/)
:+
ANALISIS HUBUNGAN
(1)
A.
PENGERTIAN ANALISIS HUBUNGANAnalisis hubungan adalah bentuk analisis variabel (data) penelitian untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan, bentuk atau arah hubungan di antara
variabel-variabel, dan besarnya pengaruh variabel yang satu (variabel bebas,
variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel terikat, variabel dependen)'
Dalam analisis hubungan ini, hubungan antarvariabel dapat berbentuk hubungan simetris, hubungan kausal, dan hubungan timbal balik.
1.
Hubungan Simetris
Hubungan simetris merupakan bentuk hubungan
di
mana dua variabel ataulebih muncul
secara bersamaan. Dalam bentuk hubunganini
tidakditemukan secara pasti adanya variabel bebas dan variabel terikat.
Hal ini
disebabkan karena keberadaan satu variabeltidak
disebabkan atau tidakdipengaruhi oleh keberadaan variabel lainnya. Contoh:
a.
Huhungan antara bunyinya burung hantu dengan kematian seseorang'b.
Hubungan antara tingkat kemanisan buah rambutan dengan keberadaan semutdi pohon rambutan.
c.
Hubungan antarakekayaan kepala desa di pedesaan dengan tingkat volume penjualan mobil di perkotaan,2,
Hubungan Kausal
Hubungan kausal merupakan bentuk hubungan yang sifatnya sebab-akibat, artinya keadaan satu variabel disebabkan atau ditentukan oleh keadaan satu atau
lebih variabel lain. Dalam bentuk hubungan ini, sudah ditemukan secara pasti adanya
variabel terikat dan variabel bebas. Variabel yang nilai-nilainya bergantung pada
variabel lain atau ditentukan oleh variabel lain disebut sebagai variabel terikat dan
disimbolkan dengan "Y". Variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lain atau menentukan nilai variabel lainnya disebut sebagai variabel bebas dan
disimbolkan dengan
"X",
r-,
Analisis DataPenelitia@!
-tt
Hubungan ini dapat terjadi apabila memenuhi beberapa syarat berikut ini.a.
Asosiasi, menunjukkan kaitan di antara variabel seperti yang sering diperolehdengan teknik korelasi.
b.
Prioritas waktu, menunjukkan bahwaX
(variabel bebas) harus terjadi lebih dahulu sebelum Y (variabel terikat).c.
Hubungan sebenarnya, menunjukkan Y benar-benar disebabkan oleh X bukan oleh faktor lain.d.
Rasional, menunjukkan logika yang mendasari hubungan-hubungan tersetrut.Contoh:
a.
Hubungan antara periklanan dengan volume penjualan.b.
Hubungan antara kurs valuta asing (valas) dengan harga saham.c.
Hubungan antara pelatihan dengan prestasi kerja.3.
Hubungan
Timbal
Balik
Hubungan timbal balik atau hubungan interaktif atau hubungan resiprokal
merupakan bentuk hubungan di mana dua variabel atau lebih saling men-lengaruhi.
Dalam bentuk hubungan ini, sudah ditemukan secara pasti adanya variabei terrikat
dan variabel bebas, namun kedua variabel
ini
dapat bergantian kedudukannya, artinya variabel terikat dapat bertindak sebagai variabel bebas. Demikian pula sebaliknya, variabel bebas dapat bertindak sebagai variabel terikat.Contoh:
a.
Hubungan antara motivasi dan prestasi kerja.b.
Hubungan antara harga dan volume penjualan.B.
TEKNIK STATISTIK DALAM ANALISIS HUBUNGANTeknik statistik yang digunakan dalam analisis hubungarr rneliputi analisis korelasi (koefisien korelasi), koefisien penentu atau koefisien deternlinasi, dan analisis regresi (persamaan regresi linear), baik untuk hubungan yang melibatkan
hanya dua variabel maupun untuk hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel
serta uj i statistiknya masing-masing.
1.
Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur
derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk/arah hutrungan.
Untuk kekuatan hubungan,
nilai
koefisien korelasi beradadi
antara-1
dan+1. Untuk
bentuk/arah hubungan,nilai
koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif(-),
atau(-l
<KK
<+l).
.
Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif. arlinya jika variabel yang satt"t naik/turun maka variabel yang lainnya juga naik/turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke +1, semakin kuat korelasi positiftya"
'
Jika koefisien korelasi bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnyaakan naiMurun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke
-1.
semakin kuat korelasi negatifnya..
Jika koefisien korelasi bemilai 0 (nol) maka variabel tidakmenunjukkan korelasi..
Jika koefisien korelasi bernilai +1 atau-1
maka variabel-variabelmenun-jukkan korelasi
positif
atau negatif sempuma.Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antarvariabel tersebut,
berikut
ini
diberikannilai-nilai
dariKK
sebagai patokan.Tabel4.1
lnterval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Catatan:
.
