• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Satuan Proses Feso4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Satuan Proses Feso4"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/20132012/2013

MODUL

MODUL : : SINTESIS SINTESIS GARAM GARAM BESI BESI SEBAGAI SEBAGAI BESI BESI (II) (II) SULFATSULFAT PEMBIMBING

PEMBIMBING : : Drs. Drs. A A Ngatin, Ngatin, MTMT

Oleh : Oleh : Kelompok : V

Kelompok : V

Nama :

Nama :1. 1. M M Dzikri Dzikri NIM NIM 121411050121411050 2.

2. Mira Mira Lestari Lestari Safitri Safitri NIM NIM 121411051121411051 3.

3. Muhammad Muhammad Rohmatulloh Rohmatulloh Insan Insan K K NIM NIM 121411052121411052 Kelas :

Kelas :1B1B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2013 2013 Praktikum

Praktikum : : 16 16 April April 20132013 Penyerahan

(2)

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

Garam besi (II) sulfat terhidrat [FeSO

Garam besi (II) sulfat terhidrat [FeSO44.7H.7H22O] merupakan bahan koagulan padaO] merupakan bahan koagulan pada  proses penjernihan

 proses penjernihan air.garam ini air.garam ini dapat dihasilkan dapat dihasilkan melalui proses melalui proses kimia, reaksi kimia, reaksi antaraantara serbuk besi (Fe) dengan larutan asam sulfat. Selain proses kimia, pada pembuatan serbuk besi (Fe) dengan larutan asam sulfat. Selain proses kimia, pada pembuatan garam ini melibatkan proses fisika seperti pemanasan dan pengadukan, pendinginan garam ini melibatkan proses fisika seperti pemanasan dan pengadukan, pendinginan dan kristalisasi, serta penyaringan.untuk menghasilkan garam besi (II) sulfat yang dan kristalisasi, serta penyaringan.untuk menghasilkan garam besi (II) sulfat yang optimum dipengaruhi oleh jumlah pereaksi, kondisi pengadukan dan pemanasan, optimum dipengaruhi oleh jumlah pereaksi, kondisi pengadukan dan pemanasan, serta waktu proses. Untuk itu, pada praktikum sintesis garam besi (II) sulfat, serta waktu proses. Untuk itu, pada praktikum sintesis garam besi (II) sulfat, mahasiswa mempunyai kompetensi

mahasiswa mempunyai kompetensi 

 Menjelaskan proses pembuatan Garam Besi (II) SulfatMenjelaskan proses pembuatan Garam Besi (II) Sulfat 

 Mempelajari proses kimia dan fisika pada sintesis senyawa besi(II) sulfatMempelajari proses kimia dan fisika pada sintesis senyawa besi(II) sulfat 

 Menghitung Menghitung persen persen perolehan perolehan (rendemen) (rendemen) berdasarkan berdasarkan reaksireaksi stokhiometrinya

stokhiometrinya II.

II. TUJUAN PERCOBAANTUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan inii, mahasiswa diharapkan mampu Setelah melakukan percobaan inii, mahasiswa diharapkan mampu a.

a. Menjelaskan proses sintesis besi (II) sulfat terhidratMenjelaskan proses sintesis besi (II) sulfat terhidrat  b.

 b. Menuliskan reaksi kimia yang terjadiMenuliskan reaksi kimia yang terjadi c.

c. Melakukan proses-proses fisika yang menyertainya\menghitung pereaksi danMelakukan proses-proses fisika yang menyertainya\menghitung pereaksi dan  produks berdasarkan reaksi stokhiometrinya

 produks berdasarkan reaksi stokhiometrinya d.

d. Menghitung persen perolehan berdasarkan reaksi stokhiometrinyaMenghitung persen perolehan berdasarkan reaksi stokhiometrinya III.

