• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR: PUT/45-K/PM.II-10/AD/VI/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR: PUT/45-K/PM.II-10/AD/VI/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G

P U T U S A N

NOMOR: PUT/45-K/PM.II-10/AD/VI/2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN MILITER II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Budi Santoso

Pangkat / NRP : Serka/21970039790175

Jabatan : Ba Kes Kima

Kesatuan : Yonkav-2/Tank

Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 20 Januari 1975

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonkav-2/Tank Ambarawa.

Terdakwa dalam perkara ini ditahan sejak tanggal 14 Mei 2009 sampai dengan tanggal 2 Juni 2009 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Danyonkav-2/Tank selaku Ankum Nomor : Kep/08/V/2009 tanggal 25 Mei 2009, kemudian dibebaskan oleh Danyonkav-2/Tank selaku Ankum pada tanggal 3 Juni 2009 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan dari Penahanan Sementara Nomor : Skep/09/VI/2009 tanggal 3 Juni 2009.

Pengadilan Militer II-10 Semarang tersebut diatas;

Membaca : Berkas Acara Pemeriksaan berkas dalam perkara ini

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam

IV/Diponegoro selaku Papera Nomor: Kep/97/IV/2010 tanggal 15 April 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/37/IV/2010 tanggal 30 April 2010.

3. Surat Penetapan dari :

a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tap/51/PM.II-10/AD/VI/2010 tanggal 2 Juni 2010. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tap/51/PM.II-10/AD/VI/2010 tanggal 3 Juni 2010.

4. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang

kepada Terdakwa dan para Saksi.

(2)

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/37/IV/2010 tanggal 30 April 2010 didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa serta keterangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana:

“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang”. sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Kesatu pasal 378 KUHP.

dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut :

a. Pidana Penjara selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara.

b. Menetapkan barang bukti berupa : Surat – surat :

- 1(satu) lembar kwitansi tanggal 15 Januari 2009. - 1(satu) lembar Surat Perjanjian tanggal 15 Januari

2009.

- 1(satu) lembar Surat Perjanjian tanggal 1 Maret 2009.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

c. Membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000 (lima belas ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang dinyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi dan oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas Terdakwa

pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu :

Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal lima belas Januari pada tahun dua ribu sembilan setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu sembilan di

(3)

Semarang atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri

sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang ” dengan cara-cara sebagai

berikut :

a. Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD sejak 1997

melalui pendidikan Secaba di Dodik Rindam IV/Diponegoro selama 6 (enam) bulan lalu dilanjutkan mengikuti Sus Ba Kes di Pusdikkes Kramatjati Jakarta selama 6 (enam) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Yonkav-2/Tank hingga melakukan perbuatan yang menjadi perkara pidana ini dengan pangkat terakhir Serka NRP. 21970039790175.

b. Bahwa Terdakwa pada hari Kamis tanggal 15 januari 2009 sekitar pukul 12.00 WIB ditelepon oleh Sdri. Sari Ambar Prihati yang intinya ingin bertemu. Kemudian keduanya janjian bertemu dirumah makan Bintangan Bawen dan ketika bertemu dengan Sdri. Sari ambar Prihati membawa kendaraan Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY, setelah lama mengobrol Sdri. Sari Ambar Prihati meminta tolong Terdakwa untuk menggadaikan kendaraannya sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) selanjutnya oleh Terdakwa kendaraan Xenia tersebut dibawa ke Asrama Yonkav-2/Tank ke tempatnya Praka Supriyadi yang kebetulan ada orang tua Praka Supriyadi yang bernama Sdr. Djono .

c. Bahwa dalam kesempatan tersebut Terdakwa bilang kepada

Sdr. Djono kalau disuruh Bosnya untuk menggadaikan kendaraan mobil tersebut sebesar Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah) yang akan digunakan untuk proyek akan tetapi ditawar oleh Sdr. Djono sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) setelah terjadi kesepakatan dalam waktu itu juga Sdr. Djono memberi uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sedangkan kekurangannya sebesar Rp. 2. 500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) akan dibayarkan dalam waktu 3 (tiga) hari.

d. Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Januari 2009 sekitar pukul 11.30 WIB ketika diasrama Terdakwa ditelepon oleh Sdri. Sari Ambar Prihati yang intinya mobil yang berada ditempatnya Sdr. Djono akan ditebus oleh Sdri. Sari Ambar Prihati dan mengajak bertemu dengan Sdr. Djono di Bawen kemudian sebelum bertemu Terdakwa memberitahu Sdr. Djono kalau mobil agar dibawa dan akan ditebus, setelah bertemu dengan Sdr. Djono kemudian Sdr. Djono memebawa Daihatsu Xenia Nopol H-9004-RY selanjutnya Terdakwa menghubungi Sdri. Sari Ambar Prihati dan bertemu di Bawen, setelah bertemu Sdri. Sari Ambar Prihati yang akan menebus kendaraan Terdakwa, ternyata tidak jadi menebus justru minta kepada Terdakwa agar kendaraan yang dibawa Sdr. Djono akan diganti atau ditukar dengan kendaraan yang dibawa Sdri. Sari Ambar Prihati selanjutnya kendaraan dibawa ke Asrama Yonkav-2/Tank dan ditukar dengan kendaraan yang baru Daihatsu Xenia Nopol H-9004-RY menjadi Daihatsu Xenia H-9307-JR dan setelah kendaraan diserahkan kepada Sdr.

