• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor : PUT 14 - K PM III - 19 AD II 2012 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PUTUSAN Nomor : PUT 14 - K PM III - 19 AD II 2012 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor : PUT / 14 - K / PM III - 19 / AD / II / 2012

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : HANS LUTHER ARU

Pangkat/NRP : Serka NRP.21010249960680 J a b a t a n : Basub Unit Intel

K e s a t u a n : Kodim 1705/Paniai Tempat tgl.lahir : Manokwari, 20 Juni 1980 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Asrama Kodim 1705 / Paniai Kota Lama Nabire.

Terdakwa ditahan oleh :

1. Dandim 1705/Paniai selaku Ankum selama 20 (dua puluh) terhitung mulai tanggal 15 Juni 2011 sampai dengan tanggal 4 Juli 2011 di sel Masubdenpom XVII/2-1 Nabire berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep / 02 / VI / 2011 tanggal 14 Juni 2011.

2. Kemudian diperpanjang sesuai :

a. Berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan ke-1 dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor Kep/28/VII/2011 tanggal 4 Juli 2011 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 5 Juli 2011 sampai dengan tanggal 3 Agustus 2011.

b. Berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan ke-2 dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor Kep/34/VIII/2011 tanggal 2 Agustus 2011 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 4 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 2 September 2011.

c. Berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan ke-3 dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor Kep/42/IX/2011 tanggal 2 September 2011 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 3 September 2011 sampai dengan tanggal 2 Oktober 2011.

d. Berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan ke-4 dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor Kep/42/IX/2011 tanggal 2 Oktober 2011 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 3 Oktober 2011sampai dengan tanggal 1 Nopember 2011.

e. Berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan ke-5 dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor Kep/64/XI/2011 tanggal 9 Nopember 2011 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 2 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 1 Desember 2011.

f. Berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan ke-6 dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor Kep/92/XII/2011 tanggal 28 Desember 2011 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 2 Desember 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

3. Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 21 Pebruari 2012 sampai dengan tanggal 21 Maret 2012 berdasarkan Penetapan Penahanan Sementara Nomor : Tap/ 04/PM. III-19/AD/II/2012 tanggal 20 Pebruari dan dibebaskan dari Penahanan

(2)

Pembebasan dari Tahanan Nomor : Tap/02/PM.III-19/AD/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 oleh Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor : Kep / 70 / XI / 2011 tanggal 28 Nopember 2011.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 26 / II / 2012 tanggal 20 Pebruari 2012.

3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 26 / II / 2012 tanggal 20 Pebruari 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan.

1. Bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Barangsiapa dengan sengaja melakukan penganiayaan”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal 351 ayat 1 KUHP.

2. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara selama : 10 (Sepuluh Bulan), dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara. 3. Barang bukti berupa :

Barang-barang :

- Satu buah Sangkur milik Terdakwa Mohon ditentukan statusnya.

Surat-surat :

a). Satu lembar Photo Sangkur milik Terdakwa.

b). Satu lembar Visum Et Repertum dari RSUD Kab. Nabire Nomor: 445/83/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011 A.n. Sdr. Derek Adii yang ditandatangani oleh dr. Parulian Simanjuntak.

c). Satu lembar Surat Keterangan Meninggal atas nama Derek Adii dari RSUD Kab. Nabire Nomor : 474.3-RSU/25/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011 yang ditandatangani oleh dr. Parulian Simanjuntak.

(3)

e). Satu lembar Surat Pernyatan yang dibuat oleh Terdakwa di atas KM. Labobar tertanggal 14 Mei 2011.

f). Dua lembar Photo korban atas nama Sdr. Derek Adii. g). Tiga lembar Berita Acara Rekonstruksi.

h). Tujuh lembar photo rekonstruksi.

i). Satu lembar Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/ 176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011.

Agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

5. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya oleh karena itu Terdakwa mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Primer :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Sabtu tanggal empat belas bulan Mei tahun dua ribu sebelas sekira pukul 20.30 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei tahun dua ribu sebelas bertempat di pelabuhan Samabusa Kabupaten Nabire atau tempat-tempat lain, yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : Penganiayaan yang mengakibatkan mati”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba tahun di Rindam XVII/Cendrawasih dan lulus dilantik dengan pangkat Serda pada tahun 2001 dan ditempatkan di Korem 173/PVB. Pada bulan Nopember 2001 dipindah tugaskan ke Kodim 1705/Paniai sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP. 21010249960680.

2. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/ 176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011 untuk membantu pengamanan terhadap naik turunnya penumpang KM. Labobar dan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.00 Wit, Terdakwa berjaga di tangga pintu Dek IV KM. Labobar, di lain pihak Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak mendapat perintah untuk mengantar barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai yang akan dikirim ke Jakarta menggunakan KM. Labobar.

(4)

lain, terutama anak-anak, sehingga Terdakwa menegur Sdr. Derek Adii supaya ikut antrian.

4. Bahwa atas teguran Terdakwa, Sdr. Derek Adii tidak terima sehingga terjadi pertengkaran. Saat itu, dua orang teman Sdr. Derek Adii ikut mencampuri sehingga situasi semakin panas dan Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii terlebih dahulu, kemudian Sdr. Derek Adii membalasnya sehingga terjadi perkelahian saling memukul dan menendang antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii. Tetapi tidak dapat dihitung, berapa kali Terdakwa memukul dan menendang Sdr. Derek Adii.

5. Bahwa perkelahian antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii dilihat dan dapat dilerai oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak beserta masyarakat sekitar, kemudian Sdr. Derek Adii dibawa oleh Saksi I untuk naik lewat tangga pintu Dek V.

6. Bahwa tidak lama kemudian, dua orang teman Sdr. Derek Adii tersebut mendatangi lagi Terdakwa di tangga pintu Dek IV dan menantang Terdakwa sambil berkata kasar yang membuat Terdakwa emosi, kemudian mencabut dan mengayunkan sangkurnya untuk menakut-nakuti sehingga dua orang teman Sdr. Derek Adii lari berpencar dan Terdakwa mengejar salah satunya yang lari kearah tangga pintu Dek V.

7. Bahwa pada saat sedang mengejar tersebut, Terdakwa bertemu lagi dengan Sdr. Derek Adii dan Sdr. Derek Adii langsung menegur Terdakwa dengan kata-kata “Heee….Bangsat, kalau berani tusuk saya sini”, sehingga terjadi pertengkaran dan perkelahian lagi, saling memukul dan menendang antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii yang jumlahnya tidak dapat dihitung. 8. Bahwa perkelahian yang kedua di dekat tangga pintu

Dek V antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii dilihat dan dipisah oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak. Saksi IV dan Sertu Zadrak mengamankan Terdakwa sedangkan Saksi I mengamankan Sdr. Derek Adii dengan cara dibawa ke arah samping tangga pintu Dek V, dekat dengan pinggir dermaga.

9. Bahwa pada saat Saksi I membawa Sdr. Derek Adii ke samping tangga pintu Dek V, Sdr. Derek Adii membrontak dengan bicara keras dan kasar, memaki-maki dan menjelek-jelekan Tentara sehingga membuat Saksi I emosi, memukul Sdr. Derek Adii sebanyak dua kali ke arah muka Sdr. Derek Adii sampai hilang keseimbangan dan kakinya tersandung pembatas pinggir dermaga sehingga jatuh ke laut dengan kepala terlebih dahulu membentur dinding KM. Labobar.

10. Bahwa sebelum dipukul oleh Saksi I, Sdr Derek Adii dipukuli terlebih dahulu oleh orang-orang yang tidak dikenal (kemungkinan TKBM pelabuhan) karena Terdakwa berteriak “Mainkan TKBM.”

(5)

berenang ke pinggir itu,” sehingga kerumunan tadi, termasuk Terdakwa, Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak langsung pergi meninggalkan tempat kejadian, melanjutkan pekerjaan mengangkut barang-barang milik mantan Dandim 1705/ Paniai yang akan dibawa ke Jakarta. Setelah selesai, Terdakwa, Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak pulang ke rumah masing-masing.