III. LANDASAN TEORILANDASAN TEORI

Garam besi (II) sulfat merupakan garam terhidrat yang memiliki rumus kimia Garam besi (II) sulfat merupakan garam terhidrat yang memiliki rumus kimia FeSO

FeSO44.7H.7H22O. bentuk fisik dari garam ini adalah kristal berwarna bitu kehijauan.O. bentuk fisik dari garam ini adalah kristal berwarna bitu kehijauan. Garam besi (II) sulfat terhidrat (FeSO

Garam besi (II) sulfat terhidrat (FeSO44.7H.7H22O) dapat digunakanuntuk mempelajariO) dapat digunakanuntuk mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi pada ion Fe (II). Besi yang murni adalah logam berwarna reaksi-reaksi yang terjadi pada ion Fe (II). Besi yang murni adalah logam berwarna  putih

 putih perak perak yang yang kukuh kukuh dan dan liat. liat. Melebur Melebur pada pada 1535°C. 1535°C. asam asam klorida klorida (HCl) (HCl) encerencer atau pekat dan asam sulfat (H

atau pekat dan asam sulfat (H22SOSO44) encer melarutkan besi yang menghasilkan besi) encer melarutkan besi yang menghasilkan besi (II) dan gas hidrogen.

(II) dan gas hidrogen.

Fe + 2H

Fe + 2H++→ Fe→ Fe 2+2++ H+ H22 Fe + HCl → Fe

Fe + HCl → Fe 2+2++ + 2 2 ClCl-- + H + H22

Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion-ion besi (II) dan belerang Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion-ion besi (II) dan belerang dioksida:

dioksida: 2Fe + 3H

(3)

Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besi (II) atau fero Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-garam ini mengandung diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-garam ini mengandung kation Fe

kation Fe3+3+  dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion gabungan dan kompleks yang  dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion gabungan dan kompleks yang  berwarna

 berwarna tua tua adalah adalah juga juga umum. umum. Ion Ion besi besi (II) (II) dapat dapat mudah mudah dioksidasikan dioksidasikan menjadimenjadi  besi

 besi (III), (III), maka maka ion ion besi besi (II) (II) merupakan merupakan zat zat pereduksi pereduksi yang yang kuat. kuat. Larutan Larutan semakinsemakin kurang asam, maka semakin nyatalaj efek ini. Di lingkungan larutan yang bernuansa kurang asam, maka semakin nyatalaj efek ini. Di lingkungan larutan yang bernuansa netral atau basa bahkan adanya oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi netral atau basa bahkan adanya oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi (II) menjadi ion besi (III). Oleh karena itu, larutan besi (II) harus sedikit asam bila (II) menjadi ion besi (III). Oleh karena itu, larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan dalam waktu yang lama.

ingin disimpan dalam waktu yang lama.

Garam besi (III) atau feri diturunkan dari besi (III) oksida, Fe

Garam besi (III) atau feri diturunkan dari besi (III) oksida, Fe22OO3.3. Garam besaiGaram besai (III) lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam larutannya, terdapat kation-kation (III) lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam larutannya, terdapat kation-kation Fe

Fe3+3+ yang berwarna kuning muda. Jika larutan mengandung klorida, warna menjadiyang berwarna kuning muda. Jika larutan mengandung klorida, warna menjadi semakin kuat. Zat-zat pereduksi (reduktor) mengubah ion besi (III) menjadi besi semakin kuat. Zat-zat pereduksi (reduktor) mengubah ion besi (III) menjadi besi (II).(II).

Reaksi-re

Reaksi-reaksi dengan Ion aksi dengan Ion Besi (II)Besi (II)

Dengan memakai garam besi (II) sulfat (FeSO

Dengan memakai garam besi (II) sulfat (FeSO44.7H.7H22O) dapat digunakan untukO) dapat digunakan untuk mempelajari reaksi_reaksi ion besi (II) :

mempelajari reaksi_reaksi ion besi (II) : a.

a. Larutan Natrium HidroksidaLarutan Natrium Hidroksida ( ( NaOH) NaOH)

Terbentuk endapan putih besi (II) hidroksida (Fe(OH)

Terbentuk endapan putih besi (II) hidroksida (Fe(OH)22) bila tidak terdapat) bila tidak terdapat udara sama sekali. Endapan ini tidak larut dalam reagensia berlebihan tetapi udara sama sekali. Endapan ini tidak larut dalam reagensia berlebihan tetapi larut dalam

larut dalam asam. Bila asam. Bila terkena udara, terkena udara, besi (II) hidrobesi (II) hidroksida ksida (Fe(OH)(Fe(OH)22) dengan) dengan cepat dioksidasikan, yang pada akhirnya menghasilkan besi (III) hidroksida cepat dioksidasikan, yang pada akhirnya menghasilkan besi (III) hidroksida (Fe(OH)

