Corporate Governance
Corporate Governance
““Teori yang Mendasari Good Corporate Governance, Alasan Diperlukannya
Teori yang Mendasari Good Corporate Governance, Alasan Diperlukannya
Good Corporate Governance, dan Manfaat Good Corporate Governance
Good Corporate Governance, dan Manfaat Good Corporate Governance””
Oleh : Oleh : Kelompok 2 Kelompok 2
I
I Gusti Gusti Ayu Ayu Agung Agung Dhyani Dhyani Dewi Dewi (1415351216)(1415351216) Ni Kadek Ari Adnyani
Ni Kadek Ari Adnyani (1515351045)(1515351045) I
I Gusti Gusti Ayu Ayu Dwi Dwi Cahya Cahya Dewanti Dewanti (1515351046)(1515351046)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI EKSTENSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA
2017 2017
1.1
1.1 Teori Teori yang yang mendasari mendasari Good Good Corporate Corporate GovernanceGovernance Perusahaan terdiri dari serangkaian kontrak (
Perusahaan terdiri dari serangkaian kontrak (the nexus of contract the nexus of contract ) antara berbagai) antara berbagai pihak
pihak seperti seperti konsumen, konsumen, pekerja, pekerja, manajer, manajer, dan dan pemasok, pemasok, pemerintah, pemerintah, regulator, regulator, investor,investor, pemilik,
pemilik, analisis, analisis, akuntan, akuntan, auditor, auditor, dewan dewan komisaris.Hal komisaris.Hal ini ini menunjukkan adanmenunjukkan adanya ya hubunganhubungan yang sangat komplek dalam suatu perusahaan. Hak para pihak yang berkepentingan yang sangat komplek dalam suatu perusahaan. Hak para pihak yang berkepentingan dituangkan dalam undang-undang, kebijakan perusahaan, dan juga kontrak antara para dituangkan dalam undang-undang, kebijakan perusahaan, dan juga kontrak antara para individu
individu baik secara baik secara eksplisit eksplisit maupun maupun implisit.implisit.
Penerapan Corporate Governance membantu menyelaraskan dan menyatukan Penerapan Corporate Governance membantu menyelaraskan dan menyatukan berbagai pihak
berbagai pihak yang memiliki yang memiliki kepentingan berbeda tkepentingan berbeda terhadap perusahaan, erhadap perusahaan, agar bersamaagar bersama-sama-sama berkolaborasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
berkolaborasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 1.1.1
1.1.1 Teori Teori Entitas Entitas ((E
E nt
ntiity
ty The
Theo
orry
y
))Teori entitas ini memandang pemegang saham (baik pemegang saham biasa dan Teori entitas ini memandang pemegang saham (baik pemegang saham biasa dan istimewa) sebagai pemilik (
istimewa) sebagai pemilik ( proprietor proprietor ) dan menjadi pusat perhatian akuntansi. Teori entitas) dan menjadi pusat perhatian akuntansi. Teori entitas mengamsumsikan terjadinya pemisahan antara kepentingan pribadi pemilik ekuitas mengamsumsikan terjadinya pemisahan antara kepentingan pribadi pemilik ekuitas (pemegang saham) dengan entitas bisnisnya (perusahaan). Kreditor dianggap sebagai pihak (pemegang saham) dengan entitas bisnisnya (perusahaan). Kreditor dianggap sebagai pihak luar. Pemegang saham tetap menjadi mitra manajemen.
luar. Pemegang saham tetap menjadi mitra manajemen.
Aset menjadi milik pribadi pemegang saham dan pemegang saham menanggung Aset menjadi milik pribadi pemegang saham dan pemegang saham menanggung segala risiko yang berkaitan dengan utang. Dengan sudut padang ini, aset bersih menjadi segala risiko yang berkaitan dengan utang. Dengan sudut padang ini, aset bersih menjadi perhatian utama bagi pemegang saham.sesuai dengan sifat
perhatian utama bagi pemegang saham.sesuai dengan sifat tersebut, persamaan akuntansi tersebut, persamaan akuntansi daridari teori entitas akan berbentuk sebagai berikut:
teori entitas akan berbentuk sebagai berikut: Aset
Aset – – Kewajiban = Ekuitas Kewajiban = Ekuitas Entitas
Entitas TheoryTheory meelahirkan agency theory dan stewardship theory, dimana kedua teori ini meelahirkan agency theory dan stewardship theory, dimana kedua teori ini sangat berperan dan paling banyak dirujuk untuk pembentukkan struktur Corporate sangat berperan dan paling banyak dirujuk untuk pembentukkan struktur Corporate Governance.
