ASPEK TEKNIS/OPERASI ASPEK TEKNIS/OPERASI
MAKALAH MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis
yang dibina oleh Ibu Rizki Febriani, S.E, M.M yang dibina oleh Ibu Rizki Febriani, S.E, M.M
Oleh: Oleh: Farida
Farida A. A. R. R. (13041360463(130413604634)4) Geby
Geby Anggaeno Anggaeno L L (130413614997)(130413614997) Mira
Mira Aprilia Aprilia Harlista Harlista (13041361163(130413611633)3) Santri
Santri Arum Arum P. P. Radita Radita (13041342399(130413423994)4) Septiana
Septiana Crisnawati Crisnawati (13041361163(130413611634)4)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman Halaman DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... ... ii BAB
BAB I I PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Masalah ...Masalah ... 1... 1 1.2
1.2 Rumusan Rumusan Masalah ...Masalah ... 1... 1 BAB
BAB II II PEMBAHASANPEMBAHASAN 2.1 Pengertian
2.1 Pengertian Aspek Aspek AMDAL ...AMDAL ... 2... 2 2.2 Dampak
2.2 Dampak yang Ditimbulkan ...yang Ditimbulkan ... 2... 2 2.3 Tujuan
2.3 Tujuan dan Kegunaan dan Kegunaan studi AMDAL ...studi AMDAL ... ... 66 2.4
2.4 Rona Rona LingkungLingkungan an Hidup ...Hidup ... 7... 7 2.5 Prakiraan
2.5 Prakiraan Dampak Dampak Besar Besar dan Penting ....dan Penting ... 13... 13 2.6 Evaluasi
2.6 Evaluasi Dampak Besar Dampak Besar dan Penting ...dan Penting ... 14... 14 2.7 Ruang
2.7 Ruang Lingkup Studi dan Lingkup Studi dan Metode Analisis Metode Analisis Data Data ... ... 1515 2.8 Sistematika
2.8 Sistematika Penyusunan Dokumen AMDAL ... Penyusunan Dokumen AMDAL ... 1717 2.9 Kegunaan dan Keperluan
2.9 Kegunaan dan Keperluan Rencana Usaha atRencana Usaha atau Kegiatan ... 18au Kegiatan ... 18
BAB
BAB III III PENUTUPPENUTUP 3.1
3.1 Kesimpulan Kesimpulan ... 21... 21 3.2 Saran
3.2 Saran ... ... 2121 DAFTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Aspek AMDAL merupakan suatu yang berkenaan dengan lingkungan hidup yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak yang timbul ada yang langsung memengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek dilakukan sekarangatau baru terlihat beberapa waktu kemudian di masa yang akan datang. Dampak lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora, maupun manusia itu sendiri. Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang akan timbul, baik dampak sekarang maupun di mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari aspek AMDAL?
2. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari aspek AMDAL? 3. Bagaimanakah tujuan dan kegunaan dari aspek AMDAL? 4. Bagaimanakah rona llingkungan hidup dalam aspek AMDAL? 5. Bagaimanakah prakiraan dampak besar dan penting?
6. Bagaimanakah evaluasi dampak besar dan penting?
7. Bagaimanakah ruang lingkup studi dan metode analisis data? 8. Bagaimanakah sistematika penyusunan dokumen AMDAL?
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aspek AMDAL
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka di berikan jalan alternatif pencegahannya.
2.2 Dampak yang Ditimbulkan
Seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa AMDAL merupakan salah satu bagian dari aspek studi kelayakan bisnis. Artinya, untuk melakukan suatu kegiatan usaha atau bisnis atau proyek, studi mengenai AMDAL merupakan salah satu syarat kelayakan usaha tersebut. Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan-kegiatan investasi pada umumnya akan mengubah lingkungan hidup. Oleh karena itu, menjadi penting untuk memerhatikan komponen-komponen lingkungan hidup sebelum investasi dilakukan.
Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dija ga serta dilestarikan fungsinya, antara lain:
1. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer. 2. Sumber daya manusia.