(Fe(OH)33) yang coklat kemerahan. Pada kondisi biasa, Fe(OH)) yang coklat kemerahan. Pada kondisi biasa, Fe(OH)22nampak sebagainampak sebagai endapan hijau kotor, dengan penambahan hidrogrn peroksida, segera endapan hijau kotor, dengan penambahan hidrogrn peroksida, segera dioksidasikan menjadi besi (III) hidroksida

dioksidasikan menjadi besi (III) hidroksida Fe

Fe2+2+ + 2OH + 2OH-- → Fe→ Fe(OH)(OH)22 Fe(OH)

Fe(OH)22+ 2H+ 2H22O + OO + O22 → 4Fe(OH)→ 4Fe(OH)33 2 Fe(OH)

2 Fe(OH)22+ H+ H22OO22→ 2Fe(OH)→ 2Fe(OH)33  b.

 b. Larutan AmoniaLarutan Amonia

Terjadi pengendapan besi (II) hidroksida (Fe(OH)

Terjadi pengendapan besi (II) hidroksida (Fe(OH)22). Tetapi jika ada). Tetapi jika ada amonium dalam jumlah yang lebih banyak, disosiasi amunium hidroksida amonium dalam jumlah yang lebih banyak, disosiasi amunium hidroksida tertekan dan konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin rendah sehingga hasil tertekan dan konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin rendah sehingga hasil kali kelarutan besi (II) hidroksida (Fe(OH)

kali kelarutan besi (II) hidroksida (Fe(OH)22) tidak tercapai dan pengendapan) tidak tercapai dan pengendapan tidak terjadi.

tidak terjadi.

Proses fisika meliputi pemanasan dan pengadukan, penyaringan, dan Proses fisika meliputi pemanasan dan pengadukan, penyaringan, dan  pendinginan.

(4)

Pemanasan

Pemanasan  adalah suatu proses fisika yang memerlukan energi untuk  adalah suatu proses fisika yang memerlukan energi untuk menaikkan suhu sistem dalam suatu reaksi kimia. Pada proses ini melibatkan menaikkan suhu sistem dalam suatu reaksi kimia. Pada proses ini melibatkan  perubahan

 perubahan suhu suhu dan dan waktu waktu proses proses yang yang terjadi. terjadi. Untuk Untuk mengetahui mengetahui kondisi kondisi proses.proses. Maka suhu proses diamati dan dicatat setiap selang waktu tertentu. Pemanasan ini Maka suhu proses diamati dan dicatat setiap selang waktu tertentu. Pemanasan ini dapat dilakukan melalui api langsung, diatas pemanas (

dapat dilakukan melalui api langsung, diatas pemanas (hot platehot plate), atau dalam), atau dalam waterwater batch

batch..

Penguapan

Penguapan (evaporasi) adalah proses pemisahan campuran dengan cara(evaporasi) adalah proses pemisahan campuran dengan cara memanaskan suatu campuran, sehingga diperoleh residu (zat sisa) yang memiliki memanaskan suatu campuran, sehingga diperoleh residu (zat sisa) yang memiliki titik didih lebih tinggi, sedangkan zat yang titik didihnya lebih rendah menguap titik didih lebih tinggi, sedangkan zat yang titik didihnya lebih rendah menguap terlebih dahulu. Contoh : pemisahan air dari larutan garam sehingga diperoleh

terlebih dahulu. Contoh : pemisahan air dari larutan garam sehingga diperoleh garam.garam. Umumnya, suhu pemanasan yang digun

Umumnya, suhu pemanasan yang digunakan adalah di atas titiakan adalah di atas titik didih air.k didih air.