(4)

Djono Terdakwa menerima uang kekurangan pembayaran sebesar Rp. 2. 500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) .

e. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Pebruari 2009 sekitar pukul 22.00 WIB bersama dengan Sdr. Anang alamat Ungaran Kab. Semarang atas suruhan Sdri. Sari Ambar Prihati membawa kendaraan Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol H-8978-YS menemui Sdr. Djono, yang saat itu Sdr. Djono berada di Magelang dengan tujuan untuk menukar kendaraan. Setelah bertemu Sdr. Djono kendaraan Xenia Nopol H-9307-JR ditukar lagi dengan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS .

f. Bahwa pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2009 sekitar pukul 11.00 WIB ketika Terdakwa berada di Asrama Yonkav-2/Tank

ditemui oleh Serka Triwanto anggota Denma Kodam

IV/Diponegoro sebagai pengurus rental dengan didampingi Serma Sutarno anggota Denpom IV/3 Salatiga dengan tujuan akan menarik kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS yang berada di tangan Sdr. Djono.

g. Bahwa kemudian sekitar pukul 16.00 WIB Terdakwa

bersama Serka Triwanto dan Serma Sutarno sekira pukul 16.00 pergi kerumah Sdr. Djono yang berada di Wonosobo untuk menarik kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-JS dan pada hari itu juga kendaraan tersebut diserahkan kepada Terdakwa dan sebagai pertanggung jawaban keuangan, Terdakwa membuat Surat Perjanjian yang isinya sanggup mengembalikan uang milik Sdr. Djono paling lambat tanggal 15 Maret 2009 akan tetapi sampai saat itu uang tersebut belum dikembalikan.

h. Bahwa Terdakwa menerangkan uang hasil gadai Sdr. Djono

sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) diserahkan kepada Sdri. Sari Ambar Prihati di rumah makan Bintangan Bawen dan Terdakwa mendapat bagian komisi sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) kemudian uang tersebut digunakan oleh Terdakwa untuk kebutuhan keluarga dan untuk membayar angsuran sepeda motor .

i. Bahwa Terdakwa saat menggadaikan kendaraan kepada

Sdr. Djono mengatakan bahwa kendaraan tersebut milik Bosnya dengan tujuan agar Sdr. Djono percaya dan saat penyerahan uang dari Sdr. Djono dibuatkan tanda terima atau kwitansi dan surat perjanjian sedangkan pada saat uang diserahkan kepada Sdri. Sari Ambar Prihati tidak dibuatkan tanda terima atau kwitansi. j. Atas perbuatan Terdakwa tersebut Sdr. Djono merasa ditipu dan dirugikan oleh Terdakwa selanjutnya Sdr. Djono melaporkan ke Denpom IV/3 Salatiga agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

ATAU Kedua :

Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal lima belas Januari pada tahun dua ribu sembilan setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu sembilan di Semarang atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah

(5)

hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “ Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum

mengaku sebagai milik sendiri (zich toeeigenen) barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan “

dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD sejak 1997

melalui pendidikan Secaba di Dodik Rindam IV/Diponegoro selama 6 (enam) bulan lalu dilanjutkan mengikuti Sus Ba Kes di Pusdikkes Kramatjati Jakarta selama 6 (enam) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Yonkav-2/Tank hingga melakukan perbuatan yang menjadi perkara pidana ini dengan pangkat terakhir Serka NRP. 21970039790175.

b. Bahwa Terdakwa pada hari Kamis tanggal 15 januari 2009 sekitar pukul 12.00 WIB ditelepon oleh Sdri. Sari Ambar Prihati yang intinya ingin bertemu. Kemudian keduanya janjian bertemu dirumah makan Bintangan Bawen dan ketika bertemu dengan Sdri. Sari ambar Prihati membawa kendaraan Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY, setelah lama mengobrol Sdri. Sari ambar Prihati meminta tolong Terdakwa untuk menggadaikan kendaraannya sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) selanjutnya oleh Terdakwa kendaraan Xenia tersebut dibawa ke Asrama Yonkav-2/Tank ke tempatnya Praka Supriyadi yang kebetulan ada orang tua Praka Supriyadi yang bernama Sdr. Djono .

c. Bahwa dalam kesempatan tersebut Terdakwa bilang kepada

Sdr. Djono kalau disuruh Bosnya untuk menggadaikan kendaraan mobil tersebut sebesar Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah) yang akan digunakan untuk proyek akan tetapi ditawar oleh Sdr. Djono sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) setelah terjadi kesepakatan dalam waktu itu juga Sdr. Djono memberi uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sedangkan kekurangannya sebesar Rp. 2. 500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) akan dibayarkan dalam waktu 3 (tiga) hari.

d. Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Januari 2009 sekitar pukul 11.30 WIB ketika diasrama Terdakwa ditelepon oleh Sdri. Sari Ambar Prihati yang intinya mobil yang berada ditempatnya Sdr. Djono akan ditebus oleh Sdri. Sari Ambar Prihati dan mengajak bertemu dengan Sdr. Djono di Bawen kemudian sebelum bertemu Terdakwa memberitahu Sdr. Djono kalau mobil agar dibawa dan akan ditebus, setelah bertemu dengan Sdr. Djono kemudian Sdr. Djono memebawa Daihatsu Xenia Nopol H-9004-RY selanjutnya Terdakwa menghubungi Sdri. Sari Ambar Prihati dan bertemu di Bawen, setelah bertemu Sdri. Sari Ambar Prihati yang akan menebus kendaraan Terdakwa, ternyata tidak jadi menebus justru minta kepada Terdakwa agar kendaraan yang dibawa Sdr. Djono akan diganti atau ditukar dengan kendaraan yang dibawa Sdri. Sari Ambar Prihati selanjutnya kendaraan dibawa ke Asrama Yonkav-2/Tank dan ditukar dengan kendaraan yang baru Daihatsu Xenia Nopol H-9004-RY menjadi Daihatsu Xenia H-9307-JR dan setelah kendaraan diserahkan kepada Sdr. Djono Terdakwa menerima uang kekurangan pembayaran sebesar Rp. 2. 500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) .

