide baru dalam
menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna?
a. Selalu d. Jarang
b. Sering e. Tidak Pernah
c. Kadang- kadang
13. Apakah Bapak/ Ibu sudah memiliki kerjasama yang baik dengan pimpinan dan para
a. Selalu d. Jarang
b. Sering e. Tidak Pernah
c. Kadang- kadang
14. Apakah jenis pekerjaan yang dibebankan kepada bapak/ibu saudara/i sesuai dengan
jenjang pendidikan yang bapak/ibu saudara/i miliki?
a. Selalu d. Jarang
b. Sering e. Tidak Pernah
c. Kadang- kadang
15. Apakah bapak/ibu saudara/i dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang telah
ditentukan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
a. Selalu tepat waktu d. Jarang tepat waktu
b. Sering tepat waktu e. Tidak Pernah tepat waktu
DAFTAR PUSTAKA
Aida dan Listianingsih, Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward dan Profit Center Terhadap Hubungan Antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial. Yogyakarta, Symposium Nasional Akuntansi (SNAVIII), 2005.
Badudu, J.S, Sutan Muhammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pustaka Sinar Harapan, 2001.
Dadang, Juliantara. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Publik. Pembaruan, Yogyakarata, 2005.
Gibson, James L. Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses). Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.
Hadayaningrat, Soewarno, Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen, BPK Gunung Agung, Jakarta, 1995.
Handoko, H.T. Manajemen. BPFE, Yogyakarta, 1984.
Hasibuan, Malayu S.P. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta, 1996.
Kumorotomo, Wahyudi. Etika Administrasi Negara. Jakarta, 1994.
Moenir. HAS.. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2002.
Nasir, Muhammad H. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kejelasan Peran dan Pemberdayaan Phisikologis dan Kinerja
Manajerial.Yogyakarata, Simposium Nasional Akuntansi (SNA X), 2007.
Penyusunan Standar Pelayanan Publik, LAN. 2003.
Siagian, S.P. Kiat Meningkatkan Produktivitas, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1995.
Sugiyono. Metodologi Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2004.
Sumber Lain :
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III. 1 Gambaran Umum Kota Medan
Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera
Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis
secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan
sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintah daerah1
1
http://www.pemkomedan.go.id
.Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis
sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif
dekat dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia,
Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan
diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak
terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007
diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis
dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota
Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan
regional/nasional. Secara umum ada 3 (tiga) faktor utama yang mempengaruhi
kinerja pembangunan kota, (1) faktor geografis, (2) faktor demografis dan (3)
faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya,
termasuk pilihan-pilihan penanaman modal (investasi).Sesuai dengan dinamika
pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa
kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat
Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan
menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat
Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera
Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan
diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran
wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116
Kelurahan.
Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan
Menteri Dalam Negeri Nomor 140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan
melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor
140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7
Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan
Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi
Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151
Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian
Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan
berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan
dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat
Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber
Daya alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya
secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber
daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini
menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat
dengan daerah-daerah sekitarnya Di samping itu sebagai daerah yang pada
pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi
strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa,
baik perdagangan domestik maupun kuar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis
Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan
secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
III.1.1 Letak Geografis
Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44°
BT dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur Kota
Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara
berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu
domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah
hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada
maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Kotamadya Medan memiliki 21
Kecamatan dan 158 Kelurahan.
III.1.2. Demografi Penduduk
Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur
agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini
memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka.
Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa
transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu
keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana
tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang
mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir
masyarakat dan perubahan sosial ekonominya. Di sisi lain adanya faktor
perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.
Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini
mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat
kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian
rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor,
antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang
Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat
dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk
mulai menurun.
Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian
sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung
untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.
Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai
dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural.
Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas),
meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi,
termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan kependudukan
yang diterapkan.
Tabel III.1.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2005 – 2009
Melalui data tabel diatas diketahui, jumlah penduduk Kota Medan
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
III.1.3 Visi dan Misi Kota Medan
Secara umum arah dan agenda pembangunan kota mengacu kepada visi 2
1. Jangka Panjang (Visi 2025) → Perda Nomor 8 Tahun 2009 : Kota Medan
yang maju, sejahtera, religius dan berwawasan lingkungan (Indikasi :
Income perkapita Rp 72 Juta / tahun)
:
2. Jangka Menengah (Visi 2015) : Kota Medan menjadi Kota Metropolitan
yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera
3. Jangka Pendek (Tahun 2011) : Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
yang semakin dinamis dan berkualitas guna menciptakan kesempatan kerja
yang luas, mengurangi kemiskinan, meningkatkan mutu pelayanan public
dan kesejahteraan masyarakat (Indikasi : Income perkapita menjadi Rp
41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010)
Misi Pemerintah Kota Medan Tahun 2011
Melaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan kota terutama pada 6
(enam) aspek dasar, yaitu :
1. Pelayanan pendidikan baik akses, kualitas maupun manajemen pendidikan
yang semakin baik, sehingga dapat menciptakan lulusan yang unggul.
2
2. Perbaikan infrastruktur, utamanya perbaikan jalan kota, jalan lingkungan,
taman kota dan drainase serta penataan pasar tradisional secara simultan.
3. Pelayanan kesehatan, baik akses, mutu maupun manajemen kesehatan
yang semakin baik.
4. Peningkatan pelayanan administrasi public terutama pelayanan
KTP/KK/Akte kelahiran dan perizinan usaha.
5. Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk meningkatkan
kapasitas dan prestasi kerjanya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing.
6. Menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Catatan : Misi ini tidak
ringan dan pencapaiannya akan dipengaruhi faktor eksternal dan internal.
Untuk itu, kita harus bekerja lebih efektif.