12. Bahwa tidak lama setalah pulang, Terdakwa dijemput

oleh Patroli Kodim 1705/Paniai dan langsung dibawa ke pelabuhan Samabusa Nabire untuk

menandatangani Surat Pernyataan yang menyatakan Terdakwa yang bertanggung jawab atas pemukulan terhadap Sdr. Derek Adii hingga jatuh ke laut. Terdakwa terpaksa mau menandatanganinya supaya KM. Labobar bisa berlayar lagi menuju pelabuhan selanjutnya.

13. Bahwa keesokan harinya Terdakwa mengetahui Sdr. Derek Adii meninggal dari Sdr. Niko (Komandan Pelabuhan) lewat HP yang mengatakan pada tanggal 15 Mei 2011 sekitar pukul 08.00 Wit, jenazah Sdr. Derek Adii diketemukan di laut bawah dermaga pelabuhan Samabusa Nabire dan sudah diantar ke RSUD Nabire dan kemudian Terdakwa dilaporkan ke Subdenpom XVII/2-1 Nabire pada tanggal 16 Mei 2011 untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

14. Bahwa dengan demikian, perbuatan Terdakwa adalah pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.30 Wit di Pelabuhan Samabusa Nabire telah berkelahi sebanyak dua kali di dekat tangga pintu Dek IV dan V KM. Labobar, saling memukul dan menendang, dengan Sdr. Derek Adii, dimana Terdakwa memukul dengan menggunakan tangan kosong, tanpa alat lain, dan menendang ke bagian badan Sdr. Derek Adii.

15. Bahwa cara Terdakwa memukul Sdr. Derek Adi adalah Pertama menggunakan tangan kiri mengepal ke arah dada dan yang kedua menggunakan tangan kanan mengepal ke arah antara hidung dan mata kiri Sdr. Derek Adi.

Subsidair :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Sabtu tanggal empat belas bulan Mei tahun dua ribu sebelas sekira pukul 20.30 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei tahun dua ribu sebelas bertempat di pelabuhan Samabusa Kabupaten Nabire atau tempat-tempat lain, yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : Penganiayaan”.

Dengan cara-cara sebagai berikut :

(6)

2. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/ 176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011 untuk membantu pengamanan terhadap naik turunnya penumpang KM. Labobar dan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.00 Wit, Terdakwa berjaga di tangga pintu Dek IV KM. Labobar, di lain pihak Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak mendapat perintah untuk mengantar barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai yang akan dikirim ke Jakarta menggunakan KM. Labobar.

3. Bahwa pada saat membantu mengarahkan penumpang yang akan naik ke KM. Labobar lewat tangga pintu Dek IV, Terdakwa melihat orang yang tidak dikenalnya (belakangan dikenal bernama Derek Adii), menerobos antrian penumpang dan membahayakan penumpang lain, terutama anak-anak, sehingga Terdakwa menegur Sdr. Derek Adii supaya ikut antrian.

4. Bahwa atas teguran Terdakwa, Sdr. Derek Adii tidak terima sehingga terjadi pertengkaran. Saat itu, dua orang teman Sdr. Derek Adii ikut mencampuri sehingga situasi semakin panas dan Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii terlebih dahulu, kemudian Sdr. Derek Adii membalasnya sehingga terjadi perkelahian saling memukul dan menendang antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii. Tetapi tidak dapat dihitung, berapa kali Terdakwa memukul dan menendang Sdr. Derek Adii.

5. Bahwa perkelahian antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii dilihat dan dapat dilerai oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak beserta masyarakat sekitar, kemudian Sdr. Derek Adii dibawa oleh Saksi I untuk naik lewat tangga pintu Dek V.

6. Bahwa tidak lama kemudian, dua orang teman Sdr. Derek Adii tersebut mendatangi lagi Terdakwa di tangga pintu Dek IV dan menantang Terdakwa sambil berkata kasar yang membuat Terdakwa emosi, kemudian mencabut dan mengayunkan sangkurnya untuk menakut-nakuti sehingga dua orang teman Sdr. Derek Adii lari berpencar dan Terdakwa mengejar salah satunya yang lari kearah tangga pintu Dek V.

7. Bahwa pada saat sedang mengejar tersebut, Terdakwa bertemu lagi dengan Sdr. Derek Adii dan Sdr. Derek Adii langsung menegur Terdakwa dengan kata-kata “Heee….Bangsat, kalau berani tusuk saya sini”, sehingga terjadi pertengkaran dan perkelahian lagi, saling memukul dan menendang antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii yang jumlahnya tidak dapat dihitung. 8. Bahwa perkelahian yang kedua di dekat tangga pintu

Dek V antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii dilihat dan dipisah oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak. Saksi IV dan Sertu Zadrak mengamankan Terdakwa sedangkan Saksi I mengamankan Sdr. Derek Adii dengan cara dibawa ke arah samping tangga pintu Dek V, dekat dengan pinggir dermaga.

(7)

yang kedua menggunakan tangan kanan mengepal ke arah antara hidung dan mata kiri Sdr. Derek Adi.

10. Bahwa akibat perbutan yang dilakukan oleh Terdakwa Terhadap Saksi I, berakibat Saksi-I mengalami :

a. Wajah dan Kepala (bagian atas) :

1. Luka robek di kepala belakang ukuran satu kali setengah centimeter.

2. Luka robek di bibir bagian bawah sebelah kanan. 3. Luka robek di pelipis kanan.

4. Luka robek di telinga kiri dan kanan 5. Keluar darah dari telinga kiri dan kanan. 6. Luka memar pada pipi sebelah kanan. 7. Keluar darah dari hidung.

8. Kaku mayat dan lebam mayat sudah ada. b. Badan dan Kaki (bagian bawah)

1. Luka lecet di daerah pinggang kanan bagian belakang.

2. Luka lecet di kaki kiri.

3. Luka lecet pada lipatan lutut kanan dan lutut depan kanan.

Sesuai dengan Visum Et Repertum RSUD Kabupaten Nabire Nomor : 445/83/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011 An. Sdr. Derek Adii yang ditandatangani oleh Dr. Parulian Simanjuntak.

11. Bahwa penyebab Terdakwa memukul Korban, karena Korban menantang Terdakwa sambil berkata kasar, dengan kata-kata “Heee….Bangsat, kalau berani tusuk saya sini” yang membuat Terdakwa emosi dan Terdakwa merasa tidak dihargai oleh Korban kemudian pada tanggal 16 Mei 2011Terdakwa dilaporkan ke Subdenpom XVII/2-1 Nabire untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal :

Primer : Pasal 351 ayat 3 KUHP Subsidair : Pasal 351 ayat 1 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar - benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyangkal sebagian dan membenarkan sebagian lainnya.

Menimbang : Bahwa didalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

(8)

Indonesia; Agama : Kristen Protestan; Alamat tempat tinggal : Asrama Kodim Sriwini Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2001 di Kodim 1705/Paniai dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga sedangkan dengan Sdr. Derek Adii, Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekira pukul 20.30 Wit di Pelabuhan Samabusa Nabire, Saksi melihat Terdakwa yang sedang berjaga di tangga Dek IV, sedang bertengkar dan berkelahi dengan Sdr. Derek Adii karena Terdakwa menegur Sdr. Derek Adii untuk ikut antri, namun perkelahian tersebut dapat dilerai oleh Saksi kemudian Saksi membawa Sdr. Derek Adii untuk naik lewat tangga Dek V.

3. Bahwa dalam perkelahian tersebut, Saksi melihat Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii dulu, baru dibalas oleh Sdr. Derek Adii, sehingga terjadi perkelahian saling memukul dengan tangan kosong dan menendang, tanpa alat lain. Namun Saksi melihat tidak ada yang mengalami luka.