Governance.
1.1.2 Teori Keagenan (
1.1.2 Teori Keagenan (
A
Age
genc
ncy
y The
Theo
ory
ry
))Teori keagenan menekankan pentingnya pemilik perusahaan (pemegang saham) Teori keagenan menekankan pentingnya pemilik perusahaan (pemegang saham) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional yang lebih menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional yang lebih memahami menjalankan bisnis sehari-hari. Semakin besar perusahaan maka akan terjadi memahami menjalankan bisnis sehari-hari. Semakin besar perusahaan maka akan terjadi pemisahan
pemilik
pemilik dan dan manajer manajer merupakan merupakan pengendali pengendali perusahaan. perusahaan. Pemisahan Pemisahan peran peran ini ini terjadi terjadi karenakarena pemegang
pemegang saham saham tidak tidak dapat dapat lagi lagi mengikuti mengikuti kegiatan kegiatan perusahaan perusahaan setiap setiap hari. hari. BanyakBanyak pemegang
pemegang saham saham yang yang bertindak bertindak pasif pasif artinya artinya tidak tidak ikut ikut serta serta dalam dalam kegiatan kegiatan operasionaloperasional perusahaan, oleh karena
perusahaan, oleh karena itu manajer diharapkan itu manajer diharapkan dapat bertindak demi dapat bertindak demi kepentingan pemegangkepentingan pemegang saham. Namun, dalam kenyataannya manajer juga memiliki keinginan sendiri dan bertindak saham. Namun, dalam kenyataannya manajer juga memiliki keinginan sendiri dan bertindak untuk memenuhi keinginan pribadinya. Perbedaan kepentingan ini dikenal dengan nama untuk memenuhi keinginan pribadinya. Perbedaan kepentingan ini dikenal dengan nama konflik keagenan.
konflik keagenan.
Implikasi teori keagenan terhadap konsep
Implikasi teori keagenan terhadap konsep Corporate GovernanceCorporate Governance adanya pemberian adanya pemberian insentif dan melakukan monitoring (pengawasan). Mekanisme insentif mendorong para insentif dan melakukan monitoring (pengawasan). Mekanisme insentif mendorong para manajer bertindak untuk mendorong manajer dalam memaksimalkan kesejahteraan pemegang manajer bertindak untuk mendorong manajer dalam memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham berupa insentif seperti gaji, dan insentif berbasis kinerja, seperti pemberian saham saham berupa insentif seperti gaji, dan insentif berbasis kinerja, seperti pemberian saham perusahaan dan kebijakan kompensasi lainnya.
perusahaan dan kebijakan kompensasi lainnya.
Monitoring
Monitoring yang dilakukan oleh pihak independen memerlukan biaya pengawasan yang dilakukan oleh pihak independen memerlukan biaya pengawasan ((monitoring cost monitoring cost ) berupa biaya audit, yang merupakan salah satu dari agency cost (jensen dan) berupa biaya audit, yang merupakan salah satu dari agency cost (jensen dan meckling, 1976). Biaya pengawasan (
meckling, 1976). Biaya pengawasan (monitoring cost monitoring cost ) biaya untuk mengawasi agen apakah) biaya untuk mengawasi agen apakah agen telah bertindak sesuai kepentingan prinsipal dengan melaporkan secara akurat semua agen telah bertindak sesuai kepentingan prinsipal dengan melaporkan secara akurat semua aktivitas yang telah ditugaskan kepada manajer. Uraian tersebut diatas memberi makna aktivitas yang telah ditugaskan kepada manajer. Uraian tersebut diatas memberi makna bahwa
bahwa auditor auditor merupakan merupakan pihak pihak yang yang dianggap dianggap dapat dapat menjembati menjembati kepentingan kepentingan pihakpihak pemegang
pemegang saham saham (principal) (principal) dengan dengan pihak pihak manajer manajer ((agent agent ) dalam mengelola keuangan) dalam mengelola keuangan perusahaan.
perusahaan.
1.1.3 Teori Penatalayanan (
1.1.3 Teori Penatalayanan (
Ste
Stew
wa
ards
rdship
hip The
Theo
ory
ry
))Teori penatalayanan mengasumsikan bahwa manajer adalah pelayan yang baik bagi Teori penatalayanan mengasumsikan bahwa manajer adalah pelayan yang baik bagi perusahaan. Teori ini dibangun di atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia yakni manusia perusahaan. Teori ini dibangun di atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia yakni manusia pada hakekatnya dapat diperca
pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, meya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, me milikimiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain.
integritas dan kejujuran terhadap pihak lain.
