1
KARYA TULIS AKHIR
Analisis Perbedaan Gangguan Faal Paru Pada Pekerja Bagian
Produksi Dengan Bagian Administrasi Akibat Paparan Debu Asap
Di Pabrik Gula Malang
Oleh :
GALIH RADITYO PRABOWO 201010330311147
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
2
HASIL PENELITIAN
Analisis Perbedaan Gangguan Faal Paru Pada Pekerja Bagian Produksi Dengan Bagian Administrasi Akibat Paparan Debu Asap di Pabrik Gula Malang
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh:
Galih Radityo Prabowo
201010330311147
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikam dengan baik. Sholawat serta salam selalu serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “Analisis Perbedaan Gangguan Faal Paru Pada Pekerja Bagian Produksi Dengan Bagian Administrasi Akibat Paparan Debu Asap di Pabrik Gula Malang”. Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. ALLAH S.W.T atas kekuatan serta berkatNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik
2. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di FK-UMM.
3. dr. Meddy Setiawan Sp.PD selaku pembimbing I, atas bimbingan dan kesabarannya serta semangatnya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
4. dr. Febri Endra Budi Setyawan M.Kes selaku pembimbing II, atas bimbingan dan kesabarannya sehingga penulis dapat menyelasaikan penelitian ini dengan baik.
6
5. dr. Moch. Bahrudin, Sp.S selaku penguji tugas akhir ini, terimakasih atas masukan-masukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. 6. dr. Iwan sys Indrawanto, Sp.KJ selaku dosen wali, yang selalu memberikan
semangat dan bimbingannya dalam menjalani pendidikan di FK-UMM ini. 7. Alm. Ayahanda Mudjikan, Ibunda Sri Utami, mas Danu Puguh Pradibto, mbak
Windy widyarini dan mbak Sari Yulianti Parahita yang selalu memberikan motivasi dan doa restu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. PG. Krebet Baru, serta staf pekerja : ibu maimunah dan pak Sugeng. Terima kasih bantuan serta kebaikan yang tak ternilai dalam terwujudnya penelitian. 9. Ayu Putri Haryani. terimakasih atas semangatnya, bantuannya serta doanya
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Mas mifta, selaku laboran Laboraturium Fisiologi FK-UMM yang telah membantu dalam proses penelitian ini.
11. Galih yogo, Dienda ayu, Irvantio, Iszak, Syabandrio, Ryandana,, Hanggara, Ratna dan Teman-teman FK-UMM 2010, terimakasih atas bantuan serta hari-hari yang menyenangkan selama menempuh pendidikan dokter FK-UMM.
Dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya bila tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.
Malang, 24 April 2014
7 ABSTRAK
Prabowo, Galih Radityo.2010. Analisis Perbedaan Gangguan Faal Paru Pada Pekerja Bagian Produksi Dengan Bagian Administrasi Akibat Paparan Debu Asap Di Pabrik Gula Malang, Program Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Meddy Setiawan *), (2) Febri Endra Budi Setyawan **).
Latar Belakang: Pabrik Gula merupakan salah satu sumber pencemaran udara karena menghasilkan asap yang berasal dari cerobong sehingga dapat mengakibatkan gangguan faal.
Tujuan: Mengetahui perbedaan gangguan faal paru pada pekerja bagian produksi dengan bagian administrasi akibat paparan debu asap di pabrik gula Malang.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan studi cross sectional. Terdapat 108 sampel yang terdiri dari 54 pekerja bagian produksi dan 54 pekerja bagian administrasi yang diambil dengan menggunakan teknik Simple random sampling dan dianalisis dengan meggunakan uji Mann-Whitney.
Hasil Penelitian: Uji Mann-Whitney menunjukkan nilai koefisien sebesar 1.402.500 dengan nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 (p= 0,719). Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan gangguan faal paru pada pekerja bagian produksi dengan bagian administrasi. Kejadian gangguan faal paru pekerja bagian produksi dengan administrasi adalah sebanyak 42,6% dan 38,9%.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan gangguan faal paru pada pekerja bagian produksi dengan bagian administrasi akibat paparan debu asap di pabrik gula Malang.