4. Bahwa setelah membawa Sdr. Derek Adii ke pintu tangga Dek V, Saksi melihat dua orang teman Sdr. Derek Adii datang langsung memaki-maki Terdakwa sehingga Terdakwa emosi, mencabut dan mengayunkan sangkurnya, namun dua orang tersebut lari berpencar, salah satunya kearah tangga Dek V dan dikejar oleh Terdakwa hingga di dekat tangga Dek V, Terdakwa bertemu kembali dengan Sdr. Derek Adii, langsung bertengkar dan berkelahi lagi. Melihat itu, Saksi melerainya dan membawa Sdr. Derek Adii ke samping tangga Dek V.

5. Bahwa Saksi melihat Terdakwa berkelahi dengan Sdr. Derek Adii dengan cara saling memukul dengan tangan kosong dan menendang beberapa kali, tetapi Saksi tidak dapat menghitung berapa kali Terdakwa memukul dengan tangan kosong dan menendang Sdr. Derek Adii, yang Saksi ingat Terdakwa melakukannya berulang kali tanpa menggunakan alat lain, namun Saksi melihat tidak ada yang mengalami luka.

6. Bahwa pada saat Saksi membawa Sdr. Derek Adii ke samping tangga Dek V, Sdr. Derek Adii berusaha membrontak dan berbicara kasar antara lain “Heee….! Kamu Tentara bodok, goblok, bangsat kamu,

mentang-mentang Tentara kamu bisa seenakmu sendiri

perlakukan masyarakat, Babi! Anjing kamu!”. Mendengar

perkataan tersebut dan terus membrontak, membuat Saksi emosi sehingga memukul Sdr. Derek Adii kearah mukanya sebanyak dua kali.

7. Bahwa setelah Saksi memukul Sdr. Derek Adii, Saksi mendengar teriakan dari Terdakwa “TKBM, mainkan!” saat itu pula Saksi melihat sekitar tiga sampai empat orang TKBM yang Saksi tidak kenal, memukuli korban sampai korban jatuh ke laut, di sela-sela antara dermaga dan KM. Labobar.

(9)

Derek Adii dan tidak muncul lagi ke permukaan, sehingga ada orang yang Saksi tidak kenal berbicara “Alaaah…… paling-paling dia sudah berenang ke pinggir itu,” kemudian kerumunan orang itu bubar dan Saksi juga meninggalkan tempat kejadian.

9. Bahwa Keesokan harinya, saat berada di kantor Kodim 1705/Paniai, Saksi mendengar informasi bahwa jenazah Sdr. Derek Adii Korban diketemukan pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2011.

Atas keterangan Saksi I tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun yang disangkal Terdakwa adalah :

Tidak benar yang melakukan pemukulan terakhir terhadap korban sehingga korban terjatuh dan tercebur ke laut adalah petugas TKBM, yang benar yang melakukan pemukulan terakhir terhadap korban sehingga korban terjatuh dan tercebur ke laut adalah Saksi I.

Saksi II : Nama lengkap : DORLINCE MARYEN Pekerjaan : Tani

Tempat tanggal lahir : Biak, 12 September 1967 Jenis kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Desa Nabdori, Kecamatan Biak Barat, Biak.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa, namun dengan Sdr. Derek Adii, Saksi kenal dan ada hubungan keluarga, yaitu Sdr. Derek Adii adalah keponakan Saksi, anak dari kakak kandung Saksi atas nama Sdri. Dolvina Maryen.

2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011sekitar pukul 22.30 Wit, pada saat Saksi sedang mengantri di dekat tangga naik Dek IV KM. Labobar yang sedang sandar di Pelabuhan Samabusa Nabire, suasana ramai penumpang dan terang karena sorot lampu dari kapal, Saksi yang saat itu sedang menggandeng anak Saksi yang berumur 10 (sepuluh) tahun, melihat ada seorang anggota TNI berpakaian dinas loreng (yang belakangan Saksi ketahui bernama Hans Luther Aru/Terdakwa) sedang berjaga di tangga Dek IV dengan arogan karena sering memukul penumpang dengan gagang sangkurnya bahkan sampai menendangnya, tiba-tiba salah seorang keluarga Saksi atas nama Yohanes Marlin mendatangi Saksi sambil menggandeng Sdr. Derek Adii lalu meminta Saksi untuk membawa Sdr. Derek Adii naik KM. Labobar lewat tangga Dek V.

(10)

4. Bahwa pada saat Saksi membawa Sdr. Derek Adii menuju tangga Dek V dengan cara menggandeng anak Saksi dan Sdr. Derek Adii, tiba-tiba dari arah belakang dekat tangga Dek V, Saksi mendengar dan melihat ke belakang ada teriakan dan keributan, yaitu ada seorang Wamena dikejar-kejar oleh empat sampai lima orang berpakaian loreng (TNI) diantaranya Terdakwa dan seorang anggota TNI AD yang berbadan tinggi, perut buncit dan orang asli Papua (Sdr. Otniel Siloy/Saksi I), membuat anak Saksi takut dan lari terlepas kira-kira empat langkah di depan Saksi, sehingga Saksi terpaksa melepaskan pegangan dari Sdr. Derek Addi dan meninggalkannya untuk memegang anak Saksi. Pada waktu itu, Sdr. Derek Adii sedang bertengkar dengan Terdakwa dengan kata-kata yang Saksi ingat Terdakwa berkata “Hee…! Bangsat Kamu!” dan dijawab oleh Sdr. Derek Adii “Kamu juga bangsat.”

5. Bahwa setelah Saksi mendapatkan lagi anak Saksi dan berbalik kembali menuju ke tempat Sdr. Derek Adii di dekat tangga Dek V, Saksi melihat dengan jelas Saksi I memukul Sdr. Derek Adii dengan tangan mengepal ke arah antara hidung dan mata sebelah kiri sebanyak satu kali sehingga Sdr. Derek Adii jatuh ke laut di sela-sela antara KM. Labobar dan dermaga, kepala korban membentur badan KM. Labobar sebelum jatuh ke laut. Sebelum Saksi I memukul Sdr. Derek Adii, Saksi juga melihat sepintas ada beberapa ayunan tangan yang memukul ke arah kepala dan badan Sdr. Derek Adii, namun Saksi tidak tahu siapa mereka, anggota TNI atau bukan.

6. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti siapa yang mengeroyok Sdr. Derek Adii, tetapi yang Saksi dengar dari orang-orang di pinggir pagar kapal Dek V, pada waktu sudah di atas KM. Labobar, yang mengeroyok Sdr. Derek Adii adalah beberapa oknum anggota TNI AD berpakaian loreng.

7. Bahwa setelah Sdr. Derek Adii jatuh ke laut, Terdakwa dan Saksi I beserta banyak orang hanya melihat kearah laut tempat jatuhnya Sdr. Derek Adii tanpa berusaha mencari dan menolongnya, malah Terdakwa dan Saksi I beserta anggota lain yang ada di situ pergi meninggalkan tempat kejadian, dan masyarakat yang melihat juga ikut bubar, tinggal Saksi sendiri dipinggir dermaga menangisi Sdr. Derek Adii yang jatuh ke laut dan tidak muncul lagi. 8. Bahwa atas kejadian tersebut, Saksi berusaha menahan

KM. Labobar supaya jangan berangkat terlebih dahulu sebelum ada yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut, kemudian di kantor Dek IV KM. Labobar dibuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa Terdakwa yang bertanggung jawab atas jatuhnya Sdr. Derek Adii ke laut. Kemudian KM. Labobar baru bisa berangkat. Isi dari surat pernyataan di atas KM. Labobar tersebut adalah bahwa Terdakwa :

- Sanggup membawa pulang jenazah Korban ke Manokwari.

- Siap menghadapi hukum adat. - Siap diproses secara hukum.