Manajer dapat dipercaya dan bekerja dengan baik dan rajin untuk mencapai tingkat Manajer dapat dipercaya dan bekerja dengan baik dan rajin untuk mencapai tingkat laba perusahaan dan tingkat pengembalian yang tinggi buat pemegang saham. Manajer laba perusahaan dan tingkat pengembalian yang tinggi buat pemegang saham. Manajer sebagai pihak yang melayani perusahaan akan bekerja sama dan sangat dekat hubungannya sebagai pihak yang melayani perusahaan akan bekerja sama dan sangat dekat hubungannya dengan pemegang saham untuk mencapai tujuan bersama.
dengan pemegang saham untuk mencapai tujuan bersama.
Implikasi
Implikasi stewardship stewardship theorytheory terhadap Corporate Governance yaitu salah satunya terhadap Corporate Governance yaitu salah satunya adalah terbitnya Undang-Undang Perseroan Terbatas di Indonesia yang didalamnya adalah terbitnya Undang-Undang Perseroan Terbatas di Indonesia yang didalamnya
menetapkan kewajiban bagi setiap anggota direksi dan komisaris untuk denga itikad baik dan menetapkan kewajiban bagi setiap anggota direksi dan komisaris untuk denga itikad baik dan penuh ta
penuh tanggung jawab nggung jawab menjalankan tumenjalankan tugas gas untuk untuk kepentingan dab kepentingan dab usaha usaha perseroan perseroan (pasal (pasal 9797 dan 114 ayat (2) Undang-Un
dan 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 tahun dang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan 2007 tentang Perseroan Terbatas).Terbatas). 1.1.4 Teori Ekuitas Residual (
1.1.4 Teori Ekuitas Residual (
R
Re
esi
sidua
dual e
l equi
quity
ty the
theor
ory
y
)) Tujuan dari pendekatan ekuitas residual adalahTujuan dari pendekatan ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih baikmemberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa untuk pengambilan keputusan investasi. Konsep entitas ini kepada pemegang saham biasa untuk pengambilan keputusan investasi. Konsep entitas ini memandang pemegang saham biasa (
memandang pemegang saham biasa (residual equityresidual equity) sebagai pusat perhatian akuntansi.) sebagai pusat perhatian akuntansi. Pendekatan ini sebenarnya tidak berbeda dengan sudut pandang pemilik (
Pendekatan ini sebenarnya tidak berbeda dengan sudut pandang pemilik ( poprietary concept poprietary concept )) dalam teori entitas yang telah dijelaskan di atas. Hanya dalam pendekatan ini, yang dimaksud dalam teori entitas yang telah dijelaskan di atas. Hanya dalam pendekatan ini, yang dimaksud pemilik
pemilik adalah adalah pemegang pemegang saham saham biasa. biasa. Pemegang Pemegang saham saham istimewa istimewa dianggap dianggap sebagai sebagai pihakpihak luar sehingga dividen yang dibagikan untuk mereka dipandang sebagai
luar sehingga dividen yang dibagikan untuk mereka dipandang sebagai biaya.biaya. Persamaan akuntansi untuk merefleksi konsep ini adalah sebagai berikut: Persamaan akuntansi untuk merefleksi konsep ini adalah sebagai berikut: Aset
Aset – – Ekuitas spesifik = Ekuitas residual Ekuitas spesifik = Ekuitas residual
Dalam persamaan tersebut, ekuitas spesifik adalah untung, kewajiban-kewajiban Dalam persamaan tersebut, ekuitas spesifik adalah untung, kewajiban-kewajiban kepada para kreditur dan ekuitas pemegang saham istimewa. Istilah residual dalam residual kepada para kreditur dan ekuitas pemegang saham istimewa. Istilah residual dalam residual equity berarti sisa, dimana hal ini mengindikasikan bahwa pemegang saham biasa (
equity berarti sisa, dimana hal ini mengindikasikan bahwa pemegang saham biasa (commoncommon stockholders
stockholders) ) memiliki hak memiliki hak atas pendapatan maupatas pendapatan maupun aktiva un aktiva setelah pemegang saham setelah pemegang saham yangyang lain dipenuhi haknya. Pemegang saham biasa memiliki hak terhadap pendapatan setelah lain dipenuhi haknya. Pemegang saham biasa memiliki hak terhadap pendapatan setelah kreditur (
kreditur (bondholdersbondholders) memperoleh bunga dan pemegang saham istimewa () memperoleh bunga dan pemegang saham istimewa ( preferred preferred stockholders
stockholders) meneriman pembayaran dividen. Pada saat likuidasi, pemegang saham biasa) meneriman pembayaran dividen. Pada saat likuidasi, pemegang saham biasa baru
baru dapat dapat ikut ikut serta serta dalam dalam pembagian pembagian aktiva aktiva apabilaapabila equity holdersequity holders lainnya telah lainnya telah memperoleh hak mereka.
memperoleh hak mereka.
