• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA INSTALASI RAWAT JALAN

TAHUN 2016

RUMAH SAKIT Hi.MUHAMMAD YUSUF

Jl. Lintas Sumatera No. 12 Kalibalangan, Abung Selatan

Lampung Utara – Indonesia

Telp. (0724) 3260237

Email :

rs.hmy2011@gmail.com

(2)

DAFTAR ISI

 HALAMAN JUDUL  DAFTAR ISI  BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2.Tujuan Pedoman

1.3.Ruang Lingkup Pelayanan 1.4.Batasan Operasional 1.5.Landasan Hukum

 BAB II. Standar Ketenagaan 2.1. kualifikasi SDM 2.2. Distribusi Ketenagaan 2.3. Pengaturan Jaga

 BAB III. Standar fasilitas 3.1. Denah Ruang 3.2. Standar Fasilitas

 BAB IV. Tata Laksana Pelayanan 4.1. Pasien Umum

4.2. Pasien VIP

4.3. Pasien One Day Care

 BAB V. Logistik

 BAB VI. Keselamatan Pasien

 BAB VII. Keslamatan Kerja

 BAB VIII. Pengendalian Mutu

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkat-singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun dokter praktek sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap.

kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap.

2. TUJUAN PEDOMAN. a. Tujuan Khusus

Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dengan mutu tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.

b. Tujuan Umum

 Pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dapat berjalan dengan baik berdasarkan SPO sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.

 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau dengan pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.

 Menciptakan instalasi rawat jalan dengan pelayanan yang nyaman dan lingkungan yang aman.

 Menjadi instalasi rawat jalan dengan SDM yang berbelas kasih, asertif, profesional, tim, dan sejahtera.

(4)

1) Ruang lingkup pelayanan klinik umum : Memberikan pelayanan dengan lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang ringan dan di periksa oleh dokter umum.

2) Ruang lingkup pelayanan klinik spesialistik : Memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan dilayani oleh dokter spesialis.

3) Ruang lingkup pelayanan one day care : Memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan perawatan observasi selama sehari,setelah itu pasien bisa dilihat lagi apakah sudah bisa diijinkan rawat jalan atau memerlukan rawat inap.

4. BATASAN OPERASIONAL a. Pelayanan poliklinik :

1. Klinik Umum dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa dan yang memeriksa adalah dokter umum. 2. Klinik Obgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan

kehamilan, konsultasi kandungan / alat kontrasepsi, penentuan diagnosa, tindakan pemasangan dan lepas alat kontrasepsi iud. yang melayani adalah dokter Sp.Obgyn.

3. Klinik Bedah dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan diagnosa dan rawat luka. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.Bedah.

4. Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.PD 5. Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan

pemeriksaan,penentuan diagnosa serta pelayanan imunisasi.doter yang melayani adalah doter Sp.A

6. Klinik THT dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan diagnosa,tindakan tht salah satunya adalah spolling serumen. doter yang melayani adalah doter Sp.THT

7. Klinik Gizi dimana didalamnya mencakup pelayanan konseling gizi.yang akan di layani oleh instalasi Gizi.

8. Klinik Gigi dimana didalam mencakup pelayanan pemeriksaan dan pemeriksaan gigi.

b. Pelayanan Administrasi

1. Menerima daftar dari bagian admisi untuk di data dan membagi pendistribusian ke poli pelayanan yang di tuju.

(5)

2. Mendata jumlah pasien untuk tiap tiap dokter.

3. Mencatat dan menerima pendaftaran per telepon bagi pasien yang kembali kontrol klinik yang selanjutnya akan akan didaftarkan ke petugas pendaftaran.

5. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.

7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.

8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. 9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1997.

11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999.

12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.

(6)

16. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.

17. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.

18. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D Departemen Kesehatan 1991.

19. Keputusan … tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit.

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

1. DATA UMUM

- Nama Perusahaan : Rumah Sakit

(7)

- Direktur : dr. I Wayan Surya Wibowo, M.M.R. - Tanggal Pendirian : 13 Juni 2011

- Nomor Izin Pendirian : 503/001.a/37-LU/2011 - Tanggal Operasional : 26 Februari 2013 - Tanggal Peresmian : 15 Mei 2013

- Kelas pelayanan : Kelas D

- Jumlah tempat tidur : 59 TT

- Nomor Izin Operasional :503/001/RS/39-LU/2011(Pembaharuan) - Masa Berlaku Izin Operasional : 21 April 2019

- Izin Mendirikan Bangunan (IMB) : 503/054-04/37-LU/2011 - Surat Izin Tempat Usaha (SITU) : 503.7.2/15-4/37-LU/2011 - Alamat Kantor : Jl. Lintas Sumatra No. 12