Rencana Capaian Sasaran Pembangunan Kota Tahun 2011
1. Pencapaian PDRB menjadi sebesar Rp 85,85 Trilyun dari Rp 73,16
Trilyun Tahyn 2010. (Oleh karena itu, dunia usaha harus bekerja
berdasarkan target PDRB, bukan volume APBD yang hanya sebesar Rp
2,9 Trilyun)
2. Income per kapita sebesar Rp 41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010. (Hal
in akan mendorong kemampuan berkomunikasi masyarakat dapat lebih
meningkat sehingga kesejahteraannya semakin tinggi)
3. Pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5%-7,7% lebih tinggi dari target
mematok target menjadi 8%-8,5% untuk menciptakan lapangan kerja lebih
luas)
4. Inflasi dibawah 1 digit (5%-5,5%) untuk menjaga dan meningkatkan daya
beli masyarakat
5. Menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin
1. Walikota
Walikota merupakan kepala daerah untuk daerah kota yang menjalankan
penyelenggaraan pemerintah dan melaksanakan kebijakan-kebijakan
pemerintahan kota yang ditetapkan bersama-sama dengan DPRD. Walikota
merupakan sebuah jabatan politis bukan Pegawai Negeri Sipil yang sejajar dengan
Bupati dalam daerah kabupaten dan dipilih melalui Pemilihan Umum Daerah
(PILKADA).
2. Sekretaris Daerah
Sekretaris Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah Kota yang
berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota. Sekretaris
daerah mempunyai tugas membantu walikota dibidang hukum dan
perundang-undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan masyarakat, protokol serta fungsi
pemerintah umum lainnya yang tidak tercakup dalam tugas dinas dan lembaga
teknis, misalnya penanganan urusan kerjasama, perbatasan dan lain-lain, serta
mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
Fungsi Sekretasis daerah dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya ialah,
sebagai berikut:
1. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan pemerintah daerah
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas dan lembaga teknis daerah
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan fungsi dan
tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat daerah
membawahkan 4 (empat) Asisten meliputi
1. Asisten Pemerintahan , terdiri dari :
a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
b. Bagian Hubungan Masyrakat
c. Bagian Hubungan Kerjasama
2. Asisten Kesejahteraan dan Kemasyarakatan , terdiri dari :
a. Bagian Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat
b. Bagian Agama dan Pendidikan
c. Bagian Administrasi Kemasyrakatan
3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan , terdiri dari :
a. Bagian Adminstrasi Pembangunan
b. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam
c. Bagian Administrasi Perekonomian
4. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari :
a. Bagian Hukum
b. Bagian Organisasi dan Tata Laksana
c. Bagian Keuangan
d. Bagian Perlengkapan dan Asset
III.2 Kecamatan Medan Timur
III.2.1 Visi dan Misi Kecamatan Medan Timur
Visi Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut :
"Pelayanan dan pemberdayaan masyarakat yang professional, akuntabel, dan
transparan di Kecamatan Medan Timur".
Misi Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
2. Peningkatan partisipatif masyarakat dalam mensukseskan program-program
pembangunan yang telah direncanakan dan ditetapkan dengan tetap
mengedepankan asas pemberdayaan serta kemandirian.
3. Menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif dan efesien.
III.2.1 Struktur Organisasi Kecamatan Medan Timur
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan, No. 3 Tahun 2009, tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daeah Kota Medan, suktur
Oganisasi Kantor Camat Medan Timur terdiri dari :
1. Camat
2. Sekretaris Camat, membawahi : Sub Bagian Perencanaan, Sub-Bagian
Umum dan Sub Bagian Keuangan
3. Seksi Pemerintahan
5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
6. Seksi Kesejahteraan Sosial
Tugas Camat :
Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh walikota untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan.
Fungsi Camat :
1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.
4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat
Kecamatan.
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan
7. Melaksanakan Pelayanan Masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Kelurahan.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
CAMAT
III.2.3 Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Medan Timur
III.2.4 Susunan Organisasi Kecamatan Medan Timur
Selaku SKPD Kantor Camat Medan TImur dibantu oleh 11 (sebelas)
Kepala Kelurahan sebagai penerima tugas/wewenanag yang diberikan camat
untuk menjabarkan program dibidang pemerintahan dan pembangunan ditingkat
kelurahan.
JABATAN FUNGSIONALIS SEKRETARIS CAMAT
PULO BRAYAN DARAT I 20239 15
PULO BRAYAN BENGKEL 20239 11
PULO BRAYAN BENGKEL BARU 20239 12
PERINTIS 20239 5
III.2.4 Perangkat Kecamatan berdasarkan Kepangkatan
Jumlah Pegawai kantor Camat Medan Timur sebanyak 29 orang, dimana
golongan IV sebanyak 1 orang atau 3,4 % ; Golongan III sebanyak14 orang atau
48,2 % ; dan Golongan II sebanyak 14 orang atau 48,2 %.
Keterangan :
II/a = 11 orang
II/b = 2 orang
II/c = 1 orang
II/d = 0 orang
III/a = 3 orang
III/b = 1 orang
III/c = 6 orang
III/d = 4 orang
IV/a = 1 orang
37,93%
6,90% 3,45%
10,34% 3,45%
20,69%
13,79%
Jika dilihat berdasarkan latar belakang pendidikan maka yang berlatar
pendidikan SMP sebanyak 2 orang atau 10% ; SMA dan SMK sebnyak 10 orang
atau 25 % ; Sarjana ( S1 ) 16 orang atau 60% dan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 2
orang atau 5 %.
Keterangan : 1. Sarjana 2. Pasca Sarjana 3. SMP
4. SMA/SMK
III.2.5 Wilayah Kecamatan
Wilayah Kecamatan Medan Timur berbentuk dataran dengan luas wilayah
± 726 ha. Terdiri dari 11 (sebelas ) Kelurahan dan 128 lingkungan. Kecamatan
Medan Timur memiliki luas wilayah 5,33 km.