(11)

Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di persidangan namun tetap tidak hadir, maka keterangannya yang diberikan dibawah sumpah dalam BAP dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi III : Nama lengkap : YENI BOIKAWAY Pekerjaan : Perawat Puskesmas Tempat tanggal lahir : Nabire, 26 Januari 1987 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Aspol Kota Lama Jl. Patimura Kelurahan Morgo, Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa maupun Sdr. Derek Adii dan dengan keduanya juga tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011sekitar pukul 23.00 Wit, pada saat Saksi sedang mengantri di dekat tangga naik Dek IV KM. Labobar yang sedang sandar di Pelabuhan Samabusa Nabire, suasana ramai penumpang dan terang karena sorot lampu dari kapal, Saksi melihat sendiri Terdakwa yang sedang berjaga dengan pakaian dinas loreng di tangga Dek IV, bertengkar dan berkelahi dengan Sdr. Derek Adii, namun perkelahian tersebut dapat dilerai oleh teman Terdakwa yang berpakaian dinas loreng juga (Saksi I), kemudian Sdr. Derek Adii dibawa oleh seorang perempuan yang Saksi tidak kenal menuju tangga Dek V.

3. Bahwa Saksi tidak melihat Sdr. Derek Adii dikeroyok tetapi yang Saksi lihat Terdakwa berkelahi dengan Sdr. Derek Adii dengan cara Terdakwa lebih dahulu mencabut sangkurnya, namun tidak digunakan untuk menyerang Sdr. Derek Adii, Terdakwa langsung memukul Sdr. Derek Adii terlebih dahulu dan dibalas oleh Sdr. Derek Adii, sehingga terjadi perkelahian saling memukul. Pada saat itu, Saksi melihat Terdakwa memukul dan menendang Sdr. Derek Adii beberapa kali sebelum dipisahkan oleh Saksi I.

4. Bahwa tidak lama kemudian, setelah Saksi I melerai perkelahian antara Terdakwa dengan Sdr. Derek Adii, Saksi melihat dua orang teman Sdr. Derek Adii datang langsung memaki-maki Terdakwa sehingga Terdakwa emosi, mencabut dan mengayunkan sangkurnya kearah dua orang tersebut, namun tidak kena dan dua orang tersebut lari berpencar, salah satunya kearah tangga Dek V dan dikejar oleh Terdakwa hingga di dekat tangga Dek V, kemudian Terdakwa bertemu kembali dengan Sdr. Derek Adii. Melihat temannya dikejar Terdakwa, Sdr. Derek Adii langsung menghampiri Terdakwa dan terjadi pertengkaran antara keduanya, namun kejadian selanjutnya Saksi tidak tahu karena Saksi sudah masuk ke dalam KM. Labobar.

(12)

loreng lengkap sehingga mengakibatkan korban jatuh ke laut,” adapula yang mengatakan “Masyarakat dipukul serta dikeroyok oleh beberapa orang oknum anggota Tentara/TNI AD berpakaian dinas loreng lengkap lalu dibuang dan didorong ke laut,” serta adapula yang mengatakan “Ada masyarakat yang dipukuli, dikeroyok oleh beberapa orang oknum anggota Tentara/TNI AD berpakaian dinas loreng lengkap sehingga meninggal di tempat lalu mayatnya dibuang di laut.”

Atas keterangan Saksi III tersebut diatas yang dibacakan dari BAP POM oleh Oditur Militer, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi IV : Nama lengkap : SUKARTO; Pangkat/NRP : Sertu/568824;

Jabatan : Pengemudi Kodim 1705/Paniai; Kesatuan : Kodim 1705/Paniai;

Tempat tanggal lahir : Pati, 6 Juni 1969; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kewarganegaraan : Indonesia;

Agama : Islam;

Alamat tempat tinggal : Wonorejo Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan Saksi I sejak tahun 2004 di Kodim 1705/Paniai dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga sedangkan dengan Sdr. Derek Adii, Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 11.30 Wit, Saksi bersama Sertu Zadrak dan Saksi I berangkat ke pelabuhan Samabusa Nabire dengan menggunakan kendaraan Truk dinas Kodim untuk mengantar barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai yang akan diangkut menggunakan KM. Labobar menuju Jakarta, sampai di pelabuhan Samabusa Nabire sekitar pukul 12.00 Wit dan mendengar informasi KM. Labobar akan tiba di pelabuhan Samabusa Nabire sekitar pukul 20.00 Wit, kemudian Saksi bersama Sertu Zadrak dan Saksi I menunggu sampai KM. Labobar tiba di pelabuhan Samabusa Nabire sekitar pukul 20.00 Wit.

(13)

I dengan cara menghalang-halangi Terdakwa supaya tidak ribut dengan masyarakat.

4. Bahwa tidak lama setelah Saksi melerai perkelahian antara Terdakwa dengan Sdr. Derek Adii, Saksi melihat seorang warga (yang belakangan diketahui teman Sdr. Derek Adii) berkaos merah, menghampiri Terdakwa langsung memaki-maki dan hendak memukul Terdakwa sehingga Terdakwa emosi, mencabut dan mengayunkan sangkurnya kearah orang tersebut, namun tidak kena dan orang tersebut lari ke arah tangga Dek V dan dikejar oleh Terdakwa hingga di dekat tangga Dek V, kemudian Terdakwa bertemu kembali dengan Sdr. Derek Adii. Melihat temannya dikejar Terdakwa, Sdr. Derek Adii langsung menghampiri Terdakwa dan berteriak “ Hans, kalau berani bunuh saya! “ sambil menepuk dadanya sehingga terjadi pertengkaran dan perkelahian kembali antara keduanya, namun perkelahian tersebut dapat dilerai oleh Saksi bersama Sertu Zadrak dan Saksi I dengan cara menahan Terdakwa sedangkan Sdr. Derek Adii ditahan oleh warga masyarakat .

5. Bahwa perkelahian antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii dengan menggunakan tangan kosong saling memukul, namun Saksi tidak mengetahui berapi kali Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii.

6. Bahwa pada saat Saksi menahan Terdakwa, Saksi melihat Terdakwa berteriak “TKBM mainkan!” namun Saksi dan Sertu Zadrak lalu kembali ke truk Dinas Kodim untuk menjaga barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai dan sebelum sampai di truk, Saksi mendengar teriakan “ada yang jatuh di laut,” namun Saksi tidak menghiraukannya karena akan mengangkut barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai ke dalam KM. Labobar dan setelah selesai Saksi bersama Sertu Zadrak dan Saksi I langsung pulang ke Ma Kodim 1705/Paniai naik truk dinas Kodim 1705/Paniai, sedangkan Terdakwa berada di Dek IV bersama ABK KM. Labobar.

7. Bahwa pada saat Saksi menahan Terdakwa, Saksi tidak tahu posisi Saksi I ada dimana.

8. Bahwa Saksi baru mengetahui yang jatuh ke laut adalah Sdr. Derek Adii pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2011, saat Saksi dipanggil Perwira Piket untuk menghadap Pasi Intel Kodim 1705/Paniai.

Atas keterangan Saksi IV tersebut diatas yang dibacakan dari BAP POM oleh Oditur Militer, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba tahun di Rindam XVII/Cendrawasih dan lulus dilantik dengan pangkat Serda pada tahun 2001 dan ditempatkan di Korem 173/PVB. Pada bulan Nopember 2001 dipindah tugaskan ke Kodim 1705/Paniai sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP. 21010249960680.

(14)

Samabusa Nabire untuk membantu pengamanan terhadap penumpang KM. Labobar karena ada Sprin dari Dandim 1705/Paniai (Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011), sampai di pelabuhan Samabusa Nabire sekitar pukul 19.30 Wit, saat itu KM. Labobar sudah sandar di pelabuhan Samabusa Nabire, lalu Terdakwa berjaga di tangga pintu Dek IV KM. Labobar.