Filtrasi

Filtrasi adalah suatu proses pemisahan campuran berdasarkan ukuran partkeladalah suatu proses pemisahan campuran berdasarkan ukuran partkel dengan cara melewatkan campuran pada suatu penyaring (filter) sehingga partikel dengan cara melewatkan campuran pada suatu penyaring (filter) sehingga partikel yang lebih kecil lolos lewat saringan dan partikel yang besar tertahan di saringan. yang lebih kecil lolos lewat saringan dan partikel yang besar tertahan di saringan. Penyaring yang digunakan dapat berupa kertas saring. Partikel yang lolos lewat Penyaring yang digunakan dapat berupa kertas saring. Partikel yang lolos lewat saringan disebut filtrat dan yang tinggal dalam saringa disebut residu.

saringan disebut filtrat dan yang tinggal dalam saringa disebut residu.

Proses pemisahan dengan cara filtrasi dapat dibedakan berdasarkan adanya Proses pemisahan dengan cara filtrasi dapat dibedakan berdasarkan adanya tekanan dan tanpa tekanan. Contoh di atas merupakan proses pemisahan tanpa tekanan dan tanpa tekanan. Contoh di atas merupakan proses pemisahan tanpa tekanan, yaitu cairan mengalir karena adanya gaya grafitasi. Pemisahan ini sangat tekanan, yaitu cairan mengalir karena adanya gaya grafitasi. Pemisahan ini sangat cocok untuk campuran heterogen bila jumlah cairannya lebih besar dibandingkan cocok untuk campuran heterogen bila jumlah cairannya lebih besar dibandingkan  partikel

 partikel zat zat padatnya. padatnya. Proses Proses pemisahan pemisahan dengan dengan tekanan, tekanan, dilakukan dilakukan dengan dengan bantuanbantuan  pompa ata

 pompa atau u divakumkan (disedot divakumkan (disedot dengan pompa dengan pompa vakum). Proses vakum). Proses pemisahan pemisahan dengandengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatannya lebih besar teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatannya lebih besar dibandingkan dengan cairannya.

dibandingkan dengan cairannya.

Kristalisasi

Kristalisasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran denganyaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian didinginkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan didinginkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling larut. Contohnya adalah proses pemisahan campuran air dan zat padat yang saling larut. Contohnya adalah proses pemisahan campuran air dan garam, pemisahan gula dari tebu, pemurnian garam dapur dilakukan dengan garam, pemisahan gula dari tebu, pemurnian garam dapur dilakukan dengan rekristalisasi yaitu garam dilarutkan kr dalam air bersih kemudian disaring, filtratnya rekristalisasi yaitu garam dilarutkan kr dalam air bersih kemudian disaring, filtratnya kemudian dikristalkan.

kemudian dikristalkan.

Pengeringan

Pengeringan adalah suatu proses pengurangan kadar air dalam suatu bahanadalah suatu proses pengurangan kadar air dalam suatu bahan sampai kadar air tertentu atau perkembangan mikroorganisme terhenti. Metode sampai kadar air tertentu atau perkembangan mikroorganisme terhenti. Metode  pengeringan

 pengeringan tediri tediri atas atas pengeringan pengeringan alami alami dan dan pengeringan pengeringan buatan. buatan. PengeringanPengeringan alami meliputi pengeringan menggunakan sinar matahari (

alami meliputi pengeringan menggunakan sinar matahari ( sun  sun drying drying ) dan) dan  pengeringan

 pengeringan menggunakan menggunakan udra udra kering kering berhembus berhembus ((air drying air drying ) pada tekanan) pada tekanan atmosfer. Pengeringan buatan meliputi pengeringan menggunakan alat dehidrator atmosfer. Pengeringan buatan meliputi pengeringan menggunakan alat dehidrator dan oven.

(5)

IV.

IV. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN

Daftar alat dan bahan ditunjukan pada tabel berikut Daftar alat dan bahan ditunjukan pada tabel berikut

Alat Bahan

Alat Bahan

Hot

Hot Plate Plate HH22SOSO4420%20% Gelas

Gelas Kimia Kimia 250 250 mL mL Serbuk Serbuk BesiBesi Gelas

Gelas Ukur Ukur 50mL 50mL AquadesAquades Statif

Statif + + Corong Corong Indikator pHIndikator pH Pipet tetes Pipet tetes Termometer Termometer Kertas Saring Kertas Saring Stopwatch Stopwatch Batang Pengaduk Batang Pengaduk Magnetik Stirer Magnetik Stirer Spatula Spatula V.