3. Keanekaragaman hayati. 4. Kualtasudara.
5. Warisan alam dan warisan budaya. 6. Kenyamanan lingkungan hidup.
Kemudian, komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan penting bagi masyarakat di sekitar suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:
1. Kepemilikan dan penguasaan lahan. 2. Kesempatan kerja dan usaha.
3. Taraf hidup masyarakat. 4. Kesehatan masyarakat.
Dengan adanya kegiatan investasi atau usaha, maka komponen lingkungan hidup di atas secara otomatis akan berubah dengan menimbulkan berbagai dampak terutama dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL, secara baik dan benar adalah sebagai berikut:
1. Terhadap tanah dan kehutanan
a. Menjadi tidak subur, gersang, atautandus, sehingga sangat merugikan sektor pertanian.
b. Berkurang jumlahnya, apabila terjadi pengerukkan atau bahkan hilang, seperti untuk sektor pertambangan, yang pada akhirnya akan berbentuk danau-danau kecil.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir apabila hutan yang ada di sekitar proyek ditebang secara tidak teratur.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai berikut hewan dan tanaman di sekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak lingkungan secara keseluruhan dan rusaknya hutan sebagai sumber resap an air. f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik fauna maupun flora, akibat
rusaknya hutan alam yang terkena dampak dengan adanya proyek/ usaha.
2. Terhadap air
a. Mengubah warna, dari yang semula bening dan jernih menjadi kuning atau hitam, sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan seperti air minum, mencuci, dan keperluanlainnya.
b. Berubah rasa, dalam arti bahwa mungkin warnanya tidak berubah, akan tetapi rasanya menjadi berubah, sehingga juga berbahaya untuk dijadikan air minum, karena mungkin mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat, sehingga sangat mengganggu lingkungan di sekitarnya.
d. Mengering, hal ini disebabkan proyek yang dijalankan menggunakan air sungai atau air tanah yang berlebihan, akibatnya air di sekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman di sekitar lokasi akibat dari pada air berubah warna dan rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi atau digunakan nuntuk berbagai keperluan.
3. Terhadap udara
a. Udara di sekitar lokasi menjadi berdebu, untuk proyek-proyek tertentu seperti batu kapur atau semen, sehingga udara di sekitarnya menjadi tidak sehat.
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti proyek bahan kimia.
c. Untuk proyek tertentu dapat menimbulkan suara yang bising, seperti proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma yang tidak sedap seperti berbau tajam, menyengat, busuk, seperti usaha perternakan atau industri makanan. e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat dari pada
keluaran industri tertentu.
4. Terhadap manusia
a. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap:
karyawan perusahaan yang bersangkutan dan masyarakat sekitar lokasi proyek.
b. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat berubahnya struktur penduduk.
c. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan perkembangan di daerah tersebut.
Dampak yang akan timbul, seperti di atas perlu dicarikan alternative penyelesaiannya. Penyesalannya ini harus dipenuhi atau di lengkapi oleh perusahaan yang dinilai kurang layak. Adapun alternatif penyelesaiannya yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi terhadap lahan kritis melalui penghijauan (reboisasi) untuk menghindari dampak banjir, longsor, atau mengatasi tanah gersang.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang.
2. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air sehingga air yang keluar dari pembuangan sudah bersih dan sehat tentunya.
b. Membuat saluran pembuangan yang teratur kedaerah tertentu sehingga tidak mengganggu aktifitas masyarakat.
c. Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar, seperti bahan-bahan kimia yang dapat mematikan makhluk yang mengonsumsi atau hidup di dalam air tersebut.
3. Terhadap udara
a. Memasang filter/saringan udara untuk menghindari asap dan debu atau sumber polusi lainnya.
b. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara yang bising. 4. Terhadap karyawan
a. Menggunkan peralatan pengaman seperti masker, baju kerja yang aman, atau alat pengaman lainnya.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat dengan proyek.
5. Terhadap masyarakat sekitarnya
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman dengan penggantian yang lebih aman dengan penggantian yang wajar jika di perkirakan kondisi proyek benar-benar membahayakan kesehatan.
2.3 Tujuan dan Kegunaan Studi AMDAL
Tujuan AMDAL, adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Untuk mencapai tujuan ini penyusunan AMDAL harus didasarkan atau sesuai dengan pedoman penyusunan AMDAL.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana dan/atau usaha kegiatan usaha yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup. 4. Merumuskan RKL dan RPL.
