• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Prosedur Penelitian

Menurut Arikunto (2008:30) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencerminan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan yang sengaja di munculkan dan terjadi pada sebuah kelas secara bersama, tindakan tersebut diberikan oleh guru atau arahan dari guru yang dilakukan siswa.

Menurut Munandar (2009:41) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasi yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.

Prosedur Penelitian Kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto (2010: 16) dilakukan dalam proses sebagai berikut :

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamatan 4. Refleksi

(2)

Prosedur PTK tersebut digambar dalam diagram sebagi berikut :

3.1 Gambar bagan prosedur PTK menurut Suharsimi Arikunto

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian reflektif yang dilakukan pendidik dalam kelasnya sendiri melalui tindakan-tindakan tertentu secara kolaboratif yang hasilnya dapat dimanfaatkan untk mengembangkan proses dan produk pembelajaran dikelas secara professional.

Hasil dari refleksi digunakan sebagai bahan revisi terhadap tindakan selanjutnya, dan apabila belum berhasil maka peneliti akan melakukan perencanaan perbaikan kembali.

Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan n Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi Hasil Akhir

(3)

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Sanjaya, 1996) peneliti tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (obeservasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaanya ada kemungkinan penelditi telah mempuyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti memulai dari fase awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penilitian. Selanjutnya diikuti perncanaan, tindakan, observasi, dan relfeksi yang dapat diurakan sebagai berikut :

a. Refleksi Awal

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi – situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahi situasi yang sebenarnya. Berdasrkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Sewaktu melakasanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari peneliti.

(4)

b. Penyususnan Perencanaan

Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagaan refleksi awal. Secara rinci perncanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu didasari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi yang nyata ada.

c. Pelaksanakan Tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu disarkan pada pertimbangan teroritik dan empiris agar hasil yang diperoleh beupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.

d. Observasi (Pengamatan)

Kegiatan obesrvasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan dalata dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil datau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data dikumpulkan melalui teknik observasi.

e. Refleksi

Pada dasarya kegiatan refleksi merupkan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan

(5)

tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yatiu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

Adapun penjelasan rencana prosedur penelitian dari tiap siklus adalah sebagai berikut :

a. Siklus I 1) Perencanaan

a) Peneliti menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) b) Peneliti menyiapkan naskah bermian peran

c) Peneliti membagi peran untuk masing-masing anak didik

d) Peneliti dibantu guru bersama-sama melatih siswa untuk memainkan setiap perannya

e) Peneliti menyiapkan sumber belajar dan peralatan yang diperlukan

f) Peneliti menyiapkan lembar observasi 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan atau kegiatan sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

(6)

a. Rencana Kegiatan Harian Kesatu (RKH ke 1) No Waktu Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan 1 2 3 Kegiatan Awal (30 menit ) Kegiatan Inti ( 60 menit) Kegiatan Penutup (30 menit )

1.Guru memotivasi anak atau mengkondisikan anak sebelum kegiatan dimulai dan berdoa sebelum melakukan kegiatan

2.Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan bersama

1.Guru menyiapkan siswa yang akan berperan (didampingi guru lain atau pengawas)

2.Bermain peran mulai dilakukan sesuai dengan naskah dan peran masing-masing (seperti pada saat berlatih)

1.Guru mengulas dan tanya jawab dengan anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan 2.Kegiatan ditutup dengan doa bersama. b. Rencana Kegiatan Harian Kedua (RKH ke 2)

No Waktu Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan 1 2 3 Kegiatan Awal (30 menit ) Kegiatan Inti ( 60 menit) Kegiatan Penutup (30 menit )

1. Guru memotivasi anak atau mengkondisikan anak sebelum kegiatan dimulai dan berdoa sebelum melakukan kegiatan

2. Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan bersama

1. Guru menyiapkan siswa yang akan berperan (didampingi guru lain atau pengawas)

2. Bermain peran mulai dilakukan sesuai dengan naskah dan peran masing-masing (seperti pada saat berlatih)

1. Guru mengulas dan tanya jawab dengan anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan 2.Kegiatan ditutup dengan doa bersama.