Kata kunci: Gangguan Faal Paru, Pekerja, Pabrik Gula
*) Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UMM **) Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UMM
8 ABSTRACT
Prabowo, Galih Radityo. 2010. Differences of Pulmonary Physiology Disorder Analysis between Production Department Workers and Administration Department Workers because of Dust Smoke Exposure at Sugar Mill Malang. Faculty of Medical Science, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Meddy Setiawan *), (2) Febri Endra Budi Setyawan **).
Background : Sugar Mill is one of the air pollution sources because it produce the smoke that coming from the chimmey so that may result in pulmonary physiology disorder.
Purpose : Analyze the differences of pulmonary physiology disorder between production department workers and administration department workers as the result of dust smoke exposure in sugar mill Malang.
Methods : This study was an observasional analytic with cross sectional study approach. There were 108 samples consisted of 54 production department workers and 54 administration workers taken with Simple random sampling technique and analyzed with Mann-Whitney test.
Result and Discussion : Mann-Whitney analysis got the coefficient value of 1.402.500 and significant value bigger than 0,05 (P value = 0,719). It showed that there were no differences of pulmonary physiology disorder between production department workers and administration department workers. Incident pulmonary physiology disorder between production department workers and administration department workers there were 42,6% and 38,9%.
Conclusion : This is no differences of pulmonary physiology disorder between production department workers and administration department workers because of dust smoke exposure at sugar mill Malang.
Keywords : Pulmonary physiology disorder, workers, sugar mill
*) : Lecturer Departement Internal Medicine of Medical Faculty, UMM **) : Lecturer Departement of Medical Faculty, UMM
9 DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Lembar Pengujian ... ii
Kata Pengantar ... iii
Abstrak ... v
Abstract ... vi
Daftar isi ... vii
Daftar tabel ... x
Daftar Gambar ... xi
Daftar Singkatan... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar belakang ... 1 1.2 Rumusan masalah ... 3 1.3 Tujuan penelitian... 3 1.3.1 Tujuan umum... 3 1.3.2 Tujuan khusus... 3 1.4 Manfaat penelitian... 3 1.4.1 Bagi peneliti... 3 1.4.2 Bagi akademis... 4
1.4.3 Bagi pekerja dan industri... 4
1.4.4 Bagi masyarakat... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi... 5
2.1.1 Anatomi sistem respirasi ... 5
2.1.2 Fisiologi sistem respirasi ... 8
2.1.3 Volume paru ... 10
2.1.4 Kapasitas paru ... 11
2.2 Faktor yang mempengaruhi fungsi paru ... 12
10
2.3.1 Spirometri ... 15
2.3.2 Prosedur spirometri ... 18
2.3.3 Faktor perancu hasil spirometri ... 19
2.4 Gangguan Faal Paru ... 20
2.4.1 Penyakit Paru Obstruktif Kronis... 20
2.4.2 Penyakit Pernafasan Restriktif ... 21
2.5 Mekanisme penimbunan partikel pada pekerja pabrik ... 22
2.6 Pencemaran udara ... 23
2.7 Jenis pencemaran udara ... 25
2.8 Dampak paparan debu pada paru ... 27
2.8.1 Pengertian debu ... 27
2.8.2 Mekanisme deposisi partikel di saluran pernafasan ... 30
2.9 Proses Produksi Gula ... 31
2.9.1 Proses pemerahan tebu (ekstraksi) di stasiun gilingan ... 31
2.9.2 Proses pemurnian nira di stasiun pemurnian ... 32
2.9.3 Proses penguapan (evaporasi) di stasiun penguapan ... 32
2.9.4 Proses kristalisasi di stasiun masakan ... 33
2.9.5 Proses pemisahan kristal di stasiun puteran ... 33
2.9.6 Proses pengeringan ... 33
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 35
3.1 Kerangka konsep ... 35
3.2 Penjelasan kerangka konsep ... 36
