• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PEGAWAI ASN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL PEGAWAI ASN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH;

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH

M.ARIEF IRWANTO

Semarang, 23 JANUARI 2018

21%     12% 32% 35%

PROFIL PEGAWAI ASN REPUBLIK INDONESIA

Rasio Pegawai ASN: 1,76% 

Jumlah Pegawai ASN: 4,36 juta

• Pusat  :    891.509 Rata2 Pendidikan: 

S1 (40%) & SMA (28%)

• Daerah: 3.471.296 (BKN, 2013)

WILAYAH BALI‐NUSTRA

Peg. ASN Sarjana 36% Peg. ASN SLA 25% Tingkat Kemiskinan 19.79 %

WILAYAH JAWA

Peg. ASN Sarjana 40% Peg. ASN Diploma 28% Tingkat Kemiskinan 11.36 % Indeks Gini 0.40

WILAYAH PAPUA‐MALUKU

Peg. ASN SLTA 37% Peg. ASN Sarjana 34% Tingkat Kemiskinan 24.89% Indeks Gini 0.40

WILAYAH SUMATERA Peg. ASN Sarjana 39% Peg. ASN SLA 29% Tingkat Kemiskinan 12,07 % Indeks Gini 0.35

WILAYAH SULAWESI

Peg. ASN Sarjana 45% Peg. ASN SLA 29% Tingkat Kemiskinan 13.99% Indeks Gini 0.40 WILAYAH KALIMANTAN  Peg. ASN SLA      36%  Peg. ASN Sarjana       30%  Tingkat Kemiskinan      6.69 %  Indeks Gini       0.36

(2)

23/01/2018

(3)
(4)

23/01/2018

(5)

Government Effectiveness

The quality of public services,

The quality of the civil service

the degree of its independence from political pressures,

the quality of policy formulation and implementation,

the credibility of the government's commitment to such policies.

100 94 100 89 83 81 80 7975 80 61 54 58 56 60 47 38 38 40 2002 2012 20 0

Percentile rank among all countries (ranges from 0 (lowest) to 100 (highest) rank)

64

44 44

25          21 22 7   4 12

(6)

PERINGKAT INDONESIA MENINGKAT DARI 

#55 

(TAHUN 2008‐2009) 

MENJADI 

#38 

(TAHUN 2013‐2014)

23/01/2018

EFISIENSI BIROKRASI DI INDONESIA

SALAH SATU PENILAIAN KINERJA BIROKRASI

PERC: Political and Economic Risk Consultancy

(7)

MULTIDIMENSIONAL  (IPOLEKSOSBUDHANKAM)  KEPEMIMPINAN TANGGUH KEDAULATAN (SOVEREIGNITY)  GLOBAL JUSTICE INFORMASI TIDAK TERBATAS 23/01/2018

Rendahnya Posisi Indonesia pada Indikator Internasional

56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76

Indonesia dan negara‐negara

tetangga di Asia Pasifik berdasarkan

WEF Global Human Capital Index 

2017

0 20 40 60 80 100 120

Indonesia dan negara‐negara

tetangga di Asia Pasifik berdasarkan

Government Effectiveness Index

2016

(8)

Mengapa Kinerja PNS belum Optimal?

Rendahnya

Kompetensi

dan Tingkat 

Pendidikan

Sedikitnya

Jumlah

Spesialis

Tidak

Meratanya

Distribusi

Keahlian

!

!

!