Sedangkan kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah:
1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
2.4 Rona Lingkungan Hidup
Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Atau dengan kata lain, untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan, pencemaran, atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan
hidup yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup maka perlu studi AMDAL.
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beranekaragam bentuk, ukuran, tujuan, sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan juga berbeda menurut letak geografi, keanekaragaman factor lingkunganhidup, dan pengaruh manusia. Karena itu kemungkinan timbulnya dampak. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tiap aspek memiliki tujuan tertentu. Demikian pula dengan aspek
teknis/operasi juga memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai.
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaia n aspek teknis/operasi, yaitu:
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi abrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisensi.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan datang.
Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Atau dengan kata lain, untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan, encemaran atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup
yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu dilakukan studi AMDAL yang benar.
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk, ukuran, tujuan, sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut letak geografi, keanekaragaman faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Karena itu kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-beda sesuai dengan rona lingkungan yang ada.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut: 1. Wilayah studi rencana studi dan/atau kegiatan. Dengan mengungkapkan secara mendalam komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena dampak penting usaha dan/atau kegiatan selain itu komponen lingkungan hidup yang memiliki arti ekonomi dan arti ekologis perlu mendapat perhatian.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan baik yang sudah dan yang akan di manfaatkan maupun yang masih dalam bentuk potensi, penyajian kondisi suber daya alam ini perlu dikemukakan dalam peta dan/atau dengan tabel dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan diagram gambar, grafik, atau foto.
Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk ditelaah sesuai hasil perlingkungan dalam KA-AMDAL. Penyusun dapat menelaah komponen lingkungan hidup yang lain diluar dari daftar contoh komponen ini, bila dianggap penting berdasarkan hasil penelitian lingkungan dalam studi AMDAL ini.
Fisik Kimia
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu (maksimum, minimum, rata-rata), kelembaban curah hujan dan jumlah hari hujan, keadaan angin (arah dan kecepatan), serta intensitas radiasi matahari.
b. Data periodik bencana (siklus tahunan, lima tahunan dan sebagainya), seperti sering terjadi angin ribut, banjir bandang di wilayah studi rencana usaha, dan/atau kegiatan.
c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili wilayah studi tersebut.
d. Pola iklim mikro, pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum maupun pada kondisi cuaca buruk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya.
2.
F isiografi
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah. b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan
stabilitas tanah, terutama ditekankan apabila terjadi gejala ketidakstabilan dan harus diuraikan dengan jelas dan seksama (misal: longsor tanah, gempa, kegiatan-kegiatan vulkanis, dan sebagainya). c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan
batuan secara geologis. 3.
Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa (rawa pasang surut dan rawa air tawar)
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya. c. Kadar sedimentasi (Lumpur) tingkat erosi.
d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah. e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah (dangkal dan dalam).
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk minum, mandi, dan cuci atau kebutuhan lainnya.
g. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan lainnya seperti pertanian, industri dan lain-lain.
h. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter kualitas air yang terkaitb dengan limbah yang akan keluar. 4.
H idrooseanogr afi
Pola hidrodinamika kelautan seperti: a. Pasang surut.
b. Arus dan gelombang/ombak. c. Morfologi pantai.
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah penelitian.
5.
Ruang, lahan dan tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha dan/atau kegiatan yanng ditujukan dan kemungkinan potensi pengembangan di masa datang.
b. Rencana pengembangann wilayah, rencana tata ruang (kawasan budidaya seperti pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, dan lain-lain serta kawasan non-budidaya seperti hutan lindung, suaka margasatwa, taman nasional, dan lain-lain). Rencana tata guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang secara resmi atau belum resmi disusun oleh pemerintah setempat, baik di tingkat kabupaten, provinsi, atau nasional
di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegitan.
c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana
usaha dan/atau kegiatan.
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
Biologi
Komponen Biologi yang penting untuk di telaah di antaran ya:
1.
Flora
a. Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-sifat dan kerawanannya yang berada pada wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang-undang yang berada dalam wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada dalam wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
2.
F auna
a. Taksiran atau kelimpahan dan keragaman fauna, habitat, penyebaran pola migrasi, populasi hewan budidaya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang dilindungi undang-undang dalam wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertebrata yang dianggap penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan atau sumber hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting di atas termasuk cara perkembangbiakan, siklus dan daur hidupnya, cara-cara pemijahan, cara bertelur dan beranak, cara memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.