V. PROSEDUR KERJAPROSEDUR KERJA

25mL H

25mL H22SOSO4420%20%

Reaktor Reaktor 3

3 ram ram Serbuk Serbuk BesiBesi

Pe

Pemamananasasan n 5050°C °C 30 30 menmenitit

Pe

Penn ararinin an an / / FFililtrtrasasii

Filtrat Filtrat

Pen

Pendindin inainan & Kn & Krisristalitalisasisasi

P

Peenn aarriinn aann

P

Peenn eerriinn aann Kristal Kristal

Pe

Peninimbmbanan anan

Kotoran Kotoran

Filtrat Filtrat

(6)

VI.

VI. DATA PENGAMATANDATA PENGAMATAN Proses Pelarutan

Proses Pelarutan

3 gram Fe + 30 mL H

3 gram Fe + 30 mL H22SOSO44 20% → FeSO20% → FeSO44 + + HH22 (warna larutan abu(warna larutan abu kehitaman)

kehitaman) 

 Hasil Hasil filtrasi filtrasi : : larutan larutan berwarna berwarna hijau hijau mudamuda 

 Waktu Waktu pemanasan pemanasan : : 30 30 menitmenit Pengamata

Pengamatan n suhu suhu saat saat pemanasan pemanasan :: No.

No. Waktu (menit)Waktu (menit) Suhu Suhu (°C) (°C) PengamatanPengamatan

1. 0

1. 0 3030

 Larutan berbusaLarutan berbusa 

  besi belum larut sama se besi belum larut sama sekalikali 

 larutan berwarna putihlarutan berwarna putih

2. 5

2. 5 5050

 larutan masih berbusa cukuplarutan masih berbusa cukup

 banyak  banyak

 serbuk besi mulai larutserbuk besi mulai larut 

 larutan berwarna abu mudalarutan berwarna abu muda

3. 10

3. 10 5151

  busa didalam larutan sem busa didalam larutan semakinakin

sedikit sedikit

 larutan berwarna abularutan berwarna abu

4. 15

4. 15 4848

 sudah tidak terdapat busasudah tidak terdapat busa

dalam larutan dalam larutan

 larutan berwarna abularutan berwarna abu

5. 20

5. 20 4545

 serbuk besi mulai larut ±serbuk besi mulai larut ±

stengahnya stengahnya

 larutan berwarna abu danlarutan berwarna abu dan

lebih gelap daripada lebih gelap daripada sebelumnya

sebelumnya

6. 25

6. 25 4242

 Serbuk besi sudah hampirSerbuk besi sudah hampir

larut semua larut semua

 Larutan berwarna abu gelapLarutan berwarna abu gelap

7. 30

7. 30 4444

 Serbuk besi sudah larutSerbuk besi sudah larut 

 Larutan berwarna abuLarutan berwarna abu

kehitaman kehitaman

Penyaringa

Penyaringan/ n/ FiltrasiFiltrasi 

 Berat Berat kertas kertas saring saring : : 0.99 0.99 gramgram 

 Warna Warna kristal kristal : : biru biru kehijauankehijauan 

 Warna Warna filtrat filtrat : : biru biru kehijauankehijauan 

 Volume Volume filtrat filtrat : : 37.5 37.5 mLmL 

(7)

VII.

VII. PENGOLAHAN DATAPENGOLAHAN DATA Reaksi yang terjadi Reaksi yang terjadi Fe + H Fe + H22SOSO44→ FeSO→ FeSO44+ H+ H22 Mol Fe = Mol Fe =              = =         = 0.053 = 0.053 M asam sulfat 20% = M asam sulfat 20% =              Mol

