• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Peternakan Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Peternakan Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

APLIKASI HORMON PROSTAGLANDHIN F2α DAN GONADOTROPHIN RELEASING HORMONE TERHADAP TAMPILAN ESTRUS SAPI

SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE DALAM PROGRAM SINKRONISASI ESTRUS

Skripsi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Peternakan

Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Program Studi Peternakan

Oleh : Amila Mangivera

H 0511007

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2016

(2)

ii

APLIKASI HORMON PROSTAGLANDHIN F2α DAN GONADOTROPHIN RELEASING HORMONE TERHADAP TAMPILAN ESTRUS SAPI

SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE DALAM PROGRAM SINKRONISASI ESTRUS

yang dipersiapkan dan disusun oleh Amila Mangivera

H0511007

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal : 6 Januari 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji: Ketua

Ir. Joko Riyanto, M. P. NIP. 19620719 198903 1 001

Anggota I

Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P NIP. 19831206 200812 1 003

Anggota II

Dr. agr. Sigit Prastowo, S.Pt., M.Si NIP. 19791224 200212 1 002

Surakarta, Januari 2016 Mengetahui

Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. H. Bambang Pujiasmanto, M S. NIP. 19560225 198601 1 001

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Peternakan di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Program Studi Peternakan

3. Bapak Ir. Joko Riyanto, MP selaku pembimbing utama, Bapak Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P selaku pembimbing pendamping, Bapak Dr. agr. Sigit Prastowo, S.Pt., M.Si selaku dosen penguji terimakasih atas segala bimbingan dan nasehatnya.

4. Bapak Sutrisno Hadi Purnomo S. Pt., M. Si., Ph. D. selaku ketua mini farm Jatikuwung, petugas kandang Mas Ajid, Mas Sidiq, Pak Sumarjan serta Bapak Sukadi selaku inseminator yang telah membantu selama penelitian. 5. Kedua orang tua tencinta Bapak Sudarto dan Ibu Hidayatiningsih, Kakak

tersayang Arganata, adikku Liberti, Delima dan Pocy terimakasih atas dukungan dan doanya.

6. Rekan satu tim penelitian Yulia dan Tri terimakasih untuk kerjasamanya. 7. Sahabat-sahabat terbaik Erlina, Dwi, Hana, Della, Dhita, Wahid serta kakak

tingkatku Clara, Fahrun dan Ryan terimakasih untuk bantuan dan doanya. 8. Teman-teman Jurusan Peternakan UNS angkatan 2011 serta semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dalam pengembangan ilmu peternakan

Surakarta, Januari 2016 Penulis

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

RINGKASAN ... x SUMMARY ... xi I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 2 C. Tujuan Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Sapi Simmental Peranakan Ongole (SimPO)... 5

B. Siklus Estrus ... 6

C. Sinkronisasi Estrus ... 7

D. Mekanisme Hormonal Siklus Estrus ... 8

E. Hormon Prostaglandin F2α (PGF2α) ... 9

F. Hormon Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH) ... 10

G. Tampilan dan Penentuan Estrus ... 11

H. Penentuan Estrus Dengan Metode Vaginal Smear ... 12

I. Sel Superfisial/Sel Kornifikasi ... 13

J. Lendir Estrus ... 14

HIPOTESIS ... 15

III. MATERI DAN METODE ... 16

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

(5)

v

C. Desain Penelitian ... 16

D. Analisis Data ... 18

E. Peubah Penelitian ... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Persentase Estrus ... 22

B. Penentuan Estrus Berdasarkan Metode Vaginal Smear ... 23

C. Penentuan Estrus Berdasarkan Jumlah Sel Superfisial Kornifikasi ... 28

D. Intensitas Lendir ... 30

V. KESIMPULAN ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(6)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1. Persentase Estrus pada sapi SimPO ... 22 2. Persentase Sel Superfisial Kornifikasi sapi SimPO ... 28 3. Intensitas Lendir ... 30

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1. Morfologi Sel Epitel Vaginal Smear sapi PO ... 20 2. Morfologi Sel Epitel pada Fase Proestrus (Sel Superfisial) sapi SimPO ... 24 3. Morfologi Sel Epitel pada Fase Estrus (Sel Anuclear) sapi SimPO ... 25 4. Morfologi Sel Epitel pada Fase Metestrus (Sel Intermediet) sapi SimPO .... 26 5. Morfologi Sel Epitel pada Fase Diestrus (Sel Parabasal) sapi SimPO ... 27

