• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BREASTFEEDING PEER SUPPORT TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BREASTFEEDING PEER SUPPORT TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH BREASTFEEDING PEER SUPPORT TERHADAP

PERILAKU IBU DALAM MENYUSUI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH :

NI PUTU INTAN MERTANINGSIH

NIM.1202105080

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ni Putu Intan Mertaningsih

NIM : 1202105080

Fakultas : Kedokteran Program Studi : Ilmu Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Denpasar, 2 Juni 2016 Yang membuat pernyataan,

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGARUH BREASTFEEDING PEER SUPPORT TERHADAP

PERILAKU IBU DALAM MENYUSUI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH :

NI PUTU INTAN MERTANINGSIH

NIM.1202105080

TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN UNTUK DIUJI

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ns. Ni Ketut Guru Prapti, MNS Ns. Meril Valentine Manangkot, M.Kep NIP. 197804172008122001 NIP.-

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH BREASTFEEDING PEER SUPPORT TERHADAP

PERILAKU IBU DALAM MENYUSUI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

OLEH:

NI PUTU INTAN MERTANINGSIH NIM. 1202105080

TELAH DIUJIKAN DI HADAPAN TIM PENGUJI PADA HARI: SELASA

TANGGAL: 7 JUNI 2016

TIM PENGUJI :

1. Ns. Ni Ketut Guru Prapti, MNS (Ketua) ... 2. Ns. Meril Valentine Manangkot, M.Kep (Anggota) ... 3. Ns. Francisca Shanti Kusumaningsih, M. Kep, Sp. Kep. An (Anggota) ...

MENGETAHUI:

DEKAN KETUA

FK UNIVERSITAS UDAYANA PSIK FK UNIVERSITAS UDAYANA

Prof. Dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes Prof. dr. Ketut Tirtayasa, M.S., AIF NIP. 19530131 198003 1 004 NIP. 19501231 198003 1 015

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Breastfeeding Peer Support Terhadap Perilaku Ibu Dalam Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan” tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:

1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp. OT, M. Kes., sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar. 2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS, AIF., sebagai ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar yang memberikan pengarahan dalam proses pendidikan.

3. Ns. Ni Ketut Guru Prapti, S. Kep, MNS., sebagai pembimbing utama yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Ns. Meril Valentine Manangkot, S.Kep, M.Kep., sebagai pembimbing pendamping yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

5. Bapak Ketut Kertayasa, S.Sos selaku Kepala Puskesmas IV Denpasar Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Puskesmas IV Denpasar Selatan beserta wilayah kerjanya.

6. Orang tua dan sahabat yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

7. Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, atas dukungan dan semangat yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.

(6)

vi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis sangat membuka diri untuk menerima saran dan kritik membangun yang berguna untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Denpasar, Juni 2016

(7)

vii ABSTRAK

Program ASI eksklusif yang dicanangkan pemerintah hingga saat ini belum mencapai target yang telah ditetapkan. Salah satu penyebab masalah tersebut karena pengetahuan dan tindakan menyusui ibu yang keliru dalam memberikan ASI eksklusif. Hal ini terjadi pula pada Puskesmas IV Denpasar Selatan yang memiliki nilai cakupan ASI di bawah 80% meskipun telah memiliki program ASI eksklusif. Mengatasi hal tersebut WHO merekomendasikan untuk membentuk kesehatan berbasis masyarakat salah satunya dengan Breastfeeding Peer Support (BPS) untuk mendukung dan memotivasi ibu dalam menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BPS terhadap perilaku ibu dalam menyusui di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan studi pre test and post test group design. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji beda statistik non-parametrik Wilcoxon dan Mann-Whitney. Sampel penelitian adalah ibu menyusui yang memiliki anak usia 0-2 tahun. Jumlah sampel sebanyak 24 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-

probability sampling yaitu dengan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan

selama satu bulan dari 1 Maret hingga 31 Maret 2016. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value pada domain pengetahuan sikap, dan tindakan kurang dari 0.05 yang berarti ada pengaruh BPS terhadap perilaku ibu dalam menyusui. Adanya perubahan perilaku ibu menyusui disebabkan oleh dukungan dan motivasi yang diberikan BPS, dimana hal ini juga dipengaruhi oleh dukungan budaya sekitar ibu dan pengalaman ibu dalam menyusui.