Data di Kementerian Perhubungan: Hanya 0.06% S3 Hanya 6.84% S2 Hanya 29.04% S1/D4

64.2% Diploma, SMA, atau lebih

rendah

Hanya 10% ASN memegang

JFT

(di luar guru dan tenaga

medis) dibandingkan 38% 

JFU/Admin dan 11% 

Struktural

Hanya 0.06% ASN in Kalimantan 

dengan latar belakang

Perminyakan/Pertambangan/ 

Geologi

Hanya 0.1% ASN di Sulawesi 

dengan latar belakang Perikanan

15

Identifikasi Penyebab Masalah

Penyebab 1. Tidak didorongnya Spesialisasi di ASN

Penyebab 2. Pemerintah belum sanggup mendapatkan keahlian kritikal

Penyebab 3. Tidak ada strategi jangka panjang dalam menangani Human Capital

 Lulusan dengan keahlian tinggi tidak ditempatkan/ditugaskan pada posisi yang sesuai dengan

keahliannya;

 Posisi struktural selalu menjadi favorit bagi ASN dibandingkan fungsional;

 Belum adanya jenjang karir profesional untuk ASN.

 SDM ASN tidak pernah dijadikan sebagai isu strategis dalam pembangunan;

 Tidak ada rencana strategis ataupun pengelolaan talenta bagi ASN yang dikaitkan

dengan RPJMN.

 Keahlian tersebut tidak tersedia di pasar tenaga kerja;

 Tidak dapat berkompetisi dengan sektor swasta untuk mendapatkan talenta.

(9)

Progam Pengembangan SDM Aparatur tidak Diintegrasikan dengan Prioritas

Pembangunan Nasional

SPIRIT telah menghasilkan lulusan dengan kualitas yang baik, tetapi apakah sejalan dengan prioritas

pembangunan nasional? 

17

Inisiatif Strategis Malaysia terkait Human Capital dan Manajemen SDM 

Aparatur (1)

(10)

Inisiatif Strategis Malaysia terkait Human Capital dan Manajemen

SDM Aparatur (2)

19

Perlunya Mengkaitkan Human Capital Management dengan Prioritas Pembangunan 

Nasional, dan Dimulai dengan ASN

Bappenas harus bekerja sama

dengan MenPANRB, BKN, and

LAN;

Bappenas harus memimpin dan

berkoordinasi dalam hal proses

dan pengembangan ke depan

Strategi dan Pengelolaan Talenta

harus secara langsung

berkontribusi kepada Target

Pembangunan Nasional;

Visi, Strategi, Kolaborasi dan

Koordinasi yang jelas perlu

ditetapkan

Source: Korn Ferry – Hay Group

(11)

Contoh Praktik Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan: Talent Pool

21

Perlunya Revitalisasi Program Pengembangan SDM Indonesia

Kondisi

Kekuatan

Pekerja

Indonesia 

dan Talent 

Pool untuk

ASN

Kompetensi

dan Keahlian

Kritikal yang 

Diperlukan

Tujuan

Pembangunan 

Nasional

Prioritas 1

Prioritas 2

Prioritas 3

….

Nation Talent 

Management

CS 

Professionalization

Skill Investment

Program 

Revitalisasi

ASN

Program 

Revitalisasi

Pengembangan

SDM non‐ASN 

(Swasta)

(12)

Desain Program Pengembangan 

Karier PNS berbasis Talent 

Manajemen

23

“Memperkuat ASN melalui

manajemen talenta, 

profesionalisasi, dan

investasi keahlian

dalam rangka mencapai Prioritas Pembangunan Daerah

Tujuan Program Revitalisasi ASN

(13)

Cara Pencapaian Tujuan

Tidak Adanya Perspektif SDM Jangka Panjang dan Tidak Efektif nya

Kebijakan SDM

Kurangnya Tenaga  Spesialis Keahlian Kritikal dan Kurang Aktifnya Pengembangan

Keahlian Spesialis

Kinerja ASN Yang Masih Belum Optimal dan Tidak Efektifnya Insentif

Kinerja Yang Ada  Selama Ini

1Membangun Institusi Berkelanjutan untuk

Manajemen Talenta Nasional

Menyediakan Insentif Pengembangan

Keahlian melalui Profesionalisasi ASN

Investasi pada Institusi Pendidikan Domestik

untuk Mengurangi Kesenjangan Keahlian

Kritikal

Permasalahan

ASN

Arah Kebijakan Strategik

ASN yang lebih

kompeten dan

profesional

yang dapat

mempercepat

pencapaian

tujuan

pembangunan

nasional

25

Manajemen Talenta

Strategis

Profesionalisasi

ASN

Pendanaan

Pengembangan Keahlian

yang Berkelanjutan

1. Pembangunan kelembagaan Talenta yang  berkelanjutan, yang mampu bekerja sama dengan K/L , Pemda terkait, pendidikan tinggi dan sektor swasta untuk mengkoordinasikan dan mendorong pembangunan, pengelolaan dan pengembangan talenta, utamanya ASN  2. Penyusunan dan pengembangan strategi