3.3 Hipotesis ... 37
BAB 4 METODE PENELITIAN... 38
4.1 Jenis penelitian... 38
4.2 Lokasi penelitian ... 38
4.3 Populasi dan sampel ... 38
4.3.1 Populasi ... 38
4.3.2 Sampel ... 38
11
4.3.4 Teknik pengambilan sampel ... 39
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 39
4.3.5.1 Kriteria Inklusi ... 39 4.3.5.2 Kriteria Eksklusi... 39 4.3.6 Variable penelitian ... 39 4.3.7 Definisi operasional ... 40 4.4 Instrumen penelitian ... 41 4.5 Prosedur penelitian ... 41 4.6 Alur Penelitian ... 44 4.7 Analisis data... 45
BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN... 46
5.1 Hasil penelitian ... 46
5.1.1 Deskriptif karakteristik sampel ... 46
5.2 Analisis Data ... 48
5.2.1 Hasil analisis menggunakan Uji Mann Whitney U Test ... 49
5.2.2 Hasil analisis menggunakan Uji Korelasi lambda... 49
BAB 6 PEMBAHASAN ... 51
6.1 Keterbatasan penelitian ... 51
6.2 Pembahasan umum ... 51
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
7.1 Kesimpulan ... 59
7.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
12
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikasi Spirometri ... 17
2.2 Hasil Spirometri Pada PPOK ... 21
2.3 Hasil Spirometri Pada Penyakit Paru Restriktif ... 21
2.4 Jenis Penyakit Pernafasan Restriktif Berdasarkan Debu ... 22
2.5 Sumber Emisi dan Standar Kesehatan ... . . 24
5.1 Data karakteristik umum sampel penelitian ... .. 47
5.2 Uji Mann-Whitney ... .. 49
5.3 Uji Korelasi Lambda Usia ... .. 50
5.4 Uji Korelasi LambdaBody Mass Index (BMI) ... .. 50
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Anatomi Respirasi ... 5
2.2 Anatomi Saluran Pernafasan Bagian Bawah... 7
2.3 Volume dan Kapasitas Paru ... 12
2.4 Klasifikasi kelainan fungsi paru yang ditunjukkan Spirometri ... 16
2.5 Cara penggunaan spirometri ... 18
2.6 Kadar Debu (partikulat) bulan Desember 2011 di Indonesia ... 29
14
DAFTAR SINGKATAN ATS : American Thoracic Society
BMI : Body Mass Index
FEV1 : Forced Expiratory Volume in 1 second FVC : Forced vital capacity
MVV : Maximum Voluntary Ventilation PM2,5 : Particulat matter 2,5
PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronis SO₂ : Sulfur dioksida
15
DAFTAR PUSTAKA
Adha NR, Djajakusli R, Muis M. 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Pengangkut Semen di Gudang Penyimpanan Semen Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. Jurnal Ilmiah FKM UNHAS : 2-5.
Atmaja AS. 2007. Identifikasi Kadar Debu di Lingkungan Kerja dan Keluhan Subyektif Pernafasan Tenaga Kerja Bagian Finish Mill. Jurnal Kesehatan Lingkungan 3 (2) : 162.
BMKG. 2012. Buku Informasi perubahan Iklim dan Kualitas Udara di Indonesia. Jakarta
Chandra B. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Cetakan Pertama EGC. Jakarta.
Cosmed. 2012. Suite Software User Manual. Edisi 11. http://www.cosmed.com. Italy Departemen Kesehatan. 1999. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap
Kesehatan. DEPKES RI. Jakarta.
Desmawati, Yovi I, Bebasari E. 2009. Gambaran Hasil Pemeriksaan Spirometri Pada Pasien Asma Bronkial Di PoliKlinik Paru RSUD Arifin Achmad Pekan baru. 4-5.
Djojodibroto B. 2009. Respirologi. Cetakan pertama. EGC. Jakarta
GOLD. 2006. Global strategy for the diagnosis, management, and prevention of
chronic obstructive pulmonary disease.
http://www.who.int/respiratory/copd/GOLD_WR_06.pdf. Diakses 5 February 2014.
Guyton AC, Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. EGC. Jakarta. Harahap F, Aryastuti E. 2012. Uji Fungsi Paru. Continuing Medical Education 39 (4)
: 305-306.
Harington, Gill. 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja. EGC. Jakarta.
Hidayat S. 2000. Dasar-Dasar Toksikologi Industri Fakultas Kesehatan Masyarakat. Airlangga University Press. Surabaya.