3. Bahwa pada saat membantu mengarahkan penumpang yang akan naik ke KM. Labobar lewat tangga pintu Dek IV, Terdakwa melihat orang yang tidak dikenalnya (belakangan dikenal bernama Derek Adii), menerobos antrian penumpang dan membahayakan penumpang lain, terutama anak-anak, sehingga Terdakwa menegur Sdr. Derek Adii supaya ikut antrian.

4. Bahwa setelah Terdakwa menegur, Sdr. Derek Adii malah berbicara keras terhadap Terdakwa “Kamu Tentara cuma ijasah SMA saja sudah putus sekolah karena uang sutidak ada makanya kalian sudah tidak sekolah lagi tho. Ko tau saya ini Sarjana” dan dijawab oleh Terdakwa “Lho sudah-sudah, sudara Sarjana, jadi lewat sana sudah.” Saat itu, dua orang teman Sdr. Derek Adii ikut mencampuri sehingga situasi semakin panas dan Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii terlebih dahulu, kemudian Sdr. Derek Adii membalasnya sehingga terjadi perkelahian saling memukul dan menendang yang jumlahnya tidak dapat dihitung, antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii.

5. Bahwa perkelahian antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii dilihat dan dapat dilerai oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak beserta masyarakat sekitar, kemudian Sdr. Derek Adii dibawa oleh Saksi I untuk naik lewat tangga pintu Dek V.

6. Bahwa tidak lama kemudian, dua orang teman Sdr. Derek Adii tersebut mendatangi lagi Terdakwa di tangga pintu Dek IV dan menantang Terdakwa sambil berkata kasar “Hee..…Tentara bodok, goblok, kenapa kamu berani sewenang-wenang kepada masyarakat sipil. Anjing Babi kamu, bangsat. Kamu lepas baju kalau berani bangsat!” Seketika Terdakwa emosi, mencabut dan mengayunkan sangkurnya untuk menakut-nakuti sehingga dua orang teman Sdr. Derek Adii lari berpencar dan Terdakwa mengejar salah satunya yang lari kearah tangga pintu Dek V.

7. Bahwa pada saat sedang mengejar tersebut, Terdakwa bertemu lagi dengan Sdr. Derek Adii dan Sdr. Derek Adii langsung menegur Terdakwa dengan kata-kata “Heee….Bangsat, kalau berani tusuk saya sini,” sehingga terjadi pertengkaran dan perkelahian lagi, saling memukul dan menendang antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii yang tidak dapat dihitung berapa kali Terdakwa melakukannya.

(15)

Derek Adii sebanyak dua kali ke arah mukanya sampai hilang keseimbangan dan kakinya tersandung pembatas pinggir dermaga sehingga jatuh ke laut dengan kepala terlebih dahulu membentur dinding KM. Labobar. Kemudian terdengar teriakan “Ada orang jatuh ke laut!” 9. Bahwa mendengar teriakan ada orang jatuh ke laut,

seketika orang-orang berkerumun melihat ke tempat jatuhnya Sdr. Derek Adii, termasuk Terdakwa, Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak. Setelah ditunggu dan tidak muncul-muncul ke permukaan lagi, ada seseorang dari kerumunan tersebut yang berteriak “Alaaahh….. paling-paling dia sudah berenang ke pinggir itu,” sehingga kerumunan tadi, termasuk Terdakwa, Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak langsung pergi meninggalkan tempat kejadian, melanjutkan pekerjaannya untuk mengangkut barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai yang akan dibawa ke Jakarta, setelah selesai, Terdakwa, Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak pulang ke rumah masing-masing.

10. Bahwa tidak lama setalah pulang, Terdakwa dijemput oleh Patroli Kodim 1705/Paniai dan langsung dibawa ke pelabuhan Samabusa Nabire untuk menandatangani Surat Pernyataan yang menyatakan Terdakwa yang bertanggung jawab atas pemukulan terhadap Sdr. Derek Adii hingga jatuh ke laut. Terdakwa terpaksa mau menandatanganinya supaya KM. Labobar bisa berlayar lagi menuju pelabuhan selanjutnya.

11. Bahwa keesokan harinya Terdakwa mengetahui Sdr. Derek Adii meninggal dari Sdr. Niko (Komandan

Pelabuhan) lewat HP yang mengatakan pada tanggal 15 Mei 2011 sekitar pukul 08.00 Wit, jenazah Sdr. Derek

Adii diketemukan di laut bawah dermaga pelabuhan Samabusa Nabire dan sudah diantar ke RSUD Nabire. 12. Bahwa Terdakwa telah membiayai sebesar Rp.

46.000.000,- (empat puluh enam juta rupiah) untuk memulangkan jenazah Sdr. Derek Adii ke Manokwari dengan mencarter pesawat Susi Air.

13. Bahwa dengan kejadian tersebut, rumah orang tua Serka Hans Luther Aru yang berada di Manokwari telah rata dengan tanah karena diamuk masa, dan kedua orang tuanya kini mengungsi ke Wasior.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa :

Barang-barang :

- Satu buah Sangkur milik Terdakwa

Mohon ditentukan statusnya.

Surat-surat :

a). Satu lembar Photo Sangkur milik Terdakwa.

b). Satu lembar Visum Et Repertum dari RSUD Kab. Nabire Nomor: 445/83/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011 A.n. Sdr. Derek Adii yang ditandatangani oleh dr. Parulian Simanjuntak.

(16)

d). Satu lembar Surat Pernyataan Menolak untuk dilaksanakan otopsi terhadap jenazah Sdr. Derek Adii yang ditandatangani oleh pihak keluarga atas nama Dorlina Maryen tanggal 15 Mei 2011.

e). Satu lembar Surat Pernyatan yang dibuat oleh Terdakwa di atas KM. Labobar tertanggal 14 Mei 2011.

f). Dua lembar Photo korban atas nama Sdr. Derek Adii. g). Tiga lembar Berita Acara Rekonstruksi.

h). Tujuh lembar photo rekonstruksi.

i). Satu lembar Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/ 176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011.

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan Saksi dibawah sumpah sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, hal - hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang meliputi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba di Rindam XVII/Cendrawasih dan lulus dilantik dengan pangkat Serda pada tahun 2001 dan ditempatkan di Korem 173/PVB. Pada bulan Nopember 2001 dipindah tugaskan ke Kodim 1705/Paniai sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP. 21010249960680.

2. Bahwa benar, berdasarkan Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/ 176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011 untuk membantu pengamanan terhadap naik turunnya penumpang KM. Labobar dan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.00 Wit, Terdakwa berjaga di tangga pintu Dek IV KM. Labobar, di lain pihak Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak mendapat perintah untuk mengantar barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai yang akan dikirim ke Jakarta menggunakan KM. Labobar.

3. Bahwa benar, pada saat membantu mengarahkan penumpang yang akan naik ke KM. Labobar lewat tangga pintu Dek IV, Terdakwa melihat orang yang tidak dikenalnya (belakangan dikenal bernama Derek Adii), menerobos antrian penumpang dan membahayakan penumpang lain, terutama anak-anak, sehingga Terdakwa menegur Sdr. Derek Adii supaya ikut antrian. 4. Bahwa benar, atas teguran Terdakwa, Sdr. Derek Adii

tidak terima sehingga terjadi pertengkaran. Saat itu, dua orang teman Sdr. Derek Adii ikut mencampuri sehingga situasi semakin panas dan Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii terlebih dahulu, kemudian Sdr. Derek Adii membalasnya sehingga terjadi perkelahian saling memukul dan menendang antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii. Tetapi tidak dapat dihitung, berapa kali Terdakwa memukul dan menendang Sdr. Derek Adii. 5. Bahwa benar, perkelahian antara Terdakwa melawan

(17)

Saksi IV dan Sertu Zadrak beserta masyarakat sekitar, kemudian Sdr. Derek Adii dibawa oleh Saksi I untuk naik lewat tangga pintu Dek V.