(7)

c. Rencana Kegiatan Harian Ketiga (RKH ke 3) No Waktu Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan 1 2 3 Kegiatan Awal (30 menit ) Kegiatan Inti ( 60 menit) Kegiatan Penutup (30 menit )

1. Guru memotivasi anak atau mengkondisikan anak sebelum kegiatan dimulai dan berdoa sebelum melakukan kegiatan

2. Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan bersama

1. Guru menyiapkan siswa yang akan berperan (didampingi guru lain atau pengawas)

2. Bermain peran mulai dilakukan sesuai dengan naskah dan peran masing-masing (seperti pada saat berlatih)

1. Guru mengulas dan tanya jawab dengan anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan 2. Kegiatan ditutup dengan doa bersama.

3) Tahap Observasi

Observer, dalam hal ini peneliti bertindak sebagai observer melakukan observasi pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung dengan lembar observasi tentang kemampuan interaksi sosial anak. Kemudian mencatat hasil penelitian tindakan kelas.

4) Tahap Refleksi

Setelah peneliti melakukan kegiatan tindakan dari hari ke satu hingga hari ke tiga kemungkinan bahwa kemampuan anak sudah meningkat tetapi belum optimal, maka berdasar hasil refleksi tersebut maka kegiatan akan diulang pada siklus II.

(8)

b. Siklus II

1) Perencanaan Penelitian

a) Peneliti mengidentifikasi dan mengevaluasi kegiatan pada siklus I

b) Peneleliti menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH)

c) Peneliti mengecek urutan kegiatan atau langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan

d) Peneliti mengkondisikan pembagian tugas dengan observer dan kriteria keberhasilan yang kan digunakan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan atau kegiatan sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH)

a) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 1

No Waktu Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan 1 2 3 Kegiatan Awal (30 menit ) Kegiatan Inti ( 60 menit) Kegiatan Penutup (30 menit )

1. Guru memotivasi anak atau mengkondisikan anak sebelum kegiatan dimulai dan berdoa sebelum melakukan kegiatan

2. Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan bersama

1. Guru menyiapkan siswa yang akan berperan (didampingi guru lain atau pengawas)

2. Bermain peran mulai dilakukan sesuai dengan naskah dan peran masing-masing (seperti pada saat berlatih)

1. Guru mengulas dan tanya jawab dengan anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan 2. Kegiatan ditutup dengan doa bersama.

(9)

b) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 2 No Waktu Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan 1 2 3 Kegiatan Awal (30 menit ) Kegiatan Inti ( 60 menit) Kegiatan Penutup (30 menit )

1. Guru memotivasi anak atau mengkondisikan anak sebelum kegiatan dimulai dan berdoa sebelum melakukan kegiatan

2. Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan bersama

1. Guru menyiapkan siswa yang akan berperan (didampingi guru lain atau pengawas)

2. Bermain peran mulai dilakukan sesuai dengan naskah dan peran masing-masing (seperti pada saat berlatih)

1. Guru mengulas dan tanya jawab dengan anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan 2. Kegiatan ditutup dengan doa bersama.

c) Rencana Kegaitan Harian (RKH) ke 3 No Waktu Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan 1 2 3 Kegiatan Awal (30 menit ) Kegiatan Inti ( 60 menit) Kegiatan Penutup (30 menit )

1. Guru memotivasi anak atau mengkondisikan anak sebelum kegiatan dimulai dan berdoa sebelum melakukan kegiatan

2. Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan bersama

1. Guru menyiapkan siswa yang akan berperan (didampingi guru lain atau pengawas)

2. Bermain peran mulai dilakukan sesuai dengan naskah dan peran masing-masing (seperti pada saat berlatih)

1. Guru mengulas dan tanya jawab dengan anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakan 2. Kegiatan ditutup dengan doa bersama.

(10)

3) Tahap Observasi

Pada siklus II, proses pembelajaran dimungkinkan sudah berlangsung dengan baik sehingga observer maupun pengawas tidak banyak membantu dalam kegiatan bermain peran tersebut. 4) Tahap Refleksi

Dari hasil masukan dari observer pada siklus I, peneliti memperbaiki untuk rencana kegiatan tindakan siklus II. Pada siklus II ini, kemungkinan anak terlihat senang, merespon dengan aktif. Dengan demikian dimungkinkan hasil akhir menunjukkan adanya peningkatan kemampuan sosial emosi pada anak sehingga perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II.