dan roadmap talenta ASN/non ASN sebagai panduan nasional dan Daerah yang  sistematis

3. Pengelolaan dana untuk pengembangan keahlian yang diperlukan dan kritikal untuk mendukung prioritas pembangunan

1. Pelaksanaan pilot di beberapa Daerah  Kab Kota yang bersedia dengan  replikasi di Provinsi Jateng 2. Perbaikan dan penyempurnaan

kebijakan dan peraturan terkait profesionalisasi keahlian/spesialis tertentu seperti tunjangan/ insentif,  pendidikan sertifikasi yang berbobot dan berkelanjutan dan sistem karir agar profesi ini menarik dan

memberikan dampak yang diharapkan 3. Pelaksanaan Magang on Job dan Off 

Job di beberapa unit KL dan Pemda 

1. Penguatan lembaga pendidikan domestik untuk mencetak keahlian kritikal/spesialis yang diperlukan (terkait prioritas pembangunan) yang mana  keahlian ini belum dapat disediakan oleh market, melalui bantuan pemberian dana untuk menjalankan program secara profesional; 2. Pemberian beasiswa (diutamakan

sertifikasi program) untuk program  spesialis atau keahlian kritikal, dengan penekanan pada program yang  menunjang prioritas pembangunan

Tiga Komponen Program  Talent Management

(14)

23/01/2018

3 PESAN TERKAIT REFORMASI BIROKRASI

1. REVOLUSI MENTAL

“DILAYANI MENJADI MELAYANI”

2. STOP

PEMBOROSAN

“GERAKAN PENGHEMATAN  NASIONAL”

3. MORATORIUM

“DILAKUKAN SCR SELEKTIF  MENDUKUNG PROG  NAWACITA” 23/01/2018

(15)

TRANSFORMASI BIROKRASI &

Rule Based 

Bureaucracy

Performance Based Bureaucracy

Dynamic 

Governance

2013 

2018

2025

ADMINISTRASI 

KEPEGAWAIAN

ADMINISTRASI 

KEPEGAWAIAN

MANAJEMEN 

SDM

MANAJEMEN 

SDM

Pengembangan

Potensi Human Capital

Pengembangan

Potensi Human Capital

PENGELOLAAN SDM APARATUR

PENGELOLAAN SDM APARATUR

BIROKRASI  BERSIH KKN,  KINERJA  TINGGI DAN  BERBUDAYA  MELAYANI BIROKRASI  BERSIH KKN,  KINERJA  TINGGI DAN  BERBUDAYA  MELAYANI Ka.BKD‐MAI‐2017

KONDISI ASN BERKELAS DUNIA

Kompetensi menjadi kriteria,

rekruitmen, promosi dan insentif

untuk meningkatkan

kompetensi

Adopsi teknologi tinggi

Kualitas Tinggi (

Input, Output

dan

Outcome

) Ketiganya

Digunakan Untuk Mengukur

Kinerja.

Monev menjadi kegiatan

penting untuk perbaikan

pelayanan

(sumber; bahan prof. Dr.Agus

dwiyanto)

8 AREA PERUBAHAN:

1. Sumber daya manusia 2. Akuntabilitas

(16)

8 A R E A R E F O R M A S I B I R O K R A S I

8 A R E A R E F O R M A S I B I R O K R A S I

REFORMASI 

BIROKRASI 

MENTAL  APARATUR INTEGRITAS &  KINERJA TINGGI KELEMBAGAAN TEPAT FUNGSI  & UKURAN TATALAKSANA SISTEM &  PROSEDUR KERJA  JELAS, EFEKTIF,  EFISIEN PERATURAN  PERUNDANGAN TERTIB, TIDAK  TUMPANG  TINDIH,  KONDUSIF AKUNTABILITAS PENINGKATAN  KAPASITAS &  KINERJA  BIROKRASI PENGAWASAN PEMERINTAHAN  BERSIH & BEBAS  KKN SDM ASN INTEGRITAS, NETRAL,  KOMPETEN,  KAPABEL,  PROFESIONAL,  KINERJA TINGGI,  SEJAHTERA PELAYANAN  PUBLIK PELAYANAN  PRIMA • BKD • BPSDMD • Biro Organisasi • Inspektorat • Dinkominfo • DPPKAD • Biro Pemotda • Biro Organisasi • Biro Adm. Bangda

• Biro Organisasi • Biro PemOtda • Badan Arpus • Dinkominfo • Biro Organisasi • BKD • Badan Diklat • Biro Hukum • Satpol PP • DPMD-PTSP • Biro Organisasi 23/01/2018

SDM 

ASN

PERENCANAAN  KEBUTUHAN ASN REKRUITMEN  DAN SELEKSI  TRANSPARAN  & BERBASIS  KOMPETENSI PENYUSUNAN  SISTEM POLA  KARIER PROMOSI  JABATAN  SECARA  TERBUKA PENILAIAN  KINERJA  PENGUKURAN  GAP  COMPETENCY PENGEMBANG‐ AN SISTEM  INFORMASI ASN PENGENDALIAN  KUALITAS  DIKLAT BPSDMDPemantauan dan  evaluasi pra  diklat di Prov dan  K/KEvaluasi pasca  diklatKegiatan komite  penjaminan  mutu diklat BKDPromosi jabatan  secara terbuka bagi  eselon II, III, IV BKDFasilitasi  pengadaan  CPNSD Prov dan  kab/kota  melalui CAT BKDpemetaan  ASN  potensial  untuk  menduduki  jabatan  struktural BKDpenyusunan DSP dan formasi ASN BKDEvaluasi kinerja  pejabat fungsional  khusus dan umum BKDAnalisis gap  competency pejabat  struktural BKDSIMPEG, Portal  kepegawaian, SAPK 23/01/2018

(17)

Jumlah PNS Provinsi Jawa Tengah

Data per Januari 2017 Ka.BKD‐MAI‐2017 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 45-49 50-54 55-60 Eselon II

(18)

Eselon III

0 50 100 150 200 250 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 Eselon III/ADMINISTRATUR 23/01/2018

Pejabat Struktural

0 100 200 300 400 500 600 700 800 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-60 Pejabat Struktural 23/01/2018

(19)

PNS Pemprov Jateng

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-65

PNS Pemprov Jateng

23/01/2018

(20)

23/01/2018

(21)

23/01/2018

KOMPETENSI JABATAN

MANAJERIAL TEKNIS KULTURALSOSIAL  KOMPETENSI DASAR Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan  Pengadaan  Pangkat dan Jabatan Pengembangan Karier Pola Karier Promosi  Mutasi Penilaian Kinerja  Penggajian dan Tunjangan  Penghargaan  Disiplin  Pemberhentian  Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua  BERINTEGRITAS PROFESIONAL NETRAL  BERSIH DARI PRAKTIK KKN MAMPU  MENYELENGGARAKAN  PELAYANAN PUBLIK BAGI  MASYARAKAT  MAMPU MENJALANKAN  TUGAS DAN FUNGSINYA  SESUAI KOMPETENSI

MERITOKRASI SDM

UU ASN

MERITOKRASI SDM

UU ASN

(22)

Pengembangan Kompetensi Sesuai Formasi/ Kompetensi Seleksi Nasional Tes Kompetensi Pengusulan / penetapan Formasi

CPNS

Pengang-katan PNS Pendidikan, diklat, magang, Pengalaman penugasan JABATAN

PENGAWAS ADMINISTRATORJABATAN

Diklat Pim.

Tk. IV Diklat Pim. Tk. III

PRATAMA Diklat Pim. Tk. II

MADYA/UTAMA

Diklat Pim. Tk. I

PENSIUN

JABATAN PELAKSANA

ALUR KARIER PERDASARKAN RUMPUN

RUMPUN 

PEMBANGUNAN

RUMPUN 

PEREKONOMIAN

RUMPUN 

PEMERINTAHAN

RUMPUN MANAJEMEN

RUMPUN

PENDIDIKAN

RUMPUN KESEHATAN

RUMPUN 

PERTANIAN

ALUR KARIER 

JABATAN 

PUNCAK

RUMPUN

KESRA

(23)

Pengumuman & Pendaftaran 10 hari kerja Seleksi Administrasi 7 hari kerja Seleksi Integritas 12 hari kerja Seleksi Problem Analysis 7 hari kerja Seleksi kompetensi (QAP) 11 hari kerja Pengumuman sbg talent pool 3 hari kerja Persiapan (Perumusan konsep kebijakan) Pergub & Teknis Pelaksanaan) 14 Hari kerja

Keterangan : Persiapan, pelaksaan dan pengumuman talent pool 65 hari kerja 23/01/2018 PNS SKPD (Es IV) dan atau (JFU/JFT) PNS SKPD (Es IV) dan atau (JFU/JFT) Seleksi Integritas Seleksi Problem Analysis MS Seleksi Adm by sistem Tim Penilai Kinerja Seleksi Komp (QAP) Pra Seleksi : Perumusan Konsep Kebijakan, Pergub dan

Pembentukan Pansel. Pengumu man dan  Pendf.  (Website) KMS Konseling QAP Jbtn Pengawas Jbtn Pengawas

(24)

SKEMA PENGELOLAAN SDM

KOMPONEN MEMBANGUN SDM PROFESIONAL

PENGELOAAN

SDM

PNS/CPNS Off Job  I Off Job  II Off Job  III Talent Pool Proses Seleksi Kesesuaian  Kompetensi On Job I Kandidat  Potensial Kandidat Feedback Kualifikasi SIM‐JAB Penempatan  dalam Jabatan On Job II On Job III

Diklat

Diklat

Ka.BKD‐MAI‐2017 48

Referensi

Dokumen terkait

Data yang berupa rasio – rasio keuangan bank umum syariah dan bank konvensional, hasil olahan laporan keuangan Bank Umum Syariah dan Bank... Konvensional periode

Untuk peneliti selanjutnya mengingatkan bahwa kemampuan koneksi matematik sangat penting maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran lainnya

Dari model ini diberikan beberapa simulasi dari keadaan sistem dan dengan menggunakan pengertian vektor-karakteristik dan nilai karakteristik diperoleh suatu evolusi keadaan sistem

Pohon bertekstur kasar pada lanskap jalan dan rekreasi secara umum memiliki kualitas estetika yang rendah dibandingkan dengan pohon bertekstur sedang dan pohon bertekstur

Dalam sistematika pendidikan menyebutkanbahwa SMK bertujuan untuk mencetak lulusan yang berkompeten dan langsung terjun di dunia kerja sesuai dengan keahlian bidang

Dengan ini menyatakan bahwa usulan penelitian saya dengan judul: Pemertahanan Cerita Panji Di Malang, Jawa Timur Sebagai Upaya Konservasi Warisan Budaya Jawa Di

Laporan Skripsi dengan judul “ Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Kowanu Nugraha Kudus ”, diharapkan dapat memberikan gambaran baru mengenai proses pengelolaan

Inhibitor korosi didefinisikan oleh ISO 8044 sebagai ‘zat kimia yang mengurangi tingkat korosi ketika ada dalam sistem korosi pada konsentrasi yang sesuai, tanpa