Teori ini dilandasi oleh pemikiran bahwa pemegang saham biasa adalah pihak yang Teori ini dilandasi oleh pemikiran bahwa pemegang saham biasa adalah pihak yang akhirnya menanggung risiko ketidakpastian masa datang tetapi juga menikmati segala akhirnya menanggung risiko ketidakpastian masa datang tetapi juga menikmati segala kembalian setelah pihak lain terpenuhi haknya. Berdasarkan asumsi
kembalian setelah pihak lain terpenuhi haknya. Berdasarkan asumsi going going concernconcern, nilai, nilai sekarang dari saham biasa terutama sangat bergantung pada pengharapan akan dividen di sekarang dari saham biasa terutama sangat bergantung pada pengharapan akan dividen di kemudian hari. Dividen di masa depan ini akan bergantung pula pada pengharapan akan kemudian hari. Dividen di masa depan ini akan bergantung pula pada pengharapan akan penerimaan-penerimaan dikurangi pembayaran-pembayaran
penerimaan-penerimaan dikurangi pembayaran-pembayaran kewajiban yang didasakewajiban yang didasarkan padarkan pada kontrak-kontrak pembayaran kepada pemegang saham tertentu dan pengeluaran untuk kontrak-kontrak pembayaran kepada pemegang saham tertentu dan pengeluaran untuk melakukan reinvestasi.
1.1.5 Teori Dana (
1.1.5 Teori Dana (F
F und
und The
Theo
orry
y
))Teori dana berkaitan dengan badan-badan pemerintah dan organisasi nirlaba. Dana Teori dana berkaitan dengan badan-badan pemerintah dan organisasi nirlaba. Dana (( fund fund ) mempunyai dua pengertian; (1) dana dapat diartikan sebagai kas (uang), aset likuid,) mempunyai dua pengertian; (1) dana dapat diartikan sebagai kas (uang), aset likuid, atau sumber keuangan yang dapat digunakan untuk mendanai suatu kegiatan, program, atau atau sumber keuangan yang dapat digunakan untuk mendanai suatu kegiatan, program, atau projek
projek dalam dalam rangka rangka mencapai mencapai tujuan tujuan tertentu; tertentu; (2) (2) dana dana juga juga dapt dapt berarti berarti kesatuan, kesatuan, wadah,wadah, atau pusat yang dapat berupa kegiatan, program, atau projek yang didanai dengan aset likuid atau pusat yang dapat berupa kegiatan, program, atau projek yang didanai dengan aset likuid tersebut. Jadi, dana dapat berarti sebagai kesatuan akuntansi (
tersebut. Jadi, dana dapat berarti sebagai kesatuan akuntansi (accounting entityaccounting entity). Konsep ini). Konsep ini memandang bahwa kegiatan, program, projek, atau unit kegiatan lainnya sebagai kesatuan memandang bahwa kegiatan, program, projek, atau unit kegiatan lainnya sebagai kesatuan atau entitas yang berdiri sendiri.
atau entitas yang berdiri sendiri.
Sumber keuangan untuk pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan sebagai dana yang Sumber keuangan untuk pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan sebagai dana yang berdiri
berdiri sendiri sendiri terpisah terpisah dengan dengan dana dana yang yang lain. lain. Untuk Untuk itu, itu, diperlukan diperlukan seperangkat seperangkat sistemsistem akuntansi yang dapat menghasilkan data akuntansi dan laporan keuangan untuk pelaporan akuntansi yang dapat menghasilkan data akuntansi dan laporan keuangan untuk pelaporan kesatuan dana
kesatuan dana tersebut. Teori tersebut. Teori ekuitas dana ekuitas dana dapat dinyatakan dapat dinyatakan dalam persamaan dalam persamaan akuntansiakuntansi berikut :
berikut :
Aset = pembatasan penggunaan aset Aset = pembatasan penggunaan aset 1.1.6 Teori Pemangku Kepentingan (
1.1.6 Teori Pemangku Kepentingan (
Sta
Stake
keho
hold
lde
er The
r Theo
ory
ry
))Teori ini mengartikan suatu organisasi sebagai kesepakatan multilateral antara Teori ini mengartikan suatu organisasi sebagai kesepakatan multilateral antara perusahaan
perusahaan dan dan berbagai berbagai stakeholdernya. stakeholdernya. Ada Ada hubungan hubungan perusahaan perusahaan dengan dengan pihak pihak internalinternal (pegawai, manajer, pemilik) ada juga hubungan perusahaan dengan pihak di luar perusahaan (pegawai, manajer, pemilik) ada juga hubungan perusahaan dengan pihak di luar perusahaan (pelanggan, pemasok, pesaing, masyarakat).