Kalibalangan, Abung Selatan Lampung Utara

- Pemilik/Penanggung Jawab : PT. Hi. Muhammad Yusuf

- Nomor Daftar Perseroan : AHU-0018957.AH.01.09 Th. 2013 - Jenis Pelayanan(kelas ) : Rumah Sakit Umum

- Status Lahan RS : Hak Milik

- Luas Lahan RS : 2.225,00 m2

- Luas Bagunan RS : 1.437,59 m2

- Status Permodalan : Swasta

- Pemilik Modal : PT. Hi. MUHAMMAD YUSUF

2. Jenis Pelayanan

 Instalasi Gawat Darurat 24 jam  Instalasi Rawat Jalan

- Klinik Dokter Umum - Klinik Dokter Gigi

- Klinik Spesalis Obstetri dan Ginekologi - Klinik Spesalis Anak

- Klinik Spesalis Bedah Umum - Klinik Spesalis Penyakit Dalam - Klinik Spesalis THT

 Instalasi Rawat Inap

- Ruang Rawat Inap VIP - Ruang Rawat Inap Kelas I

(8)

- Ruang Rawat Inap Kelas II - Ruang Rawat Inap Kelas III - Ruang Rawat Inap Anak - Ruang Isolasi

 Human Care Unit (HCU)

 Neonatal Intensive Care Unit (NICU)  Kamar Operasi  Kamar Bersalin  Pelayanan Penunjang - Laboratorium 24 jam - Radiologi 24 jam - Apotek 24 jam - Instalasi Gizi - Instalasi Loundry - Ambulance 24 jam BAB III

VISI, MISI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT HI. MUHAMMAD YUSUF

Visi Rumah Sakit H. Muhammad Yusuf :

(9)

Misi Rumah Sakit H. Muhammad Yusuf:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terbaik, berkualitas, dan penuh kasih sayang.

2. Menjadikan Rumah Sakit sebagai organisasi yang efektif, efisien, kompetitif, serta professional.

3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan Rumah Sakit H. Muhammad Yusuf:

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2. Mewujudkan pengelolaan organisasi Rumah Sakit yang produktif, efektif, transparan, dan syarat komunikasi yang humanis kepada semua masyarakat. 3. Mewujudkan pendayagunaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia

Rumah Sakit sehingga mampu bersaing dalam segala hal.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Umum Hi. Muhammad Yusuf mempunyai fungsi:

a. Menyelenggarakan pelayanan medik.

b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan non medic c. Menyelenggarakan pelayanan rujukan

d. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. MottoRumah Sakit H. Muhammad Yusuf

“Kami ada untuk anda”

BAB IV

VISI & MISI INSTALASI RAWAT JALAN

Visi Instalasi Rawat Jalan

“Menjadi poliklinik yang berkualitas dalam pelayanan masyarakat.”

Misi Instalasi Rawat Jalan

“Memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan profesionalisme untuk menciptakan kualitas kesehatan pasien yang berkesinambungan.”

(10)

BAB VI

STRUKTUR INTALASI RAWAT JALAN

DIREKTUR

Dr. I Wayan Surya Wibowo, MMR

Kabid Keperwatan Komite Keperawatan

Ka. Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan

(11)

1. Kepala Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan

Uraian tugas kepala Instasi rawat inap dan rawat jalan :

1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga, jumlah dan jenis peralatan, jenis kegiatan / asuhan keperawatan.

2. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan 3. Menyusun dan mengatur jadwal dinas

4. Melaksanakan orientasi tenaga baru

5. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga keperawatan dan tenaga lainnya.

6. Bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan di ruangan 7. Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga keperawatan dan kebidanan. 8. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

9. Mengenal dan mengetahui penggunaan barang/alat serta mengusahakan pengadaannya.

10. Menyusun permintaan rutin (alat, obat dan bahan lainnya) 11. Mengatur pemeliharaan alat

12. Mempertanggung jawabkan pemeliharaan alat/inventaris peralatan.

13. Melaksanakan orientasi kepada pasien dan keluarganya tentang peraturan, fasilitas dan kegiatan rutin ruangan.

14. Mengatur penempatan pasien diruangan Poli Peny.

Dalam

(12)

15. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi pasien dan keluarganya sehubungan dengan perawatannya.

16. Menjaga perasaan pasien dan petugas agar merasa aman dan terlindungi 17. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan.

18. Memberikan penyuluhan pada pasien dan kelurganya sebatas kewenangannya.

19. Bekerja sama dengan seluruh sub unit dan profesi di UPT Puskesmas Pangkalan Kasai.

20. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.