B. Ruang Lingkup

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah anak didik Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Sangkanayu Kecamatan Sangkanayu Kabupaten Purbalingga Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012 dengan jumlah anak 22 terdiri dari 13 anak perempuan dan 9 anak laki – laki dengan usia rata-rata 6 tahun.

(11)

2. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Sangkanayu Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, semester Genap Tahun Ajaran 2011-2012

Siklus I : tanggal 14, 15 dan 16 Mei 2012. Siklus II: tanggal 21, 22, dan 23 Mei 2012.

3. Sumber Data

Menurut Syafrizal (2010:2) ada dua sumber data dalam penelitian tindakan, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

Menurut Heriyanto dan Hamid (2008:14) ditinjau dari cara memperolehnya dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari obyeknya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diperoleh dari pihak lain, biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.

Menurut Sugiono (2007:2) sumber data ada dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer

(12)

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Dalam penelitan ini sumber, peneliti menggunakan sumber data menurut Sugiono (2007: 2) yaitu :

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam penelitan ini adalah siswa siswa Kelompk B TK Aisyiyah Bustanul Atfhal Sangkanayu Kecamatan Sangkanayu Kabupaten Purbalingga.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder diperoleh dari guru, profil TK, dokumentasi sekolah dan lain-lain.

4. Variabel Penelitian

Menurut Syafrizal (2010: 2) dilihat dari cara memperoleh data, sumber data dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

Menurut Suhargono (2006:99) dalam penelitian tindakan kelas ada dua variabel yaitu variabel masalah dan variabel tindakan.

Menurut Hidayat dan Badrujaman (2009:33) yaitu variabel tindakan dan variabel masalah.

Variabel dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel Masalah

(13)

2. Variabel Tindakan

Metode Bermain Peran dengan tema Pekerjaan

5. Metode Pengumpulan Data

Menurut Burhan Bungin (2001: 134) metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

a. Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara tak berstruktur. Menurut Mallinowski (dalam Burhan Bungin: 134) menunjukkan sangat pentingnnya wawancara berstruktur dalam melakukan penelitian lapangan disbanding wawancara terstruktur. b. Pengamatan atau obeservasi

Pengamatan juga digunakan sebagaif metode utama disamping wawancara tak berstruktur untuk mengumpulkan data.

c. Dokumen

Dokumen merupakan rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan yang menyangkut persoalan pribadi dan memerlukan interpretasi yang berhubungan sangat dekat dengan rekaman peristiwa tersebut.

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

(14)

1. Observasi

Observasi akan dilakukan oleh peneliti sendiri atau peneliti bertindak sebagai observer dan bila memungkinkan adanya bantuan dari observer lain atau observer pendamping. Observer akan meneliti siswa siswa yang menjadi subyek penelitian.

Observasi akan dilakukan secara langsung, artinya observer akan mengamati secara langsung ketika kegiatan tersebut sedang berlangsung. Dalam melakukan obeservasi ini observer perlu menggunakan lemabar orbservasi guna mempermudah dalam melakukan pengamatan.

Lembar observasi (pengamatan) merupakan panduan dalam melakukan penilaian terhadap indikator-indikator dari aspek yang akan diamati. Indikator-indikator tersebut sudah di daftar secara sistematis diatur sesuai kategorinya. Dalam hal ini peneliti hanya akan mengobservasi kemampuan interaksi sosial anak selama disekolah saja.

Lembar observasi yang akan dibuat oleh peneliti yaitu lembar observasi kemampuan interaksi sosial, yaitu untuk mengukur sejauh mana peningkatan kemampuan interaksi sosial yang terjadi pada anak didik selama proses pembelajaran dan lembar obeservasi keterlibatan anak didik dalam kegiatan bermain peran yang berguna untuk mengetahui seberapa besar keaktifan anak didik dalam mengikuti kegiatan bermain peran. Selain itu juga menggunakan

(15)

lembar observasi guru yang berguna untuk mengetahui aktifitas guru serta kesiapan guru dalam memberikan kegiatan pembelajaran kepada anak didik. Dengan adanya lembar observasi yang dibuat akan mempermudah observer dalam melakukan pengamatan.