Sosial
Komponen sosial yang penting untk ditelaah di antaranya:
1. Demografi
a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan dan agama.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi sirkuler dan permanen).
d. Tenaga kerja (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengagguran).
2. E konomi
a. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah, pola nafkah ganda).
b. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam, pola penggunaan lahan nilai tanah, dan sumber daya alam lainnya.
c. Perekonomian lokasi dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, nilai tambah dan proses manufaktur, jenis dan jumlah aktifitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek ganda ekonomi, produk domestik regional bruto, pendapatan asli daerah, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan fasilitas sosial, aksesbilitas
wilayah).
3. Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya).
b. Proses sosial (proses asosiatif/kerja sama, proses disosiatif konflik sosial, akulturasi, asimilasi, dan integrasi, kohesi sosial).
c. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi (hak ulayat, pendidikan, agama sosial, keluarga).
d. Warisan budaya (situs purbakala dan cagar budaya).
e. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan kekuasaan.
f. Kekuasaan dan kewenangan (kepemimpinan formal dan informal, mekanisme pengembalian keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai kepemimpinan).
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan.
h. Adaptasi ekologis.
4. K esehatan masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian).
d. Karakteristik spesifik pendudk yang berisiko. e. Sumber daya kesehatan.
f. Kondisi sanitasi lingkungan. g. Status gizi masyarakat.
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
2.5 Prakiraan Dampak Besar dan Penting
Dalam melakukan AMDAL perlu dijelaskan dampak besar dan penting yang bakal timbul melalui prakiraan yang benar. Dampak besar dan terpenting dalam studi AMDAL menurut pedoman penyusunan AMDAL hendaknya dimuat hal-hal sebagai berikut:
1. Prakiraan secara dampak usaha dan/atau kegiatan pada saat prakontruksi, kontruksi operasi, dan pascaoperasi terhadap lingkungan hidup. Telaah ini dilakukan dengan cara menganalisis perbedaan antar kondisi kualitas lingkungan hidup yang diperkirakan dengan adanya usaha dan/atau kegiatan, kodisi kualitas lingkungan hidup yang diperkirakan tanpa adanya usaha dan/atau kegiatan dengan menggunakan metode prakiraan dampak.
2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi masyarakat di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman penentuan dampak besar dan penting.
3. Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat langsung dan tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan secara langsung oleh adanya usaha dan/atau kegiatan, sedangkan dampak tidak langsung adalah dampak yang timbul sebagai akibat berubahnya suatu komponen lingkungan hidup dan/atau usaha atau kegiatan primer oleh adanya rencana-rencana usaha dan/atau kegiatan dalam kaitan ini, maka perlu diperhatikan mekanisme aliran dampak pada berbagai komponen lingkungan sebagai berikut:
a. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen sosial.
b. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen fisik kimia kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut terhadap komponen biologi dan sosial.
c. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen biologi, kemudian menimbulkan rangkaiann dampak lanjutan pada komponen sosial.
d. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada aspek fisik kimia dan selanjutnya membangkitkan dampak pada komponen sosial.
e. Dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen sosial itu sendiri.
f. Dampak penting pada butir a,b,c,d dan e, yang telah diutarakan selanjutnya menimbulkan dampak balik pada rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Mengingat usaha dan/atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif usaha atau kegiatan (lokasi atau teknologi yang digunakan) sehubungan dengan AMDAL merupakan komponen dari studi kelayakan, maka telaahan dilakukan untuk masing-masing alternatif.
5. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan metode-metode formal secara matematis. Penggunaan metode-metode non-formal hanya dilakukan bila mana dalam melakukan analisis tersebut tidak tersedia formula-formula matematis atau hanya dapat didekati dengan metode non-formal.
2.6 Evaluasi Dampak Besar dan Penting
1) Telaahan terhadap dampak besar dan penting
Yang dimaksudkan dengan evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah telaahan secara totalitas terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup.
Telaahan secara holistisatas berbagai komponen lingkungan hidup yang diperkirakan mengalami perubahan yang mendasar.