Mol asam asam sulfat sulfat = = volume volume x x MolarMolar = 30 mL x 3,755 M = 30 mL x 3,755 M = 112,65 mmol = 112,65 mmol = 0,11265 mol = 0,11265 mol Reaksi : Reaksi : Fe Fe + + HH22SOSO44 →→ FeSOFeSO44 + + HH22 Awal Awal : : 0.053 0.053 0.112650.11265 Bereaksi Bereaksi : : 00.053 .053 0.053 0.053 0.0530.053 Sisa Sisa : : 0 0 0.05956 0.05956 0.0530.053 FeSO

FeSO44+ 7H+ 7H22OO → FeSO→ FeSO44.7H.7H22OO

Mol FeSO

Mol FeSO44 ≈ mol≈ mol FeSOFeSO44.7H.7H22OO

Massa FeSO

Massa FeSO44.7H.7H22O O = mol = mol besi (II) besi (II) sulfat x Bsulfat x BMM

= 0.053 x 278 = 0.053 x 278 = 14.734 gram = 14.734 gram Kemurnian FeSO4 = Kemurnian FeSO4 =                       = =            = 27.42% = 27.42%

(8)

VIII.

VIII. PEMBAHASANPEMBAHASAN

M

M . Dz. Dzikik ri ri Pratama Pratama (NI(NI M M 12121414111105050)0)

Pada praktikum kali ini,praktikan mencoba melakukan sintesis garam besi Pada praktikum kali ini,praktikan mencoba melakukan sintesis garam besi sebagai besi (II) sulfat.Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu serbuk sebagai besi (II) sulfat.Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu serbuk  besi(Fe) dan H2SO4 20%.

 besi(Fe) dan H2SO4 20%.

Reaksi yang terjadi dalam praktikum ini yaitu : Reaksi yang terjadi dalam praktikum ini yaitu :

Fe + H

Fe + H22SOSO44→ FeSO→ FeSO44+ H+ H22

Langkah pertama yang dilakukan untuk mensintesis garam besi ini adalah Langkah pertama yang dilakukan untuk mensintesis garam besi ini adalah dengan melakukan proses pelarutan,lalu pemanasan,penyaringan,kristalisasi dan dengan melakukan proses pelarutan,lalu pemanasan,penyaringan,kristalisasi dan yang terakhir yaitu proses pengeringan.

yang terakhir yaitu proses pengeringan.

Dari hasil praktikum didapatkan Garam besi (II) sulfat yang dihasilkan adalah Dari hasil praktikum didapatkan Garam besi (II) sulfat yang dihasilkan adalah 4.1 gram. Menurut stoikiometri, berat garam adalah 8.056 gram, sehingga persen 4.1 gram. Menurut stoikiometri, berat garam adalah 8.056 gram, sehingga persen kemurnian garam yang dihasilkan adalah 50%.

kemurnian garam yang dihasilkan adalah 50%.

M

M irir a Lea Lesstari Satari Safifi tri tri (NI(NI M M 12121414111105051)1)

Pada praktikum ini, kami melakukan percobaan mengenai sintesis garam besi Pada praktikum ini, kami melakukan percobaan mengenai sintesis garam besi sebagai besi (II) sulfat. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pereaksi sebagai besi (II) sulfat. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pereaksi dan produks besi (II) sulfat serta mengetahui persen perolehan berdasarkan reaksi dan produks besi (II) sulfat serta mengetahui persen perolehan berdasarkan reaksi stokhiometrinya. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu serbuk besi dan stokhiometrinya. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu serbuk besi dan asam sulfat 20%.

asam sulfat 20%.

Langkah-langkah pembuatan besi (II) sulfat yaitu melalui proses pelarutan, Langkah-langkah pembuatan besi (II) sulfat yaitu melalui proses pelarutan,  pemanasam, penyaringan, kristalisa