Batas – batas wilayah Kecamatan Medan Timur :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Medan Deli
2. Sebelah Timur : Kecamatan Medan Tembung, Perjuangan dan
Percut Sei Tuan
60%
5% 10%
25%
1
2
3
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Kota
4. Sebelah Barat : Kecamatan Medan Barat
III.2.5 Kependudukan
Distribusi penduduk dilihat dari jumlah penduduk per kelurahan maka
Kelurahan Pulo Brayan Darat I memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan
jumlah penduduk sebanyak 21.815 jiwa dan 5.343 kepala keluarga yang tersebar
di 14 lingkungan atau rata-rata 1.558 jiwa penduduk/lingkungan atau 382 Kepala
Keluarga/Lingkungan.
Distribusi penduduk dilihat dari jumlah penduduk per kelurahan maka
Kelurahan Printis memiliki jumlah penduduk paling sedikit dengan jumlah
penduduk sebanyak 6.029 jiwa dan 1.471 kepala keluarga yang tersebar di
lingkungan atau rata – rata 1.206 jiwa penduduk/lingkungan atau 294 kepala
keluarga/lingkungan.
Dengan signifikannya jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan
Medan Timur dapat dikatakan bahwa Kecamatan Medan Timur merupakan icon
pendidikan di Kota Medan. Tidak kurang dari 5 Universitas Swasta terbesar di
Kota Medan bahakan di Sumatera Utara terletak di kecamatan ini diantaranya
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Nommensen,
Universitas Sutomo, Universitas Sisingamangaraja, dan IT&B dengan kelas
internasionalnya.
SEKOLAH NEGERI SWASTA JUMLAH
PAUD 3 25 28
SD 27 21 48
SLTP 3 16 19
SLTA 3 14 17
UNIVERSITAS 0 5 5
2. Kesehatan
Kecamatan Medan Timur juga memiliki fasilitas kesehatan yang sangat
memadai. Dengan 10 rumah sakit yang 9 diantaranya adalah rumah sakit swasta
dan satu lainnya adalah rumah sakit pemerintah.
SARANA JUMLAH
Rumah Sakit 10
Puskesmas 2
Balai Pengobatan Umum 11 Balai Kesehatan Ibu dan
Anak 10
Rumah Sakit Jiwa 1
Posyandu 78
Posyandu Lansia 10
Di Kecamatan Medan Timur, jumlah pelanggan Listrik Negara sebanyak
27.446
Rumah tangga. Jumlah tersebut sama dengan jumlah pelanggan air minum.
Sementara masyarakat yang masih menikmati dan berlangganan Gas Negara
sebanyak 2.860 sambungan. Saluran Gas yang ada di Kota Medan khususnya di
Kecamatan Medan Timur merupakan saluran gas dari perusahaan gas yang sudah
ada sejak zaman Belanda. Kebutuhan energi masyarakat di Kecamatan Medan
Timur juga didukung dengan keberadaan SPBU yang cukup besar sebanyak 5
buah.
PELANGGAN JUMLAH
Listrik Negara 27.446
Gas Negara 2860
Air Minum 27.446
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada
Kantor Camat Medan Timur dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden
sebanyak 29 orang pegawai sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk
memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut,
di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian di
distribusikan sebagai berikut :
4.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi responden, sehingga
lebih memudahkan dalam penganalisaan dan memudahkan pemahaman atas objek
dan subjek penelitian. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada
responden, maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa responden dalam penelitian ini
adalah sebanyak 29 orang (100%) yang terdiri dari laki-laki sebanyak 20 orang
(69 %) dan responden perempuan sebanyak 9 orang (31 %).
Dari data yang diperoleh diatas, dapat dilihat bahwa frekuensi pegawai dengan
perempuan yaitu 69% berbanding 31 %. Sebagai Badan yang bertugas dalam
bidang pelayanan publik, akan sangat dibutuhkan kesabaran, ketelatenan dan
ketelitian untuk bekerja. Memang tidak ada penelitian yang pasti bahwa laki-laki
lebih unggul dalam hal pelayanan publik dibandingkan perempuan, yang
diperlukan adalah pengkajian ilmiah tentang pria, wanita dan lain-lain yang
melakukan pekerjaan manajerial dan bukan manajerial dalam organisasi, untuk itu
dibutuhkan data untuk mengkaji dan mengetahui perbedaan gaya dan karakteristik
apabila perbedaan itu memang ada (Gibson, dkk, 1997).
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase (%)
<20
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa yang menjadi responden
terbanyak dalam penelitian ini adalah dengan karakteristik umur diantara 31-40
yaitu sebanyak 11 orang (38%) kemudian yang berumur >51 yaitu sebanyak 8
orang (28%), sedangkan karakteristik responden umur diantara 41-50 yaitu
sebanyak 5 orang (17%).Responden yang berumur antara 21-30 sebanyak 5 orang
(17%). Sedangkan responden yang berumur lebih kecil dari 20 tidak ada dalam
penelitian ini.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh pegawai berada pada kategori
dewasa awal dan dewasa madya menurut pengkategorian umur yang dilakukan
mungkin dianggap lebih cakap dan diberi status atau posisi oleh suatu kelompok
kerja karena semakin berpengalaman, maka tingkat kesuksesan kerja lebih tinggi.
Untuk catatan usia produktif di Indonesia adalah 15 tahun - 64 tahun.
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir Jenjang pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak dalam
penelitian ini adalah yang memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA yaitu
sebanyak 14 orang (48%). Kemudian SARJANA sebanyak 12 orang (41%),
responden yang jenjang pendidikan terakhirnya PASCA SARJANA yaitu
sebanyak 2 orang (7%) dan untuk jenjang pendidikan terakhir DIPLOMA
sebanyak 1 orang (4%). Sedangkan responden yang memiliki jenjang pendidikan
terakhir SD dan SMP tidak ada dalam penerlitian ini.
Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan
adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan
konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Dengan demikian Hariandja
(2002: 169) menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang pegawai dapat
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai dengan
tingkat pendidikan SMA dan Sarjana merupakan sumberdaya yang diperlukan dan
diunggulkan demi tercapainya tujuan organisasi, bahkan jika memungkinkan lebih
tinggi lagi tingkat pendidikan nya, memang tingkat pendidikan Sarjana masih
mendominasi di jajaran pegawai karena masih sedikit pegawai yang mau
melanjutkan tingkat pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi.
4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian
4.2.1 Jawaban Responden Tentang Motivasi (Variabel X)
Untuk mengetahui Motivasi pada Pegawai Kantor Kecamatan Medan Timur Kota
Medan dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab 1
sebelumnya, di mana Motivasi diajukan 8 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi
alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e.
Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan
mengenai budaya organisasi (variabel x) berdasarkan kuisioner yang telah
disebarkan.
Tabel 5
Distribusi jawaban responden mengenai keinginan pegawai untuk bekerja lebih giat pada Kantor Camat Medan Timut Kota Medan
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat
Berdasarkan pada tabel 5 diketahui bahwa jawaban responden tentang keinginan
memiliki, responden yang menjawab sangat sebanyak 7 orang (24%). Kemudian
responden yang menjawab kurang sebanyak 2 orang (7%) dan responden yang
menjawab tidak dan sangat tidak tidak ada.
Dari data yang diperoleh diatas maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai
memiliki kemauan untuk bekerja lebih giat dalam melaksanakan tugasnya agar
hasil pekerjaan yang dicapai dapat lebih baik, namun sebagai badan atau instansi,
tentu keinginan bekerja para pegawai memiliki batasan-batasan dan harus sesuai
dengan kode etik pegawai dan tata tertib organisasi yang telah ditetapkan.
Tabel 6
Distribusi jawaban responden tentang situasi dan lingkungan kerja yang mendukung pada Kantor Camat Medan Timut Kota Medan
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa jawaban responden tentang situasi dan
lingkungan kerja yang mendukung terdapat 10 orang (35%) yang menjawab
sangat, 16 orang (55% ) responden yang menjawab mendukung. Kemudian
responden yang menjawab kurang sebanyak 3 orang (10%), sedangkan yang
menjawab tidak dan sangat tidak mendukung tidak ada.
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa situasi dan lingkungan kerja
pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan mendukung proses komunikasi
antar sesama pegawai serta mendukung proses dalam bekerja atau melaksanakan
Tabel 7
Distribusi jawaban responden tentang rasa aman dan ketenangan disaat proses penyelesaian pekerjaan
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa jawaban responden tentang rasa aman dan
ketenangan di saat proses penyelesaian pekerjaan terdapat 10 orang (35%) yang
menjawab sangat, 16 orang (55%) responden yang menjawab membutuhkan.
Kemudian responden yang menjawab kurang sebanyak 3 orang (10%), dan
responden yang menjawab tidak dan sangat tidak tidak ada.
Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa rasa aman dan
ketenangan di saat proses penyelesaian pekerjaan dibutuhkan oleh setiap pegawai.
Tabel 8
Distribusi jawaban responden tentang pemberian penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa jawaban responden tentang pemberian
penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja terdapat 7 orang (25%) yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang (10%). Sedangkan untuk kategori
jawaban jarang dan tidak pernah tidak ada responden yang menjawab.
Dari data yang diperoleh di atas, dapat disimpulkan bahwa pimpinan kecamatan
telah rutin memberikan penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja dari setiap
karyawannya.
Tabel 9
Distribusi jawaban responden tentang kenaikan pangkat yang diberikan sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa jawaban responden tentang kenaikan
pangkat yang diberikan sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan terdapat 5
orang (17%) yang menjawab selalu, 22 orang (76% ) responden yang menjawab
sering dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang (7%). Sedangkan
untuk kategori jawaban jarang dan jawaban tidak pernah, responden tidak ada
yang memilihnya.
Dari data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kenaikan
pangkat yang diberikan kepada setiap pegawai telah sesuai dengan kurun waktu
Tabel 10
Distribusi jawaban responden tentang hukuman yang diberikan kepada pegawai adil serta dilakukan tepat waktu sesuai dengan kesalahan yang
dilakukan pegawai
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa jawaban responden tentang hukuman yang
diberikan kepada pegawai adil serta dilakukan tepat waktu sesuai dengan
kesalahan yang dilakukan pegawai terdapat 7 orang (24%) yang menjawab sangat,
13 orang (45% ) responden yang menjawab adil dan yang menjawab kurang
sebanyak 9 orang (31%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak dan sangat
tidak, responden tidak ada yang memilihnya.
Dari data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hukuman yang
diberikan kepada pegawai telah adil dan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan
pegawai. Dengan adanya pemberian hukuman kepada pegawai diharapkan dapat
meredam kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pegawai.
Distribusi jawaban responden tentang kemampuan dan penguasaan bidang
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa jawaban responden tentang kemampuan
dan penguasaan bidang pekerjaan yang dibebankan terdapat 3 orang (3%) yang
menjawab sangat, 21 orang (73%) responden yang menjawab mampu dan
responden yang menjawab kurang 5 orang (5%). Sedangkan untuk kategori
jawaban tidak dan sangat tidak responden tidak ada yang memilihnya.
Dari data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas para
pegawai mampu dan menguasai bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Tabel 12
Distribusi jawaban responden tentang memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antara sesama
pegawai
Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa jawaban responden tentang memiliki rasa
kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antara
responden yang menjawab sering dan responden yang menjawab kadang-kadang 8
orang (27%). Sedangkan untuk kategori jawaban jarang dan tidak pernah
responden tidak ada yang memilihnya.
Dari data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pegawai memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi
yang terbaik antara sesama pegawai.
4.2.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y)
Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab 1 sebelumnya, di
mana untuk kinerja pegawai diajukan 7 pertanyaan, yaitu 1 pertanyaan untuk
masing masing indikator, dan setiap pertanyaan di beri alternatif jawaban yaitu a,
b, c, d, dan e. Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan
pertanyaan mengenai kinerja pegawai (variabel Y) berdasarkan kuesioner yang
telah disebarkan.