6. Bahwa benar, tidak lama kemudian, dua orang teman Sdr. Derek Adii tersebut mendatangi lagi Terdakwa di tangga pintu Dek IV dan menantang Terdakwa sambil berkata kasar yang membuat Terdakwa emosi, kemudian mencabut dan mengayunkan sangkurnya untuk menakut-nakuti sehingga dua orang teman Sdr. Derek Adii lari berpencar dan Terdakwa mengejar salah satunya yang lari kearah tangga pintu Dek V.

7. Bahwa benar, pada saat sedang mengejar tersebut, Terdakwa bertemu lagi dengan Sdr. Derek Adii dan Sdr. Derek Adii langsung menegur Terdakwa dengan kata-kata “Heee….Bangsat, kalau berani tusuk saya sini,” sehingga terjadi pertengkaran dan perkelahian lagi, saling memukul dan menendang antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii yang jumlahnya tidak dapat dihitung. 8. Bahwa benar, perkelahian yang kedua di dekat tangga

pintu Dek V antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii dilihat dan dipisah oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak. Saksi IV dan Sertu Zadrak mengamankan Terdakwa sedangkan Saksi I mengamankan Sdr. Derek Adii dengan cara dibawa ke arah samping tangga pintu Dek V, dekat dengan pinggir dermaga.

9. Bahwa benar, pada saat Saksi I membawa Sdr. Derek Adii ke samping tangga pintu Dek V, Sdr. Derek Adii membrontak dengan bicara keras dan kasar, memaki-maki dan menjelek-jelekan Tentara sehingga membuat Saksi I emosi, memukul Sdr. Derek Adii sebanyak dua kali ke arah muka Sdr. Derek Adii sampai hilang keseimbangan dan kakinya tersandung pembatas pinggir dermaga sehingga jatuh ke laut dengan kepala terlebih dahulu membentur dinding KM. Labobar.

10. Bahwa benar, sebelum dipukul oleh Saksi I, Sdr Derek Adii dipukuli terlebih dahulu oleh orang-orang yang tidak dikenal (kemungkinan TKBM pelabuhan) karena Terdakwa berteriak “Mainkan TKBM.”

11. Bahwa benar, setelah Sdr. Derek Adii terjatuh ke laut, terdengar teriakan dari orang yang tidak dikenal “Ada orang jatuh ke laut!” Sehingga membuat seketika orang-orang berkerumun, melihat ke tempat jatuhnya Sdr. Derek Adii, termasuk Terdakwa, Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak tanpa berusaha untuk mencari dan menolongnya. Setelah ditunggu dan tidak muncul-muncul ke permukaan lagi, ada seseorang dari kerumunan tersebut yang berteriak “Alaaahh….. paling-paling dia sudah berenang ke pinggir itu,” sehingga kerumunan tadi, termasuk Terdakwa, Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak langsung pergi meninggalkan tempat kejadian, melanjutkan pekerjaan mengangkut barang-barang milik mantan Dandim 1705/ Paniai yang akan dibawa ke Jakarta. Setelah selesai, Terdakwa, Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak pulang ke rumah masing-masing.

(18)

terpaksa mau menandatanganinya supaya KM. Labobar bisa berlayar lagi menuju pelabuhan selanjutnya.

13. Bahwa benar keesokan harinya Terdakwa mengetahui Sdr. Derek Adii meninggal dari Sdr. Niko (Komandan Pelabuhan) lewat HP yang mengatakan pada tanggal 15 Mei 2011 sekitar pukul 08.00 Wit, jenazah Sdr. Derek Adii diketemukan di laut bawah dermaga pelabuhan Samabusa Nabire dan sudah diantar ke RSUD Nabire dan kemudian Terdakwa dilaporkan ke Subdenpom XVII/2-1 Nabire pada tanggal 16 Mei 2011 untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

14. Bahwa benar, dengan demikian perbuatan Terdakwa adalah pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.30 Wit di Pelabuhan Samabusa Nabire telah berkelahi sebanyak dua kali di dekat tangga pintu Dek IV dan V KM. Labobar, saling memukul dan menendang, dengan Sdr. Derek Adii, dimana Terdakwa memukul dengan menggunakan tangan kosong, tanpa alat lain, dan menendang ke bagian badan Sdr. Derek Adii.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut:

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa oleh karena Majelis Hakim sependapat dengan dakwaan yang disusun secara subsidairitas oleh Oditur Militer, maka Majelis berpendapat dakwaan yang tepat sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan yaitu Pasal 351 Ayat (1) KUHP, namun sebelumnya Majelis Hakim akan membuktikan unsur-unsur dalam dakwaan primer terlebih dahulu.

Menimbang : Bahwa oleh karena tidak ditemukan pengertian

Penganiayaan dalam Pasal KUHP, maka Majelis Hakim akan mengambil pengertian Penganiayaan menurut

Yurisprudensi.

Menurut Yurisprudensi, yang diartikan dengan penganiayaan adalah suatu perbuatan yang disengaja sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka pada orang lain.

Bahwa Oditur Militer dalam dakwaannya, dengan demikian mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Primer :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa ” Unsur Kedua : “ Dengan sengaja ”

(19)

Subsidair :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa ” Unsur Kedua : “ Dengan sengaja ”

Unsur Ketiga : “Menimbulkan rasa sakit atau luka ” Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan

primer oleh Oditur Militer mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

Unsur Ke - 1 : Barang siapa

Yang dimaksud dengan “Barang siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba di Rindam XVII/Cendrawasih dan lulus dilantik dengan pangkat Serda pada tahun 2001 dan ditempatkan di Korem 173/PVB. Pada bulan Nopember 2001 dipindah tugaskan ke Kodim 1705/Paniai sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP. 21010249960680.

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai Warga Negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 1 “Barang siapa“ telah terpenuhi.

Unsur Ke - 2 : Dengan sengaja

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja atau kesengajaan” menurut Memory van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya.

Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

(20)

satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, berdasarkan Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/ 176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011 untuk membantu pengamanan terhadap naik turunnya penumpang KM. Labobar dan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.00 Wit, Terdakwa berjaga di tangga pintu Dek IV KM. Labobar, di lain pihak Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak mendapat perintah untuk mengantar barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai yang akan dikirim ke Jakarta menggunakan KM. Labobar.

2. Bahwa benar, pada saat membantu mengarahkan penumpang yang akan naik ke KM. Labobar lewat tangga pintu Dek IV, Terdakwa melihat orang yang tidak dikenalnya (belakangan dikenal bernama Derek Adii), menerobos antrian penumpang dan membahayakan penumpang lain, terutama anak-anak, sehingga Terdakwa menegur Sdr. Derek Adii supaya ikut antrian. 3. Bahwa benar, atas teguran Terdakwa, Sdr. Derek Adii

tidak terima sehingga terjadi pertengkaran. Saat itu, dua orang teman Sdr. Derek Adii ikut mencampuri sehingga situasi semakin panas dan Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii terlebih dahulu, kemudian Sdr. Derek Adii membalasnya sehingga terjadi perkelahian saling memukul dan menendang antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii. tetapi tidak dapat dihitung, berapa kali Terdakwa memukul dan menendang Sdr. Derek Adii. 4. Bahwa benar, dengan demikian perbuatan Terdakwa

adalah pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.30 Wit di Pelabuhan Samabusa Nabire telah berkelahi sebanyak dua kali di dekat tangga pintu Dek IV dan V KM. Labobar, saling memukul dan menendang, dengan Sdr. Derek Adii, dimana Terdakwa memukul dengan menggunakan tangan kosong, tanpa alat lain, dan menendang ke bagian badan Sdr. Derek Adii.

5. Bahwa benar Terdakwa menghendaki dan menginsyafi perbuatannya beserta akibat dari perbuatannya.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 2 “Dengan sengaja“ telah terpenuhi.

Unsur Ke - 3 : Menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain

Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain kepada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain.