 pemanasam, penyaringan, kristalisasi dan si dan pengeringan. Pada proses pengeringan. Pada proses pelarutan, bahanpelarutan, bahan yang dilarutkan yaitu serbuk besi yang dilarutkan oleh asam sulfat 20%, setelah itu yang dilarutkan yaitu serbuk besi yang dilarutkan oleh asam sulfat 20%, setelah itu terjadi proses pemanasan yang bertujuan untuk mempercepat proses pelarutan. terjadi proses pemanasan yang bertujuan untuk mempercepat proses pelarutan. Setelah 30 menit, larutan disaring dalam keadaan panas. Bila masih terdapat Setelah 30 menit, larutan disaring dalam keadaan panas. Bila masih terdapat endapan, bilas gelas kimia dengan air panas dan saring kembali. Setelah itu filtratnya endapan, bilas gelas kimia dengan air panas dan saring kembali. Setelah itu filtratnya dipanaskan kembali hingga volumenya berkurang ± seperempat bagiannya. dipanaskan kembali hingga volumenya berkurang ± seperempat bagiannya. Pemanasan kedua ini bertujuan agar filtrat tersebut berada pada keadaan jenuh, Pemanasan kedua ini bertujuan agar filtrat tersebut berada pada keadaan jenuh, sehingga kristal yang terbentuk dapat maksimal

sehingga kristal yang terbentuk dapat maksimal.. Setelah terbentuk kristal, dilakukanSetelah terbentuk kristal, dilakukan  penyaringan kembali

 penyaringan kembali menggunakan kertas menggunakan kertas saring. saring. Setelah Setelah itu, itu, kristal kristal tersebut tersebut masukmasuk ke dalam proses pengeringan. Pengeringan ini bertujuan agar zat cair yang masih ke dalam proses pengeringan. Pengeringan ini bertujuan agar zat cair yang masih tercampur dengan zat padat tersebut hilang, sehingga pada saat penimbangan sudah tercampur dengan zat padat tersebut hilang, sehingga pada saat penimbangan sudah tidak ada lagi zat cair tersebut.

(9)

Setelah menimbang kristal yang terbentuk, selanjutnya kita melakukan Setelah menimbang kristal yang terbentuk, selanjutnya kita melakukan  perhitungan.

 perhitungan. Sebelumnya, Sebelumnya, kita kita menentukan menentukan reaksinya reaksinya terlebih terlebih dahulu. dahulu. Reaksi Reaksi yangyang terjadi dalam praktikum ini adalah

terjadi dalam praktikum ini adalah Fe + H

Fe + H22SOSO44→ FeSO→ FeSO44+ H+ H22

Setelah melakukan pengolahan data, didapatkan berat garam FeSO

Setelah melakukan pengolahan data, didapatkan berat garam FeSO44 menurutmenurut  perhitungan stoikiometri yaitu sebesar 14.734 gram dan b

 perhitungan stoikiometri yaitu sebesar 14.734 gram dan berdasarkan percobaan, beraterdasarkan percobaan, berat garam yang terbentuk yaitu 4,04 gram. Perbedaan nilai tersebut dikarenakan filtrat garam yang terbentuk yaitu 4,04 gram. Perbedaan nilai tersebut dikarenakan filtrat yang dikristalisasi belum berada pada keadaan jenuh, sehingga berat garam yang yang dikristalisasi belum berada pada keadaan jenuh, sehingga berat garam yang dihasilkan tidak maksimal. Berdasarkan hasil tersebut didapatnkan % yield sebesar dihasilkan tidak maksimal. Berdasarkan hasil tersebut didapatnkan % yield sebesar 27.42%.

27.42%.

M

M uhammad uhammad RohmaRohmatulltull oh Ioh I nsnsan K (Nan K (N II M M 12121414111105052)2)

Praktikum Sintesis garam besi sebagai besi (II) sulfat bertujuan untuk Praktikum Sintesis garam besi sebagai besi (II) sulfat bertujuan untuk mengetahui produk yang dihasilkan dan kemurnian garam terebut. Proses-proses mengetahui produk yang dihasilkan dan kemurnian garam terebut. Proses-proses yang terjadi pada praktikum ini yaitu proses pelarutan, pemanasan, filtrasi, yang terjadi pada praktikum ini yaitu proses pelarutan, pemanasan, filtrasi, kristalisasi dan pengeringan.

kristalisasi dan pengeringan.

Pemanasan serbuk besi dengan asam sulfat menghasilkan larutan yang Pemanasan serbuk besi dengan asam sulfat menghasilkan larutan yang  berwarna abu kehitaman. Reaksi yang terjadi :

 berwarna abu kehitaman. Reaksi yang terjadi : Fe + H

Fe + H22SOSO44 → FeSO→ FeSO44+ H+ H22

Penyaringan dilakukan pada saat larutan masih panas. Saat filtrasi, masih ada Penyaringan dilakukan pada saat larutan masih panas. Saat filtrasi, masih ada endapan dalam gelas kimia. Endapan itu dibilas dengan aquades dan disaring endapan dalam gelas kimia. Endapan itu dibilas dengan aquades dan disaring kembali. Filtrat yang dihasilkan, dipanaskan sampai larutan jenuh. Hal ini dilakukan kembali. Filtrat yang dihasilkan, dipanaskan sampai larutan jenuh. Hal ini dilakukan karena dengan larutan yang jenuh maka Kristal yang dihasilkan pun dapat maksimal. karena dengan larutan yang jenuh maka Kristal yang dihasilkan pun dapat maksimal. Setelah itu dilakukan proses kristalisasi / pendinginan dan pengeringan. Setelah itu dilakukan proses kristalisasi / pendinginan dan pengeringan. Garam besi (II) sulfat yang dihasilkan adalah 4.1 gram. Menurut stoikiometri, berat Garam besi (II) sulfat yang dihasilkan adalah 4.1 gram. Menurut stoikiometri, berat garam adalah 8.056 gram, sehingga persen kemurnian garam yang dihasilkan adalah garam adalah 8.056 gram, sehingga persen kemurnian garam yang dihasilkan adalah 50%.

(10)

IX.

IX. KESIMPULANKESIMPULAN 1.

1. Reaksi yang terjadi pada sintesis garam besi (II) sulfat :Reaksi yang terjadi pada sintesis garam besi (II) sulfat : Fe + H

Fe + H22SOSO44 → FeSO→ FeSO44+ H+ H22 2.

2. Berat besi Berat besi (II) sulfat y(II) sulfat yang dang dihasilkan pada ihasilkan pada praktikum ypraktikum yaitu aitu 4.04 4.04 gramgram 3.

3. Yieldnya Yieldnya adalah adalah sebesar sebesar 27.42%27.42%

X.

X. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA 1.

1. Sunardi. 2006.Sunardi. 2006. Unsur Kimia Deskripsi dan pemanfaatannyaUnsur Kimia Deskripsi dan pemanfaatannya. Yrama. Yrama Widya : Bandung

Widya : Bandung 2.

2. Svehla, G. 1985.Svehla, G. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.. PT Kalman Media Pustaka : Jakarta

PT Kalman Media Pustaka : Jakarta 3.

Referensi

Dokumen terkait

Cara lain yang dapat kita lakukan dengan menambahkan larutan asam sulfat sulfat pekat kedalam sampel, bila sampel ini larut dalam larutan asam sulfat dan

ORGANOLEPTIS - Bentuk - Warna - Bau - Rasa Serbuk Putih Tidak berbau Tidak berasa Serbuk kristal Coklat kekuningan Bau asam Agak asam Serbuk halus Putih Tidak berbau Tidak berasa

Pada proses pembuatan gelatin tipe A (melalui proses asam), bahan baku diberi perlakuan perendaman dalam larutan asam seperti asam klorida, asam sulfat, asam sulfit atau

Dan percobaan terakhir yaitu proses esterifikasi dimana timbul aroma yang enak dari larutan asam asetat + alcohol + asam sulfat pekat dalam tabung reaksi

Alasan digunakan asam sulfat vanillin yaitu karena sifatnya yang asam sehingga dapat digunakan untuk menampakkan noda yang tidak tampak, asam sulfat memiliki

Proses fermentasi berlangsung di dalam reaktor Erlenmeyer yang telah dipasangkan dengan leher angka yang telah diisi dengan larutan asam sulfat pekat sebanyak

Hasil proses pelarutan terbaik pada pelarutan serbuk yellow cake diperoleh pada konsentrasi asam nitrat 7 M, temperatur proses pelarutan 80 o C, laju pengadukan 2,75-3

Proses penentuan kalor pelarutan diferensial dilakukan dengan cara menjenuhkan larutan asam oksalat tersebut hingga tidak dapat melarutkan lebih banyak zat terlarut