Dampak
–
dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai dampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.2) Telaahan sebagai dasar pengelolaan
Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha dan kegiatan dan rona lingkungan hidup dengan dampak positif dan negative yang mungkin timbul.
Ciri dampak penting ini juga perlu dikemukakan dengan jelas dalam arti apakah dampak penting baik positif atau negative akan berlangsung.
Kelompok masyarakat yang akan terkena dampak negative dan kelompok yang terkena dampak positif identifikasi kesenjangan antara perubahan yang diinginkan .
Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak penting ini apakah hanya akan dirasakan dampaknya secara local,regional,nasional,atau bahkan internasional ,melewati batas NKRI.
Analisis bencana alam dan analisis risiko bila rencana usaha dan kegiatan berada dalam daerah bencan alam.
2.7 Ruang Lingkup Studi dan Metode Analisis Data
Ruang lingkup studi dampak besar penting yang ditelaah, meliputi: 1) Rencana usaha dan kegiatan penyebab dampak,terutama
komponen langsung yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkannya.
2) Kondisi rona lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan terutama komponen langsung yang terkena dampak yang ditimbulkannya.
3) Jenis-jenis kegiatan yang ada di sekitar rencana lokasi beserta dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup.
4) Aspek-aspek yang diteliti sebagaimana yang di maksud pada butir 1, 2, 3, 4 dimaksud mengacu pada hasil pelingkupan yang
tertuang dalsm dokumen kerangka acuan untuk AMDAL. Identitas pemakrasa dan penyusunan AMDAL
1. Pemakarsa :
Nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan sebagai pemakarsa rencana usaha
Nama dan alamat lengkap penanggung jawab pelaksanaan rencana usaha
2. Penyusun AMDAL:
Nama dan alamat lengkap lembaga/perusahaan disertai dengan kualifikasi dan rujukan
Nama dan alamat lengkap penanggungjawab penyusun AMDAL
WILAYAH STUDI
Lingkup wilayah studi mencakup pada penetapan wilayah studi yang digariskan dalam kerangka acuan untuk AMDAL
Pelingkupan wilayah studi
Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi wilayah studi AMDAL
1) Batas Proyek
Yang dimaksudkan batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan kegiatan melakukan kegiatan prakonstruksi,konstruksi dan operasi 2) Batas Ekologis
Yang dimaksudkan batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan kegiatan menurut media transportasi bah (air, udara) dimana prose alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut.
3) Batas Sosial
Yang dimaksudkan batas social adalah ruang di sekitar rencana dan kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya bebagai interaksi social yang mengandung norma.
4) Batas Administrative
Yang dimaksudkan batas administrative adalah ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan kegiatan social ekonomi dan social budaya sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Metode Pengumpulan Data Dan Analisis Data
Studi AMDAL dapat berjalan sesuai dengan alur dan pedoman yang telah ditetapkan
Perlunnya dilakukan metode pengumpulan data dan analisis data yang ilmiah
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder harus bersifat sahih dan dapat dipercaya
Metode pengumpulan data,metode analisis data atau alat yang digunakan serta lokasi pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup
Pengumpulan data dan informasi untuk demografi social ekonomi sosial budaya pertahanan dan keamanan dan kesehatan masyarakat menggunakan kombinasi.
2.8 Sistematika Penyusunan Dokumen AMDAL
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) perlu disusun secara sistematis sehingga dapat:
1. Langsung mengemukakan masukan penting yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan, perencanaan, dan pegelolaan rencana waktu atau
2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk masyarakat, bila di pandang masyarakat, dan mudah disarikan isinya pemuatan dalam media
yang selama menyusun AMDAL 3. Memuat uraian singkat tentang:
a. Rencana usaha dan/atau kegiatan dengan berbagai kemungkinan dampak besar dan pentingnya, baik pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, maupun pasca-operasi
b. Keterangan mengenai kemungkinan adanya kesenjangan data informasi serta berbagai kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi selama menyusun AMDAL
c. Hal ini yang dipandang sangat perlu untuk melengkapi ringkasan.
2.9 Kegunaan dan Keperluan Rencana Usaha atau Kegiatan
Kegunaan dan keperluan mengapa rencana usaha dan/atau kegiatan harus dilaksanakan baik ditinjau dari segi kepentingan maupun dari segi menunjang program pembangunan.