Berikut lembar observasi kemampuan interaksi sosial

Nama :

Keterangan :

 untuk anak yang belum berkembang dan kemampuan yang tertera dalam indikator belum dimiliki sama sekali

 untuk anak yang sudah mulai berkembang sesuai dengan indikator  untuk anak yang mulai berkembang sesuai dengan indikator yang

diharapkan

 untuk anak yang berkembang sangat baik melebihi indicator

No Kegiatan Kriteria

   

1 Anak mau membaur dengan teman.

2 Anak mau dan mampu mengawali interaksi atau komunikasi dengan teman.

3 Anak mampu memberikan respon terhadap pernyataan maupun pertanyaan yang disampaikan oleh teman.

4 Anak aktif dalam membangun percakapan dengan satu atau dua orang atau dengan kelompok

(16)

Berikut Lembar Observasi Keterlibatan Siswa dalam Bermain Peran : Nama :

Keterangan :

Beri tanda centang (V) pada aspek yang mampu dicapai anak. Berikut Lembar Observasi Guru

Kelompok :

Semester / minggu :

Tema :

Hari / tanggal :

No Aspek yang diamati Ya Tidak

1 Anak mampu mengikuti instruksi guru selama kegiatan pembelajaran.

2 Anak berperan aktif dalam proses pembelajaran.

3 Anak mampu menangkap pesan yang disampaikan pada saat pembelajaran.

4 Anak mampu menangkap materi yang diajarkan

(17)

Lembar observasi diisi dengan tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau kolom “Tidak” sesuai dengan aspek yang diamati.

2. Dokumentsi

Selain menggunakan obervasi metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi berupa foto.

No Indikator / aspek yang diamati Ya Tidak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan karakteristik siswa

Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi atau tujuan yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa

Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas

Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

Memantau kemajuan siswa selama proses pembelajaran

Menggunakan bahasa lisan atau tulisan secara jelas dan benar

(18)

6. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Menurut Burhan Bungin (2010:78) menyebutkan bahwa teknik analisis data kualiatif berkaitan erat dengan metode observasi, dengan demikian data kualitatif diungkapakan dalam bentuk kalimat srta uraian-uraian bahkan dapat berupa cerita pendek.

Menurut Moleong (2010: 8) menyatakan bahwa karakteristik penelitian kualitatif diantaranya berupa deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, guru dan bukan angka.

Muliawan (2010: 104) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif `merupakan penelitian yang berisi paparan penjelasan pengalaman fakta kenyataan pendidikan di lapangan. Sedangkan pendekatan kualitatif adalah model pendekatan logika hubungan dua atau lebih objek.

Dalam analisis data ini, peneliti mempergunakan perhitungan prosentase ketuntasan belajar anak yaitu 75%-80%. Menurut Sudjana (2010: 8) ketuntasan belajar siswa berkisar antara 75%-80%, siswa dikatakan berhasil apabila mencapai sekitar 75%-80% dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai kurang dari kriteria tersebut dinyatakan belum berhasil.

Prosentase ini dikatakan untuk mempertegas peningkatan kemampuan berhitung anak pada kondisi awal siklus I, dan siklus II. Selanjutnya ketuntasan atau keberhasilan siswa terhadap siklusnya dideskripsikan melalui kata-kata atau kalimat secara menyeluruh.

Referensi

Dokumen terkait

Uji t adalah untuk mengetahui variabel bebas secara parsial terhadap tingkat kepuasan konsumen pada perusahaan Spektra Multi Financing di Samarinda adalah dengan

• PT PII berpotensi akan menjamin keberlangsungan pembayaran AP kepada Badan Usaha dan pengembalian investasi Badan Usaha (terminasi) EQUITY Kominfo- BP3TI Badan Usaha

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada

permasalahannya adalah bagaimana kualitas udara yang berkaitan dengan kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di pasar tersebut dan keluhan

Jika dijumpai dinding yang terdiri dari lima lapisan, hal ini sering pada keadaan yang lebih lanjut disebut jenis intususepsi ganda, sebagai contoh adalah

Pada penulisan tugas akhir ini akan dibahas mengenai perencanaan struktur bawah overpass memakai pondasi tiang pancang dengan menghitung kapasitas dukung tiang

Total waktu evakuasi yang diperlukan oleh penumpang kelas ekonomi KMP Jatra II, mulai dari meninggalkan ruang penumpang hingga seluruh penumpang berada pada pintu

Dimana pengertian persepsi remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orangtua dalam penelitian ini adalah proses pemberian arti oleh anak remaja atas informasi