(pelanggan, pemasok, pesaing, masyarakat). Artinya,
Artinya, stakeholder theory stakeholder theory menjelaskan bahwa direktur dan manajer perusahaan menjelaskan bahwa direktur dan manajer perusahaan harus dapat memenuhi harapan semua stakeholder bukan hanya pemilik perusahaan saja. harus dapat memenuhi harapan semua stakeholder bukan hanya pemilik perusahaan saja. Perusahaan yang menciptakan hubungan positif dengan seluruh
Perusahaan yang menciptakan hubungan positif dengan seluruh stakeholder stakeholder disebut disebut perusahaan
perusahaan yang yang dapat dapat menciptakan menciptakan keberlanjutan keberlanjutan (( sustainable) kesejahteraan ekonomi. sustainable) kesejahteraan ekonomi. Semakin besar suatu perusahaan semakin besar tanggung jawannya bagi masyarakat, bukan Semakin besar suatu perusahaan semakin besar tanggung jawannya bagi masyarakat, bukan hanya sekedar memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Implikasi teori ini untuk hanya sekedar memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Implikasi teori ini untuk kegiatan
kegiatan Corporate GovernanceCorporate Governance adalah perusahaan mendirikan unit yang khusus menangani adalah perusahaan mendirikan unit yang khusus menangani komunikasi dengan stakeholder yang dikenal dengan nama departemen komunikasi komunikasi dengan stakeholder yang dikenal dengan nama departemen komunikasi perusahaan atau
perusahaan atau public affairs departement public affairs departement .. 1.1.7 Teori kontrak (
Teori ini menjelaskan hubungan kontraktual yang terjadi di masyarakat termasuk Teori ini menjelaskan hubungan kontraktual yang terjadi di masyarakat termasuk hubungan antara karyawan dengan manajer, perusahaan dengan pemasok, bank dengan hubungan antara karyawan dengan manajer, perusahaan dengan pemasok, bank dengan nasabah, pemegang polis dengan perusahaan asuransi, dan pemilik saham dengan nasabah, pemegang polis dengan perusahaan asuransi, dan pemilik saham dengan manajemen.
manajemen.
Hubungan tersebut berpotensi memicu konflik kepentingan sehingga kontrak harus Hubungan tersebut berpotensi memicu konflik kepentingan sehingga kontrak harus dirancang secara tepat dan sesuai untuk memastikan semua pihak memperoleh manfaat. dirancang secara tepat dan sesuai untuk memastikan semua pihak memperoleh manfaat. Semua pihak yang terlibat dalam kontrak harus memiliki kontrak tertulis atau lisan yang Semua pihak yang terlibat dalam kontrak harus memiliki kontrak tertulis atau lisan yang memberikan manfaat saling mengguntungkan satu sama lain.
memberikan manfaat saling mengguntungkan satu sama lain.
Ekonomi modern disatukan oleh kontrak yang tidak terhitung banyakny, dan teori Ekonomi modern disatukan oleh kontrak yang tidak terhitung banyakny, dan teori kontrak yang diciptakan oleh Hart dan Holmstrom pemenang hadiah nobel di bidang kontrak yang diciptakan oleh Hart dan Holmstrom pemenang hadiah nobel di bidang ekonomi tahun 2016, membuat kita memahami manfaat kontrak dalam kehidupan nyata dan ekonomi tahun 2016, membuat kita memahami manfaat kontrak dalam kehidupan nyata dan juga mengerti apa potensi kerugian saat kontrak disusun.
juga mengerti apa potensi kerugian saat kontrak disusun.