Intervalnilai
KK
dapat bernilai positif atau negatif.
Nilai
KK
positif berarti korelasi positif.
Nilai
KK
negatif berarti korelasi negatifProses untuk memperoleh koefisien korelasi ini disebut sebagai ukuran asosiasi.
Jenis ukuran asosiasi harus sesuai dengan jenis data atau variabel berdasarkan
skala pengukurannya.
2.
Koefisien Penentu
Koefisien penentu (KP) atau koefisien determinasi (KD) adalah angka atau
indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel
atau lebih (variabel bebas, X) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain (variabel terikat, Y).
Nilai
koefisien penentu berada antara0
sampai 1 (0<
KP<
1)..
Jika nilai koefisien penentu (KP) = 0, berarti tidak pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).No. lntervalNilai Kekuatan Hubungan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. KK = 9,99 0,00<KK<0,20 0,20<KK<0,40 0,40<KK<0,70 0,70<KK<0,90 0,90<KK<1,00 KK = 1,99 Tidak ada
Sangat rendah atau lemah sekali Rendah atau lemah tapi pasti Cukup berarti atau sedang Tinggiatau kuat
Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan Sempurna
2.
Nominal Ordinal Theta (0)3.
Nominal lnterval/rasio1.
Eta (q)2.
Point Biserial (roo,)4.
Ordinal Ordinal 1.2.
Gamma (y) Spearman (r")
5.
Ordinal lnterval/rasio Jaspen's (M)6.
lnterval/rasio lnterval/rasio Pearson's (r)Berikut
ini
rumus-rumus dari koefisien korelasi tersebut.a.
Rumus Koelisien Korelasi Kontingensi (C)Rumus
koefisien korelasi
kontingensi(C),
digunakan pada analisis korelasi sederhana untuk variabel nominal dengan variabel nominal. Koefisien korelasi kontingensi dirumuskan:Keterangan:
C
=
koefisien kontingensiX' =
kai kuadratn
= jumlah dataContoh soal 1
Sebuah penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan dengan kebiasaan rekreasi karyawan perusahaan
"MAJU"
datanya adalah sebagaiberikut.
Pendidikan
Rekreasi
Jumlah Tidak Pernah Jarang Sering
Tidak ada Menengah Sarjana 745 77 21 58 13 3Z 8 27 79 211 717 72 iumlah 243 103 54 400
$*:Tr
Analisis Data Peneliti an dengan StatistikI
Pertanyaan:
a.
Berapa besar koefisien korelasi kontingensinya?b.
Apa artinya? Jawab: Dari tabel dinr.=
2ll
n.r=
243i
=
1,2,3
i
=
1,2,3
atas, diketahui: nz=
Il7
nr.=
72 n.z=
103
ns=
54n=400
Untuk menyelesaikan diperlukan tabel seperti berikut ini.
n.. U e..U (n.. .U
-
e..) U'r45
r28.2 16,8 2,20 58 54,3 3,7 0,25 8 28,5 -20,5 14,7 5 77 7r.1 5,9 0,49 13 30,1r7,l
9,71 27 15,8rl,2
7,942l
43,7 aanrt,79
32 18,5 - 13,5 9,85 19 9,7 9,3 8,92 Jumlah 65,9 X2=
65'9a.
Nilai
koefisien kontingensinya (C) adalah sebagai berikut.C-b.
Nilai C = 0,37 6I memberikan arti bahwa antara tingkat pendidikan dengankebiasaan rekreasi terdapat hubungan yang rendah atau lemah tetapi pasti berarti, di mana makin tinggi/rendah tingkat pendidikan, kebiasaan
rekreasinya makin sering/kurang.
Bab 4Analisis Hubunqan
(1)
n-*T
L ::, -.f
x'
xt +n
65,9 + 400 = 0,3761a.
Nilai
koefisien korelasi Jaspen'sy
=
)(Y,Xon
-o")
/(on
_o,)r
)
(s,)>l
p
Il.)
4,I9I5
=
(o,osxo,gg34)=
0,7843b.
Nilai M = 0,7843 memberikan arti bahwa hubungan antara keterlibatan pemuka masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan denganlamanya tinggal
di
komunitas yang bersangkutan adalah positif dankuat.
i
Koefisien Korelasi Pearson (r)Rumus koefisien korelasi Pearson
(r),
digunakan pada analisis korelasi nderhana untuk variabel interval/rasio dengan variabel interval/rasio. Koefisien Pcarson dirumuskan:=
koefisien korelasi Pearson=
variabel bebas=
variabel terikatsoal 10
Fenelitian mengenai hubungan antara besamya periklanan (uta) dengan volume
penjualan (uta) yang dicapai selama lima tahun oleh sebuah perusahaan datanya
rdalah sebagai berikut.