(21)

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, atas teguran Terdakwa, Sdr. Derek Adii tidak terima sehingga terjadi pertengkaran. Saat itu, dua orang teman Sdr. Derek Adii ikut mencampuri sehingga situasi semakin panas dan Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii terlebih dahulu, kemudian Sdr. Derek Adii membalasnya sehingga terjadi perkelahian saling memukul dan menendang antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii. tetapi tidak dapat dihitung, berapa kali Terdakwa memukul dan menendang Sdr. Derek Adii. 2. Bahwa benar, perkelahian antara Terdakwa melawan

Sdr. Derek Adii dilihat dan dapat dilerai oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak beserta masyarakat sekitar, kemudian Sdr. Derek Adii dibawa oleh Saksi I untuk naik lewat tangga pintu Dek V.

3. Bahwa benar, tidak lama kemudian, dua orang teman Sdr. Derek Adii tersebut mendatangi lagi Terdakwa di tangga pintu Dek IV dan menantang Terdakwa sambil berkata kasar yang membuat Terdakwa emosi, kemudian mencabut dan mengayunkan sangkurnya untuk menakut-nakuti sehingga dua orang teman Sdr. Derek Adii lari berpencar dan Terdakwa mengejar salah satunya yang lari kearah tangga pintu Dek V.

4. Bahwa benar, pada saat sedang mengejar tersebut, Terdakwa bertemu lagi dengan Sdr. Derek Adii dan Sdr. Derek Adii langsung menegur Terdakwa dengan kata-kata “Heee….Bangsat, kalau berani tusuk saya sini,” sehingga terjadi pertengkaran dan perkelahian lagi, saling memukul dan menendang antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii yang jumlahnya tidak dapat dihitung. 5. Bahwa benar, perkelahian yang kedua di dekat tangga

pintu Dek V antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii dilihat dan dipisah oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak. Saksi IV dan Sertu Zadrak mengamankan Terdakwa sedangkan Saksi I mengamankan Sdr. Derek Adii dengan cara dibawa ke arah samping tangga pintu Dek V, dekat dengan pinggir dermaga.

6. Bahwa benar, pada saat Saksi I membawa Sdr. Derek Adii ke samping tangga pintu Dek V, Sdr. Derek Adii membrontak dengan bicara keras dan kasar, memaki-maki dan menjelek-jelekan Tentara sehingga membuat Saksi I emosi, memukul Sdr. Derek Adii sebanyak dua kali ke arah muka Sdr. Derek Adii sampai hilang keseimbangan dan kakinya tersandung pembatas pinggir dermaga sehingga jatuh ke laut dengan kepala terlebih dahulu membentur dinding KM. Labobar.

(22)

sehingga menimbulkan rasa sakit atau luka pada Sdr. Derek Adii.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 3 “ Menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain “ telah terpenuhi.

Unsur Ke - 4 : Yang mengakibatkan mati

Bahwa “mengakibatkan mati” berarti matinya si korban bukan merupakan kehendak si pelaku / terdakwa, akan tetapi kematian si korban tersebut merupakan akibat dari perbuatan / tindakan terdakwa yang sengaja ingin melukai, membuat sakit saja. Sedangkan mati merupakan suatu akibat dari tindakan terdakwa / pelaku yang sebetulnya mati tersebut tidak diinginkan.

Pengertian mati adalah melayangnya nyawa dari badan si korban, sehingga orang tersebut secara kedokteran tidak ada tanda-tanda kehidupan yakni tidak ada denyut jantung, tidak bernafas.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.30 Wit, Terdakwa telah bertengkar dan berkelahi dengan Sdr. Derek Adii di dekat tangga pintu dek IV dan di pertengahan antar tangga pintu dek IV dan dek V, dimana Terdakwa memukul dengan tangan kosong kea rah dada dan menendang ke bagian badan Sdr. Derek Adii.

2. Bahwa benar perkelahian antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii dapat dilerai oleh Saksi I dan Saksi I membawa Sdr. Derek Adii ke tangga pintu dek V, setelah itu Terdakwa tidak bertemu lagi. Selama Saksi I membawa Sdr. Derek Adii, Sdr. Derek Adii terus memberontak dengan bicara keras dan kasar, memaki-maki dan menjelek-jelekkan tentara, sehingga Saksi I memukul Sdr. Derek Adi, yang mengakibatkan Sdr. Derek Adii jatuh ke laut dan keesokan harinya Sdr. Derek Adi diketemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 4 “ Yang mengakibatkan mati “ tidak terpenuhi dan tidak terbukti

(23)

Unsur Ke - 1 : Barang siapa

Yang dimaksud dengan “Barang siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba di Rindam XVII/Cendrawasih dan lulus dilantik dengan pangkat Serda pada tahun 2001 dan ditempatkan di Korem 173/PVB. Pada bulan Nopember 2001 dipindah tugaskan ke Kodim 1705/Paniai sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP. 21010249960680.

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai Warga Negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 1 “Barang siapa“ telah terpenuhi.

Unsur Ke - 2 : Dengan sengaja

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja atau kesengajaan” menurut Memory van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya.

Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

(24)

perintah untuk mengantar barang-barang milik mantan Dandim 1705/Paniai yang akan dikirim ke Jakarta menggunakan KM. Labobar.

2. Bahwa benar, pada saat membantu mengarahkan penumpang yang akan naik ke KM. Labobar lewat tangga pintu Dek IV, Terdakwa melihat orang yang tidak dikenalnya (belakangan dikenal bernama Derek Adii), menerobos antrian penumpang dan membahayakan penumpang lain, terutama anak-anak, sehingga Terdakwa menegur Sdr. Derek Adii supaya ikut antrian. 3. Bahwa benar, atas teguran Terdakwa, Sdr. Derek Adii

tidak terima sehingga terjadi pertengkaran. Saat itu, dua orang teman Sdr. Derek Adii ikut mencampuri sehingga situasi semakin panas dan Terdakwa memukul Sdr. Derek Adii terlebih dahulu, kemudian Sdr. Derek Adii membalasnya sehingga terjadi perkelahian saling memukul dan menendang antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii. tetapi tidak dapat dihitung, berapa kali Terdakwa memukul dan menendang Sdr. Derek Adii. 4. Bahwa benar, dengan demikian perbuatan Terdakwa

adalah pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.30 Wit di Pelabuhan Samabusa Nabire telah berkelahi sebanyak dua kali di dekat tangga pintu Dek IV dan V KM. Labobar, saling memukul dan menendang, dengan Sdr. Derek Adii, dimana Terdakwa memukul dengan menggunakan tangan kosong, tanpa alat lain, dan menendang ke bagian badan Sdr. Derek Adii.

5. Bahwa benar Terdakwa menghendaki dan menginsyafi perbuatannya beserta akibat dari perbuatannya.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 2 “Dengan sengaja“ telah terpenuhi.

Unsur Ke - 3 : Menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain

Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain kepada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain.

Menimbulkan sakit atau luka pada orang lain akibat yang dilakukan sipelaku (Terdakwa) dengan bermacam – macam cara, antara lain; memukul, menendang, menampar, menusuk Dll.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

(25)

membalasnya sehingga terjadi perkelahian saling memukul dan menendang antara Terdakwa melawan Sdr. Derek Adii. tetapi tidak dapat dihitung, berapa kali Terdakwa memukul dan menendang Sdr. Derek Adii. 2. Bahwa benar, perkelahian antara Terdakwa melawan

Sdr. Derek Adii dilihat dan dapat dilerai oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak beserta masyarakat sekitar, kemudian Sdr. Derek Adii dibawa oleh Saksi I untuk naik lewat tangga pintu Dek V.

3. Bahwa benar, tidak lama kemudian, dua orang teman Sdr. Derek Adii tersebut mendatangi lagi Terdakwa di tangga pintu Dek IV dan menantang Terdakwa sambil berkata kasar yang membuat Terdakwa emosi, kemudian mencabut dan mengayunkan sangkurnya untuk menakut-nakuti sehingga dua orang teman Sdr. Derek Adii lari berpencar dan Terdakwa mengejar salah satunya yang lari kearah tangga pintu Dek V.