Bagus tidaknya kinerja perekonomian sebuah negara sangat bergantung pada kinerja Bagus tidaknya kinerja perekonomian sebuah negara sangat bergantung pada kinerja di sektor mikro yang dipengaruhi oleh bagaimana komitmen para pelaku ekonomi sebagai di sektor mikro yang dipengaruhi oleh bagaimana komitmen para pelaku ekonomi sebagai karyawan, majikan, pimpinan, konsumen, pemasok, dan lainnya melakukan yang terbaik. karyawan, majikan, pimpinan, konsumen, pemasok, dan lainnya melakukan yang terbaik. Setiap pelaku ekonomi secara lahirlah memiliki sifat
Setiap pelaku ekonomi secara lahirlah memiliki sifat homo economiushomo economius (kerakusan ekonomi). (kerakusan ekonomi). Setiap pelaku memiliki prinsip ekonomi, yaitu meraih untung sebesar-besarnya dengan biaya Setiap pelaku memiliki prinsip ekonomi, yaitu meraih untung sebesar-besarnya dengan biaya (pengorbanan) sekecil-kecilnya. Akan tetapi, hasrat para pelaku ini harus diatur agar tidak (pengorbanan) sekecil-kecilnya. Akan tetapi, hasrat para pelaku ini harus diatur agar tidak untung sendiri dan merugikan yang lain. Kesepakatan yang terutang dalam kontrak itu untung sendiri dan merugikan yang lain. Kesepakatan yang terutang dalam kontrak itu diasumsikan memiliki ikatan hukum atau kewajiban moral untuk dipenuhi, karena d ibaik diasumsikan memiliki ikatan hukum atau kewajiban moral untuk dipenuhi, karena d ibaik kesepakatan itu, ada manfaat yang akan diraih alias ada insentif untuk mendorong orang kesepakatan itu, ada manfaat yang akan diraih alias ada insentif untuk mendorong orang bersepakat
bersepakat agar agar saling saling menguntungkan. Kondisi menguntungkan. Kondisi itu itu yang yang melatarbelakangi melatarbelakangi pentingnya tpentingnya teorieori kontrak dan insentif yang ditawarkan Hart dan Holmstrom.
kontrak dan insentif yang ditawarkan Hart dan Holmstrom. Menggunakan model dasar
Menggunakan model dasar prinsipal-agen prinsipal-agen, kontrak harus menghubungkan bayaran, kontrak harus menghubungkan bayaran agen dengan informasi yang terkait performa, misalnya gaji CEO berdasarkan kinerja. agen dengan informasi yang terkait performa, misalnya gaji CEO berdasarkan kinerja. Menurut Hart dan Holmstrom dalam Simon (2016), seorang karyawan bisa memiliki Menurut Hart dan Holmstrom dalam Simon (2016), seorang karyawan bisa memiliki komitmen tinggi dengan adanya kepastian karier dan promosi jabatan. Jika hal ini tidak jelas, komitmen tinggi dengan adanya kepastian karier dan promosi jabatan. Jika hal ini tidak jelas, maka akan ada kinerja yang buruk. Oleh karena itu, Hart dan Holmstrom menyatakan, sistem maka akan ada kinerja yang buruk. Oleh karena itu, Hart dan Holmstrom menyatakan, sistem kerja, lewat kontrak, harus juga mengutamakan kenyamanan, kepastian kerja dengan segala kerja, lewat kontrak, harus juga mengutamakan kenyamanan, kepastian kerja dengan segala imbalan dan kariernya. Hart dan Holmstrom mengingatkan, dalam perancangan kontrak kerja imbalan dan kariernya. Hart dan Holmstrom mengingatkan, dalam perancangan kontrak kerja ini, juga harus diperhatikan bahwa uang bukan segalanya. Kontrak yang memperhatikan ini, juga harus diperhatikan bahwa uang bukan segalanya. Kontrak yang memperhatikan
aspirasi karyawan amanat menentukan sukses tidaknya sebuah perusahaan. Implikasi teori di aspirasi karyawan amanat menentukan sukses tidaknya sebuah perusahaan. Implikasi teori di bagi
bagicorporate governancecorporate governance adanya kebijakan remunerasi bagi eksekutif (OJK, 2014). adanya kebijakan remunerasi bagi eksekutif (OJK, 2014). 1.1.8 Teori Biaya Transaksi (Cost Transaction)
1.1.8 Teori Biaya Transaksi (Cost Transaction)
Ada dua asumsi utama dalam teori biaya transaksi, yaitu rasionalitas idividu bersifat terbatas Ada dua asumsi utama dalam teori biaya transaksi, yaitu rasionalitas idividu bersifat terbatas ((bounded rationalitybounded rationality), dan individu memiliki sifat oportunisme (Wiliamson, 1979).), dan individu memiliki sifat oportunisme (Wiliamson, 1979).