Tabel 13
Distribusi jawaban responden tentang kesungguhan dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya
Jarang
Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa jawaban responden tentang kesungguhan
pegawai dalam menjalankan tugasnya pada Kantor Camat Medan Timur Kota
Medan terdapat 15 orang (52%) responden yang menjawab sering, yang
menjawab selalu sebanyak 11 orang (38%). Kemudian, 3 orang responden (10%)
yang menjawab kadang-kadang dan tidak ada responden yang menjawab jarang
dan tidak pernah.
Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah
bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa
para pegawai memiliki rasa tanggung jawab akan jabatan dan tugas yang
diembannya. Ini menjadi penting, karena disaat kesetiaan dan tanggung jawab
yang dimiliki pegawai hilang, maka organisasi sama sekali tidak akan berfungsi
dengan baik.
Tabel 14
Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014
Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa jawaban responden tentang pengaruh
tingkat pengalaman terhadap penyelesaian tugas pada Kantor Camat Medan
Timur Kota Medan dalam menjalankan tugasnya terdapat 9 orang (31%) yang
menjawab sangat berpengaruh, 16 orang (55%) responden yang menjawab
berpengaruh. Kemudian responden yang menjawab kurang berpengaruh 4 orang
(14%), untuk jawaban tidak berpengaruh dan sangat tidak berpengaruh, tidak ada
responden yang memilih.
Dari data yang yang diperoleh diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengalaman
berpengaruh terhadap penyelesaian tugas yang diembankan kepada para pegawai.
Semakin lama pegawai melakukan sebuah pekerjaan secara berkala, maka tentu
dia akan semakin terbiasa dan menguasai pekerjaan tersebut. Tingginya tingkat
pengalaman yang dimiliki para pegawai dapat menjamin proses penyelesaian
tugas yang minim akan kesalahan dan akan dapat menyelesaikan tugas tepat
waktu, bahkan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.
Tabel 15
Distribusi jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap peraturan yang berlaku pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014
Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa jawaban responden tentang ketaatan
pegawai terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada Kantor
Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 8 orang (28%) yang menjawab selalu
menaati, 14 orang (48%) responden yang menjawab sering menaati. Kemudian
responden yang menjawab kadang-kadang menaati sebanyak 4 orang (14%), 3
orang (10%) responden yang menjawab jarang menaati dan tidak pernah menaati,
tidak ada responden yang memilihnya.
Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah
menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan organisasi.
Ketaatan para pegawai terhadap peraturan yang berlaku tentu akan membawa
dampak yang positif terhadap organisasi. Peraturan dimaksudkan untuk
mengontrol perilaku para pegawai dan tetap mengarahkan pegawai untuk tetap
fokus dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan sehingga proses pencapaian
tujuan berjalan dengan lancar.
Tabel 16
Distribusi jawaban responden tentang usaha pegawai untuk mengeluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya
Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014
Berdasarkan tabel 16 diketahui bahwa jawaban responden tentang usaha pegawai
untuk mengerluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya pada Kantor
Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 16 orang (55%) yang menjawab selalu,
10 orang (35%) responden yang menjawab sering. Kemudian responden yang
menjawab kadang-kadang, sebanyak 3 orang (10%), kemudian untuk jawaban
jarang dan tidak pernah, tidak ada responden yang memilih.
Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah
berusaha untuk mengeluarkan potensi diri yang dimilikinya dalam penyelesaian
tugas yang dibebankan kepada para pegawai. Sesuai dengan penjelasan diatas
bahwa salah satu penyumbang kreatifitas organisasi adalah kepercayaan diri para
pegawai atas potensi yang dimilikinya, ketika para pegawai telah mengeluarkan
potensi yang dimilikinya maka organisasi akan mendapat nilai positif karena para
pegawai akan bekerja secara maksimal.
Tabel 17
Distribusi jawaban responden tentang kerjasama yang dimiliki pegawai terhadap pimpinan dan pegawai lain
Berdasarkan tabel 17 diketahui bahwa jawaban responden tentang
kerjasama yang dimiliki pegawai terhadap pimpinan dan pegawai lain, terdapat 9
orang (31%) yang menjawab selalu, 14 orang (48%) responden yang menjawab
sering. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang
(21%), sedangkan kategori jawaban jarang dan tidak pernah responden tidak
memilihnya.
Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai
telah memiliki kerjasama yang baik antara sesama pegawai maupun dengan
pimpinan. Kerjasama menjadi penting karena secara struktur, semua bagian yang
terlibat di dalam organisasi saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama
meskipun memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.
Tabel 18
Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat sesuai Sesuai Kurang sesuai
Tidak sesuai Sangat tidak sesuai
9
Sumber:kuesioner 2014
Berdasarkan tabel 18 diketahui bahwa jawaban responden tentang
kesesuaian jenis pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai
terdapat 9 orang (31%) yang menjawab sangat sesuai, 13 orang (45%) responden
yang menjawab sesuai. Kemudian responden yang menjawab kurang sesuai
sebanyak 7 orang (24%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak sesuai dan
Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
pegawai telah mendapat beban tugas atau pekerjaan sesuai dengan jenjang
pendidikan yang dimilikinya. Suatu pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan
baik apabila ditangani oleh orang yang memiliki kemampuan dalam bidang
tersebut, dan sebaliknya hasil dari suatu pekerjaan tidak akan lebih baik bila
dikerjakan oleh orang yang bukan bidang pekerjaan tersebut. Dengan kata lain
suatu jabatan atau posisi dalam organisasi harus lah diisi oleh orang yang
memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan.