Tahun
x
Y
1995 4,5 50,250t996
5,5 58,375 r997 6,0 64,375 1998 3,5 56,750r999
6,0 78,075 Jumlah 25,5 307,825n)XY-(>X)(IY)
n>x'z
-
(>x'
)]
["t'
-
(tt'
)]
Keterangan:
X = biaya periklanan (000.000)
Y = volume penjualan (00C,000)
Pertanyaan:
a.
Berapa besarnilai
koefisien korelasi Pearson (r)lb.
Apa artinya?Jawab:
Untuk mencari koefisien korelasi Pearson (r), digunakan tabel seperti berikut
ini. Tahun
x
Y x2XY
Y2 r 995 4,5 50,250 20,25 226,r25 2.525,063 1996 5,5 58,375 30,25 32r,063 3.407,64r 1997 6,0 64,375 36,00 386,250 4.144,141 I 998 3,5 56.750 12,25 r98,625 3.220.563 1999 6,0 78,075 36,00 468,450 6.095,706 Jumlah 25,5 307,925 r34,7 5 1.600,5 13 19.393,r14a.
Nilai
koefisien korelasi Pearsonnya adalahnDff-(DO(>Y)
l-s ( 1.6oo,s 12)
-
(zs,s)(zw,ax)
=
uro/rob.
Nilai r = 0,6716 memberikan arti bahwa antara periklanan dengan volume penjualan yang dicapai terdapat hubungan positifdan tinggi atau kuat, iniberarti bahwa jika biaya periklanan diperbesar/dikurangi, maka volume penjualan akan meningkat/menurun.
"Dr
-(rx)'][*
-(>4']
s ( 1 34, 7s)
-
( 2s, s)'] [s ( 1 s.3e3,rr2)
-(
307, 82sr
]
0,6716-{
1
Koefisien
Penentu (KP)
Koefisien penentu dirumuskan:
11p=(KK)rxL00Vo
lieterangan:
sK = koefisien korelasi
Contoh soal 11
Dari
contoh-contoh soaldi
atas, masing-masing koefisien korelasinya adalah sebagai berikut:a. C =
0,376I (lihat
halaman 47)b. r, =
0,7212(lihat
halaman 58)c. r =
0,6716(lihat
halaman 62) Pertanyaan:Tentukan koefisien penentunya, dan apa artinya? Jnwab:
a.
KP
=
C2x
I00Vo=
(0,3877)2x
I00Vo=
I5,03VoNilai KP = 15,03Vo, memberikan pengertian bahwa variasi (naik/turunnya)
kebiasaan rekreasi yang disebabkan oleh tingkat pendidikan hanya sekitar
15,037o dan selebihnya34,9TVo disebabkan oleh faktor-faktor lain.
b.
KP
=
(r,)2x
I00Vo=
(0,7212)2x
1007o=
52,0IVoNilai KP = 52,0IVo,memberikan pengertian bahwa variasi (naiVturunnya) prestasi kerja yang disebabkan oleh kompensasi hanya sekitar 52,0I%o
dan selebihn y a 47,99 Vo di sebabkan oleh faktor-faktor lain,
c.
KP
=
12x
l00%o=
(0,6it6)2
x
I00Vo=
45,107oNilai KP = 45,10Vo, memberikan pengertian bahwa variasi (naik/turunnya) volume penjualan yang disebabkan oleh periklanan hanya sekitar 45,I)Vo
dan selebihn y a 5 4,9 Vo di sebabkan oleh faktor-faktor lain.
3.
Regresi
Linear
Sederhana
Regresi linear sederhana adalah regresi linear di mana variabel yang terlibat
::
Calamnya hanya dua, yaitu satu variabel terikat Y, dan satu variabel bebasX
Macam Data
Bentuk Komparatif
Dua Sampel k Sampel
Korelasi lndependen Korelasi lndependen Nominal McNemer Fisher Exact
Kai Kuadrat dua sampel Kai Kuadral k sampel Cochram Q Kai Kuadrat k sampel
Ordinal Sign test
Wilcoxon Matched Pairs Median Test Mann-Whitney U test Kolmogorov-Smirnov Wald Wolfowitz Friedman
Two Way Anova
Median
Exten-sion
Kruskal Walls
One Way Anova
lnterval/ Ratio T-test dua sampel T{es dua sampel
One Way Anova Two Way Anova
One Way Anova Two Way Anova
-Contoh:
1.
Perbandingan kinerja pegawaiTVRI
dengan pegawai RCTI.2.
Perbandingan pendapatan pedagang dengan petani.B.
TEKNIK STATISTIK DALAM ANALISIS KOMPARATIFJenis teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif harus sesuai dengan jenis data atau variabel berdasarkan skala pengukurannya, yaitu
data nominal, data ordinal, dan data interval atau rasio dari kelompok sampel yang drrji.
Berikut ini diberikan tabel yang berisikan jenis variabel dan teknik statistik yang tepat dan sering dipakai dalam analisis komparatif.
Tabel6.1
Teknik Statistik untuk Analisis Komparatif