Rasionalitas individu dikatakan terbatas oleh Herbert A. Simon pemenang hadiah Rasionalitas individu dikatakan terbatas oleh Herbert A. Simon pemenang hadiah nobel Ekonomi tahun 1978, karena pada dasarnya seorang individu tidak akan pernah mampu nobel Ekonomi tahun 1978, karena pada dasarnya seorang individu tidak akan pernah mampu memiliki informasi yang lengkap tentang kejadian di masa yang akan datang. Dengan kata memiliki informasi yang lengkap tentang kejadian di masa yang akan datang. Dengan kata lain, seseorang secara alamiah tidak akan mampu memprediksi dengan sempurna kejadian di lain, seseorang secara alamiah tidak akan mampu memprediksi dengan sempurna kejadian di masa depan. Akibat keterbatasan rasionalitas, menyebabkan individu tidak akan pernah bisa masa depan. Akibat keterbatasan rasionalitas, menyebabkan individu tidak akan pernah bisa melaksanakan negosiasi dan kontrak secara sempurna terhadap kejadian-kejadian di masa melaksanakan negosiasi dan kontrak secara sempurna terhadap kejadian-kejadian di masa depan. Dengan demikian seluruh kontrak yang dilakukan individu dalam kegiatanya depan. Dengan demikian seluruh kontrak yang dilakukan individu dalam kegiatanya sehari-hari selalu bersifat tidak sempurna (
hari selalu bersifat tidak sempurna (incomplete contract incomplete contract ). Agar kontrak dilaksanakan dengan). Agar kontrak dilaksanakan dengan baik maka diperlukan biaya atau pengawasan.
baik maka diperlukan biaya atau pengawasan.
Sifat oportunisme individu juga mempengaruhi kontrak terutama sebelum terjadi Sifat oportunisme individu juga mempengaruhi kontrak terutama sebelum terjadi kontrak dan sesudah terjadi kontrak. Sifat oportunisme yang muncul sebelum kontrak disebut kontrak dan sesudah terjadi kontrak. Sifat oportunisme yang muncul sebelum kontrak disebut perilaku
perilaku menghindar menghindar risiko risiko ((adverse selectionadverse selection) dan sifat oportunisme yang muncul setelah) dan sifat oportunisme yang muncul setelah kontrak disebut perilaku menyimpang secara etis (
kontrak disebut perilaku menyimpang secara etis (moral hazard moral hazard ). Keduanya muncul karena). Keduanya muncul karena adanya asimetri informasi.
adanya asimetri informasi.
Implikasi teori ini untuk mengatasi keterbatasan rasionalitas dan asimetri informasi Implikasi teori ini untuk mengatasi keterbatasan rasionalitas dan asimetri informasi yang dapat menimbulkan perilaku
yang dapat menimbulkan perilaku adverse selectionadverse selection dan dan moral hazard moral hazard adalah mengadakan adalah mengadakan biaya transaksi.
biaya transaksi.
1.2 Alasan diperlukan Good Corporate Governance 1.2 Alasan diperlukan Good Corporate Governance 1.
1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkanMendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan
kewajaran. kewajaran. 2.
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan,Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham.
3.
3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi agar dalamDireksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai
membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggimoral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. 4.
4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan tMendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan t erhadaperhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan.
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan. 5.
5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikandengan tetap memperhatikan pemangku kepenting
pemangku kepentingan lainnya.an lainnya. 6.
6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional, sehinggaMeningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat
meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhanmendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
ekonomi nasional yang berkesinambungan.
1.3 Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance 1.3 Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance 1.3.1 Tujuan Pelaksanaan Good
1.3.1 Tujuan Pelaksanaan Good Corporate GovernancCorporate Governancee
Menurut Siswanto Sutojo dalam E. John Aldridge (2005:5-6), Good Corporate Governance Menurut Siswanto Sutojo dalam E. John Aldridge (2005:5-6), Good Corporate Governance mempunyai lima macam tujuan utama, yaitu :
mempunyai lima macam tujuan utama, yaitu : a.
a. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham.Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham. b.
b. Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholders Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholders non-pemegang saham.non-pemegang saham. c.
c. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham.Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham. d.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus atau Board ofMeningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus atau Board of Directors dan manajemen perusahaan, dan
Directors dan manajemen perusahaan, dan e.
e. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan manajemen seniorMeningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan manajemen senior perusahaan.
perusahaan.