Kata Kunci : ASI, Breastfeeding Peer Support (BPS), Menyusui Referensi : (61:2007-2015)

(8)

viii ABSTRACT

Exclusive breastfeeding program launched by the government to date has not reached the set target. One cause of these problems because the knowledge and breast-feeding mothers who err in exclusive breastfeeding. It occurs also in South Denpasar IV health centers that have a value of exclusive breastfeeding coverage below 80% although it has had exclusive breastfeeding program. Overcoming the WHO recommended to establish a community-based health one of them with a Breastfeeding Peer Support (BPS) to support and motivate mothers to breastfeed. This study aims to determine the effects of BPS on the behavior of mothers to breastfeed in Puskesmas IV South Denpasar. This type of research is a quasi experimental study design with pre-test and post-test group design. Analysis of the data in this study using a different test statistic of non-parametric Wilcoxon and Mann-Whitney. Samples are nursing mothers who have children aged 0-2 years. The total sample of 24 people. Sampling was done by means of non-probability sampling is by purposive sampling. This research was conducted during the month of March 1 to March 31, 2016. The results showed the p value domain knowledge attitudes and actions of less than 0.05 which means there is a BPS influence the behavior of the mother in breastfeeding. Their behavior changes caused by the nursing mothers the support and motivation given BPS, where it is also influenced by the surrounding culture support mothers and mothers with breastfeeding experience.

Keywords :Breastfeeding, Breastfeeding Peer Support (BPS), Exclusive Breastfeeding (EBF)

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii

PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 1.4.1 Manfaat Praktis ... 6 1.4.2 Manfaat Teoritis ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Perilaku ... 8

2.1.1 Definisi Perilaku ... 8

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia ... 8

(10)

x

2.1.4 Proses Pembentukan Perilaku ... 10

2.1.5 Pengukuran Domain Perilaku ... 11

2.1.6 Cara Mengukur Perilaku Kesehatan... 14

2.2 Konsep Dasar Menyusui ... 15

2.2.1 Definisi Menyusui ... 15

2.2.2 Manfaat Menyusui ... 16

2.2.3 Posisi Menyusui yang Benar ... 17

2.2.4 Cara Menyusui yang Benar ... 18

2.2.5 Langkah-Langkah Menyusui yang Benar ... 19

2.3 Cara Penilaian Perilaku Ibu dalam Menyusui ... 20

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu dalam Menyusui ... 20

2.4.1 Faktor Kesehatan Bayi ... 21

2.4.2 Faktor Kesehatan Ibu ... 21

2.4.3 Faktor Pengetahuan Ibu... 22

2.4.4 Faktor Pekerjaan Ibu ... 22

2.4.5 Faktor Estetika Payudara... 22

2.4.6 Faktor Petugas Kesehatan ... 23

2.4.7 Faktor Iklan Menyusui ... 23

2.4.8 Faktor Dukungan Budaya Sekitar ... 23

2.5 Konsep Dasar Breastfeeding Peer Support (BPS) ... 24

2.5.1 Definisi BPS ... 24

2.5.2 Tujuan BPS ... 25

2.5.3 Manfaat BPS ... 25

2.5.4 Kegiatan BPS ... 27

2.6 Pengaruh Breastfeeding Peer Support (BPS) Terhadap Perilaku Ibu dalam Menyusui ... 28

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 31

(11)

xi

3.2 Variabel Penelitian ... 32

3.2.1 Variabel Bebas (Independen) ... 32

3.2.2 Variabel Terikat (Dependen)... 32

3.3 Definisi Operasional... 32

3.4 Hipotesis ... 36

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 37

4.2 Kerangka Kerja ... 38

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

4.3.1 Tempat Penelitian... 39

4.3.2 Waktu Penelitian ... 39

4.4 Populasi, Teknik Sampling Penelitian, dan Sampel... 39

4.4.1 Populasi Penelitian ... 39

4.4.2 Teknik Sampling Penelitian ... 39

4.4.3 Sampel Penelitian ... 40

4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ... 40

4.5.1 Jenis Data yang Dikumpulkan ... 40

4.5.2 Cara Pengumpulan Data ... 41

4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data ... 42

4.5.4 Etika Penelitian ... 44

4.6 Pengolahan dan Analisa Data... 45

4.6.1 Teknik Pengolahan Data ... 45

4.6.2 Teknik Analisa Data ... 46

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 48

(12)

xii

5.1.2 Karakteristik Ibu dalam Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan ... 48 5.1.3 Identifikasi Gambaran Perilaku Ibu dalam Menyusui Sebelum Adanya BPS pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol ... 52 5.1.4 Identifikasi Gambaran Perilaku Ibu dalam Menyusui Setelah Adanya BPS pada

