• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Evidence Based Kebidanan Dalam Asuhan Persalinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Evidence Based Kebidanan Dalam Asuhan Persalinan"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

I. Latar Belakang: Relevansi Evidence Based Kebidanan dalam Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Makalah ini membahas pentingnya penerapan Evidence Based Kebidanan (EBM) dalam asuhan persalinan di Indonesia. Latar belakang makalah ini didasarkan pada angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian perinatal (AKP) yang masih tinggi di Indonesia dibandingkan negara ASEAN lainnya. Angka kematian ibu diperkirakan mencapai 19.500-20.000 per tahun, dengan penyebab utama perdarahan, infeksi, preeklampsia, dan anestesia. Sementara itu, angka kematian bayi sekitar 280.000 per tahun, disebabkan oleh asfiksia neonatorum, infeksi, prematuritas, trauma persalinan, dan cacat bawaan. Sebagian besar kematian ini terjadi pada saat pertolongan pertama sangat dibutuhkan, menunjukan kelemahan dalam pengawasan antenatal, dan praktik kesehatan tradisional yang masih mendominasi. WHO menyarankan penerapan EBM sebagai solusi untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan menurunkan AKI serta AKP. Dengan beralih ke praktik berbasis bukti ilmiah, diharapkan asuhan kebidanan menjadi lebih aman, bermutu, dan menyeluruh.

1.1. Problematika Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia

Makalah ini tepat menyorot masalah AKI dan AKP yang tinggi di Indonesia. Data yang disajikan mengenai jumlah kematian ibu dan bayi per tahun, serta penyebab utamanya, memberikan gambaran yang jelas tentang urgensi penerapan EBM. Analisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berkontribusi pada angka kematian yang tinggi, seperti kurangnya pengawasan antenatal yang memadai dan masih dominannya praktik kesehatan tradisional, memperkuat argumen untuk perubahan praktik kebidanan menuju EBM. Pembahasan ini relevan dengan tujuan pembelajaran untuk memahami konteks masalah kesehatan ibu dan bayi di Indonesia sebagai dasar penerapan EBM.

1.2. Peran Evidence Based Midwifery (EBM) dalam Meningkatkan Pelayanan Kebidanan

Makalah ini secara efektif menjelaskan peran EBM dalam meningkatkan pelayanan kebidanan. Penegasan bahwa EBM didasarkan pada bukti ilmiah terkini dan teruji, berbeda dengan praktik yang hanya berdasarkan pengalaman atau kebiasaan, sangat penting. Penggunaan EBM diharapkan dapat mencegah tindakan yang tidak perlu atau bahkan merugikan pasien. Dengan demikian, makalah ini menunjukkan relevansi EBM dalam konteks pendidikan, di mana mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan ilmiah terkini dalam memberikan asuhan kebidanan yang aman dan efektif. Ini sejalan dengan tujuan pembelajaran untuk memahami konsep dan prinsip EBM.

II. Tujuan dan Manfaat Makalah

Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang EBM dalam kebidanan dan penerapannya dalam asuhan persalinan terkini. Manfaatnya adalah peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang EBM dan aplikasinya dalam praktik kebidanan, khususnya asuhan persalinan. Rumusan tujuan ini sangat spesifik dan terukur, memungkinkan penilaian hasil belajar mahasiswa secara efektif. Ini selaras dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam mata kuliah terkait.

III. Tinjauan Teori: Konsep Evidence Based Midwifery dan Asuhan Persalinan Normal

Bagian ini menjabarkan konsep EBM dan asuhan persalinan normal. EBM dijelaskan sebagai penggunaan bukti ilmiah terkini untuk pengambilan keputusan klinis. Makalah ini juga menjelaskan asuhan persalinan normal menurut WHO, menekankan pentingnya lima aspek utama: pemecahan masalah, sayang ibu dan bayi, pencegahan infeksi, pencatatan, dan rujukan. Penjelasan ini memberikan fondasi teoretis yang kuat untuk memahami prinsip-prinsip EBM dan bagaimana hal itu dapat diintegrasikan ke dalam praktik asuhan persalinan. Relevansi dengan tujuan pembelajaran terletak pada pemahaman konseptual yang mendasari praktik kebidanan berbasis bukti.