1. Penentuan batas-batas lahan yang langsung akan digunakan oleh rencana usaha dan/atau kegiatan harus dinyatakan dengan peta berskala memadai dan dapat memperlihatkan hubungan tata kaitan dan tata letakan tata lokasi rencana usaha atau kegiatan dengan usaha dan/atau kegiatan lainnya seperti pemukiman (lingkungan hidup binaan manusia umumnya) dan lingkungan hidup alami yang terdapat di sekitar rencana usaha atau kegiatan hutan lindung, cagaralam, suaka margasatwa, sumber mata air, sungai dan kawasan lindung lainya yang terletak dekat lokasi harus diberikan tanda istimewa dalam peta.
2. Hubungan antara lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan jarak dan tersedianya sumberdaya air dan energi, sumber daya alam hayati, dan sumber daya alam non hayati serta sumber daya manusia yang diperlakukan oleh rencana usaha dan/atau kegiatan setelah usaha dan kegiatan ini beroperasi. Hubungan ini perlu di kemukakan dalam peta dengan skala memadai.
3. Alternatif usaha dan/atau kegiatan berdasarkan hasi lstudi kelayakan (missal: alternative lokasi, tata letak atau sarana pendukung atau teknologi proses produksi) apabila berdasarkan studi kelayakan terdapat beberapa alternatif lokasi usaha kegiatan, maka berikan uraian tentang masing-masing alternatif lokasi tersebut sebagai mana dimaksud pada nomer 1 dan 2.
4. Tata letak usaha dan/atau kegiatan dilengkapi dengan peta, yang berskala memadai, yang memuat informasi tentang letak bangunan dan struktur lainnya yang akan dibangun dalam lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan sertahubungan dalam lokasi rencana usaha sertahubungan bangunan dan struktur tersebut dengan bangunan yang sudah ada di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan bila terdapat beberapa alternatif tata letak dan bangunan struktur lainnya, maka alternatif rancangan tersebut diutarakan pula dalam peta yang berskala memadai.
5. Tahap pelaksanaan usaha dan/ataus kegiatan tahap prakonstruksi, konstuksi, jangka waktu masa operasi, hingga rencana waktu pasca operasi.
a. Tahap prakonstruksi/ persiapan
Uraikan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan dan jadwal usaha dan/atau kegiatan pada tahap prakonstruksi. Uraikan secara mendalam difokuskan pada kegiatan selama masa persiapan yang menjadi penyebab timbulnya dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup.
b. Tahap konstruksi
(1) Uraian tentang rencana usaha dan atau kegiatan dan jadwal usaha dan atau kegiatan-kegiatan pada tahap konstruksi. Uraikan secara mendalam difokuskan pada usaha dan/atau kegiatan yang menjadi menyebab timbulnya dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup misalnya:
Rencana penyerapan tenaga kerja menurut jumlah, tempat asal tenaga kerja dan kualifikasi pendidikan
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana (jalan, listrikdan air) dari rencana dan/atau kegaitan
Kegiatan pengangkutan dan penimbunan bahan atau material yang dapat menimbulkan dampak lingkungan c. Tahap pasca operasi
Uraiakan tentang rencana usaha dan atau kegiatan dan jadwal usaha dan atau kegiatan pada tahap pasca-operasi, misalnya:
(1) Rencana merapikan kembali bekas serta tempat timbunan bahan atau material, gudang, jalan darurat dan sebagainya.
(2) Rencana rehabilitasi atau reklamasi lahan yang akan dilaksanakan setelah masa operasi berakhir.
(3) Rencana pemanfaatan kembali lokasi rencana usaha dan atau kegiatan untuk tujuan lain bila seluruh rencana usaha dan atau kegiatan berakhir
(4) Rencana penanggulangan tenaga kerja yang dilepas setelah masa usaha dan atau kegiatan berakhir.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Dalam mendirikan sebuah usaha atau proyek perlu adanya Aspek AMDAL yang berkenaan dengan lingkungan hidup yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan karena dampak AMDAL yang terjadi dapat merubah suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora, maupun manusia itu sendiri.
3.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk mengimplementasikan makalah ini, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR RUJUKAN
Kasmir & Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.