Tabel 19
Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Berdasarkan tabel 19 diketahui bahwa jawaban responden tentang
ketepatan waktu dalam penyelesaian tugas oleh para pegawai pada Kantor Camat
Medan Timur Kota Medan terdapat 13 orang (45%) yang menjawab selalu tepat
waktu, 14 orang (48%) responden yang menjawab sering tepat waktu. Kemudian
responden yang menjawab kadang-kadang tepat waktu sebanyak 2 orang (7%),
dan tidak ada responden yang menjawab jarang tepat waktu dan tidak pernah tepat
Dari data yang diperoleh diatas maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas
pegawai menyatakan mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan
tepat waktu. Tentunya organisasi telah memiliki standar tentang batasan waktu
tertentu untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan organisasi kepada para
pegawai.Semakin tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu standar dalam
penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, maka prestasi kerja tentunya dapat
BAB V ANALISIS DATA
5.1. Klasifikasi Data
Setelah keseluruhan data dari data yang dibutuhkan didapat dan telah di
uraikan, maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap
data tersebut. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel
penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi terhadap
data tersebut, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban responden. Adapun skor untuk
masing-masing jawaban yang digunakan untuk mengklasifikasikan data tersebut
adalah (sugiono 2005:108) :
1 Untuk alternatif jawaban “a” diberi skor tertingi : 5
2 Untuk alternatif jawaban “b” diberi skor tinggi : 4
3 Untuk alternatif jawaban “c” diberi skor sedang : 3
4 Untuk alternatif jawaban “d” diberi skor rendah : 2
5 Untuk alternatif jawaban “e” diberi skor terendah : 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap
masing-masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
sangat rendah, maka dapat ditentukan kelas intervalnya, dengan cara sebagai
Maka diperoleh:
5−1
8 = 0,80
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban pada masing-masing
variabel yaitu :
Skor tertinggi-Skor terendah Banyaknya bilangan
a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21-5,00
b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20
c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40
d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80
Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan
rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dan hasil pembagian tersebut
akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.
5.1.1. Motivasi (Variabel X)
Untuk melihat motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
maka dibutuhkan pengkategorian jawaban responden mengenai motivasi
Tabel 20
Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
Nilai jawaban Kategori Frekuensi Persentasi (%)
4,21-5,00
Sumber : Kuesioner 2014
Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 20) di atas diketahui jawaban
responden berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 10 orang (35%),
kategori tinggi sebanyak 19 orang (65%) sedangkan untuk kategori sedang,
rendah dan sangat rendah tidak ada.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai berada pada kategori tinggi,
hal ini menunjukkan bahwa motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota
Medan sudah bagus. Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh mayoritas
responden.
5.1.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y)
Tabel 21
Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
Nilai jawaban Kategori Frekuensi Persentasi (%)
4,21-5,00
Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 1) di atas diketahui jawaban
responden berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 11 orang (38%),
kategori tinggi sebanyak 18 orang (62%) sedangkan untuk kategori sedang,
rendah dan sangat rendah tidak ada.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai berada pada kategori sangat
tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan
Timur Kota Medan sudah bagus. Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh
mayoritas responden.
5.2. Pengujian Hipotesa
Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, maka penulis
menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment di mana untuk mengetahui
adanya pengaruh atau untuk menentukan besarnya koefisien korelasi antara dua
variabel maka digunakan analisa korelasi.
Dari data yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini maka
hasilnya sebagai berikut :
N = 29
Σx = 948
Σy = 852
Σx2 = 31702
Σy2
= 25134
Kemudian hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus Korelasi Pearson
Product Moment, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
��� = �
�(901088−898704)(728886−725904)
��� =
Setelah diuji secara empiris, maka hipotesa yang diajukan dapat diterima
dan tidak menyimpang dari kerangka teori. Hal ini berarti motivasi mempunyai
hubungan yang positif dengan kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur
Kota Medan. Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus Korelasi Product
Moment, maka didapat hasil koefisien korelasi sebesar 0,4721 untuk menentukan
signifikan antara pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat
Medan Timur Kota Medan , maka harus diperbandingkan antara r yang diperoleh
dengan rumus Korelasi Product Moment dengan r pada table (r tabel). Jika dilihat
pada r tabel koefisien korelasi Product Moment dengan taraf signifikan 5% untuk N
Jika dibandingkan dengan nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan
rumus Korelasi Product Moment, maka dapat dilihat bahwa r yang diperoleh dari
hasil perhitungan rumus Korelasi Product Moment adalah lebih besar
dibandingkan r tabel koefisien korelasi product moment (0,472>0,367), maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan, dengan demikian
semakin baik motivasi maka semakin baik pula kinerja pegawai. Dengan kata lain
adalah apabila salah satu variabel mengalami peningkatan, maka variabel yang
berkorelasi juga mengalami peningkatan dan begitu juga sebaliknya, apabila salah
satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang berkorelasi juga akan
mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil-hasil yang dikemukakan di atas, maka hipotesa yang
dikemukakan ini dapat diterima yaitu ada pengaruh positif antara motivasi
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.
Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan
tersebut, maka digunakan penafsiran/interprestasi angka yang dikemukakan oleh
Sugiono ( 2005: 214 ).
Tabel 22
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien Interval Koevisien Tingkat Hubungan
5.3. Koefisien Determinan
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi (variabel bebas (X))
terhadap kinerja pegawai (variabel terikat (Y)) dapat dihitung dengan rumus
Koefisien Determinan.
�= (���2) 100%
�= (0.4721)2 (100%)
�= 0.2228 × 100%
�= 22.28%
Dari hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa besarnya
pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur
Kota Medan adalah sebesar 22.28 %, dan 77.72 % selebihnya di pengaruhi oleh
faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.
5.4. Interpretasi Data
Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka pada
tahap selanjutnya akan dilakukan pembahasan data yang telah diuraikan tadi.
Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian
dapat dilakukan setelah terlebih dahulu diklasifikasikan, yang berdasarkan
nilai-nilai yang diperoleh dari responden. Berdasarkan klasifikasi yang telah
ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk
5.4.1 Motivasi Pada Kantor Camat Medan Timur
Motivasi merupakan hal yang sangat mudah dijumpai dalam organisasi,
terutama berkenaandengan orang-orang yang ada didalamnya. Pemotivasian
adalah pekerjaan manajemen yang sederhana, namun rumit dalam
pelaksanaannya. Dikatakan sederhana karena sebagai seorang pimpinan hanya
perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh anggotanyanya. Dikatakan rumit
karena upaya pencarian terhadap apa yang dibutuhkan oleh anggota tidaklah
mudah dikarenakan adanya perbedaan kebutuhan individu didalamnya.
Pemenuhan kebutuhan individu dalam organisasi inilah yang menjadikan
pekerjaan memotivasi seseorang menjadi rumit namun penting, agar proses
organisasi tetap berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi
merupakan akibat dari interaksi individu dan situasi, baik situasi internal maupun
situasi eksternal. Motivasi sendiri terkadang ditangkap berbeda oleh sebagian
pimpinan. Pimpinan menganggap motivasi sebagai sebuah ciri individu, dimana
ada individu yang memilikinya dan ada pula yang tidak. Dalam pekerjaan,
beberapa pimpinan mengasumsikan bahwa anggota yang tampak kurang motivasi
dianggap sebagai pemalas.
Motivasi merupakan sebuah ilmu sekaligus seni yang menarik untuk
dipelajari. Pimpinan suatu organisasi manapun, sangatlah penting untuk
mengetahui dan belajar tentang motivasi. Dengan mempelajari secara cermat
bagaimana motivasi, mengetahui kebutuhan anggota dengan tepat hingga
kemungkinan memberi reward (ganjaran) akan sangat membantu pimpinan dalam
Berdasarkan jawaban responden tentang keinginan pegawai untuk beerja
lebih giat terdapat 69% (tabel 5) yang menjawab memiliki keinginan. Berarti
dapat dinilai bahwa mayoritas pegawai merasa memiliki keinginan untuk bekerja
lebih giat dalam melakukan pekerjaan untuk kemajuan organisasi, sehingga
pegawai dapat melaksanakan tugas organisasi dengan baik.
Berdasarkan jawaban responden tentang situasi dan lingkungan kerja
yang mendukung terdapat 55% (tabel 6) yang menjawab mendukung. Dapat
disimpulkan bahwa situasi dan lingkugan kerja yang terdapat pada Kantor Camat
Medan Timur sudah mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa situasi dan
lingkungan kerja pada Kantor Cama Medan Timur Kota Medan mendukung
proses komunikasi antar sesama pegawai serta mendukung proses dalam bekerja
atau melaksanakan tugasnya secara efektif.
Berdasarkan jawaban responden tentang rasa aman dan ketenangan disaat
proses penyelesaian pekerjaan terdapat 55% (tabel 7) yang menjawab
membutuhkan. Dapat dinyatakan bahwa rasa aman dan ketenangan dibutuhkan
disaat proses penyelesaian pekerjaan pada Kantor Camat Medan Timur Kota
Medan.
Berdasarkan jawaban responden tentang pemberian penghargaan atas
prestasi dan kreativitas kerja terdapat 65% (tabel 8) yang menjawab sering. Dapat
disimpulkan bahwa pimpinan kecamatan telah rutin memberikan penghargaan
atas prestasi dan kreativitas kerja dari setiap karyawannya.
Berdasarkan jawaban responden tentang kenaikan pangkat yang diberikan
menjawab sering. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kenaikan pangkat yang
diberikan kepada setiap pegawai telah sesuai dengan kurun waktu yang telah
ditetapkan oleh pihak kecamatan.
Berdasarkan jawaban responden tentang hukuman yang diberikan kepada
pegawai adil serta dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan kesalahan yang
dilakukan pegawai terdapat 45% (tabel 10) yang menjawab adil. Maka dapat
dapat disimpulkan bahwa hukuman yang diberikan kepada pegawai telah adil dan
sesuai dengan kesalahan yang dilakukan pegawai. Dengan adanya pemberian
hukuman kepada pegawai diharapkan dapat meredam kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh para pegawai.
Berdasarkan jawaban responden tentang kemampuan dan penguasaan
bidang pekerjaan yang dibebankan terdapat 73% (tabel 11) yang menjawab
mampu. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas para pegawai mampu dan
menguasai bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Berdasarkan jawaban responden tentang memiliki rasa kebutuhan akan
berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antar sesama pegawai
terdapat 52% (tabel 12) yang menjawab sering. Maka dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar pegawai memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan
untuk menjadi yang terbaik antara sesama pegawai.
5.4.2 Kinerja Pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
ketika kinerja para pegawainya sudah mencapai tingkat maksimal. Dalam hal ini
menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota
Medan sudah bagus, sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden.
Kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dapat diukur
dengan indikator sebagai berikut: kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan,
kreatifitas, kerjasama, kecakapan, tanggungjawab.
Berdasarkan jawaban responden tentang kesungguhan dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugasnya terdapat 52% (tabel 13) yang menjawab
sering. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah
bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai
memiliki rasa tanggung jawab akan jabatan dan tugas yang diembannya.
Berdasarkan jawaban responden tentang pengaruh tingkat pengalaman
terhadap penyelesaian tugas terdapat 55% (tabel 14) yang menjawab berpengaruh.
Maka dapat disimpulkan bahwa sedikit banyak pengalaman kerja seorang pegawai
berpengaruh terhadap proses penyelesaian pekerjaannya.
Berdasarkan jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap
peraturan yang berlaku terdapat 48% (tabel 15) yang menjawab sering menaati.
Maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku di lingkungan organisasi. Ketaatan para pegawai terhadap
peraturan yang berlaku tentu akan membawa dampak yang positif terhadap
organisasi.