Kelompok Perlakuan dan Kontrol ... 53 5.1.5 Analisis Pengaruh BPS Terhadap Perilaku Ibu dalam Menyusui pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan ... 54 5.1.6 Analisis Pengaruh BPS Terhadap Perilaku Ibu dalam Menyusui antara

Kelompok Perlakuan dan Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan ... 55 5.2 Pembahasan ... 56 5.2.1 Karakteristik Ibu dalam Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar

Selatan ... 57 5.2.2 Identifikasi Gambaran Perilaku Ibu dalam Menyusui Sebelum Adanya BPS pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol ... 60 5.2.3 Identifikasi Gambaran Perilaku Ibu dalam Menyusui Setelah Adanya BPS pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol ... 61 5.2.4 Analisis Pengaruh BPS Terhadap Perilaku Ibu dalam Menyusui pada Kelompok

Perlakuan dan Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan ... 62 5.2.5 Analisis Pengaruh BPS Terhadap Perilaku Ibu dalam Menyusui antara Kelompok Perlakuan dan Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan... 63 5.3 Keterbatasan Penelitian ... 66 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ... 67 6.2 Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ... 27

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 49

Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 50

Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak ... 50

Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Dukungan Tenaga Kesehatan ... 50

Tabel 5.6 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai ASI ... 51

Tabel 5.7 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Dukungan Budaya Menyusui ... 51

Tabel 5.8 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Estetika Payudara ... 52

Tabel 5.9 Perilaku Ibu Menyusui Sebelum Intervensi BPS pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol ... 52

Tabel 5.10 Perilaku Ibu Menyusui Setelah Intervensi BPS pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol ... 53

Tabel 5.11 Hasil Uji Statistik Pengaruh BPS terhadap Perilaku Ibu dalam Menyusui pada Kelompok Perlakuan ... 54

Tabel 5.12 Hasil Uji Statistik Pengaruh BPS terhadap Perilaku Ibu dalam Menyusui pada Kelompok Kontrol ... 55

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 31 Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ... 37 Gambar 4.2 Kerangka Kerja ... 38

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian Lampiran 2 : Penjelasan Penelitian

Lampiran 3 : Surat Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 : Prosedur Pendidikan Kesehatan Lampiran 5 : Realisasi Penggunaan Dana Penelitian Lampiran 6 : Lembar Konsultasi

Lampiran 7 : SAP Penyuluhan BPS Lampiran 9 : Kuesioner Penelitian Lampiran 10 : Lembar Bimbingan

Lampiran 11 : Master Tabel Responden Penelitian Lampiran 12 : Hasil Distribusi Karakteristik Responden Lampiran 13 : Hasil Uji Analisis Bivariat

Lampiran 14 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 15 : Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 16 : Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data Lampiran 17 : Surat Keterangan Lolos Uji Etik (Ethical Clearance) Lampiran 18 : Biodata Penulis

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu Ibu

BPS : Breastfeeding Peer Support EBF : Exclusive Breastfeeding IMD : Inisiasi Menyusui Dini KP-Ibu : Kelompok Pendukung Ibu

LMKM : Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui WHO : World Health Organization

(17)

xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Angka kematian bayi di dunia sekitar empat juta per seribu kelahiran hidup tiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena penyakit infeksi yang menyerang sistem imun bayi yang belum matur. Penyakit tersebut antara lain: diare, demam, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang berkaitan dengan perilaku ibu dalam memberikan kolostrum dan air susu ibu (ASI) secara eksklusif (Morhason-Bello, Adedokun & Ojengbede, 2009). Penelitian World Health Organization (WHO) di enam negara berkembang menunjukkan bahwa resiko kematian bayi meningkat 48% pada bayi di bawah usia dua bulan yang tidak mendapat ASI pada 24 jam kelahiran (Roesli, 2008). Mengatasi hal tersebut, WHO merekomendasikan program ASI seperti pemberian kolostrum melalui inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan (ASI eksklusif), dan melanjutkan pemberian ASI hingga dua tahun dengan makanan pendamping (MP-ASI). Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian neonatal yang cendrung meningkat tiap tahunnya (Morhason-Bello et al., 2009).

Program ASI eksklusif gencar dilakukan karena manfaat ASI yang begitu besar. Kandungan ASI lengkap dan tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, zat gizi tersebut antara lain: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Selain itu, terdapat kolostrum yang mengandung antibodi foremilk dengan kandungan lebih banyak protein dan hindmilk yang lebih banyak lemak. Zat pelindung dalam ASI, antara lain imonoglobulin dan sel-sel darah putih hidup yang berguna untuk membantu kekebalan tubuh bayi. Zat-zat hidup dan sel-sel yang serupa darah putih juga berubah sesuai keadaan. Jika pada saat itu di lingkungan sekitar bayi ada kuman yang masuk ke tubuh ibu, tubuh ibu akan membuat zat anti gennya. Pada saat itu, bayi juga akan mendapatkan kiriman zat antigen tersebut lewat ASI (Yum, 2007;

(18)

xviii

National Health and Medical Research Council, 2012). Pemberian ASI juga

membantu meningkatkan perkembangan kecerdasan anak. Menurut penelitian, anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah 7-8 poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI secara eksklusif. Hal ini disebabkan karena ASI mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan otak anak seperti: taurin, laktosa, DHA, AA, omega-3, dan omega-6 (Nurheti, 2010). Manfaat lainnya dari pemberian ASI yaitu mengurangi resiko ibu terkena kanker serviks, kanker payudara, sebagai alat kontrasepsi alami, menghemat pengeluaran keluarga, dan tentunya mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah kemasan makanan (Ernawati, 2013; Maternity, 2012).

Meskipun ASI sangat bermanfaat, namun kegiatan menyusui belum dapat terlaksana sepenuhnya, diperkirakan 85% ibu-ibu di dunia tidak memberikan ASI secara optimal (Ernawati, 2013). Data mengenai pemberian ASI pada bayi di beberapa negara pada tahun 2010 dengan nilai cakupan ASI eksklusif diantaranya: India 46%, Philippines 34%, Vietnam 27% dan Myanmar 24% (Yuliarti 2010). Indonesia sendiri memiliki nilai cakupan ASI eksklusif sebesar 54,3% jauh dari target yang direncanakan sebesar 80% (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2014). Data dari Riskesdas (2010) menyebutkan bahwa terjadi peningkatan pemberian makanan prelaktal berupa susu formula tiap tahunnya sebesar 71,3%. Data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2002-2003 mencatat bahwa jumlah bayi di bawah 6 bulan yang diberi susu formula dari 16,7% meningkat menjadi 27,9% di tahun 2007 (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2014). Hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan di puskesmas IV Denpasar Selatan menunjukkan nilai cakupan ASI eksklusif sebesar 78,05% pada Februari 2014 dan mengalami penurunan pada Februari 2015 menjadi 78%. Hasil wawancara yang penulis lakukan pada lima orang ibu menyusui di wilayah tersebut didapatkan empat orang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang mengenai ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan terdapat kendala dalam menyusui yang kerap kali dialami ibu dan bayi.

(19)

xix

Menyusui merupakan proses pemberian nutrisi secara alamiah yang dapat dilakukan oleh ibu melahirkan tanpa pernah membaca buku terkait ASI sebelumnya (Roesli (2007). Tindakan tersebut terlepas dari benar atau salah dalam praktik menyusui. Melihat dari nilai cakupan ASI diatas, dapat disimpulkan bahwa tindakan menyusui mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena adanya faktor hambatan dalam pemberian ASI. Faktor-faktor tersebut antara lain: kesehatan bayi, kesehatan ibu, pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, estetika, petugas kesehatan, iklan susu formula, dan budaya. Faktor kesehatan bayi ditandai dengan adanya kelainan bawaan pada bayi yang menyebabkan bayi tidak dapat diberikan ASI, seperti galaktosemia, bibir sumbing, dan celah palatum (National Health and Medical Research Council, 2012). Faktor dari ibu meliputi kesehatan, pengetahuan, pekerjaan, dan estetika yang memiliki pengaruh cukup besar dalam keberhasilan menyusui. Pengetahuan mengenai manajemen laktasi serta niat dalam memberikan ASI menjadi landasan kesuksesan pemberian ASI. Budaya yang ada di lingkungan sekitar ibu, baik dalam lingkup keluarga ataupun masyarakat juga menjadi faktor penentu ibu dalam pemberian ASI. Dukungan dari tenaga kesehatan juga penting dalam meningkatkan pengetahuan ibu mengenai ASI, serta motivasi menyusui sehingga ibu tidak mudah terpengaruh iklan susu formula (Syafiq & Fikawati, 2010).