(6)

e. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Pebruari 2009 sekitar pukul 22.00 WIB bersama dengan Sdr. Anang alamat Ungaran Kab. Semarang atas suruhan Sdri. Sari Ambar Prihati membawa kendaraan Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol H-8978-YS menemui Sdr. Djono, yang saat itu Sdr. Djono berada di Magelang dengan tujuan untuk menukar kendaraan. Setelah bertemu Sdr. Djono kendaraan Xenia Nopol H-9307-JR ditukar lagi dengan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS .

f. Bahwa pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2009 sekitar pukul 11.00 WIB ketika Terdakwa berada di Asrama Yonkav-2/Tank

ditemui oleh Serka Triwanto anggota Denma Kodam

IV/Diponegoro sebagai pengurus rental dengan didampingi Serma Sutarno anggota Denpom IV/3 Salatiga dengan tujuan akan menarik kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS yang berada di tangan Sdr. Djono.

g. Bahwa kemudian sekitar pukul 16.00 WIB Terdakwa

bersama Serka Triwanto dan Serma Sutarno sekira pukul 16.00 pergi kerumah Sdr. Djono yang berada di Wonosobo untuk menarik kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-JS dan pada hari itu juga kendaraan tersebut diserahkan kepada Terdakwa dan sebagai pertanggung jawaban keuangan, Terdakwa membuat Surat Perjanjian yang isinya sanggup mengembalikan uang milik Sdr. Djono paling lambat tanggal 15 Maret 2009 akan tetapi sampai saat itu uang tersebut belum dikembalikan.

h. Bahwa uang sejumlah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yang akan dikembalikan Terdakwa kepada Sdr. Djono sesuai perjanjian tanggal 1 Maret 2009 yang kan dikembalikan pada tanggal 15 Maret 2009 ternyata uang tersebut tidak dikembalikan hingga sampai sekarang akan tetapi digelapkan oleh Terdakwa.

i. Atas perbuatan Terdakwa tersebut Sdr. Djono merasa

dirugikan oleh Terdakwa selanjutnya Sdr. Djono melaporkan ke Denpom IV/3 Salatiga agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Kesatu Pasal 378 KUHP

Atau

Kedua pasal 372 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa mengerti dan mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak bersedia untuk didampingi oleh Penasihat Hukum dan akan dihadapi sendiri. Menimbang : Bahwa para Saksi dipersidangan menerangkan dibawah

sumpah sebagai berikut : Saksi-1 :

(7)

Nama lengkap : Djono

Pekerjaan : Swasta

Tempat, tanggal lahir : Wonosobo, 1 Maret 1957

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Binangun RT. 09 RW. 05 Kel. Wringinanom, Kec. Kretek Kab. Wonosobo.

Keterangan Saksi-1 di bawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan januari 1997 namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 15 januari 2009 sekitar pukul 17.00 WIB, Saksi bersama Sdr. Asep Sunaedi (Saksi-2) datang kerumah anaknya di Yonkav-2/Tank Praka Supriyadi yang sedang mengikuti latihan dan bertemu Terdakwa.

3. Bahwa kemudian Terdakwa bercerita kalau bosnya akan menggadaikan kendaraan Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY karena menang tender tetapi kekurangan dana untuk membayar beberapa proyek dan saat itu Terdakwa menawarkan dengan harga gadai sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), setelah terjadi tawar-menawar disepakati sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) untuk jangka waktu 1 (satu) bulan dan hari itu juga Saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa sedangkan keesokan harinya sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) bersamaan dengan Terdakwa menyerahkan kendaraan daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY kepada Saksi. 3. Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 januari 2009 sekitar pukul 10.00 WIB sewaktu Saksi dalam perjalanan dari Purwokerto telah ditelepon oleh Terdakwa yang intinya supaya mobil Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY dibawa ke Asrama Terdakwa dan uang akan dikembalikan.

4. Bahwa setelah Saksi sampai di asrama , bukannya uang yang diterima melainkan kendaraan Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY oleh Terdakwa diganti dengan kendaraan Daihatsu Xenia warna biru Nopol H-9307-JR sedangkan uang Saksi-1 tidak jadi dikembalikan.

5. Bahwa selanjutnya pada hari Minggu tanggal 8 Pebruari 2009 sekira pukul 10.00 sewaktu Saksi bertamu ke rumah Kyai di daerah Magelang telah didatangi Terdakwa untuk menukar kendaraan Daihatsu Xenia warna biru Nopol H-9307-JR dengan kendaraan Avansa Nopol H-8978-YS.

6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2009 sekitar pukul 14.00 WIB sewaktu Saksi berada di rumahnya Dusun Binangun Rt—09 Rw-05 Kel. Wringinanom Kec. Kretek Kab. Wonosobo telah didatangi Terdakwa bersama Serka Triwanto (Asaksi-3) anggota

(8)

Kodam IV/Diponegoro, Serma Sutarno anggota Denpom IV/3, Pratu Mulyoto anggota Provost Yonkav-2/Tank dan Serka Farok anggota Intel Kodim Wonosobo dengan tujuan menarik kendaraan yang berada di tempat Saksi karena kendaraan Avansa tersebut milik rental.

7. Bahwa setelah bermusyawarah, kendaraan Avansa oleh

Saksi diserahkan kepada Serka Triwanto (Saksi-3) sedangkan untuk pertanggung jawaban keuangan Terdakwa membuat surat perjanjian yang isinya akan mengembalikan uang milik Saksi sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) paling lambat tanggal 15 Maret 2009 akan tetapi hingga saat ini Terdakwa tidak menepati janjinya dan belum mengembalikan uang milik Saksi.

8. Bahwa saat Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa

sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) telah dibuatkan tanda terima dan kendaraan hanya dilengkapi dengan STNK.

9. Bahwa Saksi percaya dan mau menerima gadai kendaraan dari Terdakwa karenaTerdakwa mengatakan kalau mobil tersebut adalah milik bosnya yang kekurangan dana untuk membiayai proyek dan Terdakwa selalu mengatakan Saksi-1 tidak usah takut karena kendaraan tidak bermasalah/aman.

10. Bahwa Saksi telah menerima pengembalian uang dari Sdri. Ambar sebesar Rp. 4.000.000 (empat juta rupiah) yang ditransfer melalui ATM BRI.

Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - 2 :

Nama lengkap : Asep Sunaedi

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat, tanggal lahir : Wonosobo, 6 Agustus 1980

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Binangun RT. 09 RW. 05 Kel.

Wringinanom, Kec. Kretek Kab.

Wonosobo.

Keterangan Saksi-2 di bawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Saksi sering bermain ke tempat kakaknya di Asrama Yonkav-2 / Tank tetapi tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 15 Januari 2009 sekira pukul 15.00 WIB ketika Saksi bersama orang tuanya Sdr. Djono (Saksi-1) bermain ke tempat kakaknya Praka Supriyadi di Asrama Yonkav-2/Tank dan bertemu dengan Terdakwa.

(9)

3. Bahwa kemudian Saksi-1 berbincang-bincang dengan Terdakwa dan dalam percakapan tersebut Saksi mendengar kalau Terdakwa meminjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) kepada Saksi-1 dengan jaminan kendaraan Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY untuk jangka waktu 1 (satu) bulan akan ditebus namun sebelum jatuh tempo, pada tanggal 25 Januari 2009 kendaraan Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY telah diganti oleh Terdakwa dengan kendaraan Daihatsu Xenia warna biru Nopol H-9307-JR.

4. Bahwa Saksi mengetahui pada hari Minggu tanggal 8

Pebruari 2009 Terdakwa menghubungi Saksi-1 agar datang ke Asrama Yonkav-2/Tank Ambarawa dengan tujuan kendaraan akan ditebus, tetapi setelah sampai bukannya uang diterima tetapi kendaraan Daihatsu Xenia warna biru Nopol H-9307-JR diganti dengan kendaraan Toyota Avanza warna silver metalik Nopol H-8978-YS.

5. Bahwa pada hari Minggu tanggal 1 Meret 2009 kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS diambil oleh Terdakwa dengan didampingi oleh Serma Sutarno dan Serka Triwanto (Saksi-3) beserta 2 (dua) anggota Provost Yonkav-2/Tank dan 2 (dua) anggota Kodim Wonosobo.

6. Bahwa dengan diambilnya kendaraan sedangkan uang

Saksi-1 belum kembali kemudian Terdakwa membuat Surat Perjanjian yang isinya akan mengembalikan uang Saksi-1 paling lambat tanggal 15 Maret 2009 akan tetapi sampai dengan sekarang belum dikembalikan .

7. Bahwa Saksi-2 mengetahui ketika menyerahkan uang gadai sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa telah dibuatkan tanda terima/kwitansi bermeterai.

8. Bahwa sepengetahuan Saksi, Saksi-1 telah menerima

pengembalian uang sebesar Rp. 4.000.000 (empat juta rupiah) dari Sdri. Ambar.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan selurunya.

Saksi - 3 :

Nama lengkap : Triwanto

Pangkat/NRP : Serma/21970041340375

Jabatan : Ba Denmadam IV/Diponegoro

Kesatuan : Denma Kodam IV/Dip

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 16 Maret 1975

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Kretek RT. 5 RW. 8 Kel. Lerep Kec. Ungaran Kab. Semarang.

Keterangan Saksi-3 di bawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

(10)

1. Bahwa Saksi-3 kenal dengan Terdakwa sejak tahun 1996, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 15 Pebruari 2009 sekira pukul 19.00 WIB sewaktu Saksi berada di warung bertemu dengan pemilik rental Sdr. Andi alamat Karanganyar Gunung Kec. Kaliwiru Kota Semarang dan meminta tolong agar mengembalikan kendaraan Toyota Avanza warna silver Nopol H-8978-YG yang semula disewa Sdr. Anang kemudian dipinjamkan lagi kepada Terdakwa.

3. Bahwa kemudian Saksi menemui Terdakwa dan Terdakwa

mengatakan kalau kendaraan tersebut telah digadaikan kepada Sdr. Djono (Saksi-1) sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) .

4. Bahwa pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2009 sekira pukul 09.30 WIB Saksi bersama Serma Sutarno anggota Denpom IV/3 mendatangi Terdakwa meminta untuk menunjukkan keberadaan kendaraan dan sekira pukul 10.00 WIB atas ijin dari Danki Kapten Kav Jamian dengan didampingi oleh anggota Provost Pratu Mulyono, Saksi berempat menuju rumah Saksi-1 untuk mengambil mobil, setelah bertemu dan bermusyawarah disepakati mobil Avansa diserahkan kepada Saksi dan Terdakwa sanggup mengembalikan uang Saksi-1 dengan dibuat surat pernyataan yang isinya sanggup mengembalikan uang Saksi-1 paling lambat tanggal 16 Maret 2009 akan tetapi setelah jatuh tempo uang Saksi-1 belum juga dikembalikan.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD sejak 1997

melalui pendidikan Secaba di Dodik Rindam IV/Diponegoro selama 6 (enam) bulan lalu dilanjutkan mengikuti Sus Ba Kes di Pusdikkes Kramatjati Jakarta selama 6 (enam) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditugaskan di Kesdam-IV/Dip. dan pada tahun 1998 dipindahkan ke Yonkav-2/Tank Ambarawa sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara pidana ini dengan pangkat Serka NRP. 21970039790175.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 15 Januari 2009 sekira pukul 12.00 WIB Terdakwa ditilpon oleh Sdri. Sari Ambar Prihati dan janjian bertemu dirumah makan Bintangan Bawen, Setelah bertemu, Sdri. Sari Ambar Prihati minta tolong kepada Terdakwa untuk menggadaikan kendaraannya sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan membawa kendaraan Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY, selanjutnya oleh Terdakwa kendaraan Xenia dibawa ke Asrama Yonkav-2/Tank. 3. Bahwa kemudian kendaraan Xenia tersebut oleh Terdakwa dibawa ke tempat Praka Supriyadi yang sebelumnya pernah berpesan dicarikan kendaraan untuk orang tuanya (Sdr. Djono/Saksi-1), setelah bertemu dengan Saksi-1 (Praka Supriyadi

(11)

tidak dirumah) Terdakwa menawarkan kendaraan Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY untuk digadaikan seharga Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta) dan setelah terjadi tawar menawar disepakati harga gadai menjadi Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) dengan jangka waktu satu bulan dan DP 5 % kemudian Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 3.750.000 (tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) akan dibayarkan dalam jangka waktu 3 atau 4 hari.

4. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang sisanya dari

Saksi-1 kemudian uang sebesar Rp. 2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah) diserahkan kepada Sdri. Sari Ambar Prihati melalui Sdr. Anang dan Rp. 1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) diambil Terdakwa lalu dikurangi Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah) untuk diserahkan kepada Praka Supriyadi sedangkan uang sebesar Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) diserahkan kepada Sdri. Sari Ambar Prihati.

5. Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Januari 2009 sekira pukul 11.30 WIB Terdakwa ditelepon oleh Sdri. Sari Ambar Prihati yang intinya agar mobil yang berada ditempatnya Sdr. Djono akan ditebus oleh Sdri. Sari Ambar Prihati dan mengajak bertemu Terdakwa dan Sdr. Djono (Saksi-1) di Bawen dan sebelum bertemu Terdakwa memberitahu Saksi-1 sekaligus membawa mobilnya.

6. Bahwa setelah bertemu ternyata Sdri. Sari Ambar Prihati bukannya mengembalikan uang milik Saksi-1 melainkan menukar kendaraan Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY dengan kendaraan Daihatsu Xenia warna biru Nopol : H-9307-JR.

7. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Pebruari 2009 sekira pukul 22.00 WIB Terdakwa bersama dengan Sdr. Anang alamat Ungaran Kab. Semarang (orang suruhan Sdri. Sari Ambar Prihati) dengan menggunakan kendaraan Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol H-8978-YS menemui Saksi-1 di Magelang dengan tujuan untuk menukar kendaraan, setelah bertemu Saksi-1 kendaraan Xenia Nopol H-9307-JR ditukar lagi dengan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS .

8. Bahwa pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2009 sekira pukul 11.00 WIB sewaktu Terdakwa berada di Asrama Yonkav-2/Tank ditemui oleh Serka Triwanto (Saksi-3) anggota Denma Kodam IV/Diponegoro sebagai pengurus rental dengan didampingi Serma Sutarno anggota Denpom IV/3 Salatiga dengan tujuan akan menarik kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS, karena mobil berada di Saksi-1 kemudian sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa bersama Saksi-3 dan Serma Sutarno pergi kerumah Saksi-1 di Wonosobo, setelah bertemu dengan Saksi-1 kendaraan Avansa diserahkan kepada Terdakwa dan sebagai pertanggung jawaban keuangan, Terdakwa membuat surat perjanjian yang isinya sanggup mengembalikan uang milik Saksi-1 sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) paling lambat tanggal 16 Maret 2009 akan tetapi sampai saat ini uang tersebut belum dikembalikan.

9. Bahwa uang yang diterima Terdakwa sebagai komisi

sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) telah habis digunakan untuk kebutuhan keluarga dan untuk membayar angsuran sepeda motor.

(12)

10. Bahwa pada saat mengadaikan, Terdakwa mengatakan kepada Saksi-1 bila kendaraan Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY tersebut milik bosnya yang butuh dana untuk mengurusi proyeknya dan hanya dilengkapi dengan STNK saja.

Menimbang : Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

Surat-surat :

- 1(satu) lembar kwitansi tanggal 15 Januari 2009. - 1(satu) lembar Surat Perjanjian tanggal 15 Januari

2009.

- 1(satu) lembar Surat Perjanjian tanggal 1 Maret 2009. Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1997 melalui pendidikan Secaba di Dodik Rindam IV/Diponegoro selama 6 (enam) bulan dilanjutkan Sus Ba Kes di Pusdikkes Kramatjati Jakarta selama 6 (enam) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditugaskan di Kesdam-IV/Dip. dan pada tahun 1998 dipindahkan ke Yonkav-2/Tank sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serka NRP. 21970039790175.

2. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 15 januari 2009 sekira pukul 12.00 WIB Terdakwa mendapat ditelepon dari Sdri. Sari Ambar Prihati kemudian janjian bertemu dirumah makan Bintangan Bawen.

3. Bahwa benar setelah bertemu, Sdri. Sari ambar Prihati minta tolong kepada Terdakwa untuk menggadaikan kendaraannya jenis Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa menyanggupinya.

4. Bahwa benar selanjutnya mobil Xenia warna hitam Nopol

H-9004-RY Terdakwa bawa ke Asrama Yonkav-2/Tank untuk digadaikan kepada orang tua Praka Supriyadi (yang sebelumnya telah memesan) bernama Sdr.Djono (Saksi-1) setelah bertemu Terdakwa menawarkan seharga Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta) dirumah , tetapi setelah tawar menawar disepakati mobil digadai sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) untuk jangka waktu 1 (satu) bulan dan dipotong DP sebesar 5 %.

5. Bahwa benar pada saat itu Saksi-1 langsung memberikan uang tunai kepada Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) sedangkan sisanya sebesar Rp. 3.750.000 ( tiga

(13)

juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dibayarkan setelah 3 (tiga) hari bersamaan dengan penyerahan mobil Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY.

6. Bahwa benar sebelum jatuh tempo pengembalian uang

kepada Saksi-1, yaitu pada hari Minggu tanggal 25 Januari 2009 sekira pukul 11.30 Terdakwa ditilpon Sdri. Sari Ambar Prihati mengatakan akan menebus mobil yang berada di Saksi-1 dan janjian bertemu di Bawen, setelah bertemu ternyata Sdri. Sari Ambar Prihati tidak jadi menebus mobil tetapi malah mengganti mobil Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY dengan mobil Daihatsu Xenia warna biru H-9307-JR.

7. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 8 Pebruari 2009 sekira pukul 22.00 Terdakwa bersama Sdr. Anang (orang suruhan Sdri. Sari Ambar Prihati) dengan membawa mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol : H-8979-YS pergi menuju ke Magelang menemui Saksi-1, setelah bertemu mobil Daihatsu Xenia warna biru H-9307-JR ditukar dengan mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol : H-8979-YS.

8. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2009 sekira pukul 11.00 WIB sewaktu Terdakwa berada di asrama telah didatangi oleh Serka Triwanto (Saksi-3) anggota Denma Kodam IV/Diponegoro sebagai pengurus rental didampingi Serma Sutarno anggota Denpom IV/3 Salatiga untuk menarik kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS yang berada di Saksi-1, selanjutnya sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa bersama Saksi-3 dan Serma Sutarno pergi kerumah Saksi-1 untuk menarik mobil Toyota Avanza Warna Silver Nopol H-8978-YS di Wonosobo. 9. Bahwa benar setelah bertemu dengan Saksi-1, mobil Toyota Avanza Warna Silver Nopol H-8978-YS diambil oleh Saksi-3 dan sebagai bentuk pertanggung jawaban keuangan maka Terdakwa membuat surat perjanjian yang isinya sanggup mengembalikan uang milik Saksi-1 sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) paling lambat tanggal 16 Maret 2009 akan tetapi sampai saat ini uang tersebut baru dikembalikan oleh Sdri. Sari Ambar Prihati sebesar Rp. 4.000.000 (empat juta rupiah) sisanya belum dikembalikan.

10. Bahwa benar pada saat mengadaikan, Terdakwa mengatakan kepada Saksi-1 bila kendaraan Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY tersebut milik bosnya yang butuh dana untuk mengurusi proyeknya dan hanya dilengkapi dengan STNK saja serta Terdakwa selalu mengatakan Saksi-1 tidak usah takut karena ketiga kendaraan yang pernah Saksi-1 pakai tidak bermasalah/aman.

11. Bahwa benar kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS adalah milik rental Sdr. Andi alamat Karanganyar Gunung Kec. Kaliwiru Kota Semarang yang disewa Sdr. Anang kemudian dipinjamkan kepada Tedakwa.

12. Bahwa benar uang sebesar Rp. 23.750.000 (dua puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) yang diterima Terdakwa dari Saksi-1 telah diserahkan kepada Sdri. Sari ambar Prihati dan Terdakwa memperoleh komisi sebesar Rp. 1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) telah habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

(14)

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

1. Bahwa mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak

pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer, Majelis Hakim akan membuktikan sendiri dalam putusannya.

2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya.

Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer

dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan alternatif yakni alternatif ke satu pasal 378 KUHP atau alternatif ke dua pasal 372 KUHP.

Menimbang : Bahwa untuk tertib hukum Majelis akan membuktikan terlebih

dahulu dakwaan alternatif ke satu sebagaimana yang telah dibuktikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer

dalam dakwaan alternatif ke satu mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur ke-1 : Barang siapa.

2. Unsur ke-2 : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.

3. Unsur ke-3 : Dengan tipu muslihat atau rangkaian

kebohongan menggerakkan orang lain

untuk menyerahkan barang sesuatu

kepadanya.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis akan membuktikan

satu persatu unsur-unsur tindak pidana dalam dakwaan alternatif kesatu Pasal 378 KUHP.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-1 “Barang Siapa”, Majelis akan

memberikan pendapatnya sebagai berikut

Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI).

Bahwa unsur Barang Siapa adalah untuk mengetahui siapa

atau siapa saja orangnya yang didakwa atau akan

dipertanggungjawabkan karena perbuatannya yang telah

(15)

Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi yang hadir di persidangan ataupun yang dibacakan serta barang bukti yang diajukan ke persidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1997 melalui pendidikan Secaba di Dodik Rindam-IV/Diponegoro, setelah lulus di lantik dengan pangkat Serda.

2. Bahwa benar, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Kesdam-IV/Diponegoro dan pada tahun 1998 dipindahkan ke Yonkav-2/Tank Ambarawa, sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serka Nrp. 21970039790175..

3. Bahwa benar, dengan status kepangkatan Terdakwa

tersebut ketika melakukan perbuatan yang didakwakan ini, dan sampai saat ini masih berstatus sebagai militer aktif maka selain diberlakukan ketentuan hukum pidana militer juga dapat diberlakukan ketentuan-ketentuan hukum pidana umum.

4. Bahwa benar, selama pemeriksaan berlangsung

ternyata tidak ada orang lain lagi selain Terdakwa atas nama Budi Santoso pangkat Serka Nrp. 21970039790175 yang diajukan sebagai Terdakwa yang akan dibuktikan perbuatannya.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 Barang siapa telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai Unsur ke-2 Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa kata-kata dengan “maksud” adalah merupakan pengganti kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari sipelaku.

Yang dimaksud dengan sengaja adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan. Pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut.

Menurut Memori Van Toelihting, yang dimaksud “dengan sengaja" adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Yang dimaksud dengan “menguntungkan” adalah

memberikan, mendatangkan, menjadikan beruntung. Dengan demikian yang dimaksud dengan “menguntungkan diri sendiri atau orang lain” dalam unsur ini adalah perbuatan Terdakwa tersebut memberikan atau mendatangkan suatu keuntungan terhadap dirinya sendiri atau terhadap orang lain.

(16)

Sedangkan yang dimaksud dengan “melawan hukum” yaitu bahwa perbuatan sipelaku (Terdakwa) yang dilakukan bertentangan dengan undang (dilarang oleh undang-undang).

Dari keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dipersidangan dan yang dibacakan dihubungkan dengan barang bukti telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa pada hari Kamis tanggal 15 januari

2009 sekira pukul 12.00 WIB ditelepon oleh Sdri. Sari Ambar Prihati dimintai tolong untuk menggadaikan kendaraannya jenis Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa menyanggupinya.

2. Bahwa benar selanjutnya mobil Xenia warna hitam Nopol

H-9004-RY Terdakwa bawa ke Asrama Yonkav-2/Tank digadaikan kepada orang tua Praka Supriyadi bernama Sdr.Djono (Saksi-1) seharga Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta) dan Terdakwa mengatakan mobil tersebut adalah milik bosnya yang butuh dana untuk mengurusi proyeknya dan hanya dilengkapi dengan STNK saja

3. Bahwa benar setelah terjadi tawar menawar disepakati mobil digadai sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) untuk jangka waktu 1 (satu) bulan dan dipotong DP sebesar 5 % dan Saksi-1 setuju langsung membayar sebesar Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) kemudian diserahkan kepada Sdri. Sari Ambar Prihati sisanya sebesar Rp. 3.750.000 (tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dibayarkan setelah 3 (tiga) hari bersamaan dengan Terdakwa menyerahkan mobil Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY selanjutnya uang tersebut Terdakwa ambil sebesar Rp. 1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan sisanya diserahkan kepada Sdr. Anang untuk diteruskan kepada Sdri. Sari Ambar Prihati.

4. Bahwa benar sebelum jatuh tempo pengembalian uang

kepada Saksi-1, yaitu pada hari Minggu tanggal 25 Januari 2009 sekira pukul 11.30 Terdakwa ditilpon Sdri. Sari Ambar Prihati mengatakan akan menebus mobil yang berada di Saksi-1 dan janjian bertemu di Bawen, setelah bertemu ternyata Sdri. Sari Ambar Prihati tidak jadi menebus mobil tetapi malah mengganti mobil Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY dengan mobil Daihatsu Xenia warna biru H-9307-JR.

6. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 8 Pebruari 2009 sekira pukul 22.00 Terdakwa bersama Sdr. Anang (orang suruhan Sdri. Sari Ambar Prihati) dengan membawa mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol : H-8979-YS pergi menuju ke Magelang menemui Saksi-1, setelah bertemu mobil Daihatsu Xenia warna biru H-9307-JR ditukar dengan mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol : H-8979-YS.

7. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2009 sekira pukul 11.00 WIB sewaktu Terdakwa berada di asrama telah didatangi oleh Serka Triwanto (Saksi-3) anggota Denma Kodam IV/Diponegoro sebagai pengurus rental didampingi Serma Sutarno anggota Denpom IV/3 Salatiga untuk menarik kendaraan Toyota Avanza Nopol H-8978-YS yang berada di Saksi-1, selanjutnya sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa bersama Saksi-3 dan Serma Sutarno pergi kerumah Saksi-1 untuk menarik mobil

(17)

Toyota Avanza Warna Silver Nopol H-8978-YS milik rental Sdr. Andi.

8. Bahwa benar setelah bertemu dengan Saksi-1, mobil Toyota Avanza Warna Silver Nopol H-8978-YS diambil oleh Saksi-3 dan sebagai bentuk pertanggung jawaban keuangan maka Terdakwa membuat surat perjanjian yang isinya sanggup mengembalikan uang milik Saksi-1 sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) paling lambat tanggal 16 Maret 2009 akan tetapi sampai saat ini uang tersebut baru dikembalikan oleh Sdri. Sari Ambar Prihati sebesar Rp. 4.000.000 (empat juta rupiah) sisanya belum dikembalikan.

9. Bahwa benar, Terdakwa telah mengetahui mobil Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY kemudian diganti dengan mobil Daihatsu Xenia warna biru H-9307-JR dan terakhir ditukar lagi dengan mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol : H-8979-YS bukan milik Terdakwa dan berada ditangan Terdakwa adalah karena hubungan sewa menyewa melalui Sdri. Sari Ambar Prihati kemudian digadaikan kepada Saksi-1

10. Bahwa benar hal ini berarti sejak semula sudah ada kehendak dan keinginan pada diri Terdakwa untuk mendapatkan keuntungan berupa uang dari Saksi-1 yang saat itu menduga bahwa mobil tersebut adalah benar milik bos Terdakwa.

11. Bahwa benar uang sebesar Rp. 22.500.000 (dua puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) yang diterima dari Saksi-1 telah Terdakwa serahkan kepada Sdri. Sari Ambar Prihati sedangkan Terdakwa hanya memperoleh komisi sebesar Rp. 1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah), berarti selama ini Terdakwa maupun Sdri. Sari Ambar Prihati telah mendapat keuntungan untuk menikmati uang Saksi-1 tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat

bahwa unsur kedua ke-2 Dengan maksud untuk

menguntungkan diri sendiri dan orang lain secara melawan hukum telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai Unsur ke-3 Dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk

menyerahkan barang sesuatu kepadanya, Majelis

mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan Tipu Muslihat adalah suatu tindakah yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatucapan yang dengan tindakan

itu menimbulkan suatu keprcayaan akan sesuatu atau

penghargaan bagi orang lain, padahal itu tidak ada.

Yang dimaksud dengan Rangkaian Kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan isi keterangan itu benar, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar.

Yang dimaksud dengan Menggerakkan (bewegen) adalah tergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu

(18)

perbuatan. Dalam hal ini “tidak ada permintaan dengan tekanan” kendati mengahadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan.

Yang dimaksud dengan Menyerahkan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu : Memberikan, menyampaikan atau memberikan dengan penuh kepercayaan. Dalam hal ini penyerahan tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun yang dimaksud dengan Barang sesuatu dalam unsur ini yaitu sesuatu barang yang memiliki nilai ekonomis.

Oleh karena itu yang dimaksud dalam unsur dalam ini yaitu

Pelaku dengan tipu muslihatnya atau dengan rayuan

kebohongannya terhadap orang lain sehingga orang tersebut dengan sukarela menyerahkan uang kepada pelaku tanpa merasa ada paksaan atau tekanan.

Dari keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dipersidangan dan yang dibacakan dihubungkan dengan barang bukti telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa pada hari Kamis tanggal 15 januari 2009 menggadaikan mobil Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY kepada Sdr.Djono (Saksi-1) seharga Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

2. Bahwa benar sebelum jatuh tempo, kendaraan Xenia

tersebut telah diganti lagi dengan kendaraan Daihatsu Xenia warna biru H-9307-JR dan ditukar lagi dengan mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol : H-8979-YS. 3 . Bahwa benar pada saat menggadaikan kendaraan yang pertama yaitu Daihatsu Xenia warna hitam Nopol H-9004-RY Terdakwa mengatakan mobil tersebut adalah milik bosnya yang butuh dana untuk mengurusi proyeknya dan hanya dilengkapi dengan STNK saja sedangkan untuk kendaraan yang kedua dan ketiga, Terdakwa selalu mengatakan kalau Saksi-1 jangan takut/khawatir karena ketiga mobil tersebut tidak bermasalah tetapi ternyata ketiga mobil tersebut adalah milik rental.

4. Bahwa benar dengan rangkaian kata-kata Terdakwa yang disampaikan kepada Saksi-1 tidak lain dari kata-kata

bohong ataupun rangkaian kebohongan karena

kenyataannya kendaraan Xenia tersebut telah diganti lagi dengan kendaraan Daihatsu Xenia warna biru H-9307-JR dan ditukar lagi dengan mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2007 Nopol : H-8979-YS. adalah mobil hasil sewa menyewa bukan mobil bosnya sebagaimana yang dikatakan Terdakwa kepada Saksi-1.

5. Bahwa benar dengan rangkaian kata-kata tersebut hati Saksi-1 tergerak dan mau meminjami Terdakwa uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).

(19)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat

bahwa unsur ketiga Dengan rangkaian kebohongan

menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena semua unsur-unsur dalam dakwaan alternatif kesatu telah terpenuhi maka dakwaan alternatif kesatu telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Menimbang : Bahwa oleh karena dakwaan akternatif kesatu telah terbukti secara sah dan meyakinkan maka Majelis berpendapat dakwaan alternatif kedua tidak perlu dibuktikan lagi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri dan orang lain secara melawan hukum dengan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab atas perbuatannya dan dalam persidangan ini tidak ditemukan adanya alasan pembenar atau pemaaf maka Terdakwa harus di hukum.

Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan Militer. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan Umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Sedangkan menjaga kepentingan Militer dalam arti tercapai tugas pokok TNI secara maksimal dan diharapkan pula para prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

- Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya hanya

ingin mencari dan memperoleh uang dengan cara yang mudah tanpa memikirkan dengan akal sehatnya akan akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya tersebut.

- Perbuatan Terdakwa tersebut mencerminkan bahwa

Terdakwa adalah seorang prajurit yang mudah mengabaikan ketentuan hukum yang berlaku.

- Bahwa akibat perbuatannya Terdakwa tersebut, telah merugikan Sdr. Djono (Saksi-1) dan mencemarkan citra TNI-AD serta dapat pula merusak disiplin kesatuan.

(20)

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali ke jalan yang benar menjadi prajurit dan warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Oleh karena itu Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa mengakui kesalahannya dan menyesali

perbuatannya.

- Saksi-1(Sdr. Djono) telah menerima uang pengembalian

sebesar Rp. 4.000.000 (empat juta rupiah) dari Sdri. Sari Ambar Prihati.

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa merusak citra TNI dalam

pandangan masyarakat.

- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta

Marga, Sumpah Prajurit TNI dan 8 Wajib TNI.

- Bahwa Terdakwa tidak ada upaya untuk

mengembalikan uang Saksi-1 (Sdr. Djono).

Menimbang : Bahwa terhadap perkara Terdakwa yg telah diputus oleh

Pengadilan Militer II-10 Semarang dengan Nomor : Put/75-K/PM.II-10/AD/XII/2009 tanggal 8 Desember 2009 dan Put/68-K/PM.II-10/AD/III/2010 tanggal 10 Maret 2010 waktunya hampir bersamaan dan hanya berselang beberapa hari saja dengan perkara ini, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat terhadap kedua perkara yg telah diputus tersebut tidak dapat dijadikan hal-hal yg memberatkan untuk perkara yang diputus saat ini.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang barang bukti dalam perkara berupa : Surat-surat :

- 1(satu) lembar kwitansi tanggal 15 Januari 2009.

- 1(satu) lembar Surat Perjanjian tanggal 15 Januari 2009.

(21)

Majelis berpendapat bahwa karena barang bukti ini dari semula merupakan kelengkapan administratif berkas perkara Terdakwa sehingga perlu untuk ditentukan statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 378 KUHP.

2. Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan:

Terdakwa SERKA BUDI SANTOSO NRP 21970039790175, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Penipuan “.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan:

Pidana Penjara selama 7 (tujuh) bulan.

Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat :

- 1(satu) lembar kwitansi tanggal 15 Januari 2009.

- 1(satu) lembar Surat Perjanjian tanggal 15 Januari 2009. - 1(satu) lembar Surat Perjanjian tanggal 1 Maret 2009. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000 (sepuluh ribu

(22)

Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 28 Juni 2010 dalam musyawarah majelis hakim oleh Mayor Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk Asmawi, S.H. NRP 548012 dan Kapten Laut (KH/W) Koerniawaty S.,S.H. NRP 13712/P sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Mayor Chk S. Yusuf Rahardjo, S.H., M.Hum. NRP 555520 Panitera Letnan Satu Sus R. Faharuddin, S.H. NRP 534531 di hadapan Terdakwa dan umum.

Hakim Ketua

CAP/TTD

Detty Suhardatinah, S.H. Mayor Chk (K) NRP 561645 Panitera

CAP/TTD

R. Faharuddin, S.H. Letnan Satu Sus NRP 534531

Disalin sesuai dengan aslinya oleh ; Panitera

R. Faharuddin, S.H. Letnan Satu Sus NRP 534531 Hakim Anggota I

CAP/TTD

Asmawi, S.H. Mayor Chk NRP 548012 Hakim Anggota II

CAP/TTD

Koerniawaty S.,S.H. Kapten Laut (KH/W) NRP 13712/P

Referensi

Dokumen terkait

#ecara sederhana, pemikiran mohammad hatta tentang demokrasi adalah bahwa sebagian bangsa yang merdeka, harus mengisi kekosongan pengertian dari kemerdekaan itu

Metoda e.aluasi dampak yang la7im digunakan dalam studi untuk mengkaji dampak !esar dan penting usaha dan*atau kegiatan terhadap lingkungan hidup secara holistik

Para staff administrasi Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Mercubuana yang telah banyak membantu dan mempermudah penulis dalam menyelesaikan studi di Program

(1) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi

Zefanya Budijono 1 *, I Made Ronyastra 1 , Stefanus Soegiharto 1   1 

Pada saat mode non shoot through zero states (8 mode tradisional) maka arus pada induktor akan berkurang secara linear dan nilai tegangan induktor tidak sama

Untuk mewujudkan peranan organisme tanah tersebut perlu diikuti pemberian bahan organik ataupun pupuk sebagai sumber hara dan energi, serta pengendalian jenis dan jumlah

Dekomposisi bahan organik yang lambat, erosi tanah yang rendah, adanya pasokan C-organik dari biomassa tanaman maupun dari eksudat organisme tanah dengan diikuti tingginya