4. Bahwa benar, pada saat sedang mengejar tersebut, Terdakwa bertemu lagi dengan Sdr. Derek Adii dan Sdr. Derek Adii langsung menegur Terdakwa dengan kata-kata “Heee….Bangsat, kalau berani tusuk saya sini,” sehingga terjadi pertengkaran dan perkelahian lagi, saling memukul dan menendang antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii yang jumlahnya tidak dapat dihitung. 5. Bahwa benar, perkelahian yang kedua di dekat tangga

pintu Dek V antara Terdakwa dan Sdr. Derek Adii dilihat dan dipisah oleh Saksi I, Saksi IV dan Sertu Zadrak. Saksi IV dan Sertu Zadrak mengamankan Terdakwa sedangkan Saksi I mengamankan Sdr. Derek Adii dengan cara dibawa ke arah samping tangga pintu Dek V, dekat dengan pinggir dermaga.

6. Bahwa benar, pada saat Saksi I membawa Sdr. Derek Adii ke samping tangga pintu Dek V, Sdr. Derek Adii membrontak dengan bicara keras dan kasar, memaki-maki dan menjelek-jelekan Tentara sehingga membuat Saksi I emosi, memukul Sdr. Derek Adii sebanyak dua kali ke arah muka Sdr. Derek Adii sampai hilang keseimbangan dan kakinya tersandung pembatas pinggir dermaga sehingga jatuh ke laut dengan kepala terlebih dahulu membentur dinding KM. Labobar.

7. Bahwa benar, dengan demikian perbuatan Terdakwa adalah pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011 sekitar pukul 20.30 Wit di Pelabuhan Samabusa Nabire telah berkelahi sebanyak dua kali di dekat tangga pintu Dek IV dan V KM. Labobar, saling memukul dan menendang, dengan Sdr. Derek Adii, dimana Terdakwa memukul dengan menggunakan tangan kosong, tanpa alat lain, dan menendang ke bagian badan Sdr. Derek Adii, sehingga menimbulkan rasa sakit atau luka pada Sdr. Derek Adii.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 3 “ Menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain “ telah terpenuhi.

(26)

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan para Terdakwa, oleh karena itu perbuatan para Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai Subjek hukum pidana oleh karena itu para Terdakwa harus di hukum.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa para Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan”

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 351 Ayat (1) KUHP.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena tidak dapat mengendalikan emosinya dalam menyelesaikan suatu masalah.

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan perbuatan ini kurangnya kesadaran hukum dalam diri Terdakwa dan bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. 3. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan

Terdakwa, Saksi Korban Sdri. Derek Adii mengalami sakit atau luka.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman atas diri Terdakwa dalam Perkara ini perlu lebih dulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa mengakibatkan orang lain mengalami rasa sakit dan luka.

2. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan delapan Wajib TNI.

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang dalam persidangan sehingga memperlancar jalannya persidangan.

2. Terdakwa mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

3. Terdakwa masih muda dan masih dapat dibina.

(27)

Menimbang : Bahwa oleh karena antara pihak Terdakwa dengan pihak Korban telah berdamai yang di fasilitasi oleh Pemda setempat dan Terdakwa sudah membantu biaya pemulangan jenasah sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), maka Majelis Hakim perlu memperingan hukuman terhadap Terdakwa dari tuntutan Oditur Militer.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa: Barang-barang :

- Satu buah Sangkur milik Terdakwa

Oleh karena bukan merupakan barang inventaris dan Terdakwa tidak mempunyai hak atas benda tersebut, maka Majelis Hakim perlu menentukan statusnya dirampas untuk dimusnahkan.

Surat-surat :

a). Satu lembar Photo Sangkur milik Terdakwa.

b). Satu lembar Visum Et Repertum dari RSUD Kab. Nabire Nomor: 445/83/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011 A.n. Sdr. Derek Adii yang ditandatangani oleh dr. Parulian Simanjuntak.

c). Satu lembar Surat Keterangan Meninggal atas nama Derek Adii dari RSUD Kab. Nabire Nomor : 474.3-RSU/25/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011 yang ditandatangani oleh dr. Parulian Simanjuntak.

d). Satu lembar Surat Pernyataan Menolak untuk dilaksanakan otopsi terhadap jenazah Sdr. Derek Adii yang ditandatangani oleh pihak keluarga atas nama Dorlina Maryen tanggal 15 Mei 2011.

e). Satu lembar Surat Pernyatan yang dibuat oleh Terdakwa di atas KM. Labobar tertanggal 14 Mei 2011.

f). Dua lembar Photo korban atas nama Sdr. Derek Adii. g). Tiga lembar Berita Acara Rekonstruksi.

h). Tujuh lembar photo rekonstruksi.

i). Satu lembar Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/ 176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011.

(28)

Mengingat : Pasal 351 Ayat 1 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : HANS LUTHER ARU, Serka / 210102499606080 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Penganiayaan ”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 9 (Sembilan Bulan).

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam Tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Barang-barang :

- Satu buah Sangkur milik Terdakwa

Dirampas untuk dimusnahkan. Surat-surat :

a). Satu lembar Photo Sangkur milik Terdakwa.

b). Satu lembar Visum Et Repertum dari RSUD Kab. Nabire Nomor: 445/83/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011 A.n. Sdr. Derek Adii yang ditandatangani oleh dr. Parulian Simanjuntak.

c). Satu lembar Surat Keterangan Meninggal atas nama Derek Adii dari RSUD Kab. Nabire Nomor : 474.3-RSU/25/VI/2011 tanggal 8 Juni 2011 yang ditandatangani oleh dr. Parulian Simanjuntak.

d). Satu lembar Surat Pernyataan Menolak untuk dilaksanakan otopsi terhadap jenazah Sdr. Derek Adii yang ditandatangani oleh pihak keluarga atas nama Dorlina Maryen tanggal 15 Mei 2011.

e). Satu lembar Surat Pernyatan yang dibuat oleh Terdakwa di atas KM. Labobar tertanggal 14 Mei 2011.

f). Dua lembar Photo korban atas nama Sdr. Derek Adii. g). Tiga lembar Berita Acara Rekonstruksi.

h). Tujuh lembar photo rekonstruksi.

i). Satu lembar Surat Perintah Dandim 1705/Paniai Nomor Sprin/ 176/IX/2009 tanggal 26 Nopember 2011.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Referensi

Dokumen terkait

Disadari bahwa pelaksanaan sistem pendidikan secara makro dan mikro tidak dapat dilakukan oleh guru saja, namun juga diperlukan tenaga-tenaga profesional dengan bidang lain,

Para calon pemegang Unit Penyertaan yang ingin membeli Unit Penyertaan BATAVIA DANA SAHAM harus terlebih dahulu mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening

Kesopanan seorang da’i harus di jaga baik itu dalam perbuatan ataupun perkataan, cara mengenakan pakaian, dan bentuk serta model pakaian, harus di jaga

Itulah beberapa cara yang dapat diterapkan pada diri seseorang dalam mengatasi rasa kurang percaya diri dan membangun percaya diri yang sering terjadi

Hasil investasi yang diperoleh oleh BATAVIA DANA SAHAM OPTIMAL dapat diinvestasikan kembali ke dalam BATAVIA DANA SAHAM OPTIMAL sehingga selanjutnya akan

Nama Obat Sipilis Di Apotik Umum ~ Bagi anda yang kini menderita sipilis dan berniat untuk mengobati penyakit anda karena takut akan bahaya penyakit kelamin menular

Pada Daftar Topik Kategori, pilih topik diskusi dengan cara mengklik link nama topik yang terdapat pada kolom Topik Diskusi sehingga akan tampil halaman Daftar Thread

untuk kredit bermasalah lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pendapatan.. yang akan diterima oleh