Mengatasi hambatan-hambatan dalam menyusui, WHO merekomendasikan pengembangan jaringan kesehatan berbasis masyarakat untuk meningkatkan pelaksanaan IMD dan ASI eksklusif. Salah satunya dengan pembentukan

breastfeeding peer support (BPS) yang berperan mendukung pelaksanaan ASI

eksklusif melalui kegiatan konseling pada ibu hamil dan menyusui (WHO, 2014).

Breastfeeding Peer Support (BPS) adalah kumpulan ibu dari segala usia yang sedang

atau telah selesai menyusui bayinya dan memiliki keinginan untuk memberikan dukungan kepada ibu menyusui lainnya. Anggota dari kelompok ini terbentuk dari masyarakat awam yang bersedia membantu petugas kesehatan dalam mensukseskan program ASI eksklusif. Tujuan dari kelompok ini yaitu untuk mendukung dan mempromosikan ASI eksklusif pada ibu hamil dan menyusui di daerahnya.

(20)

xx

Dukungan yang diberikan melalui sharing secara individu ataupun kelompok serta melakukan kunjungan rumah atau via telepon ketika ibu memerlukan bantuan. Pemberian materi mengenai ASI dilakukan melalui seminar ataupun diskusi kelompok (La Leche League Canada, 2010; Grant & Ogden, 2012).

Pentingnya BPS dalam meningkatkan cakupan ASI di suatu negara didukung oleh beberapa penelitian. Penelitian pertama yaitu studi kualitatif Thomson, Balaam, dan Hymers (2015) di North-West England yang menyebutkan bahwa BPS membantu mempromosikan pengetahuan menyusui yang benar serta sikap positif dalam menyusui. Adanya BPS dapat menjangkau seluruh masyarakat untuk meningkatkan pemberian ASI secara eksklusif dan melaksanakan IMD. Hal ini sejalan dengan penelitian Thomson dan Trickey (2013) yang menyebutkan BPS membantu meningkatkan durasi menyusui di suatu negara melalui dukungan kelompok dengan program-program yang dilakukan. Penelitian lainnya yaitu penelitian BPS dalam menurunkan pemberian makanan prelaktal bayi pada tiga kota di Afrika (Engebretsen, Nankabirwa, Doherty, Diallo, Nankunda, Fadnes, & Tumwine, 2014). Kegiatan BPS melalui promosi Exclusive Breastfeeding (EBF) memberikan dampak positif untuk mengubah budaya dan perilaku ibu di daerah tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan menurunkan pemberian makanan prelaktal pada bayi di wilayah Bukina Faso dan Uganda sebesar 36% dan 44%. Pemberian kolostrum di awal kelahiran juga meningkat sebesar 16% di Uganda. Namun, belum ada perubahan perilaku di daerah Afrika Selatan mengenai hal tersebut.

Puskesmas IV Denpasar Selatan merupakan salah satu puskesmas di wilayah Pedungan yang ramai dikunjungi ibu hamil dan menyusui. Rata-rata kunjungan ibu hamil dan menyusui pada bulan Juni sampai Agustus sebanyak 271 orang (Puskesmas IV Denpasar Selatan, 2015). Untuk meningkatkan pelaksanaan ASI eksklusif di wilayah tersebut pihak puskesmas memasang poster 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) dan menyediakan seorang konselor ASI yang bersedia membantu ibu apabila mengalami kendala dalam menyusui. Program yang dilaksanakan oleh konselor tersebut yaitu memberikan informasi mengenai

(21)

xxi

pentingnya ASI eksklusif pada ibu yang baru melahirkan serta membantu mengatasi masalah pengeluaran ASI yang tidak lancar saat ibu masih berada di ruang perawatan. Program ini mendapat respon yang positif dari masyarakat, namun saat melakukan kunjungan pasca kelahiran kebanyakan ibu tersebut tidak melanjutkan pemberian ASI karena masalah ASI yang tidak keluar dan bayi yang tidak mau menyusui. Informasi yang diberikan pasca persalinan tidak dapat diterapkan karena kurangnya dukungan dan motivasi dari lingkungan sekitar. Pentingnya membentuk BPS membantu puskesmas dalam mensukseskan program LMKM melalui dukungan dan motivasi yang diberikan kepada ibu menyusui agar dapat menerapkan informasi yang diberikan saat persalinan. Melalui kegiatan BPS diharapkan perilaku ibu lebih positif dalam menyusui sehingga nilai cakupan ASI di wilayah tersebut dapat meningkat. Oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai pengaruh BPS terhadap perilaku ibu dalam menyusui di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian “Apakah ada pengaruh Breastfeeding Peer Support (BPS) terhadap perilaku ibu dalam menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh BPS terhadap perilaku ibu dalam menyusui di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan. 1.3.2 Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan:

a. Mengidentifikasi karakteristik ibu dalam menyusui di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.

(22)

xxii

b. Mengidentifikasi gambaran perilaku ibu dalam menyusui sebelum adanya BPS pada kelompok perlakuan dan kontrol di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.

c. Mengidentifikasi gambaran perilaku ibu dalam menyusui sesudah adanya BPS pada kelompok perlakuan dan kontrol di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan

d. Menganalisis pengaruh BPS terhadap perilaku ibu dalam menyusui pada kelompok perlakuan dan kontrol di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan

e. Mengetahui perbedaan pengaruh BPS terhadap perilaku ibu dalam menyusui antara kelompok perlakuan dan kontrol di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan

1. Meningkatkan wawasan pada ibu, keluarga, masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif.

2. Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemberian ASI eksklusif.

3. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya BPS atau dukungan kelompok sebaya terhadap perilaku ibu dalam menyusui.

4. Mendorong masyarakat agar turut berpartisipasi dalam pemberian dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif.

(23)

xxiii b. Bagi Puskesmas IV Denpasar Selatan

1. Membantu petugas kesehatan Puskesmas IV Denpasar Selatan dalam

mempromosikan program ASI eksklusif kepada masyarakat yang terdapat di wilayah kerja tersebut.

2. Membantu meningkatkan nilai cakupan ASI di wilayah kerja Denpasar Selatan.

1.4.2 Manfaat Teoritis

a. Bagi Pendidikan Keperawatan

1. Sebagai bahan masukan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang maternitas, anak, dan komunitas khususnya mengenai manajemen ASI. 2. Sebagai sumber informasi mengenai menyusui sehingga nantinya dapat

disampaikan kepada ibu yang memerlukan bimbingan laktasi.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai analisis faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan BPS terhadap perilaku ibu dalam menyusui di wilayah tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Sugiyono (2008:116) mendefinisikan sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah populasi dalam

Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas gerak raga dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan

Penambahan kalsium karbonat (CaCO 3 ) dengan konsentrasi yang berbeda pada media bersalinitas 4 g/L memberikan pengaruh nyata bagi laju pertumbuhan bobot harian benih patin

(i) seorang manusia, walaupun dg kehendak ‘aku ingin membunuh domba’, tetapi membunuh ayah/ibu (manusia) maka ini adalah ānantariya kamma.. (ii) dengan kehendak

Dalam dimensi aktifitas, ada dua hal yang dapat disimpulkan yaitu berkaitan dengan sumber daya manusia dan sumber daya non manusia yang dimiliki oleh LSM PKBI

Metode: Penelitian deskriptif obsevasional ini dilakukan pada 50 model studi pasien yang dirawat di Klinik Pendidikan Spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi

Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak (jenis kelamin, berat lahir anak, berat badan, dan tinggi badan anak), karakteristik keluarga (berat badan

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh bahwa nilai rata-rata kinerja dari strategi 7T merchandising yang diberikan oleh Golden Swalayan Kota Kediri dengan adanya olshop