21. Memotivasi tenaga perawatan dan non perawatan dalam menjagakebersihan

22. Meneliti pengisian sensus harian pasien

23. Memeriksa dan meneliti daftar permintaan dan penyajian diet pasien 24. Memelihara buku register dan berkas medik

25. Membuat laporan harian dan bulanan 26. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan

27. Menilai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan

28. Menilai siswa/mahasiswa sesuai dengan program dari institusi pendidikannya.

29. Mengendalikan pendayagunaan peralatan keperawatan, obat-obatan secara efektif dan efisien.

(13)

STANDAR KETENAGAAN

(14)

Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah : a. Tenaga Medis

Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang bersertifikat ,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter spesialis serta lulus dalam kredential yang di lakukan oleh rumah sakit.

b. Tenaga Perawat

Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan harus di dukung oleh tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan yang mendukung dalam pelayanan instalasi rawat jalan.

c. Tenaga kesehatan lain

Dlam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh instalasi rawat jalan untuk mendukung berjalannya pelayanan rawat jalan, diantaranya ahli gizi,farmasi,dan pekarya kesehatan yang terdidik dan terlatih.

.Kebutuhan Tenaga untuk masing – masing Poli Rawat Jalan

 Rata Jumlah pasien per hari(semua poli) = 18 orang

 Jumlah jam perawatan perhari = 15 menit Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan : Jumlah pasien x jam perwatan perhari = Hari keraja x 60 menit = 18 x 15 = 270 = 0,75 = 1 orang 6 x 60 360 1 + Faktor Koreksi 15 % 1 + 15 = 1 orang 100

Jadi untuk setiap poli rawat jalan dibutuhkan masing – masing 1 tenaga perawat/bidan.

(15)

2. DISTRIBUSI KETENAGAAN NAMA JABATAN KUALIFIKASI FORMAL & INFORMAL WAKTU KERJA JUMLAH SDM Kepala Instalasi - MinimaL lulusan D3 Keperawatan - Pelatihan Manajemen Bangsal - Minimal 5 tahun 1 Perawat pelaksana -Minimal lulusan D3 keperawatan

Bidan -Minimal lulusan P2B / D3 kebidanan

Pekarya Kesehatan

- Minimal lulusan SMA - D1asissten perawat - Sertifikat pelatihan

pekarya kesehatan

Registrasi

- Minimal lulusan SMA - Sertifikat pelatihan pekarya kesehatan Sirkuler - Minimal lulusan SMA - Sertifikat pelatihan pekarya kesehatan

(16)

3. PENGATURAN JAGA /

Dalam pelayanan diinstalasi rawat jalan pengaturan jaga/ shift dinas diatur sebagai berikut : NAMA JABATAN JAM MASUK JAM PULANG KETERANGAN

Bidan Poli Obygn 08.00 14.00 Poli buka hari Senin - Jumat Perawat Poli Peny.

Dalam 13.00 Selesai

Poli buka hari Senin, Rabu & Jumat

Perawat Poli Gigi Perawat Poli Peny. Bedah

Bidan Poli Anak 15.00 Selesai Poli buka setiap hari Selasa

Perawat Poli THT 15.00 Selesai

Poli buka hari Senin – Jumat (perawat dari luar Rumah Sakit)

4. STANDAR FASILITAS

Kelengkapan alat dalam instalasi rawat jalan RS HI, MUHAMMAD YUSUF terdiri dari : 1. Registrasi - Meja komputer - Komputer - Kursi - Telepon

(17)

2. Meja anamnes - Meja kerja - Kursi

- Tensimeter dinding - Stetoskop

- Termometer suhu badan - Alat ukur gula darah

- Timbangan dan alat ukur tinggi badan 3. Klinik dokter umum

- Meja kerja - Kursi

- Tempat tidur periksa pasien - Lemari administrasi

- Tensimeter dinding - Stetoskop

- Senter

- Tongue spatel

- Termometer suhu badan 4. Klinik spesialistik Bedah

- Meja kerja - Kursi

(18)

- Lemari administrasi - Tensimeter dinding - Stetoskop

- Senter

- Tongue spatel

- Termometer suhu badan - Alat anoscpe

- Alat tindakan rawat luka 5. Klinik spesialistik Obgyin

- Meja kerja - Kursi

- Tempat tidur periksa pasien - Lemari administrasi

- Tensimeter dinding - Stetoskop

- Senter

- Tongue spatel

- Termometer suhu badan - Alat USG

6. Klinik spesialistik Anak - Meja kerja

(19)

- Tempat tidur periksa pasien - Lemari administrasi - Tensimeter dinding - Stetoskop - Senter - Tongue spatel

- Termometer suhu badan 7. Klinik spesialistik THT

- Meja kerja - Kursi

- Tempat periksa pasien - Lemari administrasi - Tensimeter dinding - Stetoskop

- Senter

- Tongue spatel

- Termometer suhu badan

- Alat – alat Periksa Telinga, Hidung dan Tenggorok - TV & remote

8. Klinik Spesialistik Gigi - Meja kerja

(20)

- Tempat tidur periksa pasien - Lemari administrasi - Tensimeter dinding - Stetoskop - Senter - Tongue spatel

- Termometer suhu badan

BAB VI

TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan secara team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan terdokumentasikan dengan baik.