Berdasarkan jawaban respnden tentang usaha pegawai untuk
yang menjawab selalu. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan
pekerjaannya pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah
berusaha mengeluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya. Hal ini
mengartikan bahwa pegawai telah berusaha memberikan yang terbaik dalam
pekerjaannya
Berdasarkan jawaban responden tentang kerjasama yang dimiliki pegawai
terhadap pimpinan dan pegawai lain terdapat 48% (tabel 17) yang menjawab
sering. Maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai pada Kantor Camat Medan
Timur Kota Medan dalam melaksanakan tugasnya telah mampu untuk saling
bekerjasama. Dari data tersebut dapat pula dikatakan bahwa para pegawai pada
Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah memiliki kekompakan dan
kepaduan dalam menjalankan tugas.
Berdasarkan jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan
dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai terdapat 45% (tabel 18) yang
menjawab sesuai. Maka dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis pekerjaan
pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah berdasarkan jenjang
pendidikan yang dimiliki oleh para pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa telah
terjadi spesialisasi pekerjaan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.
Berdasarkan jawaban responden tentang ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh
para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 48% (tabel
19) yang menjawab sering. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai
menyatakan mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan tepat
untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan organisasi kepada para
pegawai.Semakin tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu standar dalam
penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, maka prestasi kerja tentunya dapat
dikatakan semakin baik.
5.5. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
Berdasarkan perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi pearson
product moment antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat
Medan Timur Kota Medan, maka didapat hasil sebesar 0.4721. Untuk menentukan
taraf signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat
Medan Timur Kota Medan, maka harus diadakan perbandingan antara r yang
diperoleh melalui perhitungan koefisien korelasi pearson product moment dengan
r pada tabel, yaitu taraf (α) 5% untuk N= 29 diperoleh nilai r sebesar 0,367.
Maka dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (0,4721>
0,367). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh positif antara
motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota
Medan”, Ini berarti semakin baik motivasi maka semakin baik pula kinerja
pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.
Dengan kata lain apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka
variabel yang berkorelasi juga megalami peningkatan begitu juga sebaliknya
apabila salah satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang berkorelasi
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa besarnya pengaruh motivasi
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan adalah
sebesar 22.28%, dan 77.72% selebihnya di pengaruhi oleh faktor lain yang belum
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Camat Medan Timur
Kota Medan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Motivasi yang terdapat pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan
berada pada kategori tinggi. Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban
responden mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator motivasi yang
diperoleh dari lapangan, yaitu sebanyak 65% jawaban berada pada
kategori tinggi (Tabel 20).
2. Kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan berada
pada kategori tinggi. Hal ini Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban
responden mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator kinerja yang
diperoleh dari lapangan, yaitu sebanyak 62% jawaban berada pada
kategori tinggi (Tabel 21).
3. Berdasarkan uji rxy terhadap data menunjukkan bahwa “Ada pengaruh
motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota
Medan”, karena r hitung lebih besar daripada r tabel dan pengaruh
motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota
Medan berada pada kategori sedang. Dengan demikian hipotesa awal yang
menyatakan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai dapat
4. Berdasarkan perhitungan determinan (D) maka diketahui pengaruh
motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota
Medan sebesar 22.28 %, dan 77.72 % selebihnya di pengaruhi oleh faktor
lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.
6.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa
motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat
Medan Timur Kota Medan, oleh karena itu perlu perhatian yang lebih besar dalam
hal pengembangan motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.
Dalam penerapan motivasi (keinginan, situasi kerja, kebutuhan rasa aman,
penghargaan, kenaikan pangkat, hukuman, kompetensi, kebutuhan akan
berprestasi) pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan kedepannya haruslah
lebih ditingkatkan lagi agar lebih dipahami dan dimengerti oleh setiap individu
yang ada didalam organisasi.
Kinerja pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan memang sudah
bagus berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, namun harapannya
lebih ditingkatkan lagi sehingga tujuan dan sasaran dari organisasi dapat tercapai.
Semoga kinerja pegawai yang baik dapat dipertahankan dan yang masih kurang
lebih ditingkatkan lagi.
Agar motivasi benar-benar berdampak positif terhadap kinerja pegawai
maka hendaklah Kantor Camat Medan Timur Kota Medan memperbaiki pola
komunikasi antar setiap pegawai dan antar bagian, memperdalam pemahaman
memberikan motivasi kepada pegawai dalam pencapaian tugas serta
mengembangkan data dan informasi sejauh mana motivasi terhadap kinerja
pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dapat dijalankan.
Dalam hal peningkatan kemampuan para pegawai, diharapkan Kantor
Camat Medan Timur Kota Medan melakukan berbagai kegiatan seperti
pendidikan dan pelatihan pegawai untuk menunjang dan meningkatkan kinerja
BAB II
METODE PENELITIAN
II.1. Bentuk Penelitian.
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah
metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada.
Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki
hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini
menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya di sebut korelasi
sederhana.
II.2. Lokasi Penelitian.
Penelitian ini berlokasi di Kantor Camat Medan Timur, Kota Medan Jalan
H.M. Said No. 1
II.3. Populasi dan Sampel.
II.3.1. Populasi.
Menurut Sugiono (2004:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Dalam penarikan sampel digunakan teknik Purposive Sampling yaitu
penentuan sampel tidak didasarkan atas strata, pedoman atau wilayah tetapi
berdasarkan atas adanya tujuan tertentu dan tetap berhubungan dengan
permasalahan penelitian untuk dijadikan sebagai key informan.
Jadi sampel dalam penelitian adalah pegawai yang dianggap representative
terhadap objek yang sedang diteliti di Kantor Camat Medan Timur. Kemudian
untuk menentukan berapa besarnya sampel yang diambil untuk mendapatkan data
yang representatif, maka penulis mengutip pendapat Arikunto (1996:104) bahwa
apabila subjeknya kurang dari 100, maka jumlah sampelnya diambil keseluruhan,
selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 maka cenderung
mengambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
II.4. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan
data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data-data sebagai
berikut :
II.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer.
Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada
lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara :