• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JEP 1006592 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JEP 1006592 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Tifa Latifa, 2014

Analisis Juusetsu Dalam Memahami Kalimat Majemuk (Fukubun) Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengkaji berdasarkan struktur dan makna contoh kalimat

majemuk bahasa Jepang yang mengandung juuzokusetu jenis meishi

shuushokusetsu yang dilihat dari struktur klausanya, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan, di antaranya sebagai berikut.

Pada klausa subordinatif yang menerangkan nomina, jika dilihat dari

struktur klausanya, terdapat dua macam hubungan yang terefleksikan dalam

contoh kalimatnya. Klausa yang menunjukkan hubungan dalam antara nomina

utama (objek penderita) dengan predikat klausanya dan hubungan luar yang

menunjukkan tidak adanya hubungan di antara keduanya.

1. Klausa meishi shuushokusetsu yang memiliki hubungan dalam ditinjau

dari struktur

Karena dilihat dari strukturnya, maka fungsi predikat atau keterangan

lainnya dalam klausa dapat diisi oleh beberapa kategori atau jenis yang berbeda

dalam proses modifikasinya. Tetapi hal ini tidak melebihi batas fungsi yang

dimiliki oleh klausa turunan.

Fungsi objek, subjek, keterangan pada kalimat majemuk dalam hubungan

ini biasanya diisi oleh meishi shuushokusetsu yang mengalami proses

modifikasi dalam klausanya, tergantung pada struktur awal klausanya. Selain

itu, meski tidak semua, tetapi biasanya klausa subordinatif ini pada awalnya

berupa kalimat transitif yang memiliki berpola S-O-P, seperti tampak pada

contoh awal struktur kalimat berikut.

(そ )大男 小 っぱ 客 着物を着せ て出て来

Sebelum menjadi klausa yang menerangkan nomina :

(2)

Tifa Latifa, 2014

Analisis Juusetsu Dalam Memahami Kalimat Majemuk (Fukubun) Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, klausa yang berupa kalimat transitif pada awalnya, memiliki

partikel ga yang dapat menjadi pemarkah yang menunjukkan adanya suatu

klausa turunan dan berfungsi sebagai subjek anak kalimat dalam kalimat

majemuk.

2. Klausa meishi shuushokusetsu yang memiliki hubungan dalam ditinjau

dari makna

Dilihat berdasarkan makna, hubungan dalam yang dimiliki akan lebih

terlihat, dimana jika diartikan hal ini biasanya akan ditandai dengan kata yang.

Kata “yang” tersebut menjadi penghubung antara nomina yang diterangkan

dengan unsur modifikatornya.

Kata yang tersebut menunjukkan keterikatan yang kuat antara nomina

subjek klausanya dengan predikatnya. Hubungan erat yang memperlihatkan

jika kata yang itu dihilangkan dalam maknanya, maka akan mengalami

keganjilan makna. Seperti contoh kalimat yang makna kata “yang”-nya

dilesapkan.

[日本語が書け ]外国人 大変少ない

Nihongo ga kakeru gaikokujin wa taihen sukunai.

Orang asing dapat menulis bahasa Jepang, sangat sedikit.

Oleh karena itu, pada makna jenis klausa meishi shuushokusetsu yang ini,

kata yang dapat dikatatakan tidak dapat dilesapkan begitu saja karena perannya

sebagai penghubung yang menerangkan sangat kuat.

3. Klausa meishi shuushokusetsu yang memiliki hubungan luar ditinjau dari

struktur

Ditinjau dari segi strukturnya, klausa yang menerangkan nomina-nya ini

meskipun tampak sama dengan klausa yang memiliki hubungan dalam, tetapi

dilihat segi strukturnya hubungan luar akan terlihat dalam proses

modifikasinya juga memiliki klausa yang menjadi bagian dari isi atau ada

bagian tertentu yang memiliki hubungan dengan nomina utama. Nomina utama

(3)

Tifa Latifa, 2014

Analisis Juusetsu Dalam Memahami Kalimat Majemuk (Fukubun) Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menerangkannya dalam klausa anak kalimat, sehingga dapat berdiri sendiri

disebabkan tidak adanya hubungan yang kuat.

Selain itu, sebagian pada saat pengidentifikasian kedudukan fungsi klausa

turunan dalam contoh kalimat, bagian nomina utama yang diterangkannya

seperti tidak memiliki fungsi tertentu seperti terlihat pada contoh kata kehai

dalam struktur klausa meishi shuushokusetsu pada kalimat fukubun seperti

berikut.

年上 女中頭をな めて いが部屋を出て行く気配がす

Subjek Objek Predikat

Objek Predikat (Subjek) Objek Predikat

Pada sebagian kalimat yang menunjukkan contoh hubungan luar ini,

klausa subordinatif yang menerangkan nomina utamanya dapat berupa klausa

transitif yang lengkap (memiliki subjek-objek-predikat), intransitif (subjek-

(pelengkap/keterangan)-predikat), atau klausa yang telah memiliki subjek

tersendiri di dalamnya (seperti kata “saya”).

4. Klausa meishi shuushokusetsu yang memiliki hubungan luar ditinjau dari

makna

Berdasarkan makna, nomina klausa meishi shuushokusetsu yang memiliki

hubungan luar, tampak pada bagaimana struktur klausa yang menerangkannya

dan telah dijelaskan sebelumnya, sehingga dalam maknanya dapat

dihubungkan dengan berbagai kata penghubung sesuai dengan kalimatnya.

memiliki hubungan luar yang tidak erat dengan predikat yang menerangkannya.

Seperti yang menunjukkan isi dari atau suatu hal, pada maknanya ditandai

dengan kata “tentang”, tempat bisa juga ditandai dengan kata,

“dimana/dengan”, serta keterangan lain yang dihubungkan juga dengan kata,

“akan/untuk”, dan lain sebagainya.

B. Saran

(4)

Tifa Latifa, 2014

Analisis Juusetsu Dalam Memahami Kalimat Majemuk (Fukubun) Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, penulis hanya mengkaji pada klausa meishi

shuushokusetsu yang jika dilihat dari segi struktur klausanya, dibedakan

dengan ada tidaknya hubungan kasus atau dengan kata lain, memiliki

hubungan luar atau dalam. Klausa yang mengalami modifikasi tersebut dibahas

dari segi makna maupun struktur kalimatnya.

Penulis menyarankan kepada peneliti yang tertarik untuk membahas kajian

ini, mendalami lagi bagaimana klausa meishi shuushokusetsu tersebut jika

dilihat dari fungsi klausanya. Karena penelitian penulis yang meninjau dari

segi struktur klausa ini memiliki kaitan yang erat dengan fungsi klausa anak

kalimat tersebut.

2. Saran untuk pembelajar bahasa Jepang

Klausa jenis ini sering muncul di antara jenis-jenis juuzokusetsu di dalam

pembelajaran, terutama membaca. Oleh karena itu, bagi pembelajar bahasa

Jepang, diharapkan dapat lebih teliti dalam memahami bagaimana kalimat

majemuk atau fukubun dalam bahasa Jepang, sehingga tidak mengalami

ambiguitas dan sebagainya. Karena jika ditinjau dari segi struktur ataupun

makna, juusetu atau anak kalimat ini mengalami kompleksitas yang

membutuhkan perhatian yang baik.

Selain itu, pembelajar bahasa Jepang juga, diharapkan dapat lebih

memperhatikan apa yang diterangkan oleh pengajar ketika memahami kalimat

majemuk ini atau dapat bertanya langsung mengenai hal tersebut. Dapat juga

wawasan mengenai klausa subordinatif ini ditambah dengan mempelajari

referensi mengenai bahasa Jepang, khususnya yang berhubungan dengan tata

Referensi

Dokumen terkait

Dari stilasi calung diperoleh 8 karya batik bahan sandang dengan panjang 250 cm x 110 cm, warna yang digunakan adalah warna cerah dan gelap untuk menggambarkan calung,

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar

Diharapkan dengan mengetahui dampak biologi, sosial dan ekonomi dari penerapan instrumen KKL di pulau-pulau kecil dapat disusun implikasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan kejadian retinopati pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di

Pemenuhan kebutuhan sarana informasi di lingkungan kampus disediakan perangkat SIDAMA (Sistem Informasi Data Mahasiswa) yang ditempat di Fakultas maupun

Including Battery Isolation, Emergency Stop, Starter Motor Isolation and any other emergency function such as Fire Suppression Activation or Pressure Release

New Honda Brio RS jadikan perjalanan Kamu menjadi lebih seru dengan interior bernuansa racing dilengkapi sistem audio video modern.. Untuk Kamu yang menginginkan kabin luas

Daftar hadir dibawa oleh tutor pada setiap pertemuan.. Mengetahui