Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Dr. Pelayanan instalasi Rumah Sakit merupakan bagian integral dari pelayanan yang menangani semua kasus baik kasus Penyakit Dalam, kasus Bedah, kasus Obstetri dan Ginekologi serta kasus Pediatri. Untuk mendukung visi dan misi rumah sakit yang menjadi pusat pelayanan, maka instalasi rumah sakit harus menyusun program yang jelas dan matang.
Muhammad Zein Painan berpedoman pada standar Kementerian Kesehatan RI tahun 1998 yang menjelaskan tentang pengobatan dan pengelolaan instalasi rumah sakit tipe C, beserta persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakannya. Mewujudkan fasilitas 24 jam yang mampu memberikan pelayanan kesehatan bermutu secara efektif dan efisien sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi kedokteran sehingga dapat tercapai pelayanan kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh masyarakat yang memerlukannya. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 370/Menkes/SK/III/2207 tentang standar profesi ahli teknologi instalasi kesehatan rawat inap.
Unit Instalasi Rawat Inap sebagai fasilitas pendukung dalam memberikan informasi diagnostik, Unit Instalasi Rumah Sakit juga dilengkapi dengan peralatan dan infrastruktur medis yang canggih. Pemantauan kestabilan tegangan dilakukan secara terus menerus agar peralatan yang ada di instalasi rumah sakit dapat digunakan dengan baik dan hasil yang dihasilkan juga akurat.
PELAKSANAAN PENERIMAAN PASIEN
PELAKSANAAN ORIENTASI PASIEN
PELAKSANAAN PEMBERIAN ASUHAN PASIEN
PELAKSANAAN PERAWATAN PASIEN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL NO JUDUL PROSEDUR TETAP
33 Memberikan transfusi darah pada bayi 34 Mengukur cairan yang masuk dan keluar 35 Mengukur berat badan pada orang dewasa 36 Mengukur berat badan pada anak 37 Mengukur berat badan pada bayi 38 Mengukur tinggi badan. 39 Membantu buang air besar pada orang dewasa 40 Membantu buang air besar pada anak-anak 41 Pembuangan feses secara manual 42 Melakukan enema kolostomi 43 Perawatan pasien dengan kolostomi. 59 Penggunaan tourniquet dalam keadaan darurat 60 Penatalaksanaan syok anafilaksis pada pasien dewasa 61 Penatalaksanaan syok anafilaksis pada pasien anak 62 Penatalaksanaan pasien syok septik 63 Penatalaksanaan pasien syok neurogenik 64 Penatalaksanaan pasien syok hipovolemik 65 Memandikan pasien dalam keadaan darurat tempat tidur .
92 Perawatan pasien paraplegia/hemiplegia 93 Membantu pasien dalam latihan aktif 94 Membantu pasien dalam latihan pasif 95 Membantu pasien dalam latihan otot 96 Membungkukkan pasien. 132 Mengisi dan Memberikan Ice Pack Biasa 133 Mengisi dan Memberikan Ice Pack Pada Leher 134 Mengisi dan Memberikan Ice Pack Gantung 135 Membantu Penderita Muntah. 138 Pemberian obat melalui kulit 139 Pemberian obat secara sublingual 140 Pemberian obat melalui vagina 141 Pemberian obat melalui rektum.
155 Pertolongan pertama pada pasien gigitan ular 156 Pertolongan pertama pada pasien gigitan anjing 157 Pertolongan pertama pada pasien kejang. 203 Larangan memberikan makanan dan minuman pada bayi baru lahir 204 Larangan memberikan empeng atau empeng pada bayi 205 Persalinan yang aman. 228 Mendekati pasien dengan perilaku berduka (berkabung) 229 Mendekati pasien dengan perilaku merusak diri – cenderung.
251 Perawatan ibu bersalin dengan disproporsi sefalopelvik 252 Perawatan ibu bersalin dengan riwayat obstetrik buruk 253 Perawatan ibu dengan grande multipara. 254 Perawatan ibu bersalin dengan kehamilan prematur ( 37 minggu) 255 Perawatan ibu bersalin dengan tanda dan gejala infeksi.