3.1. Definisi dan Prinsip Evidence Based Midwifery

Bagian ini memberikan landasan teoretis yang kuat tentang EBM. Penjelasan mengenai asal-usul EBM dan penerapannya dalam jurnal ilmiah memperkuat kredibilitas dan relevansi konsep ini. Pembahasan mengenai berbagai jenis bukti yang dipertimbangkan dalam EBM, mulai dari penelitian kuantitatif hingga kualitatif, menunjukkan pemahaman yang komprehensif tentang metodologi penelitian yang mendukung EBM. Ini sangat penting untuk tujuan pembelajaran, yaitu untuk memahami dasar-dasar metodologi penelitian yang digunakan dalam EBM.

3.2. Aspek-aspek Penting dalam Asuhan Persalinan Normal

Penjelasan mengenai lima aspek utama dalam asuhan persalinan normal memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi penerapan EBM. Integrasi kelima aspek ini menekankan pendekatan holistik dan berpusat pada ibu dan bayi. Pembahasan ini sangat relevan dengan tujuan pembelajaran, yaitu untuk memahami bagaimana EBM dapat diterapkan dalam setiap tahapan asuhan persalinan. Dengan memahami lima aspek ini, mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka secara terintegrasi.

IV. Contoh Penerapan EBM dalam Asuhan Persalinan

Bagian ini memberikan contoh-contoh konkret penerapan EBM dalam mengatasi komplikasi persalinan, seperti perdarahan pascapersalinan, laserasi/episiotomi, retensio plasenta, partus lama, dan asfiksia bayi baru lahir. Makalah menjelaskan pergeseran paradigma dari penanganan komplikasi menjadi pencegahan komplikasi. Asuhan sayang ibu dan bayi sebagai kebutuhan dasar persalinan juga dibahas secara rinci, meliputi tindakan yang mendukung kenyamanan dan keamanan ibu. Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana EBM dapat diterapkan dalam praktik untuk menghasilkan asuhan yang lebih efektif dan aman. Relevansi dengan tujuan pembelajaran adalah untuk memahami aplikasi praktis EBM dalam situasi klinis yang nyata.

4.1. Pencegahan Komplikasi Persalinan Berbasis Bukti

Penjelasan mengenai pencegahan perdarahan pascapersalinan, laserasi/episiotomi, dan retensio plasenta dengan pendekatan EBM sangat penting. Pembahasan mengenai penatalaksanaan aktif kala III, penggunaan partograf untuk memantau partus lama, dan pencegahan asfiksia bayi baru lahir menunjukkan aplikasi praktis EBM dalam praktik kebidanan. Dengan memberikan contoh-contoh nyata, bagian ini memperkuat pemahaman mahasiswa tentang bagaimana EBM diimplementasikan dalam asuhan persalinan. Ini sangat relevan dengan tujuan pembelajaran, yaitu untuk menerapkan prinsip-prinsip EBM dalam praktik.

4.2. Asuhan Sayang Ibu dan Bayi dalam Perspektif EBM

Penjelasan mengenai asuhan sayang ibu dan bayi menekankan pentingnya pendekatan holistik dan humanis dalam memberikan asuhan persalinan. Pembahasan ini menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip EBM dapat dipadukan dengan pendekatan yang berpusat pada pasien. Pembahasan mengenai peran pendamping, posisi persalinan yang nyaman, dan inisiasi menyusui dini menunjukkan aplikasi praktis EBM yang berorientasi pada peningkatan kenyamanan dan keamanan ibu dan bayi. Ini relevan dengan tujuan pembelajaran untuk memahami pentingnya kualitas asuhan yang holistik dan berpusat pada pasien.

V. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan makalah ini menyoroti pentingnya penerapan EBM dalam upaya menurunkan AKI dan AKP di Indonesia. Saran yang diberikan menekankan pentingnya peningkatan jumlah bidan yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan pengetahuan berbasis bukti dalam asuhan kebidanan. Bagian ini menyimpulkan poin-poin utama makalah dan memberikan arahan untuk pengembangan praktik kebidanan ke depan. Relevansi dengan tujuan pembelajaran adalah untuk memahami implikasi dari penerapan EBM dalam praktik kebidanan di Indonesia.