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Sapi SimPO yang diberi Perlakuan Hormon PGF2α dan GnRH ... 37

2. Morfologi Sel Epitel Vagina ... 38

3. Perhitungan Sel Superfisial Kornifikasi ... 39

4. Intensitas Lendir ... 40

5. Analisis Variansi Intensitas Lendir Saat Estrus Sapi SimPO ... 41

6. Perhitungan Biaya Penggunaan Alat dan Bahan Dalam Penelitian ... 43

7. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ... 45

(9)

ix

APLIKASI HORMON PROSTAGLANDIN F2α DAN GONADOTROPHIN RELEASING HORMONE TERHADAP TAMPILAN ESTRUS SAPI

SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE DALAM PROGRAM SINKRONISASI ESTRUS

Amila Mangivera H0511007

RINGKASAN

Permasalahan reproduksi pada sapi potong betina yaitu deteksi estrus yang tidak tepat karena keberhasilan inseminasi buatan sangat ditentukan oleh kemampuan dari peternak dalam hal deteksi estrus. Deteksi estrus yang tepat dapat menentukan waktu yang tepat dalam melakukan inseminasi buatan. Tanda-tanda estrus pada sapi sering sulit dikenali karena banyaknya kasus anestrus, birahi tenang (silent heat) dan corpus luteum persisten sehingga menimbulkan masalah sulitnya pengenalan atau deteksi estrus yang tidak tepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi penggunaan hormon Prostaglandin F2α dan GnRH dengan dosis yang berbeda terhadap tampilan estrus pada sapi Simmental Peranakan Ongole dalam program sinkronisasi estrus. Penelitian ini dilaksanakan di kandang mini farm Jatikuwung, Jurusan Peternakan, dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta pada bulan Juli – September 2015.

Penelitian ini menggunakan 9 ekor sapi betina jenis Simmental Peranakan Ongole (SimPO) yang dibagi atas 3 perlakuan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali yaitu P1 (2 kali injeksi PGF2α 0,5 dosis dan 1 kali injeksi GnRH 1,5 dosis) P2 (2 kali injeksi PGF2α 1 dosis dan 1 kali injeksi GnRH 1 dosis) P3 (2 kali injeksi PGF2α 1,5 dosis dan 1 kali injeksi GnRH 0,5 dosisi). Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola searah untuk parameter intensitas lendir dan berdasarkan analisis diskriptif untuk parameter persentase estrus, penentuan estrus berdasarkan morfologi sel epitel dengan metode vaginal smear, penentuan estrus berdasarkan persentase sel superfisial kornifikasi vaginal smear.

(10)

x

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah injeksi hormon PGF2α dan GnRH persentase estrus sapi SimPO mencapai 100 % sapi yang estrus. Data vaginal smear menunjukkan pada satu siklus estrus terdapat 4 bentuk morfologi sel yaitu sel superfisial, sel anuclear, sel intermediet dan sel parabasal. Pada fase estrus didominasi oleh sel anuclear/sel superfisial kornifikasi, persentase sel superfisial rata- rata >70 % dan perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap intensitas lendir.

Simpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa metode vaginal smear dapat digunakan untuk penentuan siklus estrus pada sapi Simmental Peranakan Ongole. Penggunaan injeksi hormon PGF2α dan GnRH secara intramuscular dengan 2 kali injeksi PGF2α 0,5 dosis + 1 kali injeksi GnRH 1,5 dosis, 2 kali injeksi PGF2α 1 dosis + 1 kali injeksi GnRH 1 dosis dan 2 kali injeksi PGF2α 1,5 dosis + 1 kali injeksi GnRH 0,5 dosis memberikan efek estrus yang sama pada sapi SimPO dan yang paling ekonomis adalah dosis rendah yaitu 2 kali injeksi PGF2α 0,5 dosis + 1 kali injeksi GnRH 1,5 dosis.