LOGISTIK
- PENGERTIAN
- TUJUAN
- SYARAT MANAJEMEN LOGISTIK
- KEGIATAN LOGISTIK DI INSTALASI
- PENGERTIAN
- TUJUAN
- TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN SECARA UMUM
- Tata Laksana Keselamatan Pasien di Instalasi Rawat Inap
- Langkah-langkah penerapan keselamatan pasien rumah sakit
- Pengertian 6 Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit 1. Ketepatan Identifikasi Pasien
- KESELAMATAN KERJA
- Keselamatan Kerja di Instalasi Rawat Inap
- Ruangan di Instalasi Rawat Inap
Keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang diterapkan di rumah sakit untuk memberikan jaminan keselamatan pasien guna meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan instalasi rumah sakit. Memastikan karyawan dapat dengan mudah melaporkan kejadian/insiden dan rumah sakit menyelenggarakan pelaporan kepada Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Muhammad Zein Painan menjadi prioritas utama, hal ini berkaitan dengan kepercayaan pelanggan, sistem yang sudah berjalan di Instalasi Rumah Sakit tersebut.
Menerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit (sebagaimana disebutkan di atas) dan melakukan penilaian mandiri dengan alat akreditasi layanan keselamatan pasien rumah sakit. Komunikasi verbal antara perawat dengan tenaga terkait lainnya, mampu mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien selama perawatan di rumah sakit dengan memberikan informasi yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh penerima pesan. Rumah sakit merupakan tempat kerja yang termasuk dalam kategori di atas yang berarti wajib menyelenggarakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja.
Hal ini tentunya harus diperhatikan karena berdampak langsung terhadap kesehatan petugas dan berdampak tidak langsung terhadap masyarakat/lingkungan sekitar fasilitas rawat inap. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi bahaya yang timbul, fasilitas rawat inap harus memiliki fasilitas keselamatan kerja yang sesuai dengan pedoman keselamatan fasilitas rawat inap mikrobiologi dan biomedis yang memenuhi standar Kementerian Kesehatan RI. Pencatatan dan pelaporan kegiatan instalasi stasioner diperlukan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi, serta pengambilan keputusan untuk meningkatkan pelayanan instalasi stasioner.
BAB VIII
BENTUK-BENTUK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pencatatan dan pelaporan
Memantau, melihat, mengukur, memeriksa pelaksanaan yang dilakukan kemudian membandingkan pelaksanaan kegiatan yang sebenarnya dilakukan dengan standar yang telah dibuat sebelumnya. Menentukan tindakan korektif/korektif untuk mengatasi penyimpangan dengan menerapkan metode yang disepakati berdasarkan data kegiatan masa lalu.
SISTEM PENGENDALIAN EFEKTIF Sistem pengendalian efektif meliputi
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAYANAN
Definisi Operasional : Pelaksanaan proses asuhan keperawatan pada pasien mulai dari pengkajian dan pendokumentasian dilakukan dalam waktu 1 x 24 jam. Pembilang Jumlah pengkajian asuhan keperawatan pasien yang diselesaikan dalam 1 x 24 jam dalam satu bulan. Definisi Operasional Pelaksanaan proses pelayanan medis pasien mulai dari pengkajian dan pendokumentasian dilakukan dalam waktu 1 x 24 jam.
Pembilang Banyaknya penilaian pelayanan medik pasien yang dilakukan dalam 1 x 24 jam dalam sebulan. Tujuan : Mendeskripsikan efektivitas dan efisiensi pelayanan anestesi pada pasien yang menjalani pembedahan. Definisi Operasional Untuk melakukan kegiatan kunjungan pasien. Definisi operasional: Melakukan pengkajian pelayanan medis rehabilitatif terhadap pasien stroke setelah berkonsultasi dengan dokter.
Pembilang Jumlah pasien yang menjalani penilaian pelayanan rehabilitasi medik setelah berkonsultasi dengan dokter dalam waktu satu bulan. Definisi operasional Jumlah kumulatif waktu tunggu untuk rencana operasi semua pasien yang dioperasi dalam 1 bulan. Counter Kumulatif jumlah waktu tunggu rencana operasi seluruh pasien yang dioperasi dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah total pasien yang teridentifikasi dalam proses pelayanan kesehatan selama jangka waktu tertentu setiap bulannya. Tujuan: Tidak terjadi ulkus dekubitus selama masa pengobatan Definisi Operasional Jumlah ulkus dekubitus baru yang berkembang. Pembilang Jumlah/jumlah pasien yang jatuh dan dirawat di unit perawatan selama waktu tertentu setiap bulannya Penyebut Jumlah atau jumlah pasien yang berisiko jatuh (faktor internal dan eksternal) yang dirawat selama jangka waktu tertentu setiap bulannya.
Tujuan : Tidak akan terjadi kematian ibu dengan eklampsia Definisi Operasional : Terjadinya kematian ibu dengan eklampsia selama.
PENUTUP