VI. Daftar Pustaka

Daftar pustaka yang lengkap menunjukkan sumber-sumber referensi yang digunakan dalam makalah, mendukung kredibilitas dan integritas akademik makalah. Ini menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan riset dan literatur review. Relevansi terhadap tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam melakukan riset dan literatur review.

VII. Evidence Based pada Kala II Persalinan

Bagian ini membahas secara spesifik penerapan EBM pada kala II persalinan, memperlihatkan bagaimana praktik yang dulunya dianggap umum atau berdasarkan kebiasaan kini telah direvisi berdasarkan bukti ilmiah. Ini mencakup isu-isu penting seperti asuhan sayang ibu, posisi persalinan, teknik pernapasan, dan episiotomi. Makalah menyajikan perbandingan praktik lama dan baru, menunjukkan dampak positif dari EBM dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan ibu bersalin.

7.1. Praktik Kala II Persalinan: Sebelum dan Sesudah EBM

Tabel perbandingan praktik kala II persalinan sebelum dan sesudah EBM menunjukkan secara jelas perubahan yang signifikan dalam asuhan. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana bukti ilmiah mengubah praktik kebidanan. Contoh-contoh yang diberikan, seperti kebebasan ibu dalam memilih posisi persalinan dan teknik pernapasan, menunjukkan pendekatan yang lebih berpusat pada pasien dan bukti ilmiah terkini. Relevansi terhadap tujuan pembelajaran yaitu mahasiswa mampu membandingkan praktik lama dan baru, dan mampu menerapkan praktik terbaru yang berbasis bukti.

7.2. Analisis Bukti Ilmiah dalam Mengubah Praktik Kala II Persalinan

Bagian ini menganalisis bukti ilmiah yang mendukung perubahan praktik kala II persalinan. Pembahasan mengenai penelitian-penelitian yang mendukung praktik asuhan sayang ibu, posisi persalinan yang tepat, dan pertimbangan dalam melakukan episiotomi menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang dasar ilmiah EBM. Dengan memberikan detail penelitian, bagian ini memperkuat kredibilitas dan objektivitas dari perubahan praktik yang diusulkan. Relevansi terhadap tujuan pembelajaran yaitu kemampuan mahasiswa untuk menganalisis dan menginterpretasi bukti ilmiah untuk mendukung pengambilan keputusan klinis.

VIII. Isu Terkini dan Evidence Based dalam Praktik Kebidanan

Bagian ini membahas isu-isu terkini dalam praktik kebidanan, seperti lotus birth, dan mengintegrasikannya dengan prinsip-prinsip EBM. Pembahasan mengenai filosofi kebidanan dan bagaimana EBM harus selaras dengan filosofi tersebut memberikan perspektif yang holistik. Contoh-contoh seperti lotus birth menunjukkan bagaimana EBM dapat membantu dalam mengevaluasi dan memodifikasi praktik-praktik alternatif. Bagian ini juga membahas tingkatan evidence base, menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang hierarki bukti ilmiah dalam pengambilan keputusan klinis.

Referensi

Dokumen terkait

a) Adanya bayi baru lahir normal di laksanakan segera setelah.. lahir dan diletakan didekat ibu serta dalam ruangan yang sama. b) Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi

Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan selama hamil, bersalin, dan nifas serta asuhan bayi baru lahir pada bayi Ny.B di BPS Soraya Palembang yang dimulai pada usia kehamilan

Penulis memberikan asuhan pada hari ke 6 sesuai yang dibutuhkan bayi yaitu menganjurakan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya, memeriksa adanya tanda bahaya bayi baru lahir, menyusui

Penulis memberikan asuhan pada hari ke 6 sesuai yang dibutuhkan bayi yaitu menganjurakan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya, memeriksa adanya tanda bahaya bayi baru lahir, menyusui

Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta: Salemba Medika Rukiyah dan Yulianti, 2012.Asuhan Neonatus dan Anak Balita, Jakarta : Trans Info Media Sunarsih Tri,2012.. Asuhan Kebidanan pada

3.2 Kerangka Kerja Tahap-tahap pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Kerja Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Subjek

Asuhan Kebidanan Continuity of Care COC merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas

Desain berupa studi kasus dengan memberikan asuhan secara berkesinambungan pada ibu hamil dengan KEK, bersalin dan bayi baru lahir BBL, nifas, neonatus dan pelayanan kontrasepsi sesuai