1. PASIEN UMUM

Setelah menerima list dari bagian rekam medik, petugas registrasi akan memasukan data ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter yang di tuju,setelah terregister pasien siap ke pelayanan anamnesa yang terdiri dari timbang badan, ukur suhu tubuh, tensimeter dan pengecekan kadar gula darah bagi pasien yang tidak puasa dan selanjutnya pasien siap untuk diperiksa dokter sesuai antrian, sedangkan pasien yang memerlukan pemeriksaan darah secara lengkap dan perlu ke radiologi, maka segera dibuatkan lembar permintaan pemeriksaan ke laboratorium dan

(21)

radiologi.setelah semua hasil laboratorium dan radiologi jadi baru pasien siap di periksa dokter. Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter selanjutnya pasien menunggu didepan administrasi dan farmasi untuk pembayaran dan menerima obat.

2. PASIEN ONE DAY CARE

Pasien one day care adalah pasien yang memerlukan perawatan dan observasi dalam satu hari, apabila dalam satu hari perawatan / observasi tersebut pasien belum ada perubahan kondisi yang lebih baik maka pasien dianjurkan untuk rawat inap. Pelayanan one day care bekerjasama dengan instalasi rawat jalan untuk proses observasi yang lebih baik.

BAB VII LOGISTIK NO PERSEDIAAN BARANG JUMLAH BARANG 1. ….. ….. 2. ….. …..

(22)

BAB VIII

KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Didalam instalasi rawat jalan ada beberapa standar yang harus dilaksanakan dalam keselamatan pasien :

 Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100 %. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar ( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis kelamin dan salah alamat.

 Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100 %.

 Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan dokter via telpon harus menggunakan metode SBAR, target yang harus terpenuhi 100 %.

 Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %.yang dimaksud tidak tepat apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list pasien lain.

 Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi ), tepat waktu dan tepat dokumentasi.

(23)

BAB IX

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar tempat kerja tersebut.

Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis maupun non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ;

 Tersedianya APD yang memenuhi standart serta dapat menggunakanya dengan benar baik itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron, kacamata, pelindung kaki dan sebagainya.

 Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius serta terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas.

 Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke pasien.

 Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.

(24)

BAB X

PENGENDALIAN MUTU 1. Ketersediaan pelayanan di instalasi rawat jalan

Judul Ketersediaan pelayanan di instalasi rawat jalan

Tujuan

Tersedianya Pelayanan rawat jalan oleh tenaga yang kompeten di rumah sakit sesuai dengan kelas rumah sakit

Dimensi Mutu Akses,kesinambungan pelayanan Definisi

Operasional

Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan rawat jalan yang disediakan oleh rumah sakit sesuai dengan klasifikasi rumah sakit.

Frekuensi Pengumpulan Data

1 bulan

Periode Analisa 3 bulan Penanggung

jawab

pengumpul data

Kepala instalasi rawat inap

Indikator mutu Lainnya adalah :

 Dokter pemberi pelayanan diklinik spesialis

 Jam buka pelayanan

 Waktu tunggu rawat jalan

 Peresepan obat

 Pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit

(25)

BAB XI PENUTUP

Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan dari Rumah Sakit HI.MUHAMMAD YUSUF yang tidak hanya memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang mengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan – pelatihan.

Semoga dengan adanya buku pedoman pelayanan ini pelayanan di Instalasi Rawat Jalan dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

pelayanan rawat jalan di rumah sakit, waktu tunggu adalah waktu yang. dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan

2.Harapan pasien terhadap pelayanan yang diterimanya di poli umum instalasi rawat jalan RSUD Kota Prabumulih untuk kelima dimensi kualitas pelayanan adalah 76,8% pasien memiliki

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa adanya hubungan antara waktu tunggu pelayanan pasien di rawat jalan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di rawat

Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan dari Rumah Sakit Islam Siti Rahmah yang tidak hanya memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target

Sedangkan Fungsi dari pelayanan rawat jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli

Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi, instalasi gawat darurat, rawat

Manajemen Instalasi rawat inap dan unit pelayanan lain yang terlibat dalam penggunaan asesmen pasien merupakan penyelenggaraan pengurusan bahan habis pakai

Berdasarkan hasil pengumpulan informasi awal yang dilakukan maka diperoleh beberapa informasi dari pasien yang berkunjung dalam memberikan penilaian terhadap kualitas pelayanan