Kata kunci : Hormon PGF2α dan GnRH, sapi potong SimPO betina, sinkronisasi estrus, metode vaginal smear

(11)

xi

THE APLICATION OF PROSTAGLANDHIN F2α HORMONE AND GONADOTROPHIN RELEASING HORMONE ON THE ESTRUS

PERFORMANCE OF SIMMENTAL ONGOLE CROSSBREED WITH ON ESTRUS SYNCHRONIZATION PROGRAM

Amila Mangivera H0511007

SUMMARY

One of the problem in cattle reproduction is inappropriate estrus detection due to the successful of artificial insemination is determined by farmer ability in estrus detection. The accuracy of the estrus detection determines the right time to perform artificial insemination. Sometimes estrus sign isn’t easy to determine, because silent heat estrus, therefore causes the inappropriate estrus detection.

The purpose of this research is to know the application of using prostaglandhin F2α and GnRH hormones with different dose to display of estrus in Simmental Ongole crossbreed in estrus synchronization program. These research conducted in mini farm cow house Jatikuwung, Animal Husbandry of farms, and in Soil Laboratory of Agriculture Faculty, Sebelas Maret University Surakarta on July until September 2015

These research used 9 female cows of Simmental Ongole Crossbreed which are divided in 3 differrent treatments. Each treatment was repeated as much as three times, which are P1 (twice injection of PGF2α in 0,5 dose and once injection of GnRH in 1,5 dose), P2 (twice injection of PGF2α in 1 dose and once injection of GnRH 1 dose, P3 (twice injection of PGF2α in 1,5 dose and once injection of GnRH 0,5 dose). Data analysis used directional pattern of Completely Randomized Design (CRD) for intensity mucus parameters, and percentage parameters, estrus determination based on morphology of epithel cell with vaginal smear method, and estrus determination based on superficial cell percentage of vaginal smear cornification.

(12)

xii

The result showed after injection of PGF2α hormone and GnRH, the percentage estrus of Simmental Ongole Crossbreed was getting 100 % estrus. The data of vaginal smear showed that in one estrus cycle, there are four forms of morphology cell, which are superficial cell, anuclear cell, intermediate cell, and parabasal cell on estrus phase was dominated by anuclear cell or superficial cell, which are the percentage of superficial cell on average more than 705 (> 70%). The treatment that given was not influenced ( P>0,05) to mucus intensity.

The conclusion of the research states that vaginal smear method can be used to determine estrus cycle in Simmental Ongole Crossbreed. The using of injection of PGF2α hormone and GnRH by intramuscular within twice injection of PGF2α in 0,5 dose plus once injection of GnRH in 1,5 dose, twice injection of PGF2α in 1 dose plus injection of GnRH in 1 dose, and twice injection of PGF2α in 1,5 dose plus injection of GnRH in 0,5 dose give the equal estrus effect in Simmental Ongole Crossbreed, the most economical is a low dose that is as much as twice injection PGF2α in 0,5 dose plus injection of GnRH in 1,5 dose.

Keywords: PGF2α hormone and GnRH, simmental ongole crossbreed, synchronization of estrus, vaginal smear method

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kinerja Tahunan ANRI Tahun 2009 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan Rencana Strategis ANRI yang tertuang dalam Peraturan Kepala Arsip Nasional

Pendidikan Sebagai Fungsi Sosial Menurut John Dewey (Sadulloh. 2003) lingkungan merupakan syarat bagi pertumbuhan, dan fungsi pendidikan merupakan suatu proses membimbing

Pada awalnya pasien diputuskan untuk dilakukan ekstirpasi massa angiofibroma nasofaring secara transpalatal yang dikombinasi dengan teknik rhinotomi lateral, tetapi intra

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi dengan judul mutasi pegawai negeri sipil pasca pemilihan walikota ini peneliti melakukan studi kasus di Kota Gorontalo dengan metode

Aktivitas pasar sekunder obligasi korporasi selama kuartal pertama tahun ini didominasi oleh sektor Financial company dengan total volume transaksi mencapai Rp18,6 triliun yang

"enambahan tekanan dengan &ara memperke&il $olume akan memperbesar konsentrasi semua komponen. Sesuai dengan a4as e /hatelier, maka sistem akan bereaksi

&indakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan dengan baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, (memproses) atau

Pada tahun 2014 setelah adanya penculikan di Chibok pemerintah Inggris berkerjasama dengan dua negara lain yaitu, Amerika Serikat dan Perancis dalam menyediakan