16
Keputusan Mentri kesehatan. 2008. Pedoman Pengendalian Penyakit Obstruktif Kronik. 3 November 2008. Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1022. Jakarta.
Khumaidah. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Mebel PT Kota Jati Furnindo Desa Suwawal Kecamatan Mloggo Kabupaten Jepara. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. 73-75.
Kurniawidjaja M. 2010. Program Perlindungan Kesehatan Respirasi di Tempat Kerja Manajemen Risiko Penyakit Paru Akibat Kerja, Jurnal Respir Indo 30 : 217.
Linelejan F. 2012. Gambaran Fungsi Paru, Kebiasaan Merokok, Kebiasaan Olah Raga Pada Nelayan Di Kelurahan Bitung Karangria Kecamatan Tuminting Kota Manado. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Univ Ratulangi Sam Manado : 1-4.
Lumi F, Sodakh R, Akili R. 2013. Hubungan Antara Umur dan Masa Kerja Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Industri Mebel di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat : 2-6.
Midori M, Usman E, Mas’ud E. 2012. Analisis Efektivitas Peralatan Stasiun Giling Menggunakan Perbandingan Metode Oee, Raouf Oee, Owee. Jurnal Teknologi pertanian : 3-5
Mukono HJ. 1997. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran pernafasan. Airlangga University Press. Surabaya.
Nugroho A. 2012. Perbedaan Kapasitas Paru Karyawan Berdasarkan Konsentrasi Partikulat PM2,5 Di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Psi Udinus. 1-2
PDPI. 2003. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Indonesia.
Pearce EC. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Cetakan Ketiga Puluh Delapan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Price SA, Wilson LM. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6 Vol 2. EGC. Jakarta.
Putra PW, Artika DM. 2011. Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronis. Jurnal Ilmiah Universitas Udayana : 5-6.
17
Putri PSS, Prasodjo JB, Murti B, Suyono, Haryati. 2010. PPOK : Spirometri VS Foto Thorax PA. CDK ed 180 : 483-485.
Razi F, Amri Z, Ichsan M. 2008. Pengaruh Debu Batu Bara Terhadap Paru Pekerja Tambang Penggalian. Majalah Kedokteran Indonesia 58 (2) : 37-38 Satriyo S. 2008. Studi Kondisi Kimiawi Penyebaran PB, Debu, dan Kebisingan di
Kota Jakarta. Jurnal Kajian Ilmiah Lembaga Penelitian Ubhara Jaya 9 (2) : 867-868.
Silbernagl S, Lang F. 2011. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Cetakan Pertama. EGC. Jakarta.
Simanjuntak AG. 2007. Pencemaran Udara. Buletin Limbah 11(1) : 34-35.
Siswanto A. 1991. Kesehatan Kerja. Balai Hiperkes dan keselamatan Kerja Depnaker. Surabaya.
Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Seagung Seto. Jakarta
Surjanto E, Setijadi AR. 2003. Patogenesis PPOK. Temu Ilmiah Respirologi : 49-73. Suryani, Meta. 2005. Analisis Faktor Risiko Paparan Debu Kayu terhadap Gangguan
Fungsi Paru pada Pekerja Industri Pengolahan Kayu. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang (online). http://eprints.undip.ac.id/14996/1/2005E4B003041.pdf. Diakses tanggal 15 Januari 2014.
Susanto AD. 2011. Pneumokoniosis. Jurnal Indon Med Assoc 61 (12) : 506. Suyono. 2001. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. EGC. Jakarta.
Syafita KY, Arief B,Sri S. 2010. Analisis Resiko Cemaran Carbon Monoksida (CO) Akibat Asap Pabrik Gula Terhadap Masyarakat Sekitar. :1-2
18
Wang M, Z Wu, Q Du, E. Petsonk, K Peng, Y Li, J Li, G Han, and M. Atffield. 2004. A Prospective cohort study among new Chinese coal miners: the early pattern of lug function change. Journal Occupational and Environmental Medicine 62: 800-805.
Wardana A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi . Yogyakarta.
Yusfarani D, Malaka T, Said M. 2011. Analisis Faal Paru Pada Pekerja Industri Elektronik. Jurnal Kesehatan Bina Husada 7 (3) : 81-82.