1.3.2 Manfaat Pelaksanaan Good Corporate Governance 1.3.2 Manfaat Pelaksanaan Good Corporate Governance
Hon Justice Owen dalam laporan hasil analisis HIH Insurance Company Ltd menyatakan: Hon Justice Owen dalam laporan hasil analisis HIH Insurance Company Ltd menyatakan:
“Manfaat optimal good corporate governance tidak sama dari satu perusahaan ke perusahaan “Manfaat optimal good corporate governance tidak sama dari satu perusahaan ke perusahaan
yang lain, bahkan pada perusahaan-perusahaan publik sekalipun. Karena perbedaan yang lain, bahkan pada perusahaan-perusahaan publik sekalipun. Karena perbedaan faktor-faktor intern perusahaan, termasuk riwayat hidup perusahaan, jenis usaha bisnis, jenis risiko faktor intern perusahaan, termasuk riwayat hidup perusahaan, jenis usaha bisnis, jenis risiko bisnis, struktur permodalan dan manajemennya. Manfaat
oleh satu perusahaan belum tentu dapat diperoleh secara penuh oleh perusahaan lain.” oleh satu perusahaan belum tentu dapat diperoleh secara penuh oleh perusahaan lain.” Dengan melaksanakan Good Corporate Governance, menurut
Dengan melaksanakan Good Corporate Governance, menurut Forum Forum of of CorporateCorporate Governance in Indonesia
Governance in Indonesia (FCGI) (2001;4) ada beberapa manfaat yang diperoleh, antara lain : (FCGI) (2001;4) ada beberapa manfaat yang diperoleh, antara lain : 1.
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusanMeningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta lebih yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholder.
meningkatkan pelayanan kepada stakeholder. 2.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigidMempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid (karena faktor kepercayaan)
(karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkanyang pada akhirnya akan meningkatkan corporate valuecorporate value.. 3.
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. 4.
4. Pemegang saham akan puas dengan kinerja perusahaan sekaligus akan meningkatkanPemegang saham akan puas dengan kinerja perusahaan sekaligus akan meningkatkan
shareholder value
shareholder value dan deviden. dan deviden.
Menurut (Hery dalam Tadikapury, 2010) ada lima manfaat yang dapat diperoleh perusahaan Menurut (Hery dalam Tadikapury, 2010) ada lima manfaat yang dapat diperoleh perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance yaitu :
yang menerapkan Good Corporate Governance yaitu : 1.
1. GCG secara tidak langsung akan dapat mendorong pemanfaatan sumber dayaGCG secara tidak langsung akan dapat mendorong pemanfaatan sumber daya perusahaan
perusahaan ke ke arah arah yang yang lebih lebih efektif efektif dan dan efisien, efisien, yang yang pada pada gilirannya gilirannya akan akan turutturut membantu terciptanya pertumbuhan atau perkembangan ekonomi nasional.
membantu terciptanya pertumbuhan atau perkembangan ekonomi nasional. 2.
2. GCG dapat membantu perusahaan dan perekonomian nasional, dalam hal ini menarikGCG dapat membantu perusahaan dan perekonomian nasional, dalam hal ini menarik modal investor dengan biaya yang lebih rendah melalui perbaikan kepercayaan modal investor dengan biaya yang lebih rendah melalui perbaikan kepercayaan investor dan kreditur domestik maupun internasional.
investor dan kreditur domestik maupun internasional. 3.
3. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memastikan/menjamin bahwa perusahaanMembantu pengelolaan perusahaan dalam memastikan/menjamin bahwa perusahaan telah taat pada ketentuan, hukum, dan peraturan.
telah taat pada ketentuan, hukum, dan peraturan. 4.
4. Membangun manajemen danMembangun manajemen dan Corporate Board Corporate Board dalam pemantauan penggunaan aset dalam pemantauan penggunaan aset perusahaan.
perusahaan. 5.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri, dan I Gusti Ketut Agung Ulupui.2017.Pengantar I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri, dan I Gusti Ketut Agung Ulupui.2017.Pengantar Corporate Governance.Denpasar: CV.Sastra Utama.
Corporate Governance.Denpasar: CV.Sastra Utama.
http://fekool.blogspot.co.id/2016/05/gcg-good-corporate-governace.html
http://fekool.blogspot.co.id/2016/05/gcg-good-corporate-governace.html (diakses (diakses padapada tanggal 24 September 2017)